• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

34 4.1 Hasil Penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada kelas VIII1 SMP Negeri 1 Biluhu, Kec.Biluhu, Kab. Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.

Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil yang diperoleh dari pembelajaran siklus I. sebagai efek dari tindakan yang dikenakan belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan.

Berikut diuraikan data hasil pelaksanaan tindakan pada setiap siklus pembelajaran.

4.1.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Pengambilan data siklus I dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru pengamat. Kegiatan guru maupun kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi sebagaimana terdapat pada lampiran 3 dan lampiran 4. Dari hasil pengamatan kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam proses pembelajaran diperoleh data sebagai berikut.

4.1.1.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru

Aspek-aspek kegiatan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar melalui pendekatan realistic dari 12 aspek. Masing-masing aspek dinilai

(2)

berdasarkan kriteria Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

hasil penilaian observasi seperti tampak table 4.1 serta analisisnya dapat dilihat pada lampiran 2.

Table 4.1

Hasil Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus I

No Hasil Penelitian

Aspek Penilaian Jumlah Aspek

Hasil

(%) Jumlah

SB B C K

1 Pertemuan

1 - 6 6 - 12 B = 50%

C = 50% 100%

2 Pertemuan

2 - 6 6 - 12 B = 50%

C = 50% 100%

3 Pertemuan

3 - 6 6 - 12 B = 50%

C = 50% 100%

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 12 aspek kegiatan mengajar guru yang diamati, terdapat 6 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Baik (B) atau sebesar 50% dan 6 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Cukup (C) atau 50%. Dengan demikian penilaian observasi terhadap kegiatan mengajar guru dengan kategori Baik (B) dan Sangat Baik (SB) sebesar 50%.

4.1.1.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Aspek – aspek kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran melelui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berdiri dari 12 aspek.

Masing - masing aspek dinilai berdasarkan kriteria Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (K). Hasil penilaian observasi seperti tampak pada Tabel 4.2 serta analisinya dapat dilihat pada lampiran 3.

(3)

Table 4.2

Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus I

No Hasil Penelitian

Aspek Penilaian Jumlah

Aspek Hasil (%) JMLH

SB B C K

1 Pertemuan

1 - 5 7 - 12 B =41,67%

C =58,33% 100%

2 Pertemuan

2 - 5 7 - 12 B =41,67%

C =58,33% 100%

3 Pertemuan

3 - 5 7 - 12 B =41,67%

C =58,33% 100%

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 12 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, terdapat 5 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Baik (B) atau sebesar 41,67% dan 7 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Cukup (C) atau 58,33%. Dengan demikian penilaian observasi terhadap kegiatan mengajar guru dengan kategori Baik (B) dan Sangat Baik (SB) sebesar 41,67%.

4.1.2 Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Siklus I

Hasil kemampuan komunikasi matematika siswa pada siklus I merupakan gambaran keberhasilan kegiatan pembelajaran dikelas. Penguasaan siswa pada materi Kubus melalui tes tertulis seperti pada lampiran 4. Tes pada siklus I terdiri dari 6 butir soal dengan skor maksimal adalah 16. Adapun rentang nilai yamg digunakan 1-100. Dari hasil analisis tes pada siklus I diperoleh 64,71% atau 11 orang dari 17 orang siswa yang mendapat nilai di atas 75 keatas dengan rata-rata nilai 81,45 dan % dan 35,29% atau 6 orang siswa mendapatkan nilai di bawah 75

(4)

dengan rata-rata nilai 69,33. Analisis tes siklus I secara lengkap disajikan dalam table 4.3.

Table 4.3

Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Siklus I

No Interval Nilai Jumlah (%)

1 0 – 75 6 35,29%

2 76 – 100 11 64,71%

Jumlah 17 100

4.1.3 Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan refleksi guru dan peneliti terhadap hasi komunikasi matematika siswa pada siklus I dan observasi kegiatan pembelajaran maka disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Dari hasil pengamatan guru mitra ternyata kegiatan guru masih terdapat beberapa aspek yang belum optimal selama proses pembelajaran yaitu : a. Menganalisa pengetahuan awal siswa

b. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

c. Mengorganisasi siswa kedalam kelompok d. Memberikan penghargaan

e. Membahas tindak lanjut materi

f. Memberikan kesempatan kepada siswa mengungkapakan kesulitan-kesulitan belajar.

(5)

Selain itu, menyangkut kegiatan siswa masih terdapat beberapa aspek yang belum optimal yaitu :

a. Kemampuan awal siswa

b. Mengorganisasi diri kedalam kelompok belajar c. Mengikuti Penilaian yang dilakukan oleh guru d. Penghargaan dari guru

e. Membahas tindak lanjut materi f. Mengungkapkan materi yang sulit g. Merespon tugas pekerjaan rumah (PR)

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan sehingga perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya.

Siklus II yang akan dilaksanakan merupakan penyempurnaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka pada tindakan siklus II, guru harus melakukan penyempurnaan pada aspek–aspek kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

a. Lebih menganalisis pengetahuan awal tentang konsep kubus dan balok yang telah dimiliki setiap siswa

b. Lebih mengoptimalkan merencanakan langkah–langkah pembelajaran yang khususnya melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) c. Guru lebih memfokuskan pada perhatian khusus kepada kelompok siswa d. Guru lebih memfokuskan pada pembahasan tindak lanjut materi

(6)

e. Guru lebih mengoptimalkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan belajar

f. Guru lebih memahami prosedur penilaian proses pembelajaran dengan pendekatan ealistic Mathematics Education (RME)

g. Guru lebih memfokuskan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam mengorganisasikan diri siswa ke dalam kelompok.

4.1.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus II 4.1.4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru

Hasil pengamatan observasi terhadap kegiatan mengajar guru pada siklus II yang disajikan pada Tabel 4.4 dan analisisnya dapat dilihat pada lampiran 7.

Table 4.4

Hasil Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus II

No Hasil Penelitian

Aspek Penilaian Jumlah

Aspek Hasil (%) Jumlah

SB B C K

1

Pertemuan

1 10 2 - - 12 SB=83,33%

B =16,67% 100%

2 Pertemuan

2 10 2 - - 12 SB=83,33%

B =16,67% 100%

3 Pertemuan

3 10 2 - - 12 SB=83,33%

B =16,67% 100%

Dari Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 12 aspek kegiatan mengajar guru yang diamati, terdapat 10 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Sangat Baik (SB) atau sebesar 83,33% dan 2 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Baik (B) atau 16,67%. Dengan demikian penilaian observasi

(7)

terhadap kegiatan mengajar guru dengan kategori Baik (B) dan Sangat Baik (SB) sebesar 100%.

4.1.4.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa

Hasil pengamatan observasi terhadap kegiatan belajar siswa pada siklus II yang disajikan pada Tabel 4.5 dan analisisnya dapat dilihat pada lampiran 10.

Table 4.5

Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Siklus II

No Hasil Penelitian

Aspek Penilaian Jumlah

Aspek Hasil (%) JMLH

SB B C K

1 Pertemuan

1 9 3 - - 12 SB =75%

B =25% 100%

2 Pertemuan

2 9 3 - - 12 SB =75%

B =25% 100%

3 Pertemuan

3 9 3 - - 12 SB =75%

B =25% 100%

Dari Tabel 4.5 menunjukan bahwa dari 12 aspek kegiatan belajar siswa yang diamati, terdapat 9 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Sangat Baik (SB) atau sebesar 57% dan 3 aspek yang memperoleh penilaian dengan kategori Cukup (C) atau 25%. Dengan demikian penilaian observasi terhadap kegiatan mengajar guru dengan kategori Baik (B) dan Sangat Baik (SB) sebesar 100%.

(8)

4.1.5 Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Siklus II

Keberhasilan tindakan pada siklus ini, dapat diketahui dengan menilai penguasaan siswa terhadap materi yang dibelajarkan siswa diberikan evaluasi dalam bentuk tes seperti disajikan dalam lampiran 11. Tes pada Siklus II terdiri dari 6 butir soal dengan skor maksimal adalah 41. Dari hasil analisis tes pada siklus II di peroleh 94,12% atau 16 orang siswa dari 17 orang siswa yang mandapat nilai diatas 75 dengan rata-rata 85,19 dan 5,88% atau 1 orang siswa dari 17 orang siswa yang mendapat nilai dibawah 75 dengan rata-rata 73. Nilai rata – rata kelas 84,47% dan daya serap klasikal 84,47%. Secara lengkap hasil analisis Siklus II disajikan dalam Tabel 4.6

