• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II

PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

KELOMPOK : 3 NAMA NIM APRIANSYAH 06111010020 FERI SETIAWAN 06111010018 ZULKANDRI 06111010019 AMALIAH AGUSTINA 06111010021 BERLY DWIKARYANI 06111010022

DITA DWI FEBRIANA 06111010024

SRI DWIWATI 06111010023

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

I. PERCOBAAN KE : 1

II. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

III. TUJUAN PERCOBAAN :

- Mengetahui cara pembuatan tawas dari limbah alumunium

- Mengetahui banyaknya tawas yang dihasilkan dari pembuatan tawas dari alumunium foil.

IV. DASAR TEORI

Tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Tawas ini dikenal dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air maupun limbah. Sebagai koagulan alum sulfat sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium memiliki titik leleh 900oC. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api.Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat.

Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat. 2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) —————-> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarna putih dari aluminium hidroksida Al(OH)3.

(3)

Dengan penambahan asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+, dan SO42-, jika didiamkan akan terbentuk kristal dari tawas kalium aluminium sulfat. Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut

H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) ——-> 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O 24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq) ———–> 2Kal(SO4)2.12H2O(s)

Alum kalium sangat larut dalam air panas, sehingga ketika setelah penambahan H2SO4 yang membentuk endapan dan kemudian dipanaskan, pemanasan sebaiknya dilakukan pada suhu 60-80oC untuk menguapkan airnya dan suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 80oC karena tawas akan larut dalam air mendidih. Ketika kristalin alum kalium dipanaskanterjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Pada proses penguapan selama 10 menit dan didinginkan akan terbentuk Kristal dari KAl(SO4)2.12 H2O.

Reaksi keseluruhan

2Al (s) + 2KOH (aq)+ 10H2O (l) +H2SO4(aq) —————–> 2KAl(SO4)2.12H2O(s) +3H2(g) Senyawa aluminium khususnya senyawa sulfat banyak digunakan pada industri kertas Selain itu, tawas digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air dan air buangan maupun penyamakan kulit dan bahan pewarna di industri tekstil. Namun tawas natrium yang kita buat kali ini juga dapat digunakan sebagai bahan pengembang roti. Selain itu tawas pun dapat digunakan untuk mengentalkan lateks (getah karet yang cair) sehingga menjadi membeku.

Beberapa contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:

1. Natrium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas natrium) dengan formula NaAl(SO4)2.12H2O digunakan sebagai serbuk pengembang roti.

(4)

2. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api. Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dankalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat. 3. Amonium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas amonium) dengan

formula NH4Al(SO4)2.12H2O digunakan sebagai acar ketimun.

4. Kalium kromium (III) sulfat dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula KCr(SO4)2.12H2O digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuatkain tahan api

5. Amonium besi (III) sulfat dodekahidrat (tawas besi(II)) dengan formula NH4F e ( S O4)2.12H2O digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini dibuat dengan mengoksidasi ion besi (II) menjadi ion besi (III) dengan asam nitrat dalam larutan amonium sulfat.

Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh

harus dilakukan secara pelan-pelan.

V. ALAT DAN BAHAN

Alat :

- Erlenmeyer - Gelas Ukur - Cawan Petri - Gelas beaker - Corong - Kertas saring - Gunting - Pipet

(5)

Bahan :

- Alumunium foil

- KOH 20% - H2SO4 6 M - Etanol 95% - Es batU

(6)

VII. HASIL PENGAMATAN

CARA KERJA HASIL PENGAMATAN

Alumunium foil dimasukkan kedalam erlenmeyer berisi larutan KOH

Filtrate di tambah H2SO4

Tawas yang dihasilkan

Alumunium foil meleleh dan menimbulkan gelembung-gelembung gas, kemudian setelah alumunium foil larut semuanya larutan menjadi berwarna hitam dan ada endapan hitam pada dasar wadah. Kemudian larutan disaring untuk memisahkan antara filtrat dan endapannya.

Ketika H2SO4 ditambahkan kedalam filtrat langsung terjadi reaksi dengan terbentuk endapan yang berwarna putih. Kemudian di saring dipisahkan filtrate dan endapannya. Kemudian endapan dicuci dengan etanol 95%.

Berat kertas saring = 1,064 gr Kertas saring + tawas = 4,7854 gr Berat tawas = 4,7854 – 1,064 = 3,7214 gr

VIII. PERSAMAAN REAKSI

2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) —————-> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

(7)

H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) ——-> 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O 24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq) ———–> 2Kal(SO4)2.12H2O(s)

2Al (s) + 2KOH (aq)+ 10H2O (l) +H2SO4(aq) —————–> 2KAl(SO4)2.12H2O(s) +3H2(g)

IX. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan mengenai Pembuatan Tawas dari Limbah Alumunium Foil. Tawas biasanya banyak sekali kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja sebagai bahan untuk menjernihkan air, penyamak kulit, baking powder dan alat pemadam kebakaran. Dalam skala laboratorium atau skala pabrik tawas dapat dibuat dengan bahan dasar logam alumunium seperti yang kami lakukan.

Proses awal pembuatan tawas dilakukan dengan melarutkan potongan potongan aluminium foil yang sudah dipotong kecil kecil dalam larutan KOH. Pada penambahan alumunium foil kedalam larutan KOH reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena menghasilkan kalor. Terlihat dari dalam tabung yang mengeluarkan asap, ini menandakan bahwa reaksi tersebut menghasilkan panas yang mempengaruhi lingkungan. Dalam reaksi ini juga terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung- gelembung gas. Gelembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium bereaksi. Setelah Al larut, dihasilkan larutan berwarna hitam dan juga ada endapan yang berwarna hitam.

Setelah proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, proses penyaringan ini bertujuan untuk menyaring ion-ion pengganggu, dan yang tersisa hanya tinggal filtratnya. filtrat ini kemudian diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat. Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan sambil diaduk, hal ini bertujuan agar semua Al yang berada di dalamnya dapat bereaksi sempurna dengan pembentukan endapan yang sempurna secara teratur. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih.

(8)

Endapan warna putih yang terbentuk berasal dari senyawa Al(OH)3. senyawa Al(OH)3 yang bersifat basa dicampurkan dengan asam sulfat hingga terbentuk endapan. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk kation-kation (K+ dan Al3+) yang merupakan elemen elemen yang diperlukan untuk membentuk tawas. Kemudian setelah terbentuk endapan putih larutan dibiarkan dan didinginkan. Pada saat pendinginan ini, larutan dibiarkan diudara terbuka hingga dingin, pada saat ini endapan yang terbentuk adalah KAl(SO4)2.12H2O. Setelah dingin, dilakukan penyaringan dan dibilas dengan air dan alkohol, yang bertujan untuk mencuci endapan dan membilas sisa tawas yang tersisa di erlenmeyer serta fungsi alkoholnya untuk mempercepat penguapan larutan pencuci. Pencucian ini harus dilakukan dengan menggunakan larutan yang bersifat volatil atau mudah menguap agar proses pencucian berjalan lebih cepat dan sisa larutan pencucinya cepat menguap. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dan dikeringkan. Pada percobaan ini tidak dilakukan analisis titik leleh, sehingga hanya dilakukan pembuatan tawas dari aluminium foil saja.

Tawas yang telah kering kemudian dikeringkan didalam open agar lebih cepat kering dan sisa-sisa air yang ada pada tawas cepat hilang. Setelah tawas kering maka kita dapatkan berat tawas yaitu 3,7214 gr.

X. KESIMPULAN

1. Berat tawas yang dihasilkan adalah 3,742 gr

2. Larutan pencuci harus bersifat volatil agas sisa larutan pencuci tersebut cepat menguap

3. Gelembung-gelembung udara yang timbul saat penambahan alumunium foil kedalam larutan KOH menandakan bahwa ada H2 yang terlepas

4. Endapan putih yang terbentuk berasal dari reaksi antara Al(OH)3 dengan H2SO4

(9)

XI. DAFTAR PUSTAKA

Anorganik uin.2013.Pembuatan Kalium Alumunium Sulfat (Tawas) dari Limbah Alumunium Foil(online).(http://anorganik6uin.blogspot.com/2013/09/pembuatan-kalium-aluminium-sulfat-tawas.html). Diakses 15 februari 2014

Himka Polban.2013.Laporan Pembuatan Tawas dari Limbah Alumunium Foil.(online).(

http://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-anorganik/laporan-pembuatan-tawas-dari-limbah-aluminium-foil/). Diakses 15 februari 2014

M. Syarif H, DKK. 2011. Pembuatan Kalium Alumunium Sulfat (Tawas) dari Limbah Alumunium Foil. Bandung : Politeknik Negeri Bandung

Practical Anorchem. 2012. Pembuatan Tawas dari Limbah Alumunium.(online).( http://7thpracticalanorchem.blogspot.com/2012/12/pembuatan-tawas-dari-limbah-alumunium.html). Diakses 15 februari 2014

(10)

Lampiran

(11)

Referensi

Dokumen terkait