• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 454/KMK.01/2011 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 454/KMK.01/2011 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 454/KMK.01/2011

TENTANG

PENGELOLAAN KINERJA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis (business process), dan peningkatan manajemen sumber daya manusia merupakan pilar penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Keuangan;

b. bahwa sehubungan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan dalam rangka meningkatkan kinerja Kementerian Keuangan, dipandang perlu menyusun ketentuan mengenai pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan secara objektif, adil, dan transparan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Kinerja Di Lingkungan Kementerian Keuangan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

(2)

-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

5. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 376/KMK.01/2008 tentang

Peringkat Jabatan Di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133/KMK.01/2010;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGELOLAAN

KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

PERTAMA : Menetapkan pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri Keuangan ini.

KEDUA : Pengelolaan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA terdiri dari:

1. Pengelolaan kinerja organisasi; dan 2. Pengelolaan kinerja pegawai.

KETIGA : Pengelolaan kinerja organisasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 1 dilaksanakan oleh Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, dan pengelolaan kinerja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 2 dilaksanakan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal.

KEEMPAT : Pengelolaan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA bertujuan untuk meningkatkan kinerja Kementerian Keuangan melalui:

1. Penilaian Kinerja Organisasi; dan 2. Penilaian Kinerja Pegawai.

(3)

-3-

KELIMA : Penilaian kinerja organisasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT angka 1, mencakup seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang memiliki Peta Strategi, dengan menilai capaian Indikator Kinerja Utama.

KEENAM : Penilaian kinerja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT angka 2, mencakup seluruh Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan dan memiliki peringkat jabatan, dengan komponen penilaian meliputi:

a. Capaian Indikator Kinerja Utama; dan b. Nilai Perilaku.

KETUJUH : Hasil penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA dan Diktum KEENAM menjadi acuan dalam penataan organisasi dan pegawai serta pemberian tunjangan kinerja.

KEDELAPAN : Petunjuk teknis pengelolaan kinerja di Lingkungan Unit Eselon I ditetapkan oleh Pimpinan Unit Eselon I yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Keputusan Menteri Keuangan ini ditetapkan.

KESEMBILAN : Keputusan Pimpinan Unit Eselon I sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN menetapkan paling sedikit mengenai:

a. batas waktu penandatanganan kontrak kinerja Pejabat Eselon II sampai dengan Pejabat Fungsional dan Pelaksana;

b. penentuan bobot Nilai Capaian Indikator Kinerja Utama dan Nilai Perilaku; dan

c. penetapan pengelola kinerja di lingkungan unit eselon I.

KESEPULUH : Pimpinan Unit Eselon I wajib menyampaikan laporan hasil penilaian kinerja pegawai di lingkungan unit masing-masing kepada Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Sumber Daya Manusia.

KESEBELAS : Segala permasalahan pengelolaan kinerja pegawai yang tidak dapat diselesaikan melalui Keputusan Menteri Keuangan ini akan diselesaikan oleh Komite Kinerja Pegawai yang beranggotakan Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dan Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal.

KEDUABELAS : Pimpinan Unit Eselon I wajib menyelenggarakan diseminasi Keputusan Menteri Keuangan ini pada masing-masing unit.

(4)

(5)

PEDOMAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PEDOMAN PENGELOLAAN KINERJA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /KMK.01/2011 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PENGELOLAAN KINERJA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

KEPUTUSAN MENTERI

KEUANGAN NOMOR

/KMK.01/2011 TENTANG

PENGELOLAAN KINERJA DI

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian ... B. Latar Belakang ... C. Tujuan Penilaian Kinerja

1. Organisasi ... 2. Pegawai... D. Asas Pengelolaan Kinerja E. Kerangka Umum

1. Organisasi ... 2. Pegawai...

BAB II BALANCED SCORECARD KEMENTERIAN KEUANGAN A. Konsep Balanced Scorecard

B. Balanced Scorecard 1. Peta Strategi dan

2. Indikator Kinerja Utama 3. Penetapan Target

4. Inisiatif Strategis C. Cascading dan Alignment

1. Teknik Cascading 2. Sasaran Strategis, I 3. Pengkodean Sasaran 4. Konsolidasi Lokasi

D. Cara Menyusun Balanced Scorecard 1. Kemenkeu-One

2. Kemenkeu-Two 3. Kemenkeu-Thr 4. Kemenkeu-Four 5. Kemenkeu-Five

BAB III PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI A. Kontrak Kinerja ...

1. Mekanisme Penetapan Kontrak Kinerja 2. Format Kontrak Kinerja

3. Perubahan Kontrak Kinerja Bila Terjadi Pergantian Pejabat 4. Perubahan Kontrak Kinerja Se

Daftar Isi Pedoman

BAB I PENDAHULUAN

... ...

Tujuan Penilaian Kinerja ...

... ... Asas Pengelolaan Kinerja ...

Pengelolaan Kinerja ...

... ... ED SCORECARD KEMENTERIAN KEUANGAN Balanced Scorecard (BSC) ...

Scorecard Kementerian Keuangan ... Peta Strategi dan Sasaran Strategis ...

Indikator Kinerja Utama ... Target Capaian ... Strategis ...

Alignment ... Cascading dan Alignment ...

Strategis, IKU Cascading dan IKU non-cascading Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Konsolidasi Lokasi ...

Balanced Scorecard Kementerian Keuangan One (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Two (Direktorat Barang Milik Negara DJKN) Three (Sub Direktorat BMN I) ... Four (Seksi BMN IA)...

Five (Pelaksana pada Seksi BMN IA) BAB III PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI

...

Mekanisme Penetapan Kontrak Kinerja ... Format Kontrak Kinerja ... Perubahan Kontrak Kinerja Bila Terjadi Pergantian Pejabat

Perubahan Kontrak Kinerja Selain Akibat Terjadi Pergantian Pejabat

Pedoman

... ... ... ... ... ... ... ... ... ED SCORECARD KEMENTERIAN KEUANGAN

... ... ... ... ... ... ... ... cascading ... dan Indikator Kinerja Utama ... ... Kementerian Keuangan ... (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) ... (Direktorat Barang Milik Negara DJKN) ... ... ... (Pelaksana pada Seksi BMN IA) ...

... ... ... Perubahan Kontrak Kinerja Bila Terjadi Pergantian Pejabat ... lain Akibat Terjadi Pergantian Pejabat ...

... 4 ... 6 ... 7 ... 7 ... 7 ... 7 ... 8 ... 8 ... 8 ... 10 ... 12 ... 13 ... 14 ... 19 ... 20 ... 21 ... 21 ... 23 ... 25 ... 26 ... 27 ... 29 ... 31 ... 34 ... 35 ... 35 ... 38 ... 38 ... 38 ... 39 ... 39

(7)

B. Mekanisme Perhitungan

1. Capaian Indikator Kinerja Utama 2. Nilai Sasaran Strategis (NSS) 3. Nilai Perspektif

4. Nilai Kinerja Organisasi (NKO) C. Monitoring dan Evaluasi Kinerja D. Pengelola Kinerja

1. Manajer Kinerja Organisasi 2. Sub Manajer Kinerja Organisasi 3. Mitra Manajer Kinerja Organi

BAB IV PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI A. Ketentuan Umum

1. Ruang Lingkup

2. Komponen Penilaian Kinerja Pegawai 3. Perencanaan Kinerja

4. Bimbingan dan Konsultasi B. Mekanisme Perhitungan

1. Mekanisme Perhitungan Capaian Kinerja Pegawai 2. Nilai Perilaku (NP)

3. Nilai Kinerja Pegawai (NKP) 4. Pelaporan NKP

C. Pelaksanaan Penilaian

D. Periode Pelaporan CKP, NP dan NKP E. Pengelola Kinerja

1. Ketentuan Umum Pengelola Kinerja Pegawai 2. Leveling Pengelola Kinerja Pegawai

3. Penetapan Pengelola Kinerja Pegawai Kementerian Keuangan

BAB V PENUTUP ……… Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi ...

Capaian Indikator Kinerja Utama ...

Nilai Sasaran Strategis (NSS) ... Nilai Perspektif ...

a Organisasi (NKO) ...

Evaluasi Kinerja Organisasi ... Pengelola Kinerja Organisasi ...

Manajer Kinerja Organisasi ... Kinerja Organisasi ...

Mitra Manajer Kinerja Organisasi ... BAB IV PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI

Ketentuan Umum ...

Lingkup Pegawai ... Penilaian Kinerja Pegawai ...

Kinerja ... Bimbingan dan Konsultasi ...

hitungan Nilai Kinerja Pegawai ... Mekanisme Perhitungan Capaian Kinerja Pegawai

Nilai Perilaku (NP) ...

Nilai Kinerja Pegawai (NKP)... Pelaporan NKP ...

Penilaian Kinerja Pegawai Lainnya ... Periode Pelaporan CKP, NP dan NKP ...

Pegawai ... Ketentuan Umum Pengelola Kinerja Pegawai ...

Pengelola Kinerja Pegawai ...

Penetapan Pengelola Kinerja Pegawai Kementerian Keuangan

……… ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Mekanisme Perhitungan Capaian Kinerja Pegawai ... ... ... ... ... ... ... ... ... Penetapan Pengelola Kinerja Pegawai Kementerian Keuangan ... ……….... ... 40 ... 41 ... 43 ... 44 ... 45 ... 47 ... 48 ... 48 ... 49 ... 50 ... 51 ... 51 ... 51 ... 51 ... 53 ... 54 ... 54 ... 58 ... 70 ... 71 .... 72 ... 85 ... 85 ... 85 ... 86 .... 88 …....90

(8)

A.

Pengertian

Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud de

1. Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pengelolaan Kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembanga

3. Balanced Scorecard adalah suatu

tentang sasaran strategis dan kinerja Kementerian Keuangan dari perspektif, meliputi

growth.

4. Sasaran Strategis yang selanjutnya disingkat SS adalah yang langsung berasal dari pernyataan misi

5. Peta Strategi adalah suatu

kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.

6. Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat keberhasilan pencapaian SS.

7. Inisiatif Strategis (

digunakan sebagai cara untuk mencapai target IKU sehingga berimplikasi pada pencapaian Sasaran Strategis.

8. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan target IKU ke level unit organisasi yang lebih rendah.

9. Target IKU adalah suatu ukuran kuantitatif periode tertentu.

10. Realisasi IKU adalah capaian IKU yang diperoleh dalam periode tertentu. 11. Kontrak Kinerja adalah dokumen kesepakatan antara

bawahan tentang target kinerja dalam periode 1 (satu) tahun.

12. Organisasi adalah satuan kerja atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan yang memiliki peta strategi.

13. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS nyata bekerja di

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud de

Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengelolaan Kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan kinerja sumber

Balanced Scorecard yang selanjutnya disingkat BSC pada

adalah suatu alat manajemen strategis yang secara komprehensif menjelaskan tentang sasaran strategis dan kinerja Kementerian Keuangan dari

meliputi perspektif stakeholder, customer

Sasaran Strategis yang selanjutnya disingkat SS adalah yang langsung berasal dari pernyataan misi organisasi

Peta Strategi adalah suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.

Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat keberhasilan pencapaian SS.

f Strategis (IS) merupakan satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target IKU sehingga berimplikasi pada pencapaian Sasaran Strategis.

adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan target IKU ke unit organisasi yang lebih rendah.

Target IKU adalah suatu ukuran kuantitatif IKU periode tertentu.

Realisasi IKU adalah capaian IKU yang diperoleh dalam periode tertentu. Kontrak Kinerja adalah dokumen kesepakatan antara

bawahan tentang target kinerja dalam periode 1 (satu) tahun.

Organisasi adalah satuan kerja atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan yang memiliki peta strategi.

Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

nyata bekerja di Kementerian Keuangan dan telah ditetapkan peringkat jabatannya.

PENDAHULUAN

Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengelolaan Kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang n kinerja sumber daya manusia. yang selanjutnya disingkat BSC pada Kementerian Keuangan

manajemen strategis yang secara komprehensif menjelaskan tentang sasaran strategis dan kinerja Kementerian Keuangan dari beberapa

customer, internal process, dan learning and Sasaran Strategis yang selanjutnya disingkat SS adalah sasaran jangka panjang

organisasi.

yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan

Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat IKU adalah tolok ukur

) merupakan satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target IKU sehingga berimplikasi pada

adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan target IKU ke

IKU yang ingin dicapai dalam suatu

Realisasi IKU adalah capaian IKU yang diperoleh dalam periode tertentu.

Kontrak Kinerja adalah dokumen kesepakatan antara atasan langsung dengan bawahan tentang target kinerja dalam periode 1 (satu) tahun.

Organisasi adalah satuan kerja atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan

Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS yang nyata n Keuangan dan telah ditetapkan peringkat jabatannya. Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama

Pengelolaan Kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang

Kementerian Keuangan manajemen strategis yang secara komprehensif menjelaskan beberapa learning and sasaran jangka panjang

yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan

IKU adalah tolok ukur

) merupakan satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target IKU sehingga berimplikasi pada

adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan target IKU ke

yang ingin dicapai dalam suatu

atasan langsung dengan

Organisasi adalah satuan kerja atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan

yang nyata-n Keuanyata-nganyata-n danyata-n telah ditetapkanyata-n perinyata-ngkat jabatanyata-nnyata-nya.

(9)

14. Pejabat Struktural adalah V di lingkungan

wewenang, dan hak seorang organisasi di lingkungan

15. Pejabat Fungsional adalah pejabat yang mempunyai kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang

suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dalam rangka melaksanakan tugas

16. Pelaksana adalah PNS pemangku jabatan fungsional umum yang tidak mendud jabatan struktural dan jabatan fungsional dalam rangka melaksanakan tugas Kementerian

17. Pengelola Kinerja

keputusan untuk mengelola kinerja 18. Pengelola Kinerja Pegawai adalah keputusan untuk mengelola kinerja

19. Nilai Kinerja Organisasi yang selanjutnya disingkat NKO adalah nilai keseluruhan capaian IKU suatu organisasi dengan memperhitungkan bobot IKU dan bobot perspektif

20. Nilai Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NKP adalah nilai gabungan antara CKP dan NP setelah masing

21. Capaian Kinerja Pegawai

pada Kontrak Kinerja dari tiap

untuk pimpinan unit yang memiliki peta strategi, CKP sama dengan NKO unit yang bersangkutan.

22. Nilai Perilaku

penilaian perilaku sehari kinerjanya yang diperoleh kerja dan/atau bawahan.

23. Kompetensi Manajemen adalah kemampuan ( seorang pejabat struktural yang merupakan ha

melibatkan pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan berulang

24. Bimbingan adalah arahan dalam mengerjakan sesuatu yang inisiatifnya datang dari atasan kepada bawaha

kinerja.

25. Konsultasi adalah pertemuan formal antara atasan dan bawahan untuk mengkaji kemajuan target kinerja Pegawai berdasarkan laporan berkala.

truktural adalah Pegawai yang menduduki jabatan E

V di lingkungan Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wenang, dan hak seorang Pegawai dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.

ungsional adalah pejabat yang mempunyai kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang

tu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dalam rangka melaksanakan tugas Kementerian Keuangan.

Pelaksana adalah PNS pemangku jabatan fungsional umum yang tidak mendud jabatan struktural dan jabatan fungsional dalam rangka melaksanakan tugas

Keuangan.

inerja Organisasi adalah para pejabat yang ditetapkan dalam suatu keputusan untuk mengelola kinerja organisasi.

inerja Pegawai adalah para pejabat yang ditetapkan dalam suatu keputusan untuk mengelola kinerja Pegawai pada unit terkait.

Nilai Kinerja Organisasi yang selanjutnya disingkat NKO adalah nilai keseluruhan capaian IKU suatu organisasi dengan memperhitungkan bobot IKU dan bobot

Nilai Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NKP adalah nilai gabungan antara CKP dan NP setelah masing-masing dibobot.

Capaian Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat CKP

pada Kontrak Kinerja dari tiap-tiap Pegawai di Kementerian Keuangan, khusus untuk pimpinan unit yang memiliki peta strategi, CKP sama dengan NKO unit yang bersangkutan.

Nilai Perilaku yang selanjutnya disingkat NP penilaian perilaku sehari-hari setiap pegawai yang

yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh atasan langsung, rekan kerja dan/atau bawahan.

Kompetensi Manajemen adalah kemampuan ( seorang pejabat struktural yang merupakan ha

melibatkan pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan berulang

Bimbingan adalah arahan dalam mengerjakan sesuatu yang inisiatifnya datang dari atasan kepada bawahan untuk penyelesaian pekerjaan dalam rangka pencapaian

Konsultasi adalah pertemuan formal antara atasan dan bawahan untuk mengkaji kemajuan target kinerja Pegawai berdasarkan laporan berkala.

Pegawai yang menduduki jabatan Eselon I, II, III, IV, dan Keuangan yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dalam rangka memimpin suatu satuan Keuangan.

ungsional adalah pejabat yang mempunyai kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai dalam tu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dalam rangka

Pelaksana adalah PNS pemangku jabatan fungsional umum yang tidak menduduki jabatan struktural dan jabatan fungsional dalam rangka melaksanakan tugas

pejabat yang ditetapkan dalam suatu

pejabat yang ditetapkan dalam suatu Pegawai pada unit terkait.

Nilai Kinerja Organisasi yang selanjutnya disingkat NKO adalah nilai keseluruhan capaian IKU suatu organisasi dengan memperhitungkan bobot IKU dan bobot

Nilai Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NKP adalah nilai gabungan masing dibobot.

yang selanjutnya disingkat CKP adalah nilai capaian IKU i di Kementerian Keuangan, khusus untuk pimpinan unit yang memiliki peta strategi, CKP sama dengan NKO unit

yang selanjutnya disingkat NP adalah nilai yang didasarkan pada egawai yang ditunjukkan untuk mendukung melalui pengisian kuesioner oleh atasan langsung, rekan

Kompetensi Manajemen adalah kemampuan (capability) atau keahlian (expertise) seorang pejabat struktural yang merupakan hasil dari pengalaman yang melibatkan pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan berulang-ulang.

Bimbingan adalah arahan dalam mengerjakan sesuatu yang inisiatifnya datang dari n untuk penyelesaian pekerjaan dalam rangka pencapaian

Konsultasi adalah pertemuan formal antara atasan dan bawahan untuk mengkaji kemajuan target kinerja Pegawai berdasarkan laporan berkala.

selon I, II, III, IV, dan Keuangan yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dalam rangka memimpin suatu satuan

ungsional adalah pejabat yang mempunyai kedudukan yang dalam tu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dalam rangka

uki jabatan struktural dan jabatan fungsional dalam rangka melaksanakan tugas

pejabat yang ditetapkan dalam suatu

pejabat yang ditetapkan dalam suatu

Nilai Kinerja Organisasi yang selanjutnya disingkat NKO adalah nilai keseluruhan capaian IKU suatu organisasi dengan memperhitungkan bobot IKU dan bobot

Nilai Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NKP adalah nilai gabungan

adalah nilai capaian IKU i di Kementerian Keuangan, khusus untuk pimpinan unit yang memiliki peta strategi, CKP sama dengan NKO unit

adalah nilai yang didasarkan pada ditunjukkan untuk mendukung melalui pengisian kuesioner oleh atasan langsung, rekan

(expertise) sil dari pengalaman yang melibatkan pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang

Bimbingan adalah arahan dalam mengerjakan sesuatu yang inisiatifnya datang dari n untuk penyelesaian pekerjaan dalam rangka pencapaian

(10)

B. Latar Belakang

Reformasi birokrasi dimulai secara ef Tahun 2004 tentang Per

Instruksi Presiden dimaksud, Presiden menginstruksikan untuk membuat penetapan indikator dan target kinerja di seluruh kementerian yan

pencapaian kinerja baik berupa hasil (

birokrasi tersebut diawali dengan reformasi keuangan negara yang ditandai dengan terbitnya Undang

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

Keuangan Negara.

Perjalanan reformasi birokrasi menjadi semakin jelas dengan diterbitkannya Pera Presiden Republik Indonesia nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 –

Pemerintah Daerah dalam melakukan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi ini dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Tujuan reformasi birokrasi adal profesional, amanah, dan tepat arah (

publik melalui peningkatan pelayanan publik reformasi birokrasi, agenda reformasi birokrasi d

bertumpu pada penataan dan penajaman fungsi organisasi, penyempurnaan bisnis (business process

Untuk memastikan keberhasilan pencapaian dengan good governance

sebagai bagian dari sistem pengelolaan kinerja di lingkungan Sejak tahun 2007, Kementerian Keuangan telah menetapkan dalam pengelolaan kinerja Kementerian Keuangan dengan tujuan terukur dan terarah. Penilaian kinerja meliputi

di lingkungan Kementerian Keuangan. Pe diharapkan sebagai

dan akhirnya bagi Kementerian Keuangan untuk terus antisipatif dan proaktif terhadap tantangan dan kesempatan yang ada demi mencapai tujuan reformasi birokrasi.

Maksud ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan tentang lingkungan Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut

1. Menjadi pedoman dan pegawai 2. Menjadi alat tingkat kantor 3. Menjadi standar

Reformasi birokrasi dimulai secara efektif dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Instruksi Presiden dimaksud, Presiden menginstruksikan untuk membuat penetapan indikator dan target kinerja di seluruh kementerian yan

pencapaian kinerja baik berupa hasil (output) maupun manfaat (

birokrasi tersebut diawali dengan reformasi keuangan negara yang ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negar

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

Keuangan Negara.

Perjalanan reformasi birokrasi menjadi semakin jelas dengan diterbitkannya Pera Presiden Republik Indonesia nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

– 2025. Perpres ini menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dalam melakukan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola ang baik. Operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi ini dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

ujuan reformasi birokrasi adalah mewujudkan profesional, amanah, dan tepat arah (good governance

melalui peningkatan pelayanan publik. Dalam rangka mewujudkan tujuan reformasi birokrasi, agenda reformasi birokrasi di

bertumpu pada penataan dan penajaman fungsi organisasi, penyempurnaan business process), serta peningkatan kualitas S

Untuk memastikan keberhasilan pencapaian tujuan reformasi birokra

good governance itu sendiri, maka diperlukan suatu sistem penilaian sebagai bagian dari sistem pengelolaan kinerja di lingkungan

Sejak tahun 2007, Kementerian Keuangan telah menetapkan dalam pengelolaan kinerja Kementerian Keuangan dengan tujuan

terukur dan terarah. Penilaian kinerja meliputi seluruh organisasi dan seluruh p di lingkungan Kementerian Keuangan. Penilaian kinerja organisasi dan p

kan sebagai “early warning system” bagi pimpinan organisasi, bagi para atasan, dan akhirnya bagi Kementerian Keuangan untuk terus antisipatif dan proaktif terhadap tantangan dan kesempatan yang ada demi mencapai tujuan reformasi birokrasi.

annya Keputusan Menteri Keuangan tentang ingkungan Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut

edoman dalam menyusun perencanaan dalam rangka memacu kontribusi lat pengendali strategis bagi manajemen antor pusat hingga kantor operasional;

tandar metode penilaian kinerja organisasi

ektif dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 5 cepatan Pemberantasan Korupsi. Pada Diktum KETIGA Instruksi Presiden dimaksud, Presiden menginstruksikan untuk membuat penetapan indikator dan target kinerja di seluruh kementerian yang menjelaskan keberhasilan ) maupun manfaat (outcome). Reformasi birokrasi tersebut diawali dengan reformasi keuangan negara yang ditandai dengan Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab

Perjalanan reformasi birokrasi menjadi semakin jelas dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi 2025. Perpres ini menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dalam melakukan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola ang baik. Operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi ini dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

mewujudkan tata kelola keuangan negara yang good governance) serta membangun kepercayaan Dalam rangka mewujudkan tujuan i lingkungan Kementerian Keuangan bertumpu pada penataan dan penajaman fungsi organisasi, penyempurnaan proses

Sumber Daya Manusia (SDM).

tujuan reformasi birokrasi dan sejalan itu sendiri, maka diperlukan suatu sistem penilaian kinerja sebagai bagian dari sistem pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan. Sejak tahun 2007, Kementerian Keuangan telah menetapkan penggunaan metode BSC dalam pengelolaan kinerja Kementerian Keuangan dengan tujuan agar kinerja menjadi seluruh organisasi dan seluruh pegawai nilaian kinerja organisasi dan pegawai bagi pimpinan organisasi, bagi para atasan, dan akhirnya bagi Kementerian Keuangan untuk terus antisipatif dan proaktif terhadap tantangan dan kesempatan yang ada demi mencapai tujuan reformasi birokrasi.

annya Keputusan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Kinerja ingkungan Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut:

erencanaan dan penilaian kinerja organisasi ontribusi maksimal organisasi dan pegawai

anajemen secara berjenjang mulai dari perasional;

rganisasi dan pegawai;

ektif dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 5 Diktum KETIGA Instruksi Presiden dimaksud, Presiden menginstruksikan untuk membuat penetapan g menjelaskan keberhasilan ). Reformasi birokrasi tersebut diawali dengan reformasi keuangan negara yang ditandai dengan a,

Undang-Undang an Tanggung Jawab

turan Presiden Republik Indonesia nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi 2025. Perpres ini menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dalam melakukan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola ang baik. Operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi ini dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun

tata kelola keuangan negara yang membangun kepercayaan Dalam rangka mewujudkan tujuan lingkungan Kementerian Keuangan proses dan sejalan kinerja Kementerian Keuangan. SC kinerja menjadi egawai egawai bagi pimpinan organisasi, bagi para atasan, dan akhirnya bagi Kementerian Keuangan untuk terus antisipatif dan proaktif terhadap

Pengelolaan Kinerja di rganisasi egawai;

(11)

4. Sebagai alat manajemen pegawai.

C. Tujuan Penilaian

1. Organisasi

a. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan penyempurnaan/ perbaikan (

b. Membentuk keselarasan antar unit kerja; c. Mengembangkan semangat kerja tim ( d. Menjadi dasar untuk meningkatkan efekt 2. Pegawai

a. Menjadi dasar

b. Menjadi dasar pertimbangan pemberian penghargaan bagi c. Mengembangkan

d. Mewujudkan

memberikan kontribusi maksimal kepada unit kerja; e. Membangun

dan atasan;

f. Tumbuhnya tingkat kepuasan kerja g. Mengembangkan

dan kualitas

D. Asas Pengelolaan

1. Objektivitas, yaitu:

a. tugas yang diemban oleh

keseluruhan target unit kerja sehingga kerja dan memiliki ukuran yang jelas

b. tugas yang diemban harus realistis, menantang dengan memperhitungkan peluang dan tantangan serta tingkat kesulitan yang dihadapi.

2. Keadilan, yaitu:

a. tugas yang diemban adalah mer dengan jabatan setiap

b. penilaian terhadap keberhasilan tugas

pegawai terhadap keberhasilan kinerja atasan langsung;

c. penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta di informasi yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Transparansi, yaitu:

Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami oleh penilai dan pegawai yang dinilai.

lat manajemen SDM untuk pengembangan ko

Penilaian Kinerja

Membangun organisasi yang terus menerus melakukan penyempurnaan/ perbaikan (continuous improvement);

Membentuk keselarasan antar unit kerja;

Mengembangkan semangat kerja tim (teamwork)

jadi dasar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

dasar penataan pegawai;

dasar pertimbangan pemberian penghargaan bagi Mengembangkan iklim kerja yang kondusif dan kompetitif;

Mewujudkan pegawai yang kompeten dan memiliki motivasi tinggi serta memberikan kontribusi maksimal kepada unit kerja;

Membangun komunikasi efektif dan hubungan yang harmonis antara bawahan ;

Tumbuhnya tingkat kepuasan kerja pegawai; Mengembangkan budaya kerja yang efektif,

dan kualitas pegawai sehingga mampu memberikan kontribusi optimal Pengelolaan Kinerja

, yaitu:

tugas yang diemban oleh setiap pegawai

keseluruhan target unit kerja sehingga saling mendukung pencapaian target unit kerja dan memiliki ukuran yang jelas;

tugas yang diemban harus realistis, menantang dengan memperhitungkan peluang dan tantangan serta tingkat kesulitan yang dihadapi.

, yaitu:

tugas yang diemban adalah merupakan pembagian tugas yang disesuaikan dengan jabatan setiap pegawai;

penilaian terhadap keberhasilan tugas pegawai terhadap keberhasilan kinerja atasan langsung;

penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta di informasi yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

, yaitu:

Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami oleh penilai egawai yang dinilai.

untuk pengembangan kompetensi dan kari

Membangun organisasi yang terus menerus melakukan penyempurnaan/

teamwork);

ivitas dan efisiensi organisasi.

dasar pertimbangan pemberian penghargaan bagi pegawai; iklim kerja yang kondusif dan kompetitif;

peten dan memiliki motivasi tinggi serta memberikan kontribusi maksimal kepada unit kerja;

komunikasi efektif dan hubungan yang harmonis antara bawahan ;

, menghargai kualitas proses bisnis sehingga mampu memberikan kontribusi optimal.

egawai harus merupakan bagian dari saling mendukung pencapaian target unit tugas yang diemban harus realistis, menantang dengan memperhitungkan peluang dan tantangan serta tingkat kesulitan yang dihadapi.

upakan pembagian tugas yang disesuaikan egawai didasarkan pada kontribusi terhadap keberhasilan kinerja atasan langsung;

penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta didukung data dan informasi yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami oleh penilai mpetensi dan karier

Membangun organisasi yang terus menerus melakukan penyempurnaan/

peten dan memiliki motivasi tinggi serta komunikasi efektif dan hubungan yang harmonis antara bawahan

menghargai kualitas proses bisnis

harus merupakan bagian dari saling mendukung pencapaian target unit tugas yang diemban harus realistis, menantang dengan memperhitungkan

upakan pembagian tugas yang disesuaikan didasarkan pada kontribusi dukung data dan

(12)

E. Kerangka Umum 1. Organisasi

Pada setiap awal tahun, masing

kinerja yang berisi IKU, realisasi tahun sebelumnya dan target IKU organisasi yang akan dicapai pada akhir tahun.

mempunyai IKU deng

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk dilaporkan secara berkala dalam jangka waktu triwulanan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut memberikan umpan balik untuk melakukan perubahan kontrak kinerja apabila diperlukan

Pada awal tahun berikutnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja organisasi tahun sebelumnya. Hasil penilaian kinerja ini bermanfaat untuk

organisasi yang

penghargaan kepada organisasi.

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja Organisasi

2. Pegawai

Pada setiap awal tahun, masing berisi IKU, realisasi tahun

Kontrak kinerja ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan langsung.

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konsultasi secara berkala atas kinerja masing

kinerja. Bimbingan dan konsultasi tersebut dilakukan oleh masing langsung secara berjenjang. Pada periode tahun berjalan ju

kinerja dan penilaian perilaku. Penilaian kinerja dilak

semesteran, sedangkan penilaian perilaku dilakukan secara semesteran. Hasil penilaian kinerja dan perilaku memberikan umpan balik untuk proses bimbingan dan konsultasi

Periode tahun berjalan hingga akhir tahun Periode awal tahun berjalan Penetapan Kontrak Kinerja Penilaian dan Capaian IKU secara (triwulanan)

Umum Pengelolaan Kinerja

da setiap awal tahun, masing-masing pimpinan organisasi menetapkan kontrak kinerja yang berisi IKU, realisasi tahun sebelumnya dan target IKU organisasi yang akan dicapai pada akhir tahun. Kontrak kinerja ditandatangani oleh pejabat yang mempunyai IKU dengan atasan langsung.

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk dilaporkan secara berkala dalam jangka waktu triwulanan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut memberikan umpan balik untuk melakukan perubahan kontrak

apabila diperlukan.

Pada awal tahun berikutnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja organisasi tahun sebelumnya. Hasil penilaian kinerja ini bermanfaat untuk

yang berkinerja tinggi (high performance organisation penghargaan kepada organisasi.

Gambar I.1

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja Organisasi

Pada setiap awal tahun, masing-masing pegawai menetapkan kontrak kinerja yang berisi IKU, realisasi tahun sebelumnya dan target capaian IKU pada akhir tahun. Kontrak kinerja ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konsultasi secara berkala atas kinerja masing-masing pegawai dengan memperhatikan hasil evaluasi kinerja. Bimbingan dan konsultasi tersebut dilakukan oleh masing

langsung secara berjenjang. Pada periode tahun berjalan ju dan penilaian perilaku. Penilaian kinerja dilak

semesteran, sedangkan penilaian perilaku dilakukan secara semesteran. Hasil penilaian kinerja dan perilaku memberikan umpan balik untuk proses bimbingan

serta perbaikan kinerja dimasa datang

Periode tahun berjalan hingga akhir tahun

Revisi Kontrak Kinerja: a. Revisi Target b. Perubahan IKU c. Penambahan IKU

baru karena IKU lama sudah tercapai 100% Penilaian dan Pelaporan Capaian IKU secara berkala (triwulanan)

masing pimpinan organisasi menetapkan kontrak kinerja yang berisi IKU, realisasi tahun sebelumnya dan target IKU organisasi yang Kontrak kinerja ditandatangani oleh pejabat yang

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk dilaporkan secara berkala dalam jangka waktu triwulanan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut memberikan umpan balik untuk melakukan perubahan kontrak

Pada awal tahun berikutnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja organisasi tahun sebelumnya. Hasil penilaian kinerja ini bermanfaat untuk melihat pencapai

high performance organisation) maupun pemberian

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja Organisasi

egawai menetapkan kontrak kinerja yang sebelumnya dan target capaian IKU pada akhir tahun. Kontrak kinerja ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konsultasi secara awai dengan memperhatikan hasil evaluasi kinerja. Bimbingan dan konsultasi tersebut dilakukan oleh masing-masing atasan langsung secara berjenjang. Pada periode tahun berjalan juga dilakukan penilaian dan penilaian perilaku. Penilaian kinerja dilakukan secara triwulanan dan semesteran, sedangkan penilaian perilaku dilakukan secara semesteran. Hasil penilaian kinerja dan perilaku memberikan umpan balik untuk proses bimbingan

dimasa datang.

Periode awal tahun berikutnya

Penetapan Hasil Penilaian Kinerja Organisasi Penghargaan untuk Organisasi Organisasi Berkinerja Tinggi masing pimpinan organisasi menetapkan kontrak kinerja yang berisi IKU, realisasi tahun sebelumnya dan target IKU organisasi yang Kontrak kinerja ditandatangani oleh pejabat yang

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk dilaporkan secara berkala dalam jangka waktu triwulanan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut memberikan umpan balik untuk melakukan perubahan kontrak

Pada awal tahun berikutnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja organisasi ncapaian upun pemberian

egawai menetapkan kontrak kinerja yang sebelumnya dan target capaian IKU pada akhir tahun. Kontrak kinerja ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan

Sepanjang tahun berjalan dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konsultasi secara awai dengan memperhatikan hasil evaluasi masing atasan ga dilakukan penilaian ukan secara triwulanan dan semesteran, sedangkan penilaian perilaku dilakukan secara semesteran. Hasil penilaian kinerja dan perilaku memberikan umpan balik untuk proses bimbingan

(13)

Pada awal tahun berik

tahunan. Hasil penilaian kinerja ini akan bermanfaat untuk melaksanakan kebijakan penataan pegawai maupun pemberian penghargaan kepada

umum pengelolaan kinerja

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja

Periode awal

tahun berjalan Periode tahun berjalan hingga akhir tahun

Penetapan Kontrak

Kinerja

Pada awal tahun berikutnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja

tahunan. Hasil penilaian kinerja ini akan bermanfaat untuk melaksanakan kebijakan egawai maupun pemberian penghargaan kepada

umum pengelolaan kinerja pegawai Kementerian

Gambar I.2

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja

Periode tahun berjalan hingga akhir tahun Bimbingan dan Konsultasi Penilaian dan Pelaporan Capaian Pegawai secara Berkala Keberatan atas Capaian Kinerja Pegawai Penilaian dan Pelaporan Nilai Perilaku secara Berkala

utnya dilakukan penetapan hasil penilaian kinerja pegawai tahunan. Hasil penilaian kinerja ini akan bermanfaat untuk melaksanakan kebijakan egawai maupun pemberian penghargaan kepada pegawai. Kerangka

Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut:

Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja Pegawai

Periode awal tahun berikutnya

Penetapan Hasil Penilaian Kinerja Pegawai Penataan Pegawai Penghargaan untuk Pegawai egawai tahunan. Hasil penilaian kinerja ini akan bermanfaat untuk melaksanakan kebijakan Kerangka adalah sebagai berikut:

(14)

BALANCED SCORECARD KEMENTER

A. Konsep Balanced Scorecard

Konsep BSC dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja

kemudian terus disempurnakan sampai dengan generasi s

adalah sistem pengukuran kinerja, kemudian berkembang menjadi sistem manajemen strategis. Berawal

yang efektif, dan

berkembang ke organisasi non bisnis/pemerintahan. BSC memiliki pengertian yaitu

skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja organisasi atau skor

organisasi/karyawan Hasil perbandingan organisasi/karyawan

menunjukkan bahwa kinerja dan non keuangan

Kata berimbang di atas diwujudkan dalam empat perspektif BSC yaitu customer, internal process, serta learning and growth.

aspek keuangan, jangka pendek menggambarkan aspek non

Perspektif internal process

bersifat internal. Dan perspektif

keuangan, jangka panjang, serta bersifat internal. Untuk lebih jelasnya

a. Perspektif financial

Perspektif paling atas

dibangun dari studi pengukuran kinerja oleh organisasi sebagai berikut:

oleh shareholder diukur dengan

b. Perspektif customer

Perspektif ini merupakan sudut pandang

mendapatkan keuntungan karena produk/jasanya dibeli oleh pelanggan. Perspektif ini dibaca oleh organisasi sebagai berikut: “

organisasi agar memenuhi keinginan customer atau apa yang diinginkan customer untu dipenuhi organisasi

diukur dengan indeks kepuasan pelanggan.

BAB II

BALANCED SCORECARD KEMENTER

Balanced Scorecard (BSC)

Konsep BSC dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja pada sektor bisnis pada tahun 1990 kemudian terus disempurnakan sampai dengan generasi s

adalah sistem pengukuran kinerja, kemudian berkembang menjadi sistem manajemen awal dari sistem pengawasan semata menjadi sistem komunikasi strategi

dan yang semula berfokus pada organisasi bisnis/perusaha berkembang ke organisasi non bisnis/pemerintahan.

BSC memiliki pengertian yaitu kartu skor (scorecard

skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja organisasi atau skor karyawan. Melalui kartu skor,

karyawan di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan tersebut digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja

karyawan yang bersangkutan. Sedangkan b

menunjukkan bahwa kinerja organisasi diukur secara berimbang dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang

Kata berimbang di atas diwujudkan dalam empat perspektif BSC yaitu customer, internal process, serta learning and growth. Perspektif

aspek keuangan, jangka pendek, serta bersifat internal. Perspektif

menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta bersifat eksternal. internal process menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta bersifat internal. Dan perspektif learning and growth

keuangan, jangka panjang, serta bersifat internal.

Untuk lebih jelasnya empat perspektif yang dimaks

financial

paling atas ini merupakan sudut pandang dibangun dari studi pengukuran kinerja pada

oleh organisasi sebagai berikut: ”apa yang harus

shareholder”. Misalnya shareholder menginginkan tingkat laba tinggi yang diukur dengan return on investment,return on asset

customer

ini merupakan sudut pandang

mendapatkan keuntungan karena produk/jasanya dibeli oleh pelanggan. Perspektif ini dibaca oleh organisasi sebagai berikut: “

organisasi agar memenuhi keinginan customer atau apa yang diinginkan customer untu dipenuhi organisasi”. Misalnya pelanggan menginginkan pelayanan yang baik, yang diukur dengan indeks kepuasan pelanggan.

BALANCED SCORECARD KEMENTERIAN KEUANGAN

Konsep BSC dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal sektor bisnis pada tahun 1990 dan kemudian terus disempurnakan sampai dengan generasi sekarang. Generasi awal adalah sistem pengukuran kinerja, kemudian berkembang menjadi sistem manajemen pengawasan semata menjadi sistem komunikasi strategi semula berfokus pada organisasi bisnis/perusaha berkembang ke organisasi non bisnis/pemerintahan.

scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu unit kartu skor, nilai yang hendak diwujudkan di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja Sedangkan berimbang dimaksudkan untuk diukur secara berimbang dari aspek keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta internal dan eksternal. Kata berimbang di atas diwujudkan dalam empat perspektif BSC yaitu financial,

Perspektif financial menggambarkan , serta bersifat internal. Perspektif customer

, jangka panjang, serta bersifat eksternal. menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta learning and growth menggambarkan aspek non

perspektif yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

ini merupakan sudut pandang shareholder karena BSC pada sektor bisnis. Perspektif ini dibaca apa yang harus dicapai organisasi agar dinilai berhasil

menginginkan tingkat laba tinggi yang return on asset atau profit margin.

ini merupakan sudut pandang customer (pelanggan). Perusahaan mendapatkan keuntungan karena produk/jasanya dibeli oleh pelanggan. Perspektif ini dibaca oleh organisasi sebagai berikut: “apa yang harus dicapai organisasi agar memenuhi keinginan customer atau apa yang diinginkan customer untu

pelanggan menginginkan pelayanan yang baik, yang Konsep BSC dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dan Generasi awal adalah sistem pengukuran kinerja, kemudian berkembang menjadi sistem manajemen pengawasan semata menjadi sistem komunikasi strategi semula berfokus pada organisasi bisnis/perusahaan

Kartu suatu unit yang hendak diwujudkan di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja g dimaksudkan untuk keuangan

ncial, menggambarkan customer , jangka panjang, serta bersifat eksternal. menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta menggambarkan aspek non

BSC . Perspektif ini dibaca rganisasi agar dinilai berhasil menginginkan tingkat laba tinggi yang

. Perusahaan mendapatkan keuntungan karena produk/jasanya dibeli oleh pelanggan. apa yang harus dicapai organisasi agar memenuhi keinginan customer atau apa yang diinginkan customer untuk pelanggan menginginkan pelayanan yang baik, yang

(15)

c. Perspektif internal

Perspektif ini adalah sudut pandang organisasi utama di dalam o

inti yang saling berhubungan satu sama lain, yang dilakukan organisasi dalam rangka menciptakan produk/jasa

shareholder.

diukur dengan persentase produk yang gagal dalam proses produksi.

d. Perspektif learning

Perspektif ini adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya internal organisasi. Perspektif ini

melakukan perbaikan

menjalankan proses bisnis utama organisasi. Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.

Keempat perspektif tersebut di atas saling berhubungan. Perspektif terbawah merupakan modal dasar organisasi. Modal dasar yang baik dan kuat menjadikan organisasi mampu menjalankan roda proses bisnis utama dengan baik. Selanjutnya dengan proses bisnis yang baik

dengan baik. Pada akhirnya kepuasan pelanggan menjadikan pelanggan loyal dan organisasi meraih keuntungan. K

suatu model (template

karakteristik suatu organisasi. L ini:

Organisasi seyogi

organisasi memiliki gambaran/cita

pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan, mengkoordinasikan pekerjaan pekerjaan yang berbeda, serta menantang inovasi ke depan. Setelah visi dan misi ditetapkan, maka s Strategi. Peta S Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Inisiatif Strategis

internal business process

ini adalah sudut pandang organisasi

utama di dalam organisasi. Proses bisnis adalah serangkaian

saling berhubungan satu sama lain, yang dilakukan organisasi dalam menciptakan produk/jasa untuk memenuhi

. Misalnya perusahaan mengingink

diukur dengan persentase produk yang gagal dalam proses produksi. learning and growth

ini adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya internal organisasi. Perspektif ini menggambark

melakukan perbaikan dan penguatan sumber daya internal organisasi

menjalankan proses bisnis utama organisasi. Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.

ektif tersebut di atas saling berhubungan. Perspektif terbawah merupakan modal dasar organisasi. Modal dasar yang baik dan kuat menjadikan organisasi mampu menjalankan roda proses bisnis utama dengan baik. Selanjutnya dengan proses bisnis yang baik, organisasi mampu memenuhi keinginan pelanggan dengan baik. Pada akhirnya kepuasan pelanggan menjadikan pelanggan loyal dan organisasi meraih keuntungan. Keempat perspektif

template) yang bersifat fleksibel yang dapat

karakteristik suatu organisasi. Logika BSC dapat digambarkan dalam diagram berikut

Gambar II.1.

Alur Pikir Balanced Scorecard

ianya memiliki visi dan misi, yang membawa setiap

organisasi memiliki gambaran/cita-cita yang sama, sehingga mampu membantu pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan, mengkoordinasikan pekerjaan pekerjaan yang berbeda, serta menantang inovasi ke depan. Setelah visi dan misi

maka selanjutnya dijabarkan ke dalam Strategi membantu organisasi

Visi Misi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Inisiatif Strategis

Visi adalah gambaran keadaan

masa depan. Visi menjawab

Misi adalah tujuan keberadaan organisasi, atau tugas utama organisasi. Misi menjawab pertanyaan “mengapa kita ada?”

Sasaran strategis (SS)

dijalankan, dan dimiliki organisasi

Indikator Kinerja

keberhasilan pencapaian sasaran organisasi

Inisiatif Strategis

dilakukan dalam waktu target IKU

ini adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada proses bisnis adalah serangkaian/sekumpulan aktivitas saling berhubungan satu sama lain, yang dilakukan organisasi dalam memenuhi keinginan pelanggan atau perusahaan menginginkan proses produksi yang optimal diukur dengan persentase produk yang gagal dalam proses produksi.

ini adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya menggambarkan kemampuan organisasi untuk sumber daya internal organisasi agar mampu menjalankan proses bisnis utama organisasi. Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.

ektif tersebut di atas saling berhubungan. Perspektif terbawah merupakan modal dasar organisasi. Modal dasar yang baik dan kuat menjadikan organisasi mampu menjalankan roda proses bisnis utama dengan baik. Selanjutnya sasi mampu memenuhi keinginan pelanggan dengan baik. Pada akhirnya kepuasan pelanggan menjadikan pelanggan loyal dan eempat perspektif di atas harus dipandang sebagai yang bersifat fleksibel yang dapat disesuaikan dengan jenis dan ogika BSC dapat digambarkan dalam diagram berikut

Balanced Scorecard

anya memiliki visi dan misi, yang membawa setiap karyawan dalam cita yang sama, sehingga mampu membantu pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan, mengkoordinasikan pekerjaan pekerjaan yang berbeda, serta menantang inovasi ke depan. Setelah visi dan misi

elanjutnya dijabarkan ke dalam SS dan digambarkan ke dalam Peta organisasi mengomunikasikan keseluruhan

adalah gambaran keadaan organisasi yang ingin dicapai di

Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?” adalah tujuan keberadaan organisasi, atau tugas utama

menjawab pertanyaan “mengapa kita ada?”

Sasaran strategis (SS) adalah apa yang harus dicapai,

dijalankan, dan dimiliki organisasi

inerja Utama (IKU) adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran organisasi

trategis (IS) adalah aktivitas yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk mencapai

yang berfokus pada proses bisnis aktivitas saling berhubungan satu sama lain, yang dilakukan organisasi dalam atau an proses produksi yang optimal,

ini adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya an kemampuan organisasi untuk agar mampu menjalankan proses bisnis utama organisasi. Kesinambungan suatu organisasi

ektif tersebut di atas saling berhubungan. Perspektif terbawah merupakan modal dasar organisasi. Modal dasar yang baik dan kuat menjadikan organisasi mampu menjalankan roda proses bisnis utama dengan baik. Selanjutnya sasi mampu memenuhi keinginan pelanggan dengan baik. Pada akhirnya kepuasan pelanggan menjadikan pelanggan loyal dan harus dipandang sebagai disesuaikan dengan jenis dan ogika BSC dapat digambarkan dalam diagram berikut

dalam cita yang sama, sehingga mampu membantu pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan, mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda, serta menantang inovasi ke depan. Setelah visi dan misi

eta omunikasikan keseluruhan

(16)

strateginya kepada seluruh anggota organisasi demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

Untuk mengukur pencapaian

memudahkan pencapaian target IKU perlu disiapkan aktivitas Inisiatif Strategis

pendek, melibatkan sumber daya (m keluaran/deliverables

B. Balanced Scorecard

BSC Kementerian Keuangan

Visi, Misi, dan Strategi yang tertuang dalam Rencana Strate Keuangan ke dalam suatu Peta Strategi.

dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun. Visi Kementerian Keuangan

negara yang dipercaya

Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan” Misi Kementerian Keuangan

1. Misi Fiskal adalah

Hati-hati (Prudent), dan Bertanggu 2. Misi Kekayaan Negara adalah

optimal sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, dan bertanggung jawab;

3. Misi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah

modal dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global;

4. Misi Penguatan Kelembagaan adalah a. Membangun dan

sesuai dengan b. Membangun dan

berintegritas c. Membangun dan

dan terintegrasi serta

Karena mengacu pada Renstra yang memiliki jangka waktu lima tahun, maka BSC yang dibangun di

tahun. Namun setiap akhir tahun dilakukan perubahan strategi sesuai dengan kond

Keuangan. Dalam hal ini, BSC dapat digunakan sebagai alat untuk merevisi Renstra. strateginya kepada seluruh anggota organisasi demi suksesnya pencapaian tujuan

Untuk mengukur pencapaian SS perlu di susun IKU beserta targetnya. Dalam rangka memudahkan pencapaian target IKU perlu disiapkan aktivitas

(IS). IS bukan merupakan kegiatan rutin organisasi, bersifat jangka pendek, melibatkan sumber daya (manusia, capital

deliverables tertentu.

Scorecard Kementerian Keuangan

Kementerian Keuangan merupakan alat manajemen strategi yang menerjemahkan dan Strategi yang tertuang dalam Rencana Strate

ke dalam suatu Peta Strategi. Renstra Kementerian Keuangan dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun.

Visi Kementerian Keuangan adalah “Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan dipercaya, akuntabel dan terbaik di regional

Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan” Kementerian Keuangan terdiri dari:

Misi Fiskal adalah mengembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat, Berkelanjutan, hati (Prudent), dan Bertanggungjawab;

Kekayaan Negara adalah mewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, dan

jawab;

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah

l dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global;

Misi Penguatan Kelembagaan adalah:

Membangun dan mengembangkan organisasi esuai dengan tuntutan masyarakat;

Membangun dan mengembangkan SDM yang erintegritas tinggi dan bertanggung jawab;

Membangun dan mengembangkan teknologi erintegrasi serta sarana dan prasarana

cu pada Renstra yang memiliki jangka waktu lima tahun, maka BSC yang dibangun di Kementerian Keuangan juga dirancang untuk jangka waktu lima

Namun setiap akhir tahun dilakukan review

perubahan strategi sesuai dengan kondisi internal dan eksternal

. Dalam hal ini, BSC dapat digunakan sebagai alat untuk merevisi Renstra. strateginya kepada seluruh anggota organisasi demi suksesnya pencapaian tujuan

perlu di susun IKU beserta targetnya. Dalam rangka memudahkan pencapaian target IKU perlu disiapkan aktivitas-aktivitas yang disebut bukan merupakan kegiatan rutin organisasi, bersifat jangka capital, peralatan), dan menghasilkan

manajemen strategi yang menerjemahkan dan Strategi yang tertuang dalam Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kementerian Keuangan merupakan dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun.

Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan terbaik di regional untuk mewujudk Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan”.

engembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat, Berkelanjutan, ewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, dan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah mewujudkan industri pasar l dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global;

rganisasi berlandaskan administrasi publik engembangkan SDM yang amanah, profesional,

;

eknologi informasi keuangan yang modern rasarana strategis lainnya.

cu pada Renstra yang memiliki jangka waktu lima tahun, maka BSC juga dirancang untuk jangka waktu lima review dan refinement jika terdapat isi internal dan eksternal Kementerian . Dalam hal ini, BSC dapat digunakan sebagai alat untuk merevisi Renstra. strateginya kepada seluruh anggota organisasi demi suksesnya pencapaian tujuan

perlu di susun IKU beserta targetnya. Dalam rangka aktivitas yang disebut bukan merupakan kegiatan rutin organisasi, bersifat jangka , peralatan), dan menghasilkan

manajemen strategi yang menerjemahkan Kementerian merupakan

Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan dkan

engembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat, Berkelanjutan, ewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, dan ewujudkan industri pasar l dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat

ublik rofesional, odern

cu pada Renstra yang memiliki jangka waktu lima tahun, maka BSC juga dirancang untuk jangka waktu lima jika terdapat Kementerian

(17)

Pengelolaan kinerja berbasis BSC tingkatan, yaitu: a. Kemenkeu-Wide b. Kemenkeu-One c. Kemenkeu-Two d. Kemenkeu-Three e. Kemenkeu-Four f. Kemenkeu-Five

Staf Ahli, Tenaga Pengkaji dan Pejabat Fungsional dikategorikan ke dalam Five.

1. Peta Strategi dan

Pembangunan suatu Peta Strategi hanya dapat dilakukan secara runtut dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

membangun Peta Strategi suatu Unit E dahulu harus ada

Proses penyusunan

a. Pastikan unit organisasi memiliki Visi dan Misi yang b. Peta Strategi

Sedangkan Unit lain adalah Bea dan Cukai (

serta Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (

Strategi juga disusun pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) setingkat yang merupakan instansi vertikal, sepert

(Pangsarops)

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BDK)

c. Tentukan perspektif Peta Strategi dengan memperhatikan hal

1) Sebagai institusi publik yang tidak berorientasi pada profit, tentukan pemangku kepentingan

pihak baik internal maupun eksternal kepentingan atas

2) Apakah unit tersebut memiliki Jika ada, perlu dibuat perspektif terkait langsung dengan

dari luar

3) Setiap unit harus memiliki perspektif

Pada umumnya, perspektif ini menunjukkan rangkaian proses dalam s unit untuk menciptakan nilai bagi

4) Setiap unit harus memiliki perspektif Perspektif

organisasi untuk menjalankan proses bisnis gun outcome organisasi.

d. Temukan kata kunci sasaran dari Visi dan Misi unit organisasi. e. Terjemahkan kata kunci tersebut ke dalam SS

kinerja berbasis BSC di Kementerian Keuangan

Wide: tingkat Kementerian (scorecard

One: tingkat Unit Eselon I (scorecard Pejabat Struktural Eselon I) Two: tingkat Unit Eselon II (scorecard

Three: tingkat Unit Eselon III (scorecard Four: tingkat Unit Eselon IV (scorecard

ive: scorecard (Pejabat Eselon V/Pelaksana).

Staf Ahli, Tenaga Pengkaji dan Pejabat Fungsional dikategorikan ke dalam

dan Sasaran Strategis

Pembangunan suatu Peta Strategi hanya dapat dilakukan secara runtut dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

angun Peta Strategi suatu Unit Eselon I, maka syarat mutlak dahulu harus ada adalah telah tersedia Peta Strategi

Proses penyusunan Peta Strategi dan Sasaran Strategis Pastikan unit organisasi memiliki Visi dan Misi yang Peta Strategi disusun hingga Unit Eselon II

Sedangkan Unit Eselon III yang diperkenankan menyusun peta s adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP),

Bea dan Cukai (KPPBC), Kantor Pelayanan Perbendaharaan serta Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (

juga disusun pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) setingkat yang merupakan instansi vertikal, sepert

(Pangsarops), Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BDK).

Tentukan perspektif Peta Strategi dengan memperhatikan hal

Sebagai institusi publik yang tidak berorientasi pada profit, tentukan pemangku kepentingan (stakeholder) dari unit tersebut.

baik internal maupun eksternal yang secara tidak langsung memiliki kepentingan atas outcome dari suatu organisasi.

Apakah unit tersebut memiliki customer? Jika ada, perlu dibuat perspektif custome

terkait langsung dengan pelayanan suatu organisasi dan merupakan pihak dari luar organisasi.

Setiap unit harus memiliki perspektif Internal

Pada umumnya, perspektif ini menunjukkan rangkaian proses dalam s unit untuk menciptakan nilai bagi stakeholder

Setiap unit harus memiliki perspektif Learning and Growth.

Perspektif Learning and Growth merupakan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk menjalankan proses bisnis gun

outcome organisasi.

Temukan kata kunci sasaran dari Visi dan Misi unit organisasi. Terjemahkan kata kunci tersebut ke dalam SS

Kementerian Keuangan dibagi ke dalam 6 (enam) Menteri Keuangan);

Pejabat Struktural Eselon I); scorecard Pejabat Struktural Eselon II);

scorecard Pejabat Struktural Eselon III); scorecard Pejabat Struktural Eselon IV); (Pejabat Eselon V/Pelaksana).

Staf Ahli, Tenaga Pengkaji dan Pejabat Fungsional dikategorikan ke dalam Kemenkeu

Pembangunan suatu Peta Strategi hanya dapat dilakukan secara runtut dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, ketika akan

selon I, maka syarat mutlak yang terlebi adalah telah tersedia Peta Strategi level Kementerian.

trategis adalah sebagai berikut: Pastikan unit organisasi memiliki Visi dan Misi yang sesuai dengan Renstra unit.

hingga Unit Eselon II dan Unit Eselon III tertentu yang diperkenankan menyusun peta strategi antara

, Kantor Pelayanan dan Pengawasan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN serta Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Selain itu, Peta

juga disusun pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) setingkat Eselon III yang merupakan instansi vertikal, seperti Pangkalan Sarana Operasi engujian dan Identifikasi Barang (BPIB), dan Balai

Tentukan perspektif Peta Strategi dengan memperhatikan hal-hal berikut.

Sebagai institusi publik yang tidak berorientasi pada profit, tentukan dari unit tersebut. Stakeholder adalah yang secara tidak langsung memiliki dari suatu organisasi.

?

customer. Customer merupakan pihak yang pelayanan suatu organisasi dan merupakan pihak

Internal Business Process.

Pada umumnya, perspektif ini menunjukkan rangkaian proses dalam suatu stakeholder dan customer (value chain).

Learning and Growth.

merupakan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk menjalankan proses bisnis guna menghasilkan output atau Temukan kata kunci sasaran dari Visi dan Misi unit organisasi.

Terjemahkan kata kunci tersebut ke dalam SS.

dibagi ke dalam 6 (enam)

Kemenkeu-Pembangunan suatu Peta Strategi hanya dapat dilakukan secara runtut dari tingkat , ketika akan yang terlebih

sesuai dengan Renstra unit. dan Unit Eselon III tertentu. trategi antara Kantor Pelayanan dan Pengawasan KPPN), ). Selain itu, Peta selon III Pangkalan Sarana Operasi Balai

Sebagai institusi publik yang tidak berorientasi pada profit, tentukan adalah yang secara tidak langsung memiliki

merupakan pihak yang pelayanan suatu organisasi dan merupakan pihak

uatu

merupakan sumber daya yang dimiliki oleh a menghasilkan output atau

Gambar

Gambar II.1.
Tabel II.1 Jenis Konsolidasi Periode Definisi  Q1
Tabel II.4  Bobot IKU  E  P  A H  11%  9 M  17%  13%  11 L  22%  17%
Gambar II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika jumlah pasangan titik konjugasi antara dua foto stereo berjumlah lebih besar sama dengan delapan ( n ≥ 8 ) , maka nilai parameter matriks essential terdapat pada

Analisis keunggulan komparatif dengan nilai RCA menunjukkan bahwa komoditi teh Indonesia yang berdaya saing kuat adalah teh hijau HS 090210 dan teh hitam HS 090240 karena

produksi dan upaya menangkapan ikan: Apakah lebih banyak kapal akan menangkap lebih banyak ikan dijelaskan (3.6) Dapat menjelaskan produksi dan upaya penangkapan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Penerimaan Perpajakan, Utang Pemerintah Indonesia, Belanja Modal dan Kebijakan Otonomi Daerah secara simultan berpengaruh signifikan

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; Pertama, berdasarkan nilai t hitung yang diperoleh bahwa variabel

Analisis usaha tani pada induk sapi perah sedang laktasi dengan perlakuan perbaikan pakan yaitu pemberian hijauan rumput Gajah disubtitusi dengan jerami jagung fermentasi

Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang disusun secara teratur dan memudahkan suatu kegiatan. Sedangkan kredit adalah