Table 4.6

Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Siklus II

No Interval Nilai Jumlah (%)

1 0 – 75 1 5,88

2 75 – 100 16 94,12

Jumlah 17 100

4.1.6 Refleksi Tindakan Siklus II

Refleksi dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tindakan yang dilaksnakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui dengan jelas apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini pembelajaran siklus II yang menyajikan materi kubus dan balok dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) telah sesuai dengan kriteria ketuntasan yang sudah ditetapkan dan mampu

(9)

meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1 Biluhu Kec. Biluhu, Kab. Gorontalo tahun ajaran 2012/2013. Untuk 1 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan akan diberikan pemantapan melalui tutor sebaya dan memberikan tugas-tugas yang bersifat remedial. Sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanankan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi kubus dan balok. Dari hasil penelitian pada pembelajaran siklus I dan siklus II ternyata mengalami peningkatan. Data hasil pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi kubus belum mencapai seperti yang diharapkan. Dari 17 orang siswa kelas VIII1 yang dikenai tindakan ada 11 orang siswa (64,71%) yang telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan sedangkan 6 orang siswa (35,29%) belum berhasil.

Dengan demikian hasil capaian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan belum optimalnya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, baik menyangkut kegiatan mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan kegiatan belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan data hasil kegiatan mengajar guru pada pembelajaran siklus I.

Dari 12 aspek yang diamati ada 6 aspek atau 50% belum terlaksana secara optimal dan 6 aspek 50% hanya mencapai kriteria nilai pengamatan Cukup (C). Demikian

(10)

pula dengan kegiatan belajar siswa pada pembelajaran siklus I. Dari 12 aspek yang diamati ada 7 aspek atau 58,33% belum terlaksana secara optimal dan 5 aspek atau 41,67% hanya mencapai kriteria nilai pengamatan Cukup (C).

Hasil refleksi tindakan siklus I menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran serta capaian hasil belajar pada siklus I belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, setelah melakukan refleksi disepakati bahwa pembelajaran dilanjutkan pada siklus II, disertai perbaikan dan penyempurnaan aspek-aspek pembelajaran yang belum optimal.

Pada tindakan siklus II, kegiatan pembelajaran semakin baik, ditinjau dari segi kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran menunjukkan seluruh siswa sudah tergolong siswa yang aktif. Siswa sudah mampu mengorganisasikan dirinya kedalam kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa.

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) selama proses pembelajaran berlangsung, membuahkan hasil tes kemampuan komunikasi matematika siswa sangat baik. Dari 17 orang siswa kelas VIII1 yang dikenai tindakan pada materi Balok. Ada 16 orang siswa (94,12%) telah mencapai kriteria ketuntasan kemampuan komunikasi matematika siswa yang telah ditetapkan dan 1 orang siswa (5,88%) belum berhasil.

(11)

Dengan demikian disimpulkan bahwa rumusan hipotesis tindakan “Jika pembelajaran menggunakan Realistic Mathematics Education (RME) pada materi Kubus dan Balok, maka kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Biluhu tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat” dapat diterima.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah media pembelajaran pengenalan warna, bentuk, angka, huruf dan tangga nada berbasis multimedia interaktif

Menurut penelitian Arianto (2013) yang berjudul kajian kuat lentur plat bertulangan baja biasa dan plat beton bertulangan kayu dan bambu pada tumpuan sederhana dapat

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Dengan kata lain, pembelajaran tidak hanya mengajarkan materi atau bahan ajar yang menjadi sasaran, akan tetapi juga membantu peserta didik dalam mengembangkan

Demikian Pengumuman Penyedia ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada subbab pembahasan, dapat disimpulkan secara signifikan dukungan sosial orang tua berpengaruh positif terhadap

Syarat-syarat pemilihan dalam penggunaan media grafis menurut Sadiman, dkk (2005) mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) autentik, gambar tersebut harus

diuraikan tersebut, maka pada penelitian ini akan digunakan ekstrak kulit buah naga merah sebagai pewarna alami mie sagu dan sekaligus untuk mendapatkan rasio pati