BAB 3
GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID
Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan seorang dokter gigi untuk mengenali anatomi normal rongga mulut, sehingga jika ditemuka n suatu perbedaan dapat diidentifikasi kelainan pada rongga mulut seseorang.18
3.1 Anatomi Normal Rongga Mulut
Keaadan normal pada foto panoramik tidak boleh disalah-artikan sebagai suatu kondisi patologis, atau sebaliknya suatu keadaan patologis disalah-artikan sebagai keadaan normal karena hal ini akan menggangu dalam membuat diagnosis. Oleh karena itu penting bagi dokter gigi untuk mengenali tiap-tiap bagian foto panoramik yang merupakan keadaan yang normal.18
Mengetahui keadaan anatomi normal rongga mulut bukan hanya sebatas mengenali jaringan dan organ saja, akan tetapi dalam menginterpretasi foto rontgen juga harus dapat mengetahui gambaran radiopak dan radiolusen dari jaringan dan organ tersebut. Dengan demikian, kelainan yang ada dapat dideteksi dan dipertimbangkan dalam membuat diagnosa yang pasti serta penanganan yang tepat.18
Keterangan gambar : 1. Kondil mandibula 2. Fosa mandibula 3. Eminensia artikularis 4. Arkus zigomatikus 5. Fisura pterigomaksilaris
6. Dinding posterior dari sinus maksilaris 7. Prosesus zigomatikus dari maksila 8. Bayangan palsu dari palatum durum
kontralateral
9. Palatum durum sebenarnya 10. Dasar sinus maksilaris
11. Dinding anterior sinus maksilaris 12. Septum nasalis
13. Fosa nasalis 14. Sinus maksilaris 15. Orbita
16. Garis panoramik anonim
17. Prosesus koronoideus dari mandibula 18. Insisura sigmoidea
19. Batas posterior dari ramus 20. Sudut gonial
21. Batas anterior dari batang pengatur pasien pansentrik
22. Bayangan penanda palsu “R” 23. Badan tulang hioid
24. Foramen mentale 25. Kanalis mandibula
26. Bayangan palsu penanda “L” 27. Jaringan lunak lobus telinga 28. Palatum molle
29. Tuber maksilaris 30. Linea obliqua eksterna
Gambar 12. Gambaran anatomi normal rongga mulut foto panoramik19
3.2 Gambaran Kalsifikasi Arteri Karotid pada Foto Panoramik
Gambaran anatomi normal dengan gambaran patologis pada foto panoramik harus dapat dibedakan untuk mendukung dalam membuat diagnosis. Jika ditemukan suatu perbedaan yang normalnya tidak terdapat dalam foto panoramik, dapat diperkirakan bahwa ada kelainan pada gambar tersebut, baik dikarenakan kesalahan dalam membuat foto atau memang terdapat keadaan yang abnormal pada pasien tersebut. Kelainan inilah yang perlu diperiksa untuk memastikan kelainan apakah yang dimaksud, sehingga diagnosis yang dibuat tepat dan perawatan yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien tersebut.9,10,18
Keadaan gambaran foto panoramik dari penderita aterosklerosis yang berupa radiopak dekat tulang hioid pada level C3 dan C4 pada ruang intervetebra. Lokasi kalsifikasi arteri karotid dalam jaringan lunak pada leher, 1,5-2,5 cm inferior dan posterior pada sudut mandibula. Kalsifikasi arteri karotid juga dapat muncul sebagai massa nodular radiopak atau garis vertikal inferior atau posterior pada sudut mandibula.10
Gambar 13 . Identifikasi foto panoramik pasien laki-laki berumur 64 th. Adanya garis radiopak vertikal pada jaringan lunak bagian kiri leher (tanda panah)18
Gambar 14 . Foto panoramik memperlihatkan gambaran kalsifikasi pada daerah servikal pada bagian kanan1
Kalsifikasi pada arteri karotid hanya salah satu dari berbagai kalsifikasi yang dapat ditemukan pada foto panoramik. Diagnosa banding dari kalsifikasi pada foto panoramik harus dipertimbangkan pada saat dokter gigi hendak melakukan diagnosa. Diagnosa banding tersebut antara lain :1,9,18
1. Epiglotis
2. Thyroid cartilage
Gambar 15. Gambar Epiglotis dan tiroid cartilage. Panah putih menunjukkan aspek superior dari tulang tiroid yang dianggap keliru sebagai kalsifikasi pembuluh darah. Panah hitam menunjukkan epiglotis18
Gambar 15. Gambar Epiglotis dan tiroid cartilage. Panah putih menunjukkan aspek superior dari tulang tiroid yang dianggap keliru sebagai kalsifikasi pembuluh darah. Panah hitam menunjukkan epiglotis18
3. Triticeal cartilage
Gambar 16. Gambar triceal cartilage. Potongan foto panoramik pada sudut sebelah kiri mandibula (MA) memperlihatkan hubungan antara kalsifikasi triticeous cartilage (CTC) dengan tulang hioid (GCHB) dan tulang kedua vertebra (C2)20
4. Kalsifikasi nodus limfe
Gambar 17. Gambar kalsifikasi nodus limfe. Radiografi pada foto panoramik memperlihatkan massa radiopak pada bagian inferior dari angulus mandibula, diantara prosessus styloideus dan ramus ascendens, yang superimpose di atas ramus ascendens, vertebra dan tulang hyoid (panah). Gambaran ghost image kontralateral dari kalsifikasi nodus limfe (ujung panah) dan carotid atheroma (panah pendek) juga terlihat21
5. Sialoliths
6. Phleboliths
7. Kalsifikasi stylomandibular
8. Ligament stylohyoid
9. Tulang hyoid
Sebagai dokter gigi, kita hanya membuat diagnosis sementara dari gambaran foto rongten yang dijumpai, untuk selanjutnya dapat dirujuk ke dokter ahli agar dilakukan pemeriksaan spesifik dengan color doppler untuk dapat lebih memastikan hasil diagnosa sementara yang telah dibuat sebelumnya apakah sudah benar sehingga diperoleh diagnosis yang tepat.1
3.3 Gambaran Kalsifikasi Arteri Karotid pada Color Doppler
Color Doppler adalah pencitraan doppler aliran warna yang menggunakan prinsip gelombang ultrasonik. Ultrasonogograpy merupakan menggambarkan struktur dalam tubuh dengan merekam pantulan (gema) dengan denyutan gelombang ultrasonik yang diarahkan ke jaringan tersebut.5,22
Gelombang ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bias didengar oleh manusia, yaitu kira-kira diatas 20 kilohertz. Dalam hal in gelombang ultrasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari gelombang ultrasonik ini dipermukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan
mudah difokuskan. Kelebihan gelombang ultrsonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan.22
Gambar 18. Alat color doppler 23
Cara kerja dari color doppler yang memanfaatkan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut:23
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa. Di dalam transduser terdapat kristal untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal adalah
untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer dan diterjemahkan dalam bentuk gambar.23
Gambar 19. Transduser22 2. Monitor
Monitor digunakan untuk menampilkan gambar.23 Pada gambar 20 gelombang elektronik yang dibaca oleh komputer dan diterjemahkan dalam bentuk gambar.23
Gambar 20. Gelombang elektronik yang dibaca oleh komputer dan diterjemahkan dalam bentuk gambar 24
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG berfungsi mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.23
Pada foto panoramik ditemukan kalsifikasi pada daerah leher kemudian dibandingkan dengan hasil color doppler ultrasonography (gambar 22).1 Setelah dianalisa gambaran foto panoramik dibuktikan apakah diagnosa positif atau negatif kalsifikasi arteri karotid yang dibandingkan dengan gambaran color doppler.1
Gambar 21. Gambaran carotid stenosis pada bagian kiri arteri karotid dengan color doppler1
Gambar 22 terlihat adanya penyempitan pembuluh darah (stenosis) yang terjadi sekitar 50% atau kurang yang terjadi karena adanya plak , terapi kesehatan dianjurkan untuk pasien yang simtomatik. Color doppler mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kelainan morfologi dan hemodynamic.24
.
Gambar 22. Lapisan plak antara kursor sonografi.24
3.4 Keakuratan Antara Foto Panoramik Dengan Color Doppler Dalam Mendeteksi Kalsifikasi Arteri Karotid
Gambar 23 memperlihatkan perbandingan antara diagnosa unilateral dan atau bilateral dari kalsifikasi arteri karotid setelah analisa dengan foto panoramik dan gambaran color doppler.Hasil dibagi atas dua kelompok yaitu: 1. Kelompok yang setuju diantara diagnosa, yang mana termasuk semua kasus mirip dengan diagnosa setelah pemeriksaan dengan foto panoramik dan gambaran color doppler ;2. Kelompok yang tidak setuju diantara diagnosa setelah pemeriksaan dengan foto panoramik dan color doppler.1
Beberapa para ahli tidak mengindikasikan menggunakan foto panoramik untuk mendeteksi kalsifikasi arteri karotid karena diagnosis dengan foto panoramik mempunyai tingkat sensitivitas yang rendah (31.1 %).1
Gambar 23. Diagnosis Positif, negatif, positif palsu, dan negatif palsu1
Kalsifikasi yang terlihat pada foto panoramik dan gambaran color doppler pada 19 regio (59.4%) yang disebut dengan diagnosa positif. Tidak ditemukan ateroma baik pada foto panoramik maupun color doppler pada 9 regio (28,1%) yang disebut dengan diagnosis negatif. Kalsifikasi yang terlihat pada foto panoramik tapi tidak pada color doppler sebanyak 3 regio (9,4%) yang disebut dengan kesalahan diagnosa positif. Hal ini terjadi mungkin berhubungan karena struktur normal anatomi atau patologi dari kalsifikasi jaringan lunak pada daerah kepala dan leher. 1 regio (3.1%) color doppler memperlihatkan kehadiran kalsifikasi tapi tidak terdeteksi pada foto panoramik disebut dengan kesalahan diagnosa negatif.1
BAB 4 KESIMPULAN
Kalsifikasi arteri karotid merupakan penyakit kardiovaskular. Dengan Faktor-faktor resiko aterosklerosis seperti merokok, hipertensi, dan periodontitis yang dapat mempercepat proses aterosklerosis.
Penyakit aterosklerosis dapat dideteksi tanpa sengaja oleh dokter gigi. Gambaran foto panoramik dari penderita aterosklerosis berupa radiopak dekat tulang hioid pada level C3 dan C4 pada ruang intervetebra. Lokasi kalsifikasi arteri karotid dalam jaringan lunak pada leher, 1,5-2,5 cm inferior dan posterior pada sudut mandibula. Kalsifikasi arteri karotid juga dapat muncul sebagai masa nodular radiopak atau garis vertikal inferior atau posterior pada sudut mandibula. Selain itu, dokter gigi juga harus dapat membedakannya dari kondisi-kondisi lain yang dapat menyerupai keadaan penderita aterosklerosis seperti kalsifikasi nodus limfe, triceal cartilage, thyroid cartilage. Dengan demikian, kelainan yang ditemukan akan dapat dideteksi dan didiagnosa secara tepat, untuk pemeriksaan selanjutnya dilakukan menggunakan color doppler yang akan mengevaluasi kelainan morfologi arteri.
Walaupun tingkat sensitivitas foto panoramik tidak setinggi sensitivitas color doppler, tetapi dokter gigi dapat juga mendeteksi kalsifikasi arteri karotid melalui foto panoramik.