• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaturan Konservasi Sumber Daya Air Dalam Mendukung Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaturan Konservasi Sumber Daya Air Dalam Mendukung Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

PENGATURAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI

PROVINSI BALI

GUSTI AYU DITA NOMIA SARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

iv

Tesis Ini Telah Diuji

Pada Tanggal 18 Juli 2016

Panitia Penguji Tesis

Berdasarkan SK Rektor

Nomor : 1713/UN14.4/HK/2016, Tanggal 14 Juli 2016

Ketua : Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.MH.

Sekretaris : Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.Hum.

Anggota : Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH.,MH.

Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH.,M.Hum.

(4)

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Gusti Ayu Dita Nomia Sari

Program Studi : Ilmu Hukum

Judul Tesis : Pengaturan Konservasi Sumber Daya Air Dalam

Mendukung Pembangunan Pariwisata

Berkelanjutan Di Provinsi Bali

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila

dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia

menerima sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 17

Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Denpasar, 18 Maret 2016

Yang menyatakan

(5)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastiastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

PENGATURAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DALAM

MENDUKUNG PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI

PROVINSI BALI”. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada hukum kepariwisataan dan

hukum lingkungan (Sumber Daya Air).

Dalam penyusunan tesis ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan

dan arahan serta dukungan moral dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis dengan kerendahan hati menyampaikan terimakasih

kepada:

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD KEMD, selaku Rektor Universitas

Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana, dan Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., selaku

Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana, Dr. Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, SH.,MH

selaku Ketua Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Udayana, dan

Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.Hum. Sekretaris Program Studi Magister

(S2) Ilmu Hukum Universitas Udayana.

Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum selaku pembimbing pertama

(6)

vii

yang banyak memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan perhatian dalam

proses penyelesaian tesis ini.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha pada Program Studi Magister (S2)

Ilmu Hukum Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan proses ini.

Kedua orang tua tercinta I Gusti Ngurah Pastika dan I Gusti Ayu Sriasih

yang telah memberikan dukungan moril, motivasi, dan nasehatnya. Adik

tersayang I Gusti Ayu Devi Valenia Sari, I Gusti Ayu Sri Mahayu Prayoni dan

Komang Abdi Prana yang selalu memberikan dorongan dan pengertian.

Teman-teman MH’12 hukum kepariwisataan pada khususnya beserta

sahabat lainnya : Abdi Prana, Bapak Wesna, Bapak Made Budiada, Agus

Trisnadiasa, Arik Persona, Angggia Paramesti, Pasek Pramana, Devi Sulistiani,

Cindy, Aryana, Dwi Kurnia Hartawan, Bapak Made Gelgel, serta sahabat-sahabat

lainnya yang banyak memberikan masukan, saran, semangat, dan motivasi dalam

penyusunan tesis ini.

Terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan dalam

penyelesaian tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha

Esa selalu melimpahkan rahmat dan karunia- Nya kepada semua pihak yang telah

membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Pada akhirnya penulis berharap

semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi

semua pihak, terutama didalam perkembangan ilmu hukum.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Denpasar, 1 Pebruari 2016

(7)

viii ABSTRAK

Bali menjadi salah satu tujuan destinasi bagi wisatawan, konsumsi kebutuhan air yang besar dalam kegiatan pariwisata mendorong adanya konservasi sumber daya air (KSDA). Sejauh ini pengaturan konservasi sumber daya air diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 9 Tahun 1998 tentang Pengaturan, Perijinan, Pengawasan, dan Pengendalian, Pengambilan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, tetapi belum ada pengaturan tentang bagaimana KSDA tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah a) bagaimanakah pengaturan KSDA dalam produk hukum pemerintah Provinsi Bali dalam hubungannya dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan? b) bagaimanakah konsekuensi pemberian otonomi yang luas kepada kabupaten dan kota terhadap kewenangan Provinsi Bali dalam membuat pengaturan tentang KSDA?

Metode dalam penelitian merupakan jenis penelitian hukum normatif yang berdasarkan adanya kekosongan norma dari substansi Perda tentang Pengaturan, Perijinan, Pengawasan, dan Pengendalian, Pengambilan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan terkait dengan KSDA berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dilakukan melalui pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), serta pendekatan analitis (analytical approach) terkait KSDA dan pembangunan pariwisata berkelanjutan

Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaturan KSDA dapat ditemui pada Pasal 94 Perda RTRWP, Pasal 52 Perda Provinsi Daerah Provinsi Bali No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Pengaturan pembangunan pariwisata berkelanjutan diatur dalam ketentuan Pasal 6 dan Pasal 4 Perda Kepariwisataan Budaya Bali, Pasal 11 Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 10 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan kepariwisataan Daerah Bali Tahun 2015-2029. Kewenangan pemerintah Provinsi Bali dalam membuat pengaturan terkait KSDA dengan adanya otonomi luas kepada kabupaten/kota tidak berpengaruh sebab dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dominan kewenangan terkait sumber daya air berada dalam lingkup pemerintah provinsi sebab pada umumnya air bersifat lintas kabupaten/kota.

(8)

ix

ABSTRACT

Bali is becoming one of the world tourism destinations, the high needed of water in their tourism activities to encourage conservation of water resources. So far the regulation regarding the conservation of water resources on the local regulation of the Province of Bali No. 9 of 1998 concerning regulation, Licensing, Monitoring and Controlling. Extraction of ground water and surface water, however there is no provision to how conservation of water resources can be implement in a sustainable manner. The matters in this research are a) how the regulation of conservation of water resources in Bali Provincial government laws in relation to sustainable tourism development? b) how the consequences of granting broad autonomy to the regencies and cities of the Bali Provincial authorities in making regulation regarding conservation of water resources?

This research is normative legal research by the vacuum norm of substance legislation concerning regulation, Licensing, Monitoring and Controlling, extraction of ground water and surface water in relation to the sustainable conservation of water resources. The approach used in studying the problems are through statute approach, conceptual approach, and analytical approach in relation to conservation of water resources and sustainable tourism development

The results of this study indicate conservation of water resources can be found in Article 94 of Regulation RTRWP, Article 52 of the Bali Provincial Provincial Regulation No. 1 Year 2011 on Regional Taxes. Sustainable tourism development arrangements stipulated in the provisions of Article 6 and Article 4 of the Local Regulation of Bali Tourism Culture, Article 11 Bali Provincial Regulation No. 10 of 2015 concerning the Master Plans of Tourism Development of Bali in year 2015-2029. The authority of the provincial government of Bali in making the regulation related conservation of water resources with their broad autonomy to the regency/city has no effect because the provisions of Law No. 23 Year 2014 on Regional Government the major authority related to water resources are within the scope of the provincial government because in general, the water is cross regency /city.

(9)

x

RINGKASAN

Penelitian ini berjudul Pengaturan Konservasi Sumber Daya Air dalam

Mendukung Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali yang terdiri

dalam 5 (lima) bab. Bab I menguraikan latar belakang masalah mengenai

kebutuhan dan konsumsi air yang cukup tinggi pada sektor pariwisata setelah

kebutuhan air untuk rumah tangga, irigasi persawahan, dan air minum kemasan.

Bertolak dari pembangunan pariwisata berkelanjutan, dimana harus adanya

keseimbangan antara ekologi, sosial dan budaya, serta ekonomi. Ekologi dalam

hal ini adalah sumber daya air. Mengingat pentingnya kebutuhan air bagi

kelangsungan hidup makhluk hidup maka perlu dilakukannya Konservasi Sumber

Daya Air (KSDA). Pengaturan KSDA di Provinsi Bali diatur dalam Peraturan

Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 9 Tahun 1998 tentang Pengaturan,

Perijinan, Pengawasan, dan Pengendalian, Pengambilan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan tetapi belum memberikan pengertian secara jelas dan tegas mengenai

KSDA sehingga menimbulkan kekosongan norma. Dalam bab ini juga diuraikan

tentang: Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Landasan

Teoritis; dan Metode Penelitian.

Bab II merupakan penjabaran dari tinjauan umum yang terdiri dari tiga sub

bab. Sub bab pertama membahas mengenai pengertian KSDA, tujuan dan unsur –

unsur KSDA. Selanjutnya dalam sub bab kedua dibahas mengenai pengertian

pembangunan pariwisata berkelanjutan, serta tujuan dan unsur-unsur

pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pembahasan dalam sub bab ketiga yaitu

kaitan KSDA dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan dalam perspektif

ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan penyelenggaraan pemerintahan.

Bab III merupakan hasil penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah

pertama yang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama membahas tentang

potensi sumber daya air di Bali didalamnya mencakup kondisi terkini sumber

daya air menurut Japan International Cooperation Agency (JICA) diperkirakan

total potensi air di aliran permukaan wilayah Propinsi Bali mencapai 6.195 juta

(10)

xi

tergantung pada sebaran hidrologeologi. para pemangku kepentingan yang

memanfaatkan sumber daya air di Bali yaitu pemerintah, dunia usaha, dan

masyarakat. Prediksi masa depan sumber daya air di Bali berdasarkan penelitian

JICA total kebutuhan penyediaan air di Bali pada tahun 2025 untuk kebutuhan air

domestik dan kebutuhan air non domestik 11034. Sub bab kedua membahas

mengenai analisis produk hukum pemerintah Provinsi Bali terkait KSDA

selanjutnya dianalisa produk regulasi pemerintah daerah Provinsi Bali terkait

pembangunan pariwisata berkelanjutan, sumber daya air, dan pembangunan

pariwisata berkelanjutan dalam produk hukum pemerintah daerah Provinsi Bali

terkait sumber daya air. Sub bab ketiga membahas mengenai urgensi pengaturan

KSDA dalam konteks pembangunan pariwisata Bali berkelanjutan.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan rumusan masalah

kedua yang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama membahas tentang sumber

hukum kewenangan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam

pengelolaan sumber daya air. Sub bab kedua membahas tentang kewenangan

Provinsi Bali mengatur KSDA dimana mencakup batas kewenangan provinsi

dalam perspektif UU Pemerintahan Daerah dan UU Kepariwisataan serta

persinggungan dengan daerah kabupaten/kota dalam kaitan dengan perijinan,

pajak, dan pengelolaan destinasi pariwisata. Sub bab ketiga membahas tentang

sinkronisasi kewenangan antara pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota

dalam mengatur KSDA untuk pembangunan pariwisata Bali yang berkelanjutan.

Bab V merupakan bab terakhir yang memuat simpulan dari hasil penelitian

dan saran atau rekomendasi yang bisa penulis rumuskan sebagai masukan bagi

para pembuat kebijakan dan semua stakeholder.

(11)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR MAGISTER ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN TELAH DIUJI... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

RINGKASAN ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 13

1.3.Ruang Lingkup Masalah ... 13

1.4.Tujuan Penelitian ... 14

1.4.1 Tujuan Umum ... 14

1.4.2 Tujuan Khusus ... 14

1.5.Manfaat Penelitian ... 15

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 15

1.5.2 Manfaat Praktis ... 15

(12)

xiii

1.7.Landasan Teoritis dan Kerangka Konseptual ... 18

1.7.1.Landasan Teoritis ... 18 2.1Tinjauan Umum Konservasi Sumber Daya Air ... 44

2.1.1 Pengertian Konservasi Sumber Daya Air ... 44

2.1.2 Tujuan dan Unsur-Unsur Konservasi Sumber Daya Air ... 47

2.2 Tinjauan Umum Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ... 52

2.2.1 Pengertian Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ... 52

2.2.2 Tujuan dan Unsur-unsur Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ... 57

2.3 Kaitan Konservasi Sumber Daya Air dengan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ... 62

2.3.1Perspektif Ekologi ... 62

2.3.2Perspektif Ekonomi ... 65

2.3.3Perspektif Sosial Budaya ... 67

(13)

xiv

BAB III PENGATURAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

DALAM PRODUK HUKUM PEMERINTAH

PROVINSI BALI YANG MEWUJUDKAN

PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN . 73

3.1 Potensi Sumber Daya Air di Bali ... 73

3.1.1 Kondisi Terkini Sumber Daya Air di Bali ... 73

3.1.2 Para Pemangku Kepentingan Dalam

Pemanfaatan Sumber daya Air di Bali ... 77

3.1.3 Prediksi Masa Depan Sumber Daya Air di

Bali ... 82

3.2 Analisis Produk Hukum Pemerintah Provinsi Bali

Terkait Konservasi Sumber Daya Air ... 84

3.2.1 Produk Regulasi Pemerintah Daerah Provinsi Bali Terkait Pembangunan Pariwisata

Berkelanjutan ... 84

3.2.2 Produk Regulasi Pemerintah Daerah Provinsi

Bali Terkait Sumber Daya Air ... 87

3.2.3 Pengaturan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Dalam Produk Hukum Pemerintah Daerah Provinsi Bali Terkait

Sumber Daya Air ... 89

3.3 Urgensi Pengaturan Konservasi Sumber Daya Air dalam Konteks Pembangunan Pariwisata Bali

Berkelanjutan ... 93

3.3.1 Urgensi Dalam Konteks Kekhasan Konsep

Pembangunan Pariwisata Bali ... 96

3.3.2 Urgensi Dalam Konteks Pencegahan Konflik

Kepentingan ... 101

3.3.3 Urgensi Dalam Konteks Harmonisasi

(14)

xv

BAB IV KONSEKUENSI PEMBERIAN OTONOMI LUAS

KEPADA KABUPATEN / KOTA TERHADAP

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

DALAM MENGATUR KONSERVASI SUMBER

DAYA AIR ... 107

4.1 Sumber Hukum Kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam ... 107

4.1.1 Kewenangan Daerah Provinsi ... 107

4.1.2 Kewenangan Daerah Kabupaten / Kota ... 112

4.1.3 Kewenangan Koordinasi dan Supervisi Provinsi ... 112

4.2 Kewenangan Provinsi Bali Mengatur Konservasi Sumber Daya Air ... 113

4.2.1 Batas Kewenangan Provinsi ... 115

a. Dalam perspektif Undang-Undang Pemerintahan Daerah ... 115

b. Dalam perspektif Undang-Undang Kepariwisataan ... 121

4.2.2 Persinggungan dengan Kewenangan Daerah Kabupaten Kota ... 123

a. Dalam kaitan dengan perizinan ... 123

b. Dalam kaitan dengan pajak ... 123

c. Dalam kaitan dengan pengelolaan destinasi pariwisata ... 126

a. Sinkronisasi Kewenangan Antara Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten / Kota dalam Mengatur Konservasi Sumber Daya Air untuk Pembangunan Pariwisata Bali yang Berkelanjutan ... 132

BAB V PENUTUP ... 142

5.1 Simpulan ... 142

5.2 Saran ... 143

(15)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hotel berbintang dan kamar perkabupaten/kota tahun

2010-2015 ... 7

Tabel 1.2 Hotel non bintang (Melati) dan Kamar Per Kabupaten /

Kota, 2010 – 2015 ... 7

Tabel 1.3 Jumlah Pemakaian Air Hotel Berbintang dan Non

Bintang Tahun 2010-2015... 8

Tabel 1.4 Jumlah Penggunaan Air Bersih Menurut Golongan

Pemakaian dan Kabupaten / Kota di Bali, 2013 ... 78

Tabel 1.5 Banyaknya Pelanggan, Produksi, Penggunaan, dan Penerimaan Air Bersih Menurut Kabupaten / Kota di

Bali, 2013 ... 78

Tabel 1.6 Jumlah Penduduk dan Total Kebutuhan Air di Provinsi

Bali ... 83

Tabel 1.7 Pembagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan

(16)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Peningkatan Penggunaan Air di Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan pernyataan Barus (2013), yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil tanaman pada lahan suboptimal perlu dilakukan perbaikan dari aspek

PERBANDINGAN TAHAP TINGKAH LAKU AGRESIF ANTARA ATLET DAN BUKAN ATLET DALAM KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH DAERAH HILIR PERAK, MALAYSIA.. ABDUL RAZAK

bisnis dan industri pada semua tahapan value chain di Kabupaten Lombok Timur untuk memperkuat struktur industri kelautan dan perikanan; Berbasis komoditas, wilayah

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan. indikator Tobin’s

Kabupaten Biak Numfor meliputi Distrik Biak Timur 1 kelompok; adapun kegiatan yang dilakukan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat dalam konservasi mangrove adalah:..

"roses aliran air untuk pendingin adalah air yang telah disaring pada main strainer lalu air tersebut dialirkan ke pipa yang menuju di guide bearing. *emudian air tersebut

Studi Kelayakan, tahap kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis