• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA

STRATEGIS

DINAS PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

ANAK DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

KOTA PALEMBANG

TAHUN 2018 - 2023

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KOTA PALEMBANG

Email : dpppapm30@yahoo.com

Jl. Demang Lebar Daun No. 3 Telp. 445985, Fax 443548 Palembang Sumatera Selatan - 30137

(2)

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

Alamat : Jl. Demang Lebar Daun No. 3 Telp. 445985, Fax 443548 Palembang 30137

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

NOMOR 004/ KPTS / DPPPAPM / 2019 TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2018-2023 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DINAS PPPAPM) KOTA PALEMBANG

KEPALA DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan panduan atau acuan kerja Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan

Masyarakat Kota Palembang selama 5 (lima) tahun (2018 – 2023);

b. bahwa dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang sebagai unsur penyelenggara kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang perlu dibuat dokumen yang dituangkan dalam Rencana Strategis Tahun 2018 - 2023;

c. bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4664);

(3)

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

Alamat : Jl. Demang Lebar Daun No. 3 Telp. 445985, Fax 443548 Palembang 30137

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelola Keuangan Daerah.

7. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2016 Nomor 6);

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Membentuk Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2018-2023

pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang.

KEDUA : Seluruh Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan penyusunan Rencana

Strategis (Renstra) Tahun 2018-2023 pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang dimaksud dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Palembang.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Palembang

Tanggal 02 Januari 2019

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak dan Pemberdayaan

Masyarakat Kota Palembang,

Drs. M. Sadruddin Hadjar, M.Si.

Pembina Utama Muda / IV.c

(4)

LAMPIRAN KEPUTUSAN DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG

NOMOR : 004/KPTS/DPPPAPM/2019

TANGGAL : 02 Januari 2019

TENTANG : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA) TAHUN 2018-2023 DINAS PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

SUSUNAN PETUGAS TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2018-2023 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

a. Penanggung Jawab : Kepala Dinas PP, PA dan PM Kota Palembang

b. Ketua Pelaksana : Sekretaris Dinas PP, PA dan PM Kota Palembang

c. Wakil Ketua Pelaksana : Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan

d. Sekretaris : Kasubbag Keuangan

e. Anggota : 1. Dra. Hj. Discik Fauziah, M.M.

2. Muhajirin Setiawan, S.H. 3. M. Harun, S.AP.

4. Bambang Kurniawan, S.E., M.Si. 5. M. Bayu Asruliansyah, S.Kom. 6. Nyimas Indah Agustina, S.T. 7. Dwirairi Sastroputri, S.T., M.Si.

8. Jeannita Suciati Permata Selintang, S.H. 9. Anggraini Permatasari, S.E.

10. Nyayu Nurhasanah, S.E. 11. Farid Irawan, S.Kom. 12. Hasram Hesti, S.Pd. 13. Cheria Shofi Larissa, S.H. 14. Sumarni

15. Firmansyah, S.E. 16. Rio Lucky Thanasis 17. Rian Saputra, S.Kom.

(5)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang tahun 2018–2023 dapat diselesaikan dengan baik.

Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) wajib menyusun Renstra

OPD sebagai dokumen perencanaan yang mengacu pada Renstra Kota Palembang sampai tahun 2023, yang dapat dijadikan pedoman dan

acuan dalam penyusunan Program dan Kegiatan Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindugan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang sekaligus sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan

tugas dan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Rancangan Renstra ini tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami jadikan masukan dan bahan untuk perbaikan sebagaimana mestinya.

Palembang, 2019

Kepala Dinas PPPAPM Kota Palembang

Drs. M. Sadruddin Hadjar, M. Si Pembina Utama Muda / IV.c NIP. 196912251988101001

(6)

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. LATAR BELAKANG ... 2

I.2. LADASAN HUKUM ... 4

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN ... 9

I.4. SISTEMATIKA PENULISAN ... 10

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG ... 12

II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DPPPAPM KOTA PALEMBANG ... 12

II.2 KINERJA PELAYANAN DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG PERIODE TAHUN 2017-2018 ... 28

II.3 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG ... 32

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ... 34

III.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG ... 34

III.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH ... 35

III.3 TELAAHAN RENSTRA K/L ... 38

III.4 KLHS ... ... 42

III.5 TELAAHAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) ... 42

(7)

IV.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG ... 48

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 52

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF ... 55

VI.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA ... 56

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 74

(8)

Gambar 1.1 ... 4

Gambar 2.1 ... 14

Gambar 3.1 ... 43

Gambar 4.1 ... 49

(9)

Tabel 2.1 ... 29 Tabel 2.2 ... 30 Tabel 2.3 ... 31 Tabel 3.1 ... 34 Tabel 3.2 ... 35 Tabel 3.3 ... 37 Tabel 3.4 ... 44 Tabel 4.1 ... 50 Tabel 4.2 ... 51 Tabel 5.1 ... 54 Tabel 6.1 ... 55 Tabel 6.2 ... 58 Tabel 7.1 ... 75 Tabel 7.2 ... 76

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam prosesnya, pembangunan dilaksanakan oleh seluruh

pemangku kepentingan, terutama aparat pemerintah sebagai development agent yang

mengemban amanat untuk mewujudkan dan mendistribusikan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, serta keadilan sosial. Selanjutnya, guna menjamin proses pembangunan berjalan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan, diperlukan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sehingga pembangunan akan bermuara pada cita-cita yang diinginkan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk

melakukan perencanaan pembangunan sebagai bagian dari perencanaan

pembangunan nasional. Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 juga mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk

melakukan perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk

jangka waktu 5 tahun; Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun; serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Amanat Undang-Undang tentang perencanaan pembangunan daerah di atas dijelaskan lebih lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004). Perencanaan pembangunan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik serta daya saing. Perencanaan dengan demikian merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sistematis, terarah,

(11)

2

terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan untuk mencapai keseimbangan. Sehingga setiap kegiatan yang ada di dalamnya merupakan usaha yang memiliki titik

fokus dalam keseimbangan, baik problem solving, future oriented maupun resource

allocation. Secara umum, setiap proses perencanaan terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu : tahap awal/inisiasi, tahap substantif, tahap implementasi serta tahap pengendalian dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan dengan proses lainnya.

I.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah Kota Palembang dalam 5 (lima) tahun ke depan, akan menghadapi berbagai tantangan eksternal maupun internal. Tantangan eksternal yang utama adalah kondisi perekonomian global yang melambat dan gerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disamping itu, tantangan internal yang ada dalam pembangunan daerah antara lain adalah mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah yang kondusif, serta ketersediaan infrastruktur ekonomi dalam

rangka mempersiapkan bonus demografi. Dengan demikian, Pemerintah Kota Palembang saat ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan

ekonomi dengan tingkat inflasi yang kondusif bagi masyarakat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat Kota Palembang, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan berkesinambungan. Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang, harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan memperkuat berbagai aspek dan kompetensi yang terkait dengan peran dan fungsinya sebagai pelaksana urusan pemerintah daerah di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan Pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan daerah dapat berdampak nyata dalam memperbaiki layanan birokrasi, meningkatkan daya saing daerah serta mewujudkan masyarakat Kota Palembang yang adil, makmur dan sejahtera.

Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 pada Pasal 272 Ayat (1), menyatakan bahwa “Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD”, dan Ayat (2) menyatakan bahwa “Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud

(12)

3

pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Dalam hal ini, Dinas Pemerdayaan Perempuan, Perlindunga Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang selaku Perangkat Daerah (PD) yang merupakan pelaksana Urusan di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan Pemberdayaan masyarakat wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya Renstra tersebut akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama periode lima tahunan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada sehingga tujuan yang akan dicapai bersifat realistis dan dapat mengantisipasi perkembangan masa depan.

Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023 disusun berdasarkan RPJMD Kota Palembang Tahun 2018-2023 melalui beberapa tahapan proses penyusunan Renstra yang mengacu kepada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut :

1. Persiapan penyusunan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang; 2. Penyusunan rancangan awal Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang; 3. Penyusunan rancangan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang; 4. Perumusan rancangan akhir; dan

5. Penetapan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang.

Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(13)

4

Gambar 1.1

Proses Penyusunan Renstra Dinas PPPAM Kota Palembang Tahun 2018-2023

Dengan disusunnya Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang

Tahun 2018-2023 maka Dinas PPPAPM Kota Palembang diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan kualitas kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pengendalian dan evaluasi kinerja. Keberhasilan peningkatan tersebut adalah untuk mewujudkan tercapainya sasaran pembangunan daerah (RPJMD) dan renstra perangkat daerah.

I.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi penyusunan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023 adalah : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Ilo Convention No. 138 Concerning Minimum Age For Admission To Employment (Konvensi Ilo Mengenai Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara

(14)

5

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3835)

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan

Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3941);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);

7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara Ri Nomor4301);

10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419;

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

13. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(15)

6

14. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

15. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

16. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

17. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

18. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);

19. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisir (UNLA TOL) (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960 );

20. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4990);

21. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);

22. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

23. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

24. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 25. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak

(16)

7

26. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

27. Undang-Undang Nomor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

28. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

29. Undang-undang Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

30. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

31. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

32. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

33. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

34. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

35. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

36. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

(17)

8

37. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

38. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota.

39. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

40. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

41. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

42. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818);

43. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

44. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);

45. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123); 46. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

(18)

9

47. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

48. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarustamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

50. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

51. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pemangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

52. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 62 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Derah Kota Palembang Tahun 2016 Nomor 6).

I.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis DPPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023 ditetapkan dengan maksud :

1. Sebagai penjabaran atas RPJMD Kota Palembang Tahun 2018-2023 disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Palembang;

2. Sebagai arah dan kebijakan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan RPJMD Kota Palembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan;

(19)

10

3. Sebagai indikator kunci keberhasilan DPPPAPM Kota Palembang dalam

melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Walikota

terpilih;

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis DPPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023, yaitu :

1. Tercapainya persepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan-kebijakan pemberdayaan perempuan , perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat Kota Palembang;

2. Sebagai acuan dan/atau pedoman kerja bagi seluruh unsur DPPPAPM Kota Palembang sesuai dengan tugas dan fungsinya, termasuk untuk mengelola

pencapaian sasaran RPJMD;

3. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) DPPPAPM Kota Palembang setiap tahunnya;

4. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja DPPPAPM Kota Palembang;dan

5. Sebagai acuan bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja DPPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023.

I.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas PPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023

disusun sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG

Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat

dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan,

telaahan visi, misi, dan program WalikotaKota Palembang periode 2018-2023, telaahan Renstra K/L, talaahan Rencana Tata Ruang

(20)

11

Wilayah dan KLHS serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isu-isu strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang 2018-2023 berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran

RPJMD Kota Palembang 2018-2023 sebagai indikasi keberhasilan Kepala Dinas PPPAPM dalam memimpin seluruh jajaran di lingkungan Dinas PPPAPM.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan dalam jangka menengah guna mewujudkan tujuan dan sasaran Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang 2018-2023.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Menjelaskan tentang program dan kegiatan Dinas PPPAPM

Kota Palembang 2018-2023 yang diterjemahkan dari strategi dan arah kebijakan agar selaras dengan analisis permasalahan dan isu strategis. BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Menjelaskan tentang indikator -inerja yang selaras dengan tugas dan fungsi Dinas PPPAPM Kota Palembang sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Palembang2018-2023.

BAB VIII PENUTUP Lampiran-Lampiran

(21)

12

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PPPAPM KOTA PALEMBANG

Selama kurun waktu 2013-2016 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang masih berbentuk Badan

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palembang dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Kota Palembang, efektif berubah

menjadi Dinas PPPAPM mulai tanggal 1 Januari 2017 sesuai dengan Peraturan Walikota No. 62 Tahun 2016.

Capaian kinerja pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang periode tahun 2017-2018 merupakan hasil dari berbagai upaya selama 2 (dua) tahun sebelumnya. Gambaran pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang selama

periode 2017-2018 diperlukan sebagai panduan dalam menyusun kebijakan strategis Dinas PPPAPM tahun 2018-2023 terutama untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan organisasi agar rumusan program dan kegiatan yang dibuat dapat mencapai tujuan Dinas PPPAPM secara efektif dan efisien.

Gambaran pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang selama periode 2017-2018 dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja pelayanan berdasarkan

tugas dan fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, capaian program prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta hambatan-hambatan yang dihadapi dan dinilai perlu diatasi pada lima tahun yang akan datang.

II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas PPPAPM

Kota Palembang

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat DaerahKota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang. Susunan organisasi Dinas

(22)

13

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris, yang membawahi 3 sub bagian yaitu membawahi : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

3. Bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat, yang membawahi : a. Seksi Kesetaraan Gender;

b. Seksi Peningkatan Kualitas Keluarga; dan

c. Seksi Partisipasi Masyarakat dan Lembaga Usaha Perempuan. 4. Bidang Perlindungan Perempuan, yang membawahi :

a. SeksiPemenuhan Hak Perempuan;

b. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan; dan c. Seksi Pembinaan Organisasi Perempuan.

5. Bidang Perlindungan Anak, yang membawahi : a. Seksi Pemenuhan Hak Anak;

b. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Anak; dan c. Seksi Data Gender dan Anak.

6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang membawahi : a. Seksi Penguatan Kelembagaan;

b. Seksi Pembangunan dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat; dan c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Teknologi Tepat Guna. 7. Unit Pelaksana Teknis; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk lebih jelas dari Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang maka dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

(23)

14

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA PALEMBANG

BID. PERLINDUNGAN ANAK SEKSI PEMENUHAN HAK ANAK SEKSI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK SEKSI DATA GENDER

DAN ANAK

SEKRETARIAT

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG PERENCANAAN DAN PELAPORAN SUBBAG KEUANGAN KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BID. PERLINDUNGAN PEREMPUAN SEKSI PEMENUHAN HAK PEREMPUAN SEKSI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN SEKSI PEMBINAAN ORGANISASI PEREMPUAN BID. KESETARAAN GENDER DAN

PARTISIPASI MASYARAKAT SEKSI KESETARAAN GENDER SEKSI PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA SEKSI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN LEMBAGA USAHA PEPEREMPUAN UPTD BID. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI PENGUATAN LEMBAGA SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DAN TEKNOLOGI TEPAT

(24)

15

Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan Walikota Palembang Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, perangkat daerah menyelenggarakan fungsi dengan uraian sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

mengkoordinasikan perencanaan, keuangan dan pelaporan serta

menyelenggarakan urusan administrasi umum, perkantoran, kehumasan dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan diatas,

sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja pelaksanaan kebijakan untuk koordinasi penyusunan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan; b. pelaksanaan urusan administrasi umum;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan perkantoran;

d. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

e. pelaksanaan urusan kehumasan; dan

(25)

16

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari Sekretaris

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemnerdayaan Masyarakat Kota Palembang dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag yaitu : 2.1 Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub

Bagian yang mempunyai tugas pokok :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian;

b. Mengelola administrasi umum dan surat menyurat; c. Mengelola kearsipan dan kepustakaan;

d. Mengelola administrasi barang, perlengkapan dan kendaraan dinas; e. Mengelola urusan rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan; f. Mengelola administrasi kepegawaian dan perjalanan dinas; g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya; i. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

2.2 Subbagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian keuangan; b. Menyusun rencana anggaran kerja dinas;

c. Menyusun rencana plafon kebutuhan anggaran dan penggunaan anggaran;

d. Mengelola administrasi keuangan belanja langsung dan belanja tidak langsung;

e. Menyusun dan menganalisa laporan keuangan;

f. Mengontrol kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan

pembukuan/akuntansi;

g. Melaporkan hasil kerja dan capaian kinerja; dan

(26)

17

2.3 Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan; b. Menyusun rencana anggaran kerja dinas;

c. Menyusun rencana plafon kebutuhan anggaran dan penggunaan anggaran;

d. Mengelola administrasi keuangan belanja langsung dan belanja tidak langsung;

e. Menyusun dan menganalisa laporan keuangan;

f. Mengontrol kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan

pembukuan/akuntansi;

g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan koordinasi penyusunan program dan kegiatan antar bidang;

i. Menyusun dokumen pelaporan dinas; j. Menyusun dokumen perencanaan dinas; k. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; l. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja; dan

m. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat

Bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diurai diatas, Bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

(27)

18

b. Pelaksanaan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

c. Penyusunan program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

d. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisai dan distribusi kegiatan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

e. Pelaksanaan fasilitasi penguatan lembaga pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga

f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

g. Penyusunan laporan ketercapaian sasaran program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan pembinaan kualitas keluarga;

h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Partisipasi Masyarakat dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Seksi Bidang yaitu :

3.1 Seksi Kesetaraan Gender dipimpin oleh Kepala Seksi Bidang yang mempunyai tugas pokok :

a. Menyiapkan dan menyusun bahan program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;

b. Melaksanakan kajian program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;

(28)

19

c. Menyusun kegiatan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;

d. Melaksanakan kegiatan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;

e. Melaksanakan kegiatan penguatan lembaga pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;

f. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

3.2 Seksi Peningkatan Kualitas Keluarga yang mempunyai tugas pokok

a. Menyiapkan perumusan dan kajian kebijakan pelaksanaan

pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga;

b. Menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga;

c. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga;

d. Menyiapkan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang kualitas keluarga;

e. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; f. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

(29)

20

3.3 Seksi Partisipasi Masyarakat dan Lembaga Usaha Perempuan yang mempunyai tugas pokok :

a. Melaksanakan peraturan,perundang-undangan dan kebijakan tentang partisipasi lembaga usaha dan dunia usaha;

b. Melaksanakan penyusunan pedoman, program, dan kegiatan partisipasi lembaga usaha dan dunia usaha;

c. Melaksanakan peningkatan pemahaman bagi lembaga profesi dan dunia usaha tentang partisipasi masyarakat;

d. Melaksanakan peningkatan kualitas kerjasama dengan lembaga profesi dan dunia usaha;

e. Melaksanakan pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan partisipasi lembaga profesi dan dunia usaha;

f. Menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan partisipasi lembaga profesi dan dunia usaha;

g. Melaksanakan penyusunan pedoman, program dan kegiatan partispasi media;

g. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; j. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

k. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan l. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Perlindungan Perempuan

Bidang Perlindungan Perempuan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang Perlindungan Perempuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diurai diatas, Bidang Perlindungan Perempuanmempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan;

b. Pelaksanaan kajian kebijakan perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan;

(30)

21

c. Penyusunan program perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan dan anak;

d. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kegiatan pemenuhan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan dan anak;

e. Pelaksanaan fasilitasi penguatan lembaga perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan dan anak;

f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan dan anak;

g. Penyusunan laporan ketercapaian sasaran program perlindungan hak perempuan, pembinaan lembaga layanan perempuan dan anak; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Seksi Bidang yaitu :

4.1 Seksi Pemenuhan Hak Perempuan yang mempunyai tugas pokok:

a. Menyiapkan bahan penyusunan program perlindungan hak

perempuan;

b. Mengkaji program perlindungan hak perempuan; c. Menyusun kegiatan perlindungan hak perempuan; d. Melaksanakan kegiatan perlindungan hak perempuan;

e. Melaksanakan kegiatan penguatan lembaga perlindungan hak perempuan;

f. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

(31)

22

4.2. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuanyang mempunyai

tugas pokok :

a. Penyiapan bahan penyusunan program pengarusutamaan gender dan pembinaan kualitas keluarga;

b. Pelaksanaan kajian program pengarusutamaan gender dan

pembinaan kualitas keluarga;

c. Penyusunan kegiatan pengarusutamaan gender dan pembinaan kualitas keluarga;

d. Pelaksanaan kegiatan pengarusutamaan gender dan pembinaan kualitas keluarga;

e. Pelaksanaan kegiatan penguatan lembaga pengarusutamaan gender dan pembinaan kualitas keluarga;

f. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

4.3 Seksi Pembinaan Organisasi Perempuanyang mempunyai tugas pokok :

a. Merencanakan penyusunan kegiatan pemenuhan hak anak untuk melaksanakan peraturan dan kebijakan partisipasi organisasi keagamaan kemasyarakatan;

b. Melaksanakan peningkatan pemahaman partisipasi organisasi

perempuan;

c. Melaksanakan sosialisasi tentang organisasi perempuan dan terkoordinasi dengan organisasi yang ada;

d. Melaksanakan pemantauan, analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan keorganisasian yang ada;

e. Melaksanakan penyusunan program kegiatan partisipasi organisasi keagamaan, kemasyarakatan dan organisasi lainnya;

(32)

23

g. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Perlindungan Anak

Bidang Perlindungan Anak, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang Perlindungan Anak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang perlindungan anak mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan pemetaan hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan;

b. Pelaksanaan sosialisasi tentang pemberdayaan anak kualitas hidup anak, lembaga layanan perempuan anak;

c. Pelaksanaan sosialisasi tentang data gender dan anak, hak sipil, informasi dan partisipasi anak;

d. Pelaksanaan sosialisasi dan advokasi pemenuhan hak kesehatan dan kesejahteraan anak;

e. Pelaksanaan fasilitasi lembaga yang terlampir dalam pemenuhan dan peningkatan kualitas hidup anak;

f. Pelaksanaan koordinasi dengan dinas/lembaga terkait perlindungan anak dan pemenuhan hak anak;

g. Pelaksanaan sosialisasi dan advokasi peningkatan dan pemahaman masyarakat tentang perlindungan anak dan pemenuhan hak anak;

h. Menunjukkan laporan, evaluasi kegiatan yang terkait dengan tugas dan fungsi; dan

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(33)

24

Kepala Bidang Perlindungan Anak dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Seksi Bidang yaitu :

5.1 Seksi Pemenuhan Anak, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan dan penunjukkan pemenuhan hak anak dalam pengasuhan alternatif, pendidikan dan hak partisipartif dalam pembangunan;

b. Melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak dan pengutan lembaga pemenuhan hak anak;

c. Menyiapkan bahan program pemenuhan hak sipil anak, hak untuk

memperoleh informasi dan hak untuk berpartisipasi dalam

pembangunan;

d. Menyusun kegiatan untuk memperoleh layanan kesehatan dengan standar yang tinggi dan hak anak untuk mendapatkan kesejahteraan ; e. Mengkaji program pemenuhan hak anak untuk memperoleh layanan

kesehatan tanpa membedakan diskriminasi anak;

f. Melaksanakan sosialisasi dan advokasi pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus dan anak yang berkebutuhan dengan hukum; g. Melaksanakan penunjukkan hak anak berkebutuhan khusus dan

pembangunan dan memberikan perlindungan terhadap anak berkebutuhan khusus, anak yang berhadapan dengan hukum; dan h. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas;

i. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

j. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

5.2 Seksi Pengingkatan Kualitas Hidup Anak, mempunyai tugas:

a. Menyiapkan bahan penyusunan program terhadap lembaga lembaga layanan anak korban kekerasn;

b. Menyusun kegiatan, pembinaan terhadap lembaga layanan

(34)

25

c. Melaksanakan kegiatan dan koordinasi terhadap lembaga pembinaan dan lembaga layanan yang menangani perempuan dan anak dari korban kekerasan;

d. Melaksanakan kegiatan penguatan lembaga pembinaan terhadap lembaga layanan perempuan dan anak;

e. Melaksanakan kegiatan organisasi anak dan angka peningkatan kualitas hidup anak dalam pembangunan;

f. Melaksanakan kegiatan program organisasi yang terkait dengan anak

peningkatan kualitas hidup anak dalam partisipatif untuk

pembangunan;

g. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; h. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

i. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

5.3 Seksi Data Gender dan Anak, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan pengelolaan data dan pelayanan penyiapan bahan penyusunan program pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data gender dan anak;

b. Penyususnan rencana kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data gender dan anak;

c. Pelaksanaan kegiatan informasi data gender dan anak;

d. Pelaksanaan sosialisasi terkait dengan pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data gender dan anak;

e. Pembinaan kelembagaan pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data gender dan anak;

f. Pemantaun dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data gender dan anak;

g. Pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pelayanan informasi data elektronik tentang gender dan anak korban kekerasan;

(35)

26

h. Penyusunan laporan jumlah korban kekersan terhadap perempuan dan anak;

i. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; j. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

k. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan l. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Pemberdayaan Masyarakat:

Untuk melaksanakan tugas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis bidang pemberdayaan masyarakat;

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis bidang pemberdayaan masyarakat;

c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian bidang pemberdayaan masyarakat;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan dinas/lembaga terkait pemberdayaan masyarakat;

e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan yang terkait dengan tugas dan fungsi; dan

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6.1 Seksi Penguatan Kelembagaan, mempunyai tugas :

a. Merencanakan dan menyusun kegiatan pencegahan tindak kekerasan terhadap menyusun rencana program dan petunjuk teknis seksi penguatan kelembagaan;

b. Melaksanakan program dan petunjuk teknis seksi penguatan kelembagaan;

(36)

27

c. Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian seksi penguatan kelembagaan;

d. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dinas; e. Melaporkan hasil kerja capaian kinerja;

f. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; dan g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

6.2 Seksi Pembangunan dan Pengembangan Masyarakat,

mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana program dan petunjuk teknis seksi pembangunan dan pengembangan masyarakat;

b. Melaksanakan program dan petunjuk teknis seksi pembangunan dan pengembangan masyarakat;

c. Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian seksi pembangunan dan pengembangan masyarakat;

d. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan yang terkait dengan tugas dan fungsi;

e. Memfasilitasi pengembangan pembangunan partisipasi masyarakat; f. Melakukan koordinasi dengan dinas/lembaga terkait pembangunan

dan pengembangan masyarakat; dan

g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

6.3 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Teknologi Tepat Guna, mempunyai tugas :

a. Merencanakan dan menyusun kegiatan pembinaan lembaga layanan menyusun rencana program dan petunjuk teknis seksi pemberdayaan masyarakat miskin dan teknologi tepat guna;

b. Melaksanakan program dan petunjuk teknis seksi pemberdayaan masyarakat miskin dan teknologi tepat guna;

c. Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian seksi pemberdayaan masyarakat miskin dan teknologi tepat guna;

(37)

28

d. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan yang terkait dengan tugas dan fungsi;

e. Melakukan koordinasi dengan dinas/lembaga terkait pemberdayaan masyarakat miskin dan teknologi tepat guna; dan

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

II.2 Kinerja Pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang Periode

Tahun 2017-2018

Selama kurun waktu 2013-2016 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang masih berbentuk Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palembang dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Kota Palembang, efektif berubah menjadi Dinas PPPAPM mulai tanggal 1 Januari 2017 sesuai dengan Peraturan Walikota No. 62 Tahun 2016.

Capaian kinerja pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang periode

tahun 2017-2018 dapat dilihat dari capaian indikator kinerja yaitu dengan membandingkan realisasi target indikator dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, capaian kinerja pelayanan juga dinilai dari perencanaan anggaran dan realisasinya selama kurun waktu 2017-2018.

1.2.1. Capaian Indikator Kinerja

Bagian ini mengulas capaian kinerja Dinas PPPAPM Kota Palembang tahun 2017-2018 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017. Capaian kinerja Dinas PPPAPM secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(38)

29

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Dinas PPPAPM Kota Palembang Tahun 2017-2018

No Sasaran

Strategis Indikator

Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian 2017 2018 2017 2018 2017 2018 1 Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Persentase Partisipasi Perempuan dan Anak di Lembaga Pemerintahan

27 30 21 - 77,78 -

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

90 100 85 - 94,44 -

Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 27 30 25 - 92,59 -

Indeks Pembangunan Gender (IPG) 100 100 90 - 90,00 -

LPM Berprestasi 14.02 16,82 13 - 92.72 -

PKK Aktif 52.63 100 50 - 95.00 -

Persentase Kader Posyandu Aktif 68.31 100 65 - 95.15 -

Persentase Usulan Masyarakat Yang Dimasukkan ke Dokumen Musrenbang Tingkat Kelurahan

87.5 90 85 - 97.14 -

Persentase Pemenuhan Pelayanan Administrasi Perkantoran

85 100 85 - 100 -

Persentase Barang Milik Daerah (BMD) Dalam Kondisi Baik 85 100 85 - 100 -

Persentase Kelengkapan Seragam Pegawai 100 100 100 - 100 -

Persentase Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 85 100 85 - 100 -

Persentase Penyampaian Laporan Capaian Kinerja SKPD dan Keuangan Tepat Waktu

85 100 85 - 100 -

Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat pencapaian dari Dinas PPPAPM Kota Palembag di tahun 2017. Dari hasil

pengamatan di atas dapat dilihat pencapaian target indikator yang telah di capai, dari 13 (tiga belas) indikator yang ada, 5 (lima) indikator program rutin sudah mencapai 100% semua, 7 (tujuh) indikator sudah mencapai persentase diatas 90% dan

hanya 1 (satu) indikator yang hanya mencapai angka 77,78% yaitu indikator persentase partisipasi perempuan dan anak di Lembaga Pemerintahan.

(39)

30

1.2.2 Realisasi Anggaran

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang Menurut Kelompok Belanja Tahun 2017-2018

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke-

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen)

(dalam juta rupiah) (dalam juta rupiah)

2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi (1) (5) (6) (10) (11) (15) (16) (17) (18) 1 Belanja Tidak Langsung (BTL) 3.741.282.000 4.524.938.000 3.365.905.030 - 89,97 - 20,95 - 2 Belanja Langsung (BL) 11.470.000.000 9.878.500.000 10.351.621.737 - 90,25 - (13,88) - Total Belanja 15.211.282.000 14.403.438.000 13.717.526.767 - 90,18 - (5,31) -

Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Bappeda Tahun 2013-2017

Berdasarkan tabel 2.2 dapat dilihat anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) serta Belanja Langsung (BL) Dinas PPPAPM tahun 2017 sedangkan untuk tahun 2018 realisasinya belum bisa ditampilkan dikarenakan anggaran tahun 2018 masih sedang berjalan.

(40)

31

Tabel 2.3

Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas PPPAPM Kota Palembang Menurut Jenis BelanjaTahun 2017-2018

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke-

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen)

(dalam juta rupiah) (dalam juta rupiah)

2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi (1) (5) (6) (10) (11) (15) (16) (17) (18)

1 Belanja Pegawai 1.014.506.000 1.262.200.000 917.641.000 - 90,45 - 24,42 -

2 Belanja Barang dan

Jasa 9.976.334.000 8.317.900.000 8.960.215.737 - 89,81 - (16,62) -

3 Belanja Modal 479.160.000 298.400.000 473.765.000 - 98,87 - (37,72) -

Total Belanja 11.470.000.000 9.878.500.000 10.351.621.737 - 90,25 - (13,88) -

Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Bappeda Tahun 2013-2017

Berdasarkan taabel 2.3 dapat dilihati anggaran dan realisasi Belanja Langsung (BL) yang terdiri dari : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal Dinas PPPAPM tahun anggaran 2017, sedangkan untuk tahun anggaran 2018 realisasinya belum bisa ditampilkan dikarenakan anggaran tahun 2018 masih sedang berjalan.

(41)

32

II.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

PPPAPM Kota Palembang

Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan Dinas PPPAPM, sedangkan peluang adalah kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat mendukung tercapainya tujuan Dinas PPPAPM dalam lima tahun. Dengan memahami tantangan dan peluang di lingkungan strategisnya, diharapkan Dinas PPPAPM dapat membuat strategi yang tepat demi terwujudnya tujuan pembangunan daerah.

1. Tantangan

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang, beberapa tantangan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Jumlah dan kualitas SDM aparatur dalam tugas-tugas administrasi perkantoran yang berbasis pada elektronik government (eGov), perencanaan dan teknis pelaksanaan bidang, masih sangat rendah.

b. Perlu adanya penambahan pegawai dengan meningkatkan komptensi pegawai baru sehingga bisa menyesuaikan dengan Tupoksi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang.

c. Pemahaman dan penerapan PPRG di seluruh OPD dalam penyusunan perencanaan danpenganggaran program dan kegiatan belum optimal. d. Kelembagaan pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif

dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan. e. Pengungkapan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhambat faktor psikologis keluarga sehingga sulit untuk mengungkapkan kejahatan yang terjadi dalam keluarga.

f. Penggunaan media sosial dan aplikasi online oleh anak semakin meningkat seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki akses untuk memiliki smartphone menjadi tantangan dalam upaya perlindungan anak dari pornografi, pelecehan seksual dan penipuan.

(42)

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang

32

g. Hambatan regulasi dan kelembagaan perlindungan anak menyebabkan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kasus-kasus anak belum berjalan efektif.

2. Peluang

Adapun beberapa peluang pembangunan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut : a. Sudah Adanya Kebijakan Pemerintah Daerah mengenai Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak yang berdampak pada KKG (Keadilan dan Kesetaraan Gender) melalui Strategi Pengarusutamaan Gender dan serta Perlindungan Anak.

b. Beberapa SKPD serta Kabupaten/kota sudah membentuk Pokja PUG. c. Sudah adanya peran serta masyarakat di bidang Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, salah satunya ditandai dengan terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern terhadap masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

d. Banyaknya potensi kelembagaan yang memiliki kepedulian terhadap kasus-kasus perempuan dan anak yang dapat dioptimalkan perannya dalam penanganan kasus terkait perempuan dan anak.

e. Sudah terbangunnya beberapa jaringan koordinasi pelayanan yang melibatkan beberapa stakeholders seperti Polri, Rumah Sakit, Kejaksaan yang bekerja untuk memberikan pelayanan secara terpadu kepada Perempuan dan anak korban kekerasan.

(43)

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang

33

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis merupakan tahapan yang krusial pada penyusunan rencana strategis. Pada identifikasi permasalahan dipetakan akar masalah yang menjadi penghambat pencapaian kinerja Dinas PPPAPM periode sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan kebijakan yang dibuat lima tahun mendatang dapat secara efektif menyelesaikan permasalahan. Permasalahan ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan isu-isu strategis yang menjadi fokus kerja Dinas PPPAPM lima tahun mendatang.

Selain itu perumusan isu-isu strategis Dinas PPPAPM Kota Palembang periode 2018-2023 juga berdasarkan pada telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dan KLHS serta Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals(SDG’s).

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

PPPAPM Kota Palembang

Setelah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017 berakhir, masih banyak persolan pembangunan yang harus diselesaikan.

Tabel 3.1

Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKota Palembang

No Komponen Yang Dinilai 2017 2018

Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio

1 Perencanaan Kinerja - - -

2 Pengukuran Kinerja - - -

3 Pelaporan Kinerja - - -

4 Evaluasi Internal - - -

5 Capaian Kinerja - - -

Nilai Hasil Evaluasi

Sumber: Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Prov. Kota Palembang Tahun 2016 dan 2017.

(44)

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palembang

34

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dinas PPPAPM Kota Palembang Tahun 2018-2023 secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2

Pemetaan Permasalahan

untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dinas PPPAPM

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 Perlindungan terhadap

Perempuan dan Anak

Tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan

Ketakutan untuk melaporkan kasus

kekerasan

2 Kesetaraan Gender Belum semua PD

melaksanakan PPRG

Belum optimalnya kelembagaan PUG

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

Tujuan penelaahan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah terpilih adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Palembang periode 2018-2023 sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Tahun 2018-2023 adalah :

PELEMBANG EMAS DARUSSALAM 2023

Adapun misi pembangunan daerah Pemerintah Kota Palembang lima tahun

mendatang adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata bekeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis Teknologi dan Informasi

Referensi

Dokumen terkait

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PELAYANAN, LOKASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

Organisasi : 1.06.2.08.0.00.02.0000 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Unit : 1.06.2.08.0.00.02.0000 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perempuan dan

Rencana strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu tahun 2019-2023 disusun

24 Stasionet Hendra Batu besar 25 Syahril Net Ardiansyah Kp.Pinggir Btau Besar 26 Valembank Net Jauhari Blok Kembang Sari No.3 27 Warnet Topone Supriyanto Ruko Punggur Blok B No.2

keterlambatan perkembangan motorik sejak usia 8 bulan, dimana seharusnya pasien dapat melakukannya pada usia 6 bulan, pasien juga baru bisa merangkak saat usia 12

Implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilaksanakan dengan cara meneladani nilai-nilai karakter yang dapat digali dari tokoh

01 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Sub Unit Organisasi 2.. 01 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan