HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI Dl KABUPATEN ASAHAN
TESIS
Oleh:
ARDI ALIANSY AH
~~
: 809132025
PROGRAM PASC,ASARJANA
lJNIV'ERSITAS
Ni~GERI
MEDAN
ME DAN
2012
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI Dl KABUPATEN ASAHAN
TESIS
Oleh:
ARDI ALIANSY AH
~~
: 809132025
PROGRAM PASC,ASARJANA
lJNIV'ERSITAS
Ni~GERI
MEDAN
ME DAN
2012
..
'
TESIS
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU
SMK NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN
Disusun dan diajukan oleh:
ARDI ALIANSYAH NIM.809132025
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 07 Maret 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Pembimbing I
u
Menyetujui Tim Pembimbing
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si NIP. 19630520 198703 1 004
Program Studi
Administrasi Pendidikan Ketua,
Mengetahui
.
.
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKANNO NAMA
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.
NIP. 19630520 198703 1 004
(Pembimbing I)2.
Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.
NIP. 19441030 197603 1 001
(Pembimbing IT)3.
Prof. Dr. Sumarno, M.Pd.
NIP. 19630320 199102 1 001
(Penguji)4.
Pruf.Dr. H. Syaiful Sagal3, M.Pd.
NIP. 19580509198611 1 001
(Peaguji). S.
Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd.
NIP. 19610323 198703 1 001
(Penguji)Mahasiswa
.
.
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama ARDI ALIANSY AH NIM 809132025
XVII
AngkatanJudul HUBUNGAN GA YA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KULTUR ORGANISASI DENGAN KINER.IA GURU SMK NEGERI DI KABUPA TEN A SA HAN
Dengan ini menyatakan bahwa:
l. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;
2.
saya tidak melakukan plagiat dalam penulisa tesis saya;3. saya tidak merubah atau memalsukan penelitian saya.
Jika di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenakan sanksi yang berlaku berupa pencopotan
gelar saya
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Diketahui oleh:
Syarifuddin, M. Sc, Ph.d NIP. 19591122 198601 1001
Medan, 31 Januari 2012
-
.
ABSTRAK
Ardi Aliansyab: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kultur Organisasi dengan Kinelja Guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2012.
Kinelja guru merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bila guru mempunyai kinelja yang baik maka basil proses belajar mengajar juga akan baik. Kinelja guru dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolab tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (I) hubungan gaya kepem.impinan dengan kinelja guru SMK Negeri di K.abupaten Asahan; (2) hubungan kultur organisasi dengan kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan; dan {3) hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Populasi penelitian
ini
adalah guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan yang selurulmya berjumlah 290 guru. Sampel penelitian sebanyak 87 orang guru di SMK Negeri di Kabupaten Asaban, yang ditentukan dengan teknik proportional randomsampling.
lnstrumen penelitian menggunakan angket. Teknik analisis yang digunakan analisis korelasi ganda.Hasil
penelitian dan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinelja guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan dengan nilai r sebesar 0,406 dan l!.itung sebesar 4,096 serta sumbangan efektif sebesar 14,35%; 2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi dengan kinelja para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan dengan nilai r sebesar 0,417 dan lbitung sebesar4,230 serta sumbangan efektif sebesar 15,25%; 3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi secara simultan (bersama-sama) dengan kinelja para guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan dengan nilai R sebesar 0,296 dan nilai F11itung 17,693. Sebagai tindak lanjut
-
.
ABSTRACT
Ardi Aliansyah: The Relations Between Principal Leadership Style and Organizational Culture with SMK Teachers Performance in Asahan Regency. Tesis. Medan: Postgraduate Program ofUNIMED, 2012.
Teacher's performance is one factor in improving the quality of education. When teachers have a good performance then the results of teaching and learning process will also be good. Teacher's performance can be affected by many factors, including school leadership and culture of organization. This research
aimed
to know: (I) the relationship of leadership style with the performance of teachers at SMKAsahan
Regency, (2) the relationship with the organization's culture in teacher performance at SMK Asahan Regency, and (3) the relationship of principal leadership style and organizational culture of schools together with the performance of teachers at SMK Asahan Regency.The research method used is a correlational method. The study population
was
a teacher at SMK Asahan Regency teacher who totaled 290. Study sample as many as 87 teachers at SMK Asahan Regency, which is determined by proportional random sampling technique. Research using a questionnaire instrument. Analytical techniques used correlation of multiple analysis.The results of hypothesis testing concluded that: 1) there is a significant positive relationship between principal leadership style with the performance of teachers at SMK Asahan Regency with a value of r
=
0.406 and ~~=
4.096 and the effective contribution of 14.35%; 2) there is a positive relationship significant relationship between organizational culture with the performance of teachers at SMK Asahan Regency with a value of r = 0.417 and 1oount = 4.230 and the effective contribution of 15.25%~ 3) there is a significant positive relationship between principal leadership styles and organizational cultures simultaneously (with both) with the performance of teachers at SMK Asahan Regency with a value of R=
0.296 and the value Fcount=
17.693. As a follow-up then in order to improve the . performance of teachers is expected to head to school can be an effective leader, more open, and treat the teachers as colleagues (fellow teachers) and hoped the cooperation of school personnel (principals, teachers and students) in creating a culture or a positive organizational culture and conducive school, so teachers can improve their performance in carrying out duties as an educator.ll
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis betjudul ..
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Kultur Organisasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupateo
Asahan",
disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Administrasi Pendidik.an. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.Penulisan tesis
ini
dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, semoga bantuan yang telah diberikanmenjadi amal ibadab dan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah swt, Amin. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
kepada:
1. Prof.
Dr.
lbnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen pembimbing I yang selalu dan tidak bosan-bosannya memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan tesis ini.2. Prof.
Dr.
Muhammad Badiran, M.Pd, selaku pembimbing II yang juga telah banyak memberikan bimbingan, saran, gagasan, masukan yang sangatberharga dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Prof.
Dr.
Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasatjana Universitas Negeri Medan.4. Prof.
Dr.
H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan. sekaligus nara sumber yang telah memberikanmasukan yang begitu berarti dalam penyusunan tesis ini.
5. Prof. Dr. Sumamo, M.Pd dan
Dr.
Irsan Rangkuti, M.Pd selaku nara sumber yang sangat banyak memberikan masukan dan saran sehingga banyakmembantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
6. Para Dosen di Sekolah Pascasatjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.
.
.
7. Drs.H. Zainal Aripin Sinaga, SH selaku kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Asahan yang telah memberi izin bagi penulis
untuk
mengadakan penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.8. Semua kepala sekolah SMK Negeri yang ada di Kabupaten Asahan yang telah
memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian di lapangan.
9. Ayahanda tercinta Ali dan Ibwtda Tasrini yang telah mendidik. membesarkan dan selalu memberikan dorongan serta doa bagi penulis dalam menjalani
bidup dan meraih cita-cita.
10. Ayahanda dan Ibunda mertua, Arifin Manurung dan Omiyah, yang telah
memotivasi penulis dalam meraih cita-cita.
11.
Istriku tercinta Erlinawati Manurung, S.Pd serta anak-anakku tersayang AlfinAl
Fikri, Afifah An Nur dan AbyaktaAI
Ghazy yang selalu setia dan penuh kesabaran mendampingi penulis dalam suka dan duka serta telah banyakberkorban dan memberikan motivasi, semangat dan masukan sehingga penulis
bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
12. Rekan-rekan mahasiswa Pascasmjana Unimed khususnya mahasiswa
Administrasi Pendidikan angkatan XVII yang telah memberi motivasi dan konstribusi yang sangat berharga di saat perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini.
13.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, semoga Allah swtmembalas semua kebaikannya, Amin.
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaannya. Semoga tesis ini
bermanfaat bagi
kita
semua, khususnya bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Asahan.iv
Medan, 7 Maret 2012 Penulis,
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRACT ... ...
ii
K.A
T A PENGANT AR ... .... ... ...
111DAFTAR
lSI ...
vDAFTAR
TABEL ... vii
DAFT
ARGAMBAR ... viii
DAFT AR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A. Latar Belakang Masalah ... ... ... ... ...
IB. Identifikasi Masalah ...
10C.
Pembatasan Masalah ... ...
11D. Rumusan Masalah ...
12E. Tujuan Penelitian ...
12F. Manfaat Penelitian ...
12BAB
IILANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS . ... ... .... ... ... ...
14A.
Landasan Teoretis ...
141.
Hakikat Kinelj a Guru .. . ... .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. ... .. . ... .. . .. ... .... ....
142. Hakikat Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 23
3. Hakikat Kultur Organisasi ... 35
B. Penelitian yang Relevan ...
45
C.
Kerangka Berpikir ...
481.
Hubungan antara Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan Kinetja Guru ...
482. Hubungan antara Kultur Organisasi dengan Kinetja Guru ....
483.
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
danKultur Organisasi Secara Bersama-sama dengan Kinerja
Guru ... 51
D. Hipotesis Penelitian ... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 56
A. Tempat
danWaktu Penelitian ... 56
B. Metode Penelitian ... ... ... .... ... ... .. . .. . . ... .. .. . .. ... ... ... 56
C. Populasi
danSampel ... 57
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 58
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 60
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 60
G. Teknik Analisis Data... 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN oooo·•·o•ooooooooOoooooo··· 68
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... ... ... .... ... ... ... 68
1. Deskripsi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 68
2. Deskripsi Data Kultur Organisasi ... 70
3. Deskripsi Data Kineija Guru... 72
B. Uji
Prasyarat
Analisis Data ...74
1.
UjiNonnalitas ... 74
2.
UjiLinieritas ... 75
C. Pengujian Hipotesis .... . ... ... ... ... ... ... .... ... 76
1. Uji Koefisien Korelasi ... 76
2. Uji Koefisien Korelasi Parsial ... 78
3. Uji Keberartian Koefisien Korelasi ... 79
4. Sumbangan Relatif dan EfektifVariabel Bebas ... 81
D. Pembahasan ... 81
1. Hubungan Gaya Kepemimpinana Kepala Sekolah dengan KineJja Guru ... .... .. .. .. ... ... .. ... .. ... ... ... .. ... .... ... 81
2. Hubungan Kultur Organisasi dengan Kinerja Guru... 84
3. Hubungan Gaya Kepemimpinana Kepala Sekolah dan Kultur Organisasi Secara Simultan dengan Kinerja Guru ... 86
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 88
A. Simp ulan ... 0 . . . 0 . . . . . . . . . . . . • 88
B. lmplikasi ... 0 ... 0000... 89
C. Saran ... 0 . . . 0 . . . 92
DAFT AR PUST AKA ... 94
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 57
3.2 Sampel Penelitian ... 58
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru ... 61
3.4 Kisi-Kisi lnstrumen Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 61
3.5
Kisi-Kisi Instrumen Kultur Organisasi ...62
3.6 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ...
65
4.1 Distribusi Frekuensi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah.... 68
4.2 Distribusi Frekuensi Data Kultur Organisasi ... 70
4.3 Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru ... ... 72
4.4 Hasil Uji Nonnalitas Data ... 74
4.5 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Varia bel Penelitian ... ... 77
4.6 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Parsial ... 78
4. 7
Hasil Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi . .. .. ... ... ...80
4.8 Bobot Sumbangan Variabel Bebas ... 81
[image:12.550.28.476.63.598.2]DAFT AR GAMBAR
Halaman
Gam bar 3.1 Paradigma antara V ariabel Penelitian ... 58
4.1 Histogram Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Negeri di Kabupaten Asahan .... .... .. ... .. .. ... ... ... 69
4.2.
Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Negeri di Kabupaten Asahan... 704.3. Histogram Data Kultur Organisasi SMK Negeri di Kabupaten Asahan ... 71
4.4. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Kultur Organisasi SMK Negeri di Kabupaten Asahan . ... .... ... ... ... ... 72
4.5.
Histogram Data Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan ... 734.6.
Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan ...74
viii
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman
Lamp iran 1. lnstrumen Angket ... ... ... 98
2. Tabulasi Data Ujicoba Validitas
dan
Reliabilitas Angket Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 1123. Tabulasi Data Ujicoba V aliditas dan Reliabilitas Angket Kultur Organisasi . ... . . .. . . .. . . ... . .. . . .. . . .. .. .. ... . . .. . . . .... ... ... . . . .. .. . . .. .. . . .... . 113
4. Tabulasi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 114
5.
Tabulasi Data Kultur Organisasi ... 1156. Tabulasi Data Kinetja Guru ... 116
7. Tabulasi Data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Ku1tur Organisasi, Kinetja Guru ... 117
8. Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 118
9. Perhitungan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 127
10. Prosedur Pengujian Persamaan Regresi X atas Y ... 130
11. Uji Normalitas Data ... 134
12. Pengujian Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi X atas Y ... 138
13.
Perhitungan Koefisien Korelasi ... 14514. Perhitungan Kooefisien Korelasi Parsial .. ... ... ... 148
15. Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi ... 150
16. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... ... 152
lX
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalarn
era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,
termasuk menyempitnya lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja dengan orang
yang mencari kerja lebih banyak orang yang ingin mencari kerja, sehingga banyak
orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Akibatnya jumlah
pengangguran semakin besar yang berdarnpak pada kondisi perekonomian di
Indonesia. Pengangguran tidak hanya disebabkan oleh terbatasnya kesempatan
kerja, tetapi juga oleh ketidakmarnpuan pencari kerja untuk memenuhi
persyaratan atau kualifikasi yang diminta oleh dunia usaha.
Dengan melihat masalah lapangan pekerjaan, kurang tersedianya lapangan
pekerjaan akan berimbas pada kemapanan sosial dan eksistensi pendidikan dalarn perspektif masyarakat. Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan
diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemanfaatan
kesempatan kerja yang ada. Dalarn arti lain, tujuan akhir program pendidikan bagi
masyarakat pengguna jasa pendidikan adalah mendapatkan lapangan kerja yang
diharapkan atau setelah lulus dapat bekerja di sektor formal yang memiliki nilai
gengsi atau nilai yang lebih tinggi dibanding sektor informal.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih banyak memberi penguatan
kepada penguasaan kemarnpuan produktif. Disadari bahwa untuk membekali
2
penguasaan kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat melalui
pembinaan kepribadian, pengembangan bakat, minat dan pengembangan diri
secara optimal, sebagai bekal memasuki dunia kerja. Hal ini juga berkaitan erat
dengan
guru
yang mendidik di sekolah.Peranan
guru
sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk ituguru
sebagai agen pembelajaran dituntut untukmampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya dalam
kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang
sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. UU No. 14 tahun 2005 tentang
Guru
dan
Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaranberfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Namun kenyataan yang ada, salah satu permasalahan pendidikan yang paling mendasar dan sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan pada setiap jerijang dan satuan pendidikan dasar dan menengah.
Bangsa yang memiliki sumber daya pendidikan yang rendah mencerminkan
rendahnya kinetja guru dan buruknya sistem pengelolaan pendidikan pada suatu
bangsa (Ahmadi dan Prasetya, 1997:77).
Apabila ditelaah lebih mendalam dari segi proses, maka pendidikan selalu
merupakan proses pencernaan dan internalisasi nilai. Dalam hal ini sosok guru
menjadi manusia teladan dan tokoh panutan, karena pelajaran yang disampaikan
oleh guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar ada1ah ilmu pengetahuan,
3
kehidupannya. Menurut Sardiman (2005:125) "guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sember daya manusia yang potensial dalam pembangunan". Itulah
sebabnya
guru
merupakan salah satu unsur dalam bidang pendidikan yang ikutsecara aktif berperan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional
sesuai dengan keinginan masyarakat.
Guru sebagai pelaksana pendidikan yang berhubungan langsung dengan
anak didik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan serta menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan. Pentingnya peranan
guru
dalam pencapaian tujuan pendidikan dikemukakan oleh Mulyasa (2004:185)
bahwa guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan pendidikan, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya siswa
dalam belajar. Lebih lanjut menurut Ahmadi dan Prasetya (1997:78) betapapun
baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber sarana dan prasarana,
namun keberhasilan pendidikan terletak pada kinerja (performance) guru.
Hal ini berarti bahwa kinerja
guru
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik merupakan salah satu faktor paling penting dalam meningkatkanmutu pendidikan. Zhang and Fang (2010:3), menyebutkan "Teachers'
performance is among the most important issues in education sectors". Lebih
lanjut David and Macayan (2010:66), menyebutkan "Assessing the performance
of teachers then seems to be as important as assessing the students or learners".
Namun, berbagai kasus menunjukkan bahwa di antara para guru banyak
4
menunjukkan alasan yang mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali
menyesatkan dan menurunkan kinerja, sehingga banyak guru yang suka
mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan maupun evaluasi. Sebenamya para guru menyadari bahwa persiapan
memiliki peran penting dalam pembelajaran, meskipun demikian berdasarkan
pengamatan peneliti di SMK Negeri 1 Kisaran dari 62 orang guru, terdapat 19
orang atau 31% guru yang enggan dan tidak membuat persiapan mengajar,
khususnya persiapan tertulis dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
Menurunnya kinerja guru juga dapat disebabkan karena kurangnya
penghargaan dari berbagai pihak tentang apa yang telah dilakukan guru. Di satu
sisi guru atau pendidik sering kali disalahkan oleh pemerintah, masyarakat, orang
tua, bahkan siswa, karena guru dianggap tidak mampu membimbing siswa secara
maksimal. Ketidakmampuan ini ditunjukkan oleh hasil ujian nasional, ketika hasil
ujian nasional jelek, pendidik (guru) dituding sebagai penyebab utama bahkan
peran serta
guru
tidak pemah dihargai sedikit pun (Taufik, 2007:2). Siswa kurangbergairah dalam belajar, kurang memiliki kemandirian, dan kurang kreatif,
mengakibatkan siswa lulus tidak memiliki kompetensi yang memadai, baik dari
segi afektif, kognitif maupun psikomotoriknya. Hal ini merupakan bagian dari
tanggung jawab guru sekaligus merupakan konsekwensi dari semakin
kompeleksnya persoalan yang dihadapi guru.
Karenanya semangat mengajar, kesungguhan, jujur, rasa syukur, rasa
5
pengabdian dan beljiwa besar, sepertinya kurang diimplementasikan dalam sikap
dan kepribadian guru-guru tersebut. Akhimya kompetensi guru hanya beljalan ketika ada pengawasan yang ketat, bertugas hila ada peraturan yang mengikat dan
taat
karena ada sanksi yang menjerat.Guru sebagai pendidik yang profesional dapat terlihat dari kemampuannya
dalam menyajikan keterampilan mengajar, menilai, membimbing, berkomunikasi
dengan siswa, menggunakan alat bantu mengajar, serta keterampilan membuat
persiapan pelaksanaan pembelajaran. Seorang guru yang memiliki tingkat kinelja
tentu akan memiliki kualitas mengajar yang tinggi (Sagala, 2009:71 ). Kualitas
mengajar yang tinggi tentu akan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam
menerima materi pelajaran, antusiasme siswa ini tentu pada gilirannya akan
meningkatkan output siswa yang pada akhimya dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
Bila guru mempunyai kinelja yang baik maka hasil proses belajar
mengajar juga akan baik. Kinerja memiliki peranan penting dalam pencapaian
tujuan pengajaran yang optimal. Oleh karena itu, pemberdayaan guru sebagai
ujung tombak peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia perlu terus
dilakukan agar salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
terwujud. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru,
6
indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang merata. sebagian
sekolah terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang
cukup menggembirakan tetapi sebagian lainnya masih memprihatinkan.
Pada kenyataannya banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
sekolah termasuk
gurudalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
Akantetapi peningkatan pendidikan di sekolah tidak hanya dibebankan pada komponen
aspek mengajar
gurusaja, tetapi kondisi yang menyertai proses pembelajaran itu
juga
harusdiperhatikan. Seperti diungkapkan oleh Sagala (2009:72) bahwa
sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat
memungsikan seluruh sumber daya yang ada. Kepala sekolah sebagai manager
tertinggi dalam satuan pendidikan di sekolah adalah orang yang paling
bertanggung jawab dalam memungsikan seluruh sumber daya pendidikan yang
ada di sekolah. Menurut Sergiovanni dalam Sagala (2009:88) kualitas
~ndidikanyang
diterima di sekolah
akan
menghasilkan kualitas belajar sebagai produk
dari7
Menurut Trisnantari (2009:20), kepemimpinan merupakan sesuatu yang
sangat vital karena merupakan motor penggerak bagi segenap sumber daya yang
tersedia di lingkungan organisasi sekolah, terutama terhadap sumber daya
manusia yang terdiri dari para karyawan dan guru. Lebih lanjut menurut Mulyasa (2004:182), kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang
dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolah melalui program-program yang dilakukan secara terencana dan bertahap.
