PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814
Kelas : 4EA06
Pembimbing : Dr, Izzati Amperaningrum
Latar Belakang Masalah :
A
sset tidak berwujud (Intangible asset) saat ini menjadi sesuatu yang sangat di perhitungkan oleh perusahaan dalam persaingan, untuk dapat memenangkan persaingan.Dalam melakukan penilaian dan pengukuran asset tidak berwujud (intangiable asset) tersebut, dengan menggunakan modal intellektual. Modal Intellektual terdiri dari Human capital (HC), Structural capital (SC), dan Customer capital (CC). Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai variabel dependen.
Return On Asset (ROA) dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya yang digunakan untuk mendanai aset tersebut, seperti biaya pengembangan dan pengelolaan karyawan dalam meningkatkan Modal intellektual (Damar Asih, 2012). Berdasarkan uraian diatas maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyajikan dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi dengan judul : “Pengaruh Modal Intellektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Yang di ukur dengan menggunakan VAIC™, sedangkan kinerja keuangan diukur dengan Return on Asset (ROA). Penelitian ini juga mengukur bagaimana pengaruh dari masing- masing komponen yaitu Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employment Efficiency (CEE) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Modal Intellektual terhadap kinerja keuangan secara parsial?
2. Bagaimana pengaruh Modal Intellektual terhadap kinerja keuangan secara
bersama-sama?
Batasan Masalah :
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dibatasi, agar mendapatkan hasil yang terfokus, diantaranya adalah :
1. Pengukuran Modal Intellektual menggunakan tiga proksi, yaitu Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employment Efficiency (CEE).
2. Kinerja Keuangan menggunakan satu proksi, yaitu ROA (Return on
Asset).
Tujuan Penelitian :
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Modal Intellektual terhadap kinerja keuangan secara parsial.
2. Untuk menganalisis pengaruh Modal Intellektual terhadap kinerja
keuangan secara bersama-sama.
Kerangka Penelitian :
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran konseptual dapat
digambarkan secara skematis dalam menganalisis modal intellektual pada
kinerja perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada gambar 1.1 berikut :
Hipotesis Penelitian:
Berdasarkan teori, hasil penelitian sejenis dan kerangka pemikiran maka dapat di buat hipotesis penelitian seperti berikut :
H1 : Modal Intellektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan secara parsial.
H2 : Modal Intellektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan secara
bersama-sama.
Variabel Dependen :
Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang dipergunakan. Return On Asset (ROA) dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya yang digunakan untuk mendanai aset tersebut seperti biaya pengembangan dan pengelolaan karyawan dalam meningkatkan Modal intellektual (Damar Asih, 2012).
Variabel Independen :
Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal Intellektual (Intellectual Capital). Modal Intelektual diukur dengan metode value added intellectual capital (VAIC) dimana komponen VAIC meliputi :
1. Human Capital Efficiency (HCE)
Human Capital Efficiency (HCE) digunakan untuk menghitung nilai efisiensi dari human capital perusahaan yang dapat diperoleh dengan menghitung seluruh pengeluaran gaji dan upah karyawan sebagai investasi dari perusahaan. Human Capital Efficiency (HCE) menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja.
2. Structural Capital Efficiency (SCE)
Structural Capital Efficiency (SCE) digunakan untuk menghitung nilai efisiensi
dari structural capital perusahaan. Structural Capital Efficiency (SCE)
mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA
dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
3. Capital Employed Efficiency (CEE)
Capital Employed Efficiency (CEE) digunakan untuk menghitung nilai efficiency
dari customer capital suatu perusahaan dan jumlah modal yang dikeluarkan
perusahaan dalam kegiatan operasionalnya
Analisis Regeresi Berganda :
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independent (Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency dan Capital Employed Efficiency) terhadap variabel dependent yaitu Return on Asset (ROA). Adapun persamaan regresi berganda yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y : Return on Asset (ROA) a : Konstanta
X
1: Human Capital Efficiency (HCE) X
2: Structural Capital Efficiency (SCE) X
3: Capital Employed Efficiency (CEE) e : error
B
1-3: Koefisien Korelasi
1. Uji Normalitas dengan hasil normal sehingga model tersebut layak untuk digunakan.
2. Uji Multikolinearitas dengan hasil menunjukkan tidak adanya gejala multikoliner. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen tersebut layak digunakan.
3. Uji Heteroskedasitas dengan hasil tidak terjadi heteroskedasitas.
4. Uji Autokorelasi dengan hasil tidak ada autokorelasi pada
model regresi yang digunakan sehingga layak untuk diteliti.
Uji t (secara parsial)
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh model Human Capital Efficiency (HCE) terhadap Return on Asset (ROA) yang dimiliki oleh perusahaan menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,023. Nilai p value variabel dari tabel diatas sebesar 0,023 < 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa Human Capital Efficiency (HCE) berdasarkan modal manusia (sumber daya manusia) berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengujian Hipotesis mengenai pengaruh variabel Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Return on Asset (ROA) yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan nilai p value variabel dari tabel diatas sebesar 0,000 < 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa Structural Capital Efficiency (SCE) berdasarkan struktur organisasi atau perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pengujian Hipotesis mengenai pengaruh variabel Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap Return on Asset (ROA) yang dimiliki perusahaan menunjukkan nilai p value variabel dari tabel diatas sebesar 0,199 > 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa Capital Employed Efficiency (CEE) berdasarkan modal kustomer atau modal relasi yang diberikan masih belum berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Uji F (secara bersama-sama)
hasil pengujian secara bersama-sama, diketahui dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Human Capital Efficiency (X1), Structural Capital Efficiency (X2) dan Capital Employed Efficiency (X3) terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan atau bersama-sama. Hal ini menunjukkan bahwa asset-asset non tengiabel (aset tidak berwujud) seperti modal manusia seperti sumberdaya manusia, modal struktural yaitu seperti struktur organisasi dan modal pelanggan yaitu pelayanan yang diberikan terdahap pelanggan secara bersama-sama dapat meningkatkan jumlah Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan.
Berpengaruhnya seluruh variabel Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE) dan Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap Kinerja Keuangan yang dihitung dengan Return on Asset (ROA) secara besama-sama menunjukkan bahwa nilai asset perusahaan sektor perbankan selama periode 2010 sampai dengan 2012 tidak terlepas dari adanya modal intellektual yang mereka miliki.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan, yaitu :
1. Pada uji regresi t diketahui bahwa secara parsial variabel modal manusia (Human Capital) dan modal structural (Structural Capital ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA) sedangkan modal pelanggan (Customer Capital) tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan.
2. Pada uji F diketahui bahwa secara bersama-sama atau simultan modal intellektual yaitu modal manusia (Human Capital), modal structural (Structural Capital), dan modal pelanggan (Customer Capital) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang dihitung dengan menggunakan Return on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan.
Saran
Saran yang disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah :
1. Pada skripsi ini hanya diambil 30 sampel perusahaan perbankan. Saran yang diberikan agar mengambil semua perusahaan perbankan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (BEI)
2. Pada skripsi ini rasio kinerja keuangan yang diambil hanya sat proksi saja, yaitu Return on Asset (ROA). Diharapkan penulis berikutnya menggunakan rasio kinerja keuangan lainnya.
3. Saran kepada investor yang ingin berinvestasi harus melihat secara detail faktor-faktor physical asset nya dibandingkan dengan aset tidak berwujudnya seperti modal manusia, modal structural dan modal pelanggan nya karena sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan.
4. Kepada mahasiswa yang akan mengambil judul ini untuk penelitian skripsi berikutnya, agar melakukan penelitian dengan menggunakan data berupa laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda jenisnya.