• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PANDUAN

PENGELOLAAN

LABORATORIUM DISEMINASI

LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

Penanggung Jawab

Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP (Kepala BPTP Jawa Barat)

Penyunting: Nadimin Nana Sutrisna

Disain Cover dan Layout: Nadimin

(3)

i

DEPARTEMEN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEPUTUSAN

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

NOMOR : 96/Kpts/HK.060/1/8/08 TENTANG

PANDUAN

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PERTANIAN

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, perlu mengoptimalkan Pengelolaan Diseminasi lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

b. bahwa dalam upaya menunjang pengelolaan laboratorium diseminasi sebagaimana disebutkan pada huruf a di atas, perlu ditetapkan Panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

(4)

2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 4609); 2. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun

2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) jo. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2007; 4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun

(5)

iii

Penelitian dan Pengembangan Pertanian;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2007; 7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisi adan Tata Kerja Departemen Pertanian, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/ Permentan/OT.140/2/2007.8 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Kpts/ OT.140/6/2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Kpts/OT.140/6/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Penelitian

(6)

dan Pengembangan Pertanian sebagaimana tersebut dalam diktum KESATU untuk digunakan dalam menunjang kelancaran operasional pengelolaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

K

ETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Pertanian

2. Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian 3. Inspektur Jenderal Departemen Pertanian

4. Kepala Puslitbang, Pusat, Balai Besar, Balai Penelitian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Loka Penelitian Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

(7)

v

PENGANTAR

Keberadaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mempunyai peran penting dan strategis dalam menunjang pelaksanaan mandat unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengkajian.

Pengelolaan Laboratorium Diseminasi yang tersedia di lingkungan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian pada umumnya meliputi pengelolaan sarana dan prasarana diseminasi hasil litkaji, serta sumberdaya manusia dalam diseminasi hasil penelitian dan pengkajian sehingga sumberdaya yang ada tersebut dapat didayagunakan secara optimal. Pedoman Pengelolaan Labortorium Diseminasi Lingkup Badan Litbang Pertanian ini telah tersusun untuk dijadikan sebagai acuan bagi Pimpinan BPTP dan Penanggung Jawab Laboratorium Diseminasi dalam pengelolaan Laboratorium Diseminasi untuk menunjang program diseminasi hasil penelitian dan pengkajian.

Penyusunan pedoman telah terlaksana sesuai target yang ditetapkan. Untuk itu kepada memrakarsa, Tim Penyusun, dan berbagai pihak yang terlibat dalam penyiapan Panduan ini kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto

(8)
(9)

vii

DAFTAR ISI

Halaman PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... ii PENDAHULUAN ... 1 I. Latar Belakang A. ... 1 Tujuan B. ... 2 Pengertian ... 2 C.

KEGUNAAN LABORATORIUM DISEMINASI ... 4 II.

Unit Pendukung Perencanaan Diseminasi A.

Teknologi Pertanian ... 4 Unit Produksi Informasi Teknologi Pertanian ... 4 B.

Sarna Peragaan dan Pembelajaran ... 4 C.

Unit Pengolah Umpan Balik Diseminasi D.

Teknologi Pertanian ... 5

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN III.

ORGANISASI LABORATORIUM DISEMINASI ... 6

Kedudukan ... 6 A. Tugas ... 6 B. Fungsi ... 6 C. Struktur Organisasi ... 7 D.

SUMBERDAYA MANUSIA DAN FASILITAS ...

IV. ... 8

Sumberdaya Manusia ... 8 A.

Sarana dan Prasarana ... 8 B.

Bangunan ... 8 1.

Kantor Laboratorium Diseminasi ... 8 a.

Ruang Produksi Diseminasi ... 9 b.

(10)

Ruang Peragaan ( c. Display) ... 9 Gudang ... 9 d. Peralatan ... 9 2. Sarana Penunjang ... 9 3. Pembiayaan ... 10 C.

TATA HUBUNGAN KERJA ...

V. ... 11

Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi A.

dan Seksi yang membidangi diseminasi ... 11 Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi B.

dan Seksi yang membidangi perencanaan ... 11 Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi C.

dan Kelompok Fungsional ... 11 Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi D.

dan Subbagian yang membidangi keatausahaan .. 12 PENUTUP ...

(11)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam melaksanakan program diseminasi penelitian dan pengkajian teknologi pertanian mendapat dukungan laboratorium diseminasi yang berada di bawah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Laboratorium diseminasi tersebut berjumlah 10 (sepuluh) untit tersebar di 9 (sembilan) BPTP sebagaimana tercantum pada Permentan Nomor 48/Permentan Nomor 48/Permentan/ OT.140/6/2007 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 16/OT.140/3/2006 tentang organisasai dan Tata Kerja BPTP. Sepuluh unit laboratorium diseminasi tersebut berada di BPTP Sumatera Barat, BPTP Riau, BPTP Jambi, BPTP Lampung, BPTP Jawa Tengah, BPTP Jawa Timur, BPTP Nusatengara Timur, BPTP Kalimantan Tengah, dan BPTP Maluku. Laboratorium diseminasi yang tersedia memiliki peran cukup strategis. Oleh karena itu, laboratorium diseminasi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana diseminasi hasil penelitian dan pengkajian perlu dikelola dan didayagunaka secara optimal guna menunjang pencapaian sasaran sesuai rencana strategis Badan Litbang Pertanian.

Kondisi umum yang ada menunjukkan bahwa sampai saat ini masih dirasakan hambatan informasi hasil penelitian dan pengkajian yang sampai kepada penyuluh pertanian dan petani pengguna lainnya. Oleh karena itu, laboratorium diseminasi perlu ditingkatkan peranannya dalam menyediakan materi diseminasi penyuluhan pertanian.

(12)

Dalam rangka pendayagunaan laboratorium diseminasi tersebut perlu disusun Panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi lingkup Badan Litbang Pertanian.

B. Tujuan

Tujuan penyusuanan dan penetapan panduan ini adalah untuk memberikan acuan bagi pimpinan BPTP dan penenggungjawab laboratorium diseminasi dalam pengelolaan laboratorium diseminasi untuk menunjang program diseminasi hasil penelitian dan pengkajian.

C. Pengertian

Beberapa pengertian yang digunakan dalam panduan ini adalah sebagai berikut:

1. Laboratorium diseminasi adalah unit fungsional dari BPTP yang melakukan pengkajian dan pengembangan diseminasi, serta perakitan materi diseminasi teknologi pertanian yang siap disebarluaskan kepada penyuluh, petani dan pengguna lainnya di wilayah kerja BPTP. 2. Umpan balik adalah masukan dan saran dari pengguna

terhadap teknologi hasil penelitian/pengkajian setelah dilakukan diseminasi.

3. Kaji terap adalah metode penyuluhan/diseminasi untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usahatani yang telah direkomendasikan

(13)

3

temu aplikasi paket teknologi, (c) gelar teknologi, dan (d) temu lapang.

5. Temu informasi teknologi adalah suatu forum pertemuan berkala antara peneliti, penyuluh, petani, petugas dinas terkait, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk membahas dan memantapkan rancangan pengkajian, pengembangan suatu teknologi spesifi k lokasi dan penggalian umpan balik dari lapangan (potensi masalah, aspirasi).

6. Temu aplikasi paket teknologi adalah pertemuan antara peneliti, penyuluh, pelatih, pengajar, pihak swasta, lembaga perbankan, dan pelaku pembangunan pertanian lainnya untuk menghasilkan suatu pengertian tentang langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam rangka proses pembuatan rekomendasi teknologi dan penggunaan teknologi pertanian. Badan Litbang Pertanian menyediakan nara sumber, sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh unit kerja terkait (dinas-dinas terkait).

7. Gelar teknologi adalah uji terap teknologi hasil penelitian dan pengkajian untuk mendapatkan kepastian kesesuaian teknologi dengan kondisi biofi sik dan sosial ekonomi setempat.

8. Temu lapang adalah pertemuan antara petani dengan peneliti, penyuluh untuk bertukar informasi tentang hasil-hasil penelitian atau penemuan serta pengalaman penerapan teknologi oleh petani di lapangan.

(14)

II. KEGUNAAN LABORATORIUM DISEMINASI

A. Unit Pendukung Perencanaan Diseminasi Teknologi Pertanian

Laboratorium diseminasi berperan sebagai unit pendukung perencanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian dan pengkajian dalam rangka penyusunan program diseminasi tahunan.

B

.

Unit Produksi Informasi Teknologi Pertanian

Kondisi laboratorium diseminasi sangat beragam. Ada yang dilengkapi dengan unit percetakan dan unit audio visual, dan ada yang dilengkapi dengan pemancar radio, seperti Laboratorium Diseminasi Wonocolo, BPTP Jawa Timur. Laboratorium diseminasi sebaiknya dilengkapi dengan sarana prasarana untuk pembuatan media cetak dan media elektronik seperti komputer yang berfungsi untuk editing dan disain grafi s. Apabila laboratorium diseminasi akan dilengkapi dengan pemancar radio perlu dilakukan studi kelayakan.

C. Sarana Peragaan dan Pembelajaran

Sebagai lembaga pengkajian di daerah, seringkali BPTP menjadi obyek kunjungan para penyuluh, petani,

(15)

5

penelitian dan pengkajian. Peragaan tersebut dapat ditunjukkan dalam bentuk rekaman CD/VCD, media cetak, diagram, denah, display foto hasil dan kegiatan, contoh produk hasil pengkajian, protitipe, diorama, dan maket. Selain itu, laboratorium diseminasi merupakan tempat belajar bagi penyuluh, petani, mahasiswa dan pengunjung BPTP lainnya mengenai proses penyiapan materi diseminasi maupun materi diseminasi yang siap disebarluaskan.

D. Unit Pengolah Umpan Balik Diseminasi Teknologi Pertanian

Sebagai unit pelaksana kegiatan diseminasi hasil penelitian dan pengkajian, laboratorium diseminasi banyak berhubungan dengan pihak pengguna informasi hasil penelitian dan pengkajian. Oleh karena itu, laboratorium diseminasi dapat berperan sebagai penjaring, pemroses, dan perumus, umpan balik dari pengguna terhadap hasil penelitian dan pengkajian. Selanjutnya umpan balik tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengkaji di BPTP dan disampaikan kepada Unit Kerja dan UPT lingkup Badan Litbang Pertanian atau lembaga penelitian lainnya yang terkait dengan teknologi tersebut.

(16)

III. KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN

ORGANISASI LABORATORIUM DISEMINASI

A. Kedudukan

Laboratorium diseminasi merupakan satu unit kerja fusional yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala BPTP dan secara operasional dilaksanakan oleh Kepala Seksi yang membidangi diseminasi Laboratorium Diseminasi dipimpin oleh seorang Penanggung jawab / Kepala Laboratorium Diseminasi.

B. Tugas

Melakukan pengkajian dan pengembangan diseminasi, serta perakitan materi diseminasi teknolog pertanian.

C. Fungsi

a. Melaksanakan kajian efektivitas dan efi siensi diseminasi;

b. Malakukan penjaringan umpan balik;

c. Menyusun rencana dan evaluasi diseminasi teknologi pertanian;

d. Melakukan pemrosesan dan pengemasan informasi dalam format yang paling sesuai dengan berbagai khalayak pengguna;

(17)

7

sinergis bersama seksi dan/atau pejabat fungsional terkait.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi laboratorium diseminasi digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Dalam struktur organisasi tersebut, pelaksana teknis dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi ketersediaan sumberdaya, serta prinsip efektivitas dan efi siensi.

(18)

IV. SUMBERDAYA MANUSIA DAN FASILITAS

A. Sumberdaya Manusia

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, laboratorium diseminasi dipimpin oleh seorang penanggung jawab/ kepala yang memiliki kopetensi di bidang diseminasi teknologi pertanian. Penanggung jawab/kepala laboratorium dibantu oleh: (1) pelaksana teknis; (2) pelaksana administrasi, dan; (3) pelaksana perpustakaan. Jumlah tenaga fungsional dan tenaga penunjang lainnya disesuaikan dengan ketersediaan SDM dan beban kerja. Tenaga penunjang yang diperlukan adalah memiliki kompetensi keahlian antara lain paham aplikasi komputer bidang disain grafi s (grafi ka), fotografi , dan penataan pameran, audio visual dan komunikasi lainnya.

B. Sarana dan Prasarana

Keberadaan laboratorium diseminasi di lingkungan Badan Litbang Pertanian sangat beragam kondisinya. Oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu diperhatikan secara cermat, kondisi laboratorium diseminasi. Untuk mendukung secara optimal kegiatan diseminasi diperlukan sarana dan prasarana laboratorium diseminasi sebagai berikut:

(19)

9

Ruang produksi diseminasi antara lain digunakan untuk produksi atau persiapan produksi materi

audio visual, cetak, dan siaran radio. Ruang produksi

tertentu memerlukan disain khusus seperti untuk rekaman suara.

c. Ruang Peragaan (Display)

Ruang ini digunakan untuk memamerkan hasil penelitian dan pengkajian dalam berbagai media cetak, elektronik dan produk lainnya.

d. Gudang

Gudang merupakan bangunan yang diperlukan untuk menyimpan materi diseminasi, display, prototipe, model sebelum atau sesudah disebarluaskan atau dipamerkan.

2. Peralatan

Laboratorium Diseminasi dilengkapi dengan peralatan yang menunjang kegiatan penyiapan materi diseminasi yang terdiri atas perangkat audio video antara lain untuk editing, dubbing, pembuatan disai grafi s, layout, pengambilan gambar, perekam suara, penggandaan dan pemutar Compack Disk Video (CD/DVD) dan pemancar radio untuk beberapa Laboratorium Diseminasi.

3.

Sarana Penunjang

Sarana penunjang lain yang diperlukan laboratorium diseminasi adalah mobil unit, alat komunikasi, dan alat pengolah data.arana dan prasarana tersebut disesuaikan dengan kondisi diseminasi yang bersangkutan.

(20)

C. Pembiayaan

Pembiayaan operasional laboratorium diseminasi perlu dialokasikan secara khusus dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPTP. Alokasi anggaran laboratorium diseminasi diatur oleh Kepala BPTP sesuai dengan prioritas kebutuhan. Pertanggungjawaban penggunaan anggara laboratorium diseminasi mengacu kepada peraturan tentang pengelolaan keuangan yang berlaku.

(21)

11

V. TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi dan Seeksi membidangi diseminasi.

Penanggung Jawab / Kapala Laboratorium Diseminasi bersama-sama dengan Seksi yang membidangi diseminsi: a. Menyiapkan sarana diseminasi antara lain: ruangan dan

peralatan yang dibutuhkan;

b. Menyusun rencana pengembangan sistem informasi, kumunikasi, dokumentasi dan promosi; serta

c. Melakukan pengelolaan dan layanan perpustakaan.

B. Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi dan Seksi membidangi perencanaan.

Penanggung Jawab / Kepala Laboratotium Diseminasi bersama-sama dengan Seksi yang membidangi perencanaan:

a. Menyusun rencana kegiatan kajian efektivitas dan efi siensi diseminasi, penjaringan umpan balik; serta b. Menyusun rencana dan evaluasi diseminasi teknologi

pertanian.

C. Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi dan Kelompok Fungsional.

Penanggung Jawab / Kepala Laboratorium Diseminasi bersama-sma dengan Kelompok Fungsional:

a. Merencanakan dan melaksanakan pemrosesan dan pengemasan informasi dalam format yang paling sesuai dengan berbagai khalayak pengguna;

(22)

b. Merencanakan dan melaksanakan kaji terap, temu teknologi, pameran, siaran radio dan televisi; serta

c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan kajian efektivitas dan efi siensi diseminasi,, penjaringan umpan balik.

D. Tata Hubungan Kerja antara Laboratorium Diseminasi dan Subbagian yang membidangi ketatausahaan.

Penanggung Jawab / Kepala Laboratorium Diseminasi bersama-sama dengan Subbagian yang membidangi ketatausahaan melakukan penatausahaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan perawatan sarana dan prasarana laboratorium diseminasi.

(23)

13

VI. PENUTUP

Panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi ini merupakan acuan dalam pengelolaan laboratorium diseminasi sbagaimana tercantum pada Permentan Nomor 48/Permentan/ OT.140/6/2007 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 16/ OT.140/3/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP dan wajib mensosialisasikan panduan ini secara berjenjang.

Sesuai dengan kelembagaan dan kebutuhan diseminasi masa kini dan mendatang, panduan Pengelolaan Laboratorium Diseminasi Badan Litbang Pertanian ini dapat ditinjau secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi serta kendala dan permasalahan dalam pelaksnaannya.

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Guru; Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan sarana prasarana sekolah secara optimal, (3)

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai informasi dan masukan mengenai sarana dan prasarana laboratorium sehingga dapat diketahui hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan

Perencanaan lanskap laboratorium lapang Sektor II PPDF yang memiliki luas total 169.200 m 2 ini secara fungsional berdaya guna dan secara estetik bernilai indah untuk

Pada penelitian ini disimpulkan: (1) Hasil analisis SWOT dari aspek SDM, sarana prasarana, pelaksanaan kegiatan di laboratorium dan dana untuk mengembangkan pengelolaan

Berikut kondisi sarana dan prasarana laboratorium IPA ditingkat Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Jeneponto dapat dilihat persentase masing-masing kondisi yaitu jumlah

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui gambaran pengelolaan tata letak laboratorium fisika berdasarkan standar sarana dan prasarana di SMAN kota

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui gambaran pengelolaan tata letak laboratorium fisika berdasarkan standar sarana dan prasarana di SMAN kota

Dalam menunjang kelancaran manajemen perkantoran perlu dibentuk pengaturan informasi melalui sistem penataan berkas dengan mengindahkan kaidah efisiensi dan efektivitas