• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Yuliana (2019) menyatakan bahwa profitabilitas tidak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Yuliana (2019) menyatakan bahwa profitabilitas tidak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Reviu Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Yuliana (2019) menyatakan bahwa profitabilitas tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya profitabilitas terhadap nilai perusahaan disebabkan karena laba yang didapatkan perusahaan tidak stabil dari tahun ketahun dan kurang maksimal, sehingga hasil yang dipeoleh dalam penelitian ini tidak berpengaruh. Pada pengujian leverage peneliti juga menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan pada pengujian ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan, maka semakin mudah perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Penelitan yang dilakukan Adeliana, et al (2020) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI, hal ini dapat menunjukan bahwa tinggi rendahnya profitabilitas dapat mempengaruhi kenaikan atau penurunan nilai perusahaan. Kemudian pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini menyatakan leverage

berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini dapat menunjukan bahwa

kemungkinan besar perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal dari

laba ditahan dan modal saham daripada menggunakan hutang. Sedangkan pada variabel

ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan disebabkan karena ukuran perusahaan tidak signifikan maka diartikan

(2)

variabel ukuran perusahaan tidak dapat dijadikan penentu nilai perusahaan, dikarenakan investor tidak hanya melihat dari segi ukuran perusahaan dan tingkat aset saja melainkan beberapa faktor sebagai penimbangan yang dapat membuat keputusan investor dalam menanmkan modalnya

Penelitian yang dilakukan Mey Rina et al (2016) hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisien positif. Hal ini menunjukan dengan adanya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Semakin besar ROE semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan.Hal ini menunjukan perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber daya perusahaan yang semakin besar demikian juga sebaliknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah koefisien negatif.

Penelitian yang dilakukan I Nyoman,et al (2017) kesimpulan yang didapat yaitu leverage secara parsial berpengaruh signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap

nilai perusahaan, artinya semakin tinggi nilai leverage maka semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Kedua yaitu ukuran perusahaan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya besar kecilnya ukuran perusahaan tidak

berdampak pada nilai perusahaan. Ketiga yaitu profitabilitas secara parsial berpengaruh

signifikan dan mempunyai arah yang positif terhadap nilai perusahaan, artinya semakin

besar keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan

(3)

B. Tinjauan Pustaka 1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan keahalian perusahaan memperoleh laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 2014).

Namun menurut Dhani dan Utama (2017) profitabilitas yang tinggi menunjukkan efektivitas pngelolaan manajemen perusahaan. Perusahaan dengan profit yang besar merupakan perusahaan yang banyak diminati oleh para investor. Hal ini disebabkan karena investor selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang mereka tanamkan.

Besar kecil profitabilitas yang didapatkan suatu perusahaan akan memengaruhi nilai perusahaan dengan melihat profitabilitas sebagai ukuran dan kinerja perusahaan yang diperlihatkan dari laba yang diperoleh suatu perusahaan, jika perusahaan mampu meningkatkan laba maka perusahaan tersebut mampu berkinerja dengan baik sehingga dapat menciptakan tanggapan yang positif dari investor dan juga meningkatkan harga saham dari perusahaan tersebut. Profitabilitas dapat menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya yang merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan.

Rasio profitabilitas memiliki dua jenis rasio yaitu rasio yang menunjukkan laba

yang berhubungan dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba yang

berhubungan dengan investasi (Harjito dan Martono, 2012). Profitabilitas

menggambarkan suatu keuntungan dari investasi keuangan. Calon investor maupun

pemegang saham sangat memperhatikan rasio profitabilitas serta dividen yang akan

diterima. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan akan melakukan

(4)

pengungkapan laporan keuangan secara berlebihan. Semakin tinggi rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan, akan menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dan semakin baik kinerja perusahaannya. Perusahaan dengan laba yang tinggi akan memiliki cukup dana untuk dapat mengumpulkan, menggolongkan dan mengolah suatu informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat menyajikan pengungkapan yang lebih lengkap. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan lebih percaya diri dalam mengungkapkan laporan keuangannya. Dengan begitu, semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin luas pengungkapan dalam laporan keuangannya.

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang harus mendapat perhatian penting untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan perlu berada dalam keadaan yang menguntungkan, tanpa adanya keuntungan maka perusahaan akan kesulitan untuk menarik modal dari luar (Sukaenah, 2014). Sehingga perusahaan akan kesulitan untuk membangun tingkat kepercayaan yang tinggi bagi calon investor dan juga kemakmuran bagi para pemegang saham. Perusahaan harus bisa menekankan titik dimana perusahaan harus menghasilkan laba yang maksimal. Ukuran profitabilitas bisa dilihat dengan berbagai cara seperti laba operasi, laba bersih, tingkat penjualan, tingkat pengembalian investasi, dan ekuitas pemilik.

Hermuningsih (2012) menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan ialah salah

satu dasar penilaian keadaan suatu perusahaan, maka dari itu diperlukan suatu alat

analisis untuk bisa menilainya.Penelitian ini menggunakan alat ukur dalam mengukur

rasio profitabilitas dengan menggunakan rasio Return on Equity (ROE) yang merupakan

pengukuran dari pendapatan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan yang terdiri dari

(5)

pemegang saham biasa maupun saham preferen atas modal yang telah diinvestasikan ke dalam perusahaan, oleh sebab itu semakin tinggi tingkat rasio ROE maka akan semakin baik bagi pemegang saham perusahan. Dalam penelitian Taufan dan Wahyudi (2013) menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan memiliki nilai ROE yang tinggi maka hal tersebut menandakan bahwa manajemen dapat memberdayakan dan menggunakan modal sendiri secara efektif dan efisien. Begitu pula sebaliknya, ketika ROE suatu perusahaan rendah maka akan menunjukkan kemampuan manajemen dalam memberdayakan dan menggunakan modal sendiri sangat tidak efektif dan efisien sehingga laba yang diterima perusahaan relatif kecil.

2. Leverage

Leverage merupakan suatu rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya (Brealey Myers,et al. 2006). Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (bank).

Menurut Brigham dan Houston (2010) pendanaan melalui hutang ada 3 dampak

penting: (1) jumlah investasi ekuitas kepada pemegang saham terbatas, sehingga

pengendalian pemegang saham terbatas, (2) kreditor melihat ekuitas atau dana yang

diberikan pemegang saham, karena semakin tinggi proposional modal maka semakin

kecil resiko yang dihadapi kreditor, dan (3) jika hasil yang diperoleh aset lebih tinggi dari

tingkat bunga, maka pengguna utang akan memperbesar pengemablian atas ekuitas.

(6)

Rasio solvabilitas atau rasio leverage ini menunjukan seberapa banyak aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh kreditor. Menurut Siahaaan (2016) keputusan pendanaan (utang) yang berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Rasio leverage ini sangat membantu manajemen maupun investor untuk memahami bagaimana tingkat risiko struktur modal pada perusahaannya. Penggunaan hutang yang terlalu banyak tidak baik karena dikhawatirkan bahwa akan terjadi penurunan laba yang diperoleh perusahaan. Artinya, nilai leverageyang semakin tinggi akan menggambarkan investasi yang yang dilakukan beresiko besar, sedangkan leverage yang kecil akan menunjukkan investasi yang dilakukan beresiko kecil.

Leverage pada dasarnya merupakan gambaran atas pemakaian hutang suatu perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Pengelolaan leverage sangatlah penting, sebab keputusan dalam penggunaan hutang yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dikarenakan adanya pengurangan atas pajak pengahasilan. Penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu membandingkan antara total hutang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Semakin besar tingkat leverage perusahaan maka semakin besar hutang yang digunakan

dan semakin besar juga risiko yang dihadapi apabila perusahaan perekonomiannya

kurang baik

(7)

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan kedalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang dan kecil. Skala dalam perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan. Menurut Pratama dan Wiksuana (2016) semakin besar ukuran perusahaan, aset yang dimiliki perusahaan semakin besar dan dana yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan kegiatan operasionalnya pun semakin banyak, sehingga tingkat produksi pada perusahaan besar juga semakin banyak dibanding perusahaan kecil. Besar kecilnya perusahaan ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset, dan rata-rata tingkat penjualan.

Menurut Halim (2009) semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka

kecenderungan menggunakan modal asing juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan

karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang

operasionalnya dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing

apabila modal sendiri tidak mencukupi. Penelitian ini diukur dengan Ln (total aset)

Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan, yang

dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total

aset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di

perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan

kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah aset yang besar akan

menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika

(8)

dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimiliki dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan.

4. Nilai Perusahaan

Perusahaan tentunya menginginkan nilai perusahaan yang tinggi dan dapatmenarik perhatian investor. Salah satu tujuan perusahaan yang tidak dapat diabaikan yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu keadaan dimana calon investor bersedia membeli ketika perusahaan tersebut dijual, artinya membeli perusahaan sama dengan membeli saham perusahaan (Prasetyorini, 2013). Nilai perusahaan dapat menggambarkan suatu keadaan dimana perusahaan dikatakan baik ketika harga pasar saham juga membaik. Dalam penelitian Widodo (2016) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibangun melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh kesempatan investasi, dengan adanya kesempatan investasi dapat memberikan sinyal yang positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masadepan.

Sedangkan menurut Wijawa dan Sedana (2015) menyatakan bahwa nilai perusahaan ialah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan yang bersangkutan dengan harga saham.

Perusahaan yang memiliki harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaanjuga

tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja

perusahaan saat ini namun kemungkinan pada perusahaan dimasa depan. Haryadi (2016)

menyatakan bahwa nilai perusahaan diartikan sebagai nilai pasar. Nilai pasar ialah

persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur maupun stakeholder lain terhadap

kondisi perusahaan yang menggambarkan pada nilai pasar saham perusahaan yang bisa

dibuat menjadi ukuran nilai perusahaan.

(9)

Ada dua faktor utama nilai perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham yaitu faktor fundamental dan teknikal. Menurut Endhiarto (2018) faktor fundamental biasanya sering digunakan para investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan. Faktor fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya, mencakup faktor fundamental makro yang berada di luar kendali perusahaan yang terdiri dari inflasi, tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kurs, dan faktor keuangan. Sedangkan faktor teknikal sifatnya lebih teknis hanya dengan melihat data historis harga saham yang terdiri dari nilai transaksi perdagangan saham, volume perdagangan saham, dan kecenderungan naik turun harga saham yang biasanya dilakukan oleh investor dalam menganalisis saham (Rakhimsyah dan Gunawan, 2014).

Di dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur menggunakan rasio Price Book Value (PBV). Untuk mengukur kinerja perusahaan PBV memiliki indikator khususnya

tentang nilai perusahaan, yang memberikan cerminan suatu kinerja manajemen dalam mengoperasikan kinerja perusahaan. Nilai perusahaan merupakan gambaran dari harga saham per lembar perusahaan dan dapat diukur menggunakan PBV yang mempunyai keunggulan sebagai berikut:

a. Nilai buku dapat diperbandingkan dengan harga pasar dan memiliki ukuran intutif yang relatif stabil. PBV dapat digunakan sebagai perbandingan oleh para investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow.

b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang sesuai untuk semua perusahaan.

PBV dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain yang sama sebagai petunjuk adanya

under atau over valuation.

(10)

c. Perusahaan-perusahaan dengan earning negatif dapat dinilai dengan menggunakan PBV.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yaitu proses yang mendeskripsikan keseluruhan mengenai peroses penelitian. Berikut kerangka pemikiran dari penelitian ini:

Profitabilitas (X1) Leverage (X2) Ukuran Perusahaan

(X3)

Nilai Perusahaan (Y)

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

(11)

D. Pengembangan Hipotesis

Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang menghubungkan keuntungan dengan aktivitas perusahaan seperti penjualan dan saham pada suatu perusahaan. Putra dan Lestari (2016) menyatakan bahwa profitabilitas ialah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba saat melaksanakan operasinya. Tingkat profitabilitas yang tinggi menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang dihasilkan maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, sehingga akan berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.

Perusahaan yang tidak dapat menghasilkan keuntungan akan sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan akan berdampak pada kemakmuran pemegang saham. Untuk melakukan analisis perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan dan juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan salah satunya menggunakan ROE.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Rajagukguk at al. (2019) dan Hertina,et al. (2019) menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Namun pernyataan tersebut berbeda dengan hasi penelitian Zuraida (2019) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari teori dan penelitian terdahulu sehingga dapat ditarik hipotesis seperti dibawah ini:

H

1:

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

(12)

Nilai pemegang saham bukan hanya bergantung pada putusan investasi yang baik ataupun operasi usaha yang menguntungkan, melainkan juga pada putusan pembiayaan.

Semakin besar perusahaan menggunakan pendanaan yang diperoleh dari utang semakin tinggi pula efektivitas perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba. Banyaknya hutang dapat memicu kinerja perusahaan menjadi lebih baik karena perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang dipinjam. Menurut Pratama dan Wiksuana (2016) mengungkapkan bahwa semakin besar proporsi pendanaan yang diperoleh dari utang, semakin tinggi juga efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan.

Penelitian Setiawati dan Lim (2018)dan Siregar (2016) menunjuka bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari teori dan penelitian terdahulu sehingga dapat ditarik hipotesis seperti dibawah ini:

H

2

: Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Lumoly, Murni et al (2018) menyatakan bahwa ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva.

Semakin besar perusahaan menandakan semakin banyak dana yang dibutuhkan perusahaan untuk mendanai aset dalam aktivitas pengoperasian. Perusahaan besar juga akan memiliki hubungan yang lebih luas dengan berbagai pihak dalam aktivitas operasi.

Dana yang diberikan investor akan mendukung kegiatan perusahaan dalam meningkatkan modal, jika perusahaan dapat meningkatkan laba menandakan perusahaan mampu mempertanggungjawabkan pengelolaan dana yang ditanam investor secara efektif dan efisien.

Perusahaan yang mampu dalam meningkatkan labanya berarti mampu dalam hal

mensejahterakan para pemegang saham, sehingga dapat meningkatkan harga saham.

(13)

Dengan kata lain meningkatnya harga saham, nilai perusahaan juga ikut meningkat. Dari hasil penelitian yang dilakukan Setiawati dan Lim (2018) dan Surayana dan Rahayu (2018) membuktikan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini disebabkan perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal, sehingga mempunyai kemampuan untuk mendapatkan dana lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang bersakal kecil. Dilihat dari teori dan penelitian terdahulu sehingga dapat ditarik hipotesis seperti dbawah ini:

H

3

: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Gambar

Gambar 1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam memperkirakan besaran debit sedimen adalah dengan metode Uni- versal Soil Loss Equation (USLE) dan Analisis Sedimen Terukur. Dari hasil analisis

Syarat teknis meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik,

Gangguan menstruasi pada penderita SOPK / PCOS disebabkan oleh kadar hormon pria yang berlebihan (hiperandrogen) yang berdampak pada kadar estrogen yang berkurang

Perusahaan X telah menerapkan sebagian aspek affective commitment dalam melaksanakan SOP confined space entry, hal ini dapat dilihat dari adanya kebijakan K3

Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis pasien, baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap. Rekam medis adalah sumber data

Dari berbagai penelitian yang dilakukan para peneliti kenyamanan termal, terlihat bahwa hasil penelitian umumnya hanya tepat digunakan bagi kebutuhan lokal, dan

 Parameter kualitas air limbah meliputi COD, BOD, TSS, DO dan pH pada influen dan efluen setiap bangunan IPAL.  Beban air limbah tiap