i
(LAKIP) Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban amanah dan telah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 sebagai kewajiban dari Instansi Pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran kinerja program dan kegiatan tahunan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Selain sebagai bahan pertanggungjawaban, LAKIP telah juga dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.
Implementasi dari pertanggung jawaban Akuntabilitas tersebut itulah yang kemudian dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang di dalamnya juga berupaya membuat penilaian yang obyektif sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi organisasi secara keseluruhan.
Kami menyadari bahwa apa yang kami hasilkan belum maksimal, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
KEPALA DINAS SOSIAL
KOTA TANGERANG SELATAN
Wahyunoto Lukman, S.IP, MM Pembina Tingkat I / IV b Nip. 19720526 199203 1 002
ii
BAB I
PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Gambaran Umum Organisasi …... 4
1.3 Sumber Daya Dinas Sosial ………... 8
1.4 Landasan Hukum ………... 17
1.5 Maksud dan Tujuan ... 19
1.6 Isu Strategis ……….. 20
1.7 Sistematika Penyusunan Laporan kinerja Tahun 2018 ………. 21
BAB II PERENCANAAN KINERJA……… 24
2.1 Rencana Strategis Dinas ... 24
2.1.1 Visi dan Misi Dinas Sosial …….……... 28
2.2 Strategi dan Kebijakan... 30
2.3 Rencana Kinerja Tahun 2019…... 33
2.3.1 Program dan Kegiatan ….……… 33
2.3.2 Indikator Kinerja Utama……...……….. 35
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2019 ……….………. 40
3.1 Pengukuran Kinerja ………... 40
3.2 Pencapaian Sasaran Stratejik …... 41
3.3 Evaluasi Dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Stratejik 43 3.4 Akuntabilitas Keuangan ……… 51
BAB IV PENUTUP ... 54
iii
2020 yang mengacu kepada Rencana Strategik Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan tahun 2016-2021.
Inti dari LAKIP tahun 2020 adalah pengukuran capaian kinerja dengan menggunakan indikator sasaran yang telah ditetapkan serta evaluasi dari berbagai capaian kinerja yang dianggap perlu diperhatikan.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran tahun 2020 untuk Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Indikator Program yang ditetapkan pada tahun 2020 hasil capaian kinerjanya dikategorikan Memuaskan.
A. Kesimpulan
Kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. LAKIP Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan tahun 2020 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 53 Tahun 2014 tentang Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAPKIN merupakan bentuk pengejahwatahan akuntabilitas capaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian sasaran, baik atas sasaran makro yang tercermin dalam indikator makro maupun sasaran strategi seperti yang ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja sebagaimana tertuang dalam Indicator KinerjaUtama (IKU), Perjanjian Kinerja (PERKIN) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun Aggaran 2020. 2. Sesuai target kinerja yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan 2020 terdapat 3 (tiga) Sasaran Strategik dengan Indikator Kinerja serta Indikator Program yang ditetapkan melalui penggunaan indikator kinerja sasaran dan metode rata-rata untuk menghitung capaian masing-masing indikator maka dari 3 (tiga) Sasaran Strategik dengan Indikator Kinerja serta Indikator Program sudah berhasil diwujudkan secara optimal, yaitu rata-rata 100%, artinya bila dihubungkan dengan indikator sasaran termasuk dalam kategori perdikat baik.
iv sebelumnya.
B. Kendala
Kendala yang dihadapi sehubungan dengan proses penyusunan LAKIP adalah: Sistem AKIP pada Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan belum terbangun secara optimal dikarenakan mekanisme pelaporan dari para pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), belum memberikan pelaporan secara terperinci mengenai permasalahan yang dihadapi dan solusi dalam pemecahan masalah dalam pelaksana kegiatan. Sehingga penyusunan SAKIP Dinas Sosial belum dapat tersaji dengan optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam tahun-tahun mendatang Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan akan menyempurnakan sistem AKIP, sehingga LAKIP yang disajikan akan lebih dapat menggambarkan akuntabilitas dan pertanggungjawaban yang diharapkan masyarakat.
1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, disebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka atas dasar tersebut pemerintah menyusun Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP yang dijadikan dasar dalam menyusun Laporan Instansi pemerintahuntuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
SAKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah yang lebih akuntabel sehingga dapat memberikan efek pada perbaikan kinerja instansi pemerintah atas hal-hal sebagai berikut:
1. Efektifitas penyelenggaraan instansi pemerintah dan efesiensi sumber daya pemerintahan termasuk anggaran;
2 masyarakat;
3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Beradasarkan dari hal itu, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sesungguhnya mengindikasikan suatu sistem yang integratif baik yang menyangkut penerapan Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja (Performance Based) serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report). Gambaran atas integrasi tersebut dan posisi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dapat dilihat pada gambar berikut:
3 Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang memiliki tugas dan fungsi dalam penanganan dan pengelolaan bidang sosial juga memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pembangunan yang tertuang dalam program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Selain itu, LAKIP mempunyai fungsi sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan di tahun yang akan datang. LAKIP juga sebagai suatu pemenuhan penjawaban publik (public answering) yang menjadi bagian penting dalam pengejewantahan transparansi publik. F e e d b a c k RPJM RENCANA STRATEGIS RENCANA KERJA TAHUNAN PENETAPAN KINERJA RENCANA KERJA & ANGGARAN PELAKSANAAN (KINERJA AKTUAL) RENCANA KERJA & ANGGARAN L A K I P Strategic planning Performance based Accountability report
4 Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan, Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2015 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan, Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan, Peraturan Walikota nomor 65 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan tata kerja dinas sosial sebagaimana telah di rubah Peraturan Walikota nomor 34 Tahun 2017.
Struktur organisasi dan tata kerja Dinas Sosial kota tangerang selatan adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kota Tangerang Selatan yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah, melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pengendalian program pembangunan daerah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Sosial mempunyai fungsi: a. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang
rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial.
b. Perumusan, Penetapan, Pelaksanaan program dan anggaran bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial.
c. Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian, Pemantauan pelaksanaan tugas bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial;
d. Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian, Pemantauan pelaksanaan tugas umum dan Kepegawaian, keuangan, serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pengkoordinasian pelaksanaan bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial
dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial.
f. Penyelenggaraan pelayanan penerbitan izin pengumpulan sumbangan dalam Daerah;
5 h. Penyelenggaraan dan pemantauan pemulangan warga negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di daerah untuk dipulangkan ke kelurahan asal;
i. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA dan orang dengan HIV yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi anak yang berhadapan dengan hukum; j. Penyelenggaraan pemeliharaan anak-anak terlantar;
k. Penyelenggaraan ketersediaan kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi korban bencana daerah;
l. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana daerah;
m. Penyelenggaraan pemeliharaan taman makam pahlawan nasional daerah;
1.2.1. SUSUNAN ORGANISASI DAN KELENGKAPAN
Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan sesuai Peraturan Walikota No. 34 Tahun 2017 terdiri dari atas:
a. Kepala Dinas; b. Sekretaris Dinas;
c. Sekretariat terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; 2. Sub Bagian Perencanaan.
d. Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri dari:
1. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia; 2. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disbabilitas;
3. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.
e. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial; 2. Seksi Jaminan Sosial Keluarga.
6 2. Seksi Pendampingan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan; 3. Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, Kepahlawanan dan
Restorasi Sosial.
g. Unit Pelaksana Teknis ;
7
(PERWAL 34 TAHUN 2017)
BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENANGANAN
FAKIR MISKIN BIDANG REHABILITASI
SOSIAL
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN SUB BAG PERENCANAAN
BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin
Seksi Pendampingan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, Kepahlawanan dan Restorasi Sosial
Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia
Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial
Seksi Jaminan Sosial Keluarga
8
1.3. SUMBER DAYA DINAS SOSIAL
Tingkat keberhasilan sebuah lembaga dalam pencapaian kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaan serta tujuan yang ingin dihasilkan secara optimal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penunjang yaitu:
a. Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki integrasi diri yang baik;
b. Dukungan sarana prasarana penunjang kinerja yang andal; c. Dukungan anggaran yang proporsional dan berbasis kinerja; d. Serta sistem dan mekanisme internal yang baik.
Berdasarkan hal tersebut, pembahasan tentang kinerja pelayanan kelembagaan pada Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dapat dilihat dari kondisi eksisting beberapa faktor tersebut sebagai mana berikut:
1.3.1 Kondisi Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan Peraturan Walikota No. 34 Tahun 2017, jumlah pegawai pada Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan seluruhnya berjumlah 97 orang terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil : 25 orang
b. Calon Pegawai Negeri Sipil : - orang
c. Tenaga Suka Rela : 87 orang
Dilihat dari jenjang pendidikan formal Pegawai Negri Sipil yaitu :
a. Sarjana S2 : 9 orang
b. Sarjana S1 : 12 orang
c. Diploma 3 : - orang
d. SLTA dan Sederajat : 4 orang
9
f. SD : - orang
Dilihat dari golongan, yaitu :
a. Golongan IV : 9 orang
b. Golongan III : 14 orang
c. Golongan II : 2 orang
d. Golongan I : - orang
Dilihat dari jabatan struktural dan fungsional, yaitu : a. Jabatan Struktural berdasarkan Golongan:
1) Eselon II : 1 orang
2) Eselon III : 4 orang
3) Eselon IV : 10 orang
b. Jabatan Fungsional :
1) Pengantar Kerja : - orang
2) Instruktur : - orang
3) Arsiparis : 1 orang
4) PPNS : 1 orang
5) Pengurus/Penyimpan Barang : 2 orang
c. Pelaksana : 8 orang
jenjang pendidikan formal Tenaga Kerja Sukarela yaitu :
a. Sarjana S2 : - orang
b. Sarjana S1 : 38 orang
c. Diploma 3 : 9 orang
d. SLTA dan Sederajat : 34 orang
e. SLTP : - orang
10 Lebih Lengkap mengenai komposisi sumber daya manusia yang ada pada Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan terlihat pada tabel berikut ini:
1. Yang menduduki Jabatan Berdasarkan eselonering, Yaitu:
JABATAN PANGKAT/GOL PENDIDIKAN
TERAKHIR
KEPALA DINAS SOSIAL Pembina Tk I / IV b
S2 Magister
Manajemen
SEKRETARIS DINAS Pembina / IV a
S2 Magister
Manajemen KASUBBAG UMUM, KEPEGAWAIAN
DAN KEUANGAN Pembina / IV a
S2 Magister Sains
KASUBBAG PERENCANAAN Pembina / IV a
S2 Magister
Manajemen KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN
SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN
Pembina / IV a
S2 Megister Hukum
KEPALA BIDANG REHABILITASI Pembina / IV a
S2 Magister
Manajemen KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN
JAMINAN SOSIAL Pembina / IV a
S2 Magister Sains
KASI PEMBERDAYAAN
KELEMBAGAAN SOSIAL Pembina / IV a
S2 Magister
Pendidikan KASI PENDAMPINGAN BANTUAN
STIMULAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN
Pembina Tk I / IV b
S1 Ilmu
Pemerintahan KASI PEMBERDAYAAN SOSIAL
FAKIR MISKIN Penata TK I / III d
S1 Sosial KASI REHABILITASI SOSIAL ANAK
DAN LANJUT USIA Penata TK I / III d
S1 Ekonomi
KASI REHABILITASI SOSIAL
PENYANDANG DISABILITAS Penata TK I / III d
S1 Ekonomi
KASI REHABILITASI SOSIAL TUNA SOSIAL DAN KORBAN
PERDAGANGAN ORANG
Penata TK I / III d
S1 Pendidikan
11
KASI JAMINAN SOSIAL KELUARGA Penata / III c SMA
KASI PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI
KORBAN BENCANA ALAM Penata / III c SMA
Dari sisi ketersediaan sumber daya manusia, kondisi SDM yang ada saat ini di Dinas Sosial dirasakan masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan tingkat beban kerja kelembagaan dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan di urusan sosial.
Agenda pengembangan dan pembinaan kapasitas sumber daya aparatur di lingkungan Dinas Sosial di arahkan pada:
a. Pelayanan dan Penanganan terhadap PMKS yang ada di Tangerang Selatan; b. Pendidikan dan pelatihan teknis yang terkait urusan sosial;
c. Peningkatan etos kerja dan disiplin pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengembangan kapasitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan urusan sosial diarahkan pada upaya peningkatan wawasan, keahlian dan kemampuan manajerial dalam pengembangan masyarakat berdasarkan variabel penyandang masalah kesejahteraan sosial agar penanganan masalah-masalah tersebut dapat dilakukan dengan baik.
Selanjutnya, terkait peningkatan etos kerja dan disiplin aparatur diarahkan pada pengembangan sistem, mekanisme dan prosedur yang standarisasi termasuk pengembangan motivasi pegawai.
