PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE) DI DESA LARAS KECAMATAN BANDAR HULUAN
KABUPATEN SIMALUNGUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Aulia Rahman Manurung NIM. 309311007
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v ABSTRAK
Aulia Rahman Manurung. NIM. 309311007. Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Di Desa Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan desa dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) di tingkat desa di Desa Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk menjawab, memecahkan, serta menggambarkan gejala sosial pada saat sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian adalah 272 kepala keluarga. Menurut Arikunto (2006:134) “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik mengambil semuanya dan apabila jumlahnya lebih banyak, maka diambil sekitar 10-15% atau lebih”. Sampel dalam penelitian ini 30% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 81 kepala keluarga. Untuk memperoleh data dan informasi yang terkait dengan judul penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket dan wawancara.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesikan dengan
baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini disusun berdasarkan sumber pustaka yang mendukung tulisan
ini yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintahan Desa Dalam
Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Di Desa Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Terutama buat Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH.
M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu penulis dalam
memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
Tidak lupa juga pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan dan Pembantu Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh
staffnya.
2. Bapak Dr. H, Restu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
iii
3. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah banyak membantu selama penulis berada di Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan atas bekal ilmu yang diberikan
kepada penulis selama perkuliahan..
6. Teristimewa buat orang tua tersayang, Ayahanda Ramli Manurung dan Ibunda
Jumaidah Sinaga yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik secara
moril maupun materil sehingga penulis mampu menyelesaikan studi ini.
7. Saudara-saudara tersayang, Dasma Parulian Manurung A.Md, Siti Auliana
Manurung, dan Novi Rahmawati Manurung yang telah memberi dukungan
dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Sukardi selaku Pangulu/Kepala Desa Laras Kecamatan Bandar Huluan
Kabupaten Simalungun beserta seluruh staffnya yang telah membantu penulis
selama melakukan penelitian proposal.
9. Buat sahabat-sahabat tersayang, Hamdan Siregar, Khairul Amri Marpaung,
Muammar Siregar, Putra Ramadhan Harahap, Imron Safi’i Berutu, dan teman
-teman Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Stambuk 2009
iv
10.Buat teman-teman PPLT 2012 SMP Negeri 3 Perbaungan atas motivasinya
kepada penulis.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan-masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Medan, Agustus 2013
Penulis
Aulia Rahman Manurung
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… i
KATA PENGANTAR ………... ii
ABSTRAK ………... v
DAFTAR ISI ………. vi
DAFTAR TABEL ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……… x
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Identifikasi Masalah……….... 5
C. Batasan Masalah……….. 5
D. Perumusan Masalah………... 6
E. Tujuan Penelitian………... 6
F. Manfaat Penelitian……….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 8
A. Kajian Teori………. 8
B. Kerangka Berfikir……… 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 29
A. Lokasi Penelitian………. 29
B. Populasi dan Sampel……… 29
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……….. 30
D. Teknik Pengumpulan Data……….. 31
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 35
A. Hasil Penelitian ……….. 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 65
A. Kesimpulan………. 65
B. Saran ……….. 66
DAFTAR PUSTAKA………. 68
vii
DAFTAR TABEL
No Nama Tabel Hal
1 Kisi-kisi instrumen penelitian ………... 32
2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Huta ……….... 36
3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ……… 37
4 Pengamatan Masyarakat Tentang KeikutsertaanPemerintah
Desa Dalam Pemerintah Desa ……… ….... 39
5 Pengamatan Masyarakat tTentang Partisipasi Pemerintah Desa
Dalam Memberikan Pendapat Saat Musyawarah ……… 40
6 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Dalam Melakukan
Sosialisasi Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat ………… 41
7 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Dalam
