• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Agrowisata Desa Kerta Sebagai Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Agrowisata Desa Kerta Sebagai Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 Model Siklus Hidup Destinasi (Butler, 1980)
Gambar 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi

Predikat WBD memiliki manfaat strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak di Desa Mengesta. Pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan pertanian,

Sedangkan faktor penghambat implementasi kebijakan pengembangan kawasan agrowisata belimbing tasikmadu di Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, yaitu tidak

internal dan faktor eksternal dengan menggunakan matriks SWOT, terdapat empat strategi utama pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang dapat diimplementasikan pada

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan Evaluasi Pengembangan Kawasan Agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung maka dapat diambil kesimpulan

Semakin terletak pada urutan di atas, maka semakin besar surplus konsumen dalam memanfaatkan kawasan agrowisata BBI Lubuk Minturun, sehingga zona yang tertarik

Kualitas lahan bahaya erosi tergolong sedang sehingga cukup sesuai untuk komoditas tanaman hortikultura sedangkan lereng pada satuan lahan VHPIKC dan VIHPTG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis subak sebagai bagian Warisan Budaya Dunia di Desa Mengesta Kabupaten Tabanan