1.3.2 Kondisi Sarana Prasarana
Sarana prasarana merupakan komponen penting dalam menunjang pencapaian kinerja organisasi agar lebih efektif, efesien dan terarah, permasalahan daya dukung sarana prasarana kelembagaan merupakan isu sentral yang dominan terdapat di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Tangerang
12 Selatan. Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya kemampuan penganggaran daerah dalam memenuhi kebutuhan sarana prasarana.
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan saat ini menempati gedung kantor di Jl. Raya Serpong No.01 Kelurahan Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. Adapun sarana prasarana perlengkapan kerja yang dimiliki oleh Dinas Sosial, adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1.
Data Inventaris Barang
No. Nama Barang / Jenis Barang Jumlah Pembelian / Perolehan Jumlah
2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
1 LEMARI BESI 5 12 0 0 17
2 FILLING CABINET 3 0 0 0 3
3 LEMARI ARSIP KACA 3 0 0 0 3
4 BUFET 1 1 1 0 3
5 RAK ARSIP 2 0 0 0 2
6 SOFA 1 0 0 0 1
7 KURSI TUNGGU 2 0 0 0 2
8 MEJA ESSELON II 1 0 0 0 1
9 MEJA ESSELON III 4 0 0 0 4
10 MEJA ESSELON IV 2 0 0 0 2
11 MEJA KERJA STAF 3 0 0 0 3
12 KURSI KERJA ESSELON II 1 0 0 0 1
13 KURSI ESSELON III 4 0 0 0 4
14 KURSI STAF 5 0 0 0 5 15 KOMPUTER PC 9 5 2 0 16 16 LAPTOP 9 1 0 0 10 17 PROYEKTOR 1 0 0 0 1 18 HARDDISK EXTERNAL 11 5 0 0 16 19 PRINTER 4 3 3 0 10 20 MESIN FAX 1 0 0 0 1 21 KAMERA SLR 1 0 0 0 1 22 HANDYCAM 1 0 0 0 1
13 23 BRANKAS BESI 1 0 0 0 1 24 WHITEBOARD 6 0 0 0 6 25 AC SPLIT 2 0 5 5 12 26 LEMARI ES 1 0 0 0 1 27 TV LED 1 0 0 0 1 28 GENSET BENSIN 6500 WATT 2 0 0 0 2
29 GENSET SOLAR 3200 WATT 2 0 0 0 2
30 TOILET UMUM PORTABLE 3 0 0 0 3
31 MESIN DIGITAL SABLON 5 0 0 0 5
32 MESIN STEAM MOTOR 9 0 0 0 9
33 SCAN NAP 1 0 0 0 1
34 KAMERA CCTV 1 0 0 0 1
35 HARDWARE SERVER 1 0 0 0 1
36 JARINGAN LAN 1 0 0 0 1
37 Compressor 0 13 0 0 13
38 Mesin Steam Rol 0 10 0 0 10
39 Alat Penghancur Kertas 0 2 0 0 2
40 Microphone 0 1 0 0 1 41 Loudspeaker 0 1 0 0 1 42 Gitar Sopanish 0 1 0 0 1 43 Drum 0 1 0 0 1 44 Gitar Elastrik 0 2 0 0 2 45 Lemari Kaca 0 1 0 0 1 46 Lemari Penyimpan 0 2 0 0 2 47 Tenda 0 7 0 0 7 48
Meja Kerja Pegawai Non
Struktural 0 6 0
0
6 49
Kursi Kerja Pegawai Non
Struktural 0 4 0
0
4 50
Wheel Chair (Alat Kesehatan
Rehabilitasi Medis) 0 19 0 0 19 51 Tensimeter 0 2 0 0 2 52 Kecapi 0 18 0 0 18 53 Pompa Air 0 0 0 1 1 54 Tangki Air 0 0 0 2 2 55 Jet Pump 0 0 0 1 1
14
1.4 LANDASAN HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 dilandasi dasar hukum sebagai berikut :
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah;
g. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten;
h. Undang-undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelola Keuangan Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagia Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
15 m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
n. Peranturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentan Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evalusasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
o. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dan SK LAN 239 Tahun 2003 (25 Maret 2003);
p. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelola Keuangan Derah;
q. Permendagri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tetang Pedoman Pengelola Keuangan Daerah; r. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tetang Perubahan Kedua Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelola Keuangan Daerah; s. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
t. Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
u. Instruksi Menteri PAN Nomor 77 Tahun 1999 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita Kinerja Instansi Pemerintah;
v. Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2015 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;
w. Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan;
x. Peraturan Walikota nomor 34 tahun 2017 tentang perubahan Peraturan Walikota nomor 65 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Sosial.
16
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
Esensi dari LAPKIN bagi Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen. Sistem Pengendalian ini untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategik Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dapat dipenuhi melalui implementasi strategis pencapaiannya (Program dan Kegiatan) yang selaras. Sistem pengukuran kinerja di bangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan yang berhasil pada setiap akhir periode pelaksanaan program / kegiatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki dua fungsi utama sekaligus,yaitu :
1. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan untuk menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Kepala;
2. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAPKIN Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, yaitu menjadikan SAKIP 2020 sebagai sarana pertanggungjawaban Dinas atas capaian kinerja yang berhasil di peroleh selama tahun 2020. Esensi capaian
17 kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi, tujuan dan sasaran strategik telah dicapai selama tahun 2020.
2. Aspek manajemen kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan SAKIP 2020 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja Dinas bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja yang di temukan dapat dirumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga kinerja dapat ditingkatkan.
1.6. ISU STRATEGIS
Isu strategis permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Perlunya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan;
2. Perlunya sinergitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah yang berbatasan dan swasta, dalam menangani permasalahan sosial;
3. Masih terbatasnya sarana prasarana yang dimiliki Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan guna melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan sosial kepada masyarakat;
4. Masih kurang responsifnya Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dalam menanggapi permasalahan sosial yang ada;
5. Belum berjalan dengan baik perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat rawan sosial dan korban bencana.
1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA TAHUN
18 Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan selama tahun 2020. Capaian kinerja (performance result) tahun 2020 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) tahun 2020 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 sesuai dengan keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Ikhtisar Eksekutif, menjelaskan pencapaian tujuan dan sasaran utama rencana
strategik serta kendala-kendala dan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan langkah antisipasif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
Bab I –Pendahuluan, menjelaskan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan, Gambaran Umum Organisasi serta Sistematika Penyusunan LAKIP.
Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan Rencana Strategis, Rencana
Kinerja, Visi Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Pencapaian Rencana Kinerja Tahunan 2020dan Ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2020.
Bab III – Akuntablitas Kinerja, A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
19 sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kerja.
Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan tahun 2020 dan menguraikan langkah strategi pemecahan yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Lampiran-lampiran terdiri dari data perjanjian kinerja, rencana kinerja tahunan, pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2020.
20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS DINAS
Siklus Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) dalam sistem akuntabilitas kinerja dimulai dari konteks perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh Dinas (OPD) sebagai sebuah pijakan awal atas kinerja kelembagaan yang mengarahkan segenap potensi kelembagaan menjadi kinerja dalam pembangunan.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mewajibkan setiap OPD untuk menyusun Rencana Strategis sebagai dokumen resmi daerah yang menjabarkan visi, misi, kebijakan dan prioritas program daerah selama kurun waktu lima tahun ke depan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD, maka Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan telah memiliki Rencana Strategis Dinas yang menjadi arah dan panduan kelembagaan dalam meningkatkan kinerja kelembagaan melalui pengembangan perencanaan yang terukur, terarah dan berkelanjutan.
Perencanaan Strategis setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan : (1) dimana kita berada sekarang, (2) Kemana Kita akan menuju, dan (3) bagaimana kita menuju ke sana. Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana stratejik mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian, visi dirumuskan untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari misi dituangkan dalam tujuan dan sasaran stratejik organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang dicapai oleh organisasi di dalam memenuhi visi misinya. Pertanyaan “bagaimana kita menuju kesana” dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian
21 tujuan dan sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi.
Rencana strategis secara struktur disusun berdasarkan telaah yang mendalam atas kondisi objektif kelembagaan baik yang bersifat internal maupun eksternal yang didasarkan pada pengamatan dan penganalisaan atas isu-isu strategis urusan sosial baik pada tingkat nasional, regional maupun daerah dan juga kelembagaan sehingga dapat menjadi landasan bagi penetapan visi, misi, kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan yang menjadi tolok ukur kinerja kelembagaan itu sendiri.
Kota Tangerang Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 memiliki tanggung jawab mengelola semua potensi dan sumber daya daerah demi tercapainya cita-cita pembangunan termasuk konsentrasi pembangunan di bidang sosial dalam mengentaskan kemiskinan.
Permasalahan kesejahteraan sosial merupakan persoalan yang sangat
kompleks dan dinamis sehingga target rencana strategis dinas sosial merupakan
target per-tahun. Kompleksitas persoalan sosial tidak hanya menyangkut variabel masalah sosial yang sangat luas (mulai dari kemiskinan, keterlantaran, kecatatan, keterasingan, ketunaan sosial, efek kebencanaan baik alam maupun bencana sosial, dan penyimpangan perilaku masyarakat), namun juga menyangkut optimalisasi integrasi dan sinergitas lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan dalam pengembangan perencanaan dan pengendalian kebijakan, strategi dan program kesejahteraan sosial agar lebih menyentuh akar permasalahan yang mendasar.
Sementara sisi dinamis dari persoalan kesejahteraan sosial adalah terkait bahwa persoalan tersebut memiliki kecenderungan untuk meningkat, dengan faktor penyebab yang beragam dari tahun ke tahun sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif, tidak hanya penanganan masalahnya semata namun juga penanganan yang bersifat antisipatif atas potensi permasalahan sosial yang dapat muncul di kemudian hari.
22 Secara umum permasalahan pembangunan terkait persoalan kesejahteraan sosial sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial di Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
a. Trend Peningkatan Angka penyandang masalah kesejahteraan sosial
Penyandang masalah kesejahteraan sosial merupakan kelompok rentan baik secara sosial, ekonomi maupun hukum, dimana potensi pertumbuhannya dari waktu ke waktu meningkat. Kondisi potensi peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial tersebut seharusnya sebanding dengan tingkat perlakuan penanganan baik yang diinisiasikan oleh pemerintah secara langsung melalui program-program pembangunan, maupun dengan mendorong inisiasi dunia usaha dan kelompok masyarakat pada peningkatan peran dan tanggung jawab sosial secara bersama sebagai sebuah modal sosial (sosial capital) dalam rangka pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial di masyarakat. Dalam pemberdayaan bagi masyarakat miskin sebagai suatu contoh, kemiskinan di masyarakat dikelompokkan pada tiga kelompok utama yaitu kelompok masyarakat sangat miskin, masyarakat miskin dan masyarakat hampir miskin (kelompok rentan).
b. Kualitas kelembagaan kesejahteraan sosial dalam melaksanakan peran dan fungsinya
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kota Tangerang Selatan, Dinas sosial melakukan pendekatan pembangunan di urusan sosial lebih mengarah pada tingkat partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat itu sendiri secara sinergis dengan pemerintah, dimana peran pemerintah lebih sebagai fasilitator dan regulator atas upaya percepatan dan peningkatan penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial.
23 Dimana peran pemerintah yang berupaya mengembangkan potensi penanggulangan kemiskinan membutuhkan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam konteks yang sinergis antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya termasuk lembaga-lembaga kesejahteraan sosial yang terdapat di tengah-tengah masyarakat.
Hanya saja secara faktual, peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial di masyarakat belum optimal dalam menjembatani permasalahan kesejahteraan sosial di masyarakat dan masih memerlukan dorongan yang kuat melalui pemberdayaan (pembinaan dan pengembangan) atas peran dan fungsi dari lembaga kesejahtaraan sosial yang lebih optimal.
c. Peningkatan perlindungan dan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
Peningkatan perlindungan dan jaminan sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat dirasakan masih belum maksimal. Hal ini tercermin antara lain masih cukup tingginya angka permasalahan perempuan rawan sosial ekonomi, orang dengan kedisabilitasan (ODK), lanjut usia terlantar, tuna susila, penyandang disabilitas dan korban tindak kekerasan (rumah tangga).
Dalam pelaksanaannya, perlindungan dan jaminan sosial terhadap PMKS seyogyanya melibatkan peran serta aktif dari masyarakat khususnya para pelaku sosial baik per-orangan ataupun lembaga, yang tentunya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah khususnya dinas yang menangani urusan sosial yaitu Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan.
24
2.1.1. VISI DAN MISI DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG SELATAN
Visi merupakan merupakan rumusan harapan ekspektasi sebuah lembaga atas kondisi yang lebih baik sebagai sebuah tujuan akhir jangka menengah yang ingin diwujudkan.
Penetapan sebuah visi secara teoritik adalah penetapan suatu arah bagi lembaga atas target yang dinginkan di masa depan, karena pada hakekatnya visi akan menjadi panduan dan arah yang jelas bagi lembaga dalam mengerahkan dan mengelola segenap potensi dan sumber daya yang dimilikinya guna pencapaian target yang ditetepkan tersebut.
Merujuk pada beberapa hal yang menjadi landasan perumusan visi dinas yaitu:
1. Gambaran umum permasalahan pembangunan sosial di Kota Tangerang Selatan;
2. Isu strategis baik yang bersifat internal (kelembagaan), maupun yang eksternal (sasaran pelayanan);
3. Tugas dan fungsi kelembagaan dalam pelayanan di urusan sosial;
4. Telaah atas visi, misi, program daerah sebagaimana yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kota tangerang Selatan tahun 2016-2021;
5. Serta Rentsra Kementerian dan Dinas terkait di Provinsi.
Maka ditetapkanlah visi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan 2011-2016 sebagai berikut:
Perumusan dan penetapan visi tersebut dibangun berdasarkan penjelasan logis sebagai berikut:
MENJADI DINAS YANG HANDAL DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN SOSIAL
25 1. “Menjadi Dinas Yang Handal” mempunyai makna bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan selalu professional dengan azas efektif, efisien, transparan dan akuntabel;
2. “Dalam Memberikan Pelayanan Sosial” mempunyai makna bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaan dalam melaksanakan pelayanan di urusan sosial di Kota Tangerang Selatan, maka fokus utama target pelayanan (sasaran) akan tetap terkonsentrasi pada upaya peningkatan pelayanan di bidang pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial serta rehabilitasi sosial. Hal itu menggambarkan aspek konsistensi lembaga dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan tugas pembangunan termasuk atas apa yang ingin di capai pada masa mendatang.
Pengembangan akuntabilitas kelembagaan pemerintah merupakan intisari utama dari reformasi birokrasi dalam upaya pengembangan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
Untuk mewujudkan Visi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan tahun 2016 - 2021, serta sebagai upaya aktualisasi dan implementasi atas visi, misi dan program pembangunan Pemerintah Kota Tangerang Selatan maka ditetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas lembaga Dinas Sosial 2. Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
3. Meningkatkan pemberdayaan PMKS dan lembaga kesejahteraan sosial; 4. Meningkatkan pemberian bantuan dan jaminan sosial.
26
2.2. STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DINAS SOSIAL
Sebagai kelanjutan alur logis penetapan visi dan misi serta langkah teknis pencapaiannya, maka perlu dirumuskan beberapa tujuan dan sasaran yang bersifat jangka menengah sebagai berikut:
2.2.1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan merupakan tindak lanjut penetapan tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi kelembagaan yang ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, rincian atas penjelasan strategi dan kebijakan berdasarkan misi adalah sebagai berikut:
2.2.1.1 Strategi dan kebijakan Misi 1 : Meningkatkan Kapasitas Lembaga
Dinas Sosial.
Tabel 2.1.
Strategi dan Kebijakan Misi 1
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan kinerja DinasSosial 1. Meningkatnya kemampuan dan kapasitas pegawai, 2. Meningkatnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, 3. Mengembangkan pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel, 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pegawai, 2. Penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan aparatur dinas sosial, 3. Optimalisasi penganggaran, 4. Penyusunan dokumen 1. Pendidikan dan pelatihan pencapaian kinerja aparatur, 2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan barang milik daerah, 3. Peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah, 4. Mengakomodir perencanaan pembangunan daerah
27 4. Meningkatkan dokumen perencanaan dan pengendalian yang akuntabel, 5. Meningkatnya kualitas data dan informasi.
perencanaan yang akomodatif,
5. Peningkatan kualitas data dan informasi kesejahteraan sosial.
sesuai tugas dan fungsi dinas, 5. Meningkatkan
kualifikasi dan verifikasi data atau informasi.
2.2.1.2. Strategi dan Kebijakan Misi 2 : Meningkatkan Memberikan
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;
Tabel 2.2.
Strategi dan Kebijakan Misi 2
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat Meningkatnya penanganan permasalahan sosial Pemenuhan prasarana sarana penanganan masalah sosial dan peningkatan kapasitas PMKS
Optimalisasi
pemanfaatan prasarana sarana dan anggaran yang di alokasikan untuk penanganan masalah sosial
28
2.2.1.3. Strategi dan Kebijakan Misi 3 : Meningkatkan Pemberdayaan PMKS dan Lembaga Kesejahteraan Sosial;
Tabel 2.3.
Strategi dan Kebijakan Misi 3
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat
Meningkatnya peran serta PMKS dalam meningkatkan perekonomian daerah Peningkatan kerjasama penanganan masalah sosial dan jaminan sosial
Memperluas jejaring kerjasama
pengamanan sosial dengan pelaku sosial baik lembaga maupun perorangan
2.2.1.4. Strategi dan Kebijakan Misi 4 : Meningkatkan Pemberian Bantuan
dan Jaminan Sosial;
Tabel 2.4.
Strategi dan Kebijakan Misi 4
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat Meningkatnya penanganan permasalahan sosial Peningkatan bantuan sosial dan jaminan sosial
Memperluas cakupan penerima bantuan dan jaminan sosial berdasarkan data dan informasi yang akurat
29
2.3. RENCANA KINERJA TAHUN 2020
2.3.1 PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan merupakan perangkat teknis dalam mencapai visi dan misi kelembagaan dinas sosial Kota Tangerang Selatan, program, kegiatan, kelompok sasaran dan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas, sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Aparatur
Pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Aparatur ditujukan bagi pemenuhan dan penempatan sesuai dengan keahliannya. Sasaran dari program tersebut adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pegawai sesuai dengan kebutuhan, dengan kelompok sasaran yaitu Pegawai Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dan melalui kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur Dinas Sosial.
2. Program Pelayanan Administrasi dan Sarana Prasarana Perkantoran
Pelayanan Administrasi dan Sarana Prasarana Perkantoran ditujukan bagi pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan pegawai yang merupakan penunjang pencapaian kinerja internal kelembagaan. Adapun sasaran dari program tersebut adalah terpenuhinya penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan aparatur dinas sosial, dengan kelompok sasaran Pegawai Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dan melalui kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran Dinas Sosial.
3. Program Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Keuangan daerah ditujukan dalam Pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel. Adapun sasaran dari implementasi program tersebut adalah mengoptimalkan penganggaran yang transparan dan akuntabel hasil kinerja dinas sosial, dengan kelompok sasaran Pegawai Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dan melalui kegiatan
30 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset Dinas Sosial.
4. Program Perencanaan pembangunan daerah
Program Perencanaan pembangunan daerah merupakan program yang ditujukan bagai tercapainya Dokumen Perencanaan dan pengendalian yang berkualitas di uurusan sosial. Kinerja perencanaan meliputi aspek perencanaan jangka menengah dan tahunan serta perencanaan sistem, prosedur dan mekanisme kerja internal. Sedangkan kinerja pengendalian meliputi aspek monitoring, evaluasi pelaporan baik yang terkait dengan implementasi kebijakan, program dan kegiatan serta anggaran kelembagaan. Adapun sasaran dari program tersebut adalah menyusun dokumen perencanaan yang akomodatif, dengan kelompok sasaran Pegawai Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dan melalui kegiatan Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Program dan Kegiatan Dinas Sosial.
5. Program Pengembangan Data dan Informasi
Program Pengembangan Data dan Informasi merupakan upaya peningkatan dalam pendataan yang valid. Adapun sasaran dari program tersebut adalah meningkatkan kualitas data dan informasi kesejahteraan sosial, dengan kelompok sasaran Pegawai Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan dan melalui kegiatan Peningkatan Kualitas Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial.
6. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial merupakan meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial melalui penanganan, pembinaan dan penyediaan prasarana dan sarana sosial. Adapun sasaran dari program tersebut Pemenuhan prasarana sarana penanganan masalah sosial dan peningkatan kapasitas PMKS, dengan kelompok sasaran para penyandang masalah kesejahteraan sosial yang ada di Kota Tangerang Selatan, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
31 ➢ Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial;
➢ Rehabilitasi Sosial Dasar Anak dan Lanjut Usia Terlantar; ➢ Peningkatan sarana dan prasarana sosial;
➢ Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
7. Program Pemberdayaan Masyarakat Rawan Sosial dan Lembaga
Kesejahteran Sosial
Program Pemberdayaan Masyarakat Rawan Sosial dan Lembaga Kesejahteran Sosial merupakan upaya Peningkatan kerjasama penanganan masalah sosial dan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial di masyarakat. Adapun sasaran dari program tersebut untuk meningkatkan kerjasama penanganan masalah sosial dan jaminan sosial, dengan kelompok sasaran para penyandang masalah kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan sosial, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: ➢ Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;
➢ Pendampingan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan;
➢ Pemberdayaan Masyarakat, Lembaga, Kepahlawanan dan Restorasi Sosial.
8. Program Bantuan dan Jaminan Sosial
Program Bantuan dan Jaminan Sosial merupakan upaya Peningkatan bantuan sosial dan jaminan sosial bagi PMKS. Pada Pogram Bantuan dan Jaminan Sosial memiliki sasaran guna meningkatkan pemberian bantuan dan jaminan sosial, dengan kelompok sasaran keluarga rentan sosial, korban bencana dan veteran (kepahlawanan) yang ada di Kota Tangerang Selatan, melalui kegiatan :
➢ Perlindungan Jaminan Sosial Keluarga;
32
2.3.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Nama Organisasi Dinas Sosial
2 Tugas Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Sosial
3 Fungsi a. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial;
b. Perumusan, Penetapan, Pelaksanaan program dan anggaran bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta
perlindungan dan jaminan sosial;
c. Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian,
Pemantauan pelaksanaan tugas bidang rehabilitasi sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial; d. Pengkoordinasian pelaksanaan bidang rehabilitasi
sosial, Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial; f. Penyelenggaraan pelayanan penerbitan izin
pengumpulan sumbangan dalam Daerah;
g. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) daerah;
h. Penyelenggaraan dan pemantauan pemulangan warga negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di daerah untuk dipulangkan ke kelurahan asal;
i. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban penyalahgunaan NAPZA dan orang dengan HIV yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi anak yang berhadapan dengan hukum;
j. Penyelenggaraan pemeliharaan anak-anak terlantar; k. Penyelenggaraan ketersediaan kebutuhan dasar dan
33
l. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat
terhadap kesiapsiagaan bencana daerah;
m. Penyelenggaraan pemeliharaan taman makam
pahlawan nasional daerah;
Tabel 2.5.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Sumber Data
1
Meningkatnya peran serta PMKS dalam meningkatkan perekonomian daerah
Persentase PMKS mandiri RPJMD DAN RENSTRA
2 Persentase penanganan
permasalahan sosial
RPJMD DAN RENSTRA
2.3.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
Rencana kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan tahun 2020 mengacu pada indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PERKIN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan 2016-2021.
Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan menetapkan program yang dilaksanakan tahun 2020 melalui Perjanjian Kinerja (PERKIN), sebagai tabel berikut:
34
Tabel 2.6.
PERJANJIAN KINERJA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Meningkatnya Kapasitas Pegawai Dinas Sosial
Terlaksananya Bimbingan Teknis, Pelatihan dan Pembinaan Pegawai DINSOS
100%
2 Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial
Tersedianya Kebutuhan sarana
prasarana pegawai DINSOS 100% 3
Terlaksananya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel
Tersedianya Dokumen pelaporan
keuangan dan aset DINSOS 100% 4 Tercapainya Nilai Kinerja
Dinas Sosial
Meningkatnya Kategori Peringkat
Kinerja BB
5 Meningkatnya kualitas data dan informasi
Tersedianya data dan informasi
yang akurat dan akuntabel 100% 6
Meningkatnya peran serta PMKS dalam meningkatkan perekonomian daerah
Persentase PMKS yang
mendapatkan bantuan dan jaminan Sosial
100%
7
Persentase PMKS yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial dasar
100%
8
Persentase PMKS dan PSKS yang diberdayakan
100%
9 100%
No Program Anggaran Keterangan
1 Pengembangan Sistem Manajemen
Sumber Daya Aparatur Rp. 100,000,000 APBD
2 Pelayanan Administrasi dan Sarana
Prasarana Perkantoran Rp. 4,299,400,000 APBD
3 Pengembangan Pengelolaan Keuangan Rp. 100,000,000 APBD 4 Perencanaan Pembangunan Daerah Rp. 450,000,000 APBD 5 Pengembangan Data dan Informasi Rp. 878,000,000 APBD 6 Bantuan dan Jaminan Sosial Rp. 850,000,000 APBD 7 Pelayanan dan Rehabilitasi
35 8
Pemberdayaan Masyarakat Rawan Sosial dan Lembaga Kesejahteraan Sosial
Rp. 736,200,000 APBD
Jumlah Rp. 8,801,600,000
Melalui perjanjian kinerja Tahun Anggaran 2020, Dinas Sosial memperoleh pagu anggaran untuk urusan sosial sebesar Rp. 8,801,600,000.00 (delapan miliar
delapan ratus satu juta enam ratus ribu rupiah).
Rencana kinerja ini menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukan nilai kualitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
36
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
DINAS SOSIAL
KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN ANGGARAN
20203.1. PENGUKURAN KINERJA
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan maka perlu dilakukan pengukuran kinerja.
Dalam melaksanakan pengukuran akuntabilitas kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2020, menggunakan metode perbandingan capaian kinerja sasaran.Metode perbandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result).
Perhitungan persentase pencapaian target memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi sebagai berikut:
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus:
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus:
Realisasi Persentase Capaian = x 100% Rencana/Target Rencana – (Realisasi-Rencana) Persentase Capaian = x 100% Rencana
37 Adapun skala keberhasilan maupun kegagalan dari pencapaian kinerja pada Tahun Anggaran 2020 ditetapkan dalam suatu skala pengukuran pencapaian kinerja, dengan standar kinerja ke dalam kategori sebagai berikut :
Klasifikasi nilai capaian kinerja Predikat
• > 100 % : Sangat Baik
• > 80 % - 100 % : Baik
• > 60 % - 80 % : Cukup Baik
• < 50 % - 60 % : Kurang
Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulis Pengukuran Kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.
3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEJIK
Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan yaitu dengan membandingkan rencana dan realisasi pada tahun 2020.
3.2.1 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Perangkat Daerah
Berdasarkan Matriks Pengukuran Kinerja (PK) maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target (Rencana Tingkat Capaian) Dinas Sosial dilihat dari masing-masing indikator kinerja kegiatan dibandingkan dengan kegiatan yang ada, atau kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
38 Dalam mengukur keberhasilan suatu kinerja sasaran atau kegiatan Dinas Sosial menggunakan Indikator Kerja Outcome, sebagaimana dijelaskan pada sasaran, indikator kinerja, target, rumusan pengukuran, program dan kegiatan selama tahun 2020 :
Sasaran 1:
Meningkatnya Kapasitas Pegawai Dinas Sosial
Indikator Kinerja : Terlaksananya Bimbingan Teknis, Pelatihan dan Pembinaan Pegawai DINSOS
Target :
100 %
Rumus Pengukuran : Jumlah Pegawai yang mendapatkan Pembinaan dan Pendidikan / Jumlah Pegawai yang seharusnya mendapatkan Pembinaan dan Pendidikan Selama Tahun Berjalan
Program : Pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Aparatur
Kegiatan : Pembinaan, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur
Sasaran 2:
Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial
Indikator Kinerja : Tersedianya Kebutuhan sarana prasarana pegawai DINSOS
Target :
100 %
Rumus Pengukuran : Jumlah Pegawai yang mendapatkan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja / Jumlah Pegawai yang seharusnya mendapatkan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja Selama Tahun Berjalan
Program : Pelayanan Administrasi dan Sarana Prasarana Perkantoran
Kegiatan : Penyediaan dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran
Sasaran 3: Terlaksananya pengelolaan anggaran yang
transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja : Tersedianya Dokumen pelaporan keuangan dan aset DINSOS
Target :
39 Rumus Pengukuran :
Jumlah Dokumen Laporan Keuangan Program :
Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Kegiatan : Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan Dan Neraca Aset
Sasaran 4:
Tercapainya Nilai Kinerja Dinas Sosial
Indikator Kinerja :
Meningkatnya Kategori Peringkat Kinerja Target :
BB Rumus Pengukuran :
Capaian Nilai Kinerja Dinas Program :
Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan : Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Program dan Kegiatan
Sasaran 5:
Pengembangan Data dan Informasi
Indikator Kinerja : Tersedianya data dan informasi yang akurat dan akuntabel
Target :
100 %
Rumus Pengukuran : Data yang akan diverfikasi dan validasi / Data yang seharusnya diverifikasi dan validasi selama 1 tahun berjalan
Program :
Pengembangan Data dan Informasi Kegiatan : Peningkatan Kualitas Data Dan Informasi
Kesejahteraan Sosial
Sasaran 6:
Meningkatnya Penanganan Permasalahan Sosial
Indikator Kinerja :
Persentase penanganan permasalahan sosial
Target : ➢ 100 %
Rumus Pengukuran : ➢ Pemberian Bantuan Kepada Korban Bencana / adanya Korban Bencana dengan Rencana
40 Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana
selama 1 tahun berjalan
➢ Jumlah PMKS Yang mendapatkan Pelayanan Dasar / Jumlah PMKS Yang ada pada tahun berjalan (2017)
Program : ❖ Bantuan dan Jaminan Sosial
❖ Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Kegiatan : 1. Perlindungan Sosial Bagi Keluaraga Rentan
2. Perlindungan Sosial Bagi Korban Bencana 1. Peningkatan dan Penanganan Penyandang
Disabilitas
2. Penanganan Penyandang Masalah Tuna Sosial 3. Peningkatan dan Penanganan Kesejahteraan
Sosial Anak dan Lanjut Usia
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial
5. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Sasaran 7: Meningkatnya peran serta PMKS dalam
meningkatkan perekonomian daerah
Indikator Kinerja :
Persentase PMKS mandiri dan LKS yang terbina Target :
100 %
Rumus Pengukuran : ➢ Jumlah Keluarga Rawan Sosial Ekonomi yang diperdayakan / Jumlah Keluarga Rawan Sosial Ekonomi yang seharusnya diperdayakan selama 1 tahun berjalan
➢ Jumlah LKS Yang Dibina / LKS yang Ada Program : Pemberdayaan Masyarakat Rawan Sosial dan
Lembaga Kesejahteraan Sosial
Kegiatan : 1. Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin
2. Pendampingan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan
3. Pemberdayaan Masyarakat, Lembaga, Kepahlawanan Dan Restorasi Sosial
Berdasarkan kolom diatas pada pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
41 dan misi instansi pemerintah, maka setiap tahun dilakukan pengukuran capaian kinerja. Pengukuran dari tingkat capaian kinerja tersebut dilakukan secara bertahap dari mulai pengukuran kegiatan berdasarkan indikator input, output, outcome.
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan pada tahun anggaran 2020 telah melaksanakan program dan kegiatan sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Kinerja, hasil pengukuran kinerja secara mandiri adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja Tahun 2020 Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan
No Sasaran / Indikator Kinerja / indikator program Target Realisasi Capaian %
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Kapasitas Pegawai Dinas Sosial 1.1 Terlaksananya Bimbingan Teknis, Pelatihan
dan Pembinaan Pegawai DINSOS 100% 100% 100% 1.1.1 Cakupan pengembangan sumber daya
aparatur di SKPD 100% 100% 100%
2 Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial 2.1 Tersedianya Kebutuhan sarana prasarana
pegawai DINSOS 100% 100% 100%
2.1.1 Cakupan pelayanan administrasi
perkantoran 100% 100% 100%
3 Terlaksananya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel
3.1 Tersedianya Dokumen pelaporan keuangan
dan aset DINSOS 100% 100% 100%
3.1.1 Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai
ketentuan 100% 100% 100%
4 Tercapainya Nilai Kinerja Dinas Sosial
4.1 Meningkatnya Kategori Peringkat Kinerja BB BB 100% 4.1.1 Cakupan Perencanaan pembangunan di
setiap SKPD sesuai ketentuan 100% 100% 100% 5 Meningkatnya kualitas data dan informasi
5.1 Tersedianya data dan informasi yang akurat
dan akuntabel 100% 100% 100%
42 6 Meningkatnya penanganan permasalahan sosial
6.1 Persentase penanganan permasalahan sosial 100% 100% 100% 6.1.1
Persentase Rumah Tangga/Individu Sasaran Yang Mendapatkan Bantuan dan Jaminan Sosial
85% 85% 100%
6.2 Persentase PMKS yang mendapatkan
pelayanan dasar 100% 100% 100%
6.2.1 Persentase PMKS yang mendapatkan
pelayanan dan rehabsos sesuai standar dasar 54% 54% 100% 7 Meningkatnya peran serta PMKS dalam
meningkatkan perekonomian daerah
7.1 Persentase PMKS mandiri 100% 100% 100% 7.1.1
Meningkatnya kemandirian dan kemampuan keluarga miskin dalam pemenuhan
kebutuhan dasar
75% 75% 100% 7.2 Persentase PSKS yang dibina 100% 100% 100% 7.2.1
Terselenggaranya Pembinaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Skala Kota dan pemberian Jaminan Sosial kepada veteran sesuai target yang telah ditetapkan
100% 100% 100%
Rata-rata Capaian Kinerja 100%
Berdasarkan tabel pengukuran kinerja Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan pada tahun anggaran 2020, rata – rata capaian kinerja Dinas Sosial adalah 100 % masih dalam kategori “Baik” . Tingkat keberhasilan atau hambatan yang terjadi dijabarkan dalam analis hasil pengukuran kinerja.
3.3. EVALUASI DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN KINERJA
SASARAN STRATEJIK
Evaluasi dan analisis hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, kendala atau hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaannya dan langkah
43 antisipatif serta strategi apa saja yang diambil atau dilakukan untuk mengatasi segala kendala atau hambatan tersebut.
Uraian analisis hasil capaian indikator kinerja untuk mengetahui kemajuan dan kendala pencapaian tujuan dan sasaran pada tahun 2020, sebagai berikut:
1. Indikator Keberhasilan Sasaran 1 “Meningkatkan Kapasitas Pegawai Dinas Sosial”
Untuk mendukung capaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui Program Pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Aparatur dengan indikator kinerja “Terlaksananya Bimbingan Teknis, Pelatihan dan Pembinaan Pegawai DINSOS” dengan rumusan :
Capaian sasaran Meningkatnya Kapasitas Pegawai Dinas Sosial dengan target yang direncanakan dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
No Sasaran / Indikator Kinerja /
Indikator Program 2020
% Capaian Target Realisasi
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Kapasitas Pegawai Dinas Sosial
1.1
Terlaksananya Bimbingan Teknis, Pelatihan dan Pembinaan Pegawai DINSOS
100% 100% 100%
1.1.1 Cakupan pengembangan sumber
daya aparatur di SKPD 87 Pegawai 87 Pegawai 100%
Persentase pegawai yang dibina tiap tahunnya ditargetkan 100 % dengan jumlah 87 pegawai berhasil dilaksanakan dengan capaian sebesar 100 %, hal ini
Jumlah Pegawai yang mendapatkan Pembinaan dan Pendidikan
Jumlah Pegawai yang seharusnya mendapatkan Pembinaan dan Pendidikan Selama Tahun Berjalan
44 dilakukan agar meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pegawai Dinas Sosial sesuai dengan tugas dan fungsi lebih optimal.
2. Indikator Keberhasilan Sasaran 2 “Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial”
Untuk mendukung capaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui Program Pelayanan Administrasi dan Sarana Prasarana Perkantoran dengan indikator kinerja “Tersedianya Kebutuhan sarana prasarana pegawai DINSOS” dengan rumusan :
Capaian sasaran Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial dengan target yang direncanakan dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
No Sasaran / Indikator Kinerja /
indikator program 2020
% Capaian
Target Realisasi
1 2 3 4 5
2 Meningkatnya Kinerja Pegawai Dinas Sosial
2.1
Tersedianya Kebutuhan sarana prasarana pegawai DINSOS
100% 100%
2.1.1 Cakupan pelayanan
administrasi perkantoran 87 Pegawai 87 Pegawai
Untuk meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pegawai Dinas Sosial, Persentase kebutuhan sarana dan prasarana pegawai yang disediakan sesuai kebutuhan tiap tahunnya ditargetkan 100 % dengan jumlah 87 pegawai yang mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana berhasil dilaksanakan dengan capaian sebesar 100 %, hal ini dilakukan agar meningkatkan kinerja pegawai dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi agar menjadi lebih optimal.
Jumlah Pegawai yang mendapatkan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja Jumlah Pegawai yang seharusnya mendapatkan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja Selama Tahun Berjalan
45
3. Indikator Keberhasilan Sasaran 3 “Terlaksananya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel”
Untuk mendukung capaian sasaran dalam pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel dilaksanakan melalui Program Pengembangan Pengelolaan Keuangan dengan indikator kinerja “Tersedianya Dokumen pelaporan keuangan dan aset DINSOS” dengan rumusan :
Capaian sasaran Terlaksananya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel dengan target yang direncanakan dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
No Sasaran / Indikator Kinerja /
indikator program 2020 % Capaian Target Realisasi 1 2 3 4 5 3 Terlaksananya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel
3.1
Tersedianya Dokumen pelaporan keuangan dan aset DINSOS
100% 100% 3.1.1 Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan 6 Dokumen 6 Dokumen
Persentase Dokumen pelaporan keuangan dan aset dengan target 100 % atau sebanyak 6 dokumen laporan keuangan berhasil mencapai target sebesar 100% hal ini menunjukan kualitas Dinas Sosial dalam pengeloraan anggaran yang transparan dan akuntabel.
4. Indikator Keberhasilan Sasaran 4 “Tercapainya Nilai Kinerja Dinas Sosial”