Pengambilan Keputusan Yang Diterima Berdasarkan Aspirasi……. 42 8 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Dalam
Menjalankan Peraturan Yang Telah Disepakati ……… 43
9 Persepsi Masyarakat Dalam Transparansi Pemungutan biaya
Yang Dilakukan Pemerintah Desa Untuk Mengadakan Kegiatan … 44 10 Persepsi Masyarakat Terhadap Sikap Transparan Pemerintah Desa
Dalam Penyelenggaraan E-KTP ……… 45
11 Pemahaman Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang
Tanggap Terhadap Masyarakat Yang Memiliki Keperluan
Dibidang Administrasi ……….. 46 12 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang Tidak
viii
13 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang Bersikap
Responsive Dalam Menerima Atau Menampung Aspirasi
Masyarakat ……… 49
14 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang
Mengadakan Jalan Kekeluargaan Dalam Menyelesaikan
Masalah Antar Warga ………... 50 15 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Dalam
Memberikan Toleransi Kepada Masyarakat Yang Tidak
Ikut Dalam Partisipasi Pembangunan Desa ……….. 51 16 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang
Telah Bersikap Adil Dalam Pemberdayaan Hak Politik
Masyarakat Di Desa ……….. 52 17 Pemahaman Masyarakat Terhadap Pemerintah Desa Yang
Telah Bekerja Secara Efektif Dan Efisien Dalam Pelayanan
Masyarakat Di Desa ……….. 54 18 Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah
Desa Yang Sekarang Dapat Mewujudkan Tata Pemerintahan
Yang Baik ………. 55
19 Pandangan Masyarakat Terhadap Peraturan Atau
Kebijakan Yang Diambil Oleh Pemerintah Desa Baik
Untuk Kedepannya ………... 56 20 Pandangan Masyarakat Terhadap Pembangunan Yang
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Penelitian
2. Tabulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden
3. Instrument Wawancara
4. Hasil Wawancara
5. Nota Tugas
6. Surat Mengadakan Penelitian Dari Jurusan
7. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
8. Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari Jurusan
10.Surat Keterangan Perpustakaan Dari Unimed
11.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn
12.Kartu Bimbingan Skripsi
13.Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh
tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan
baik. Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang sulit diberantas, masalah penegakan hukum yang sulit berjalan, monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat
yang memburuk. Masalah-masalah tersebut juga telah menghambat proses
pemulihan ekonomi Indonesia, sehingga jumlah pengangguran semakin
meningkat, jumlah penduduk miskin bertambah, tingkat kesehatan menurun, dan
bahkan telah menyebabkan munculnya konflik-konflik di berbagai daerah yang
dapat mengancam persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.
Bahkan kondisi saat inipun menunjukkan masih berlangsungnya praktek
dan perilaku yang bertentangan dengan kaidah tata pemerintahan yang baik, yang
bisa menghambat terlaksananya agenda-agenda reformasi.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah landasan bagi pembuatan
dan penerapan kebijakan negara yang demokratis dalam era globalisasi. Fenomena demokrasi ditandai dengan menguatnya kontrol masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan
saling ketergantungan antarbangsa, terutama dalam pengelolaan sumber-sumber
2
Kedua perkembangan diatas, baik demokratisasi maupun globalisasi,
menuntut peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah, yang
sebelumnya memegang kuat kendali pemerintahan, cepat atau lambat harus mengalami pergeseran peran dari posisi yang serba mengatur dan mendikte ke
posisi sebagai fasilitator. Dunia usaha dan pemilik modal, yang sebelumnya
berupaya mengurangi otoritas negara yang dinilai cenderung menghambat
perluasan aktivitas bisnis, harus mulai menyadari pentingnya regulasi yang
melindungi kepentingan publik. Sebaliknya, masyarakat yang sebelumnya
ditempatkan sebagai penerima manfaat, harus mulai menyadari kedudukannya
sebagai pemilik kepentingan yang juga harus berfungsi sebagai pelaku.
Oleh karena itu, tata pemerintahan yang baik perlu segera dilakukan agar
segala permasalahan yang timbul dapat segera dipecahkan dan juga proses
pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Disadari,
mewujudkan tata pemerintahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat dan juga upaya yang terus menerus. Disamping itu, perlu juga dibangun
kesepakatan serta rasa optimis yang tinggi dari seluruh komponen bangsa yang
melibatkan tiga pilar berbangsa dan bernegara, yaitu para aparatur negara, pihak swasta dan masyarakat madani untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan
dalam rangka mencapai tata pemerintahan yang baik.
Sudah menjadi idaman dari masyarakat negara-negara di dunia jika kepala
pamarintahan menerapkan kepemerintahan yang baik (good governance),
3
sendiri, karena berbagai perilaku yang kurang simpatik dan lebih cenderung
bersikap sebagai penguasa daripada pelayan masyarakat. Oleh karena itu, salah
satu tuntutan di era reformasi saat ini adalah memiliki pemimpin pemerintahan menciptakan good governance, dimana kepala daerah mampu melayani
masyarakat dengan baik, menciptakan iklim yang memungkinkan kreativitas
masyarakat berkembang dan yang mampu mengatasi masalah-masalah dalam
masyarakat secara arif dan bijaksana, sehingga masyarakat makin merasa
dipayungi oleh pemimpinnya.
Menurut Kaloh (2009:172), bahwa good governace mengandung makna
bahwa pengelolaan kekuasaan yang didasarkan pada aturan-aturan hukum yang
berlaku, pengambilan kebijaksanaan secara transparan serta pertanggung jawaban
kepada masyarakat.
Selain ini masyarakat sering mengeluhkan berbagai kebijakan pemerintah daerah yang dianggap hanya merupakan kebijakan sepihak dan cenderung
mengabaikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
sering terdengar adanya kebijakan yang muncul tiba-tiba dan pada akhirnya
mendapatkan protes dan kritikan dari masyarakat. Semua ini terjadi karena kurang
transparannya seorang kepala daerah dalam mengelola proses pemerintahan.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pemerintah desa mempunyai peran yang angat penting dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good
governance). Karena pemerintahan desa berfungsi memberikan pelayanan kepada
4
terdiri atas pelayanan pulik, pelayanan pembangunan, dan pelayanan
perlindungan.
Selain itu untuk menciptakan pemerintahan desa yang dapat mengelola
tata pemerintahan yang baik (good governance), seorang pemerintah desa perlu
memperhatikan kesejahteraan pegawai. Hal ini dapat perbaikan dari segi sistem
penggajian yang terbaik dan pola rekrutmen dalam jabatan harus dibenahi, karena
untuk merubah sistem birokrasi yang selama ini cenderung birokratis, inefisien,
lamban, sering menyalahgunakan wewenang, serta penuh kolusi, korupsi, dan nepotisme mejadi lebih fleksibel, efisien, cepat, akuntabilitas, dan bersih.
Sehubungan dengan pernyataan diatas, pola hubungan yang selama ini
menempatkan atasan dan bawahan sebagai suatu tingkatan yang kaku dan
kurangnya komunikasi dan koordinasi. Pemerintahan yang seperti ini harus
dirubah dalam pemerintahan desa untuk tetap mendapatkan pengakuan dari masyarakat desa sebagai tata pemerintahan yang baik (good governance). Dengan
adanya hal ini, diharapkan kepada pemerintah desa dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat desa secara baik, mampu menciptakan suasana baru dalam
mengembangkan kreativitas masyarakat desa, serta mampu mengatasi
masalah-masalah dalam masyarakat secara arif dan bijaksana guna terwujudnya suatu tata
pemerintahan yang baik (good governance).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintahan Desa
Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Di Desa
5
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik
dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalm lingkup permasalahan yang
lebih luas dibandingkan perumusan masalah.
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
(good governance).
2. Persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan desa dalam mewujudkan
tata pemerintahan yang baik (good governance).
C. Batasan Masalah
Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya
pembatasan masalah yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat.
Untuk lebih memudahkan penulisan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada
dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian pada:
1. Upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance) di Desa Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.
2. Persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan desa dalam mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance) di Desa Laras Kecamatan Bandar
6
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan
merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti.
Dengan demikian, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan pemerintahan yang
baik (good governance)?
2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan Desa dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian merupakan langkah utama agar dapat menentukan
kearah mana sasaran yang dicapai dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan pemerintahan
yang baik (good governance).
