• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

POKOK BAHASAN :

KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN KEWIRAUSAHAAN

DESKRIPSI

Materi perkuliahan ini akan memberikan gambaran mengenai pentingnya kualitas dan produktivitas dalam persaingan kewirausahaan. Perhatian usaha dalam kondisi persaingan yang semakin kuat saat ini, telah banyak terpusat pada kualitas dan produksi serta efisien untuk meningkatkan produktivitas.

Peningkatan kualitas dan produktifitas mempunyai efek jangka pajang pada sukses perusahaan.

TUJUAN INTRUKSIONAL

Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang arti kualitas dengan produktivitas, tantangan kualitas dan produktivitas , menjelaskan konsep dan alat-alat TQM (Total Quality Management) serta bagaimana kualitas dan produktivitas menjadi alat untuk bersaing dalam bisnis (wirausaha) saat ini.

MODUL

KEWIRAUSAHAAN (3 SKS)

Oleh: Dadan Anugrah, M.Si

Pertemuan 10

KEPUSTAKAAN

1. Thomas W Zimmerer & Norman M. Scarborough, Pengantar

Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, 2004, PT Indeks, Jakarta.

2. Griffin, W Ricky dan Ronald J Ebert, Business, 1996, Prentice Hall Inc 3. Jeff Madura, Pengantar Bisnis, 2001, Salemba Empat

4. .Gugup Kismono, Pengantar Bisnis, 2001, BPFE Yogyakarta.

(2)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN Bagian 10

KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN KEWIRAUSAHAAN

A. PENGANTAR

Kualitas merupakan standar umum, yang masuk akal bagi siapapun, dimanapun dia berada. Kualitas dapat mengikat

dan membentuk suatu inti nilai-nilai korporasi di seluruh dunia (Franzis Lorentz)

Persaingan yang ketat yang kadangkala “menghalalkan segala cara”

sudah menjadi bagian dari bisnis,paling tidak itulah yang serigkali terjadi. Seiring dengan tuntutan konsumen yang semakin kritis, setiap pengusaha atau perusahaan memiliki cara-cara tertentu dalam memenagkan persaingan bisnis.

Dua di antara beberapa cara memenangkan persangan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Pada ranah ini, telah terjadi pergesran paradigma persaingan ke arah yang lebih positif, dimana persaingan tidak lagi dilakukan secara ”membabi buta” melainkan dengan cara-cara yang rasional dan bermoral.

Logikanya sederhana, barang atau jasa yang berkuaitas tinggi senantiasa dicari konsumen, sedangkan barang atau jasa yang kualitasnya rendah pelan namun pasti akan ditinggkan oleh konsumen. Konsumen acapkali berpikiran lebih baik membeli barang atau jasa yang berkualitas meskipun sedikit mahal harganya, daripada membeli barang atau jasa yang tidak berkualitas meskipun murah harganya.

Di sisi lain, persaingan dalam uasaha (bisnis) terkait dengan produktivitas. Produktivitas yang tinggi meniscayakan menghasilkan barang atau jasa lebih banyak sehingga mampu memenangkan persaingan. Produktivitas juga seringkali berbanding lurus dengan efisiensi. Semakin produktif dan efisien suatu lembaga usaha, maka semakin kuat dalam memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahan sejenis.

Untuk usaha kecil, mungkin persaingannya relatif agak terbatas, masih dalam skala kedaerahan atau nasional. Tapi coba bayangkan, perusahaan besar harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari mancanegara yang sudah barang tentu memiliki sejumlah keunggulan. Ketahanan suatu bisnis akan

(3)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN bertumpu pada keunggulan tersebut, di samping sekali lagi terkait dengan kualitas dan produktivitas perusahaan.

Pada mulanya, persaingan dalam dunia usaha berada pada level komparatif (ketersediaan bahan baku yang melimpah). Namun saat ini hal itu mulai bergeser ke level kompetitif, yaitu dengan menekankan kepada inovasi, mutu atau kualitas produk yang ditawarkan. Hal ini dapat dimengerti sepenuhnya, sebab inovasi akan memberikan keunggulan terus menerus tanpa bergantung kepada ketersediaan bahan baku yang ada batasnya (habis).

B TANTANGAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

Kualitas dari sudut pandang konsumen merupakan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat diberikan oleh barang dan jasa kepada konsumen. Dari sudut pandang perusahaan kualitas merupakan tingkat dimana produk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan harapan dan keinginan konsumen. Dengan demikian kualitas berarti menciptakan kemampuan untuk menggunakan–menawarkan bentuk-bentuk yang dinginkan oleh konsumen. Manfaat yang didapat dari mengejar produk, jasa dan proses berkualitas tidak hanya dalam bentuk semakin sedikitnya kerusakan, tetapi juga semakin rendahnya biaya, semakin tingginya produktifitas, pengurangan waktu daur, semakin besarnya pangsa pasar, meningkatnya kepuasan pelanggan, dan semakin tinggi tingkat kepemilikan pelanggan.

Menurut W. Edward Deming, salah satu bapak pendiri gerakan kualitas modern, selalu menyatakan bahwa menghasilkan kualitas yang lebih rendah lebih mahal daripada menghasilkan kualitas yang lebih tinggi. Kualitas dalam kewirausahaan atau dunia usaha secara umum berhubungan dengan kualitas pada produk harga , ditribusi atau kemudahan produk diperoleh konsumen dan kualitas bagi masyarakat dan lingkungan.

Dalam melakukan penilaian kualitas produk, konsumen akan mempertimbangkan berbagai dimensi kualitas sebagai berikut :

1. Performance atau kinerja, yaitu karakteristik pengoperasian produk yang utama (kejelasan gambar dan kejernihan suara TV Sony)

2. Features, karakterisitk tambahan bagi produk (service purna jual)

(4)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN 3. Reliability, konsistensi prestasi produk selama periode tertentu (daya

tahan lampu philips periode satu tahun)

4. Conformance, kemampuan produk memenuhi standar tertentu (Komputer PB cocok menggunakan software IBM)

5. Durability, tingkat keawetan produk (penggunaan lebih lam dibanding pesaing)

6. Servicebility, kemudahan produk direparasi (ketersediaan suku cadang) 7. Aesthetics, dimensi keindahan, rasa, bau.

8. Perceived quality, image kualitas yang diciptakan melalui pemasaran.

(brand name dan reputasi).

Untuk membuat keputusan membeli suatu produk konsumen akan membandingkan dimensi-dimensi kualitas tersebut, artinya keberhasilan bisnis ditentukan oleh kemampuan perusahaan memberikan berbagai dimensi kualitas yang sesuai harapan konsumen. Meskipun demikian pentingnya kualitas tidak dapat terlalu ditekankan. Produktivitas sebagai suatu ukuran kinerja ekonomi;

yaitu membandingkan jumlah yang perusahaan produksi dengan sumber-sumber yang digunakan untuk memproduksinya, telah menjadi bagian yang penting pula untuk mendapat perhatian dari perusahaan. Semakin banyak perusahaan dapat memproduksi dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya, semakin besar tingkat produktivitasnya. Ini berarti semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh orang-orang yang memiliki kepentingan (konsumen, pemegang saham dan karyawan). Konsumen akan memperoleh harga yang relatif rendah, pemegang saham akan memperoleh tambahan keuntungan dari setiap unit produk yang terjual dan karyawan akan memperoleh tambahan penghasilan.

Demikian juga bila perusahaan hanya lebih menekankan pada kepentingan produktivitas, hanya akan membuat perusahaan menjadi kalah bersaing ketika pesaing memperhatikan arti pentingnya kualitas dan produktivitas secara berimbang. Produktivitas yang tinggi dengan tingkat kualitas yang terus menerus diperbaiki adalah kunci keberhasilan perusahaan.

(5)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN C. MENGUKUR PRODUKTIVITAS

Produktivitas memiliki kaitan yang saling berhubungan antara produktivitas domestik dengan produktivitas internasional di semua negara. Era globalisasi menuntut perhatian yang penting terhadap produktivitas sektor bisnis di dalam negeri untuk bisa mendorong produktivitas di tingkat internasional.

Keberhasilan suatu negara mendorong produktivitas yang minimal menyamai produktivitas negara pesaingnya, berarti akan menaikkan standar hidup masyarakat negara yang bersangkutan.

Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan kepada suatu negara karena biaya produksi menjadi lebih rendah dibanding dengan negara- negara dengan tingkat produktivitas dibawah pesaing. Dengan demikian perusahaan di negara dengan produktivitas tinggi dapat memilih untuk menawarkan produk pada harga yang lebih rendah atau membuat laba yang lebih besar pada setiap unit yang terjual.

Memahami pengukuran produktivitas perlu untuk mengetahui tingkat produktivitas yang telah dicapai dan yang harus ditingkatkan. Tingkat produksi menunjukkan nilai moneter dari barang dan jasa relatif terhadap sumber daya yang digunakan untuk memproduksinya. Tingkat pertumbuhan produktivitas merupakan peningkatan keluaran tahunan suatu negara dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa ukuran produktivitas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1. Ukuran Produktivitas Total dan Parsial.

Ukuran produktivitas total merupakan ukuran produktivitas yang mempertimbangkan seluruh jenis sumber daya masukan-tenaga kerja, modal, bahan produksi, energi dan jasa bisnis yang dibeli. PTF = O/5M

; PTF=Produktivitas Total Faktor, O = Output.

Ukuran produktivitas parsial merupakan ukuran produktivitas yang mempertimbangkan hanya sumber daya tertentu saja. PP = O/F tertentu ; PP=Produktivitas Parsial.

2. Ukuran Produktivitas Tenaga Kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Hanya saja, agar penetrasi nilai-nilai akhlak meresap ke dalam jiwa anak, suatu keharusan bagi orang tua atau guru untuk menetapkan strategi metode apa yang pantas

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

 Bakalan dapat dipelihara dengan pakan hijauan yang lebih banyak, dengan pertumbuhan normal, dan tidak didorong untuk pertumbuhan yang cepat sampai umur 1-3 tahun, selanjutnya

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

 Pemandangan latar belakang yang terhias di atas panggung, sound system, microphone, efek bunyi, dan alat music, pakaian yang dikenakan pemain dalam pementasan, tata rias

Telah diketahui bersama bahwa tujuan utama dilakukan anestesi pada tindakan bedah fossa posterior adalah untuk; (1) mencegah terjadinya kenaikan tekanan

Rapat-rapat yang diadakan misalnya rapat pimpinan dan Senat seringkali hanya sebuah ritual atau simbolik karena seringkali keputusan dari hasil rapat tersebut

Kenyamanan dari segi Iklim Mikro pada Siang Hari Dari hasil pengukuran suhu udara dan kelembaban udara pada siang hari di setiap tutupan lahan (industri, pemukiman, CB, taman