PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DITINJAU DARI KEBERSAMAAN PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERNIKAHAN
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana (S-1)
Diajukan oleh : RINDANG MELINDA
F. 100 090 064
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
i
PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DITINJAU DARI KEBERSAMAAN PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERNIKAHAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Mmencapai Derajat Sarjana S-1
Disusun oleh:
RINDANG MELINDA
F. 100 090 064
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ii
PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DITINJAU DARI KEBERSAMAAN PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERNIKAHAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
RINDANG MELINDA
F. 100 090 064
FAKULTAS PSIKOLOGI
vi
MOTTO
“ Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenagkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
(Q.S Al Baqarah : 216)
“ Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S Al-Insyirah : 5)
“ Manusia tidak akan mereguk hakikat aroma cinta sebelum
ia ditelan oleh luka-luka kenestapaan, diusik oleh perihnya kehilangan dan diuji oleh terjalnya kesabaran serta pilunya
kekalahan yang menyesakkan dada ”
vii
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan segenap
kasih dan sayang-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan setiap lembar skripsi. Perjalanan untuk
menuju kehidupan yang lebih
baik, yang kupersembahkan untuk :
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, memberikan kesehatan, ilmu, keimanan,
serta kenikmatan-kenikmatan lain yang tiada tara.
Ibu dan Papi, yang telah mendidik dan membesarkan
dengan sangat luar biasa, penuh kasih sayang yang
berlipah, canda, tawa, senyum dan tangis bahagia,
mengajarkan arti kehidupan dan segala warna-warni
dunia yang tak akan habis penulis ucapkan satu
persatu.
Rimbun Melinda, yang telah menemani, memberikan
semangat, memberikan kebahagiaan serta senyuman
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahkan segenap kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penuh cinta tercurah selalu untuk Rasulullah SAW, beserta kerabat, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tak luput dari bantuan, motivasi, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan segala cinta dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Susatyo, S.Psi, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan ijin penelitian.
2. Ibu Dr. Nanik Prihartanti, M. Si selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Usmi Karyani, S.Psi, M.Psi selaku penguji dan pembimbing yang telah memberikan masukan dan saran dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Ibu WS. Hertinjung, S.Psi, M.Psi selaku penguji dan pembimbing, yang telah
memberikan arahan dan nasihat dalam proses penyelesaian skripsi ini.
ix
6. Seluruh ibu bapak Dosen dan staf Tata Usaha Fakultas Psikologi UMS yang telah membantu kelancaran penyelesaian studi penulis.
7. Bapak Tony Noor Prapto selaku Kepala Desa kuto yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Desa Kuto, Kerjo, Karanganyar.
8. Ibu, Papi, Adek, keponakan-keponakan, serta semua keluarga yang menjadi semangat bagi penulis. Terimaksih untuk kasih sayang dan cinta yang diberikan sebagai salah satu sumber kekuatan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Teman-teman dan sahabat penulis yang banyak membantu dalam proses pengambilan data: Vera, Lufi, Rahayu, Linda, Cunik, Toyib, dan Domas. 10.Teman-teman asisten Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologis Fakultas
Psikologi Ambar, Ika, Sasa, Melisa, Yusuf, Dek Ica, Marli. Yang terhormat bapak Meddy Sulistyanto selaku kepala BKPP, terimakasih atas kesempatannya untuk mengembangkan diri di BKPP.
11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga Allah SWT membalas jasa serta budi baik Bapak, Ibu, Saudara, dan sahabat semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Surakarta, 20 Maret 2013
x
A. Kesejahteraan Subjektif ... 8
1. Pengertian kesejahteraan subjektif ... 8
2. Komponen – komponen kesejahteraan subjektif ... 10
3. Faktor – faktor kesejahteraan subjektif ... 12
xi
C. Perbedaan Kesejahteraan Subjektif Ditinjau dari Kebersamaan Pasangan Suami Istri dalam Pernikahan ... 34
D. Hipotesis ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 39
B. Definisi Operasional ... 39
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 40
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data ... 41
E. Metode Analisis Data ... 45
BAB IV LAPORAN PENELITIAN ... 47
A. Persiapan Penelitian ... 47
B. Pelaksanaan Penelitian ... 49
1. Proses Penentuan Subjek Penelitian ... 49
2. Pelaksanaan Pengambilan Data ... 50
3. Pelaksanaan Skoring ... 51
C. Hasil Analisis ... 52
1. Data Primer ... 52
xii
b. Uji Hipotesis ... 52
c. Data Sekunder ... 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
E. Keterbatasan Penelitian ... 66
BAB V PENUTUP ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran – saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategorisasi Kesejahteraan Subjektif ... 53 Tabel 2. Kategorisasi Kesejahteraan Subjketif Pasangan Suami Istri yang
Tinggal Serumah dan Jarak Jauh ... 64 Tabel 3. Kategorisasi Kesejahteraan Subjektif Pasangan Suami Istri yang
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A SKALA PENELETIAN ... 75
BAGIAN I ... 76
BAGIAN II ... 77
LAMPIRAN B DATA PENELITIAN ... 78
DATA PENELITIAN ... 79
NORMALITAS ... 85
LAMPIRAN C KATEGORISASI ... 94
KATEGORISASI ... 95
LAMPIRAN D SURAT IJIN PENELITIAN ... 96
SURAT IJIN PENELITIAN ... 97
SURAT KETERANGAN PENELITIAN ... 98
xv ABSTRAKSI
PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DITINJAU DARI KEBERSAMAAN PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERNIKAHAN
Rindang Melinda Nanik Prihartanti
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan jika dilihat dari kebersamaan pasangan suami istri terdapat dua kategori, yakni pasangan suami istri yang tinggal serumah (Proximal Marriage) dan pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh (Long Distance Marriage). Kesejahteraan subjektif yang tinggi tidak begitu saja ada pada pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh, melainkan sebuah proses, pemahaman, dan penerimaan diri bagi setiap individu, dalam hal ini pasangan suami istri yang tinggal serumah maupun pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh. Semakin baik pasangan suami istri yang tinggal seruamh maupun jarak jauh dalam memahami dan menerima keadaan keluarganya dalam situasi apapun, maka semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif pasangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesejahteraan subjektif ditinjau dari kebersamaan pasangan suami istri.
Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri di Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, baik pasangan yang tinggal serumah maupun pasangan yang tinggal jarak jauh dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kesejahteraan subjektif yang terdiri dari dua bagian yaitu SWLS (The Satisfaction With Life Scale) dan PANAS
(Positive Affect Negative affect Scale). Teknik analis data menggunakan uju beda atau t-test.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun yang tinggal jarak jauh dengan t sebesar 0,164 dengan signifikansi 0,870 (p >0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata empirik kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh berada pada tingkat yang sama yaitu sedang, dengan nilai 100,27 (Serumah) dan 99,72 (LDM).
PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DITINJAU DARI KEBERSAMAAN PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM PERNIKAHAN
Rindang Melinda
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI
Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan jika dilihat dari kebersamaan pasangan suami istri terdapat dua kategori, yakni pasangan suami istri yang tinggal serumah (Proximal Marriage) dan pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh (Long Distance Marriage). Kesejahteraan subjektif yang tinggi tidak begitu saja ada pada pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh, melainkan sebuah proses, pemahaman, dan penerimaan diri bagi setiap individu, dalam hal ini pasangan suami istri yang tinggal serumah maupun pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh. Semakin baik pasangan suami istri yang tinggal seruamh maupun jarak jauh dalam memahami dan menerima keadaan keluarganya dalam situasi apapun, maka semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif pasangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesejahteraan subjektif ditinjau dari kebersamaan pasangan suami istri.
Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri di Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, baik pasangan yang tinggal serumah maupun pasangan yang tinggal jarak jauh dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kesejahteraan subjektif yang terdiri dari dua bagian yaitu SWLS (The Satisfaction With Life Scale) dan PANAS (Positive Affect Negative affect Scale). Teknik analis data menggunakan uju beda atau t-test.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun yang tinggal jarak jauh dengan t sebesar 0,164 dengan signifikansi 0,870 (p >0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata empirik kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh berada pada tingkat yang sama yaitu sedang, dengan nilai 100,27 (Serumah) dan 99,72 (LDM).