Oleh karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan
kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa
untuk meningkatkan kinerja para guru serta mutu sekolah.
Dengan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, berarti Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dalam seluruh bidang
pemerintahan termasuk di dalamnya penyelenggaraan sistem pendidikan.
Manajemen yang selama ini dil~an secara terpusat akan dikurangi
konsentrasinya dan bahkan sepenuhnya akan diserahkan ke daerah melalui sistem
desentralisasi penyelenggaraan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Secara operasional, sesungguhnya desentralisasi memberikan banyak
keuntungan bagi para pemimpin-pemimpin kreatif untuk mengembangkan
lembaganya. Desentralisasi menjadi peluang besar untuk menciptakan sekolah
yang efektif.
Era desentralisasi menuntut perubahan berbagai komponen dalam
organisasi dan juga gaya kepemimpinan. Artinya, dalam situasi yang tidak
8
manajerial yang baik, sekaligus dapat mengembangkan keahliannya dalam bidang
kepemimpinan. Seorang pemimpin yang efektif haruslah mampu membangun
motivasi staf, menentukan
arab,
menangani perubahan secara benar dan menjadikatalisator yang mampu mewarnai sikap dan perilaku staf.
Kepala sekolah dengan segala kemampuan manajerialnya dapat
mempengaruhi iklim organisasi yang dipimpinnya, yang pada akhimya akan
berpengaruh pula pada kinerja guru. Keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya tergantung pada kepemimpinannya. Oleh karena itu gaya
kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting dalam menentukan
kinetja
guru.
Persoalannya sekarang adalah dapatkah para pemimpin (kepalasekolah) memanfaatkan dan memiliki kesadaran penuh bahwa tugas dan tanggung
jawabnya untuk membangun bangsa di mulai dari kebijakan-kebijakan
kepemimpinannya untuk menciptakan profesionalisme yang memiliki
kemandirian dan dapat memberdayakan berbagai potensi yang ada.
Selain kepemimpinan kepala sekolah, kultur organisasi sekolah juga ikut
mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah. Menurut Trisnantari (2009:21 ),
sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi pendidikan yang
mempunyai beberapa unsur yang terkandung dalam sistem pendidikan, yaitu:
tujuan, personil, fasilitas, dan aktivitas pengelolaan. Apabila ditinjau dari unsur
sistem organisasi, sekolah akan menjadi lebih berkualitas apabila memiliki tujuan
yang jelas, personel yang baik, sarana yang memadai, kultur (budaya) organisasi
.
.
9
k.arena kultur organisasi akan memberikan pengaruh yang kuat pada kinerja
individu dan organisasi.
Kotter dan Hesket dalam Purba (2010:33) menyatakan bahwa variabel
penting yang mempengaruhi kemajuan dan produktivitas organisasi atau
perusahaan. bukan hanya pada faktor manajemen, fungsi-fungsi penyelesaian
tugas atau struktur organisasi, tetapi juga pada aspek kultur (budaya) yang ada
dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Lebih lanjut para ahli manajemen
dalam Komariah dan Triatna (2008:98) mengungkapkan bahwa budaya atau
kultur
organisasi dapat mempengaruhi persepsi, pandangan, dan cara kerja orangyang ada di dalamnya. Apakah karyawan menunjukkan kegairahan, disiplin, rasa
suka atau moral-moral yang negatif seperti malas, kurang responsif, apatis, dan
sebagainya dapat ditentukan oleh pengaruh-pengaruh kultur yang terjadi pada
organisasi.
Demikian pula sebaliknya, bahwa perbedaan kultural memiliki dampak
besar terhadap kinerja organisasi dan kualitas pengalaman kerja yang dialami para
anggota organisasi. Dengan demikian, kultur organisasi merupakan suatu
kekuatan yang tidak terlihat tetapi dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan
tindakan orang-orang yang berkeija dalam suatu organisasi termasuk organisasi sekolah.
Sekolah memiliki kultur tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh
nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan dan
perilaku orang-orang yang berada di dalamnya. Sekolah memiliki kekhasan sesuai .
10
sekolah semestinya menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan siswa sesuai dengan prinsip-prinsip
kemanusiaan. Kultur sekolah yang efektif merupakan nilai-nilai, kepercayaan dan
tindakan sebagai
basil
kesepakatan bersama yang melahirkan komitmen seluruh personel untuk melaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Kultur sekolahyang kuat dan kondusif akan dapat meningkatkan semangat dan kinerja guru
dalam mensukseskan pembelajaran.
B. IdentirJkasi Masalab
Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
sejumlah permasalahan penelitian yang didasari pada diri guru khususnya kinerja
mengajar guru. Kinerja guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan dapat
diidentifikasi berdasarkan berbagai pertanyaan diantaranya: I) Bagaimana kinerja para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?; 2) Apakah guru memilik.i
kebiasaan belajar yang baik sehingga dapat membantu terhadap peningkatan
kinerjanya?; 3) Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja guru
dalam mengelola pembelajaran?; 4) Bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah
SMK Negeri di Kabupaten Asahan?; 5) Usaha-usaha apa saja yang dilakukan
kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru
dalam mengelola pembelajaran?;6) Apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru?; 7) Bagaimanakah kultur organisasi SMK Negeri di Kabupaten
Asahan?; 8) Apakah kultur organisasi sekolah berhubungan dengan kinerja
mengajar guru?; dan 9) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur
.
.
11
C.
Pembatasan MasalabBerdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak
masalah yang muncul bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan
penelitian sendiri. Dalam hal ini penulis memiliki dua aspek saja yaitu: gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah, sedangkan kinerja
guru akan dibatasi pada unjuk kerja guru dalam menjalankan tugasnya secara rutin seperti memulai pelajaran, mengelola kegiatan belajar-mengajar, mengorganisasi
waktu, melaksanakan penilaian proses dan basil belajar serta mengakhiri
pelajaran .
Pengambilan kedua aspek
ini
didasarkan keterkaitan penulis pada halterse but, karena sangat berhubungan dengan profesi penulis sebagai salah seorang
guru/pendidik pada salah satu SMK Negeri di Kabupaten Asahan dan juga ilmu
yang penulis peroleh selama menuntut ilmu pada program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan. Kedua aspek penelitan tersebut yaitu gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi di SMK Negeri se Kabupaten
Asahan dalam hubungannya dengan kinerja guru apakah mempunyai hubungan yang berarti atau tidak.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka masalah dalam penelitian
ini
dirumuskan sebagai berikut :1. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan
12
2. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi
dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?
3. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah secara bersama-sama dengan
kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kineija guru SMK
Negeri di Kabupaten Asahan.
2. Hubungan kultur organisasi dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten
Asahan.
3. Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi sekolah
secara bersama-sama dengan kineija guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan
sekaligus manfaat praktis dalam dunia pendidikan. Manfaat teoretis yang
diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang
pendidikan atau dukungan terhadap pengetahuan bidang pengajaran sebelumnya yang berkisar pada variabel yang menjadi objek penelitian ini yaitu gaya
. .
•
13
basil penelitian ini dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi
peneliti pendidikan berikutnya.
Manfaat prak:tis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini
akan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan kinerja guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan,
diperoleh beberapa simpulan, antara lain:
1. Terdapat hubungan positif yang signiftkan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dengan kineija para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Variabel
gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan swnbangan efektif sebesar 14,35% terhadap kinerja guru. Hal ini sekaligus memberi indikasi bahwa
kinerja guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik
di~ngaruhi oleh bagaimana persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
sekolah.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kultur organisasi dengan
kinerja para guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. V ariabel kultur organisasi memberikan swnbangan efektif sebesar 15,25% terhadap kinerja guru. Hal ini juga memberi indikasi bahwa tinggi rendahnya kinerja guru
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik sangat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi guru tentang kultur organisasi sekolah. Karena pada
dasamya kultur organisasi dapat mempengaruhi persepsi, pandangan, dan cara
kerja orang (guru) yang ada di dalamnya. Apakah guru menunjukkan
kegairahan, disiplin, rasa suka atau moral-moral yang negatif seperti malas,
kurang responsif, apatis, dan sebagainya dapat ditentukan oleh pengaruh
kultur yang terjadi pada organisasi.
88
..
89
3. Terdapat hubungan positif yang signiftkan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan kultur organisasi secara simultan (bersama-sama) dengan kinerja
para
guru SMK Negeri di Kabupaten Asahan. Total sumbangan efektif variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi terhadapkinerja
guru
sebesar 29,60% Hal ini memberi indikasi bahwa gayakepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi secara simultan akan
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja guru.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang
menjadi implikasi dari hasil penelitian ini, antara lain:
1. Upaya meningkatkan kinerja guru melalui kepemimpinan kepala sekolah
Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan pendidikan, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya siswa
dalam belajar. Betapapun baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber
belajar, sarana dan prasarana, namun keberhasilan pendidikan terletak pada
kinerja (performance) guru. Bila guru mempunyai kinetja yang baik maka hasil
proses belajar mengajar yang dilaksanakan juga akan baik.
Akan tetapi peningkatan pendidikan di sekolah tidak hanya dibebankan pada komponen aspek mengajar guru saja, tetapi kondisi yang menyertai proses
pembelajaran itu juga harus diperhatikan termasuk kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai manager tertinggi dalam satuan pendidikan di sekolah,
bertanggung jawab dalam memungsikan seluruh sumber daya pendidikan yang
90
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang pemimpin
untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri
seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan mutu pendidikan sekolah melalui peningkatan kineija guru, maka
kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut agar mampu membangkitkan semangat,
motivasi dan kegairahan guru untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik dengan baik.
Guru yang memiliki persepsi yang baik tentang gaya kepemimpinan
kepala sekolah tentu akan lebih termotivasi dalam meningkatkan kineijanya. Agar
guru memiliki persepsi yang baik tentang kepemimpinannya, kepala sekolah harus
lebih bersikap demokratis dalam menghadapi berbagai persoalan maupun dalam
mengambil suatu keputusan atau kebijakan. Kepala sekolahjuga diharapkan untuk
lebih memberikan kebebasan kepada para guru untuk mengembangkan potensi, minat dan kreativitasnya demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya dengan tetap memberikan pengawasan. Dengan kepemimpinan yang demokratis dari kepala
sekolah diharapkan dapat mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan para
guru untuk dapat meningkatkan kineijanya.
2. Upaya meningkatkan kineija guru melalui kultur organisasi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi pendidikan
yang mempunyai beberapa unsur yang terkandung dalam sistem pendidikan,
yaitu: tujuan, personil, fasilitas, dan aktivitas pengelolaan. Apabila ditinjau dari
unsur sistem organisasi, sekolah akan menjadi lebih berkualitas apabila memiliki tujuan yang jelas, personel yang baik, sarana yang memadai, kultur atau budaya
91
organisasi yang kondusif atau adanya kegiatan pengelolaan yang efektif. Hal ini
disebabkan karena kultur organisasi akan memberikan pengaruh yang kuat pada
kinetja individu dan organisasi.
Kultur organisasi termasuk sekolah dapat mempengaruhi persepsi,
pandangan, dan cara kerja para guru maupun personel sekolah lainnya. Apakah
guru menunjukkan kegairahan, disiplin, rasa suka atau moral-moral yang negatif
seperti malas, kurang responsif, apatis, dan sebagainya dapat ditentukan oleh
pengaruh-pengaruh kultur yang terjadi dalam sekolah. Sekolah sebagai organisasi
pendidikan haruslah mampu menciptakan kultur atau budaya positif dan kondusif
dengan memberikan peluang sekolah beserta warganya berfungsi secara optimal,
beketja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan
akan mampu terus berkembang.
Agar guru dapat meningkatkan kinerjanya, perlu adanya ketjasama semua
pihak yang ada di dalam organisasi sekolah baik guru itu sendiri, kepala sekolah
sebagai pemimpin dan personel lainnya seperti pegawai atau staf tata usaha,
maupun para siswa dalam menciptakan budaya atau kultur yang positif. Para
personel sekolah harus dapat menumbuhkan sikap disiplin, kegairahan dan
semangat dalam menjalankan tugas baik sebagai pendidik (guru) maupun sebagai
pelajar (siswa) serta dapat melaksanakan atau mengaplikasikan berbagai norma,
asumsi, nilai-nilailkeyakinan serta kebiasaan yang dapat dimanivestasikan dalam artifak nyata yang mudah diamati terutama perilaku warganya. Kultur organisasi sekolah yang kuat dan kondusif akan dapat meningkatkan semangat dan kinetja
92
C.
SaranSebagai tindak lanjut dari basil penelitian, kesimpulan dan implikasi yang
telah diuraikan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah khususnya kepala-kepala sekolah SMK Negeri di
Kabupaten Asahan sebagai solusi yang mungkin dapat dikembangkan dari
basil penelitian ini setelah dilakukan analisis teoritik dan data sebagai temuan penelitian, maka diharapkan kepada para kepala sekolah untuk lebih bersikap demokratis dalam menghadapi berbagai persoalan maupun dalam mengambil suatu keputusan atau kebijakan demi kepentingan warga sekolah. Kepala sekolah juga diharapkan untuk lebih memberikan kebebasan kepada para guru
untuk mengembangkan potensi, minat dan kreativitasnya demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya dengan tetap memberikan pengawasan. Dengan
kepemimpinan yang demokratis dari kepala sekolah diharapkan dapat mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan para guru untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
2. Kepada para guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dengan lebih memahami dan menerapkan 4 (empat) domain kompetensi guru meliputi: I) kompetensi pedagogik, 2) kepribadian, 3) sosial, dan 4)
profesional. Ada suatu bentuk forum yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan dialog instruksional dalam meningkatkan kinetja guru yaitu
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Oleh karena itu disarankan agar
kiranya para guru melaksanakan diskusi-diksusi dengan sesama guru dalam
93
3. Dalam upaya meningkatkan kinerja guru diharapkan adanya kerjasama para
personel sekolah (kepala sekolah, guru maupun siswa) dalam menciptakan kultur atau budaya organisasi sekolah yang positif dan kondusif, dengan
menumbuhkan motivasi, semangat dan kegairahan dalam melaksanakan
berbagai norma, asumsi, nilai-nilailkeyakinan serta kebiasaan yang positif dan
kondusif pula, sehingga guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik.
4. Kepada peneliti dan pemerhati pendidikan. Karena penelitian ini baru sampai mengangkat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kultur organisasi dengan kinerja guru, maka peneliti merekomendasi atau menyarankan kiranya para peneliti selanjutnya dapat melanjutkan pasca
penelitian ini. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
penyeimbang teori maupun sebagai refonnasi terhadap dunia pendidikan
DAFT AR PUST AKA
Ahmadi,
A.
dan Prasetya, J.T.1997.
Strategi Be/ajar Mengajar Untuk Faku/tas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia.Aidla, A., and V adi, M. 2007. Relationships Between Organizational Culture and Performance in Estonian School with Regard to Their Size and Location.
Baltic Journal of Economic, Vol. 7, No. I, 2007.
Arikunto, 8.1990. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta.
_ _ _ _ ,. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bwni Aksara.
_ _ _ _ . 2006. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Grafindo Persada.
Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burhanuddin. 1994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
David, A.P., and Macayan., J.V. Assessment of Teacher Performance, The
Assessment Handbook, Vol. 3, 2010. ISSN 2094-1412, PEMEA, July
2010. http://pemea.club.officelive.com/Documents/ AH V3 A5.
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2008. Penilaian Kinerja Guru, Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Faules. Q.W., dan Pace, D.F. 2005. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Handoko, H.T. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Herujito, Y.M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta: Grasindo.
Honari, H., Goudarzi, M., Heidari, A., and Darbani, H. 2011. The relationship Between School Principals' Leadership Styles and Physical Education Teachers' Efficiency. Business Administration and Management (BAM).
95
Vol. 1(4), pp. 132-136, March 29th 2011. http://www.primejoumal.org/ BAM/pdf/20 II /apr/Honari et al.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profresi Guru Buku 2: Pedoman Pelaksanaan Peni/aian Kinerja Guru (PK Guru),
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Komaria.h. A., dan Triatna, C. 2008. Visionary Leadership - Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: Bumi Aksara.
Le Clear, E. 2005. Relationships Among Leadership Styles, School Culture, and Student Achievement. A Dissertation Presented to The Graduate School of The University of Florida In Partial Fulfillment of The Requirements For The Degree of Doctor of Education, University of Florida.
http://etd.fcla.edu/UF/UFE0013022/leclear e.
Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Niemann, R., and Kotze, T. 2006. The Relationship Between Leadership Practices and Organisational Culture: an Education Management Perspective. South African Journal of Education Copyright © 2006 EASA
Vol. 26, No. 4, 609-624. http://www.ajol.info/index.php/saje/article/ viewFi le/25094/20763.
Maslowski, R. 2001. School Culture and School Performance. Thesis, University
ofTwente. http://doc.utwente.nl/361 2211/tOOOOO 12.
Moerdiyanto, 2010. Potret Kultur Sekolah Menengah Atas: Tantangan dan Peluang, http://stafT. unv .a c. id/sites/defaul tlti les/penel it ian/Drs. Moerdi yanto koms M.Pd./ Artikel Budaya Sekolah 20 l 0 Baru .
Moslow, A. 1994. Motivation and Personality. Newyork: Harper and Business
Review.
_ _ _ _ .2003. Budaya Organisasi.Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karalcteristik dan /mplementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
----=~·· 2005. Kurikulum Tinglcat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis. Bandung: Rem~a Rosdakarya Offset.
96
Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Komitrnen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada Biro Lingkup Departemen Pertanian). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Purba, S. 2009. Kinerja Pemimpin Jurusan di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Laksbangpressindo.
Risminawati. 2007. Kontribusi Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Keberhasilan SMP Muhammadiyah di Kota Surakarta. Varia Pendidikan, Vol. 19, No. 2, Desember 2007. http://jumal.pdii.lipi.go.id/admin/jumal/19207139155.
Rivai, V. 2006. Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Rivai & Murni. 2009. Educational Management -Ana/isis Teori dan Praktek.
Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi. Klaten: Gramedia lntan Sejati.
Sagala, S. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
- - - · 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siagian, S.P. 1994. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Siregar, S. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kemampuan Berkomunikasi Kepala Bidang Terhadap Kinerja Pegawai Pelayanan Keperawatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara. Tesis, Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
97
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.
Sukmawati, M. 2009. Gaya Kepemimpinan Kepa/a Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang. http://w\Vw.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/ psycho\ogy/2009/ Artikcl 10505123.
Supriyo, 2008. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Siluzp Guru Terhadap Manajemen Peningluztan Mutu Pendidiluzn dengan Kinerja Guru,
http://guruvalah.20m.com/motivasi mutu kinerja.
Sutisna,
0.
1985. Administrasi Pendidiluzn. Bandung: Alumni.Taufik, M. 2007. Carut-Marut Ujian Nasional, http://n-sho.blogspot.com/2008/
04/carut-marut 26.html.
Trisnantari, H.E. 2009. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepa1a Sekolah dengan Budaya Organisasi di SMP Negeri Kabupaten Tulungagung.
Dinamiluz, Vol. 9, No. 1, Juli 2009.
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional.
Wang, F.J., Shieh, C.J and Tang, M.L. 2010. Effect of Leadership Style on Organizational Performance as Viewed from
Human
Resource Management Strategy, African Journal of Business Management. Vol.4(18), pp. 3924-3936, 18 December, 2010. ISSN 1993-8233 ©2010 Academic Journals. http:/ /academicjoumals.org/ajbrn/PDF /pdf20 1 0/18Dec /Wang e al 2.
Winardi. 1990. Asas-Asas manajemen. Bandung: Mandar Madju.
_ _ _ _ . 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
- - - - · 2001. Motivasi dan Pemotivasian da/am Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
_ _ _ _ .. 2004. Manajemen perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana.