• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT

FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF

SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN

SEMARANG TAHUN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Saijana Pendidikan Islam

O leh:

NUR FADHILAH

NIM. 12106008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama N ur Fadhilah

NIM 12106008

Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL , SISWA KELAS II MI M A’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008/2009

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 10 Februari 2010 Pembimbing

Drs. Djok» Sutopo

(4)

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TIN GG I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN) SALATIGA

Jl.Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//ww.xalatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id SEM ARANG TAHUN 2008/2009” , telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Pada 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Salatiga, 13 Maret 2010 M 27 Robiul Awal 1431 H Panitia Ujian

Kepra Sidang Sekretaris Sidang

\ NIP./19670112 199203 1 005

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah in i:

Nama NIM Jurusan Program Studi

: Nur Fadhilah :12106008 : Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Februari 2010 Yang menyatakan

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke syurga “ . (H.R. Muslim )

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku Suamiku tercinta Tercinta Dosen-dosenku dan Teman-teman Sepeijuangan

(7)

ABSTRAK

Fadhilah,, Nur. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar anak pada pelajaran Fiqiln materi sholat melalui media pembelajaran Audio Visual

pada siswa keals II M I Ma ’a rif Sraten kecamatan Tuntang kabupaten

semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah, Program studi Pendidikan agama islam. Sekolah Tinggi Agama Islam negeri Salatiga. Pebimbing : Drs. Djoko Sutopo.

Kata Kunci: prestasi belajar dan media audio visual

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan tehnik pembelajaran yang baru bagi pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Dapatkah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran fiqih ? (2) Dapatkah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran fiqh ?

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas limpahan taufiq dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas menyusun skripsi ini dengan lancer. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan progam sarjana pada STAIN Salatiga jurusan tarbiyah.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Imam Sutomo, selaku ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Fatchurahman, selaku kepala Jurusan Tarbiyah 3. Bapak Djoko Sutopo, selaku Dosen pembimbing 4. Dan kedua orang tua tercinta

Semoga amal ibadah beliau selalu di terima Allah SWT, menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penyajian bahasa, untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini, semoga bermanfaat bagi penyusun dan bagi kita semua.

Salatiga, Februari 2010 Penulis

Nur Fadhilah NIM. 121 06 008

(9)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Sampul

Logo STAIN Salatiga Halaman Judul

Persetujuan Pembimbing Pengesahan

Pernyataan Keaslian Tulisan Motto dan Persembahan Abstrak

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Rumusan M asalah... 3

if' C. Tujuan Penelitian... 3

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator K eberhasilan... 4

E. Kegunaan Penelitian...4

F. Definisi O perasional...5

G. Metode Penelitian... 9

(10)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Meningkatkan Prestasi B elajar... 19 B Pembelajaran Mata Pelajaran F iq h ...27 C. Media Pembelajaran Audio V isual...29 BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 42 B. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I ...47 C. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I I ... 53 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per S ik lu s... 58 B. Pem bahasan... 73 BAB V. PENUTUP

A. K esim pulan...76 B. Saran-Saran...76 C. P enutup... 77 Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Daftar Riwayat Hidup Peneliti

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Data siswa kelas II MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2008/ 2009

Tabel 4.1

Hasil pengematan terhadap siswa pada siklus I Tabel 4.2

Hasil ulangan formatif siklus I Tabel 4.3

Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus I Tabel 4.4

Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II Tabel 4.5

Hasil ulangan formatif siklus II Tabel 4.6

Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus II Tabel 4.7

Hasil pengematan terhadap siswa pada siklus III Tabel 4.8

Hasil ulangan formatif siklus III Tabel 4.9

Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus III Tabel 4.10

Hasil pengamatan terhadap hasil pengamatan terhadap perhatian siswa Tabel 4.11

(12)

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara luas dan umum sebagai usaha dasar yang diajukan oleh pendidik melalui bimbingan pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses kemajuan kearah tercapainya pribadi dewasa.

Kehidupan dan peradaban manusia di era globalisasi ini mengalami banyak perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan pendidikan baik di bidang ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti maupun ilmu-ilmu terapan. Namun bersamaan dengan itu muncul sebuah krisis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya krisis politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan ras. Sehingga berdampak terhadap perubahan yang teijadi dalam bersikap dan tingkah laku, selain itu juga dampak dari era kemajuan tersebut kita lihat kenyataan banyak orang yang lalai akan asal-usul mereka, yaitu manusia yang diciptakan oleh ' Allah, mereka lupa akan kewajibannya, yaitu melakukan kewajiban yang berupa Sholat 5 waktu dan ibadah lainnya, salah satu cara agar pendidikan cara melakukan sholat dapat efektif dan dapat diamalkan maka pemerintah memberi kebijaksanaan kepada sekolah tingkat dasar agar diberikannya pelajaran tentang ibadah, yaitu Fiqih.

(13)

Berdasarkan keterangan di atas pendidikanlah yang menjadi ujung tombak, artinya jika pada pendidikan menggantungkan nasib dan masa depan seseorang keluarga dan masyarakat. Perlu kita ketahui bahwa, dunia masa depan yang dipicu dengan globalisasi adalah dunia ilmu dan pengetahuan, padahal pendidikan adalah sumber bagi ilmu dan pengetahuan, apalagi ilmu dan pengetahuan agama dengan hukum- hukumnya yang termuat dalam mata pelajaran Fiqih.

Dengan mata pelajaran Fiqih ini kita bisa menanamkan dan sekaligus menumbuh kembangkan diri peserta didik, sehingga akan diperoleh lulusan yang berilmu pengetahuan dan berteknologi dengan manusia yang islami. Akibatnya dapat melakhirkan generasi yang handal dan berkualitas di masa yang akan datang.

Dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran pendidikan agama islam khususnya Fiqih, guru memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sekaligus menerapkan dalam kehidupan sehari- hari. Jadi seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesional dalam pembelajaran dan mendidik siswanya ( Standart Kompetensi Depag,2009).

(14)

membantu guru untuk mencapai peningkatan efektivitas dalam mengelola kelas. Bagi guru, media merupakan alat bagi guru dalam mengajar, sedang bagi siswa merupakan kesempatan yang terbuka untuk belajar. Jadi media di sini berfungsi untuk melayani kedua proses, yaitu guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar ( Basyirudin Asnawir, 2002: 2 )

Dengan demikian dalam penggunaan media dalam pelajaran fiqh diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sebab ada variasi yang menarik bagi siswa, dan tidak monoton. Disamping itu dapat untuk menghilangkan kesan abstrak atau melalui hafalan yang tidak praktis dan ini sesuai dengan kurikulum saat ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqih materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ?

2. Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh materi sholat fardhu siswa kelas II MI Ma’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqh

(15)

materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan

'Jr

Tuntang Kabupaten Semarang

2. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh meteri sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

D. Hipotesis Tindakan

1. Penerapan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqh materi sho'at fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

2. Penerapan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

E. Kegunaan Penelitian

1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang media pembelajaran Audio Visual pada pelajaran Fiqih , Materi sholat fardhu

(16)

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

5. Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah.

F. Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini. maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Meningkatkan prestasi belajar

Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pegertian yang terdiri dari

r' j

rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dan kata belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha”.

Sedangkan Menurut W.J.S Poerdaminto prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dikerjakan dan sebagainya.

Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap . seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan

masing-J

(17)

masing sebagaimana yang telah dijelaskan Drs. Zaenal Arifin (1990 : 02 ), Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik

2. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih

Pelajaran fiqh dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukun islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya ( way o f life ) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan,

a. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih

Fiqh di madrasah ibtidaiyah bertujuan antuk membekali peserta didik agar d a p a t:

a. ) Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam keghidupan pribadi dan sosial.

b. ) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

2. Media Pembelajaran Audio Visual

(18)

perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio­ visual (audio-visual aids) karena pada masa itu, peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), sel lingga dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa. Dalam hal im Gagne dan Briggs ( 1979:11 ) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar mengajar dan secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association fo r Education and communication technologi (AECT). Mendefinisikan media yaitu, segala bentuk yang dipergunkan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dopergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instruksional.

Usaha membuat pengajaran lebih kongkrit dengan menggunakan media benyak di lakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing. Untuk memahami berbagai jenis media dan nilainya dalam

(19)

pengajaran, ada baiknya kita memahami penggolongan berbagai jenis media berdasarkan nilai yang di miliki masing-masing.

Pemahaman akan nilai yang di milikimasing-masing jenis media ini penting, karena dalam proses pendidikan \ proses belajar mengajar, guru harus memilih megia yang tepat agar tujuan-tujuan yang di inginkan dapat terwujud dalam diri siswa.selama proses belajar mengajar berlangsung akan selalu terjadi interaksi antara guru, siswa, dan media pengajaran yang di gunakan.

a. Jenis-jenis media yang dapat di gunakan

1. Media Audio moution-visual, yakni media yang mempunyai j / suara.ada gerakan dan bentuk objektif dapat di lihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media yang termasuk kelimpok ini adalah televisi, video, tape dan vilm bergerak

2. media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara obyeknya dapat di lihat namun tidak ada garakan,'seperti film- bersuara slide bersuara dan rekaman televisi dengan gam brr tak bergerak ( television still recordt dings ).

3. media audio-semi-mution. Mempunyai suara dan gerakan. Namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu contoh dari media jenis ini adalah papan tulis jarak jauh atau tele biak board

4. media motion visual, yakni media yang mempunyai gambar objek bergerak. Tapi tanpa mengeluarkan suara seperti vilm bisu yang bergerak

5. media still visual, yakni ada objek namun tidak ada gerakan saperti film-dan slide tanpa suara

(20)

telephon dan audio tape.

7. media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak atau tertulis seperti buku, modul, dan pamphlet

G. Metode Penelitan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

Menurut Sukidin dkk (2002 : 54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu : (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaborasi, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif dan (4) penelitian tindakan sosial.

Keempat bentuk penelitian di atas, ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbilah, (2002) (Dalam Sukidin, dkk. 2002 55), ciri-ciri dan setiap penelitian tergantung pada (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku penelitian dan peneliti dan luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan

(21)

praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup

1. Rancangan Penelitian

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Suharsimi Arikunto,2002:82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

(22)

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan »*

tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga. 4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah

dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu (Suharsimi Arikuntc, 2002:82).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2002:82), yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning

(rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflekiion (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan

(23)

tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar b erik u t:

Refleksi ■— 11 Rencana | awal/rancanaan

Observasi

' A )

__________ :

Putaran 1

Penjelasan alur di atas adalah :

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh pereliti r sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya media pembelajaran Audio Visual 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

(24)

4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 d’mana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan

,ii dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. 2. Tem pat, W aktu dan Subyek Penelitian

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah M a’arif Srattn kecamatan tuntang kabupaten Semarang.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian/saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Mei dan awal bulan Juni semester genap 2008/2009.

c. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas II tahun pelajaran 2008/2009 pada pokok bahasan Sholat Fardhu

3. L angkah Pelaksanaan

r'

, 7

13

(25)

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar. b. Membaca bacaan sholat fardhu dari takbir sampai dengan salam untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

c. Melihat tata cara sholat dari awal sampai dengan akhir dengan f1'?

menggunakan media audio visual ( video tentang praktik sh o lat)

Media Audio Visual ( video tentang praktik sh o lat) ini di gunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan media ini.

4. Instrumen / Alat Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai b erik u t:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar. b. Mempraktikan gerakan sholat fardhu serta bacaanya satu persatu untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

(26)

Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan media audio visual dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan media ini.

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah merekapitulasi hasil tes praktik yang fungsinya adalah (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai dan (3) untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002 : 149). Sedangkan tujuan dari tes praktik adalah untuk mengetahui ketentuan belajar siswa-siswa secara individu. Di samping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada bagian mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang

t*

dikumpulkan maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

S. Analisis Data

Dalam rangka menyusun dan mengelola data yar.g terkumpul sehingga

f

dapat menghasilkan suatu kesimpuian yang dapat dipertanggung jawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai b erikut:

(27)

a. Merekapitulasi hasil tes praktek.

b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenyc untuk masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 65, sedangkan secara klasikal mencapai 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dan sama dengan 65 %.

c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian sisw a.

6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai b erikut:

1. Bagian Awal

Cakupan bagian awal m eliputi: a. Sampul

b. Lembar berlogo c. Judul

(28)

5'

h. Kata Pengantar i. Abstrak

j. Daftar Isi k. Daftar Tabel

l. Daftar Gambar -’f

m. Daftar Lmpiran

2. Bagian Inti

BAB I : Pendahuluan, yang meliputi A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

r 'U

D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Oprasional

G. Metode Penelitianrancangan penelitian 1. Subyek penelitian

2. Langkah pelaksanaan 3. instrument/alat penelitian 4. Analisa data

BAB I I : Merupakan Kajian Pustaka yang M eliputi: A. Meningkatkan Prestasi Belajar

B. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh dan

(29)

C. Media Pembelajaran Audio Visual

BAB i l l : Merupakan Pelaksanaan Penelitian yang Meliputi

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ( rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi)

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II dan C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV : Merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang Meliputi A. Deskripsi Per Siklus serta

B. Pembahasan

BAB V : Merupakan Bagian Penutup yang Melipud

A. Kesimpulan y

B. Saran-Saran C. Penutup 2. Bagian Akhir

(30)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

,7

A .

