• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Fisis Pengolahan Air Bersih di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak Pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Fisis Pengolahan Air Bersih di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak Pekanbaru"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

64 ANALISA FISIS PENGOLAHAN AIR BERSIH

DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SIAK PEKANBARU Imam W Sinaga*, Riad Syech, Usman Malik

Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

*imamsinaga27@gmail.com

ABSTRACT

A research has been done on physical analysis of clean water treatment at PDAM Tirta Siak Pekanbaru. The methods that used in this research was an experimental in order to analyze water treatment system, water debit which was distributed in the main pipe, and water velocity in the pipe. Raw water used in the water treatment plant uses water from the Siak River using intake. Intake on this water treatment uses two pumps with capacity of 140 liters / sec are used interchangeably to collect water. Raw water treated by coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and disinfection. Incoming raw water to be processed and distributed to the reservoir as the water ready to be distributed to consumers. Reservoir water discharge was obtained for 110 liters / sec or 410.4 m3/sec. Obtained debit water out of the water volume ratio of a specific time range that depends on the size of the pressure in the pipe. Based on the results of the average debit coming out in May 2014 at 9:00 to 10:00, 10:00 to 11:00, 11:00 to 12:00, 12:00 to 13:00, 13:00 to 14:00, 14:00 to 15:00 is 475,142 m3/sec, 443,594 m3/sec, 426,883 m3/sec, 431.755 m3/sec, 430.432 m3/sec, and 425.980 m3/sec, respectively. Water flow rate obtained 0.604 m/s, 0.610 m/s, 0.605 m/s, 0.612 m/s, 0.629 m/s, and 0.673 m/s, respectively.

Keywords: water discharge, flow rate, intake

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang analisa fisis pengolahan air bersih di PDAM Tirta Siak Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yang ditujukan untuk menganalisa sistem pengolahan air, debit air yang didistribusikan pada pipa utama, dan kecepatan air pada pipa. Air baku yang digunakan pada instalasi pengolahan air bersih ini menggunakan air dari Sungai Siak menggunakan intake. Intake pada pengolahan air ini menggunakan dua buah pompa berkapasitas 140 liter/detik yang digunakan secara bergantian untuk mengumpulkan air. Air baku diolah secara dengan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi. Air baku yang masuk akan diolah dan disalurkan pada reservoir sebagai air yang siap didistribusikan kepada konsumen. Debit air masuk pada reservoir diperoleh sebesar 110 liter/detik atau 410,4 m3/s. Debit air keluar yang didapatkan dari merupakan perbandingan volume air dari kisaran waktu tertentu yang bergantung pada besar kecilnya tekanan pada pipa. Berdasarkan hasil maka rata-rata debit keluar pada bulan Mei 2014 pukul 09.00-10.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00, 12.00-13.00, 13.00-14.00, 14.00-15.00 WIB diperoleh secara berurutan sebesar 475.142 m3/dt, 443.594 m3/dt, 426.883 m3/dt, 431.755 m3/dt, 430.432 m3/dt, dan 425.980 m3/dt. Kecepatan alir air yang diperoleh 0,604 m/dt, 0,610 m/dt, 0,605 m/dt, 0,612 m/dt, 0,629 m/dt, dan 0,673 m/dt secara berurutan.

(2)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

65 PENDAHULUAN

Air merupakan suatu senyawa penting bagi manusia. Tanpa air, tidak ada kehidupan manusia di muka bumi ini.

Danau, sungai, laut, samudera dan

sebagainya merupakan sarana air yang ada di bumi ini Namun berdasarkan US Geological Surveys sekitar 72% persen bumi ditutupi oleh air, tetapi 97% persen dari total air tersebut merupakan air laut asin dan tidak cocok di minum.

Air bersih adalah salah satu masalah yang sering terabaikan oleh

pemerintah yang sebenarnya sangat

dibutuhkan oleh masyarakat. Suatu hal yang wajar jika penyediaan air bersih menjadi prioritas yang utama. Pemerintah membuat suatu Departemen yang mengurus masalah air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum. Jadi keharusan bagi PDAM untuk mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat. PDAM diharapkan dapat

memenuhi dan menangani air bersih bagi masyarakat dengan baik serta mampu memberikan pelayanan secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas

PDAM Tirta Siak Pekanbaru

menyediakan layanan publik untuk

mengalirkan air bersih ke perumahan-perumahan di wilayah Pekanbaru. PDAM sebagai penyuplai air bersih, diharapkan selalu menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air untuk mengalirkan kepada masyarakat. Pengolahan dan pengaliran air

kepada masyarakat merupakan suatu

masalah yang rumit sehingga perlu lebih dipahami secara seksama.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen dengan langkah- langkah yang ditunjukan oleh bagan alir sebagai berikut:

(3)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

66 Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Manometer digital sebagai pengukur besar tekanan pada pipa distribusi dan meteran sebagai alat bantu mengukur panjang dan diameter pipa. Penelitian ini juga menggunakan alat pengukur tinggi air pada reservoar dengan tambahan tabel konversi tinggi air reservoir

untuk menentukan volume air pada

reservoar. Bahan yang digunakan

merupakan instalasi pengolahan air HK yang berada pada PDAM.

Pengambilan data dilakukan pada selama satu bulan. Data yang diambil berupa ketinggian air dan tekanannya setiap pukul 09.00, 10.00, 11.00, 12.00, 13.00,

14.00, dan 15.00 WIB. Selanjutnya

perbandingan dari data ketinggian air digunakan sebagai data untuk mendapatkan debit air keluar. Sehingga dapat ditentukan kecepatan air yang mengalir pada pipa utama distribusi.

(4)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

67 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil dari analisa fisis pengolahan air bersih di kawasan produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru. Untuk dapat mengetahui distribusi air bersih guna memahami debit (Q), kecepatan (v), dan tekanan (P) dalam distribusi air.

a. Hasil analisa pengolahan air bersih PDAM Tirta Siak.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tempat penelitian menunjukkan bahwa PDAM mempunyai tiga unit pengolahan air. Salah satu dari unit pengolahan tersebut yaitu HK, merupakan unit pengolahan utama yang dapat mendistribusikan air dengan jumlah debit yang besar.

Air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Siak merupakan air yang berasal dari Sungai Siak dengan tingkat kekeruhan, warna, dan kandungan zat organik yang tinggi. Air baku dikumpulkan

dari sungai menggunakan water storage

pada intake dengan melewati bar screen. Air yang sudah terkumpul akan dihisap dengan pompa berkapasitas 140 liter/detik menuju bangunan sedimentasi. Proses sedimentasi terjadi dengan menggunakan percepatan gravitasi untuk mengendapkan suspensi-suspensi kedasar bak sedimentasi. Air baku yang akan masuk pada bangunan

akan diinjeksi bahan kimia berupa

aluminium sulfat (tawas) dan soda ash

sebelum diolah melalui bangunan

sedimentasi. Air yang telah diproses dari bangunan sedimentasi akan dikumpulkan

pada sump well sebelum diolah pada

Helikoloidal Heksagonal IPA HK. Air dari pengolahan unit flokulator akan diteruskan pada bak sedimentasi. Proses sedimentasi

ini akan dibantu dengan menggunakan tube

settler yang dipasang sebagai alat bantu pengendapan air. Aliran air yang diteliti dari tube settler merupakan aliran laminar, dimana bilangan Reynold yang didapatkan tidak mencapai nilai 2000. Air baku yang

sudah diolah dan disalurkan oleh gutter

akan diteruskan ke clear well untuk

dilanjutkan ke proses filtrasi yang berupa campuran batu kali dan pasir silika dengan bantuan gravitasi. Air yang sudah difiltrasi

akan dikumpulkan dan dialirkan ke

reservoir. Air yang akan dialirkan kedalam reservoir diinjeksikan desinfektan berupa larutan kaporit melalui pompa dosing. Air yang sampai pada reservoir dengan ukuran 2088 m3 akan disimpan sebagai air yang sudah memenuhi syarat kesehatan menurut

permenkes RI no

492/MENKES/PER/IV/2010 yang siap

didistribusikan pada pipa distribusi yang digunakan oleh konsumen.

Berdasarkan keadaan yang ada dikawasan PDAM Tirta Siak Pekanbaru, debit air baku yang masuk dianggap konstan, mengingat tidak ada alat ukur untuk menghitung debit air masuk. Volume

air masuk dapat dihitung dengan

membandingkan perbedaan tinggi air

masuk ketika aliran ke pipa distribusi dimatikan, sehingga bisa didapatkan debit air masuknya. Perbandingan volume air dari pukul 09.00-10.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00, 12.00-13.00, 14.00-15.00 selama satu bulan Mei 2014, dapat disimpulkan debit air yang dialirkan ke pipa distribusi, sehingga dapat ditentukan kecepatan awal alir air pada pipa utama jaringan distribusi. b. Pembahasan

Air yang mengalir pada pipa distribusi diatur sedemikian rupa dengan pengaktifan pompa 1 dan pompa 2 yang berkapasitas debit yang sama namun memiliki daya mesin yang berbeda (seperti yang terlampir pada lampiran perhitungan), walaupun demikian pengaktifan pompa tetap harus disesuaikan dengan keperluan

masyarakat. Gambaran naik turun

penggunaan debit air pada pipa distribusi keluar dari tanggal 1 hingga tanggal 31 Mei 2014 dapat disimpulkan pada Gambar berikut.

