• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3

Subdirektorat Penanganan B3

LAPORAN

Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Rapat Terbatas Penggunaan Merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil

Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman, Provinsi DKI Jakarta 27 Maret 2017

oleh :

Aisyah Syafei Nina Romapurnamasari

(2)

I. Pelaksanaan Rapat.

1. Agenda Rapat pada tanggal 27 Maret 2017 adalah pembahasan tindak lanjut rapat terbatas mengenai penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK).

2. Rapat Rapat dihadiri oleh perwakilan dari :

a. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Bidang Kemaritiman a. Deputi Bidang Kemaritiman, Sekretariat Kabinet

b. Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional, Kemenko Bidang Polhukam c. Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian PPN/Bappenas

d. Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM e. Badan Geologi, Kementerian ESDM

f. Direktorat Pengelolaan B3, KLHK

g. Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka, KLHK h. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan i. Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan

j. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan k. Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, BPPT

l. Asisten Operasi Panglima TNI m. Kepala Bareskrim Polri

3. Rapat dan Diskusi:

a. Perwakilan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Bidang Kemaritiman memaparkan materi sebagai berikut :

1) Pemerintah mengendalikan Penambangan Emas Skala Kecil, PETI, al:

a) Center of Excellence of Artisanal Mining dirintis di Sumbawa dengan dukungan BPPT

b) Penguatan model bisnis antara penambang rakyat dengan industri [BUMN,BUMD,PIR]

2) Pemerintah harus mengawasi kegiatan produksi di dalam negeri dan impor merkuri secara ketat

3) Pemerintah harus konsisten dalam Minamata Convention on Mercury

4) Dalam RKP 2018 ditingkatkan dari Sub Sasaran Kegiatan Prioritas menjadi Kegiatan atau Program Prioritas.

5) Penghapusan merkuri di 5 lokasi di 2017 hanya merupakan salah satu sasaran dari 1.171 Kegiatan Prioritas di RKP 2017 padahal :

(3)

b) Penggunaan Merkuri di Pertambangan Emas mencapai 100 ton/tahun

c) Hasil analisa kandungan merkuri pada rambut pengolah batu Sinabar di Sukabumi [data KLHK, 2016] rata-rata: 15,55 mg/liter, sementara baku mutu IPCS 2 mikrogram/liter  8.000 kali lebih tinggi

d) Penyebaran Pertambangan Emas Skala Kecil di 167 Kabupaten, 31 Provinsi di 850 Hotspot

e) Stabilitas keamanan terganggu bahkan Korban Jiwa

b. Perwakilan Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM memaparkan materi sebagai berikut :

1) Upaya penghapusan penggunaan merkuri pada kegiatan oleh Kementerian ESDM terdiri dari komponen 1( kerangka hokum dan penguatan kelembagaan), komponen 2 (penelitian dan pengembangan), dan komponen 3 ( peningkatan kesadaran dan komunikasi)

2) Peran KeESDM dalam aksi nasional penghapusan merkuri tahun 2014 – 2016 adalah dengan melaksanakan pembuatan ASGM Website, Sosialisasi dan training teknologi pengolahan emas tanpa merkuri, Pengambilan sampel untuk uji mineralisasi, Pembagian password database online kepada admin di DESDM Provinsi Konsultasi Draft Peraturan mengenai ASGM, Koordinasi mengenai permasalahan penambangan emas Gunung Botak di Ambon, Pengambilan sampel untuk uji mineralisasi di Kabupaten Sumbawa Barat dan pengembangan teknologi alternatif pengolahan emas non-merkuri dll.

