• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunkan pendekatan assosiatif yaitu penelitian yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunkan pendekatan assosiatif yaitu penelitian yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunkan pendekatan assosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.1 Bedasarkan judul “pengaruh jumlah tabungan dan pendapatan bagi hasil terhadap bonus pada Bank Syariah Mandiri periode 2015-2019”, maka penelitian ini memiliki 3 variabel, dimana 2 variabel independen (bebas), yakni jumlah tabungan (X1), pendapatan bagi hasil (X2) dan variabel (Y) sebagai variabel dependen (terkait) yaitu bonus pada Bank Mandiri Syariah Indonesia periode 2015-2019.

3.2 Objek

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).2 Objek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri yang sudah mempublikasikan laporan keuangannya dari tahun 2015- 2019.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.3 Populasi dalam penelitian

1 Ibid. hlm. 61

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2017, hlm. 41

3 Moh. Kasiran, Metodelogi peelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: UIN Maliki Press, 2010, hlm.

257

(2)

ini adalah jumlah tabungan , pendapatan bagi hasil dan bonus yang terdapat pada laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang dipublikasikan secara benar dan sesuai dengan standart akuntansi keuangan yaitu data publikasi laporan keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri periode tahun 2015-2019.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri –ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau dalam kata lain sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.4 Sampel penelitian ini menggunakan data laporan keuangan triwulan Bank Mandiri Syariah periode 2015-2019, yang berjumlah 60 data laporan keuangan triwulan.

3.3.3. Metode pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.5 Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan data laporan keuangan triwulan Bank Mandiri Syariah periode 2015-2019.6

4 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta : PT RajaGrafindo,2011, hlm. 74

5 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta : PT RajaGrafindo,2011, hlm. 68

6 https://www.mandirisyariah.co.id/tentang-kami/company-report/laporan-keuangan/laporan- triwuland, di akses 23 September 2020.

(3)

3.4 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari media perantara yang berhubungan dengan pokok pembahasan.7 Dalam penelitian ini, data diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri melalui laporan keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri periode 2015-2019. Data yang diperlukan yaitu jumlah tabungan , dan pendapatan bagi hasil terhadap bonus pada periode 2015-2019.

3.5 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi bonus (Y) adalah jumlah tabungan (X1) dan pendapatan bagi hasil (X2), dengan meregresikan antara variabel bebas dengan variabel terikat maka akan diperoleh pengaruh dari setiap variabel.

1. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.8 Dalam penelitian ini variabel dependen yaitu bonus (Y).

2. Variabel independen (Bebas),

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).9 Variabel independen dalam penelitian ini adalah jumlah tabungan (X1) dan pendapatan bagi hasil (X2).

7 Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UII Press, 2005, hlm.108.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2015, hlm. 64

9 Ibid. hlm. 65

(4)

Penelitian menetapkan secara operasional mengenai variabel dan indikator akan diteliti yaitu definisi konsep dan operasional variabel adalah sebagai berikut :

a. Variabel jumlah tabungan (X1): Berapa jumlah pendapatan tabungan wadiah yang diperoleh bank.

b. Variabel pendapatan bagi hasil (X2): Berapa pendapatan bank yang diperoleh dari bagi hasil .

c. Bonus (Y) : Berapa bonus yang diperoleh.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian.10

1. Dokumenter

Teknik dokumenter digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.11 Penelitian ini mengambil data keuangan triwulan dari situs resmi Bank Syariah Mandiri periode 2015-2019.12

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah menelaah maupun mengutip langsung dari sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dapat

10 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Kencana, 2008, hlm. 123

11 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi Dengan Contoh-Contoh Aplikasi: Proposal Penelitian Dan Laporannya), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 152-153

12 www.syariahmandiri.co.id

(5)

digunakan sebagai landasan teorinya dan menggunakan fasilitas atau sarana perpustakaan untuk melengkapi data yang sudah ada. Studi pustaka atau sering disebut juga studi literatur (literature review) atau kajian pustaka merupakan sebuah proses mencari, membaca, memahami dan menganalisis

berbagai literatur, hasil kajian (hasil penelitian) atau studi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.13

3.7 Analisis Data 3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid.14

Untuk menguji validitas instrument dalam penelitian, maka digunakan corrected item total correlation. Ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek

dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item degan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.15

13 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 46

14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2015, hlm. 117

15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2017, hlm. 125

(6)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.16

Sedangkan Uji reliabilitas dalam ini menggunakan metode Cronbach Alpha, dimana jika nilai alpha > nilai kritis product moment atau nilai r tabel (0,60) maka suatu instrumen dapat dikatakan sebagai instrumen yang reliabel.17

3.7.3 Uji Asumsi Klasik i. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal.18 Menurut ketentuan pengujian ini, bisa dikatakan normal apabila:

a. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi data adalah normal.19

ii. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari suatu pengamatan ke

16 Ibid. hlm. 177

17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2017, hlm. 127

18 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 181

19 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik SPSS 16.0, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009, hlm. 78-83

(7)

pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas. Sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.20

iii. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah jenis asumsi klasik yang diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut.21 Pengujian terhadap multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas itu saling berkorelasi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit untuk menentukan variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, jika variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas.

VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel penjelas. VIF yang tinggi menunjukkan bahwa multikolinearitas telah menaikkan sedikit varian pada koefisien estimasi, akibatnya menurunkan nilai t. Beberapa alternatif perbaikan karena adanya multikolinearitas yaitu:

a) Membiarkan saja

b) Menghapus variabel yang berlebihan c) Transformasi variabel multikolinearitas d) Menambah ukuran sampel.22

20 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 179

21 Ali Mauludi, Teknik Belajar Staistika 2, Jakarta: Alim’s Publishing, 2016, hlm. 197

22 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik SPSS 16.0, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009, hlm. 79

(8)

iv. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada data time series.

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).23

Di dalam model regresi linear, uji autokolerasi harus dilakukan apabila data merupakan data time series atau runtut waktu. Sebab yang dimaksud dengan autokorelasi sebenarnya adalah sebuah nilai pada sampel atau observasi tertentu sangat dipengaruhi oleh nilai observasi sebelumnya.

3.8 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda merupakan teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel dependen dan beberapa variabel independen.24

Tujuan analisi regresi berganda adalah untuk memeperediksi nilai varian dependen dengan menggunakan beberapa varabel independen.

Persamaan regresi linear berganda : Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + e

23 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 165

24 Achmad Sani Supriyanto, Vivin maharani, Manajemen Sumber Daya Manusia teori, kuesioner dan analisis data, Malang: UIN Maliki Press, 2010, hlm. 70

(9)

Keterangan :

Y = Bonus a = Konstanta b1, b2 = Koefisien Regresi X₁ = jumlah Tabungan X₂ = Pembagian Bagi hasil e = Eror

3.9 Analisis Uji Hipotesis 3.9.1 Uji t (t-test)

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.25 Dalam hal ini untuk mengetahui apakah pengaruh variabel jumlah tabungan (X1) dan pembagian bagi hasil (X2) signifikan atau tidak terhadap bonus wadiah (Y).

Pada penelitian ini, uji t dilakukan menggunakan uji dua sisi dan digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan 2, dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel jumlah tabungan wadiah, dan pembagian bagi hasil secara parsial berpengaruh signifikan terhadap bonus Bank Syariah Mandiri.

25 Duwi Prayitno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, Yogyakarta: Andi, 2012, hlm. 139.

(10)

2. Nilai signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya variabel jumlah tabungan , dan pembagian bagi hasil secara parsial berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah Bank Syariah Mandiri.

3.9.2 Uji F (F-test)

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.26 Dalam hal ini untuk mengetahui apakah jumlah tabungan dan pembagian bagi hasil secara bersama-sama berpengaruh signifikan atau tidak terhadap bonus Bank Syariah Mandiri. Analisis didasarkan pada pengaruh tingkat signifikan 0.05 atau 5% melalui program SPSS. Adapun pengujian dilakukan dengan cara :

a) Nilai signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak, artinya variabel jumlah tabungan wadiah dan pendapatan bagi hasil secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap laba Bank Syariah Mandiri.

b) Nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima, artinya variabel variabel jumlah tabungan wadiah dan pendapatan bagi hasil secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap laba Bank Syariah Mandiri.

3.9.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisiensi determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).

26 Ibid. hlm. 137

(11)

Tujuannya adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.27 Setelah uji metode analisis regresi linier berganda.

Metode tersebut merupakan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel bebas, jumlah tabungan wadiah (X1), pendapatan bagi hasil (X2), terhadap bonus wadiah.

27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta, 2015, hlm. 228

Referensi

Dokumen terkait

R ² sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen independen yang digunakan

Analisis Tobin’s Q &lt; 1 maka menunjukkan bahwa nilai buku asset perusahaan lebih besar dari nilai pasar perusahaan, sehingga perusahaan akan menjadi sasaran akuisisi

Struktur kategori digunakan untuk memudahkan penelitian analisis data dalam pemberitaan yang mengandung kalimat dengan tema unsur budaya lokal pada tayangan

Metode penelitian kuantitatif dapat diartiksan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan kesalahan penganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Cara memprediksi ada tidaknya

Seluruh hasil pengukuran oil and grease telah memenuhi NAB yang terdapat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014, yaitu 10 mg/L. (5) TSS dapat dipengaruhi

Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan (Khan &amp; Salim, 2020) yang menyatakan bahwa motivational factors memiliki pengaruh signifikan

Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat ganda bagi pemerintah daerah dimana selain dapat mengatasi keterbatasan dana pembangunan, juga dapat membuat masyarakat