UNTUK SEGERA DITERBITKAN
KEMBANGKAN INDUSTRI FESYEN DALAM NEGERI
Kerjasama METRO Dept. Store dan Lulusan Lembaga Tata Busana Susan Budihardjo
Jakarta, 8 Desember 2012 – PT Metropolitan Retailmart yang mengoperasikan METRO Department Store Indonesia, kembali mengadakan sebuah
penghujung tahun 2012 ini. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Tata Busana milik Susan Budihardjo.
dukungannya terhadap para desainer muda Indonesia dengan menampilkan sejumlah hasil karya mereka yang tersedia secara eksklusif di gerai
25 Desember mendatang.
Promo yang merupakan hasil kerjasama Budihardjo ini, digelar sebagai bentuk kreatifitas dari para desainer muda
bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Sebagai perusahaan ritel yang bergerak di industri fesyen, kami senantiasa berusaha mendukung dan menunjukkan kepedulian ke
pelaku bisnis lokal yang dalam kesempatan ini adalah calon desainer baru di Indonesia. METRO melihat peluang untuk hasil karya mereka dapat diterima dan diperhitungkan juga keberadaannya di negeri ini,“ ujar Anskarina Christin selaku
Store.
Anskarina menjelaskan bahwa
desainer ini harus dapat mempelajari dan mengetahui siapa pangsa pasar Selain itu, mereka harus mempunyai strategi untuk memasarkannya
tepat sasaran, karena kerap kali pelaku bisnis lalai akan hal ini sehingga masyarakat kurang terinformasi bahkan tidak mengetahui akan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, lewat kerja samanya kali ini, METRO berusaha untuk
kesebelas desainer untuk menjual hasil karyanya kepada para pelanggan dan untuk dapat memiliki pengalaman
bagaimana suatu strategi penjualan dan pemasaran
mengedukasi para desainer untuk dapat tetap bereksistensi di dunia fesyen lewat memproduksi barang dengan kualitas baik dan tepat waktu serta selalu
tren sehingga dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasar di saat tersebut. Kesemua hal inilah yang penting untuk mereka ketahui, sehingga target market mereka pada nantinya diharapkan akan menjadi pelanggan setia. Dan prinsip
sehingga dapat bertahan sampai saat ini.
Sejalan dengan pernyataan dari Anskarina;
Tata Busana sekaligus merupakan desainer senior Indonesia mengungkapkan, “K
positif dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh METRO, karena kami menyadari bahwa persaingan di industri ini sangat ketat terutama dengan banyaknya
dahulu muncul dan dikenal. Hal ini kemudian kerap menj mengidentifikasi pangsa pasar
pada hasil karya yang tidak maksimal. Namun, lewat kerja sama yang terjalin ini, kami menjadi langkah awal kesuksesan
METRO sebagai arena yang tepat untuk para desainer ini memperdalam kemampuannya berkarya dan memasarkan produknya. Selain itu, prinsip usaha yang dijalankan perusahaan ritel yang sudah bertahan selama 21 tahun ini, diharapkan
mengadaptasinya.“
KEMBANGKAN INDUSTRI FESYEN DALAM NEGERI
Kerjasama METRO Dept. Store dan Lulusan Lembaga Tata Busana Susan Budihardjo
PT Metropolitan Retailmart yang mengoperasikan METRO Department Store Indonesia, kembali mengadakan sebuah program Corporate Social Responsibility
penghujung tahun 2012 ini. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Pengajaran Tata Busana milik Susan Budihardjo. Dan lewat program ini, METRO mencoba menunjukkan dukungannya terhadap para desainer muda Indonesia dengan menampilkan sejumlah hasil karya mereka yang tersedia secara eksklusif di gerai METRO Pondok Indah dan METRO Senayan
hasil kerjasama dengan Lembaga Pengajaran Tata Busana milik ini, digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan dunia mode Indonesia dan tas dari para desainer muda yang mempunyai potensi besar untuk berkembang dan bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Sebagai perusahaan ritel yang bergerak di industri fesyen, kami senantiasa berusaha mendukung dan menunjukkan kepedulian ke
pelaku bisnis lokal yang dalam kesempatan ini adalah calon desainer baru di Indonesia. METRO karya mereka dapat diterima dan diperhitungkan juga keberadaannya di negeri ini,“ ujar Anskarina Christin selaku Asisten General Manager Marketing METRO Department
Anskarina menjelaskan bahwa untuk dapat bertahan dan diterima di dunia bisnis ini harus dapat mempelajari dan mengetahui siapa pangsa pasar
punyai strategi untuk memasarkannya agar hasil karya mereka tepat sasaran, karena kerap kali pelaku bisnis lalai akan hal ini sehingga masyarakat kurang terinformasi bahkan tidak mengetahui akan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, lewat kerja
berusaha untuk memberikan dukungan dengan pemberian sarana kesebelas desainer untuk menjual hasil karyanya kepada para pelanggan dan memfasilitasi
memiliki pengalaman ketika implementasi langsung di dunia nyata
strategi penjualan dan pemasaran dapat berjalan dengan baik; serta para desainer untuk dapat tetap bereksistensi di dunia fesyen lewat
dengan kualitas baik dan tepat waktu serta selalu up to date
tren sehingga dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasar di saat tersebut. Kesemua hal inilah yang penting untuk mereka ketahui, sehingga target market mereka pada nantinya diharapkan akan menjadi pelanggan setia. Dan prinsip-prinsip tersebutlah yang mendasari bisnis METRO sehingga dapat bertahan sampai saat ini.
gan pernyataan dari Anskarina; Susan Budihardjo selaku pemiliki Lembaga Pengajaran Tata Busana sekaligus merupakan desainer senior Indonesia mengungkapkan, “K
atas kesempatan yang diberikan oleh METRO, karena kami menyadari bahwa persaingan di industri ini sangat ketat terutama dengan banyaknya brand
dikenal. Hal ini kemudian kerap menjadi hambatan untuk kami dapat mengidentifikasi pangsa pasar sehingga strategi yang disusun pun kurang tepat dan berdampak pada hasil karya yang tidak maksimal. Namun, lewat kerja sama yang terjalin ini, kami
kesuksesan dari para lulusan sekolah Susan Budihardjo karena kami melihat yang tepat untuk para desainer ini memperdalam kemampuannya berkarya . Selain itu, prinsip usaha yang dijalankan perusahaan ritel yang sudah selama 21 tahun ini, diharapkan menjadi role model bagi para lulusan kami untuk Kerjasama METRO Dept. Store dan Lulusan Lembaga Tata Busana Susan Budihardjo
PT Metropolitan Retailmart yang mengoperasikan METRO Department Corporate Social Responsibility (CSR) di Lembaga Pengajaran Dan lewat program ini, METRO mencoba menunjukkan dukungannya terhadap para desainer muda Indonesia dengan menampilkan sejumlah hasil karya METRO Pondok Indah dan METRO Senayan hingga
dengan Lembaga Pengajaran Tata Busana milik Susan terhadap kemajuan dunia mode Indonesia dan yang mempunyai potensi besar untuk berkembang dan bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Sebagai perusahaan ritel yang bergerak di industri fesyen, kami senantiasa berusaha mendukung dan menunjukkan kepedulian kepada para pelaku bisnis lokal yang dalam kesempatan ini adalah calon desainer baru di Indonesia. METRO karya mereka dapat diterima dan diperhitungkan juga keberadaannya di ral Manager Marketing METRO Department
untuk dapat bertahan dan diterima di dunia bisnis ini, para dari koleksi mereka.
agar hasil karya mereka tepat sasaran, karena kerap kali pelaku bisnis lalai akan hal ini sehingga masyarakat kurang terinformasi bahkan tidak mengetahui akan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, lewat kerja pemberian sarana bagi memfasilitasi mereka implementasi langsung di dunia nyata perihal dapat berjalan dengan baik; serta para desainer untuk dapat tetap bereksistensi di dunia fesyen lewat kemampuan date akan perubahan tren sehingga dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan pasar di saat tersebut. Kesemua hal inilah yang penting untuk mereka ketahui, sehingga target market mereka pada nantinya diharapkan sip tersebutlah yang mendasari bisnis METRO
selaku pemiliki Lembaga Pengajaran Tata Busana sekaligus merupakan desainer senior Indonesia mengungkapkan, “Kami menyambut atas kesempatan yang diberikan oleh METRO, karena kami menyadari brand yang sudah lebih adi hambatan untuk kami dapat sehingga strategi yang disusun pun kurang tepat dan berdampak pada hasil karya yang tidak maksimal. Namun, lewat kerja sama yang terjalin ini, kami optimis akan dari para lulusan sekolah Susan Budihardjo karena kami melihat yang tepat untuk para desainer ini memperdalam kemampuannya berkarya . Selain itu, prinsip usaha yang dijalankan perusahaan ritel yang sudah bagi para lulusan kami untuk
Pria lulusan tahun 2008 dari L merupakan pemilik label baju ANAZ
serta sentuhan material bebatuan kristal yang ditata pada setiap baju tentunya menambah kesan elegan dan cantik bagi wanita yang menggunakannya. Dikhususkan untuk para wanita dengan mobilitas yang tinggi, Anaz mend
memberikan sentuhan konsep nyaman dan praktis pada koleksinya tersebut.
2. ANDREAS KURNIAWAN
Mencoba menghadirkan semangat Natal
menambahkan unsur keceriaan, semangat, sukacita dan kemeriahan yang tercermin lewat motif warna terang serta abstrak yang melambangkan indahnya hari Natal. Pemilik label
ini optimis bahwa koleksinya dapat diterima oleh masyarakat karena selain menonjolkan young, fresh dan fun; bahan pakaian yang digunakannya pun
berbeda dari pada yang lain sehingga cocok untuk orang yang berani tampil beda.
3. CHRISTIAN WOHANGARA
Pria lulusan tahun 2008 dari Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo ini sekaligus ANAZ. Terinspirasi akan sparkling summer dengan warna
serta sentuhan material bebatuan kristal yang ditata pada setiap baju tentunya menambah kesan elegan dan cantik bagi wanita yang menggunakannya. Dikhususkan untuk para wanita dengan mobilitas yang tinggi, Anaz mendominasi koleksinya dengan busana day & night tops memberikan sentuhan konsep nyaman dan praktis pada koleksinya tersebut.
Mencoba menghadirkan semangat Natal pada koleksinya, alumnus angkatan 2008 ini mencoba unsur keceriaan, semangat, sukacita dan kemeriahan yang tercermin lewat motif warna terang serta abstrak yang melambangkan indahnya hari Natal. Pemilik label
ini optimis bahwa koleksinya dapat diterima oleh masyarakat karena selain menonjolkan bahan pakaian yang digunakannya pun special printed
berbeda dari pada yang lain sehingga cocok untuk orang yang berani tampil beda.
embaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo ini sekaligus dengan warna-warna cerah serta sentuhan material bebatuan kristal yang ditata pada setiap baju tentunya menambah kesan elegan dan cantik bagi wanita yang menggunakannya. Dikhususkan untuk para wanita dengan day & night tops serta
alumnus angkatan 2008 ini mencoba unsur keceriaan, semangat, sukacita dan kemeriahan yang tercermin lewat motif warna terang serta abstrak yang melambangkan indahnya hari Natal. Pemilik label ANDREAS WEN ini optimis bahwa koleksinya dapat diterima oleh masyarakat karena selain menonjolkan konsep dan cutting bajunya berbeda dari pada yang lain sehingga cocok untuk orang yang berani tampil beda.
Terinspirasi dari gaya hidup Jakarta yang identik dengan kemacetan dan mobilitas yang tinggi, pria lulusan tahun 2008 ini menghadirkan konsep pakaian yang simple namun nyaman dan
untuk digunakan dalam kesibukan sepanjang hari. Pemilik label
optimis bahwa koleksinya akan diterima oleh pelanggan METRO karena apa yang ditawarkan adalah sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap orang seperti kemeja dan baju putih.
4. FETTY RUSLI & JESSICA DORA
Dua wanita muda yang merupakan lulusan sekolah Susan Budiharjo pada tahun 2010 ini, menawarkan konsep fun dan happy
ini pun memfokuskan rancangannya kepada busana anak dengan menampilkan terutama pada busana anak laki
menambah unsur keindahan dari koleksi busana mereka.
Terinspirasi dari gaya hidup Jakarta yang identik dengan kemacetan dan mobilitas yang tinggi, pria lulusan tahun 2008 ini menghadirkan konsep pakaian yang simple namun nyaman dan
untuk digunakan dalam kesibukan sepanjang hari. Pemilik label CHRISTIAN WOHANGARA optimis bahwa koleksinya akan diterima oleh pelanggan METRO karena apa yang ditawarkan adalah sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap orang seperti kemeja dan baju putih.
SICA DORA
Dua wanita muda yang merupakan lulusan sekolah Susan Budiharjo pada tahun 2010 ini, happy untuk koleksi busananya lewat label FEDORE.
ini pun memfokuskan rancangannya kepada busana anak dengan menampilkan
terutama pada busana anak laki-laki. Harapannya, keceriaan dari sosok seorang anak akan menambah unsur keindahan dari koleksi busana mereka.
Terinspirasi dari gaya hidup Jakarta yang identik dengan kemacetan dan mobilitas yang tinggi, pria lulusan tahun 2008 ini menghadirkan konsep pakaian yang simple namun nyaman dan basic updated HRISTIAN WOHANGARA ini optimis bahwa koleksinya akan diterima oleh pelanggan METRO karena apa yang ditawarkan adalah
Dua wanita muda yang merupakan lulusan sekolah Susan Budiharjo pada tahun 2010 ini, FEDORE. Kedua desainer ini pun memfokuskan rancangannya kepada busana anak dengan menampilkan coordinate look laki. Harapannya, keceriaan dari sosok seorang anak akan
Sebagai salah satu pemilik label PATTERN LINE Aqmarani dan Ceceng K. Juniar t
keindahan dan keanggunan sehingga dituangkan dalam karyanya. Pria lulusan tahun 2010 ini mencoba mengangkat pula sisi feminine
namun tetap terkesan anggun, koleksinya pun mengambil beberapa
lace and layering yang dimodifikasi agar sesuai dengan market dan tren saat ini. Dengan tema warna Natal seperti champagne, merah, hitam, putih gading dan hijau, semua kolek
namun tidak berkesan kaku.
6. DEDY PRAMONO WIDJAJA
Pria yang mendapatkan gelar sebagai “the best graduate“ di sekolah Susan pada tahun 2010 ini, juga merupakan pemenang kedua sebagai designer sepatu terbaik dari Yongki Komaladi. Lewat koleksinya yang mengusung konsep
mengemasnya melalui label pribadinya yaitu Konsep ini coba dituangkan lewat koleksi mengedukasi pelanggan untuk dapat
itu saja, pria ini pun meyakini bahwa setiap orang berhak tampil memukau tanpa perlu mendapatkannya dengan harga yang mahal, seperti yang coba ditawarkan lewat koleksinya tersebut.
PATTERN LINE, Alexander yang dibantu oleh kedua temannya Aqmarani dan Ceceng K. Juniar terinspirasi oleh bunga dan kupu-kupu yang memiliki unsur keindahan dan keanggunan sehingga dituangkan dalam karyanya. Pria lulusan tahun 2010 ini feminine yang dimiliki oleh setiap wanita. Dengan desain yang simple terkesan anggun, koleksinya pun mengambil beberapa key look pada era 1990
yang dimodifikasi agar sesuai dengan market dan tren saat ini. Dengan tema warna , merah, hitam, putih gading dan hijau, semua koleksinya dirancang formil
Pria yang mendapatkan gelar sebagai “the best graduate“ di sekolah Susan pada tahun 2010 ini, juga merupakan pemenang kedua sebagai designer sepatu terbaik dari Yongki Komaladi. Lewat koleksinya yang mengusung konsep modern dan feminine era tahun 50 dan 60-an ini, Dedy mencoba mengemasnya melalui label pribadinya yaitu PRAMONO WIDJAJA dan label keduanya,
Konsep ini coba dituangkan lewat koleksi celana, rok, blus, blazer dan gaun. Dedy juga mencoba mengedukasi pelanggan untuk dapat melakukan mix and match pada setiap koleksinya. Tidak hanya itu saja, pria ini pun meyakini bahwa setiap orang berhak tampil memukau tanpa perlu mendapatkannya dengan harga yang mahal, seperti yang coba ditawarkan lewat koleksinya tersebut.
, Alexander yang dibantu oleh kedua temannya Vania kupu yang memiliki unsur keindahan dan keanggunan sehingga dituangkan dalam karyanya. Pria lulusan tahun 2010 ini yang dimiliki oleh setiap wanita. Dengan desain yang simple pada era 1990-an yaitu yang dimodifikasi agar sesuai dengan market dan tren saat ini. Dengan tema warna sinya dirancang formil
Pria yang mendapatkan gelar sebagai “the best graduate“ di sekolah Susan pada tahun 2010 ini, juga merupakan pemenang kedua sebagai designer sepatu terbaik dari Yongki Komaladi. Lewat an ini, Dedy mencoba dan label keduanya, ERADY.
. Dedy juga mencoba pada setiap koleksinya. Tidak hanya itu saja, pria ini pun meyakini bahwa setiap orang berhak tampil memukau tanpa perlu mendapatkannya dengan harga yang mahal, seperti yang coba ditawarkan lewat koleksinya tersebut.
7. MARSEL HOBER
Tema koleksi yang diusung desainer muda angkatan 2007 ini adalah “Playing in Retro Season“.
Marsel yang terinspirasi akan gaya vintage era tahun 50 dan 60 siluet berupa penambahan godet ataupun permainan pada
lebih berkesan modern dan playful.
warna dasar atau netral dengan begitu para penggunanya dapat menggunakan pakaian ini dalam segala suasana. Konsep fresh da
pilihan bagi para pelanggan yang berjiwa muda. Semua koleksinya ini dikemas dalam label Mho miliknya.
8. PEI
Wanita lulusan tahun 2010 dari sekolah mode di tempat Susan
sendiri dengan nama PEI. Koleksi yang ditujukan untuk para wanita muda mandiri dan menuntut kepraktisan ini menampilkan pilihan warna yang
aktivitas keseharian. Koleksi ini t METRO.
Tema koleksi yang diusung desainer muda angkatan 2007 ini adalah “Playing in Retro Season“.
Marsel yang terinspirasi akan gaya vintage era tahun 50 dan 60-an ini mencoba mencampurkan siluet berupa penambahan godet ataupun permainan pada cutting pada setiap koleksinya
playful. Sementara itu, warna yang dipilih pun lebih dominan warna warna dasar atau netral dengan begitu para penggunanya dapat menggunakan pakaian ini dalam
dan fun yang coba diangkat pun diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan bagi para pelanggan yang berjiwa muda. Semua koleksinya ini dikemas dalam label
Wanita lulusan tahun 2010 dari sekolah mode di tempat Susan Budihardjo ini, memiliki labelnya Koleksi yang ditujukan untuk para wanita muda mandiri dan menuntut kepraktisan ini menampilkan pilihan warna yang soft dan natural sehingga dapat digunakan dalam aktivitas keseharian. Koleksi ini tentunya menjadi alternatif pilihan yang tepat bagi para pelanggan Tema koleksi yang diusung desainer muda angkatan 2007 ini adalah “Playing in Retro Season“.
an ini mencoba mencampurkan pada setiap koleksinya sehingga ntara itu, warna yang dipilih pun lebih dominan warna- warna dasar atau netral dengan begitu para penggunanya dapat menggunakan pakaian ini dalam
pun diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan bagi para pelanggan yang berjiwa muda. Semua koleksinya ini dikemas dalam label I.N.C.A &
ini, memiliki labelnya Koleksi yang ditujukan untuk para wanita muda mandiri dan menuntut dan natural sehingga dapat digunakan dalam entunya menjadi alternatif pilihan yang tepat bagi para pelanggan
Wanita pemilik label RAYA ini merupakan lulusan tahun 2010. Menghadirkan koleksi pakaian kasual nan simple namun modern, Ratih mengusung konsep nyaman dengan
dress berwarna putih di tahun 60 koleksinya tetapi tidak terlihat dipaksakan.
10. SILVANI VICTORIA
Wanita yang memiliki label berinisial
yang coba diangkat wanita lulusan tahun 2010 ini adalah
digunakan dalam segala acara. Silvani mencoba meyakini pelanggan bahwa kesederhanaan tampilan dapat pula memberikan kesan mewah terutama bagi para wanita pekerja yang seringkali menghadiri acara setelah pulang kantor tanpa perlu berganti pakaian lagi.
ini merupakan lulusan tahun 2010. Menghadirkan koleksi pakaian kasual nan simple namun modern, Ratih mengusung konsep nyaman dengan potongan A
dress berwarna putih di tahun 60-an dengan aksen aplikasi berwarna hitam yang tegas pada koleksinya tetapi tidak terlihat dipaksakan.
Wanita yang memiliki label berinisial WMN ini terinspirasi oleh Edwardian dan Victorian. Konsep yang coba diangkat wanita lulusan tahun 2010 ini adalah chic simple dress yang
digunakan dalam segala acara. Silvani mencoba meyakini pelanggan bahwa kesederhanaan tampilan memberikan kesan mewah terutama bagi para wanita pekerja yang seringkali menghadiri acara setelah pulang kantor tanpa perlu berganti pakaian lagi.
ini merupakan lulusan tahun 2010. Menghadirkan koleksi pakaian kasual potongan A-Line seperti Mod an dengan aksen aplikasi berwarna hitam yang tegas pada
ini terinspirasi oleh Edwardian dan Victorian. Konsep yang elegant dan dapat digunakan dalam segala acara. Silvani mencoba meyakini pelanggan bahwa kesederhanaan tampilan memberikan kesan mewah terutama bagi para wanita pekerja yang seringkali menghadiri
11. TINNA WIDIANTI
Terinspirasi dari sebuah Quotes “it’s hard to be a woman: you must think like a look like a young girl, and work like a horse
memiliki label White Room ini menggambarkan perubahan peran serta penampilan wanita yang beragam, mulai dari maskulin, casual, hi
pada setiap koleksinya seperti lining jacket desain yang simple, clean look dan warna unik.
Tunjukan dukungan dan kepeduliaan Anda terhadap perkembangan para desainer muda Indonesia lewat koleksi ready-to-wear dari 11 desainer yang
Pondok Indah dan Plaza Senayan hingga 25 Desember 2012 mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Mary Victoria Tarore Public Relations Officer PT. Metropolitan Retailmart
Telepon : 021 - 750 7018, 7599 8000 ext. 3533 Faks : 021 - 750 6734
Email : mary@metroindonesia.com Website : www.metroindonesia.com Twitter : @METROdept
Facebook : www.facebook.com/METROdept
Quotes “it’s hard to be a woman: you must think like a
look like a young girl, and work like a horse”, hasil karya wanita lulusan sekolah Susan tahun 2011 dan ini menggambarkan perubahan peran serta penampilan wanita yang beragam, mulai dari maskulin, casual, hingga feminim. Koleksi yang berhasil menempatkan detil lining jacket ini, ditujukan bagi wanita aktif dengan mengedepankan dan warna-warna cerah serta fokus pada pattern
Tunjukan dukungan dan kepeduliaan Anda terhadap perkembangan para desainer muda Indonesia dari 11 desainer yang dihadirkan secara eksklusif hanya di METRO Pondok Indah dan Plaza Senayan hingga 25 Desember 2012 mendatang.
uk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
750 7018, 7599 8000 ext. 3533 750 6734
mary@metroindonesia.com : www.metroindonesia.com : www.facebook.com/METROdept
man, act like a lady,
”, hasil karya wanita lulusan sekolah Susan tahun 2011 dan ini menggambarkan perubahan peran serta penampilan wanita yang ngga feminim. Koleksi yang berhasil menempatkan detil ini, ditujukan bagi wanita aktif dengan mengedepankan pattern hingga cutting yang
Tunjukan dukungan dan kepeduliaan Anda terhadap perkembangan para desainer muda Indonesia dihadirkan secara eksklusif hanya di METRO