SKRIPSI
ISMI KURROTUL AINI
STUDI PENGGUNAAN NATRIUM
BIKARBONAT PADA PASIEN PENYAKIT
GINJAL KRONIK DENGAN ASIDOSIS
METABOLIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT
PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK
DENGAN ASIDOSIS METABOLIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2020
Oleh :
ISMI KURROTUL AINI NIM : 201610410311198 Disetujui Oleh Pembimbing I Drs. apt.Didik Hasmono,MS NIP.195809111986011001 Pembimbing II Dr.apt.Lilik Yusetyan.,Sp.FRS NIP.UMM.11407040450
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT
PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK
DENGAN ASIDOSIS METABOLIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan penguji pada tanggal 11 Juli 2020
Oleh :
ISMI KURROTUL AINI NIM : 201610410311198
Disetujui Oleh
Penguji I
Dr.apt. Hidajah Rachmawati, S.Si.,Sp.FRS NIP.11406090449
Penguji II
apt. Ika Ratna H, S.Farm.,M.Sc NIP.11209070480 Penguji III Drs. apt.Didik Hasmono,MS NIP.195809111986011001 Penguji IV Dr.apt.Lilik Yusetyani.,Sp.FRS NIP.UMM.11407040450
v
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya, karena dengan pertolongan-Nya skripsi yang berjudul Studi Penggunaan Natrium Bikarbonat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Asidosis Metabolik (Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo) dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Faqih Ruhyanudin M.Kep.,Sp.Kep.MB, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu Hj.apt.Dian Ermawati, S.Farm.,M.Farm, selaku ketua Program Studi Farmasi Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu tersusunnya skripsi ini.
3. Direktur RS, staf RS, staf Diklit, serta staf ruang Rekam Medis Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian.
4. Bapak Drs.apt.Didik Hasmono, MS selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa membimbing, memberi masukan, motivasi, dan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Ibu Dr.apt.Lilik Yusetyani,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing serta memberi masukan kepada anak bimbingnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
6. Ibu Dr.apt. Hidajah Rachmawati S.Si.,Sp.FRS dan ibu apt. Ika Ratna H, S.Farm.,M.Sc selaku penguji I dan II yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya untuk menguji, serta senantiasa mengkoreksi naskah penulis ini sehingga dapat terselesaikan dengan sangat baik.
vi
7. Ibu apt. Ika Ratna H, S.Farm.,M.Sc selaku dosen wali di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membimbing penulis selama ini
8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik, mencurahkan ilmu pengetahuan, motivasi dan dukungan kepada penulis selama menempuh program sarjana.
9. Staf Pegawai Diklit dan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, Ibu Alia yang selalu memberikan kemudahan pada penulis dalam pengambilan Data.
10. Terima kasih yang tulus kepada kedua orangtua saya Bapak Sutib Harisandi dan Ibu Suarba’ atas cinta, kasih sayang, doa, pengorbanan, kerja keras, motivasi, dukungan baik moral ataupun moril dan waktu yang tidak terbatas selama penulis mengejar cita-cita.
11. Saudara-saudaraku tercinta tante sarah dan adik saya Fika zakinatul laili, serta sepupu saya Mufid, Roni yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
12. Sahabat seperjuangan Endoroo group (Maya, mbak firda, Bang jek, Diana, viecke, ega, elsa, tatta, kaka siti, Dj, Fudar, Tasya, Alya Viri), terima kasih selalu menemani penulis dalam suka duka, memberikan dukungan dan semangat yang tulus. Terimakasih pengalaman dan kenangan selama 4 tahun ini.
13. Sahabat ku, Saudara ku suckseed (mike, mega, dita, tiwi, via,allen, dudut, faik, mbak ajeng, dan sari ) terimakasih sudah setia mendengarkan keluh kesahku selama ini, terimakasih sudah memberikan motivasi masukan dan semangat selama ini
14. Terimakasih Ika tempat ngeluhku selama ini tempat cerita dan temen telponan, makasih sudah nemenin ngerjakan skripsi via telpon terimakasih selalu memberikan dukungan semangat dan motivasi yang tulus.
15. Terimakasih temen kostku Dj,Fudar, Mike makasih sudah membantu penulis selama mengerjakan skripsi ini makasih sudah jadi penyemangatku, makasih dj fudar yang selalu bikin ketawa.
vii
16. Terimkasih Kaka siti, Tatta sang panutan paling rajin teges dan selalu memberikan postif impact kepadaku terimakasih atas semangat dan motivasinya
17. Terimakasih Maya Azizatin yang selalu ada dan mau disusahin dan sering memberi makanan gratis terimakasih sudah mau diajak kesana kemari. 18. Teman-teman seperjuangan Farmasi 2016 yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu yang telah melengkapi selama menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu penulis ucapkan terimakasih atas setiap bantuan dan doa yang diberikan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Malang, 2 Juli 2020 Penulis
viii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ASIDOSIS METABOLIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
Menurut Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO, 2018) Penyakit Ginjal Kronik didefinisikan sebagai kelainan struktur atau fungsi ginjal, yang terjadi selama lebih dari 3 bulan dengan kriteria GFR <60 mL/ min/1,73 m2 dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia meningkat dari 2% menjadi 3,8%. Prevalensi pada laki-laki (0,417%) lebih tinggi dari perempuan (0,352%) dan terjadi peningkatan yang signifikan pada kelompok usia 45-54 tahun (0,56%), usia 55-64 tahun (0,72%), dan tertinggi pada kelompok usia 65-74 tahun (0,82%), sedangkan pada usia ≥75 tahun (0,74%) (RISKESDAS, 2018). Penyebab PGK di Indonesia antara lain hipertensi (36%), diabestes nefropati (29%) dan glomerulopati primer (12%) (IRR, 2018). Gangguann yang umumnya muncul pada penyakit ginjal kronik adalah asidosis metabolik. Asidosis metabolik adalah gangguan keseimbangan asam-basa yang menyebabkan penurunan kadar bikarbonat dalam plasma dan terjadi penurunan pH akibat tidak normalnya ginjal dalam mengekskresikan ion H+ (Adamczak et al., 2018). Penatalaksanaan yang dapat diberikan yaitu terapi natrium sitrat, natrium bikarbonat, kalium bikarbonat dan kalium sitrat dengan tujuan menstabilkan kondisi dan memperbaiki penyebab yang mendasar.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat natrium bikarbonat pada pasien PGK dengan asidosis metabolik, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan natrium bikarbonat pada pasien GGK dengan asidosis metabolik di RSUD Sidoarjo meliputi jenis, dosis, rute, dan lama penggunaan yang dikaitkan dengan data lab dan data klinik.
Metode penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif pada pasien PGK dengan asidosis metabolik pada periode 1 Juli 2019 – 31 Desember 2019. Kriteria inklusi penelitian ini meliputi pasien PGK dengan asidosis metabolik yang mendapat terapi natrium bikarbonat dan obat lain yang menyertai.
ix
Hasil penelitian telah didapatkan pasien PGK dengan asidosis metabolik yang mendapatkan terapi natrium bikarbonat di RSUD Sidoarjo periode 1 Juli 2019 – 31 Desember 2019 adalah sebanyak 20 sampel dari 100 populasi dengan persentase tertinggi pada usia dapat dilihat bahwasannya pasien terbanyak yaitu pada kelompok usia lansia (46-65) tahun sebanyak 15 pasien (75%), dewasa (26-45) tahun sebanyak 4 pasien (15%) dan manula (>65)tahun sebanyak 1 pasien (5%). Distribusi status pasien paling tinggi adalah pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu sebanyak 17 sampel (85 %). Riwayat penyakit yang paling banyak dimiliki pasien adalah hipertensi, yaitu sebanyak 16 sampel (62 %). Diagnosa penyerta yang paling banyak didapat pasien adalah anemia, yaitu sebanyak 13 sampel (41 %). Kondisi pasien saat keluar rumah sakit adalah 11 sampel (55%) membaik dan 9 sampel (45%) meninggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium bikarbonat digunakan tunggal pada semua pasien. Natrium bikarbonat diberikan secara intravena sebanyak 86 % sedangkan pemberian oral sebanyak 14%. Dosis penggunaan natrium bikarbonat paling banyak digunakan adalah (2x25 mEq) IV sebanyak 8 sampel (36%) . Terdapat pola pergantian natrium bikarbonat yaitu pada dosis (2 x 25mEq) IV → (1 x 500mg) PO sebanyak 1 sampel (50%) dan (2 x 25mEq) IV → (1 x 50mEq) IV sebanyak 1 sampel (50%). Lama penggunaan natrium bikarbonat saat Masuk Rumah Sakit (MRS) terbanyak adalah ≤ 5 hari yaitu sebanyak 14 sampel (70%).
x
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ASIDOSIS METABOLIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)
Ismi Kurrotul Aini, Didik Hasmono1*, Lilik Yusetyani2*
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
Latar Belakang : Penyakit Ginjal Kronik didefinisikan sebagai kelainan struktur
atau fungsi ginjal, yang terjadi selama lebih dari 3 bulan dengan kriteria GFR <60 mL/ min/1,73 m2 dengan atau tanpa kerusakan ginjal. . Gangguann yang umumnya muncul pada penyakit ginjal kronik adalah asidosis metabolik. Asidosis metabolik adalah gangguan keseimbangan asam-basa yang menyebabkan penurunan kadar bikarbonat dalam plasma dan terjadi penurunan pH akibat tidak normalnya ginjal dalam mengekskresikan ion H+. Natrium Bikarbonat adalah Alkalizing Agent yang digunakan untuk mengatasi asidosis metabolik pada pasien PGK dengan meningkatkan kadar bikarbonat dan meningkatkan pH darah.
Tujuan : Mengetahui pola penggunan Natrium Bikarbonat pada pasien Penyakit
Ginjal Kronik dengan asidosis metabolik meliputi dosis, rute pemberian, dan lama pemberian.
Metode : Penelitian observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat
deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif pada pasien PGK dengan asidosis metabolik. Kriteria inklusi penelitian ini meliputi pasien PGK dengan asidosis metabolik yang mendapat terapi natrium bikarbonat dan obat lain yang menyertai.
Hasil dan Kesimpulan : Populasi 100 RMK pasien didapat 20 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi, dengan hasil terapi natrium bikarbonat digunakan tunggal pada semua pasien. Natrium bikarbonat diberikan secara IV sebanyak 86 % sedangkan pemberian oral sebanyak 14%. Dosis penggunaan natrium bikarbonat paling banyak digunakan adalah (2x25 mEq) IV sebanyak 8 sampel (36%) . Terdapat pola pergantian natrium bikarbonat yaitu pada dosis (2 x 25mEq) IV → (1 x 500mg) PO sebanyak 1 sampel (50%) dan (2 x 25mEq) IV → (1 x 50mEq) IV sebanyak 1 sampel (50%).
xi
ABSTRACT
STUDY OF SODIUM BICARBONATE IN PATIENTS CHRONIC KIDNEY DISEASE WITH METABOLIC ACIDOSIS
(Research at Sidoarjo Hospital)
Ismi Kurrotul Aini, Didik Hasmono1*, Lilik Yusetyani2*
1
Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
2Faculty of Pharmacy, University of Airlangga
Background : Chronic Kidney Disease is defined as abnormalities in renal
structure or function, which occurs for more than 3 months with GFR criteria <60 mL / min / 1.73 m2 with or without kidney damage. Disorders that commonly occur in chronic kidney disease are metabolic acidosis. Metabolic acidosis is a disorder of acid-base balance that causes a decrease in plasma bicarbonate anions levels and a decrease in pH due to the abnormality of the kidneys in excreting H+ ions. Sodium Bicarbonate is an alkalizing agent that is used to treat metabolic acidosis in CKD patients by increasing bicarbonate levels and increasing blood pH.
Objective : To descriptive the pattern of sodium bicarbonate in chronic kidney
disease with metabolic acidosis patients including dose, route of use, frequency, and duration of usage.
Method : A descriptive observational research with a retrospective study. The
inclusion criteria of this study are chronic kidney disease patients with metabolic acidosis who get sodium bicarbonate therapy and other accompanying drugs.
Results and conclusions : There are 100 patient medical records who diagnosed
chronic kidney disease, 20 samples are inclusion criteria, with the result all of patient get as single patterns sodium bicarbonate. The most numerous single sodium bicarbonate is (2x25 mEq) IV as many as 8 samples (36%). There are switching pattern of sodium bicarbonate which is at a dose (2 x 25mEq) IV to (1 x 500mg) PO of 1 sample (50%) and (2 x 25mEq) IV to (1 x 50mEq) IV of 1 sample (50%).
xii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pengujian ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.3.1 Tujuan Umum ... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tinjauan Tentang Ginjal ... 5
2.1.1 Struktur dan Anatomi Ginjal ... 5
2.1.2 Anatomi Eksternal Ginjal ... 5
2.1.3 Anatomi Internal Ginjal ... 6
2.1.3.1 Struktur Makroskopik Ginjal ... 6
2.1.3.2 Korpuskulum Ginjal ... 6
2.1.3.3 Tubulus Ginjal ... 7
2.1.4 Fungsi Ginjal ... 8
2.1.4.1 Mengeksresikan Sisa Metabolisme Tubuh... 8
2.1.4.2 Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa... 8
2.1.4.3 Produksi Hormon ... 9
2.2 Tinjauan Tentang Penyakit Ginjal Kronik ... 10
2.2.1 Definisi Penyakit Ginjal Kronik ... 10
2.2.2 Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 11
2.2.3 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik ... 12
2.2.4 Etiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 13
2.2.4.1 Hipertensi ... 13
xiii
2.2.4.3 Glomerulonefritis ... 14
2.2.5 Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 15
2.2.6 Faktor Resiko Penyakit Ginjal Kronik ... 16
2.2.7 Manifestasi Penyakit Ginjal Kronik ... 17
2.2.8 Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik ... 17
2.2.8.1 Anemia ... 17
2.2.8.2 Ketidakseimbangan Na+ dan Air ... 17
2.2.8.3 Hiperkalemi ... 18
2.2.8.4 Mineral Bone Disorder (Renal Osteodystrophy) ... 18
2.2.8.5 Uremia ... 18
2.2.8.6 Asidosis Metabolik... 19
2.2.9 Data Laboratorium ... 19
2.2.10Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik ... 21
2.2.10.1Terapi Konservatif ... 21
2.2.10.2Terapi Terhadap Komplikasi... 21
2.2.10.3Terapi Pengganti Ginjal ... 23
2.3 Tinjauan Tentang Asidosis metabolik pada penyakit Ginjal Kronik ... 24
2.3.1 Definisi Asidosis Metabolik ... 25
2.3.2 Epidemiologi Asidosis metabolik pada PGK ... 25
2.3.3 Etiologi Asidosis Metabolik ... 26
2.3.4 Patofisiologi Asidosis Metabolik pada PGK ... 27
2.3.5 Gambaran Klinis Asidosis Metabolik pada PGK ... 27
2.3.6 Penatalaksanaan Asidosis Metabolik pada PGK ... 27
2.4 Tinjauan tentang Buffer ... 27
2.5 Tinjauan tentang Bikarbonat ... 28
2.5.1 Pembentukan Bikarbonat ... 28
2.5.2 Sistem Bikarbonat ... 29
2.6 Tinjauan tentang Natrium Bikarbonat... 30
BAB III KERANGKA KONSEP... 34
3.1 Kerangka Konseptual ... 34
3.2 Kerangka Operasional ... 35
BAB IV METODE PENELITIAN ... 36
4.1 Rancangan Penelitian ... 36
4.2 Populasi dan Sampel ... 36
4.2.1 Populasi ... 36
4.2.2 Sampel ... 36
4.3 Bahan Penelitian ... 36
4.3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 36
4.4 Instrumen Penelitian ... 36
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
xiv
4.7 Metode Pengumpulan data ... 37
4.8 Analisis Data ... 38
BAB V HASIL PENELITIAN... 39
5.1 Data Demografi Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Asidosis metabolik ... 39
5.1.1 Usia Pasien ... 39
5.1.2 Jenis Kelamin Pasien ... 40
5.1.3 Status Penjaminan Pasien ... 40
5.2 Riwayat Penyakit pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 40
5.3 Pola Penggunaan Natrium Bikarbonat pada pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 41
5.4 Pola Penggunaan Natrium Bikarbonat Tunggal pada pasien PGK dengan Asidosis Metabolik... 41
5.5 Pola Pergantian Natrium Bikarbonat Tunggal pada Pasien PGK dengan Asidosis Metabolik... 42
5.6 Lama Penggunaan Natrium Bikarbonat pada Pasien GGK dengan Asidosis Metabolik saat MRS ... 42
5.7 Diagnosa selain Penyakit Ginjal Kronik dengan Asidosis Metabolik ... 42
5.8 Terapi Obat Lain yang Digunakan selain Natrium Bikarbonat ... 43
5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 45
BAB VI PEMBAHASAN ... 46
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
7.1 Kesimpulan ... 59
7.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
xv
DAFTAR TABEL
Tabel ... Halaman
Tabel II. 1 Klasifikasi CKD berdasarkan nilai GFR ... 12
Tabel II. 2 Klasifikasi klinis penyakit ginjal diabetik ... 14
Tabel II. 3 Tinjauan Natrium Bikarbonat ... 31
Tabel II. 4 Sediaan Natrium Bikarbonat yang beredar di Indonesia ... 33
Tabel V. 1 Distribusi usia pasien PGK dengan Asidosis metabolik ... 40
Tabel V. 2 Distribusi Jenis kelamin pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 40
Tabel V. 3 Distribusi Status Penjaminan pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 40
Tabel V. 4 Riwayat penyakit pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 41
Tabel V. 5 Pola Penggunaan Natrium Bikarbonat pada pasien PGK dengan Asidosis Metabolik... 41
Tabel V. 6 Pola Penggunaan Natrium Bikarbonat Tunggal pada pasien PGK dengan Asidosis Metabolik ... 41
Tabel V. 7 Pola Pergantian Natrium Bikarbonat Tunggal pada pasien PGK dengan Asidosis Metabolik... 41
Tabel V. 8 Lama Penggunaan Natrium Bikarbonat Penyakit Ginjal Kronik dengan Asidosis Metabolik... Tabel V. 9 Diagnosa selain Penyakit Ginjal Kronik dengan Asidosis ... 43
Tabel V. 10 Terapi Obat Lain yang Digunakan selain Natrium Bikarbonat ... 43
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar ... Halaman
Gambar 2. 1 Penampang melintang ginjal ... 5
Gambar 2. 2 Bagian Nefron ... 8
Gambar 2. 3 Prevalensi PGK di Indonesia... 11
Gambar 2. 4 Etiologi Penyakit Ginjal kronik... 15
Gambar 2. 5 Patofisiologi PGK ... 16
Gambar 2. 6 Patofisologi Asidosis Metabolik pada PGK ... 26
Gambar 2. 7 Pembentukan Bikarbonat) ... 28
Gambar 2. 8 Mekanisme Fisiologis Bikarbonat ... 29
Gambar 2. 9 Sistem Bikarbonat ... 30
Gambar 2. 10 Struktur Kimia Natrium Bikarbonat ... 30
Gambar 2. 11 Mekanisme Sodium Bikarbonate ... 31
Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual ………. 34
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ... Halaman
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 65
Lampiran 2 Ijin Penelitian ... 66
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Surabaya . 67 Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidoarjo .. 68
Lampiran 5 Surat Ijin Layak Etik... 69
Lampiran 6 Surat Pernyataan ... 70
Lampiran 7 Lembar Pengumpul data ... 71
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ACEI : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor ADH : Anti-Diuretik Hormon
ALO : Acute Lung Odema
ARB : Angiotensin Receptor Blocker BMI : Body Massa Index
BUN : Blood Urea Nitrogen Ca2+ : Kalsium
CCB : Calcium Channel Blocker CKD : Chronic Kidney Disease CVD : Cardiovascular Disease
DM : Diabetes Melitus
ESA : Eritropoietic Stimulating Agent ESRD : End Renal Stage Disease GFR : Glomerular Filtration Rate
Hb : Hemoglobin
HD : Hemodialisis
HCO3- : Bikarbonat
HTN : Hipertensi
IRR : Indonesian Renal Registry IRNA : Instalasi Rawat Inap IU : International Unit IV : Intravena
K + : Kalium
KDIGO : Kidney Disease Improving Global Outcomes KRS : Keluar Rumah Sakit
LFG : Laju Filtrasi Glomerulus LPD : Lembar Pengumpulan Data
MDRD : Modification of Diet in Renal Disease mEq : Mili Eqivalen
MRS : Masuk Rumah Sakit
Na+ : Natrium
NaHCO3 : Natrium bikarbonat
NHANES : National Health and Nutrition Examination Survey NSAID : Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs
PD : Peritoneal Dialisis PGK : Penyakit Ginjal Kronik PRC : Packed Red Cell PTH : Parathyroid Hormone
RAAS : Renin Angiotensin Aldosteron System RMK : Rekam Medik Kesehatan
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
TD : Tekanan Darah
60
DAFTAR PUSTAKA
Adamczak, Marcin, Anna Masajtis-Zagajewska, Oktawia Mazanowska, Katarzyna Madziarska, Tomasz Stompór, dan Andrzej Wiȩcek. 2018.
“Diagnosis and Treatment of Metabolic Acidosis in Patients with Chronic Kidney Disease - Position Statement of the Working Group of the Polish Society of Nephrology.” Kidney and Blood Pressure Research
43 (3): 959–69. https://doi.org/10.1159/000490475.
Adeva-Andany, M. M. et al. (2014) “Sodium bicarbonate therapy in patients
with metabolic acidosis,” Scientific World Journal, 2014(1). doi:
10.1155/2014/627673.
Ahn S, Kim YJ, Sohn CH, et al. Sodium bicarbonate on severe metabolic
acidosis during prolonged cardiopulmonary resuscitation: a
double-blind, randomized, placebo-controlled pilot study. J Thorac Dis. 2018;10(4):2295–2302. doi:10.21037/jtd.2018.03.124
Arianti, Anisa Rachmawati2, Erlina Marfianti2,(2020). Karakteristik Faktor
Risiko Pasien Chronic Kidney Disease (Ckd) Yang Menjalani Hemodialisa Di Rs X Madiun. Biomedika,Volume 12 No 1, Februari
2020, Avalaible Online At
Https://Journals.Ums.Ac.Id/Index.Php/Biomedika,Permalink/Doi:10.2391 7/Biomedika.V12i1.9597 Biomedika, Issn 2085-8345 Diakses 1 Juli 2020 Ashley, C. dan Dunleavy, A. (2019) The Renal Drug Handbook Edited. 5th ed.
NewYork: CRC press.
Berns, J. S. (2015) “Hematologic Complications of Chronic Kidney Disease:
Erythrocytes and Platelets,” Chronic Renal Disease, hal. 266–276.
doi: 10.1016/B978-0-12-411602-3.00022-6.
Blanco (2017) “Medical Biochemistry Water and Acid-Base Balance,” hal. 689–713. doi: 10.1016/B978-0-12-803550-4/00028-8.
BPOM. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta
Buffet, L. dan Ricchetti, C. (2012) “Chronic kidney disease and hypertension:
A destructive combination,” U.S. Pharmacist.
Chang PY, Chien LN, Lin YF, Wu MS, Chiu WT, Chiou HY. Risk factors of gender for renal progression in patients with early chronic kidney disease. Medicine (Baltimore). 2016 Jul;95(30):e4203. doi:
61
10.1097/MD.0000000000004203. PMID: 27472690; PMCID: PMC5265827.
Depkes RI., 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
DiPiro, J. T. (2015) Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. 9th ed,
McGraw-Hill Education. 9th ed. NewYork: McGraw-Hill Education.
doi: 10.2514/6.2010-8193.
Feher, J. (2017) “Functional Anatomy of the Kidneys and Overview of Kidney
Function,” Quantitative Human Physiology, hal. 698–704. doi:
10.1016/b978-0-12-800883-6.00069-0.
Gillis, L. dan Wilkie, M. (2019) “Peritoneal dialysis,” Medicine (United
Kingdom). Elsevier Ltd, 47(9), hal. 603–608. doi: 10.1016/j.mpmed.2019.06.003.
Gopalakrishnan, N. dan Abraham, G. (2017) “Management of Hypertension in
Chronic Kidney Disease: Consensus Statement by an Expert Panel of Indian Nephrologists,” The Journal of the Association of
Physicians of India, 65(2), hal. 5.
Goraya, N. dan Wesson, D. E. (2017) “Management of the Metabolic Acidosis
of Chronic Kidney Disease,” Advances in Chronic Kidney Disease.
Elsevier Ltd, 24(5), hal. 298–304. doi: 10.1053/j.ackd.2017.06.006. Hall, J. E. and G. (2016) Textbook of Medical Physiology. THIRTEENTH,
Elsevier inc. THIRTEENTH. Elsevier inc. doi: 10.1016/b978-0-12-800883-6.00072-0.
Harambat, J. et al. (2017) “Metabolic acidosis is common and associates with
disease progression in children with chronic kidney disease,”
Kidney International, 92(6), hal. 1507–1514. doi:
10.1016/j.kint.2017.05.006.
Iorio, B. R. et al. (2019) “Treatment of metabolic acidosis with sodium
bicarbonate delays progression of chronic kidney disease: the UBI Study,” Journal of Nephrology, 32(6), hal. 989–1001. doi:
10.1007/s40620-019-00656-5.
IRR. (2018). 11th Report of IRR (Indonesia Registry Renal). Indonesia.
Jauharany, F. F. dan Widyastuti, N. (2017) “Keseimbangan asam-basa tubuh
dan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas,” Jurnal Gizi
62
Kamel, S. K. (2017). Chapter 3 - Metabolic Acidosis: Clinical Approach,. In
Fluid, Electrolyte and Acid-Base Physiology (5th edition ed., pp. 53-66).
Toronto: Elsevier.
Katzung, B. G. (2015) Basic & Clinical Pharmacology. 13th ed. New York: Mc Graw Hill Education.
KDIGO (2018) “KDIGO 2018 Clinical Practice Guideline for the Prevention,
Diagnosis, Evaluation, and Treatment of Hepatitis C in Chronic Kidney Disease,” Kidney International Supplements, 8(3), hal. 91–165.
doi: 10.1016/j.kisu.2018.06.001.
Kemenkes R.I. 2017. Ginjal Kronis - Direktorat P2PTM. Available at:
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/ginjal-kronis (Accessed: 28 January 2020) Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Kraut, J. A. dan Nagami, G. T. (2018) Metabolic Acidosis of Chronic Kidney
Disease. Second Edi, Textbook of Nephro-Endocrinology. Second
Edi. Elsevier Inc. doi: 10.1016/b978-0-12-803247-3.00018-0.
Ku, E. et al. (2019) “Hypertension in CKD: Core Curriculum 2019,” American Journal of Kidney Diseases. Elsevier Inc, 74(1), hal. 120–131. doi: 10.1053/j.ajkd.2018.12.044.
Lehnhardt, A. dan Kemper, M. J. (2011) “Pathogenesis, diagnosis and
management of hyperkalemia,” Pediatric Nephrology, 26(3), hal.
377–384. doi: 10.1007/s00467-010-1699-3.
Maiuolo, Jessica, Francesca Oppedisano, Santo Gratteri, Carolina Muscoli, dan Vincenzo Mollace. 2016. “Regulation of uric acid metabolism and
excretion.” International Journal of Cardiology 213: 8–14.
https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2015.08.109.
McManus, M. S. dan Wynter-Minott, S. (2017) “Guidelines for Chronic Kidney
Disease: Defining, Staging, and Managing in Primary Care,”
Journal for Nurse Practitioners. Elsevier, Inc, 13(6), hal. 400–410. doi: 10.1016/j.nurpra.2017.04.017.
Mescher, A. L. (2013) Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13th ed. Mc Graw Hill Education.
Pagana, Kathleen Deska, Timothy J. Pagana, Theresa Noel Pagana. 2015.
63
Edition. United States of America: an imprint of Elsevier Inc. ISBN:
978-0-323 22576-2.
Papich, M. G. (2016). Sodium Bicarbonate. Saunders Handbook of Veterinary
Drugs, 729–730. doi:10.1016/b978-0-323-24485-5.00514-3
Rahmawati, F. (2018) “Aspek Laboratorium Gagal Ginjal Kronik,” Jurnal
Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 6(1), hal. 14. doi:
10.30742/jikw.v6i1.323.
Raphael, K. L. (2019) “Metabolic Acidosis in CKD: Core Curriculum 2019,” American Journal of Kidney Diseases. Elsevier Inc, 74(2), hal. 263– 275. doi: 10.1053/j.ajkd.2019.01.036.
Rodrigues Neto Angéloco, L. et al. (2018) “Alkaline Diet and Metabolic
Acidosis: Practical Approaches to the Nutritional Management of Chronic Kidney Disease,” Journal of Renal Nutrition, 28(3), hal. 215–
220. doi: 10.1053/j.jrn.2017.10.006.
Sari, K.M.,2009. Pola Regimentasi Natrium Bikarbonat pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Asidosis Metabolik di Departemen Penyakit Dalam Rumiktal Dr. Ramelan Surabaya. Surabaya : Skripsi Mahasiswa
Schrier, R. (2010). Renal and electrolyte disorder (Vol. 7th). Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Seifter, J. L. (2014) “Integration of acid-base and electrolyte disorders,” New England Journal of Medicine, 371(19), hal. 1821–1831. doi: 10.1056/NEJMra1215672.
Shaman, A. M. dan Kowalski, S. R. (2016) “Hyperphosphatemia Management
in Patients with Chronic Kidney Disease,” Saudi Pharmaceutical
Journal. King Saud University, 24(4), hal. 494–505. doi: 10.1016/j.jsps.2015.01.009.
Sherwood, L. (2016) Human Physiology from Cells to System. Ninth Edit. Buston: Cangage Learning.
Smeltzer et al, 2008. Buku Ajar Keperwata Medikal Bedah. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Steddon, S. et al. (2014) Oxford Handbook of Nephrology and Hypertension. 2nd ed. United Kindom: Oxford University Press.
64
6th ed. Philadelphia: F. A. Davis Company. doi: 10.1309/lmze9pxb0a1ojlhd.
Tortora, G. J. dan D. B. (2014) Dasar anatomi dan fisiologi: pemeliharaan dan
kontinuitas tubuh manusia (vol:2). 13th ed. Jakarta: EGC.
USRDS. 2017 Annual data report. United States Renal Data System; [updated 2017]. https://www.usrds.org/2017/view/v1_01.aspx#Figure_1_2 - Diakses Desember 2019.
Vanholder, R. et al. (2016) “Clinical management of the uraemic syndrome in
chronic kidney disease,” The Lancet Diabetes and Endocrinology.
Elsevier Ltd, 4(4), hal. 360–373. doi: 10.1016/S2213-8587(16)00033-4.
Verdiansah. 2016. Pemeriksaan Fungsi Ginjal. Vol. 43. Bandung: Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/25/23 (Diakses pada 25 November 2019)
Webster, A. C. et al. (2017) “Chronic Kidney Disease,” The Lancet. Elsevier Ltd, 389(10075), hal. 1238–1252. doi: 10.1016/S0140-6736(16)32064-5.
Wiberg-Itzel E, C Lipponer, M Norman, A Herbst, D Prebensen, A Hansson. Determination of pH or lactate in fetal scalp blood in management of intrapartum fetal distress: randomised controlled multicentre trial. BMJ 2008;336:1284-7.
Whittlesea, Cate and Hodson Karen. 2019. Clinical Pharmacy and Therapeutics
Sixth Edition. 6th Editio. China: Elsevier Inc. https://doi.org/10.3126/jcmc.v9i3.25793.
Yang, Min, Chester H. Fox, Joseph Vassalotti, dan Michael Choi. 2011.
“Complications of progression of CKD.” Advances in Chronic Kidney
Disease 18 (6): 400–405. https://doi.org/10.1053/j.ackd.2011.10.001. Ziegler, Moritz M, Richard G. Azizkhan, Daniel von Allmen, and Thomas R.
Webeer. 2014. Operative Pediatric Surgery. 2nd edition. United States : The McGraw-Hill Education., p. 1293