• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Tanaman Kelor Merestorasi Lahan Terkontaminasi Logam Berat Pada Tanah Regosol dan Latosol.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Tanaman Kelor Merestorasi Lahan Terkontaminasi Logam Berat Pada Tanah Regosol dan Latosol."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

EFEKTIFITAS TANAMAN KELOR MERESTORASI

LAHAN TERKONTAMINASI LOGAM BERAT

PADA TANAH REGOSOL DAN LATOSOL

Tatt Budi K, I.B.Bhayunagiri

Porgram Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud

tatihartanto@ymail.com

P 000

KESIMPULAN

1. Tanaman kelor mempunyai kemampuan yang tinggi untuk

menyerap logam berat, baik pada tanah Regosol maupun Latosol.

2. Kandungan logam berat pada tanah Latosol lebih tinggi dibanding tanah Regosol.

3. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi besarnya kandungan logam berat.

Daftar Pustaka

Brady, N. C. dan R. R. Weil, 2004. Elements of The Nature and Properties of Soils. 2nd ed.Pearson

Prentice Hall. Upper Saddle River. New Jersey.

Gardiner, D. T. dan Mille, R. W. 2004. Soil in Our Environment. 10th Ed. Pearson Prentice Hall.

Upper Saddle River. New Jersey.

Jagloo, K. 2002. Groundwater Risk Analysis in theVicinity of A Landfill, A Case Study

inMauritius, Department of Land and WaterResources Engineering, Royal Institute of Technology, Stockholm.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih peneliti ucapkan kepada Dekan Faukultas

Pertanian dan Ketua LPPM atas bantuan yang diberikan

sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pada sistem air sungai, adsorpsi senyawa logam pada permukaan partikel tersuspensi dan sedimen menunjukkan terjadinya proses geokimia yang memindahkan logam dari air ke sedimen. Beberapa jenis tanah memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda. Beberapa penelitian terkini menyebutkan, bahwa senyawa organik pada beberapa jenis tanah dapat berperan sebagai pengontrol perpindahan kontaminan anorganik dan organik. Kontaminan terserap ke partikel di kolom air melalui adsorpsi fisiko-kimiawi dan uptake biologi.

Berdasarkan pengetahuan tentang resiko polusi lingkungan oleh ion logam berat berbagai upaya untuk merestorasi lahan yang tercemar logam berat terus meningkat. Lasat (2000) merangkum beberapa teknik yang telah diujicobakan dan diaplikasikan dalam remediasi tanah terkontaminasi logam berat, yaitu vitrifikasi, landfilling, kimia, elektrokinetik dan biologi (bioremediation).

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan dalam proses bioremediasi, hal ini didasarkan pada besarnya daya serap yang dapat dilakukan oleh tanaman tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu pengkajian tentang besarnya daya serap tanaman kelor terhadap lahan yang terkontaminasi logam berat pada tanah Regosol ataupun Latosol.

Permasalahan

Tanaman Kelor (moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan dalam proses bioremediasi, hal ini didasarkan pada besarnya daya serap yang dapat dilakukan oleh tanaman tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu pengkajian tentang besarnya daya serap tanaman kelor terhadap lahan yang terkontaminasi logam berat. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Canggu Kabupaten Badung dan TPA Petang Kabupaten Badung.

Tujuan

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan

1. Menguji efektifitas tanaman kelor (moringa oleifera) dalam menyerap logam berat pada jenis tanah Regosol dan tanah Latosol.

2. Mengetahui tingkat pencemaran dan pengaruh yang ditimbulkan oleh logam berat pada tanah Regosol dan tanah Latosol

Lokasi dan waktu

TPA Canggu

TPA Petang

Maret s/d Oktober 2015

Metode

1. Survei

Pengambilan sampel pada 10 m dari TPA dan 20 m dari TPA

2. Analisis Laboratorium

1. Menganalsis kandungan Cd, Pb dan Cu

METODE PENELITIAN

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

.

JENIS TANAH

JARAK dr TPA

KANDUNGAN LOGAM BERAT (ppm) LATOSOL Pb Cd Cu

10 m 43,032 22,415 41,889

20 m 40,622 18,421 34,023

REGOSOL 10 m 40,091 21,445 38,434

20 m 36,434 16,657 28,276

JENIS TANAH

JARAK dr TPA

KANDUNGAN LOGAM BERAT (ppm)

LATOSOL Pb Cd Cu

10 m 0,020 0,011 0,007

20 m 0,024 0,011 0,009 REGOSOL 10 m 0,008 0,006 0,002

20 m 0,013 0,015 0,010

JENIS TANAH

JARAK dr TPA

KANDUNGAN LOGAM BERAT (ppm)

LATOSOL Pb Cd Cu

10 m 12,449 2,163 10,223

20 m 8,776 1,213 7,333

REGOSOL 10 m 9,207 1,334 10,449

20 m 5,004 0,915 3,011

NO KARAKTERISTIK TANAH

JENIS TANAH

REGOSOL LATOSOL

1. Tekstur Tanah Pasir %

Debu %

Liat %

Pasir %

Debu %

Liat % 47,16 36,72 16,12 29,39 49,33 21,28 2. Berat Volume (g/cm3) 1.01 1.2

3. Permeabilitas (cm/jam) 6.0 4.0 4. Porositas (%) 60 45 5. Bahan Organik (%) 2,8 2,1 6. pH 6,9 6,1 7. K T K (me/100g tanah) 47 35

Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kandungan logam berat seiring dengan semakin jauh jarak dari TPA. Hal ini terlihat dari kandungan logam berat pada tanah, air maupun pada jaringan tanaman (Tabel 1, 2 dan

3). Tanaman Kelor dapat menyerap 6.59 – 28.9 % logam berat pada tanah

Latosol, sedangkan pada tanah Regosol tanaman kelor dapat menyerap 6.22

– 27.19 %. Keadaan ini menunjukkan bahwa tanaman kelor mempunyai

kemampuan yang tinggi untuk menyerap logam berat, baik pada tanah Regosol maupun Latosol.

Perbedaan kandungan dan penurunan kandungan logam berat juga terjadi pada jenis tanah yang berbeda. Pada tanah Regosol menunjukkan kandungan yang lebih rendah disbanding pada tanah Latosol. Keadaan ini bisa jadi disebabkan oleh karakteristik tanah Regosol yang menunjukkan teksturnya yang lebih kasar dibanding tanah Latosol.

Kandungan liat tanah Latosol lebih tinggi dibanding tanah Regosol, sebaliknya Regosol mengandung pasir yang lebih tinggi. Keadaan ini juga didukung oleh permeabilitas dan porositas yang lebih tinggi dan BV yang lebih rendah pada Regosol (Tabel 4). Hal ini menggambarkan bahwa karakteristik tanah Regosol

kurang menahan/mengikat logam berat yang dibebaskan oleh proses

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ani Yuliyanti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap audit delay ,

pe$erjaan en#an $ompeten. *tanar Kompetensi ijelas$an oleh Kriteria ,nj!$ Kerja. Pelatihan $lasi$al aalah pelatihan -an# isampai$an oleh seoran# pelatih. Ke#iatan)$e#iatan

Kelebihan-kelebihan tersebut yaitu (1) xylitol dapat membantu menghambat pertumbuhan karies gigi, (2) tidak dapat difermentasi oleh bakteri dalam mulut, (3) membantu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: bahwa kepala sekolah menjalankan peranya sebagai supervisor dengan teknik kunjungan ke kelas, maka hal itu berdampak pada kinerja guru

Selain itu, hasil evaluasi kegiatan menunjukkan pula bahwa terdapat penambahan wawasan pada anggota PKK berkaitan dengan pengertian akan literasi media TV, dampak

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan tentang Kontribusi Pendapatan Perempuan Bekerja Sektor Industri Dalam Upaya Meningkatkan

Untuk itu digunakan Algoritma C45 untuk menilai kepuasan pelayanan konsumen terhadap pelayanan di Hotel Grand Zuri Dumai.Setelah dilakukan penelitian diperoleh

Jadi, dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi ter- sebut, mengurangi kewenangan MPD, khu- susnya yang berkaitan dengan Pasal 66 ayat (1) UUJN No.30/2004, sehingga