(5)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

68

Berdasarkan Gambar 3 dapat

disimpulkan bahwa terjadi perubahan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Jika diperhatikan dari pukul 09.00 - 10.00 WIB mengalami penurunan hingga 10.00-11.00 WIB. Hal ini dikarenakan tekanan air pada jaringan pipa utama distribusi dari

pukul 09.00-10.00 WIB mengalami

penurunan sehingga diperlukan dua buah pompa diaktifkan. Ketika kedua buah pompa diaktifkan maka akan memberikan tekanan pada pipa utama distribusi maka dari itu debit air keluar akan meningkat. Kurangnya tekanan pada jaringan pipa utama distribusi air diakibatkan dari konsumsi masyarakat yang menggunakan jasa dari PDAM Tirta Siak. Semakin banyak penggunaan air, maka tekanan pada

pipa akan berkurang. Berdasarkan

pengamatan diatas bisa disimpulkan pada

Gambar 4.7. Grafik tersebut menunjukkan bahwa jika dirata-ratakan perwaktu selama satu bulan, dibentuk kurva hubungan antara rata-rata total debit air pada pipa distribusi sekitar pukul 09.00-10.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00, 12.00-13.00, 13.00-14.00, dan

14.00-15.00 sehingga dapat

membandingkan pemakaian air yang

dilakukan oleh konsumen. Pukul 09.00-10.00 WIB hingga 09.00-10.00-11.00 WIB terlihat penurunan rata-rata total dimana konsumsi masyarakat menurun. Pukul 10.00-11.00 WIB hinggapukul 11.00-12.00 WIB mengalami penurunan yang sama namun tidak sebanyak dari pukul 09.00-10.00 WIB hingga 09.00-10.00-11.00 WIB.

(6)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

69 Berdasarkan data tersebut, dapat

diasumsikan bahwa intensitas pemakaian air masyarakat memang sangat tinggi dari pukul 09.00-10.00 WIB, mengingat sekitar waktu tersebut warga masih banyak beraktivitas menggunakan air, warga mulai

kurang mengurangi aktivitas yang

menggunakan air sekitar pukul 10.00-11.00, dan penggunaan air kembali turun sekitar pukul 11.00-12.00 WIB. Sekitar pukul 12.00-13.00 WIB mengalami kenaikan konsumsi air mengingat sekitar waktu tersebut konsumen kembali menggunakan air. Kemudian terjadi penurunan pemakaian debit keluar menurun kembali pada 13.00-14.00 WIB dan 13.00-14.00-15.00 WIB.

Perubahan debit keluar

mengakibatkan perubahan kecepatan alir air bersih pada pipa jaringan utama distribusi, karena kecepatan air keluar dipengaruhi oleh tekanan yang disebabkan oleh debit ke jaringan pipa distribusi. Perbandingan tekanan (Bar) dan kecepatan alir air (m/s) dapat dilihat pada Gambar 4.

Perubahan debit keluar berbanding lurus dengan berubahnya kecepatan alir air bersih. Berdasarkan hubungan tekanan terhadapkecepatan, maka didapatkan grafik perubahan tekanan terhadap kecepatan air bersih seperti Gambar 5.

(7)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

70 Berdasarkan Gambar 5, dapat

disimpulkan bahwa kecepatan alir air

distribusi pada pipa utama jaringan

distribusi berbanding lurus dengan

meningkatnya tekanan air rata-rata.

Tekanan dengan besar rata-rata 19.717 bar menunjukkan kecepatan alir air rata-rata sebesar 0,604 m/dt kemudian meningkat

pada tekanan rata-rata 19.885 bar

menunjukkan kecepatan alir air rata-rata sebesar 0,610 m/dt. Pada tekanan rata-rata

19,905 bar menunjukkan penurunan

kecepatan alir air rata-rata sebesar 0,605 dt, hal ini dapat diasumsikan bahwa terjadi kurangnya presisi alat pengukur tinggi air bak sehingga didapatkan kecepatan yang tidak semestinya. Tekanan dengan besar rata-rata 20,008 bar, 20,142 bar, dan 20,192 bar, menunjukkan peningkatan dengan kecepatan secara berurutan sebesar 0,612 m/dt, 0,629 m/dt, dan 0,673 m/dt.

KESIMPULAN

Terdapat 2 pompa intake dengan

kapasitas masing-masing pompa 140

liter/detik merupakan pompa utama yang digunakan sebagai penghisap air yang terdapat pada bangunan penangkap air (intake) yang digunakan oleh PDAM Tirta

Siak Pekanbaru. Pompa diaktifkan

bergantian untuk menghindari panas

berlebihan pada pompa.

Setelah proses filtrasi, air yang sudah diolah akan diberi desinfektan sebelum masuk ke reservoir yang mana akan menjadi cadangan air bersih yang akan didistribusikan ke konsumen.

(8)

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015

71 Aliran air yang mengalir pada pipa

utama dilakukan oleh dua pompa distribusi. Pengoperasian pompa yang menyesuaikan dengan tekanan pada pipa utama untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perlakuan ini menyebabkan terjadinya fluktuasi air keluar dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00 selama bulan Mei 2014. Debit air keluar terbesar berada antara pukul 09.00-10.00 WIB sebesar 475,142 m3/s dan debit air terendah berada antara pukul 14.00-15.00 WIB dengan besar debit keluar sebesar 425,980 m3/s. Kecepatan alir air pada pipa utama jaringan distribusi dipengaruhi oleh debit air yang mengalir. Semakin tinggi tekanan pada pipa utama jaringan distribusi maka semakin besar kecepatan alir air. Kecepatan rata-rata alir air terendah adalah sebesar 0,604 m/dt, sedangkan kecepatan rata-rata alir air tertinggi adalah sebesar 0,673 m/dt.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S (2006), Merakit Sendiri Alat Penjernih Air, Kawan Pustaka, Jakarta.

Al-Layla, A. 1977. Water Supply

Engineering Design, Ann Arbor Science Publisher Inc, Michigan.

Atastina, S, B, et all (2004), Penghilangan Kesadahan Air yang Mengandung Ion Ca2+ Dengan Menggunakan Ziolit Alam Lampung Sebagai Penukar Kation, http://www.chemeng.ui.ac.id/~wulan/M ateri/Research/Penghilangan%20Kesada han%20Air.pdf. Diakses tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 23.00 WIB. Bambang Triatmodjo, 1993, Hidraulika I,

Beta Offset, Yogyakarta.

Bambang Triaimodjo, 1993, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.

Dake, J.M.K., 1983, Hidrolika Teknik

(terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta. Huisman, L, 1973, Sedimentation and

Floatation, Delft University of

Technology, Delft, The Netherlands Kawamura, Susumu. 1971. Integrated

Design of Water Treatment Facilities. John Willey & Sons, Inc.

Monk,R.D.G, et al 1986 Designing Water Treatment Facilities, J. AWWA.

Munson, R. Bruce, et all (2004), Mekanika

Fluida Edisi Ke-4 Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan

No.492/MENKES/PER/IV/2010

Persyaratan Kualitas Air Minum.

Diakses pada tanggal 28 Juli 2014 pada pukul 05.30 WIB

Sears, Francis W (1962), Fisika untuk

Universitas 1 Mekanika, Panas, dan Bunyi, Yayasan Dana Buku Indonesia, Jakarta.

Schultz, Christopher R & Daniel A Okun.1984. Surface Water Treatment

for Communities in developing

Countries. New York, USA : John Willey & Sons Inc.

Streeter, V.L., Wylie J., 1984, Mekanika Fluida (Terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Zabel,T 1985 The Advantages of Dissolved Air Floatation for Water Treatment.

Journal American Water Work

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2 Layout Instalasi Pengolahan Air HK 140 liter/detik
Gambar  4.7.    Grafik  tersebut  menunjukkan  bahwa  jika  dirata-ratakan  perwaktu  selama  satu bulan, dibentuk kurva hubungan antara  rata-rata  total  debit  air  pada  pipa  distribusi  sekitar  pukul  09.00-10.00,  10.00-11.00,  11.00-12.00,  12.00-
Gambar 4. Grafik tekanan pada kecepatan alir distribusi Air Bersih
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SOP penerimaan pasien baru di unit rawat inap Puskesmas Bareng adalah tidak sesuai prosedur dan Tingkat kepuasan pasien

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh audit tenure , struktur corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan

Penentuan harga bilangan Nernst suatu ESI sangat dibutuhkan untuk menentukan kelayakan elektroda yang digunakan dalam suatu analisis, sedangkan kisaran konsentrasi linier

Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan toleransi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran guided discovery setting

Sistem insentif dengan cara ini langsung mengkaitkan besarnya insentif dengan kinerja yang telah ditunjukkan oleh pegawai yang bersangkutan. Berarti besarnya

Evaluasi sistem dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa merancang dan membangun sistem pendukung keputusan penerima beasiswa dengan menggunakan

Pengungkapan sustainability reporting tersebut menjadi sinyal positif dari perusahaan dalam meyakinkan seluruh stakeholders bahwa perusahaan memiliki kinerja yang