20 BAB III METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Film Dokumenter “KULIAH MAHAL” adalah sebuah film dokumenter expository dan elemen dokumenter narrative storytelling. Film dokumenter ini menceritakan tentang kegigihan dan ketekunan seorang anak muda yang bekerja sebagai juru parkir, untuk menggapai cita-cita yang Reno inginkan untuk melanjutkan kuliah.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan penelitian kualitatif yang dianalisa dengan menggunakan elemen dokumenter narrative storytelling. Menurut Creswell (2018) Penelitian kualitatif dimulai dengan sebuah asumsi dan penggunaan kerangka interpretatif teoritis yang memberikan informasi studi penelitian masalah untuk mengatasi arti sebuah individu atau kelompok, yang dianggap berasal dari masalah sosial atau manusia. Penelitian kualitatif digunakan sebagai penyelidikan, pengumpulan data dalam lingkungan, reflektivitas, dan interpretasi masalah (hlm.
106). Penulis menggunakan teknik kualitatif dikarenakan penulisan dalam Laporan Tugas Akhir ini lebih kepada pengumpulan data-data yang berupa pengamatan, dokumentasi lapangan, dan wawancara dengan narasumber.
21 3.1.1 Sinopsis
Reno adalah seorang anak muda yang telah putus sekolah dan sangat menjunjung tinggi soal pendidikan. Reno tidak putus asa untuk menggapai cita-cita yang dicapai yaitu, untuk melanjutkan kuliah. Reno hanya bekerja serabutan dan hanya bekerja menjadi penjaga parkiran di daerah Cikupa. Dengan penghasilan yang tidak seberapa, tidak menjadi sebuah alasan untuk melanjutkan cita-cita yang Reno inginkan.
3.1.2 Posisi Penulis
Posisi penulis dalam pembuatan film dokumenter dan proyek tugas akhir sebagai sutradara sekaligus menjadi director of photography. Penulis berperan sebagai sutradara dan mempunyai tanggung jawab dari keseluruhan mulai dari pra- produksi, produksi, dan pasca produksi, terutama dalam menerapkan narrative storytelling dalam film dokumenter “KULIAH MAHAL”.
3.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh penulis di dalam proyek tugas akhir ini, untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai berikut:
1. Iphone 7 Plus
Alasan penulis memilih handphone digunakan untuk membaca daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber, karena handphone ini memiliki multi fungsi yang compact.
22 Gambar 3.1 Handphone
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) 2. Sony A6300
Kamera digunakan untuk mengambil footage pada saat mengumpulkan data dilapangan, penulis memilih Sony A6300 karena mempunyai fitur yang cukup lengkap serta kamera ini compact untuk dipakai.
Gambar 3.2 Camera (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
23 3. Microphone BOYA BY-M1
Digunakan untuk merekam hasil wawancara, ambience dilapangan, penulis memilih microphone ini dikarenakan ukuran yang compact yang tidak memakan banyak ruang ketika di pasang ke kamera.
Gambar 3.3 Microphone (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 4. Gimbal G6 MAX
Digunakan untuk membuat posisi kamera tetap stabil, ketika pengambilan gambar di lapangan, penulis menggunakan gimbal ini karena compact dan tidak susah untuk balancing ketika ingin memasang kamera.
Gambar 3.4 Gimbal (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
24 5. Komputer
Digunakan untuk menyimpan hasil footage dan wawancara, serta digunakan untuk mengedit film. Penulis memilih komputer karena pada proses editing membutuhkan waktu yang lama.
3.2 Tahapan Kerja
Pada tahap ini, penulis akan menjabarkan tahapan kerja dari pra produksi hingga pasca produksi sebagai berikut:
1. Ide
Pada tahap ini, penulis yang mempunyai jobdesk sebagai sutradara harus mempunyai ide atau memikirkan ide yang harus matang, untuk menghasilkan film dokumenter yang menarik. Awalnya, film dokumenter “KULIAH MAHAL”
terbentuk dari omongan atau sebuah deep talk yang dilakukan oleh penulis dan narasumber tentang masalah kuliah.
Melalui proses deep talk yang lebih mendalam, penulis mendapatkan hal-hal yang menarik untuk dijadikan menjadi sebuah film dokumenter. Setelah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, ide ini masih dirasa kurang bercerita dan tidak memiliki daya tarik. Akhirnya, setelah bimbingan dan mendapatkan ide yang dapat membangun cerita dokumenter ini, yang tidak hanya full wawancara soal semangat juang narasumber, penulis akan menyinggung soal pekerjaan dan hubungan dengan keluarga.
2. Tahap Pra Produksi
25 Dalam tahap ini, macam persiapan awal dilakukan dalam proses produksi hingga pasca produksi dapat dilakukan dengan baik.
a) Scheduling
Langkah awal sebelum melakukan tahap kerja adalah membuat jadwal, kapan kita harus melakukan pengambilan gambar dan mempersiapkan hal-hal yang lain.
