• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah memasuki tahap jenuh. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi yang melandai.

Persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan pelanggan, tingginya biaya operasional dan pengembangan jaringan baru turut berkontribusi terhadap menurunnya pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi selular (operator selular).

Penurunan tarif layanan operator selular dalam beberapa tahun terakhir juga merupakan imbas dari persaingan. Operator selular yang lebih kecil dari sisi market, memberikan penawaran tarif yang lebih murah untuk menghadapi operator besar yang memiliki keunggulan dalam hal jangkauan infrastruktur jaringan yang lebih luas.

Bagi operator besar hal ini tentu harus di sikapi dengan bijak. Dengan ikut menurunkan tarif akan berimbas dengan pendapatan yang akan menurun dan jika tetap dengan tarif yang ada sekarang akan berdampak pada sebagian pelanggan yang akan memilih berpindah operator.

Perbandingan pendapatan dan beban antara Telkomsel dan XL dapat dilihat pada tabel 1.1.

(2)

Tabel 1.1 Perbandingan Pendapatan dan Beban Telkomsel dan XL TSEL XL 2012 2013 2014 % 2012 vs 2013 % 2013 vs 2014 2012 2013 2014 % 2012 vs 2013 % 2013 vs 2014 REV 54,531 60,031 66,252 10.1 10.4 21,278 21,350 23,569 0.3 10.4 EXP 33,538 36,761 40,563 9.6 10.3 11,224 12,606 14,837 12.3 17.7 Keterangan: REV : Revenue EXP : Expense

Sumber : XL Corporate Presentation 2014 yang dikutip dari Frost and Sullivan Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan beban perusahaan cukup tinggi sehingga berdampak dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan.

PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel adalah operator selular terbesar di tanah air dari segi jumlah pelanggan dan pendapatan perusahaan. Bersama dengan XL dan Indosat, ketiga operator ini merupakan penguasa pasar dari industri telekomunikasi selular.

Hingga tahun 2014 jumlah pelanggan Telkomsel mencapai lebih dari 141 juta dengan pendapatan sebesar 66 trilyun rupiah. Dengan dukungan lebih dari 95.000 BTS dan jangkauan layanan yang mencapai lebih dari 95 persen populasi Indonesia serta menjangkau hingga ke pelosok negeri mengukuhkan Telkomsel sebagai operator kebanggaan milik Indonesia.

Dari sisi pendapatan terdapat tiga komponen pendapatan Telkomsel yaitu pendapatan dari segmen legacy business yang terdiri dari voice, Short Message

Service (SMS) dan pendapatan dari segmen core business yaitu data.

Pendapatan dari segmen voice saat ini masih mendominasi, tetapi dengan tingkat pertumbuhan yang semakin menurun. Hingga akhir tahun 2014

(3)

sama juga terjadi untuk pendapatan dari segmen SMS yang pertumbuhannya mencapai 4 persen. Sedangkan pendapatan dari segmen data mengalami pertumbuhan sebesar 34 persen.

Perbandingan tingkat penetrasi pelanggan seluler di negara kawasan ASEAN, Jepang dan US (Amerika Serikat) dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Tingkat Penetrasi Pelanggan Seluler di Negara Kawasan ASEAN, Jepang dan US

Keterangan :

Sumber : XL Corporate Presentation 2014 yang dikutip dari Frost and Sullivan

Dari tabel tersebut terlihat penetrasi pengguna layanan seluler di negara kawasan ASEAN, Jepang dan US (Amerika Serikat) sudah melebihi jumlah penduduk. Untuk Indonesia tingkat penetrasi layanan seluler sudah mencapai 134,2 persen dibandingkan dengan jumlah penduduk dan tingkat penetrasi pengguna smartphone yang mencapai 36,3 persen.

Perbandingan pertumbuhan pendapatan dari segmen Voice, SMS, Data dan Others untuk Telkomsel dan XL secara Nasional dapat dilihat pada tabel 1.3

(4)

Tabel 1.3 Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan Dari Segmen Voice, SMS, Data dan Others Untuk Telkomsel dan XL (Nasional)

SEGMEN TSEL %(12-13) %(13-14) XL %(12-13) %(13-14) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 Voice 29,323 30,642 33,039 4.50 7.82 8,308 7,688 7,937 (7.46) 3.24 SMS 12,221 12,624 13,061 3.30 3.46 4,729 4,544 4,696 (3.91) 3.35 Data 9,491 11,660 15,614 22.86 33.91 3,718 4,402 6,275 18.40 42.55 Others 3,496 5,105 4,538 46.02 (11.11) 4,523 4,717 4,661 4.29 (1.19) 54,531 60,031 66,252 10.09 10.36 21,278 21,351 23,569 0.34 10.39 Keterangan :

Satuan : Dalam milyar Rupiah

Sumber : Laporan keuangan Telkom Indonesia (Info Memo 2012-14) Laporan keuangan XL Axiata (Info Memo 2012-14)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk segmen voice dan SMS mengalami pertumbuhan yang melambat. Pertumbuhan voice untuk periode 2012-2013 dan 2013-2014 mencapai 4.5 persen dan 7,82 persen dan pertumbuhan SMS mencapai 3,3 persen dan 3,46 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada XL dimana pertumbuhan pendapatan untuk periode yang sama untuk voice mencapai negatif 7,46 persen dan 3,24 persen dan SMS mencapai negatif 3,91 persen dan 3,35 persen.

Sedangkan pendapatan untuk data untuk Telkomsel pada periode 2012-2013 dan 2012-2013-2014 mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 22,86 persen dan 33,91 persen. XL mengalami pertumbuhan 18,4 persen dan 42,55 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan pendapatan segmen voice dan SMS semakin melandai dan pertumbuhan data meningkat signifikan dengan pertumbuhan data XL lebih tinggi dibandingkan Telkomsel pada periode 2013-2014.

(5)

dari segmen lain untuk dapat menjaga pertumbuhan pendapatan perusahaan tetap tumbuh double digit.

Sumber pertumbuhan pendapatan tersebut adalah dari segmen data. Tingginya pertumbuhan pendapatan dari segmen data diharapkan dapat menjadi substitusi terhadap penurunan pertumbuhan pendapatan dari segmen voice dan SMS.

Dari sisi operasional Telkomsel terdiri dari 4 area yaitu area Sumatera, Jabotabek Jabar, Jawa Bali dan Papua Maluku. Masing-masing area terdiri dari beberapa region yang menaungi beberapa provinsi. Untuk area Sumatera terdiri dari Region Sumbagut yang mencakup wilayah provinsi NAD dan Sumatera Utara, Region Sumbagteng mencakup provinsi Sumatera Barat, Riau, Riau Kepulauan dan Region Sumbagsel yang terdiri dari provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung.

Bagi Telkomsel Area Sumatera pendapatan dari segmen data ditargetkan dapat berkontribusi sebesar 22 persen terhadap pendapatan Telkomsel Area Sumatera. Berikut adalah strategi diterapkan oleh Telkomsel Area Sumatera untuk mencapai target pendapatan. Strategi yang dilakukan adalah:

1. Optimalisasi pemasaran melalui direct channel dan penambahan indirect channel

2. Winning market dengan wallet share lebih dari 85 persen dibandingkan pesaing

(6)

Perbandingan kontribusi pendapatan secara nasional dari Telkomsel dan XL dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Perbandingan Kontribusi Pendapatan dari Segmen Voice, SMS, Data dan Others untuk Telkomsel dan XL (Nasional)

SEGMEN TELKOMSEL XL 2013 % 2014 % 2013 % 2014 % Voice 30,642 51.04 33,039 49.87 7,688 36.01 7,937 33.68 SMS 12,624 21.03 13,061 19.71 4,544 21.28 4,696 19.92 Data 11,660 19.42 15,614 23.57 4,402 20.62 6,275 26.62 Others 5,105 8.50 4,538 6.85 4,717 22.09 4,661 19.78 60,031 100 66,252 100 21,351 100.00 23,569 100.00 Keterangan :

Satuan : Dalam milyar Rupiah

Sumber : Laporan keuangan Telkom Indonesia (Info Memo 2012-2014) Laporan keuangan XL Axiata (Info Memo 2012-2014)

Dari tabel tersebut dapat dilihat kontribusi pendapatan data XL pada periode 2014 lebih tinggi yaitu mencapai 26,32 persen dibandingkan Telkomsel yang mencapai 23,57 persen.

Kontribusi pencapaian pendapatan segmen data terhadap pendapatan total Telkomsel Area Sumatera dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Kontribusi Pendapatan Segmen Data terhadap Total Pendapatan Telkomsel (Sumatera) TAHUN TRIWULAN I DATA REV SHARE(%) TRIWULAN II REV SHARE(%) TRIWULAN III REV SHARE(%) TRIWULAN IV REV SHARE(%) DATA TOT REV DATA TOT REV DATA TOT REV DATA TOT REV 2013 237 1,744 14% 255 1,789 14% 291 1,951 15% 304 1,977 15% 2014 329 1,930 17% 367 2,041 18% 409 2,194 19% 437 2,230 20% Keterangan :

Satuan : Dalam milyar Rupiah

(7)

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa kontribusi pendapatan dari segmen data terhadap total pendapatan Telkomsel Area Sumatera hanya mencapai paling tinggi sebesar 20 persen yang dicapai pada triwulan keempat 2014 dari target yang ditetapkan sebesar 22 persen. Hal ini tentu saja tidak memenuhi dari target yang ditetapkan perseroan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa belum tercapainya target pendapatan dari segmen data. Maka pokok permasalahan adalah belum tercapainya pendapatan perusahaan dari segmen data dibandingkan dengan target pendapatan yang sudah ditetapkan oleh PT Telkomsel.

Sehubungan dengan itu maka beberapa pokok permasalahan yang perlu diteliti antara lain:

a. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan target pendapatan dari segmen data Telkomsel Area Sumatera tidak tercapai

b. Kebijakan apa saja yang perlu diambil oleh Telkomsel Area Sumatera untuk mencapai target pendapatan dari segmen data

c. Strategi apa saja yang perlu diterapkan oleh manajemen Telkomsel Area Sumatera untuk mendukung pencapaian pendapatan dari segmen data.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

a. Menemukenali faktor-faktor apa saja yang menyebabkan target pendapatan dari segmen data Telkomsel Area Sumatera tidak tercapai

b. Merumuskan kebijakan apa saja yang perlu diambil oleh Telkomsel Area Sumatera untuk mencapai target pendapatan dari segmen data

c. Strategi apa saja yang perlu di terapkan oleh manajemen Telkomsel Area Sumatera untuk mendukung pencapaian target pendapatan dari segmen data

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

a. Telkomsel Area Sumatera, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen Telkomsel Area Sumatera dalam merumuskan strategi pemasaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal sehingga target yang ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

b. Magister Manajemen USU, sebagai referensi penelitian di bidang telekomunikasi dan penerapan ilmu manajemen strategi.

c. Peneliti, sebagai penerapan teori manajemen strategi.

d. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Batasan pada penelitian ini yaitu:

a. Data yang dipergunakan pada penelitian ini ada data dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2014.

b. Ruang lingkup manajerial yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari: 1. Faktor internal yang mempengaruhi aktivitas bisnis Telkomsel Area

(9)

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis Telkomsel yang terdiri dari faktor peluang bisnis, ancaman dari pesaing, peraturan dari regulator, sosial dan politik

3. Tingkatan strategi yang digunakan adalah Strategi Unit Bisnis pada Telkomsel Area Sumatera

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan Pendapatan dan Beban Telkomsel dan XL  TSEL  XL  2012  2013  2014  % 2012  vs 2013  % 2013 vs 2014  2012  2013  2014  % 2012 vs 2013  % 2013  vs 2014  REV  54,531  60,031  66,252  10.1  10.4  21,278  21,350  23,569  0.3  10.4  EXP  3
Tabel 1.2 Tingkat Penetrasi Pelanggan Seluler di Negara Kawasan ASEAN,  Jepang dan US
Tabel 1.3 Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan Dari Segmen Voice, SMS,  Data dan Others Untuk Telkomsel dan XL (Nasional)
Tabel 1.4 Perbandingan Kontribusi Pendapatan dari Segmen Voice, SMS,  Data dan Others untuk Telkomsel dan XL (Nasional)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut antara lain mengenai kondisi geografis garis pantai Indonesia dan Timor Leste yang saling berhadapan maupun berdampingan,

pada pelatihan pra tugas kali ini, fasilitator diharapkan agar lebih banyak mempersiapkan pelaku dari masyarakat dan aparat untuk lebih banyak mengambil peran di dalam pelaksanaan

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

Lebih lanjut Otsu (1998:53) mengemukakan bahwa pada saat “studi sosial (social studies)” dimulai sebagai mata pelajaran inti pada tahun 1948, Kementerian Pendididikan menjelaskan

Pengurangan pemasokan dilakukan dari sisi hukum dan peraturan, dengan memberikan sanksi hukum yang berat bagi pengedar narkoba, sedangkan pengurangan permintaan dilakukan dengan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai dengan 2011 yang berjumlah sebanyak 35 perusahaan.Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode

Hasil penelitian ini adalah:layanan perpustakaan yang terdiri dari fasilitas, layanan keanggotaan, layanan fotokopi, layanan pemesanan ruang diskusi,layanan

Penulis menyusun Tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen