• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi ) dengan variabel terikat ( mobilisasi ) diambil pada saat bersamaan (Notoatmodjo, 2002).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari statu variable yang mengangkut masalah yang diteliti. Variabel tersebut bisa berupa orang, kejadian, perilaku atau statu yang lain yang akan dilakukan penelitian ( Alimul, 2003 ). Populasi yang akan diteliti ádalah pasien post operasi orthopedi (ekstremtas bawah) di ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang dalam bulan Mei 2008. Jumlah pasien operasi orthopedi (ekstremitas bawah)

dalam bulan Mei 2008 sebanyak 52 responden. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ( Notoatmodjo, 2003 ). Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling adalah teknik yang dipergunakan

(2)

untuk mengambil sampel dari populasi. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah total sampling dari total populasi pasien orthopedi (ekstremtas bawah) yang dirawat di ruang Anggrek selama kurun waktu bulan Mei 2008 yaitu sebanyak 52 responden.

Kriteria sampel yang perlu dicantumkan yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi ( kriteria yang layak diteliti ) merupakan kriteria umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang akan diteliti. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : pasien pertama kali dilakukan operasi, usia pasien antara 17-55 tahun, jenis operasi pada ekstremitas bawah, bersedia menjadi responden dan menandatangani lembar persetujuan menjadi resonden.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang, karena menghemat waktu dan biaya, dan memberikan informasi bagi perawat di RSUD Tugurejo khususnya perawat di Ruang Anggrek dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi orthopedi (ekstremitas bawah).

(3)

D. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

1. Independen pengetahuan tentang mobilisasi Pengetahuan tentang mobilisasi meliputi jenis-jenis latihan kontraksi otot, latihan nafas dalam, batuk afektif dan pergerakan tubuh. Koesioner A dengan 23 pertanyaan yang diukur dengan skala likert : Skor 1 : Jika jawaban benar, dan skor 0 : jika jawaban salah

Skor tertinggi 23 dan skor terendah 0 Untuk menjelaskan secara deskriptif maka data dikategorikan sebagai berikut: 1. Rendah Jika : 0-7 2. Sedang Jika : 8-16 3. Tinggi Jika : 17-23 interval 2. Dependen mobilisasi pasien post operasi orthopedi Mobilisasi meliputi demonstrasi : latihan kontraksi otot, latihan nafas dalam, batuk efektif dan pergerakan tubuh

Kuesioner B dengan 8 item yang diobservasi diukur dengan skala likert :

Skor 1 : Jika tidak dilakukan, skor 2 : jika kadang-kadang, skor 3 : sering, skor 4 : sangat sering

Skor tertinggi 32 dan terendah 8 Untuk menjelaskan secara deskriptif maka data dikategorikan sebagai berikut: 1. Kurang : 8-15 2. Cukup : 16-23 3. Baik : 24-32 Interval

E. Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk memperoleh data adalah angket dan kuisioner, yaitu :

1. Angket, digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden

2. Kuisioner B, digunakan untuk menilai pengetahuan tentang mobilisasi dengan 23 pernyataan yang diukur dengan skala likert, skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah.Hasil ukur rendah jika skor 0-7, sedang jika skor 8-16, tinggi jika skor 17-23.

3. Kuisioner C, sebagai alat bantu mengobservasi praktik mobilisasi pasien post operasi. Khusus untuk kuisioner B ini diisi oleh peneliti yang berisi 8

(4)

item yang diobservasi diukur dengan skala likert, skor 1 jika tidak dilakukan, skor 2 jika kadang-kadang, skor 3 jika sering, skor 4 jika sangat sering dilakukan. Hasil ukur kurang jika skor 8-15, cukup jika skor 16-23, baik jika skor 24-32.

Kuesioner disebut berkwalitas dan dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya apabila sudah terbukti dengan pengujian secara validitas dan uji reliabilitas. Oleh karena kuesioner dikembangkan sendiri oleh peneliti, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Rencana uji Pilot Study dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dan diujikan pada pasien post operasi orthopedi yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden 1. Uji validitas

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Uji validitas ini dilakukan di RSI Sultan Agung Semarang Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan r : 0.615 – 0.914 (r tabel : 0.468) yang dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dan menggunakan rumus

:

(

)( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan: r

xy = korelasi hitung antara x dan y

Σ= jumlah dari semua (sigma) xy = hasil perkalian antara x dan y

(5)

x = skor dalam distribusi variabel x y = skor dalam distribusi variabel y N = banyaknya sampel(16,18). 2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Sebuah instrumen disebut reliabel jika instrumen itu dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan cara yang sama. Dengan menggunakan alfa cronbach yaitu :

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − =

1 2 2 1 1 11 α αb K K r Keterangan: r 11= reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan Σσ²

b= varians total

σ2

1= jumlah varians item

Uji reliabilitas dilakukan di RSI Sultan Agung Semarang dengan hasil nilai alpha : 0.9483 (semakin mendekati angka 1 maka nilai reliabilitas semakin reliabel).

3. Pengumpulan data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden mengenai hubungan antara pengetahuan tentang mobilisasi dengan mobilisasi post operasi. Data

(6)

sekunder didapatkan dari literatur-literatur yang relevan serta sumber lain yang menunjang.

Langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam proses pengumpulan data antara lain :

a. Setelah mendapatkan ijin dari direktur RSUD Tugurejo Semarang, peneliti akan melakukan survei yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.

b. Peneliti mencatat data-data tentang pasien post operasi ortopedi yang akan dijadikan sampel.

c. Peneliti melakukan pendekatan serta meminta persetujuan pada calon responden dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian yang akan dilakukan

d. Kemudian kuesioner diberikan pada responden untuk diisi sebelum dilakukan pengisian kuesioner, terlebih dahulu penelitian menjelaskan cara pengisian

e. Setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti mengumpulkan dan memeriksa kelengkapannya. Cara pengumpulan kuesioner yang akan dilakukan adalah meminta lembar kuesioner pada setiap pasien yang ditentukan sebagai sampel sesuai waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

f. Observasi perilaku mobilisasi pasien dilakukan setelah post operasi hari 2

(7)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan tahapan : a. Editing / Memeriksa

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Jika terdapat beberapa kuisioner yang belum terisi, atau pengisian yang tidak sesuai dengan petunjukdan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan maka sebaiknya diperbaiki dengan jalan menyuruh isi kembali kuisioner yang masih kosong pada responden semula, kalau itu berusaha mencari responden lain sebagai pengganti asal sesuai dengan polanya.

b. Coding / Memberi tanda kode

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka atau bilangan ( Arikunto, 1998 ). Pada penelitian ini akan dilakukan coding, untuk pertanyaan mengenai pengetahuan tentang mobilisasi jawaban benar : 1, salah : 0 dan untuk pertanyaan mengenai mobilisasi pasien post operasi orthopedi jawaban tidak dilakukan: 1, kadang-kadang : 2, sering : 3, sangat sering : 4. c. Tabulating

Penyajian dalam bentuk angka ( data numeric ) yang disusun dalam kolom dan baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam katagori yang berbeda. Syarat-syarat tabel antara lain : Judul tabel, bagan, foot note (catatan kaki).

(8)

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang didapatkan dianalisa dengan cara : a. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo,2003), digunakan untuk mengetahui pengetahuan tentang mobilisasi dan praktik mobilisasi pasien post operasi orthopedi di ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh, peneliti akan menggunakan uji kenormalan data dengan uji Kolmogorov Smirnov ( Notoatmodjo, 2003 ). Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu pengetahuan pasien tentang mobilisasi dan variabel dependen yaitu mobilisasi pasien post operasi. Jika datanya berdistribusi normal dapat digunakan uji korelasi

pearson product moment yaitu dengan rumus :

( )( )

(

)

{

∑ ∑

}

{

∑ ∑

(

)

}

− = 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Rxy Keterangan :

Rxy : indeks antara dua variabel yang dikorelasi

(9)

y : skor total

Jika distribusinya tidak normal, maka analisis yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman yaitu dengan rumus :

(

1

)

6 1 2 2 − − =

n n di rs Keterangan :

rs : koefisien korelasi Rank Spearman di : perbedaan tiap pasangan

n : besar sampel

G. Etika Penelitian

Peneliti menerapkan prinsip kode etik untuk melindungi informasi dalam penelitian dari tindakan yang dapat mengganggu atau beresiko dan untuk mengikuti aturan legal dan profesional yang sesuai dengan perilaku profesional serta sebagai pedoman penelitian. Peneliti harus mampu mengenali hak informan untuk menolak atau turut serta menjadi bagian dalam penelitian.

Masalah dalam etika keperawatan meliputi : 1. Lembar Persetujuan ( informed consent )

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan ( informed consent ). Pemberian lembar ini agar subyek bersedia, mereka harus menandatangani

(10)

lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak mereka. Informed consent pada penelitian ini adalah pasien post operasi orthopedi.

2. Tanpa nama ( Anonimity )

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Kerahasiaan ( Confidentiality )

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data ( Nursalam, 2003 ) .

Referensi

Dokumen terkait

Because you used the --database option in the mysqldump command when you created the backup file, the file included the statement necessary to create the VideoRentals database as

Kelebihan dari media non proyeksi adalah dapat menarik perhatian sis!a dalam proses  belajar mengajar dan mempermudah menangkap materi yang diberikan, mudah didapat, dan

Menjadi organisasi belajar adalah hal lain, strategi yang relatif baru yang digunakan beberapa rumah sakit untuk meningkatkannya kinerja (Soklaridis, 2014). Rumah sakit swasta

Cabang dan Nomor Pertandingan dan atau Jenis Mata Lomba akan dipertandingkan jika diikuti minimal oleh 4 (empat) Perguruan Tinggi... Panjat Dinding putra maksimal 2 (dua) orang

Kami menyadari bahwa kehadiran seri buku ini turut membantu Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam memberikan informasi baru bagi mayarakat di

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik terhadap optimalisasi pelayanan pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

31 Demikian juga dengan KHI yang memuat Materi Hukum Perkawinan Islam di Indonesia salah satu proses pengumpulan datanya, sebagaimana telah dibahas di muka, adalah

Ini adalah port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit open colector, dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori