PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 SAMBI
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
ASIH TRI SETYAWATI
A 210 090 015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 SAMBI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Asih Tri Setyawati A 210090015, Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 67
Halaman
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Ini adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS Terpadu. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VIII.C SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumah 32 siswa dan subjek pelaksana adalah peneliti. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dengan model interaktif yang terdiri 3 kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penarikan kesimpulan. Prosedur dalam Penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus dimana tiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan yang bertujuan untuk memperoleh data peningkatan keaktifan dalam pembelajaran IPS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tindakan diperoleh rata – rata tingkat keaktifan sebesar 25%. Pada siklus I tingkat rata – rata keaktifan siswa meningkat menjadi 49,48%. Pada siklus II tingkat rata – rata keaktifan siswa meningkat menjadi 88,03%. Hal ini berarti peningkatan keaktifan siswa melebihi indikator pencapaian yakni 85%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS Terpadu pada siswa kelas VIII.C SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013.
2
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses dimana individu mengubah tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya, serta merupakan
suatu aktifitas untuk memperoleh perubahan tingkah laku pada dirinya baik
potensial maupun actual, yaitu perubahan secara koknitif, afektif maupun
psikomotorik. Pembelajaran merupakan proses perubahan tingkah laku baik aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Pengamatan pada proses pembelajaran di kelas dilakukan terlebih dahulu
oleh peneliti untuk mengetahui apa permasalahan di salah satu kelas di SMP
Negeri 1 Sambi pada hari Jumat, Tanggal 23 November 2012. Hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti ditemukan kurangnya keaktifan dalam mengikuti
proses pembelajaran. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan
wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS yakni ibu Satriyasrini, S.Pd Beliau
juga menegaskan bahwa keaktifan siswa memang kurang, seperti siswa jarang
bertanya pada guru meskipun belum paham materi, siswa tidak mempunyai
motivasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru, serta siswa tidak berani
untuk maju presentasi di depan kelas jika diadakan tugas kelompok. Hanya 25%
siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran.
Pada dasarnya pembelajaran IPS Terpadu merupakan penyederhanaan atau
adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
pendidikan. Nama IPS dikenal sebagai Civic Education atau sosial studies yang
berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) seorang guru dapat
mengidentifikasi masalah dan menetapkan masalah, menganalisis dan
merumuskan masalah, serta selanjutnya mengadakan tindakan perbaikan terhadap
masalah yang ada pada saat pembelajaran, karena PTK memiliki potensi yang
sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan
3
Banyak strategi yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan
peserta didik, salah satunya yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran aktif.
Menurut Dick and Carey dalam buku Wina Sanjaya (2010:126), “Strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa”.
Keaktifan merupakan salah satu unsur dasar yang penting bagi
keberhasilan proses pembelajaran serta belajar yang berhasil harus melalui
berbagai macam aktivitas. Menurut Sriyono (1992:75) berpendapat bahwa
“Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar
murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani”.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 1 Sambi mengenai
rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu, peneliti memiliki
solusi untuk mengatasi masalah, yakni dengan penerapan strategi pembelajaran
Cooperative Script sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokan atau tim kecil yang mempunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen),
sistem nilai dilakukan terhadap kelompok. Masalah yang dipecahkan bersama
akan disimpulkan bersama.
Penerapan strategi pembelajaran ini diawali dengan membagi siswa untuk
berpasangan, kemudian membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan, selanjutnya guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya, Sementara pendengar
menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap , dan
juga membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
4
bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
strategi pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII.C SMP Negeri 1 Sambi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi yang terlaksana pada
16 Januari 2013 sampai 06 Februari 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII.C SMP Negeri 1 Sambi pada mata pelajaran IPS Terpadu tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 32 siswa, 15 siswa laki-laki dan 17 adalah siswa
perempuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
bersifat praktis, situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran anak. Jenis penelitian ini melakukan pembelajaran
dengan strategi yang tepat. Dengan tujuan mendapatkan berbagai keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran pada siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan langsung oleh peneliti dimana guru
mata pelajaran IPS sebagai pengamat dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan
sebagai tempat berkonsultasi dalam melaksanakan penelitian, sedangkan peneliti
secara langsung bertindak sebagai pelaksana penelitian. Peneliti berperan sebagai
guru untuk melaksankan pembelajaran yang dimulai dari: 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi, yang berisi evaluasi yang telah disusun,
hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi yang dijadikan
pertimbangan pada rencana tindakan selanjutnya. Sebagaimana yang telah
dipaparkan oleh Kusumah dan Dwitagama (2011:25) menyatakan bahwa
tahapan-tahapan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain sebagai
berikut: (1) perencanaaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan
5
Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang
masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran. Untuk selanjutnya adalah
pelaksaan tindakan, untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Cooperative
Script diperlukan 2 (dua) siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Satu
kali pertemuan alokasi waktunya 2 (dua) jam pembelajaran yaitu, 2 X 40 menit.
Jadi pelaksanaan tindakan dilaksanakan, alokasinya 2X2 jam pelajaran yaitu,
2X2X40= 160 menit. Urut – urutan pelaksanaan tidakan pada siklus I: 1)
Membuka pelajaran dengan melakukan refleksi pelajaran. 2) Peneliti yang
berperan sebagai guru menjelaskan materi ajar sesuai dengan pokok bahasan pada
jam pelajaran yang pertama, sedangkan penerapan strategi pembelajaran
Cooperative Script dilaksanakan pada jam pelajaran yang kedua. 3) Pelajaran
selesai guru dan peneliti sebelum keluar kelas memberi tugas.
Observasi atau Monitoring dilakukan setelah siklus tindakan dilakukan.
observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau
pengamat melihat situasi penelitian. Pelaksana kegiatan bukan hanya bertindak
sebagai peneliti saja tetapi juga sebagai observer yang mengamati segala tindakan
kelas dan juga mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah dibuat.
Sedangkan maksud untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan yang tidak terjadi,
serta apa yang telah dihasilkan atau yang belum dihasilkan selama tindakan
berlangsung. Hasil dari refleksi tersebut digunakan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya upaya mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan
guru yang berupa pengamatan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan dapat teratasi.
Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang terdiri dari: 1) Keaktifan
siswa dalam pembelajaran, 2) Respon siswa terhadap metode Cooperative Script,
3) Keaktifan siswa mengerjakan tugas, 4) Keterkaitan perencanaan dengan
pelaksanaan tindakan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan
6
digunakan dengan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi
data dan penarikan kesimpulan. Indikator pencapaian dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS
Terpadu pada siswa kelas VIII.C SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013
diharapkan mengalami peningkatan dari 25% menjadi 85%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor : 144/uukk/1968, tanggal 10 April 1968, terhitung mulai tanggal 1 Januari
1968, berdirilah SMEP Negeri Sambi. Pada tahun 1978 melalui kebijaksanaan
pemerintah pusat mengadakan pengurangan jumlah SLTP kejuruan diganti SLTP
Umum, maka terbitlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor :030/U/1979 tanggal 17 Pebruari 1979, Terhitung
Mulai Tanggal 1 April 1979, SMEP Negeri Sambi statusnya menjadi SMP Negeri
Sambi. Kelas VIII.C terletak pada bagian utara sebelah timur bagian sekolah yang
menghadap ke selatan.Kelengkapan ruang kelas ini terhitung sebagai kelas yang
memiliki fasilitas yang lengkap, yaitu terdapat 16 meja, 32 kursi siswa, 1 meja
guru, 1 kursi guru, 1 televisi yang tergantung di atas ruangan, dan whiteboard.
Selain itu juga terdapat foto orang nomor satu di negara kita yaitu foto Presiden
dan Wakil Presiden yang dipasang diatas whiteboard dan yang ditengah terdapat
gambar burung garuda, dan terdapat juga papan mading serta alat – alat
kebersihan.
Pada bagian pendahuluan telah diuraikan tentang latar belakang masalah
yang menunjukan bahwa berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran dan
observasi sebelumnya ditemukan bahwa keadaan siswa masih pasif pada saat
pembelajaran IPS Terpadu khususnya pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas
VIII.C SMP Negeri 1 Sambi. Berdasarkan hasil pengamatan awal pada saat
dilakukannya observasi ditemukan data bahwa dari 32 siswa kelas VIII.C SMP
Negeri 1 Sambi masih terdapat 24 siswa yang pasif ketika proses pembelajaran.
7
konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan belum
dijalankannya pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran terasa
membosankan dan kurang diperhatikan oleh siswa, siswa masih banyak yang
kurang aktif dalam proses belajar mengajar
Tindakan kelas yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Sambi terdiri dari
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/obsevasi, (4) refleksi tindakan.
Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan observasi awal untuk
mengetahui kondisi awal sekolah tersebut. Kegiatan observasi tersebut
memberikan hasil kepada peneliti bahwa tingginya keaktifan siswa mencapai
25%. Hal ini dikarenakan pembelajaran masih terpusat pada guru, metode
pembelajaran yang digunakan masih metode konvensional yang membuat jenuh
dan bosan.
Selanjutnya peneliti dan guru IPS SMP Negeri 1 Sambi merencanakan dan
menetapkan untuk menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Script.
Setelah menentukan strategi pembelajaran, tahap selanjutnya adalah menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan menentukan indikator pencapaian.
Materi pelajaran pada siklus I adalah Ketenagakerjaan dan Sistim Perekonomian
Indonesia.
Setelah metode pembelajaran tersebut digunakan, keaktifan siswa pada
siklus I meningkat menjadi 49,48%. Hasil ini dihitung dari rata – rata keaktifan
siswa setiap indikator yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pada masing –
masing siklus. Dari hasil tersebut menunjukan adanya peningkatan dari sebelum
adanya pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru selalu melakukan refleksi dan
evaluasi setelah pelaksanaan tindakan.
Hasil siklus I yang berlangsung dalam 2 x pertemuan dirasa belum optimal
dan belum mencapai indikator yang telah ditentukan . Oleh karena itu peneliti
mengadakan revisi dan evaluasi lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
8
pelaksanaan siklus II didapatkan peningkatan keaktifan belajar siswa mencapai
88,03% dimana hasil tersebut sudah sesuai dengan indikator pencapaian.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II mengenai
penggunaan strategi pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas VIII.C
SMP Negeri 1 Sambi dapat dikatakan lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan.
Maka dari itu hipotesis tindakan dengan indikator pencapaian yang telah
ditetapkan sebesar 85% dapat dibuktikan benar adanya, dengan penerapan strategi
pembelajaran Cooperative Script pada kelas VIII.C SMP Negri 1 Sambi Tahun
Ajaran 2012/2013 dapat meningkatkan keaktifan pada siklus II meningkat
menjadi 88,03%.
SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui kegiatan
pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui Siklus I dan
Siklus II kelas VIII.C SMP Negeri 1 Sambi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Penggunaan Strategi Pembelajaran Cooperative Script mampu menarik siswa
untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran, serta penggunaan Strategi
Pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan keaktifan siswa pada
pembelajaran IPS Terpadu (Ekonomi) yang semula keaktifan siswa hanya 25%,
pada Siklus I meningkat menjadi 49,48% dan pada Siklus II menjadi 88,03%.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah,Wijaya dan Dedi Dwitagama.2011.Mengenai Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: PT Indeks
Sanjaya, Wina.2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan ke -7.Bandung: Kencana.
Sriyono, dkk.1992.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA.Jakarta: Balai Pustaka.
Pengertian ruang lingkup dan tujuan