• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

B. Populasi dan Sample 1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah tanaman sawi (Brassica juncea L.). 2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel nya adalah 24 tanaman sawi dengan satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan enam kali ulangan.

C. Alat dan Bahan

a) Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Polybag dengan vol. 4 kg tanah 24 buah

2. Cangkul 1 buah

3. Ember bertutup vol. 5 liter 2 buah

4. Sekop 1 buah

5. Penggaris 1 buah

6. Benang kasur 1 buah

7. Nampan 1 buah

8. Blender 1 buah

9. Gelas ukur 100 ml 1 buah

10. Pipet tetes 1 buah

11. Saringan santan 1 buah

(2)

13. Gayung 1 buah

14. Pisau 1 buah

15. Centong kayu 1 buah

16. Corong gelas 1 buah

b) Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Benih tanaman sawi (Brassica juncea L.) merek– West – Need Cap

Panah Merah Tosakan yang diperoleh dari toko pertanian di wilayah Bandar Lampung.

2. Tanah gembur yang berasal dari area peternakan di daerah Pesawaran 3. Air yang diperoleh dari tempat penelitian

4. Kulit buah pisang kepok yang matang secara alami sebanyak 6 kg yang berasal dari limbah industri keripik pisang di wilayah Pesawaran 5. Gula merah kelapa sebanyak 3 kg

6. Kertas label untuk pemberian nama pada setiap sampel

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas, berbagai konsentrasi pupuk organik cair dari limbah kulit buah pisang kepok.

2. Variabel terikat, jumlah daun, tinggi tanaman dan luas daun tanaman sawi.

(3)

E. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini hanya melibatkan satu faktor yang berbeda yaitu konsentrasi dari pupuk organik cair dari kulit pisang sedangkan faktor lain dibuat tetap dan seragam, untuk itu penelitian ini disebut penelitian faktor tunggal dan untuk rancangannya menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan. Dalam percobaan ini terdapat empat perlakuan dan enam pengulangan, perlakuan yang diberikan adalah:

1. P0 = Tanaman sawi+ 2 kg Tanah+100ml air (0% pupuk organik cair atau tanpa pupuk organik cair kulit buah pisang kepok)

2 P1 = Tanaman sawi + 2 kg Tanah + 20 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok

3. P2 = Tanaman sawi + 2 kgTanah + 40 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok

4. P3 = Tanaman sawi + 2 kg Tanah + 60 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok

Pengacakan dan penataan pada penelitian ini terlihat pada gambar 2 yang dilakukan dengan cara mengundi, dimana mula-mula menentukan

banyaknya petak percobaan (n) dengan cara jumlah perlakuan (t) di kali jumlah ulangan (r) atau u = (t).(r) dengan empat perlakuan dan enam pengulangan maka banyaknya petak percobaan ada dua puluh empat buah.

(4)

Keterangan :

Angka : menunjukkan perlakuan Angka indek : menunjukkan ulangan P : menunjukkan perlakuan ke- U : Menunjukkan ulangan ke- Gambar 2. Rancangan acak lengkap

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃

P2U₂ P3U₃ P0U₁ P1U₄

P3U₂ P1U₂ P2U₄ P3U₄

P1U5

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U₃

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P0U5

P2U6

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U₃

P3U6

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U₃

P1U6

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U₃ P0U6

P2U5

P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U₃

P3U5

(5)

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Desain penelitian Perlakuan konsentrasi Ulangan ke Hasil ∑ daun (Sı) Tinggi batang (S2) Luas Daun (S3) P0 1 2 3 4 5 6 P0ıSı P02Sı P03Sı P04Sı P05Sı P06Sı P0IS2 P02S2 P03S2 P04S2 P05S2 P06S2 P0ıS3 P02S3 P03S3 P04S3 P05S3 P06S3 PI 1 2 3 4 5 6 P1ıS1 P12Sı P13Sı P14Sı P15Sı P16Sı P1ıS2 P12S2 P13S2 P14S2 P15S2 P16S2 P1ıS3 P12S3 P13S3 P14S3 P15S3 P16S3 P2 1 2 3 4 5 6 P2ıS1 P22Sı P23Sı P24Sı P25Sı P26Sı P2ıS2 P22S2 P23S2 P24S2 P25S2 P26S2 P2ıS3 P22S3 P23S3 P24S3 P25S3 P26S3 P3 1 2 3 4 5 6 P3ıS1 P32Sı P33Sı P34Sı P35Sı P36Sı P3ıS2 P32S2 P33S2 P34S2 P35S2 P36S2 P3ıS3 P32S3 P33S3 P34S3 P35S3 P36S3 F. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Pupuk organik cair kulit buah pisang kepok.

a. Bahan-bahan yang diperlukan adalah 6 kg kulit buah pisang kepok yang matang secara alami, 3 kg gula merah kelapa serta 1 liter air sumur.

(6)

b. Kulit buah pisang kepok tidak dicuci agar bakteri yang berada pada kulit buah pisang tidak hilang sehingga dapat mengalami proses

dekomposisi. Lalu kulit buah pisang kepok dicincang menjadi 5 bagian dan dihancurkan dengan memblender kulit buah pisang kepok.

c. Memasukkan kulit buah pisang kepok yang sudah diblender kedalam ember bertutup dengan volume ember 5 liter. Lalu mencampurkan kulit buah pisang yang sudah diblender dengan 3 kg gula merah kelapa yang sebelumnya sudah dicincang menggunakan pisau dan 1 liter air sumur, kemudian diaduk sampai semua bahan tercampur.

d. Menutup rapat ember, kemudian meletakkan ember ditempat yang terhindar dari semut. Biarkan selama 7 hari. Setelah 7 hari campuran ini dipisahkan antara yang padat dengan yang cair menggunakan saringan santan. Bagian yang padat dapat digunakan sebagai kompos dan bagian yang cair merupakan pupuk organik cair yang siap digunakan.

2. Tahap persiapan

a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian.

b. Membuat media tanam yang akan digunakan dengan cara mengisi polybag dengan tanah yang berasal dari area peternakan di daerah Pesawaran sebanyak 2 kg per polybag. Volume polybag yang digunakan adalah 4 kg.

(7)

c. Memasukkan media tanah sebanyak 2 kg kedalam polybag yang sudah tersedia.

d. Pemberian label keterangan pada tiap polybag, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan data.

e. Melakukan pengacakan ke-24 polybag dan penataan sesuai desain yang telah dipilih.

5. Pelaksanaan Penelitian

a. Penanaman bibit sawi

30 benih sawi disemaikan di dalam nampan persegi empat yang sudah diberi tanah dari area peternakan sebanyak 2 kg. Lalu setelah tumbuh tunas dan berusia 7 hari dipilih 24 bibit tanaman sawi untuk kemudian ditanam di polybag yang merupakan petak percobaan yang akan di amati.

b. Penentuan pola tanam

Pola tanam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam satu polybag yang merupakan petak percobaan terdiri dari 1 bibit tanaman sawi yang sebelumnya telah disemai dan berumur 1 minggu.

c. Penanaman

Setelah 30 bibit tanaman sawi sudah disemai dan berumur 1 minggu dipilih lah 24 bibit sawi untuk ditanam pada 24 polybag yang

masing-masing polybag berisi 1 bibit tanaman sawi yang merupakan petak percobaan yang akan di amati.

(8)

d. Penyiraman, setelah bibit sawi berusia 1 minggu dan dipindah kedalam polybag yang merupakan petak percobaan, barulah diberi pupuk organik cair kulit buah pisang kepok sesuai dengan perlakuan. Untuk P0 tidak diberi pupuk organik cair kulit buah pisang kepok sebagai tanaman kontrol, P1 diberi pupuk organik cair kuli buah pisang kepok sebanyak 20 ml, P2 sebanyak 40 ml dan P3 sebanyak 60 ml. Penyiraman tanaman sawi dengan menggunakan air sumur dilakukan setiap satu hari sekali pada sore hari sebanyak 100 ml untuk setiap petak pecobaan. Dan setiap satu minggu sekali di lakukan penyiraman menggunakan pupuk organik cair kulit buah pisang kepok pada sore hari.

6. Pengambilan Data

Pengambilan data untuk tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), serta luas permukaan daun (cm²) diamati setiap satu minggu sekali diawali satu minggu setelah penyemaian.

a) Untuk tinggi tanaman diukur menggunakan benang terlebih dahulu sebelum menggunakan penggaris. Hal ini bertujuan agar tanaman yang memiliki batang yang berlekuk dapat mudah diukur. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang diatas permukaan tanah hingga titik tumbuh batang. Pengukuran dilakukan pada 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam. Adapun tabel pengamatannya dapat dilihat pada Tabel 4.

(9)

Tabel 4. Tinggi Tanaman Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok

Minggu ke

Perlakuan Ulangan Ke Jmlah Tinggi

Tnmn Rataan Tnggi Tnmn 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum

b) Untuk jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung banyaknya daun yang telah terbuka sempurna setelah tanaman berumur 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam. Adapun tabel pengamatannya dapat dilihat dari Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Daun Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok

Minggu ke

Perlakuan Ulangan Ke Jmlah Daun Rataan

Daun 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum

c) Sedangkan untuk luas permukaan daun dihitung dengan cara mengukur panjang daun dan lebar daun. Untuk panjang daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun menggunakan penggaris. Sedangkan untuk lebar daun

(10)

diukur dari bagian ibu tulang daun. Adapun tabel pengamatan untuk luas permukaan daun dapat dilihat dari Tabel 6.

Tabel 6. Luas Permukaan Daun Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok

Minggu ke

Perlakuan Ulangan Ke Jmlh Luas Daun Rataan Luas

Daun 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum G. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan dalam penelitian ini menggunakan analisis SPSS dengan uji Kolmogorov–Smirnov. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang di observasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi harapan (teoritis). Dasar pengambilaan keputusan jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau normal dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho di tolak atau tidak normal.

2. Uji Homogenitas Varian

Menguji homogenitas varians secara manual dapat dilakukan dengan uji Bartlet‟ s, yang pada program SPSS digunakan levence statistic. Uji

(11)

Bartlet‟ s didasarkan pada perhitungan nilai kali kuadrat (corrected chi square) dengan rumus sebagai berikut

Dimana: X : data individual dalam setiap kelompok N : jumlah data dalam setiap kelompok K : jumlah kelompok yang diperbandingkan

df : derajat bebas untuk setiap kelompok (N = 1)

Selanjutnya x² hit dibandingkan dengan x² tabel sesuai dengan df-nya. Jika nilai x² hit < x² tabel pada 0,05 level probabilitas, maka kelompok data yang diperbandingkan homogen, maka untuk pengujian hipotesis digunakan anava.

Setelah data diperoleh, kemudian dianalisis dengan Metode Analisis Varian (ANAVA) untuk data percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya ulangan yang sama sebagai berikut :

Tabel 7. Analisis Varians (ANAVA) dari RAL

Sumber : Kwancahi dan Gomez (1995: 32)

(12)

Keterangan : SK : Sumber keragaman Db : Derajat bebas T : Banyaknya perlakuan R : Banyaknya ulangan JK : Jumlah kuadrat

JKP : Jumlah kuadrat perlakuan JKG : Jumlah kuadrat galat KT : Kuadrat tengah

KTP : Kuadrat tengah perlakuan KTG : Kuadrat tengah galat

Jika hasil Analisis Ragam signifikan maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Kwancahi, 1995: 31-32).

H. Pengujian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setelah diperoleh hasil pengamatan pada pengaruh penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi kemudian membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) materi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selanjutnya dilakukan uji ahli terhadap kontruksi isi dan validitas LKS tersebut. Untuk memperoleh nilai kelayakan isi menggunakan rumus sebagai berikut:

Kelayakan LKS = Total skor komponen validator Jumlah penguji

Nilai rata-rata LKS yang diperoleh diuji kriteria kelayakannya dengan menggunakan acuan pada Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria penilaian kelayakan LKS

Nilai Jawaban pada LKS Interpretasi

1,00-1,75 Sangat tidak layak

1,76-2,50 Tidak layak

2,51-3,25 Layak

3,26-4 Sangat layak

(13)

LKS yang telah diuji kelayakan isi oleh dosen pendidikan biologi Universitas Lampung dan Guru SMA N 2 Gedong Tataan dapat diaplikasikan pada kelas XII IPA SMA Negeri 2 Geong Tataan.

I. Hipotesis Statistik

Adapun hipoesis statistik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 = tidak ada pengaruh yang signifikan pemberian pupuk organik cair kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica

juncea L.).

H1 = adanya pengaruh yang signifikan pemberian pupk organik cair kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica

juncea L).

Rumus Hipotesis Statistik: H0 =

μ

1꞊

μ

2꞊

μ

3꞊

μ

4

H1 =

μ

1 ≠

μ

n

Kreteria jika pengujian hipotesis statistik:

Jika F hitung <F tabel maka perbedaan yang diamati tidak signifikan, berarti H0 diterima, H1 ditolak.

Jika F hitung >F tabel maka perbedaan yang diamati signifikan, berarti H0 ditolak, H1 diterima (Hartanto, 2005: 10).

Gambar

Tabel 3. Desain penelitian  Perlakuan   konsentrasi  Ulangan ke  Hasil  ∑ daun (Sı)  Tinggi  batang  (S 2 )  Luas  Daun (S 3 ) P0  1  2  3  4  5  6  P0ıSı P02 Sı P03Sı P04Sı P05Sı P06 Sı  P0IS 2P02S 2P03S2P04S2P05S2P06S2 P0ıS 3P02S 3P03S3P04S3P05S3P06S3 PI
Tabel 7. Analisis Varians (ANAVA) dari RAL

Referensi

Dokumen terkait

Seperti halnya adanya permasalahan yang peneliti dapatkan mengenai pemahaman masyarakat di desa Rejosari mengenai sebuah hadiṣ yang berbicara tentang keutamaan orang yang

Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada, banyaknya jumlah barang, maupun besarnya

PETA KONSEP STATISTIKA UKURAN PEMUSATAN DATA UKURAN LETAK DATA UKURAN PENYEBARAN DATA MEAN MODUS MEDIAN QUARTIL DESIL PERSENTIL JANGKAUAN SIMPANGAN

lamun bisa samya anulada bila dapat semuanya meneladani kadya nguni caritané seperti cerita masa dahulu andêlira sang prabu andalan sang prabu sasrabau ing Maèspati sasrabau

Pejabat Pengelola Layanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

Dari hasil penelitian diperoleh lilin batik biron yang mempunyai kualitas terbaik untuk kain katun adalah dengan formula 1 bagian kote, 5 bagian parafin, dan 4 bagian

Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan mengenalkan masalah sesuai dengan situasi ( contextual problem ) dalam setiap kesempatan. 3 Dengan memberikan masalah

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa dari yang tidak memiliki nilai dan di proses sehingga menjadi memiliki nilai