GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT 1 JAWA TIMUR
MENIMBANG : a. bahwa Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur merupakan wadah dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian pegawai;
b. bahwa dalam melaksanakan maksud tersebut pada huruf a konsideran memmbang ini, sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I, perlu menata kembali Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam suatu Peraturan Daerah.
MENGINGAT : 1. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;
2. Undang - undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pem-bentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang - undang nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan Perubahan dalam Undang - undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur;
3. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Organisasi Departemen;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1992;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 tentang Jenjang Pangkat dan Tunjangan Jabatan struktural, yang terakhir diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1994;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;
10.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I;
11.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I;
12.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 12 Tahun 1992 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah / Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
M E M U T U S K A N
MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur;
b. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur;
c. Daerah, adalah Porpinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur;
d. Pendidikan dan Latihan Propinsi yang disingkat DIKLAT Propinsi, adalah Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2
(1) DIKLAT Propinsi adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di- bidang pendidikan dan latihan yang dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah, yang secara teknis fungsional dibina oleh Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri;
(2) DIKLAT Propinsi dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah koordmasi adminislratif Sekretaris Wilayah / Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Pasal 3
DIKLAT Propinsi mempunyai tugas membantu Gubernur Kepala Daerah dalam menyusun program dan melaksanakan pendidikan dan latihan bagi Aparatur / Pegawai Negeri dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.
Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini, DIKLAT Propinsi mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan, melakukan analisa kebutuhan pendidikan dan latihan, menyusun program dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan serta evaluasi;
b. pembinaan pelaksanaan pendidikan dan latihan daerah bawahan;
c. pelaksanaan pengajaran dan pelatihan;
d. pembinaan tenaga pengajar, widyaiswara, peserta dan alumni pendidikan dan Latihan;
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rekomendasi hasil pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan karier;
f. pengelolaan ketatausahaan. kepegewaian, keuangan, rumah tangga. perpustakaan, dokumentasi sarana dan prasarana pendidikan dan latihan;
g. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5
(1) Susunan Organisasi DIKLAT Propinsi terdiri dari : a. Kepala DIKLAT Propinsi;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Teknis Fungsional;
d. Bidang Penjenjangan;
e. Bidang Hubungan Antar Lembaga;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagian dan Bidang - bidang dimaksud pada ayat (1) pasal mi masmg - masing dipimpm oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala DIKLAT Propinsi.
Pasal 6
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyusun program pendidikan dan latihan serta memberikan pelayanan bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan DIKLAT Propinsi.
Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 6 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. perumusan rencana kebijakan serta penyusunan program pendidikan dan latihan;
b. pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan;
c. pelaksanaan urusan kepegawaian;
d. pelaksanaan urusan keuangan;
e. pelaksanaan urusan rumah tangga;
f. pelaksanaan urusan perlengkapan;
g. pelaksanaan urusan dokumentasi, perpustakaan dan sarana pendidikan dan latihan lainnya;
h. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala DIKLAT Propinsi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 8 (1) Bagian Tata usaha terdiri dari :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Administrasi dan Umum;
d. Sub Bagian Perpustakaan.
(2) Sub Bagian - Sub Bagian dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
Pasal 9
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan me-rumuskan rencana kebijakan, menyusun program pendidikan dan latihan, melakukan analisa dan menyiapkan bahan evaluasi serta laporan,
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan pembiayaan, perbendaharaan serta pertanggungjawaban;
(3) Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas melakukan pengurusan ketatausahaan, kepegawaian, pelayanan admmistrasi, per-lengkapan dan akomodasi, rumah tangga dan penggandaan mated pengajaran;
(4) Sub Bagian Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pelayanan perpustakaan, serta dokumentasi.
Pasal 10
Bidang Teknis Fungsional mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan melaksanakan pendidikan dan latihan teknis fungsional dan penataran.
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 10 Peraturan Daerah ini Bidang Teknis Fungsional mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana pelaksanaan dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan bidang teknis fungsional;
b. pelaksanaan penyediaan tenaga pengajar bidang teknis fungsional,
c. pelaksanaan penyusunan data, kualifikasi dan pembinaan tenaga pengajar, peserta dan alumni pendidikan dan latihan teknis fungsional;
d. pelaksanaan pengolahan admmistrasi pengajaran, pelatihan dan ujian bidang teknis fungsional.
e. penyiapan bahan pelajaran dan instruksi bidang teknis fungsional;
f. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala DIKLAT Propinsi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 12 (1) Bidang Teknis Fungsional terdiri dari :
a. Seksi Pemerintahan;
b. Seksi Pembangunan;
c. Seksi Administrasi.
(2) Seksi - seksi dimaksud pada ayat ( 1 ) pasal ini masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan ber-tanggung jawab kepada Kepala Bidang Teknis Fungsional.
Pasal 13
(1) Seksi Pemerintahan, mempunyai tugas menyiapkan rencana pelaksanaan, bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, administrasi pengajaran / pelatihan dan ujian serta penyusunan data dan kualifikasi tenaga pengajar, calon peserta dan alumni pendidikan dan latihan pemerintahan;
(2) Seksi Pembangunan, mempunyai tugas menyiapkan rencana pelaksanaan, bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, administrasi pengajaran / pelatihan dan ujian serta penyusunan data dan kualifi-kasi tenaga pengajar, calon peserta dan alumni pendidikan dan latihan pembangunan dan keuangan daerah;
(3) Seksi Administrasi, mempunyai tugas menyiapkan rencana pelaksanaan, bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, administrasi pengajaran/ pelatihan dan ujian serta penyusunan data dan kualifikasi tenaga pengajar, calon peserta dan alumni pendidikan dan latihan administrasi.
Pasal 14
Bidang Penjenjangan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan manajemen.
Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 14 Peraturan Daerah ini, Bidang Penjenjangan, mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana pelaksanaan dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan bidang penjenjangan umum dan dasar;
b. pelaksanaan penyediaan tenaga pengajar bidang penjenjangan umum dan dasar;
c. pelaksanaan penyusunan data, kualifikasi dan pembinaan tenaga pengajar, peserta dan alumni pendidikan dan latihan bidang penjenjangan umum dan dasar;
d. pelaksanaan administrasi pengajaran, pelatihan dan ujian bidang penjenjangan umum dan dasar;
e. penyiapan bahan pelajaran dan instruksi bidang penjenjangan umum dan dasar;c.
f. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala DIKLAT Propinsi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 16 (1) Bidang Penjenjangan terdiri dari :
a. Seksi Penjenjangan Umum;
b. Seksi Penjenjangan Dasar.
(2) Seksi - seksi dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing - masing di-pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan ber-tanggung jawab kepada Kepala Bidang Penjenjangan.
Pasal 17
(1) Seksi Penjenjangan Umum mempunyai tugas bersama instansi ter-Kait menyiapkan bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, administrasi pengajar /pelatihan dan ujian serta penyusunan data dan kualifikasi tenaga pengajar, calon peserta ujian dinas dan latihan prajabatan;
(2) Seksi Penjenjangan Dasar, mempunyai tugas menyusun rencana pelaksanaan, menyiapkan bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, administrasi pengajaran/pelatihan dan ujian serta penyusunan data dan kualifikasi tenaga pengajar, calon peserta dan alumni penjen-jangan dasar.
Pasal 18
Bidang Hubungan Antar Lembaga, mempimyai tugas menyiapkan pembinaan dan melaksankan pendidikan dan latihan teknis fungsional khusus.
Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 18 Peraturan Daerah ini, Bidang Hubungan Antar Lembaga, mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana pelaksanaan serta penyelenggaraan pendidikan dan latihan teknis fungsional khusus;
b. pelaksanaan hubungan dan kerjasama dengan Lembaga / Instansi lain, baik Lembaga / Instansi Pemerintah maupun Non Pemerintah;
c. pelaksanaan penyusunan data, penyediaan tenaga, kualifikasi dan pembinaan tenaga pengajar, peserta dan alumni pendidikan dan latihan teknis fungsional khusus;
d. pelaksanaan pengumpulan dan penyaringan informasi serta urusan administrasi pengajaran, pelatihan dan ujian bidang teknis fungsional khusus;
e. pelaksanaan administrasi pembinaan penyelenggaraan pendidikan dan latihan daerah bawahan;
f. pelaksanaan administrasi pembinaan widyaiswara;
g. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala DIKLAT Propinsi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 20
(1) Bidang Hubungan Antar Lembaga terdiri dari : a. Seksi Kerjasama;
b. Seksi Penyelenggaraan.
(2) Seksi - seksi dimaksud pada ayat ( 1) pasal ini, masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga.
Pasal 21
(1) Seksi Kerjasama, mempunyai tugas melakukan analisa kebutuhan pendidikan dan latihan bidang teknis fungsional khusus, menyusun rencana pelaksanaan, melakukan hubungan / kerjasama dengan Lembaga / Instansi lain, menyiapkan administrasi pembinaan widyaiswara dan menyiapkan administrasi pembinaan pelaksanaan pendidikan dan latihan daerah bawahan;
(2) Seksi Penyelenggaraan, mempimyai tugas menyelenggarakan pen -didikan dan latihan, penyediaan bahan pelajaran, instruksi, tenaga pengajar, data dan kualifikasi tenaga pengajar, calon peserta dan alumni serta pembinaan peserta pendidikan dan latihan fungsional khusus.
Pasal 22
(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan DIKLAT Propinsi, mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok DIKLAT Propinsi sesuai dengan keahlian masing – masing;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari Widyaiswara dan Jabatan Fungsional lainnya yang dipimpin Tenaga Fungsional senior sebagai ketua kelompok;
(3) Sesuai kebutuhan, Kelompok Widyaiswara dapat dibagi kedalam Sub - Sub Kelompok :
a. Sub Kelompok Widayaiswara Pemerintahan;
b. Sub Kelompok Widyaiswara Pembangunan dan Keuangan;
c. Sub Kelompok Widyaiswara Administrasi dan Manajemen;
BAB IV KEPEGAWAIAN
Pasal 23
(1) Pembinaan urusan Kepegawaian DIKLAT Propinsi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri;
(2) Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional dilakukan oleh Instansi Pem-bina Jabatan Fungsional bersangkutan.
BAB V TATA KERJA
Pasal 24
(1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala DIKLAT Propinsi, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar instansi lain sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
(2) Kepala DIKLAT Propinsi dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi terkait baik Pusat maupun Daerah.
Pasal 25
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing - masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah - langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 26
(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan DIKLAT Propinsi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing - masing serta memberikan bimbmgan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk - petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
Pasal 27
(1) Widyaiswara dan Jabatan Fungsional lainnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala DIKLAT Propinsi;
(2) Widyaiswara dan Jabatan Fungsional lainnya dalam melaksanakan kegiatannya dikoordinasikan oleh Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok / Sub Kelompok;
(3) Kegiatan - kegiatan dimaksud pada ayat (2) pasal ini dikoordinasikan dengan Bidang terkait.
BAB VI
KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 28
Bagan Susunan Organisasi DIKLAT Propinsi sebagaimana tersebut dalam lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 29
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Ditetapkan di : Surabaya Tanggal : 8 Januari 1994 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
Ketua, ttd,
TRIMARJONO, SH
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
ttd,
M. BASOFI SOEDIRMAN
Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Juh 1994 Nomor 86 Tahun 1994.
Menteri Dalam Negeri, ttd,
MOH. YOGIE S.M
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 29 September 1994 Nomor 9 Tahun 1994 Sen D1.
A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
Sekretaris Wilayah/Daerah ttd
Drs. MOH. SAFII AS'ARI Pembina Utama Madya
NIP 010 052 819
DIUMUMKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
TGL 13-08-1992 No. 03/D1
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Nomor : 3 Tahun 1994
Tanggal : 8 Januari 1994
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PENGHUBUNG PEMERINTAHAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I
JAWA TIMUR Ketua,
ttd,
TRIMARJONO, SH
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
ttd,
M. BASOFI SOEDIRMAN
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1994
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakeria Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I dan fastruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I, maka perlu segera diadakan penataan dan mengatur kembali orgamsasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut.
Organisasi yang saat ini sedang berjalan adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tatakerja Pendidikan dan Latihan Propinsi yang di-laksanakan secara mutatis mutandis.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 sebagai pengganti Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1984 ditetapkan bahwa
Organisasi Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I diatur dalam Peraturan Daerah Tingkat I, dan untuk organisasi Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur adalah Pola Maksimal.
Pengaturan Organisasi Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I dengan Peraturan Daerah sebagai suatu konsekwensi lebih lanjut dan upaya peningkatan daya guna dan hasil guna aparatur pemenntah melalui pendidikan dan latihan Pegawai Negeri Sipil, 52dimana kewenangan penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai Negeri Sipil sebagian besar dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Menten Dalam Negen dan yang terakhir dalam suratnya tanggal 13 Oktober 1992 Nomor 893.3 73015 / SJ tentang Penataan Program Pembinaan Pendidikan dan Latihan Aparatur Departemen Dalam Negeri / Pemerintah Daerah,bahwa minimal 5 % dari Anggaran Belanja Pegawai dilokasikan untuk pendidikan dan latihan pegawai.
Dalam penanganan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang kewenangan penjenjangannya telah dilimpahkan kepada Daerah serta dengan dukungan dana Pemerintah Daerah yang cukup besar, maka sebagai unsur pelaksana adalah lembaga dalam kedudukan Unit Pelaksana Daerah, sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992.
Penataan Organisasi DIKLAT Propinsi sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 beberapa nomenklatur unit organisasi diubah / disempurnakan sesuai dengan kebutuhan Daerah dan pelaksanaan tugas secara nil.
II. PENJELASAN PASAL DEMIPASAL Pasal 1 sampai
dengan 16
: Cukup Jelas
Pasal 17 ayat (1) : Tugas Seksi Penjenjangan Umum, khusus dalam penyelenggaraan ujian dinas, adalah menyiapkan bahan pelajaran dan tenaga pengajar, sedangkan sebagai penyelenggara adalah Biro Kepegawaian Sekretariat Wilayah / Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Ayat (2) : Yang termasuk penjenjangan dasar, yaitu Sekolah Pimpinan Administrasi Dasar ( SEPADA ) dan Sekolah Pimpinan Administrasi Lanjutan (SEPALA).
Pasal 18 sampai dengan 21
: Tugas Bidang Hubungan Antar Lembaga diarahkan pada penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Khusus untuk menghindari tumpang tindih dengan pendidikan dan pelatihan fungsional yang diatur dalam pasal 10 sampai dengan pasal 13.
Pasal 22 : Kelompok Jabatan Fungsional lainnya adalah kelompok pejabat profesi di bidang Pustakawan, Arsiparis dan Pranata Komputer yang menunjang tugas pokok pendidikan dan latihan.
Pasal 23
sampai dengan 29
: cukup jelas.