• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di perdesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Pada dasarnya hal ini telah membentuk suatu kebudayaan yang tercermin dalam berbagai bentuk tingkah laku individu, lembaga-lembaga sosial serta nilai-nilai yang berkembang dikalangan mereka. Akan tetapi setelah ada pergeseran, maka ada wadah-wadah baru yang berfungsi untuk beraktifitas. Kehadiran industri-industri di Sumatera Utara telah menghadirkan peluang lapangan kerja baru, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi industri. Di samping itu lapangan kerja yang banyak variasinya juga akan mengakibatkan adanya perbedaan pendapatan yang mendukung pola-pola kehidupan suatu masyarakat.

Kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara keseluruh Indonesia sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara juga menjadi bagian dari pembangunan tersebut (Penmedagri no 5, 1974).

(2)

“Propinsi Sumatera Utara menjadi salah satu kawasan industri yang strategis di Indonesia. Adanya berbagai potensi alam di daerah ini seperti arus air, kayu olahan, batuan, minyak, gas, dan masih banyak lagi sumber daya alam yang memungkinkan dibangunnya kantong-kantong industri. Sebagian besar masyarakat desa di Sumut adalah masyarakat petani, yang kehidupannya sangat bergantung pada tanah yang sebagai sarana pertanian (www.profilsumut2012.com)”

Di kawasan Provinsi Sumatera Utara yang paling banyak memperoleh pembangunan industri adalah wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, secara administratif Wilayah Kabupaten Deli Serdang terbagi dalam 22 wilayah kecamatan, 389 desa dan 14 kelurahan. Jarak antara masing-masing ibukota kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Kota Lubuk Pakam adalah bervariasi antara 4 hingga 61 kilometer. Ibukota kecamatan yang paling jauh ke ibukota Kabupaten adalah Sibolangit dan STM Hulu yakni 61 dan 51 kilometer Deli Serdang merupakan kabupaten yang memiliki kawasan industri terluas di Sumatera Utara dengan memiliki dua kecamatan yang menjadi kawasan industri yakni Tanjung Merawa dan Percut Sei Tuan (www.bps.go.id, 2012).

Kecamatan Percut Sei Tuan di pilih menjadi kawasan industri dari banyak kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang, kecamatan ini berbatasan dengan Kota Medan. Dalam hal ini Kota Medan telah lebih dahulu memiliki kawasan industri yang di kenal dengan Kawasan Industri Medan ( KIM), kawasan ini sendiri telah tersebar menjadi empat wilayah yakni KIM 1, KIM 2, KIM 3 dan KIM 4. Kawasan Percut Sei Tuan yang berbatasan langsung dengan Kota Medan ada dua desa yakni Desa Saintis dan Sampali yang masuk dalam wilayah KIM 2,3,dan 4. Kecamatan ini terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan, selain Desa Saintis dan Sampali tersebut yang sudah sejak lama menjadi kawasan industri, dalam

(3)

lima tahun terakhir Kecamatan Percut Sei Tuan mulai mengembangkan kembali lahan industrinya kewilayah desa lain, yaitu Desa Tanjung Selamat. Desa Tanjung Selamat merupakan wilayah terdekat yang berbatasan langsung dengan Desa Saintis yang memiliki akses langsung menuju jalan tol yang mempermudah para pengusaha atau pemilik modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini menjadikan Desa Tanjung Selamat mengalami banyak perubahan, daerah ini beralih fungsi dari kawasan pertanian menjadi kawasan pabrik industri.

Desa Tanjung Selamat pada era tahun 1990-2000 secara geografis merupakan desa dengan lahan pertanian yag sangat luas yakni 70% atau sebanyak lima dusun merupakan wilayah yang memiliki lahan pertanian jenis persawahan. Sehingga pada tahun 2000 terjadi perkembangan kawasan industri yang menyebabkan lahan persawahan yang luas perlahan berganti menjadi pabrik-pabrik dengan berbagai jenis barang produksi. Keadaan desa yang dekat dengan akses lalu lintas yang mudah ke jalan tol maupun ke kawasan industri di desa lain membuat para pemilik modal terus melakukan penanaman modal membangun pabrik-pabrik di desa ini. Dalam hal perkembangan fisik Desa Tanjung Selamat mengalami banyak perubahan, data ini peneliti peroleh dari pengamatan langsung di lapangan serta keterangan dari kepala desa yakni Bapak Herman bahwa dari segi infrastruktur jalan terutama jalan lintas pabrik dalam mengangkut barang mentah maupun barang jadi pabrik telah mengalami perbaikan dengan di aspal sampai menyeluruh desa. Berdasarkan keterangan kepala desa juga menerangkan sejauh ini sudah 3 dusun yang menjadi pusat industri didesa ini yakni dusun 3,4 dan 5 dengan luas 120 hektar. Pada saat penelitian ini dilakukan, juga sedang

(4)

berlangsung perluasan lahan pabrik ke wilayah lain yaitu ke dusun 6 dan 7 Desa Tanjung Selamat.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa di Desa Tanjung Selamat terjadi perubahan, dari kondisi lama yang semula sebagai desa dengan penduduk aslinya bermata pencaharian petani padi dan memiliki lahan pertanian yang begitu luas yakni 220 hektar meliputi tujuh dusun kini hanya menyisakan sedikit lahan saja, yaitu kurang lebih 20% dari lahan terdahulu yang masih di produksi sebagai lahan pertanian. Lahan yang lain telah di alihkan dan dirikan pabrik-pabrik diantara pabrik-pabrik tersebut adalah PT CML, PT YKC yang bergerak dalam bidang Mebel kayu, PT SPI yang bergerak dalam memproduksi plastik, pabrik kopi dan juga pabrik pembuat makanan ayam. Kondisi ini yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial, dan juga nilai pendidikan pada masyarakat di sekitar kawasan industri.

Berdasarkan literatur yang peneliti baca, penelitian yang membahas tentang dampak industrialisasi ini telah banyak dilakukan seperti penelitian dari Emil Alamsyah pada tahun 2009 Fisip Universitas Sriwijaya yang berjudul “ Dampak keberadaan pabrik teh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Gunung Dempo” dan Rusmawardi (2007), “Dampak berdirinya perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis jack) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (Studi Kasus Pada Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah)”.

Dalam penelitian yang pernah dilakukan peneliti terdahulu hanya

(5)

pertambahan lapangan kerja, masyarakat memiliki pendapatan yang meningkat serta adanya pembangunan desa seperti perbaikan jalan. Sehingga penulis ingin melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengkaji kondisi sosialnya sehingga melengkapi penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai dampak pembangunan industri di perdesaan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat perdesaan. Maka penelitian ini akan diberi judul “Dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian, interaksi sosial , dan nilai pendidikan pada masyarakat perdesaan, studi deskriptif pada masyarakat sekitar kawasan industri di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Rerumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian masyarakat perdesaan?

2. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap interaksi sosial antar masyarakat perdesaan?

3. Bagaimana pengaruh pembangunan industri terhadap nilai pendidikan bagi masyarakat perdesaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian serta dampaknya terhadap

(6)

perubahan pendapatan perkapita masyarakat perdesaan khususnya Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri terhadap interaksi sosial antar masyarakat perdesaan khususnya Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pembangunan industri terhadap nilai pendidikan bagi masyarakat perdesaan khususnya Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa, khususnya mahasisswa sosiologi dalam memahami sosiologi pembangunan di perdesaan, serta dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan masyarakat.

2. Manfaat praktis 2.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dari pada hasil penelitian dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang penelitian sebelumnya. Serta dapat menambah wawasan peneliti tentang dampak industrialisasi terhadap masyarakat perdesaan.

(7)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input agar adanya zona yang jelas yang dapat dilakukan pemerintah dalam melakukan pengembangan kawasan industri kedepannya agar tidak menghilangkan kawasan agraris atau pertaniannya. Dalam hal ini diharapkan sikap yang seimbang dari pemerintah baik itu tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya. Arikunto (2006 :71) mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan itu belum final, masih harus dibuktikan kebenaranya atau hipotesis adalah jawaban sementara. Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai kesimpulan sementara suatu hubungan variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya sehingga hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu prediksi yang melekat pada variabel yang bersangkutan. Meskipun demikian, taraf ketepatan prediksi sangat tergantung pada taraf kebenaran dan ketepatan landasan teoritis.

Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Pernyataan tersebut mengindikasi asumsi dasar yang melekat pada populasi yang bersangkutan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja(Hk). Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya pengaruh dari dua variabel yang dipersoalkan. Hk1 : Adanya pengaruh signifikan dari dampak pembangunan industri terhadap diversifikasi mata pencaharian masyarakat perdesaan.

(8)

Hk2 : Adanya pengaruh signifikan dari dampak pembanguan industri terhadap interaksi sosial masyarakat perdesaan.

Hk3 : Adanya pegaruh signifikan dari dampak Pembanguan industri terhadap nilai pendidikan bagi masyarakat perdesaan.

1.6 Defenisi Konsep

Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep adalah defenisi abstrak mengenai gejala atau realita atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala (Moleong,1997:67). Di samping mempermudah dan memfokuskan penelitian konsep juga berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk menindak lanjuti penelitian tersebut tersebut serta menghindari timbulnya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam penelitian. Untuk menjelaskan maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut:

Konsep-konsep penting dalam penelitian ini adalah: 1) Dampak pembangunan industri

Dampak pembangunan industri adalah akibat yang terjadi dari suatu pembanguan industri pabrik yang dilakukan pada suatu wilayah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Dampak yang dimaksudkan dalam penelitian ini terbagi atas dua kategori yakni dampak positif dan negatif dari pembangunan industri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

(9)

2) Kawasan Industri

Kawasan industri dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri, kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha industri. Dalam penelitian ini yang menjadi kawasan industri adalah lahan persawahan serta pertanian yang dimiliki oleh masyarakat yang kemudian dijual ke para pemilik modal sehingga menimbulkan peralihan fungsi lahan. Dan kawasan ini sejauh ini masih dalam tahap pengesahan untuk manjadi Kawasan Industri. (http://www.bumn.go.id/kiw/berita/360/Pengertian.Kawasan.Industri.dan.Zona.In dustri)

3) Pembangunan Industri

Mengutip pendapat Siagian dalam Khairuddin (2000), pembangunan industri merupakan usaha melakukan perkembangan pada sektor industri yang dilakukan untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang terutama pada kawasan perdesaan.

4) Masyarakat Kawasan Industri

Masyarakat kawasan industri pabrik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di sekitaran pabrik dengan radius 100-500 meter, yang sangat merasakan langsung dampak dari adanya kawasan pabrik tersebut di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

(10)

5) Kondisi Sosial Ekonomi

Dalam penelitian ini yang dimaksud kondisi sosial ekonomi yaitu merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh orang yang membawa status tersebut. Sementara W.S Winke (1991) menyatakan bahwa pengertian status sosial ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimilki (Basrowi, 2010). Dalam penelitian ini yang dilihat dari kondisi sosial ekonomi adalah kondisi sebelum berkembangnya pembangunan industri dengan sesudah berkembangnya industri di Desa Tanjung Selamat.

6) Transformasi Mata Pencarian

Transformasi mata pencaharian merupakan perpindahan mata pencaharian dari mata pencaharian awal ke mata pencaharian yang baru. Pada awalnya mata pencaharian di desa ini adalah pertanian, setelah masuknya industri di desa ini perlahan mengalami transformasi sehingga mata pencaharian masyarakat beralih menjadi sektor industri yakni buruh di pabrik.

7) Interaksi Sosial

Hubungan - hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok - kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dalam penelitian ini

(11)

ineteraksi yang dimaksud adalah antar sesama masyarakat asli maupun antar masyarakat asli dengan pendatang di desa ini.

8) Diverfikasi Mata Pencaharian

Dalam penelitian ini yang dimaksud penulis sebagai diverfikasi yaitu adanay kepemilikan mata pencaharian lebih dari satu atau bisa disebut juga beragam, dimana dalam hal ini masyarakat tidak meninggalkan jenis mata pencaharian awal. Misal sebagai petani padi.

9) Peluang Kerja

Peluang Kerja merupakan suatu kesempatan atau waktu yang lebih besar yang seharusnya dimanfaatkan bagi masyarakat agar mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik untuk kehidupa mereka.

1.7 Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 1995:72). Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau independent variabel (X) dan variable terikat atau dependent variable (Y). Veriabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini penjabaran variabel sebagai berikut: X =Variabel bebas yakni pembangunan industri

Y1 =Variabel terikat divesifikasi mata pencaharian Y2 =Variabel terikat interaksi sosial

Y3 =Variabel terikat nilai pendidikan

Y1

X Y2

(12)

1.8 Operasional Variabel

Defenisi operasional adalah spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur atau memanipulasi suatu variabel. Defenisi operasional memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut (Sarwono, 2006).

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas sebagai pengaruh atau penyebab dari variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi (Sarwono, 2006 : 54). Variabel X dalam penelitian ini adalah pembangunan industri di perdesaan, Adapun yang menjadi indikator variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Jumlah Pabrik Yang Bertambah 2. Peralihan Lahan Agraria ke Industri 3. Meningkatnya Masyarakat yang bekerja di sektor industri.

2. Variabel terikat(Y):

Variabel terikat adalah akibat dari variabel yang mendahuluinya, Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2006 : 54). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(13)

1. Diversifikasi mata pencaharian (Y1)

Diversifikasi mata pencaharian merupakan perubahan sosial terjadi pada kehidupan masyarakat dalam hal ekonomi upaya mereka untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Indikator-indikator dari diversifikasi mata pencaharian adalah sebagai berikut:

1. Peluang Kerja/Kesempatan Kerja 2. Peningkatan Pendapatan

3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat 2. Interaksi sosial(Y2)

Perubahan dalam interaksi sosial pada dasarnya menyangkut perubahan-perubahan yang terjadi dalam interaksi antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya dan penguatan solidaritas oleh masyrakat. Indikator-indikator perubahan interaksi sosial dalam penelitian ini meliputi:

1. Munculnya kelompok-kelompok sosial tertentu 2. Tumbuhnya Sikap Individualis

3. Adanya konsep nilai untung rugi dalam berinteraksi 3. Nilai pendidikan (Y3)

Perubahan dalam hal pendidikan pada dasarnya menyangkut perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan dikalangan masyarakat dengan memberikan pemahaman nilai pendidikan dimasa depan. Indikator-indikator nilai pendidikan dalam penelitian ini meliputi:

(14)

1. Kepercayaan bahwa pendidikan menentukan dalam mendapat pekerjaan yang baik.

2. Syarat ketentuan minimum tingkat pendidikan pada setiap prekrutan karyawan.

1.9 Bagan Operasional Variabel

Variabel X Indikator

Pembangunan Industri Pabrik

1. Jumalah pabrik yang bertambah 2. Peralihan Lahan Agraria ke Industri

3. Meningkat jumlah masyarakat yang bekerja di pabrik

Variabel Y Indikator

Diversifikasi mata pencaharian 1. Peluang Kerja

2. Peningkatan Pendapatan

3. Peningkatan daya beli masyarakat

Interaksi Sosial 1. Munculnya kelompok-kelompok sosial tertentu

2. Tumbuhnya Sikap Individualis

3. Adanya konsep nilai untung rugi dalam berinteraksi

Nilai Pendidikan 1. Kepercayaan bahwa pendidikan menentukan dalam mendapat pekerjaan yang baik.

(15)

2. Syarat ketentuan minimum tingkat pendidikan pada setiap prekrutan karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul “OPTIMALISASI MEDIASI DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KUDUS” disusun untuk guna melengkapi sebagian dari tugas yang

Aspek lain adalah mengenai penemuan masalah yang telah diidentifikasi mendapat skore 55 % (cukup) karena tidak disusun dalam daftar masalah, padahal dapat membantu perawat

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.. yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap kemampuan peserta didik.

– Koordinasi pelaksanaan PPSP tingkat provinsi : harmonisasi perencanaan, pendanaan hingga implementasi pembangunan sanitasi di SKPD, monev provinsi : PPSP & pembangunan

Aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan media grafis bagan, Aktivitas siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media grafis bagan dalam

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Konselor hendaknya menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat. Konselor

Perda tersebut merupakan regulasi yang diharapkan dapat memberi arah atau pedoman bagi pemerintah dan masyarakat untuk dapat mensukseskan pembangunan daerah melalui