• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lisagita Dwijayanti. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Rigroad Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lisagita Dwijayanti. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Rigroad Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGI VARIABEL INTERVENING PT. BANK MANDIRI (PESERO) TBK TANJUNGPANDAN

Lisagita Dwijayanti

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Rigroad Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283

Email : Lisagitadwi@hotmail.com ABSTRAK

Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karier terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel mediasi pada karyawan tetap PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Tanjungpandan. Variabel dalam penelitian ini : (X1) Kompensasi, (X2) Pengembangan Karier, (Z) Motivasi, (Y) Kinerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah 39 orang karyawan tetap PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tanjungpandan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dalam menganalisis datanya menggunakan analisis jalur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi, kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara simultan terhadap motivasi, kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja, kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan, motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Dari hasil analisis jalur terbukti bahwa lebih besar pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja dibangdingkan pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi kerja (tidak mendukung hipotesis), pada pengembangan karier karyawan juga didapatkan hasil bahwa lebih besar pengaruh langsung pengembangan karier terhadap kinerja dibandingkan pengaruh tidak langsung pengembangan karier terhadap kinerja melalui motivasi kerja (tidak mendukung hipotesis).

Kata Kunci: Kompensasi, Pengembangan Karier, Motivasi, Kinerja Karyawan

ABSTRACT

This study deals with the influence of compensation and career development on employee performance with motivation as a mediating variable in the regular employees of PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Tanjungpandan. The variables in this study: (X1) Compensation, (X2) Career Development, (Z) Motivation, (Y) employee performance.

Respondents in this study were 39 regular employees of PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk in Tanjungpandan. Data collection methods used were questionnaires and in analyzing the data using path analysis.

The results of this study indicate that the compensation and career development partially significant effect on motivation, compensation and career development simultaneously significant effect on motivation, compensation and career development partially significant effect on performance, compensation and career development

(2)

2 simultaneously significant effect on the performance of employees, work motivation positive effect on performance. From the results of path analysis proved that the greater is the direct effect of compensation on performance than the indirect effect of compensation on performance through motivation to work (does not support the hypothesis), the career development of employees also showed that greater direct influence on the performance than the indirect effect of development career on performance through working motivation (does not support the hypothesis).

Keywords: Compensation, Career Development, Motivation, Employee Performance

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan instrument penting dalam membangun kesuksesan perusahaan, sehingga peningkatan kualitas SDM harus dilakukan agar kinerja setiap individu bisa maksimal. Seseorang bekerja untuk memperoleh imbalan. Dengan imbalan tersebut, maka ia dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, kompensasi menjadi salah satu elemen terpenting dalam perusahaan karena merupakan salah satu fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000). Sejalan dengan itu , Handoko (2003) menulis bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Dari segi psikologis kenyataannya menunjukkan bahwa bergairah atau bersemangat dan sebaliknya tidak bergairah atau tidak bersemangat seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang mendorongnya yaitu dengan memberikan kompensasi.

Dengan adanya kompensasi maka karyawan merasakan adanya suatu ikatan dengan perusahaan. Selain kompensasi, perusahaan bisa memberikan rasa aman serta adanya fasilitas yang cukup serta memadai bagi karyawan. Dengan adanya pemberian kompensasi kepada karyawan dapat memberikan rasa kepuasan kerja bagi karyawan (Handoko ; 2003 ; 155).

Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat memungkinkan untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah.

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat membawa perubahan bagi pola kehidupan manusia. Hal ini membawa perubahan tersendiri bagi individu yang berada dalam lingkungan organisasi. Karyawan harus dapat memenuhi diri karena apabila tidak, akan tersisisihkan dari rekan – rekannya. Agar eksistensi diri tetap terjaga, maka setiap individu menginginkan karirnya meningkat, karena karir seseorang juga mempengaruhi penghasilan. Salah satu langkah yang ditempuh untuk memenangkan persaingan agar mampu bersaing, mampu memenuhi kebutuhan organisasi dan bersaing diluar organisasi tempat mereka bekerja secara nasional maupun internasional. Implementasi rencana karir memerlukan pengembangan karir. Pengembangan karir merupakan upaya pribadi seorang karyawan untuk mencapai suatu rencana karir (Handoko, 2003 : 130).

Sedangkan menurut Tohardi (2002:278) karier merupakan jenjang jabatan (pekerjaan) yang pernah dipegang (dijabat) oleh seseorang selama orang tersebut bekerja di organisasi atau perusahaan. Untuk itu orang yang mempunyai karier yang baik, berarti ia selalu menempati pekerjaan atau jabatan yang baik pula. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan karier adalah suatu proses berkesinambungan yang dilalui individu melalui upaya-upaya pribadi dalam rangka mewujudkan tujuan perencanaan kariernya yang disesuaikan dengan kondisi organisasi.

(3)

3 Rivai dan Sagala (2009:548) mengungkapkan tentang kinerja dimana merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Namun dengan demikian karyawan juga membutuhkan motivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka karyawan perlu diberi dorongan yang cukup agar dapat termotivasi dalam melakukan pengembangan karir setiap masing – masing individu. Hal ini manajemen perlu mengelola dan mengetahui kinerja karyawannya, apakah sudah sesuai dengan standar kinerja perusahaan atau tidak. Dengan demikian, dapat diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja, baik ditinjau dari sisi intrinsik maupun ekstrinsik karyawan. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah orang-orang yang memberikan tenaga, bakat dan kreatifitas mereka kepada organisasi.

Setiap organisasi selalu berusaha meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. (Sopiah, 2008:169) Motivasi adalah keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif. Motivasi yang diharapkan dari karyawan yaitu dapat mempengaruhi kinerja dan pengembangan karier karyawan.

Di dalam penelitian Agus Dwi Nugroho dan Kurnatinah (2012) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karier Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada Pns Di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan)”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima, pengembangan karier berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening”, guna mengetahui lebih dalam variabel- variabel yang berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tanjungpandan.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara parsial terhadap motivasi karyawan?

2. Apakah kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara simultan terhadap motivasi karyawan?

3. Apakah kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan?

4. Apakah kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara simultan terhadap motivasi karyawan?

5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

6. Lebih besar mana antara pengaruh secara langsung kompensasi dan pengembangan karier terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh tidak langsung melalui motivasi karyawan?

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Kurnatinah (2012) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karier Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada Pns Di Sekretariat Daerah Kabupaten

(4)

4 Pekalongan)”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa pengembangan karier berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa pengembangan karier berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima. Hopetesis 5 yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2011) dengan judul “Analisis Kinerja Karyawan Ditinjau dari Kompensasi dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PG. SOEDHONO NGAWI” yang ditulis oleh Rachmawati K. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, sehingga adanya peningkatan pemberian kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan.

Yang kedua yaitu kompensasi berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui motivasi kerja, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja menjadi variabel yang memediasi antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.

LANDASAN TEORI

Menurut Rivai dan Sagala (2009:741) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Menurut Simamora (2003: 413) Karier adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut.

Menurut Hasibuan (2007:219) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja sseorang, agar mereka mau berkerjasama, bekerja efaktif dan terintregasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Mangkunegara (2009 : 67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

KERANGKA PIKIR

Kompensasi (X1) (Simamora 2004)

Pengembangan Karier (X2) (Nawawi 2004)

Kinerja Karyawan (Y) (Mangkunergara

2009) Motivasi (Z)

(McClelland)

(5)

5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara parsial terhadap motivasi karyawan.

H2 : Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara simultan terhadap motivasi karyawan.

H3 : Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.

H4 : Kompensasi dan Pengembangan Karier berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan

H5 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H6 : Lebih besar pengaruh tidak langsung kompensasi dan pengembangan karier terhadap kinerja karyawan melalui motivasi karyawan daripada pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan

METODE PENELITIAN

Peneliti mengambil data di PT. Bank Mandiri (Pesero) Tbk Tanjungpandan yang berlokasi di Jalan Medeka No 6 Kota Tanjungpandan, Belitung. Responden dalam penelitian berjumlah 39 karyawan. Variabel dalam penelitian ini yaitu : Kompensasi (X1), Pengembangan karier (X2), Motivasi (Z), Kinerja (Y). Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner dan dalam menganalisis data menggunakan regeresi linear berganda, uji F, uji t dan analisis jalur.

HASIL ANALISIS

Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Motivasi Hasil Regresi Linier Berganda

Model

Variabel Independent

Koef. Beta (Standardized)

t

statistic Sig

Adj. R

Square F Sig.F 1

Dept. Var: X1 0.540 4.756 0.000 0.566 25,802 0.000

Kompensasi X2 0.391 3.441 0.001

Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan Hasil Regresi Linier Berganda

Model

Variabel Independent

Koef. Beta (Standardized)

t

statistic Sig

Adj. R

Square F Sig.F 2

Dept.

Var: X1 0.490 4.338 0.000 0.571 26.261 0.000

Kinerja

Karyawan X2 0.450 3.979 0.000

(6)

6 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Hasil Regresi Linier Berganda Model

Variabel Independent

Koef. Beta (Standardized)

t

statistic Sig

Adj. R

Square F Sig.F 3 (Constant) 1.328

Kinerja

(Y2) Y1 0.722 6.353 0.000 0.509 40.363 0.000

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis statistika diatas didapat hasil :

1. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi karyawan, dengan demikian hipotesis pertama terbukti.

2. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan “Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara simultan terhadap motivasi karyawan”terbukti.

3. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan “Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan”dapat didukung

4. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan “Kompensasi dan Pengembangan Karier berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan”dapat didukung.

5. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan “Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan”dapat didukung.

Analisis Jalur

Analisis jalur untuk mengetahui pengaruh variabel kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja, dapat dilakukan dengan mengalikan hasil koefisien beta seperti digambarkan sebagai berikut :

Berdasarkan gambar diatas, maka besarnya pengaruh tidak langsung dan pengaruh langsung variabel bebas ke variabel terikat adalah :

a. Pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi kerja adalah sebagai berikut :

 Pengaruh langsung X1 ke Z = β11

Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi kerja (Z) adalah sebesar 0,540 atau 54%.

Kompensasi (X1)

Pengembangan karir (X2)

Motivasi (Z)

Kinerja (Y) β21=0,490

β22=0,450

23=0,722

β11=0,540

β12=0,391

(7)

7

 Pengaruh langsung Z ke Y = β 23

Pengaruh variabel Motivasi kerja (Z) terhadap variabel Kinerja (Y) adalah sebesar 0,722 atau 72,2%.

 Pengaruh langsung X1 ke Y = β 21

Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja (Y) adalah sebesar 0,490 atau 49 %.

 Pengaruh tidak langsung X1 ke Y melalui Z = β 11 x β 23

Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja (Y) melalui Motivasi kerja (Y) adalah sebesar 0,540 x 0,722 = 0,338 atau sebesar 38,9%.

Hasil uji path menunjukkan bahwa pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja yaitu sebesar sebesar 0,490, nilai ini lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi kerja yang hanya sebesar 0,389. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa pengaruh langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung (0,490 > 0,389). Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan bahwa “Lebih besar pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui motivasi karyawan daripada pengaruh langsung kompensasi kinerja karyawan”, tidak dapat didukung.

b. Pengaruh variabel pengembangan karir terhadap kinerja melalui motivasi kerja adalah sebagai berikut :

 Pengaruh langsung X2 ke Z = β 22

Pengaruh variabel pengembangan karir (X2) terhadap variabel motivasi kerja (Z) adalah sebesar 0,391 atau 39,1%.

 Pengaruh langsung Z ke Y = β 23

Pengaruh variabel Motivasi kerja (Z) terhadap variabel Kinerja (Y) adalah sebesar 0,722 atau 72,2%.

 Pengaruh langsung X2 ke Y = β 22

Pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) adalah sebesar 0,450 atau 45 %.

 Pengaruh tidak langsung X2 ke Y melalui Z = β 12 x β 23

Pengaruh variabel Pengembangan karir (X2) terhadap Kinerja (Y) melalui Motivasi kerja (Z) adalah sebesar 0,391x 0,722= 0,282 atau sebesar 28,2%.

Hasil uji path menunjukkan bahwa pengaruh langsung pengembangan karir terhadap kinerja yaitu sebesar sebesar 0,450, nilai ini lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung pengembangan karir terhadap kinerja melalui motivasi kerja yang hanya sebesar 0,282. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa pengaruh langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung (0,450

> 0,282). Dengan demikian hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa “Lebih besar pengaruh tidak langsung pengembangan karier terhadap kinerja karyawan melalui motivasi karyawan daripada pengaruh langsung pengembangan karier terhadap kinerja karyawan”, tidak dapat didukung.

(8)

8 PENUTUP

Kesimpulan

1. Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi karyawan. Hal ini berarti semakin baik kompensasi dan pengembangan karir maka motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat, terbukti nilai t hitung X1 sebesar 4,756 > 1,688 dan p value sebesar 0,000 <

0,05. Sedangkan nilai t hitung X2 sebesar 3,441 > 1,688 dan p value sebesar 0,000 < 0,05.

2. Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara simultan terhadap motivasi karyawan, terbukti nilai F hitung sebesar 25,802 >

2,866 dan p value sebesar 0,000 < 0,05.

3. Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti semakin baik kompensasi dan pengembangan karir maka kinerja karyawan akan semakin meningkat, terbukti nilai t hitung X1 sebesar 4,338 > 1,688 dan p value sebesar 0,000 < 0,05.

Sedangkan nilai t hitung X2 sebesar 3,979 > 1,688 dan p value sebesar 0,000 <

0,05.

4. Kompensasi dan pengembangan karier berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan, terbukti nilai F hitung sebesar 26,261 >

2,866 dan p value 0,000 < 0,05.

5. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Tanjungpandan. Hal ini berarti semakin baik motivasi maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

6. Terbukti bahwa lebih besar pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja dibangdingkan pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja melalui motivasi kerja (0,490>0,389). Dan terbukti bahwa lebih besar pengaruh langsung pengembangan karier terhadap kinerja dibandingkan pengaruh tidak langsung pengembangan karier terhadap kinerja melalui motivasi kerja (0,450>0,282). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan lebih besar pengaruh tidak langsung kompensasi dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan melalui motivasi karyawan daripada pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan tidak dapat didukung.

Saran

Berdasar kesimpulan di atas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan yaitu :

1. Pihak manajemen PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Tanjungpandan hendaknya memperbaiki dan meningkatkan kompensasi. Arah perbaikan pada indikator yang dinilai paling rendah oleh karyawan yaitu kebijakan yang sehat membuat nyaman bekerja. Sebaiknya pimpinan dalam membuat kebijakan harus mempertimbangkan pendapat dan usulan bahawan, sehingga keputusan yang diambil bisa dilaksanakan denga baik oleh semua karyawan.

2. Ditemukannya pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja, hendaknya melakukan perbaikan pada indikator yang dinilai paling rendah oleh karyawan yaitu memberikan beasiswa, sebaiknya perusahaan memberikan beasiswa studi kepada karyawan yang berprestasi, baik di pendidikan formal maupun nonformal.

(9)

9 DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syarafudin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif.

Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Ghozali, Imam (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hani Handoko (2003). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:

BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harlie, M, (2010) Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintahan Kabupaten Tabalong Di Tanjung Kalimantan Selatan, Jurnal Manajemen dan Akuntansi.

Kurniawan, Dedi, A rahman Lubis, (2012) Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan International Federation Red Cross (ifrc) Banda Aceh, Jurnal Manajemen.

Kasenda, Ririvega, (2013) Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado, Jurnal EMBA.

Mangkunegara, A. A Anwar, Prabu. (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

Nawawi, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Nugroho, Agus Dwi dan Kunartinah (2002), Analisis Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kepuasan Kerja dengan Mediasi (Studi pada PNS di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan), Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE).

Riansari, Titi dan Achmad Sudiro, Rofiaty, (2012) Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk Cabang Malang), Jurnal Aplikasi Manajemen.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Jauvani Ella (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Jonathan (2007), Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Yogyakarta:

Penerbit ANDI

Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIE YKPN

Sugiyono.2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alafabeta Bandung..

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset.

Sondang P. Siagian. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS Suyadi Prawirosentono. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Tohardi, Ahmad (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Cv. Mandar Maju.

Usmara,A. (2006). Motivasi Kerja : Proses,Teori dan Praktik. Yogyakarta. Penerbit Amara Books

Wahyudi, Bambang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

(10)

10 Bandung: Sulita

Saydam, Gouzali, Drs., Bc. T.T., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, jilid 2, Jakarta:

Gunung Agung.

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Refika Aditama.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.Jakarta : Salemba Empat.

Singarimbun, M dan Efendi, S. 1989. Metodologi Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan hasil pengukuran pada alat perekam penggunaan daya listrik untuk beban rumah tangga dikarenakan tidak stabilnya tegangan yang dihasilkan pada sistem

Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah pada saat gelombang penuh dengan dua dioda, tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa

Dari gambar 8 terlihat bahwa waktu yang diperlukan untuk proses dekripsi pada algoritma Sosemanuk lebih besar daripada waktu enkripsi pada algoritma Dicing. Hasil

Penelitian dilakukan dengan tujuan mencari sumber penghasil enzim L-asparaginase yang bukan berasal dari bakteri, tetapi fungi endofit dari hasil isolasi akar tanaman lidah

PEMERI NTAH KABUPATEN TANAH LAUT KANTOR PENGELOLAAN PASAR. Jln

mengidentifikasi sebuah baris di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam set

Dalam penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer),

Untuk itu, sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 14 Duren Sawit yang beralamat di Jalan Balai Rakyat III No 53 A yang merupakan Pendidikan Luar Sekolah (PLS)