• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 50 TAHUN 2021 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 50 TAHUN 2021 TENTANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 50 TAHUN 2021

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kebijakan penyederhanaan birokrasi di lingkungan instansi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung, perlu dilakukan penataan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung;

Mengingat: ....

SALINAN

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

8. Peraturan ....

(3)

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1805);

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 525);

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 546);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2019 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 55);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BELITUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Belitung.

2. Pemerintah....

(4)

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Belitung.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung.

5. Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah adalah Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

8. Bidang adalah Bidang pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

10. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

11. Sub Koordinator adalah Sub Koordinator pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

12. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung.

13. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok pegawai aparatur sipil negara yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

14. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

15. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok untuk melaksanakan sebagian tugas sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

16. Jabatan....

(5)

16. Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis keuangan pusat dan daerah dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah.

17. Analis Keuangan Pusat dan Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis keuangan pusat dan daerah dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah.

18. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung.

19. Pendapatan Daerah adalah Hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.

BAB II

KEDUDUKAN, KEWENANGAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah di bidang pengelolaan pajak dan retribusi serta lain-lain pendapatan daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Kewenangan

Pasal 3

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis pada sumber-sumber Pendapatan Daerah;

b. penyelenggaraan ....

(6)

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum pada penerimaan pendapatan daerah dari sumber pajak daerah, dana transfer, lain-lain pendapatan daerah, dan lain- lain pendapatan asli daerah yang sah;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas pada penerimaan pendapatan daerah;

d. pelaksanaan pengembangan potensi pada sumber-sumber Pendapatan Daerah;

e. pengawasan, pengendalian teknis serta mengevaluasi pada seluruh sumber-sumber penerimaan Pendapatan Daerah; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi

Pasal 4

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan daerah.

Pasal 5

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat Susunan Organisasi

Pasal 6 ....

(7)

Pasal 6

Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung terdiri atas:

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pendataan dan Lain-lain Pendapatan Daerah;

d. Bidang Penetapan dan Perencanaan;

e. Bidang Penagihan dan Pembukuan;

f. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 7

Struktur organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kelima Sekretariat

Pasal 8

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melakukan pelayanan administratif dan teknis pada semua unsur di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

Pasal 9

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan dan aset;

b. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas;

c. pengkoordinasian dan penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan daerah;

d. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 10 ....

(8)

Pasal 10 Sekretariat terdiri atas:

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum b. Sub Koordinator Keuangan dan Aset; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 11

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas.

Pasal 12

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dalam malaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas;

b. pelaksanaan penyusunan dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 13

Sub Koordinator Keuangan dan Aset ditunjuk dari Kelompok Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah atau Pelaksana Senior, yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan, verifikasi keuangan dan aset.

Pasal 14

Sub Koordinator Keuangan dan Aset dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharan, dan verifikasi keuangan dan aset;

b. pelaksanaan penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;

c. pemberian....

(9)

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam

Bidang Pendataan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Pasal 15

Bidang Pendataan dan Lain-lain Pendapatan Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam perumusan kebijakan, dan penyusunan peningkatan Pendapatan Daerah.

Pasal 16

Bidang Pendataan dan Lain-lain Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi:

a. pendataan, pendaftaran dan perhitungan Pajak Daerah;

b. pelaksanaan analisa objek pajak dan subjek pajak;

c. pelaksanaan proses pencairan dana transfer ke daerah dari pemerintah pusat terkait dana transfer khusus dan transfer umum, dari pemerintah provinsi terkait dana bagi hasil pajak provinsi serta dana bantuan keuangan provinsi dan dana-dana lainnya;

d. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 17

Bidang Pendataan dan Lain-lain Pendapatan Daerah terdiri atas:

a. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran;

b. Sub Bidang Lain-lain Pendapatan Daerah; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 18....

(10)

Pasal 18

Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan pendataan pendaftaran, pemeriksaan terhadap objek pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, menyelenggarakan fungsi:

a. melakukan pendataan dan penataan objek pajak dan subjek pajak;

b. pendistribusian dan penerimaan kembali formulir pendataan wajib pajak;

c. penyusunan daftar induk wajib pajak;

d. penghimpunan, pengelolaan data objek pajak dan subjek pajak serta mengendalikan kartu wajib pajak;

e. penyampaian surat pemberitahuan Objek Pajak Daerah kepada wajib pajak dan penerimaan kembali dari wajib pajak;

f. pemeriksaan terhadap objek pajak;

g. melakukan penilaian terhadap objek pajak;

h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 20

Sub Bidang Lain-lain Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan mempersiapkan administrasi pencairan dana Transfer ke daerah dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Pasal 21

Sub Bidang Lain-lain Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan....

(11)

a. penyiapan administrasi untuk proses pencarian dana transfer ke daerah dari pemerintah pusat terkait dana transfer khusus dan transfer umum, dari pemerintah provinsi terkait dana bagi hasil pajak provinsi serta dana bantuan keuangan provinsi dan dana-dana lainnya;

b. pelaksanaan analisa penerimaan dana transfer dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan lain- lain pendapatan daerah;

c. pelaksanaan evaluasi dana transfer ke daerah terkait dana transfer khusus dan transfer umum, dana bagi hasil pajak provinsi dan dana bantuan keuangan provinsi dan lain- pendapatan daerah;

d. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh

Bidang Penetapan dan Perencanaan Pasal 22

Bidang Penetapan dan Perencanaan mempunyai tugas membantu Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam perencanaan program, perumusan kebijakan, menyiapkan bahan peraturan perpajakan, perumusan penetapan pajak daerah dan penerimaan pendapatan daerah Lainnya.

Pasal 23

Bidang Penetapan dan Perencanaan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menyelenggarakan fungsi:

a. penetapan, pemeriksaan, serta pemrosesan keberatan, dan banding pajak daerah;

b. perencanaan pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan;

c. perencanaan pelaksanaan analisa pendapatan dan penyediaan sistem informasi pendapatan daerah;

d. menyiapkan bahan-bahan untuk menyusun peraturan perpajakan dan pendapatan daerah lainnya;

(12)

e. perencanaan pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 24

Bidang Penetapan dan Perencanaan terdiri atas:

a. Sub Bidang Penetapan dan Keberatan;

b. Sub Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi Pendapatan; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 25

Sub Bidang Penetapan dan Keberatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang penetapan dan perencanaan dalam menyelenggarakan penetapan, keberatan dan perhitungan pajak daerah.

Pasal 26

Sub Bidang Penetapan dan Keberatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan perhitungan pajak daerah;

b. pelaksanaan pemeriksaan/peninjauan/meneliti kembali ketetapan pajak daerah;

c. pelaksanaan penetapan pajak daerah;

d. penerbitan surat ketetapan pajak daerah (SKPD), surat perjanjian angsuran dan ketetapan penerimaan pendapatan daerah lainnya;

e. pemrosesan administrasi perubahan objek/subjek pajak daerah;

f. tindaklanjut keberatan yang diajukan wajib pajak serta menghitung dan menetapkan kembali; dan

g. pelaksanaan legalisasi (perporasi) terhadap benda-benda berharga dan pengesahan lainnya.

h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

i. pemberian....

(13)

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 27

Sub Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan dalam merencanakan dan pengelolaan sistem informasi pendapatan daerah.

Pasal 28

Sub Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi Pendapatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap potensi pendapatan daerah dan program pengembangan sistem penerimaan pendapatan daerah;

b. penyusunan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program;

c. penyiapan bahan analisa terhadap objek/ subjek pajak daerah dan potensi pengembangan sistem pendapatan daerah;

d. penyiapan bahan pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi dalam rangka peningkatan pendapatan daerah;

e. penyiapan bahan dalam penataan data base, program aplikasi, jaringan, perangkat komputer dan pendukungnya;

f. penyiapan dan penyediaan bahan pengendalian sistem informasi pendapatan;

g. penyiapan bahan-bahan untuk menyusun peraturan perpajakan dan pendapatan daerah lainnya;

h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian....

(14)

Bagian Kedelapan

Bidang Penagihan dan Pembukuan Pasal 29

Bidang Penagihan dan Pembukuan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam perumusan kebijakan teknis, koordinasi pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendapatan asli daerah.

Pasal 30

Bidang Penagihan dan Pembukuan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pemungutan dan penagihan pajak daerah;

b. pelaksanaan pengendalian teknis, operasional, evaluasi penagihan dan pemungutan pajak daerah;

c. pembukuan dan pelaporan penerimaan pendapatan daerah;

d. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;

e. melakukan sinkronisasi dan rekonsiliasi dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 31

Bidang Penagihan dan Pembukuan terdiri atas:

a. Sub Bidang Penagihan dan Penindakan;

b. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 32

Sub Bidang Penagihan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Penagihan dan Pembukuan, dalam penagihan dan penindakan pajak daerah yang melewati jatuh tempo serta prosedur tindakannya.

Pasal 33....

(15)

Pasal 33

Sub Bidang Penagihan dan Penindakan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penagihan kepada wajib pajak;

b. penyusunan dan perumusan pedoman kebijakan penagihan pajak daerah;

c. pelaksanaan inventarisasi dan pendataan wajib pajak yang lewat jatuh tempo;

d. pelaksanaan penindakan kepada para wajib pajak yang melewati jatuh tempo dan mengendalikan kartu piutang;

e. monitoring dan pembantuan penertiban pada objek-objek pajak daerah;

f. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 34

Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas mencatat, membukukan, membuat laporan, mengevaluasi pendapatan daerah dan mengsinkronisasikan dana transfer ke daerah, bagi hasil pajak provinsi, serta lain-lain pendapatan daerah.

Pasal 35

Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan pembukuan serta pelaporan pendapatan satuan kerja perangkat daerah (SKPD);

b. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan realisasi semua jenis penerimaan daerah;

c. pelaksanaan evaluasi pendapatan daerah;

d. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

e. melakukan....

(16)

e. melakukan sinkronisasi dan rekonsiliasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait dana transfer khusus dan transfer umum, bagi hasil pajak provinsi, dana bantuan keuangan provinsi dan dana-dana lainnya;

f. pelaksanaan koordinasi dan konfirmasi vertikal dengan pemerintah pusat terkait dana transfer khusus dan transfer umum, dari pemerintah provinsi terkait dana bagi hasil pajak provinsi serta dana bantuan keuangan provinsi dan dana-dana lainnya;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Pasal 36

(1) Pada organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dapat dibentuk UPT sesuai kebutuhan.

(2) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja UPT sebagaimana di maksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kesepuluh

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 37

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 38

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis....

(17)

(4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Pasal 39

Penetapan sub koordinator yang ditunjuk dari jabatan fungsional atau Pelaksana Senior sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ditetapkan oleh Pejabat Pembina kepegawaian atas usulan pejabat yang berwenang.

BAB III TATA KERJA

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dari unit organisasi, dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 41

Setiap pimpinan di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 42

(1) Setiap pimpinan di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

(2) Setiap pimpinan di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk- petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 43....

(18)

Pasal 43

(1) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

(2) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di bantu kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 45

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Belitung Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 62), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 46

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 Desember 2021

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH anjungpan

(19)

Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 Desember 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG,

ttd.

MZ. HENDRA CAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2021 NOMOR 50

(20)

D:\188-PERATURAN PER UU\PERBUP PDF\PERBUP PDF 2021\SOTK\50-SOTK BPPRD.doc 20 LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 50 TAHUN 2021

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BELITUNG

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BELITUNG

ttd.

UM,

(21)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sehubungan ditetapkannya Peraturan Bupati Belitung Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Belitung Nomor 58 Tahun 2020 tentang

bahwa dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktifitas kinerja serta kesejahteraan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung

Administrator menambahkan kategori baru melalui antarmuka ini dengan mengisi nama kategori pada textfield yang tersedia, dan setelah ditambahkan akan muncul pada tabel

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2021 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga

Data-data hasil pengujian unjuk kerja motor bensin standar dengan bahan bakar premium dan E-85 maupun E-85 dengan variasi ignition timing dan compression ratio berbeda

Berdasarkan teori Agung tahun (2013) menjelaskan bahwa pemberian latihan knee tuck jump dan barrier hop sama-sama bisa memberikan pengaruh terhadap kualitas

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat kepuasan siswa dalam menggunakan jasa pelayanan perpustakaan sekolah di MAN Yogyakarta III