• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maka akan muncul masalah masalah yang kompleks dalam dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maka akan muncul masalah masalah yang kompleks dalam dunia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi persaingan keunggulan dalam suatu ruang lingkup pendidikan maka akan muncul masalah – masalah yang kompleks dalam dunia pendidikan. Salah satu masalah yang komplek itu adalah di butuhkannya informasi yang luas yang dapat berguna bagi kepentingan pihak internal maupun pihak eksternal. Pada dasarnya keberhasilan wawasan wiyata mandala yang didalamnya termasuk ranah pendidikan dalam menghadapi tantangan yang cukup untuk bersaing saat ini terletak pada kemampuan satuan pendidikan itu tersendiri dalam pengolahan informasi tersebut. Selain itu juga memberikan dampak ekonomi tersebut berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah. Sebagai akibat dalam menghadapi persaingan-persaingan yang akan terjadi dalam dunia pendidikan maka suatu instansi sekolah berbasis negeri maupun swasta di tuntut dapat meninggkatkan sistem informasi. Dalam pelaksaan sistem informasi dengan efektif maka di butuhkan teknologi komputer.

Untuk kegiatan administrasi terutama pada kegiatan pengolahan data pembayaran SPP secara maksimal maka dapat dikatakan institusi pendidikan tersebut sistem kerjanya bersifat otomatisasi. Selain itu sistem informasi banyak membantu pihak sekolah dalam proses pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi maka instansi pendidikan yang terkait akan mengetahui hasil rekap pembayaran SPP pada siswa yang terkait dengan administrasi sekolah atau terstruktur melalui sub bagian dari sistem tersebut yaitu sistem pembayaran SPP.

(2)

Menurut peraturan menteri pendidikan Nomor 44 tahun 2012 pasal 5, 6, dan 8 dalam Agustin dkk (2016 : 1064). Pada Pasal 5, Pasal 6 dan pasal 8 adalah penjelasan tentang Menteri Pendidikan tentang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) nomor 44 tahun 2012. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan nomor 44 tahun 2012 pasal 5 adalah sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan atau pemerintah daerah adalah anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan dari peserta dididk atau orangtua/wali, sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya, bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat, bantuan pihak asing yang tidak mengikat dan sumber lain yang sah. Sedangkan nomor 44 Tahun 2012 pasal 6 menurut Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan, pungutan, dan sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya, bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orang tua/walinya, bantuan Pemerintah, bantuan pemerintah daerah, bantuan pihak asing yang tidak mengikat, bantuan lembaga lain yang tidak mengikat, hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan dan sumber lain yang sah. “Dalam Peraturan Menteri Pendidikan pada pasal 8 setiap pungutan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut”.

a. Didasarkan pada perencanaan investasi dan / atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

(3)

b. Perencanaan investasi dan / atau operasi sebagaimana dimaksud pada huruf a diumumkan secara transparan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan terutama orang tua / wali peserta didik, komite sekolah, dan penyelenggara satuan pendidikan dasar.

c. Dimusyawarahkan melalui rapat komite sekolah dan.

d. Dana yang diperoleh dibukukan secara khusus oleh satuan pendidikan dasar.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) pada siswa yang sedang berjalan saat ini.

2. Merancang sistem informasi pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) pada sekolah tersebut agar menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

3. Agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi dari permasalahan yang ada, terutama pada bagian pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP).

4. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) Program Studi Manajemen Informatika di AMIK BSI.

(4)

1.3. Metode Penelitian

A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2015:42), “model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut jugadengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan

berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman :

Sumber : Pressman (Pressman, 2015:42)

Gambar I.1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall

1. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)

Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek,

(5)

seperti menganalisis permasalahan yang dihadapi dan mengumpulkan data- data yang diperlukan, serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal,

artikel, dan internet.

2. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)

Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko - resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.

3. Modeling (Analysis & Design)

Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya untuk lebih memahami

gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.

4. Construction (Code & Test)

Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.

5. Deployment (Delivery, Support, Feedback)

Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi software ke customer, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software,

(6)

evaluasi software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya. (Pressman, 2015:17)

B. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi serta data yang lengkap dan akurat dalam penulisan Tugas Akhir, maka penulis melakukan penelitan dengan metode-metode sebagai berikut :

1. Pengamatan secara langsung (observasi)

Penulis menggunakan metode ini sebagai sarana pengambilan data-data terkait Tugas Akhir dimana metode ini merupakan hasil peninjauan langsung dari objek yang diamati. Yang dimana penulis mengamati sistem absensi yang sedang berjalan di Smp Muhammadiyah Cikampek.

2. Wawancara

Metode penelitian ini penulis lakukan dengan menanyakan secara langsung baik kepada pembimbing ataupun kepada staff yang sedang bertugas guna mendapatkan informasi tentang sistem informasi absensi yang sedang berjalan saat ini dan dapat juga menambah wawasan keilmuan terkait hal yang belum diketahui atau lebih tepatnya mengusulkan suatu perancangan sistem yang baru.

3. Studi pustaka

Metode ini digunakan oleh penulis untuk menambahkan informasi berupa teori atau hasil kajian dibidang ilmu yang sama dengan tujuan bertambahnya muatan informasi Tugas Akhir. Dalam metode studi

(7)

pustaka penulis melakukan pencarian informasi terkait sistem absensi pada instansi pendidikan, serta mencari informasi melalui buku terkait dengan sistem informasi absensi pada ruang lingkup instansi pendidikan.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan Tugas Akhir ini adalah melakukan penelitian di Smp Muhammadiyah Cikampek, yang dimana penulis mencoba menjelaskan tentang bagaimana cara kerja sistem pembayaran SPP pada bagian administrasi keuangan siswa yang ada pada Smp Muhammadiyah Cikampek. Batasan yang saya ambil dimulai dari login lalu ke data siswa, selanjutnya penginputan pembayaran sesuai yang dibayarkan oleh siswa sesuai nama yang dimaksud kemudian melakukan rekapitulasi pembayaran dan tunggakan, dan yang terakhir membuat laporan pembayaran yang nantinya akan dilaporkan kepada bendahara sekolah dan kepala sekolah sebagai acuan sumber dana sekolah.

Gambar

Gambar I.1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan tepung ganyong sebagai bahan substitusi dengan penambahan tepung kacang merah pada biskuit menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis adalah pada

30a Total Eksposur, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib

Supartianah (2010: 24) menjelaskan ada beberapa fungsi bahasa Jawa diantaranya yaitu: (a) Bahasa Jawa adalah bahasa budaya disamping berfungsi komunikatif juga berperan

Setelah dipasang filter, harmonik tertinggi pada fasa R menjadi 5.458% dari fundamental, tetapi orde tertinggi terjadi pada fasa S sebesar 6,118% dari fundamental

2018/2019 pada kelompok mata pelajaran C2 Kelas X kompetensi keahlian DPIB. di SMK Negeri 2

Bahan –bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin ini ada yang dibeli dan ada juga yang dibuat, beberapa contoh bahan yang dibeli seperti bantalan, sabuk, puli, motor

perusahaan, maka BCP dari sistem informasi harus menyertakan bagian lain yang terkait dengan BCP Staf-staf yang diperlukan untuk menjalankan fungsi bisnis yang penting saat

Pertama; Kawasan bernilai konservasi tinggi yang masuk dalam kategori dilindungi atau dikonservasi seluas 25,729 ha atau 19.72% dari total luas areal IUPHHK PT WS. Hal ini