3) Rencana peran KESDM dalam aksi nasional penghapusan merkuri tahun 2017 : a) Koordinasi dan survey kegiatan penambangan emas skala kecil di Beringin

(Kalteng), Paranggean (Kalteng), Bolaang Mongondow Timur (Sulut), Minahasa Utara (Sulut), Mamuju (Sulbar), Mamuju Utara (Sulbar), Konawe (Sultra), dan Konawe Selatan (Sultra)

b) Rencana Sosialisasi Formalisasi Kegiatan Pertambangan Skala Kecil di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah

c) Peletakan alat pengolahan emas non-merkuri di Kab. Lebak Gedong dan Kab. Buru

4) Rencana peran KESDM dalam aksi nasional penghapusan merkuri tahun 2018 : a) Pembangunan peralatan pengolahan emas tenpa merkuri pada kegiatan

penambangan emas skala kecil di Banyumas (Jateng), Pacitan (Jatim), Beringin (Kalteng), Paranggean (Kalteng), Bolaang Mongondow Timur (Sulut), Minahasa Utara (Sulut), Mamuju (Sulbar), Mamuju Utara (Sulbar), Konawe (Sultra), dan Konawe Selatan (Sultra)

b) Rencana Sosialisasi Formalisasi Kegiatan Pertambangan Skala Kecil di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara

(4)

c. Perwakilan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, BPPT memaparkan materi sebagai berikut :

1) Pada tahun 2014 – 2018 sudah dilaksanakan RAN penghapusan penggunaan merkuri pada pengolahan emas, namun saat ini belum ada kekuatan hukum yang mengikat RAN.

2) Kegiatan yang telah dilakukan oleh BPPT adalah

a) Pembangunan laboratorium dan workshop karakaterisasi Mineral dan Uji Pengolahan (Metalurgical Test)

b) Karakterisasi Endapan Emas di Beberapa Lokasi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) : Lebak, Banyumas, Pacitan, Sumbawa Barat, Ketapang (Kalbar), P. Buru (Maluku)

c) Desain Proses Pengolahan Emas Berbasis Non Merkuri d) Desain Proses Pengelolaan Dampak Pengolahan Emas

e) Perencanaan untuk Impelemtasi Pilot Project Pengolahan Emas Berbasis Non Merkuri dan Pengelolaan Dampaknya (Kerjasama dengan KLHK, KESDM, Pemda, PESK) pada Tahun Anggaran 2017 di Pacitan, Banyumas, Lebak.

f) Kerjasama UNDP-GEF

3) Pembangunan laboratorium dan workshop untuk mengindentifikasi karakterisasi mineral

4) Konsep inovasi teknologi pengolahan emas non merkuri adalah :

a) Tipe endapan primer (oksida harus melalui treatment tinggi, disarankan tidak dilakukan oleh para penambang rakyat karena tidak ekonomis, sedangkan untuk sulfida memiliki silika tinggi, min sulfida rendah)

b) Tipe sekunder ditemukan sungai biasanya tidak diolah dengan bahan kimia karena ukuran partikelnya sudah terpisah (cukup dengan grativikasi agar tingkat presisi tinggi, kemudian langsung dilakukan peleburan)

5) BPPT mengeluarkan panduan praktis yang bermanfaat sebagai referensi masyarakat untuk mengelola emas mulai dari proses pengecilan butir, konsentrasi gravitasi (agar recoverynya tinggi, dan menguragi dampak kepada lingkungan), pelindian dan peleburan, dan pengelolaan lingkungan

6) Proses pengolahan emas non merkuri

Metode pelindian kimiawi mulai dari jaw crusher, ball mill continues, claifier, reactor pelindian, peleburan, kemudian sisa dari batuan diproses dalam tailing, reactor destruksi tailing, dan berakhir di kolam pengendapan

7) Proses pengolahan limbah hasil dari pengolahan emas akan menggunakan sianida bebas. CN Bersifat toxic, dapat melarutkan emas. ph nya harus dipertahankan agar tidak menjadi HCN.Prinsipnya merubah ion CN menjadi cyanate <0,05 ppm (less toxic), hasil uji coba <4 jam.

(5)

8) Dari segi keekonomian pengolahan buih emas amalgamasi dibandingkan dengan proses sianidasi dengan kapasitas 1,5 ton/batch dengan kadar Au 30 ppm menghasilkan recovery proses amalgamasi sebesar 50% dan proses

9) Pada tahun 2017 sedang disusun project percontohan untuk pengolahan emas non merkuri dengan 3 lokasi di Pacitan, Banyumas, dan Lebak. BPPT sudah menyampaikan dokumen DED Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri tersebut kepada KLHK.

10) Diharapkan agar diimplekasikan secara nyata. Diharapkan kepada semua sektor pilot project bisa mnejadi percontohan di Indonesia.

d. Perwakilan Direktorat Pemulihan kerusakan Lahan Akses Terbuka, KLHK memaparkan materi sebagai berikut :

1) Dit PKLAT sudah dilakukan inventarisasi pada 352 lokasi dengan verifikasi pada semua jenis tambang

2) Didapatkan 25% lokasi tambang emas dan pasir batu hampir di semua provinsi 3) Tindak lanjut penanganan isu tambang salah satunya dengan berbasis

masyarakat artinya pada kawasan Gunung Botak, dilakukan alih profesi dengan skema perhutanan social dan pembersihan lahan misal dengan pemanfaatn kayu rotan.

4) Dilakukan agroeduwisata pada lahan eks tambang emas di kabupaten dharmasraya provinsi sumatera barat.

e. Perwakilan Direktorat Pengelolaan B3, KLHK menyampaikan masukan sebagai berikut :

Dalam kegiatan penghapusan merkuri di PESK pada tahun 2017 Direktorat Pengelolaan B3 akan membangun fasilitas pengolahan emas non merkuri di 3 lokasi Pacitan, Lebak dan Banyumas. Tim BPPT bekerjasama dengan KLHK dalam menyusun dokumen DED Pembangunan Fasilitas Pengolahan Emas Non Merkuri di 3 lokasi tersebut. Dokumen tersebut sedang dalam proses lelang. Diharapkan akhir tahun 2017 fasilitas tersebut sudah terbangun.

f. Perwakilan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya :

1) Akan melakukan terapi terhadap dampak merkuri terhadap kesehatan manusia. Walaupun belum ada obat untuk merkuri, Kemenkes berusaha meminmalisisasi dampak kesehatan pada manusia.

2) Kandungan merkuri tidak hanya pada endapan di lingkungan namun juga banyak ditemukan di hilir.

3) Tindak lanjut menanganani masalah merkuri Kemenkes membagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Dalam jangka pendek akan dilakukan sosialaisi

(6)

kepada tenaga kesehatan dan masyarakat sekitar penambangan di 20 lokasi dengan sasaran peserta sosialisasi 100 orang

4) Kemenkes mengeluarkan Permenkes nomor 57 tahun 2016 terkait Sosialisasi & penjabaran Rencana Aksi Nasional pengendalian dampak kesehatan akibat pajanan merkuri.

g. Perwakilan Kemenko Polhukam menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya :

1) Dampak merkuri di Gunung Botak tidak hanya pada lingkungan, namun juga pada manusia, binatang, tumbuhan di lokasi sekitar.

2) Kerjasama dalam penghapusan merkuri ini harus terpadu dari beberapa sektor. Apabila tidak terpadu maka kegiatan penghapusan ini bisa dilakukan secara berulang terus. Selama 2 tahun pertambangan emas dengan merkuri ini sudah ditangani tapi tidak bisa berhasil.

3) Pendanaan agar dapat diprioritaskan karena digunakan dalam penertiban. Pada pengalaman sebelumnya saat tidak ada petugas yang menjaga di gunung Botak, maka kegiatan pertambangan emas menggunakan merkuri terjadi lagi. Pihak Pemprov Maluku tidak memiliki dana untuk melakukan penertiban maka dilakukan kerjasama dengan pihak swasta.

4) Pada hari Jumat akan dilakukan rapat koordinasi dengan mengundang KLHK dan ESDM untuk menselaraskan tujuan bersama.

h. Perwakilan Kabareskrim menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya :

1) Harus diutamakan status hukum dari kegiatan pertambangan emas rakyat. 2) Harus dilakukan sosialisasi tentang pelarangan penambangan dengan merkuri.

Karena hal ini sangat terakit dengan peralihan profesi para penambang. 3) Selama ini walaupun sudah ditutup kegiatan pertambangan selalu terjadi lagi. 4) Terjadi konflik social karena adanya perlawanan dari masyarakat kepada pihak

keamanan.

5) Masyarakat harus sadar bahaya dari merkuri

6) Akan ada instruksi kepada aparat keamanan di seluruh Indonesia untuk melarang penggunaan merkuri di pesk

7) 90% para penambang berasal dari luar Pulau Buru.

i. Perwakilan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya :

1) Dalam hal penanganan perdagangan bahan berbahaya berada kewenangan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri.

(7)

2) Sudah dilakukan sosialaisi pengadaan, distribusi, penggunaan akhir, pengecer, distributor dalam bahan berbahaya. Pihak UMKM menanyakan bahan pengganti untuk bahan berbahaya. Agar kedepan bisa diketahui solusi dari penggantinya. 3) Kemendag mengharapkan berdasarkan perundingan kebijakan luar negeri yang

sudah ada bisa diinformasikan tentang ratifikasi merkuri.

i. Perwakilan TNI menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya : 1) Harus ada legalisasi yang jelas terkait pertambangan emas rakyat.

2) Harus ada sosialisasi yang cepat, terutama dari ESDM

3) Dengan percepatan penutupan pertambangan emas rakyat pasti ada gejolak di masyarakat, maka perlu ada dukungan dari TNI

4) TNI mendukung penegakan hukum kegiatan pnghapusan merkuri pada pertambangan emas rakyat.

j. Perwakilan Bappenas menyampaikan tindak lanjut atas rapat terbatas sebelumnya:

1) Bapenas mendukung selama sudah ada inpres karena kegiatan tersebut sudah bisa dipastikan akan dilaksanakan, bersifat teknis dan dapat terukur dan berdampak pada masyarakat.

2) Selama ini kegiatan tersebut belum masuk kegiatan prioritas nasional karena kegiatan dari ESDM kebanyakan hanya kegiatan regular seperti pengawasan dan pembinaan saja. Dirjen Minerba tidak menyanggupi untuk melaksanakan kegiatan ini, karena sebaiknya dilakukan pemda. Oleh karena itu agar bisa menjadi kegiatan prioritas nasional maka harus terukur dan berdampak pada masyarakat. Kegiatan di dalamnya harus jelas. Kemudian dalam skema kegiatan juga harus menyatakan leading sektor.

k. Diskusi :

1) BPPT sudah siap melaksanakan pilot project pengolahan emas berbasis non merkuri.

2) Harus ada edukasi yang tepat kepada masyarakat agar mereka mau mengolah emas tanpa merkuri.

3) Selama ini banyak yang menawarkan teknologi alternative pengolahan emas tanpa merkuri tapi tanpa melihat karakterisasi batuannya. Maka teknologi tersebut akhirnya gagal.

4) Agar ada pendanaan untuk melaksanakan project. Dengan adanya intruksi presiden maka penghapusan merkuri harus serius untuk segera dilakukan. Oleh karena itu harus ada anggaran yang diajukan untuk project penghapusan merkuri ini.

5) Agar dapat segera diformalkan draft RAN dan menjadi inpres. Dan kedepannya harus ada ketegasan dari aspek hukum untuk melarang penggunaan merkuri pada PESK dari TNI/POLRI.

(8)

6) Harus segera ditutup di sumber masalah atau bagian hulu yaitu Kabupaten Seram Barat dan pengolahan sinabar di Kabupaten Sukabumi. Namun penutupan tersebut harus disertai dengan pembinaan dengan solusi alih profesi. 7) Harus disiapkan skema tambang emas tanpa merkuri dengan skenario memilih

BUMN yaitu PT. ANTAM

8) Hal yang harus difokuskan adalah masalah alih profesi dan masalah pelarangan merkuri. Apabila dibutuhkan perlu disiapkan skenario besar agar tidak terjadi konflik dalam masayarakat

9) Diharapkan Bapenas bisa memberikan masukan terkait pada program prioritas nasional harus dengan kriteria terukur dan berdampak pada masyarakat.

10) Kemenkopolhukam menyampaikan agar penetapan inpres segera dilakukan karena akan menjadi dasar untuk melakukan kegiatan penutupan.

11) Kemendag mengharapkan agar dilibatkan Keminfo untuk menyebarkan informasi tentang merkuri kepada masyarakat.

12) Badan Geologi menyampaikan pada tahun 2005-2014 sudah melakukan pendataan penyebaran merkuri di tambang emas di 2 lokasi. Dan pada tahun 2010 melakukan kerjasama dengan Balitbangkes untuk memetakkan lokasi fisik dan kesehatan oleh di Lebak, dan Koboya,

II. REKOMENDASI/ TINDAK LANJUT

1. Perlu segera dilakukan penutupan pertambangan batu sinabar di Kabupaten Seram Barat dan pengolahan dan pemurnian merkuri di Sukabumi oleh POLRI (Bareskrim) TNI yang dikoordinir oleh POLRI.

2. Perlu segera diselesaikan kerangka hukum dan penetapan INPRES RAN Penghapusan Merkuri yang dikoordinir oleh SEKAB.

3. Sebelum tanggal 9 Mei 2017 (RATAS ke-2) perlu disiapkan rumusan bahan kerja RATAS ke-2 yang dikoordinir oleh SEKAB dan didukung oleh Kementerian ESDM dan KLHK. 4. Percepatan pilot project pembangunan sarana pengolahan emas tanpa merkuri di lokasi

PESK oleh KLHK, Kementerian ESDM dan BPPT dengan melibatkan PT. Antam yang dikoordinir oleh BPPT.

5. Agar Bappenas memasukkan kegiatan Kementerian ESDM dalam program Prioritas Nasional terkait dengan kegiatan PESK.

6. Agar penghapusan merkuri bisa dimasukan pada program Kemenkes yaitu Lingkungan Sehat pada Tahun 2018.

7. Untuk skema tambang emas bebas merkuri akan melibatkan sektor ESDM, KLHK, Kemenkopolhukam Polri, TNI dan Kemenko Bidang Kemaritiman.

8. Akan dilakukan pertemuan kembali setiap minggu dalam 2 bulan kedepan sebelum RATAS ke-2.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

(2) Apabila pengolahan limbah B3 dilakukan oleh penghasil limbah B3 di lokasi kegiatan utamanya, maka hanya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan

Tokoh Warto Kemplung dalam novel Dawuk Karya Mahfud Ikhwan termasuk ke dalam tokoh sederhana dikarenakan tokoh Warto Kemplung hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu,

Line Fishing, merupakan teknik penangkapan ikan dengan menggunakan pancing, dengan istilah lainnya disebut hook and line atau angling yaitu alat

hal yang menyebabkan naik turunnya presentase jumlah kewajiban jangka pendek adalah pada tahun 2008 perusahaan mempunya dividend dan tidak mempunyai kewajiban

Setelah objek yang akan diteliti telah ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan observasi. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data- data yang diperlukan untuk

Siregar; Analisis Stabilitas Atmosfer Pada Lapisan Troposfer Atas dan Stratosfer Bawah di atas Kototabang Menggunakan Data Equatorial Atmosphere Radar (EAR),