Jadwal harus dipersiapkan dengan matang supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Membuat jadwal sangat penting di dalam proses produksi hingga tahap pasca produksi yang telah ditentukan.
b) Riset
Setelah mendapatkan ide awal, penulis yang mempunyai jobdesk sebagai sutradara mencari dan mengumpulkan semua informasi dengan cara melakukan deep talk kepada narasumber dan penulis melakukan riset dengan menggunakan elemen dokumenter narrative storytelling. Dikarenakan narasumber adalah teman dekat, untuk mencari sebuah informasi sesuai dengan topik lebih mudah dan untuk melakukan contact dengan narasumber untuk membuat jadwal ke lokasi lebih mudah. Setelah sampai di lokasi, penulis melakukan observasi terlebih dahulu, untuk mengamati dan menyesuaikan diri ditempat lokasi narasumber bekerja untuk melakukan penelitian.
c) Script
Sebelum datang ke lokasi tempat narasumber bekerja, penulis sudah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada narasumber. Hasil dari proses wawancara penulis gunakan untuk menyusun cerita di dalam tugas akhir film dokumenter ini. Setelah penulis mendapatkan jawaban yang sesuai dengan
26 pertanyaan, penulis akan melakukan pemilihan dimana yang penting atau tidak penting.
d) Konsep
Konsep dibuat untuk menentukan alur dari film dokumenter akan dibuat seperti apa.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada narasumber, penulis akan menelaah kembali hasil jawaban dari narasumber. Setelah itu penulis akan menyusun alur cerita yang akan dibuat dari hasil wawancara tersebut dengan tidak mengubah unsur keaslian dan fakta yang telah disampaikan oleh narasumber.
e) Budget
Budget dibuat untuk menentukan berapa pengeluaran selama proses dari awal pembuatan film sampai akhir. Pengeluaran akan di planning secara matang dan teliti, untuk apa saja pengeluaran yang diperlukan pada saat pembuatan film nanti maupun kebutuhan yang diperlukan diluar dari budget film contoh bensin, makan, minum.
3. Tahap Produksi
Proses syuting film dokumenter “KULIAH MAHAL” berlangsung selama satu minggu, akan tetapi penulis tetap kembali ke lokasi narasumber bekerja apabila ada materi atau bahan yang kurang. Selama proses produksi berlangsung, kesulitan yang penulis rasakan adalah pada cuaca, cahaya, serta angle yang pas. Kondisi ini dikarenakan narasumber hanya duduk di satu tempat, menunggu para pengendara keluar untuk membayar parkir. Untuk suasana sekitar tidak dapat dikendalikan, banyak motor yang keluar masuk serta orang-orang yang bertanya di dalam tempat narasumber bekerja yang membuat proses produksi kurang efektif.
27 4. Tahap Pasca Produksi
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pembuatan film dokumenter, yang dimana untuk menggabungkan atau menyempurnakan seluruh rangkaian proses dari pengembangan ide, tahap pra produksi, dan tahap produksi. Pada tahap ini penulis melakukan editing sendiri untuk kesatuan film tetap sesuai dengan penulis yang inginkan.
5. Distribusi
Tahap ini merupakan tahap setelah melakukan pasca produksi, setelah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan mendapatkan masukan, penulis mendapatkan ide untuk menjadikan film ini untuk di upload ke dalam platform online, untuk dijadikan acuan atau sebuah referensi kepada masyarakat melalui film dokumenter yang penulis ciptakan.
3.3 Acuan
Penulis menggunakan acuan yang terdapat pada film dokumenter Karya M Fikri Ardiansyah yang berjudul Muter Panguripan (2020). Di dalam film ini termasuk dalam film dokumenter expository, dimana proses wawancara yang terdapat di dalam film menggunakan teknik wawancara talking head. Urutan cerita di dalam film dokumenter ini terbentuk melalui hasil wawancara terhadap narasumber, urutan cerita yang terstruktur serta informasi yang diberikan kepada penonton tetap tersampaikan dengan baik.
28 Subjek utama di dalam film dokumenter ini bernama Pak Ngatenu yang merupakan seorang petani. Film ini menceritakan tentang seorang petani yang tidak memikirkan apa-apa, beliau hanya ingin menjadi seorang petani. Penulis menggunakan film ini sebagai acuan untuk dijadikan referensi kepada penulis, untuk menceritakan kehidupan seseorang dengan menggunakan proses wawancara langsung secara mendalam terhadap subjek. Mood yang ditampilkan di dalam film dokumenter ini cerah dan natural yang menggambarkan yang pantang menyerah, serta narasumber mempunyai wawasan yang luas ketika diwawancara.
Gambar 3.5. Muter Panguripan
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=CEA0BmB9yCw)