• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan khalayak akan informasi dan hiburan juga semakin meningkat. Hal ini dilihat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan khalayak akan informasi dan hiburan juga semakin meningkat. Hal ini dilihat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Belakangan ini dunia bisnis atau entrepreneurship berkembang dengan pesat. Kebutuhan khalayak akan informasi dan hiburan juga semakin meningkat. Hal ini dilihat oleh pengembang usaha dan dimanfaatkan sebagai langkah yang terus berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan khalayak di dalam industri tersebut.

Tingkat kejenuhan manusia pada aktifitas dan rutinitas sehari-hari umumnya memiliki batasan tertentu, untuk mengimbanginya manusia harus mampu menyeimbangkannya dengan hal- hal yang bersifat membawa kesenangan. Dalam mengatasi kejenuhan-kejenuhan tersebut setiap individu memiliki cara yang berbeda.

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004:88), dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran. Kebutuhan masyarakat akan fasilitas perdagangan dan perbelanjaan yang memadai terus meningkat bersama dengan peningkatan jumlah penduduk dijakarta. Seiring kemajuan jaman, pandangan masyarakat pada suatu kegiatan perdagangan dan perbelanjaan mulai berubah. Masyarakat membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar tempat dimana mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, melihat hal tersebut maka diperlukan adanya sarana atau pusat perbelanjaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dari segi penyediaan barang-barang atau

(2)

kebutuhan, kenyamanan berbelanja, maupun pusat perbelanjaan yang dapat digunakan sebagai sarana rekreasi serta mampu mewadahi aktifitas-aktifitas sosial yang dibutuhkan masyarakat dalam skala kota. Shopping mall merupakan suatu bentuk pusat perbelanjaan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk berbelanja maupumn berekreasi dengan fasilitas-fasilitas yang disediakannya.

Beberapa dekade terakhir industri pusat perbelanjaan mengalami banyak perubahan hingga sekarang, baik perubahan yang bersifat fisik maupun dari perkembangan jenis fasilitas dan pelayanan yang disediakannya. Bila melihat kebutuhan masyarakat Jakarta akan pusat perbelanjaan maka industri ini akan terus berkembang pesat. Peningkatan kualitas dan kuantitas dari pusat perbelanjaan tersebut akan terus dilakukan oleh pengembang dan manajemen dalam bersaing dengan pusat perbelanjaan lainnya, diataranya melakukan redesain eksterior, interior, dan penyuguhan konsep entertainmen lainnya. Redesain untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat merupakan hal penting yang harus dijadikan sebagai acuan para pengolah bisni di industri ini.

Di era modernisasi ini dalam sebuah organisasi atau perusahaan, Public Relations atau biasa disebut dengan humas merupakan salah satu bagian yang mempunyai tugas untuk bertanggung jawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran masyarakat serta membangun dan mempertahankan citra positif perusahaan maupun produk yang diwakilinya. Kebutuhan tenaga seorang Public Relations atau humas merupakan ujung tombak yang representative dan sangat dibutuhkan di sejumlah perusahaan, terlebih lagi kebanyakan perusahaan yang cukup besar di Indonesia sangat memerlukan tenaga seorang Public Relations untuk

(3)

membangun hubungan baik dengan publik internal maupun publik ekternal. ( Putra, 2009)

Kemajuan dan kemunduran perusahaan sangat ditentukan oleh peran seorang Public Relations. Public Relations merupakan profesi menjadi mediator, dengan kata lain ciri khas dari Public Relations adalah menyelenggarakan komunkasi timbal balik (two way communication) antara perusahaan dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan tertentu, dan kebijakan-kebijakan yang ada. Demi kemajuan perusahaan yang bersangkutan satu Public Relations tidak hanya memberikan informasi kepada publiknya akan tetapi, Public Relations juga menerima informasi dari publiknya. Oleh karna itu, masing-masing pihak akan mengetahui keinginan pihak yang lainnya. Proses komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations bukanlah sebuah tugas yang mudah dan sepele yang bisa dilaksanakan secara personal tanpa adanya sebuah kerjasama dari tim yang solid, serta tanpa sebuah rencana kerja yang efektif, efisien, dan komprehensif. Peranan-peranan di atas bisa dijadikan bahan pedoman untuk mensukseskan proyek-proyek yang sedang dilakukan serta untuk meningkatkan kinerja Public Relations. Tidak hanya perusahaan berskala kecil, lembaga atau perusahaan besar juga membutuhkan jasa Public Relations karena, dalam sebuah perusahaan dapat dipastikan memilki banyak kepentingan dan tanggung jawab sosial. Dari keberagaman keinginan publik, bisa menjadi konflik bagi perusahaan itu sendiri yang dikhawatirkan bisa menggagu kestabilan perusahaan tersebut apabila tidak dicari pemecahannya secara cepat dan akurat. Oleh karena itu, praktisi Public Relations dituntut untuk menciptakan kerja sama dengan dasar hubungan baik dengan publik. Secara sederhana tugas Public Relations

(4)

bisa dikatakan mentransformasi sebuah informasi dari perusahaan kepada publik. (Prayitno, 2009)

Plaza Senayan salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di bilangan Jakarta Pusat, pusat perbelanjaan ini harus mengalami persaingan yang ketat atas kemunculan pusat perbelanjaan lain yang ada di Jakarta. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pihak menejemen pusat perbelanjaan Plaza Senayan untuk bersaing dan tetap pada level amannya seperti sebelum kemunculan pusat perbelanjaan lainnya. Pihak menejemen harus mempertahankan Image “primadona” agar tetap mendapatkan keuntungan atau profit sebesar-besarnya. Kemuculan pusat perbelanjaan beru seperti senanyan city, Senayan Trade Center, dan Fx, merupakan sebuah ancaman pada jumlah atau kuantitas pengunjung yang datang. saat mall baru tersebut belum bermunculan pengunjung hanya datang ke Plaza Senayan dikarenakan hanya ada satu mall dikawasan tersebut pada masa itu. Rata-rata pengunjungnya pun berasal dari kalangan menengah keatas dikarenakan toko – toko yang berada didalam Plaza Senayan toko yang menjual barang-barang branded yang harganya sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi Plaza Senayan terutama bagi Public Relations nya dalam meningkatkan pemasukan bagi mall tersebut. Public Relations harus melakukan sesuatu yang dapat menarik pengunjung dengan cara, melakukan rapat internal untuk mambuat redisain, konsep-konsep baru, dan juga mengadakan pameran di mall tersebut, dengan mengadakan konsep konsep baru disetiap tahunnya seperti suasana natal, lebaran, tahun baru cina, dan juga tahun baru. Dengan adanya konep yang selalu diperbaruhi dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung terhadap Plaza Senayan. Ancaman yang ada merupakan sebuah faktor untuk meningkatkan kualitas yang selama

(5)

ini dimiliki oleh Plaza Senayan dengan strategi public relations yang baik sehingga judul penelitian ini yakni “Strategi Public Relations Plaza Senayan Dalam Mempertahankan citra ” . Divisi Public Relations pada suatu perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membuat suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan beserta kegiatan dari program-program yang mewakili perusahaan. Beberapa upayanya adalah merenovasi beberapa bagian mall seperti lokasi pintu masuk dengan tujuan agar pengunjung merasa nyaman untuk masuk kedalam mall tersebut, dan juga menyediakan segala keperluan pengunjung dari segi hiburan, tempat makan, toko buku, dan juga toko pakaian, hal ini sangat penting dan merupakan salah satu hal kenyamanan yang dibutuhkan oleh pengunjung.

Salah satu contoh jenis hiburan yang ada di Plaza senayan dan dipertahankan sampai saat ini adalah jam besar yang setiap jamnya menampilkan hiburan dengan suara musik yang diperagakan oleh boneka-boneka yang memegang alat musik, hiburan ini telah ada semenjak Plaza Senayan didirikan dan sampai saat ini masih direalisasikan. Berbagai cara dalam mempertahankan citra divisi Public Relations melakukan strategi-strategi yang dapat menarik pengunjung sehingga dapat bersaing dengan shopping center lainnya yang berada dikawasan sekitar, kenyamanan dan aplikasi yang lengkap merupakan salah satu faktor penting didalam strategi yang dilakukan oleh Public Relations Plaza Senayan.

Plaza Senayan merupaka shopping center yang dapat bertahan sampai saat ini dengan persaingan shoping center yang ada disekitarnya, dengan konsep-konsep baru yang dihadirkan dapat menentukan peningkatan persaingan yang dilakukan.

(6)

1.2. Ruang Lingkup Penelitian

1. Pembatasan Materi

Dalam penelitian ini, penulis membatasi materi penelitiannya dengan memfokuskan strategi Public Relations guna dalam membangun citra Plaza Senayan.

2. Pembatasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan skripsi ini, penulis memberikan batasan istilah dalam judul penelitian yaitu “ Strategi Public Relations Plaza Senayan Dalam Membangun citra”

3. Pembatasan Lokasi

Lokasi yang akan diteliti yaitu kawasan Plaza Senayan, Jakarta. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai Mei 2012.

1.3. Perumusan Masalah

1. Bagaimana strategi Public Relations Plaza Senayan dalam mempertahankan citra?

2. Apa hambatan yang dihadapi Public Relations Plaza Senayan dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

1.4. Tujuan dan Manfaat

(7)

1. Untuk mengetahui strategi Public Relations Plaza Senayan dalam mempertahankan citra.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi Public Relations Plaza Senayan dalam mempertahankan citra dan bagaimana mereka mengatasinya.

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Manfaat Akademis

Memberikan tambahan referensi dan sebagai bahan evaluasi maupun sebagai bahan acuan yang dapat digunakan sebagai pengembangan lebih lanjut. Dan hasil kajian ini diharapkan bermanfaat bagi para akademis lain yang ingin melakukan kajian lanjutan.

b. Manfaat Praktis

Bagi penulis, diharapkan melalui penelitian ini dapat menabah wawasan mengenai strategi Public Relations Plaza Senayan dalam membangun citra. Bagi pihak-pihak lain, penelitian ini dapat menjadi acuan dan bahan masukan bagi yang ingin menindak lanjuti penelitian ini dalam perspektif yang berbeda atau hanya sekedar menambah pengetahuan.

c. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis terhadap penelitian.

(8)

1.5. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dan digunakan sebagai data laporan ini, penulis menggunakan dua macam sumber informasi yakni sumber primer dan sumber sekunder.

1. Data Premier

Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara: a. Wawancara mendalam (Indepth Interview)

Wawancara mendalam adalah, proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

b. Pengamatan atau Observasi

Selain melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber di atas, penulis juga akan melakukan observasi, dengan mengamati apa yang akan diteliti. 2. Data sekunder

a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku teks bacaan makalah-makalah, ataupun bacaan lainnya serta diktat yang diberikan makalah-makalah kuliah yang menjadi referensi dalam penulisan skripsi, adapun dari contoh-contoh skripsi mahasiswa-mahasiswi lainnya.

b. Published Data di Internet

Data yang sudah dipublikasikan dan disebarkan melalui internet di web-web perusahaan yang sesuai dengan data peneltian.

(9)

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab pertama ini mengutarakan penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltian, dan kegunaan penelitian yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu strategi Public Relations Plaza Senayan damal membangun citra.

BAB II LANDASAN TEORI

Menguraikan Pada bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka sebagai bahan pedoman untuk membahas yang ada dalam perumusan masalah. Teori yang penulis kemukakan diantaranya berpedoman pada Daftar Pustaka yang menjadi bahan perkuliahan dan dari buku ilmiah lain termasuk sumber dari internet, majalah dan tulisan ilmiah lainnya.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan metode penelitian yaitu Deskripstif Kualitatif dengan teknik Wawancara mendalam (in-depth interview), sejarah perusahaan, dan struktur organisasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan data-data sekaligus hasil wawancara mendalam (in-depth interview) yang dilakukan dengan data sekunder dan teori yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

(10)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian, sehingga penelitian ini memberikan hasil yang baik dan berguna bagi peneliti maupun mahasiswa dan pembaca.

Referensi

Dokumen terkait

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain rasa syukur kehadirat ALLAH SWT, karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tulisan skripsi yang

Efisiensi teknis produksi menggambarkan pengorbanan atau biaya yang harus ditanggung untuk menghasilkan output tertentu. Hal ini tercermin dalam pemakaian input, dimana

Dalam menggunakan metode transportasi, pihak manajemen mencari rute distribusi yang akan mengoptimumkan tujuan tertentu, misalnya tujuan meminimumkan total biaya

Presiden Joko Widodo menginginkan kegiatan karnaval Kemerdekaan menjadi agenda tahunan, Hal ini dikatakannya saat menghadiri karnaval dan pesta rakyat yang bertajuk

47 Data sumur yang digunakan berisikan top dari setiap formasi yang berfungsi sebagai marker dan digunakan sebagai petunjuk pada saat interpretasi horizon pada penampang

Mitra perubahan cukup memahami kebutuhan pasar, sudah mampu melihat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu mitra perubahan menyadari bahwa Bank Jateng

Lingkungan belajar di sekolah diduga mempengaruhi hasil belajar karena dengan lingkungan belajar yang kondusif, siswa akan lebih produktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat

Melalui tayangan Malang TV Nonggo yang menyelipkan iklan atau promosi produk Sari Jahe Keraton, diharapkan dapat mendorong atau memotivasi khalayak agar memenuhi kebutuhan akan