• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan serta kedokteran yang ada di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan serta kedokteran yang ada di"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya ilmu kesehatan serta kedokteran yang ada di Indonesia, semakin mudahnya wanita untuk bersalin dirumah sakit dengan metode persalinan yang ditunjang oleh teknologi kesehatan dan juga ilmu kedokteran. Namun tidak hanya kemudahan dalam persalinan namun banyak faktor yang mempengaruhi wanita untuk mempersiapkan kehamilannya, membutuhkan rencana yang benar -benar matang danmembutuhkan kesiapan mental yang kuat bagi kedua pasangan, terutama padaseorang perempuan. Karena jika tidak memiliki kesiapan yang matang makaketika hamil akan mengalami cemas, kawatir, takut dan lain sebagainya.

Kehamilan yang kita ketahui adalah adanya janin dalam rahim seorang wanita selama 9 bulan. Adapun proses kehamilan/prakelahiran menurut John W Santrock, 2007: prakelahiran berlangsung kira-kira 266 hari, mulai dari fertilisasi atau pembuahan dan berakhirnya dengan kelahiran. Prakelahiran dibagi menajdi tiga periode : Gemininal, embrionik, dan fetal

Periode Gemininal adalah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi pada dua minggu pertama setelah pembuahan. Ini meliputi pembentukan telur yang dibuahi, disebut Zigot, pembelahan sel dan melekatnya zigot pada dinding rahim (John W Santrock, 2007).

(2)

seorang hamil mempengaruhi janin. Faktanya, stres yang dialami ibu dapat ditularkan pada janin (Federenko & Wadhwa, 2004; Loveland,cook,dkk, 2004; Van der Bergh dkk,2005).

Menurut penelitian sebelumnya Yone Astria, Irma Nurbaeti, Catur Rosidati (2008) menyatakan: Secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang signifikan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Terjadinya perasaan cemas, kawatir dan takut merupakan efek dari ketidak siapan mental seorang perempuan untuk memiliki anak, hal ini bisa membahayakan ibu dan calon bayinya. Ketika ibu hamil tidak dapat mengendalikan perasaan tersebut maka cenderung akan mengalami kesulitan dalam proses persalinannya.

Saat wanita hamil mengalami ketakutan kecemasan, dan emosi lain yang amat sangat, perubahan fisiologi terjadi dan dapat mempengaruhi janinnya. Contohnya, Produksi adrenalin sebagai akibat dari ketakutan membatasi aliran darah ke daerah uterus dan dapat mencegah bayi mendapat cukup oksigen. (Hobel dkk,1999;Wadhwa,2005;Weinstock,2005)

Wanita dibawah tekanan sekitar empat kali lebih mungkin dibandingkan wanita pada umumnya untuk melahirkaan bayi secara prematur (Dunkel-Schetter,1998; Dunkel-Schetter 2001). Stres ibu juga dapat mempengaruhi janin secara tidak langsung dengan meningkatkan bahwa ibunya akan melakukan perilaku yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi obat-obatan dan melakukan perawatan prakelahiran yang buruk.

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga dapat mempengaruhi proses kelahiran. Seorang ibu yang tertekan secara emosional dapat mengalami kontraksi yang tidak teratur dan proses melahirkan yang sulit, yang dapat menyebabkan ketidak teraturan dalam persediaan oksigen bagi janin atau masalah lain setelah kelahiran.

(3)

Bayi yang setelah proses melahirkan yang lama juga dapat menyesuaikan diri dengan dunia lebih lambat dan menjadi lebih cepat marah. Keadaan emosional yang positif juga tampaknya membuat perbedaan pada janin. Wanita hamil yang merupakan pemikir optimis memiliki lebih sedikit hasil yang membahayakan daripada wanita hamil yang merupakan pemikir pesimis (Lobel dkk,2002)

Pada penelitian sebelumnya Deni Witari, Putu Widya Prayutami (2015) menyatakan: Sebagian besar ibu primigravida memiliki kecemasan.

Kecemasan dapat dialami siapa saja dan berbeda -beda tingkat kecemasannya dalam merespon suatu stimulus. Begitu pula dengan seorang perempuan yang hamil, khususnya hamil anak pertama, biasanya ibu hamil akan mengalami kecemasan yang melebihi kecemasan orang dalam kondisi normal/ tidak hamil.

Kehamilan dan persalinan memiliki arti emosional yang sangat besar pada perempuan. Proses persalinan adalah proses keluarnya bayi atau janin yang hidup dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Menurut Kartonointensitas kecemasan yang dialami ibu hamil akan semakin meningkat pada saat minggu-minggu terakhir menjelang persalinan, seperti perasaan takut, tegang, khawatir, gelisah dan lain sebagainya.

Proses persalinan adalah saat yang monumental bagi seorang perempuan. Saat-saat yang menegangkan pada waktu persalinan , biasanya timbul reaksi alamiah, yaitu perasaan cemas dan takut. Bila tidak segera ditenangkan akan menimbulkan kejang pada bagian otot panggul sehingga bisa mempersulit proses

persalinannya.(Sarwono Prawirohardjo,2002)

Sebenarnya dalam proses persalinan ada 2 metode yang digunakan atau dipilih oleh ibu yang akan melahirkan seperti metode persalinan alamiah dan metode persalinan Sectio Caesarea. Hal ini tergantung dengan pertimbangan dari berbagai

(4)

pihak, baik dari ibu hamil itu sendiri, dokter dan juga pihak keluarga untuk mengambil keputusan melahirkan dengan metode yang mana.

Adapun metode yang digunakan dalam pertolongan persalinan pada ibu hamil di Rumah Sakit AN-NISA Tangerang dengan menggunakan 2 metode persalinan tersebut ada beberapa pertimbangan seperti persetujuan dari ibu hamil, persetujuan keluarga dan juga dokter, selain itu adanya pertimbangan medis yang ditinjau dari adanya kalainan pada ibu ataupun janinnya.

Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.(Asuhan Persalinan Normal,2012)

Adapun persalinan Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina; atau seksio sesarea adalah sutu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998)

Adapun Indikasi dari persalina Seksio Sesarea adalah kehamilan dengan Plasenta previa sentralis dan lateralis(posterior), panggul sempit, ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan panggul ibu, ruptura uteri, partus lama, partus tak maju, letak bokong, kembar/gemelli. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).

Menurut Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998: Pada masa dulu seksio cesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan plasenta previa. Seperti telah diterangkan diatas, menigkatnya angka kejadian seksio cesarea pada waktu sekarang ini justru antara lain disebabkan karena berkembangnya indikasi

(5)

dan makin kecilnya resiko dan mortalitas pada seksio cesarea karena kemajuan tehnik operasi dan anestesi, serta ampuhnya antibiotik dan kemoterapi.

Pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Inggriet Pawatte, Cicilia Pali, Henri Opod (2013) manyatakan terdapat perbedaan antara kecemasan pada Ibu Pre Secsio Caesarea di kedua Rumah Sakit yaitu RSIA Kasih Ibu dan RSUP Prof. Dr.R.D Kandoo Manado, Hasilnya terdapat 40 % kecemasan sedang, 37% kecemasan Ringan , 5% kecemasan Berat.

Pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agnita Utami, Widia Lestari (2012), Hasil penelitian didapatkan primigravida mayoritas berada pada tingkat kecemasan Berat 46,7%, Sedangkan Multigravida pada tingkat kecemasan sedang 73,2%. Terdapat perbedaan kecemasan pada primigravida dan multigravida menghadapi kehamilan.

Berangkat dari penelitian sebelumnya peneliti ingin melakukan penelitian pada ibu hamil pertama dengan rencana persalinan normal dan Operasi Sectio Cesaria untuk mengetahui apakah ada perebdaan tingkat kecemasan pada ibu yang rencana persalinan Normal dan Operasi Secti Cesaria.

Hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti pada 10 ibu hamil atau responden yang akan melakukan persalinan anak pertama 6 responden menyatakan bahwa menghadapi persalinan adanya kekhawatiran pada kondisi bayi dan proses persalinan karena adanya informasi dari teman bahwa persalinan normal dan operasi sakit. Dari beberapa fenomena yang ada bahwa setiap ibu yang akanvmmelakukan persalinan mengalami kecemasan, baik persalinan itu dilakukan dengan proses alamiah maupun dilakukan dengan operasi yang disebabkan berbagai faktor baik dari segi internal ibu hamil itu sendiri maupun dari segi eksternal. Selain itu kita ketahui banyaknya anak dibunuh setelah dilahirkan oleh ibunya sendiri, serta dirinya bunuh

(6)

diri yang disebabkan oleh depresi setelah melahirkan, timbulnya depresi tersebut di karenakan adanya gejala kecemasan pada saat hamil yang diabaikan (tidak diatasi). Adanya fenomena di atas maka peneliti merasa terdorong untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kecemasan pada ibu hamil antara persalianan normal dengan caesar sehingga ketika sudah dapat memberikan data diantara keduanya maka dari para pihak medis maupun psikologi dapat memberikan penanganan yang lebih intensif kepada yang mengalami kecemasan lebih tinggi agar dapat meminimalisir perilaku menyimpang. Oleh sebab itu, peneliti mengambil judul: Perbedaan Tingkat Kecemasan pada kehamilan pertama antara Persalinan Normal dan Operasi Sectio Caesarea

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan kecemasan antara persalinan normal dengan persalian caesar ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, dalam menentukan tujuan penelitian ini peneliti merujuk pada rumusan masalah, yaitu:

1. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan yang dialami ibu hamil antara persalinan normal dengan persalinan caesar.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini terbagi atas: 1. Manfaat Teoritis:

(7)

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pihak para medis, dandapat memberikan bantuan dukungan pada ibu hamil yang sedang menghadapi proses persalinan pada saat kehamilan pertama dan membantu mengurangi kecemasan yang dialami dengan melihat beberapa hal yang dapat mengurangi kecemasan dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan kelak.

2. Manfaat Praktis:

Dapat memberikan suatu informasi dan sumbangsi pada keilmuan khususnya pada psikologi wanita, psikologi keluarga, dan psikologi perkembangan mengenai perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil antara persalinan normal dengan caesarea.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini sangat dibutuhkan informasi yang berhubungan dengan keseriusan perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan, sehingga para stake holder dapat menilai

Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia perusahaan tentang stres kerja yang ada hubungannya dengan motivasi kerja

Analisis pengaruh locus of control terhadap kinerja dengan etika islam sebagai variable moderating Soraya Eka Ayudiati (2010) Karyawan tetap Bank Jateng - locus of

Pre press meliputi semua langkah proses yang dibutuhkan untuk mempersiapkan materi desain yang meliputi antara lain, teks, gambar atau image dan grafik yang ada dalam

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat di identifikasi berbagai masalah seperti: Siswa kesulitan ketika menggunting segitiga pada sudut saku, siswa belum

Oleh karena itu penyusun tertarik untuk mengenalisis lebih jauh lagi mengenai praktek gadai emas khususnya penentuan besar biaya pemeliharaan dan relevansinya dengan fatwa

KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS MANITOL (Pengaruh Kadar Pengikat HPMC 2910 3 cps Terhadap Mutu Fisik Tablet)” ini, perkenankanlah saya mengucapkan

Berkaitan dengan kinerja pengawas sekolah, penelitian ini hendak melihat apakah kinerja pengawas sekolah dalam melakukan supervisi seperti apa yang diungkapkan Burton