Pengembangan Agrowisata Desa Kerta Sebagai Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar.
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi
Predikat WBD memiliki manfaat strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak di Desa Mengesta. Pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan pertanian,
Sedangkan faktor penghambat implementasi kebijakan pengembangan kawasan agrowisata belimbing tasikmadu di Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, yaitu tidak
internal dan faktor eksternal dengan menggunakan matriks SWOT, terdapat empat strategi utama pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang dapat diimplementasikan pada
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan Evaluasi Pengembangan Kawasan Agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung maka dapat diambil kesimpulan
Semakin terletak pada urutan di atas, maka semakin besar surplus konsumen dalam memanfaatkan kawasan agrowisata BBI Lubuk Minturun, sehingga zona yang tertarik
Kualitas lahan bahaya erosi tergolong sedang sehingga cukup sesuai untuk komoditas tanaman hortikultura sedangkan lereng pada satuan lahan VHPIKC dan VIHPTG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian Warisan Budaya Dunia di Desa Mengesta Kabupaten Tabanan