• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Pajanan Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler GSM dan CDMA Terhadap Motilitas dan Jumlah Spermatozoa Mencit Galur Balb/C.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Pajanan Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler GSM dan CDMA Terhadap Motilitas dan Jumlah Spermatozoa Mencit Galur Balb/C."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER GSM DAN CDMA TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH

SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C

Elia Wirastuti, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.

Pembimbing II : Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes.

Penggunaan telepon seluler jenis GSM dan CDMA semakin meluas, tetapi banyak yang belum mengetahui efek merugikan dari pajanan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan telepon seluler, terutama terhadap sistem reproduksi laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efek biologik pajanan gelombang elektromagnetik telepon seluler GSM dan CDMA terhadap motilitas dan jumlah spermatozoa mencit. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik yang bersifat prospektif, komparatif, dengan rancangan acak lengkap (RAL).Tiga puluh ekor mencit jantan galur BALB/c dibagi menjadi tiga kelompok (n=10): kelompok I tidak dipajankan gelombang elektromagnetik, kelompok II dipajankan gelombang elektromagnetik telepon seluler GSM dengan intensitas 40 kali/hari, kelompok III dipajankan gelombang elektromagnetik telepon seluler CDMA dengan intensitas 40 kali/hari. Percobaan dilakukan selama 7 hari berturut-turut menggunakan telepon seluler GSM dengan tingkat absorpsi spesifik (SAR) 1,25 W/kg dan telepon seluler CDMA dengan SAR 1,51 W/kg. Motilitas spermatozoa dinilai secara manual di kamar hitung Improved Neubauer dan dianalisis menggunakan skala nonparametrik Kruskal Wallis dilanjutkan Mann Whitney. Jumlah spermatozoa dihitung secara manual di kamar hitung Improved Neubauer dan diuji secara statistik menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD. Hasil analisis statistik menunjukkan perbandingan motilitas dan jumlah spermatozoa kelompok II (GSM) dan III (CDMA) berbeda signifikan terhadap kelompok I (Kontrol), tetapi antara kelompok II dan III berbeda tidak signifikan. Simpulan penelitian ini adalah efek pajanan gelombang elektromagnetik telepon seluler GSM dan CDMA terhadap motilitas dan jumlah sperma mencit berbeda tidak signifikan.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECTS OF GSM AND CDMA CELLULAR PHONES ELECTROMAGNETIC RADIATION ON BABLB/C MICE SPERM

MOTILITY AND SPERM AMOUNT

Elia Wirastuti, 2010. Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.

Tutor II : Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes.

In this modern era, GSM and CDMA cellular phones are widely used, but most people have not been awared of the effects of radio frequency electromagnetic radiation to human health, especially to the male reproductive system. The aims of this study was to compare the biological effects of GSM and CDMA cellular phones radiation to the sperm motility and amount of BALB/c mice. This research is included in laboratoric experimental, prospective, comparative, and using completely random planning. Thirty mice are divided in three groups (n=10): group I were not exposed to the radiation of cellular phone, group II were exposed to GSM electromagnetic radiation 40 times/day at specific absorbent rate (SAR) 1,21 W/kg, and the group III were exposed to the CDMA 40 times/day at SAR 1,51 W/kg. Sperm motility were assesed manually on the Improved Neubauer and analyzed using non-parametrical scale Kruskal Wallis and continued by Mann Whitney test. Sperm count were assesed manually on the Improved Neubauer analyzed using one way ANOVA and continued by Tukey HSD. The result of sperm motility and sperm count were groups II (GSM) and III (CDMA) showed the significance difference with group I (Control), but showed unsignificance difference between groups II and III. The conclusions are the effects of GSM and CDMA cellular phones electromagnetic radiation on BALB/c mice sperm motility and count showed the unsignificance differences.

(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL………...………...………...………... i

LEMBAR PERSETUJUAN………...………... ii

SURAT PERNYATAAN………...………...……….... iii

ABSTRAK………...………...………... iv

ABSTRACT………...………...………... v

KATA PENGANTAR………...………...………... vi

DAFTAR ISI………...………...………...……….. viii

DAFTAR TABEL………...………...………... x

DAFTAR GAMBAR………...………...………... xi

DAFTAR LAMPIRAN………...………...………... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang………...…………... 1

1.2 Identifikasi masalah………...……….. 3

1.3 Maksud dan tujuan penelitian…...……….. 3

1.4 Manfaat karya tulis ilmiah………... 4

1.5 Kerangka pemikiran dan hipotesis……….. 4

1.5.1 .Kerangka pemikiran………... 4

1.5.2 Hipotesis penelitian……….………...………….... 4

1.6 Metodologi……….………. 5

(4)

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gelombang Elektromagnetik………... 6

2.2 Jenis Gelombang Elektromagnetik………... 7

2.3 Radiasi Elektromagnetik………...…... 7

2.4 Telepon Seluler………...………... 8

2.4.1 GSM………...………... 10

2.4.2 CDMA………... 2.4.3 Perbandingan antara GSM dan CDMA... 11 11 2.5 Energi Panas... 12

2.6 Specific Absorbent Rate ………... 2.7 Systema Genitale Masculinum... 12 12 2.7.1 Testis………...………... 2.7.1.1 Spermatogenesis... 2.7.1.2 Spermatozoa... 14 16 17 2.7.2 Saluran Kelamin ………... 2.7.3 Kelenjar Kelamin... 18 18 2.8 Infertilitas………... 19

2.8.1 Penyebab Infertilitas………... 20

2.8.2 Radiasi Gelombang Elektromagnetik dan Infertilitas laki-laki... 23 BAB III METODE PENELITIAN 27 3.2 Metode penelitian... 27

3.2.1 Desain penelitian... 27

3.2.2 Variabel penelitian... 27

(5)

x

3.2.2.2 Definisi operasional variabel... 27

3.2.3 Besar sampel penelitian... 28

3.2.4 Prosedur kerja... 28

3.2.5 Cara pemeriksaan………... 28

3.2.6 Metode analisis... 29

3.2.6.1 Hipotesis statistik... 29

3.2.6.2 Kriteria uji... 29

3.2.7 Aspek Etik penelitian... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 31

4.1.1 Motilitas Spermatozoa... 4.1.2 Jumlah Spermatozoa... 30 33 4.3 Pengujian hipotesis penelitian... 35

4.3.1 Hal-hal yang mendukung... 35

4.3.2 Hal-hal yang tidak mendukung... 35

4.3.3 Kesimpulan... 35

4.2 Pembahasan... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 39

5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... 39 40 LAMPIRAN... 44

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Jenis Gelombang Elektromagnetik... 7

Tabel 2.3 Perbandingan antara GSM dan CDMA... 12

Tabel 4.1 Hasil Motilitas Spermatozoa... 30

Tabel 4.2 Hasil Motilitas Sperma dengan Penyederhanaan... 31

Tabel 4.3 Tes Kruskal Wallis dan Statistik... 32

Tabel 4.4 hasil Uji Beda Rata-rata metode Mann Whitney Rata-rata Motilitas Spermatozoa antara Masing-masing Kelompok Perlakuan (p<0,05)... 32 Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Jumlah Spermatozoa... 33

Tabel 4.6 ANAVA Satu Arah Jumlah Spermatozoa Mencit... 34

Tabel 4.7 Uji Beda Rata-rata metode HSD Jumlah Spermatozoa antara Masing-masing Kelompok Perlakuan (p<0,05)...

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Systema Genitale Masculinum... 14

Gambar 2.2 Anatomi Testis ... 15

Gambar 2.3 Histologi Testis ... 15

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

43

LAMPIRAN

HASIL ANALISIS DATA

1. Hasil Analisis Statistik Non Parametrik Motilitas Spermatozoa

Tes Kruskal-Wallis

Perlakuan n

mean rank

Hasil Kontrol 10 5,50

GSM 10 19,50

CDMA 10 21,50

total 30

Test Statistics(a,b)

Hasil

Chi-Square 22,958

df 2

Asymp. Sig. ,000 a Kruskal Wallis Test

b Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N

Mean Rank

Sum of Ranks

Hasil GSM 10 9,50 95,00

CDMA 10 11,50 115,00

(10)

44

Test Statistics(b)

Hasil

Mann-Whitney U 40,000

Wilcoxon W 95,000

Z -,951

Asymp. Sig. (2-tailed) ,342 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,481(a)

a Not corrected for ties.

b Grouping Variable: Perlakuan

Perlakuan n Mean Rank

Sum of Ranks

Hasil Kontrol 10 5,50 55,00

GSM 10 15,50 155,00

Total 20

Test Statistics (b)

HASIL

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 55,000

Z -4,194

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] ,000(a)

a Not corrected for ties.

b Grouping Variable: PERLAKUAN

Ranks

Perlakuan n

Mean Rank

Sum of Ranks

HASIL Kontrol 10 5,50 55,00

CDMA 10 15,50 155,00

(11)

45

Test Statistics(b)

Hasil

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 55,000

Z -4,119

Asymp. Sig.

(2-tailed) ,000

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] ,000(a) a Not corrected for ties.

b Grouping Variable: Perlakuan

2. Analisis Statistik Jumlah Spermatozoa

Hasil Deskriptif

N Mean

Std. Deviatio

n Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minim um Maximu m Lower Bound Upper Bound Kontrol

10 733500,000

0 600310,3 3641 189834,796 60 30406 3,8551 1162936 ,1449 40500

0,0 2415000

GSM

10 267000,000

0 251276,7 3987 79460,6821 0 87247, 4488 446752, 5512 10500

0,0 840000,0

CDMA

10 244500,000

0 83081,28 550 26272,6093 1 18506 7,2287 303932, 7713 10500

0,0 345000,0

Total

30 415000,000

0 431433,0 5710 78768,5391 4 25390 0,2489 576099, 7511 10500

0,0 2415000

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

(12)

46

HASIL ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Between

Groups

1524165 000000,0 00

2 762082500

000,000 5,312 ,011

Within Groups 3873735 000000,0 00

27 143471666

666,667

Total 5397900 000000,0 00

29

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: HASIL

(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Tukey HSD

Kontrol GSM 466500,00000

(*)

169394,018

00 ,027

46501,475 3

886498,5 247

CDMA 489000,00000

(*)

169394,018

00 ,020

69001,475 3

908998,5 247

GSM Kontrol

-466500,00000 (*)

169394,018

00 ,027

-886498,52 47 -46501,47 53 CDMA

22500,00000 169394,018

00 ,990

-397498,52 47

442498,5 247

CDMA Kontrol

-489000,00000 (*)

169394,018

00 ,020

-908998,52 47 -69001,47 53 GSM

-22500,00000 169394,018

00 ,990

-442498,52 47

(13)

47

Homogeneous Subsets

PERLAKUAN N Subset for alpha = .05

1 2

Tukey HSD(a)

CDMA

10 244500,00

00

GSM

10 267000,00

00

Kontrol

10 733500,00

00

Sig. ,990 1,000

Tukey B(a) CDMA

10 244500,00

00

GSM

10 267000,00

00

Kontrol

10 733500,00

(14)

48

RIWAYAT HIDUP

Nama : Elia Wirastuti

NRP : 0710187

Tempat/tanggal lahir : Pati, 6 September 1989

Alamat : Jl.Prof.drg.Surya Sumantri 48

Riwayat Pendidikan

Tahun 1994 lulus TK Dharma Rini Gembong Pati

Tahun 2001 lulus SD Negeri Gembong 02 Pati

Tahun 2004 lulus SMP Negeri 3 Pati

Tahun 2007 lulus SMA Negeri 1 Pati

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Era modern selalu berkaitan dengan alat-alat elektronik, antara lain: televisi,

radio, microwave, notebook, telepon seluler, i-pod, play station portable (PSP). Beberapa piranti canggih tersebut sudah menjadi bagian dari kebutuhan

sehari-hari masyarakat urban. Penggunaan alat-alat elektronik tersebut meningkat sesuai

peningkatan kebutuhan pribadi ataupun umum, seiring peningkatan mobilitas

setiap orang. Kecepatan dan kemudahan sangat dituntut di era modern ini.

Telepon seluler sudah dikembangkan menjadi alat komunikasi yang multifungsi

dengan dilengkapi berbagai fasilitas untuk browsing, menonton televisi, dan web camera. Tanpa disadari, ada begitu banyak alat elektronik yang mempermudah hidup sehari-hari, namun dapat menyebabkan masyarakat terpajan gelombang

elektromagnetik (Anto, 2009).

Setiap bentuk pajanan (radiasi) gelombang elektromagnetik akan berpengaruh

terhadap tubuh manusia sesuai frekuensi, intensitas, dan waktu pajanan. Sel-sel

tubuh manusia terdiri dari banyak materi genetik yang mudah dipengaruhi oleh

radiasi; selain itu, tubuh manusia yang 80% terdiri dari air juga mudah mengalami

ionisasi akibat radiasi (Yudhi, 2008). Menurut beberapa penelitian, radiasi

gelombang elektromagnetik pada tubuh manusia dapat menyebabkan leukemia,

penurunan kadar hormon melatonin yang berujung pada keganasan, dan

penurunan jumlah spermatozoa (Anies, 2003).

Masalah yang sedang disoroti saat ini adalah peningkatan kasus infertilitas

dalam masyarakat. Berdasarkan survei kesehatan rumah tangga tahun 1996,

diperkirakan ada 3,5 juta pasangan (7 juta orang) yang infertil. Mereka disebut

(16)

2

Kini, para ahli memastikan angka infertilitas telah meningkat mencapai 15-20%

dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesi (Ian, 2009 ;Salma, 2009). Pada dasarnya,

infertilitas adalah ketidakmampuan secara biologik dari seorang laki-laki atau

perempuan untuk menghasilkan keturunan. Dalam bahasa awam, infertil disebut

juga tidak subur (Ian, 2009). Penyebab infertilitas sebanyak 40% berasal dari

laki-laki, 40% dari perempuan, 10% dari laki-laki dan perempuan, dan 10% tidak

diketahui (Ian, 2009). Pria lebih sering terpajan gelombang elektromagnetik,

berkaitan dengan pekerjaan, lagipula kebanyakan pria lebih suka menyimpan

telepon seluler mereka di kantong celana ataupun di dalam sarung kecil di ikat

pinggang. Padahal kebiasaan ini dapat membahayakan proses spermatogenesis,

karena jarak telepon seluler yang dekat dengan alat kelamin laki-laki dapat

meningkatkan radiasi terhadap testis. Anna Steven (2006) dalam penelitiannya

telah membuktikan bahwa pajanan gelombang elektromagnetik telepon seluler

jenis CDMA dapat menurunkan jumlah dan pergerakan sperma mencit.

Secara umum, sistem yang digunakan telepon seluler terbagi menjadi dua yaitu

global sytem for mobile telecommunication (GSM), yang menggunakan frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1.800 MHz, dan code division multiple acces (CDMA) ,

yang menggunakan frekuensi 450 MHz, 800 MHz dan 1.900 MHz.

PT.Telkom menyatakan bahwa CDMA menggunakan teknologi kontrol daya

berbeda sehingga daya rata-rata menurun dan radiasi lebih rendah dibandingkan

dengan sistem GSM (Penyrizkis, 2008). Tetapi Davoudi et al. (2002), menemukan

dalam sebuah penelitian prospektif kecil yang melibatkan 13 laki-laki dengan

analisis semen yang normal, menemukan bahwa penggunaan telepon GSM selama

6 jam selama 5 hari menurunkan kecepatan motilitas spermatozoa. Perbedaan

penggunaan tipe telepon seluler dalam penelitian tersebut mendorong peneliti

untuk membandingkan efek kedua tipe telepon seluler (GSM dan CDMA)

(17)

3

1.1Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai

berikut:

Apakah motilitas sperma mencit yang dipajan telepon seluler GSM lebih

menurun daripada CDMA.

Apakah jumlah sperma mencit yang dipajan telepon seluler GSM lebih menurun

daripada CDMA.

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membandingkan efek pajanan telepon seluler

GSM dan CDMA terhadap infertilitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa efek pajanan telepon seluler

GSM lebih buruk daripada telepon seluler CDMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademik dari penelitian ini untuk memperluas wawasan tentang efek

pajanan gelombang elektromagnetik, khususnya yang dipancarkan telepon seluler

GSM dan CDMA terhadap motilitas dan jumlah sperma dihubungkan dengan

infertilitas pada laki-laki.

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk menginformasikan bukti ilmiah

kepada masyarakat, khususnya kaum laki-laki tentang bahaya penyimpanan

(18)

4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pemakaian telepon seluler yang semakin meluas di kalangan masyarakat

menimbulkan perhatian khusus akan efek samping dari gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan alat komunikasi canggih ini. Perubahan medan

listrik dan magnet yang ditimbulkan dapat menginduksi arus listrik internal ke

tubuh pengguna dan menimbulkan radiasi yang besarnya sebanding dengan

frekuensi (Somad, 2009).

GSM dan CDMA merupakan fitur yang digunakan untuk memperbesar

pancaran gelombang pada telepon seluler. Masyarakat lebih banyak menggunakan

telepon seluler jenis GSM, karena GSM lebih banyak variasi bentuk dan fiturnya.

Namun, tidak disadari, adanya pancaran gelombang yang cukup besar, disertai

penggunaan telepon seluler yang cukup lama, dan penempatan yang tidak tepat

dapat mempengaruhi spermatogenesis (Anto, 2009).

Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : suhu, merokok,

stress, obesitas, dan latihan fisik yang berat (Yudini, 2006). Suhu terbaik untuk

produksi sperma adalah 3⁰ C di bawah suhu tubuh yang normal (Snell, 2006). Selain radiasi gelombang elektromagnetik, telepon seluler juga menghasilkan

panas yang bisa mempengaruhi spermatogenesis. Apalagi bila telepon seluler

ditempatkan di saku celana yang dekat dengan testis. Suhu tinggi dapat

memberikan dampak buruk terhadap motilitas dan jumlah sperma yang dihasilkan

oleh testis (Sohibul, 2008).

1.5.2 Hipotesis

Motilitas sperma mencit yang dipajan telepon seluler GSM lebih menurun

(19)

5

Jumlah sperma mencit jantan yang dipajan telepon seluler GSM lebih menurun

daripada CDMA.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang bersifat

prospektif, komparatif, dengan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan coba yang

digunakan adalah 30 ekor mencit jantan galur BALB/c, umur 8 minggu, dengan

berat badan rata-rata 20−25 gram. Data motilitas spermatozoa dianalisis dengan skala nonparametrik Kruskall-Wallis dilanjutkan dengan Mann-Whitney

sedangkan data jumlah spermatozoa diuji secara statistik dengan analisis varian

satu arah (ANAVA satu arah) yang dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0,05.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Waktu

(20)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Penurunan motilitas pada mencit yang dipajan radiasi telepon seluler GSM

dibandingkan dengan CDMA tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

2. Penurunan jumlah spermatozoa pada mencit yang dipajan radiasi telepon

seluler GSM dibandingkan dengan CDMA tidak memiliki perbedaan yang

signifikan.

5.2 Saran

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut apakah efek penurunan motilitas dan

jumlah spermatozoa mencit akibat pajanan gelombang elektromagnetik

telepon seluler GSM dan CDMA bersifat reversibel atau irreversibel.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang berbagai efek kadar spesific absorbent rate (SAR) tipe-tipe telepon seluler terhadap motilitas dan jumlah spermatozoa mencit.

3. Penyimpanan telepon seluler pada saku celana khusunya pada pria perlu

(21)

40

DAFTAR PUSTAKA

—–. 2003b. Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. Media Medika Indonesiana. http://www.mediamedika.net/archives/224.38 (4) : 213-219.

Anies. 2003a. Gangguan kesehatan pada keluarga yang bertempat tinggal di bawah saluran udara extra tinggi 500 kV. http:// 118.98.220.106/senayan/index.php?p=fstream&fid=2992 Jurnal Kedokteran YARSI. 9:2-101.

Anies.2005. Electrical Sensitivity, Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. PT Elex Media Komputindo Jakarta, 2005. ISBN: 979-20-6943-7

Anies. Potensi dan solusi gangguan kesehatan akibat SUTET. Seminar Nasional SUTET dalam Perspektif Hukum, Hak Asasi Manusia dan Kesehatan. Jakarta, 29 Maret 2006

Anto,Susilo.2009. Pengaruh Gelombang Elektromagnet Terhadap Kesehatan. http://antosusilo.blog.uns.ac.id/2009/.../pengaruh-gelombang-elektromagnet-terhadap-kesehatan/8 Januari 2010

Arthur, Sutikno.2009.Pengaruh Radiasi Ponsel. http:// sutikno.blog.uns.ac.id/2009/04/28/pengaruh-radiasi-ponsel/-.8 Januari 2010

Arya Wardhana,Wisnu;Widyaiswara BATAN.2000. Dampak Radiasi Elektromagnetik Ponsel. http:// informasisehat.wordpress.com/.../dampak-radiasi-elektromagnetik-ponsel/.8 Januari 2010

Damon Brown. 2010. What are GSM, CDMA, and TDMA?.http:// www.inc.com/topic/QUALCOMM+Inc. 21 November 2009

Danny Kurniawan,Ian. 2009. Infertilitas. http;// muslimah.or.id/kesehatan.../infertilitas-pasutri-2.html.8 Januari 2010

Dasdag S, Zulkuf Akdag M, Aksen F et al. 2003 Whole body exposure of rats to microwaves emitted from a cell phone does not affect the testes. Bioelectromagnetics 24, 182-188

Davoudi M, Brossner C, Kuber W 2002 The influence of electromagnetic waves on sperm motility. Journal für Urologie und Urogynäkologie 19, 18-22.

(22)

41

vitro study. Arch Med Res 2006;37:840-3. http://www.rfcom.ca/clinic/erogul.shtml. 9 Desember 2010.

Federal Communications Commission 1999 News Release: Safety guidelines for hand held cellular telephones. Federal Communications Commission. http://www.fcc.gov/Bureaus/Wireless/News_Releases/1999/nrwl9044.html

Fauzan, Mohamad Firda. 2008. ―STUDI DAN PERBANDINGAN KEAMANAN

GSM DAN CDMAmakalah prodi TI.

http://www.jevuska.com/.../studi+dan+perbandingan+keamanan+gsm+dan+c dma.htmlBandung : ITB. 19 Mei 2010

Federal Communications Commission.1999.News Release: Safety guidelines for hand held cellular telephones. Federal Communications Commission. http://www.fcc.gov/Bureaus/Wireless/News_Releases/1999/nrwl9044.html. 8 Januari 2010

Fejes I, Zavaczki Z, Szollosi J, Koloszar S, Daru J, Kovacs L, et al. Is there a relationship between cell phone use and semen quality? Arch Androl 2005;51:385-93.

Foster, Bob. 2003. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Fungsi reproduksi dan hormonal pria. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.h. 1265-7

Irawan, Jusak. 2000. Studi Perbandingan antara CDMA dan TDMA pada

Jaringan Komunikasi Selular. http://

katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/byId/52213. 21 November 2009.

Jung A, Schill WB, Schuppe HC (2002). Influence of genital heat stress on

semen quality in humans.

http://onlinelibrary.wiley.com/subject/code/MDW1/titles. 9 Desember 2010

(23)

42

Mahardika, I Putu;dkk.2006. Efek Radiasi Gelombang Elektromagnetik Ponsel Terhadap Kesehatan Manusia. http:// www.linkpdf.com/.../efek-radiasi-gelombang-elektromagnetik-ponsel--.pdf. 8 Januari 2010

Natarajan, Sabareeshwar. 2006. CDMA versus TDMA. http:// www.infosecwriters.com/text.../TDMA_versus_CDMA_SNatarajan.pdf. 21 November 2009

Ozguner M, Koyu A, Cesur G et al. 2005 Biological and morphological effects on

the reproductive organ of rats after exposure to electromagnetic field. Saudi Medical Journal 26, 405-410.

Wang SM, Wang DW, Peng RY et al. 2003. Effect of electromagnetic pulse irradiation on structure and function of Leydig cells in mice. Zhonghua Nan Ke Xue 9, 327-330.

Penyrizkis. 2010. Kontroveersial Bahaya Radiasi Handphone. http://penyrizkis.blog.uns.ac.id/. 8 Januari 2010.

Salma.2009.15 Penyebab Infertilitas pada Pria dan Wanita. Majalah Kesehatan 2009. http:// majalahkesehatan.com/15-penyebab-infertilitas-pria/ .12

November 2010

Somad, Raden. 2009. Efek Radiasi Non Pengion. http:// radensomad.com/search/efek+radiasi+non+pengion.8 Januari 2010.

Snell R.S. 2006. Testis, Spermatogenesis, Spermatozoa. Dalam: Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC.h.169-168

Steven, Anna.2006.Pengaruh Pajanan Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler Terhadap Kecepatan gerak dan Jumlah Spermatozoa Mencit Galur BALB/c.5:43

Swamardika, I.B. Alit. 2009. Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia. http:// www.docstoc.com/.../Pengaruh-Radiasi-Gelombang-Elektromagnetik-Terhadap-Kesehatan.8 Januari 2010

WHO.2010.Infertility. www.who.int › WHO › Health topics. 9 Desember 2010.

Yudhi. 2008. Interaksi dengan Materi Biologik. http:// www.scribd.com/doc/.../Proteksi-Radiasi-Atau-Proteksi-Radiologi

Gambar

Tabel 2.2 Jenis Gelombang Elektromagnetik..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Pantai Lhoknga kerap sekali ramai dengan pengunjung, hal ini dapat merusak suatu ekosistem yang berada di pantai tersebut, dengan adanya kesesuaian aktivitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi berprestasi guru di wilayah Gugus Silawe Kecamatan Kajoran Magelang tergolong sedang dengan frekuensi 80% dan

Table 9, 10 and 11 show that the compressive strength of the baggase ash-based geopolymer concrete, the metakaolin-based geopolymer concrete, and the baggase ash-metakaolin-based

Pembagian tugas dalam pekerjaan bagi para pegawai diperlukan untuk men- dukung proses pelayanan secara bersamaan demi kelancaran proses pelayanan publik yang dilakukan

McGregor (2007, p.172) mendefinisikan bahwa berpikir kreatif adalah berpikir yang mengarah kepada pemerolehan wawasan baru atau perspektif baru, menghasilkan cara

Berapakah kadar protein pada tauco jenis Cap Hati Angsa yang ditentukan dengan. metode Kjeldahl dan apakah sudah sudah memenuhi Standart

Berdasarkan uraian tersebut, maka penting dilakukan suatu pengembangan perangkat pembelajaran berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) pada pembelajaran IPA

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.47/Menhut- II/2013 tentang Pedoman, Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu pada Kesatuan Pengelolaan Hutan