2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintahan Desa
dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi pemerintah
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mewujudkan tata
pemerintahan yang baik (good governance) ditingkat desa juga merupakan
7
b. Bagi masyarakat
Sebagai bahan masukan masyarakat sekitar dalam mengawasi pemerintahan
ditingkat desa dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good
governance).
c. Bagi penulis
Menambah pengetahuan serta wawasan penulis tentang arti dan pentingnya
mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) ditingkat desa.
d. Bagi lurah
Menjadi bahan masukan bagi lurah dan staf-stafnya dalam menjalankan
pemerintahan ditingkat desa, agar kelak dapat meningkatkan kkualitas kinerja
ynag lebih baik sehingga terwujudnya suatu pemerintahan yang diidamkan
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dalam mejalankan sikap partisipasi, pemerintah desa dapat dikatakan
telah bekerja dengan baik. Upaya yang telah dilakukan yaitu
pemerintah desa berpartisipasi dalam pembangunan serta berhasil
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
melalui sosialisasi yang dilakukan.
2. Dalam sikap kepatuhan hukum, pemerintah desa berupaya
menjalankan dan menerapkan peraturan yang telah disepakati
bersama demi terciptanya tata pemerintahan yang baik. Akan tetapi
penilaian masyarakat mengatakan bahwa pemerintah desa belum
menjalankan prinsip tersebut dengan baik.
3. Dalam menjalankan sikap transparansi, pemerintah desa terbuka
terhadap masyarakat dalam melaksanakan pemungutan biaya untuk
mengadakan kegiatan serta dalam penyelenggaraan E-KTP yang telah
berjalan.
4. Dalam sikap daya tanggap, upaya yang dilakukan pemerintah desa
66
dan bersikap responsive dalam menerima serta menampung aspirasi
masyarakat. Tetapi dalam kenyataannya pemerintah belum
melaksanakan dengan baik karena masih banyak masyarakat yang
merasa belum puas.
5. Upaya yang dilakukan pemerintah desa sebagai penengah belum
terlaksana dengan baik. Karena pemerintah desa dapat dikatakan tidak
mengadakan jalan kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan
antar warga.
6. Dalam menjalankan prinsip keadilan, efektif, akuntabilitas dan visi
strategis, pemerintah desa berupaya mengambil kebijakan serta
melaksanakan pembangunan yang berguna untuk kedepannya dan
bekerja secara efektif dan efisien dalam melayani masyarakat di desa
demi terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Tetapi upaya tersebut
belum berhasil, karena banyak masyarakat yang tidak percaya dengan
kinerja pemerintahan yang sekarang ini.
Dengan demikian pemerintah desa tidak berhasil dalam mewujudkan tata
pemerintahan yang baik di tingkat desa, karena masyarakat belum sepenuhnya
merasa puas dan belum terlayani dengan baik.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai
67
1. Pemerintah desa harus tanggap terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat. Sebaiknya pemerintah desa tidak mengabaikan
kepentingan dan kebutuhan masyarakat, karena perlu adanya
pencapaian untuk mewujudkan kesejahteraan.
2. Pemerintah desa hendaknya adil dalam mengambil keputusan
berdasakan aspirasi masyarakat yang diterima dengan
mempertimbangkan kepentingan masyarakat.
3. Pemerintah desa hendaknya mematuhi secara utuh peraturan yang
telah disepakati. Jangan menyalahgunakan wewenang atau kekuasaan
yang ada.
4. Pemerintah desa hendaknya bertindak sebagai penengah bagi berbagai
kepentingan yang berbeda untuk mencapai yang terbaik bagi
kepentingan masing-masing pihak.
5. Pemerintah desa diharapkan mampu bekerja dengan maksimal untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik di tingkat desa dengan
menungkatkan mutu pembangunan serta mewujudkan pemerintahan
69
Website:
E-Book. 2011. Jenis-jenis Persepsi, Dinamika Persepsi
http://www.pshychologymania.com/2011/09/jenis-jenis-persepsi-dinamika-persepsi.html
(diakses 25 Maret 2013)
Sadirman. 2004. Pengertian Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat