• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA SMA. KELAS XII MIPA TOPIK : POLIMER Sub Topik : Sifat dan Penggolongan Polimer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA SMA. KELAS XII MIPA TOPIK : POLIMER Sub Topik : Sifat dan Penggolongan Polimer"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KIMIA SMA

KELAS XII MIPA TOPIK : POLIMER

Sub Topik : Sifat dan Penggolongan Polimer

OLEH:

Imam Isnaeni Sidiq, S.Si, M.Pd

E-mail: imamsidiq91@guru.sma.belajar.id

SMA NEGERI 15 PANDEGLANG

Jalan Raya Carita, Km. 5 Banjarmasin, Carita Pandeglang Banten 42264

2022

▸ Baca selengkapnya: sub topik rekreasi

(2)

Melalui pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menganalisis sifat dan penggolongan polimer.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama : Imam Isnaeni Sidiq, S.Si, M.Pd Kelas/Semester : XII / 2

Sekolah : SMA Negeri 15 Pandeglang Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Email : imamsidiq91@guru.sma.belajar.id KD : 3.11 dan 4.11

Mata Pelajaran : Kimia Pertemuan ke : 2

Topik : Polimer

Sub Topik : Sifat dan Penggolongan Polimer A. TUJUAN

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Media :

 Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)

 Lembar penilaian

 LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)

Alat/Bahan :

 Penggaris, spidol, papan tulis

 Laptop & infocus

 Plastik sedotan, streofoam, fiting lampu, pelarut organik

PERTEMUAN 1 (2 x 45 menit) LANGKAH-

LANGKAH PEMBELAJARAN

MODEL DISCOVERY LEARNING Pendahuluan

(10 menit)

 Persiapan

 Appersepsi

 Motivasi

• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)

• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel- yel/ice breaking)

• Guru mengulas kembali materi sebelumya tentang struktur dan tata nama polimer

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan

• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Kegiatan inti (70 menit)

 Orientasi peserta didik pada masalah

Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yang akan di pelajari dengan cara mengamati lembar kerja, foto pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik dari media interaktif tentang sifat dan penggolongan polimer.

 Mengorganisasi peserta didik

Peserta didik memahami masalah yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi yaitu menjelaskan perbedaan sifat polimer dan penggolongannya.

Critical Thingking dan Literasi

(3)

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan diskusi, percobaan, dan saling tukar informasi terkait perbedaan sifat dan penggolongan polimer.

 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perbedaan sifat dan penggolongan polimer.

 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan, dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan tentang perbedaan sifat

polimer yaitu Termoplastik dan Termosetting dan Penggolongannya.

Penutup (10 menit)

 Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

 Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.

 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam kelompok.

 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.

 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

 Berdoa dan memberi salam.

C. PENILAIAN

- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui: Pandeglang, 17 April 2022 Kepala Sekolah, Guru Kimia,

Drs. H. Engkos Kosasih, M.M.Pd Imam Isnaeni Sidiq, S.Si, M.Pd.

NIP. 196308241987031008 NIP. 197901292003121003 Collaboration

Communication

Creativity

(4)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Materi Pokok

SIFAT DAN PENGGOLONGAN POLIMER

A. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan- bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.

Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini.

Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak, disebut polimer termosetting.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.

Tabel 1. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset Plastik termoplas Plastik termoset

Mudah diregangkan Keras dan rigid

Fleksibel Tidak fleksibel

Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

B. Penggolongan/Klasifikasi Polimer

Klasifikasi Polimer

Polimer umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas dasar jenis monomer, asal, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.

1. Klasifikasi Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

Homopolimer

Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A –. . .

Salah satu contoh pembentukan homopolimer dari polivinil klorida adalah sebagai berikut.

(5)

Kopolimer

Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)

Jenis-jenis kopolimer

a) Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya:

. . . – A – B – A – A – B – B – A – A –. . . .

b) Kopolimer bergatian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:

. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .

c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang- seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya:

....–A–A–A–A–B–B–B–B–A–A–A–A–...

d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.

Strukturnya

A A A A A A

D D

D D

D D

(https://ahmadefancenter.files.wordpress.com/2011/04/bahan-ajar-polimer.pdf)

(6)

Teknik Penilaian a. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS JJ TJ DS

1 Abdi Alkhawarizmi 75 75 50 75 275 68,75 B

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Cukup 25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai - Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyatan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1 Selama diskusi, saya ikut serta

mengusulkan ide/gagasan. 50

250 62,50 B

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan

kesempatan untuk berbicara.

50

3 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

(7)

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.

Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : …

Pengamat : …

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1 Mau menerima pendapat teman. 100

450 90,00 SB

2 Memberikan solusi

terhadap permasalahan. 100 3 Memaksakan pendapat sendiri

kepada anggota kelompok. 100

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) b. Pengetahuan

- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda

- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah

Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 25 50 75 100

1 Intonasi 2 Pelafalan 3 Kelancaran 4 Ekspresi 5 Penampilan 6 Gestur

- Penugasan Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan praktikum sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat Baik (100)

Baik (75)

Kurang Baik

(50)

Tidak Baik

(25) 1 Kesesuaian pengerjaan dengan LKPD

2 Kekompakan dan kerjasama kelompok 3 Kesesuaian hasil praktikum dengan teori 4 Kecermatan dan kerapihan dalam praktek

(8)

Kriteria penilaian (skor) 100 = Sangat Baik 75 = Baik

50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan 3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah Keterangan :

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

(9)

NAMA SISWA : ...

KELAS : ...

A. KOMPETENSI DASAR KI.3 :

3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan Polimer

KI.4 :

4.11 Menganalisis hasil penelusuran informasi mengenai pembuatan dan dampak suatu produk dari Polimer.

IPK :

3.11.1 Menyimpulkan pengertian polimer.

3.11.2 Menganalisis sifat polimer berdasarkan ketahanannya terhadap panas.

3.11.3 Menganalisis penggolongan polimer berdasarkan jenis monomer penyusunnya.

B. TEORI

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan- bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.

Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini. Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak, disebut polimer termosetting.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Cawan porselen 1. Plastik sedotan 5. Fiting listrik

2. Gelas kimia 2. Pelarut organik/Bensin

3. Penjepit tabung reaksi 3. Stereofoam 4. Pembakar bunsen/spirtus 4. Karet gelang

D. CARA KERJA

Sifat Termoplastik dan Termoseting Polimer

1. Siapkan bahan-bahan yang terbuat dari polimer seperti plastik sedotan, stereofom, karet gelang, dan fiting listrik

2. Jepit dengan penjepit krus tang dan bakar masing-masing bahan tersebut dengan pembakar bunsen 3. Amati dan catat perubahan bentuk yang terjadi pada polimer saat terbakar

Sifat Polimer dalam Pelarut Organik

1. Siapkan bahan-bahan yang terbuat dari polimer seperti plastik sedotan, stereofom, karet gelang, dan fiting listrik

2. Masukkan masing-masing bahan ke dalam pelarut organik tersebut

3. Amati dan catat perubahan bentuk yang terjadi pada polimer saat dilarutkan

E. HASIL PENGAMATAN

No NAMA BAHAN PEMBAKARAN PELARUT ORGANIK KET

1 Sedotan 2 Stereofom 3 Karet gelang 4 Fiting listrik

Catatan: ++ (mudah meleleh/ mudah larut) + (sukar meleleh/ sukar larut) F. SIMPULAN

....

(10)

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

1. Polimer yang dapat dibentuk berulang-ulang melalui pemanasan adalah jenis polimer...

2. Gabungan dari monomer-monomer disebut dengan...

3. Kelompokkan polimer dibawah ini kedalam polimer alam dan buatan

Polietena protein lemak

PVC poliisoprena

Asam amino

Polivinil klorida

amilum/

pati bakelit Polietena

a. Polimer alam : ...

b. Polimer buatan : ...

4. Polimer yang tersusun hanya dari 1 jenis monomer yang sama disebut juga dengan...

5. Lengkapi reaksi polimerisasi berikut ini

+  ....

(11)

Alternatif

Jawaban Penyelesaian Ranah

Kognitif Skor

1

 Termoplastik

C1 10

2

 Polimer

C1 10

3

a. Polimer Alam:

Protein, Lemak, Poliisoprena (karet alam), asam amino, dan amilum/pati

b. Polimer Buatan:

Polietena, PVC, Polivinil klorida dan Bakelit

C2 20

4

 Homopolimer

C1 20

5

C3 40

TOTAL SKOR 100

Nilai =

x 100% = ....

Predikat Nilai :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Gambar

Tabel 1. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset  Plastik termoplas  Plastik termoset

Referensi

Dokumen terkait

Berawal dari himpitan ekonomi yang semakin hari-semakin berat dirasakan terutama bagi Kami yang hidup di perkotaan pinggiran terutama dilingkungan sekitar, sehingga Kami punya

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka pasar modal pada tahun 2013 hingga 2014 dikatakan efisien, hal ini diduga bahwa kinerja Reksadana Indeks yang

Prosedur pengajuan pembebasan pembiayaan mudharabah dilakukan di kantor cabang, Kantor cabang mengajukan formulir pengajuan dengan dilampiri beberapa syarat, fotocopy

Sementara itu penelitian lain juga yang dilakukan di Bali yaitu di RSUP Sanglah oleh Paramarta, dkk (2009) tentang faktor risiko lingkungan pada pasien JE, mengemukakan

Langkah berikutnya tinggal memilih bahan finishing cat atau vernis yang akan digunakan sesuai dengan keinginan, dengan cara dikuaskan, untuk cat dan vernis

Pada uji lanjutan ANOVA menunjukan bahwa pemberian suspensi ekstrak etanol kulit jeruk manis konsentrasi 0,5% memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif

(1) Belanja Negara Tahun Anggaran 1998/1999 adalah sebesar Rp 202.715.801.631.993,00 (dua ratus dua triliun tujuh ratus lima belas miliar delapan ratus satu juta enam ratus tiga