Meningkatkan Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pegertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari kata belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha” ( Zaenal Arifin, 1999:2).

Sedangkan Menurut W.J.S Poerdaminto prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dikeijakan dan sebagainya ( W.J.S poerdaminto,Kamus besar bahasa. Indonesia, 1983:108 )

Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang d£n kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing- masing ( Zaenal Arifin, 1999). Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan

J

kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik # * •

.7

(31)

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan ( Couriosity ) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia ( Abraham. H. Musluwe, 1984 ), termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

b. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik ( Feed Back ) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

c. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. d. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

( kecerdasan ) anak didik. Dalam proses belajar dan anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran ' yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

(32)

3. Kegunaan Pretasi Belajar

Menurut Cronbach prestasi belajar mempunyai kegunaan antara lain:

a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar b. Untuk keperluan diagnostik

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan

d. Untuk keperluan seleksi 5’ e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan

f. Untuk menentukan isi kurikulum g. Untuk menentukan kebijakan sekolah

4. Pengertian Belajar

Dalam pengertian tentag belajar ada beberapa pendapat di antaranya :

a. Menurut Uzer Usman bahwa belajar ciartikan sebagai proses perubahan tingakah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu, individu dan lingkunganya ( Usman Moh.Uzer,2002:5), pada umumnya belajar belajar dapat diartikan kegiatan-kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu saling melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam perbuatanya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani.

b. Oemar Malik juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang di nyatakan

(33)

dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat latihan dan pengalaman ( Oemar Malik, 1990:10 ).

c. Hilgard dan bower, dalam bukunya Theories o f learning ( 1975 ) mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang di sebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan- keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

Sedangkan dalan buku psikologi pendidikan terdapat beberapa definisi mengenahi pengertian belajar di antaranya :

1. Cronbach di dalam bukunya Educational Psichology menyatakan, bahwa : Learning is shown by a change in behavior as a result o f experience ( Cronbach, 1954: 4 7 ).

Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya. Sesuai dengan pendapatnya Harold Spears. Spears ( 1955: 94 ) menyatakan, bahwa :

Learning is to observe, to read, to imitate, to try som ething

themselves, to listen, to follow direction.

(34)

ialah pendapat McGeoh yang menyatakan bahwa:

Learning is a change in perform ance as a result o f practice ( dalam Skiner, 1958: 109 f

Selanjurnya definisi yang agak lebih eksplisit lagi yaitu dengan menunjuk yang bukan belajar adalah definisi yang di kemukakan oleh / r

Hilgard. Dia memberikan devinisi sebagai berikut;

Learning is the process by which an activity originates or is changed

through training procedures ( whether in the laboratory or in the

natural environment ) as distinguished fro m change by fa cto rs not

attributable to training ( Hilgrad, 1984:4).

Semua definisi yang telah dikemukakan itu adalah definisi- definisi yang berasal dari daerah Anglo Saksis, terutama Amerika Serikat. Untuk lebih lengkapnya kiranya perlu pula dikemukakan definisi yang berasal dari Eropa daratan.untuk ini penulis pilih definisi yang dikemukakan oleh W. Stem, didalam bukunya Allgem eine Psychologie.

Stem menyatakan bahwa:

Learn ist kenntnisserwerb durch wiedurholte Darbeitungen, yang dalam arti luasnya juga meliputi der Ansignvng neur Fertigkeiten durch wiederbolung die Rede ( Stem, 1950:313 )

Definisi-definisi yang telah dikemukakan itu diberikan oleh alili-ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlain-lainan titik tolaknya. Kalau kita

(35)

simpulkan definisi-definisi tersebut - dan juga definisi-definisi yang lain - maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut:

2. Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial)

3. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru ( dalam arti kenntnis dan fertingkeit)

4. Bahwa perubahan itu teijadi karena usaha (Sumadi Suryabrata : 231-232)

Dari beberapa pengertian belajar di atas belajar penting hukumnya bagi semua manusia,karena Islam adalah agama ilmu dan cahaya, bukanlah suatu agama kebodohan dan kegelapan, dan telah di buktikan dengan turunya wahyu yang pertama mengandung perintah membaca kepada rosuluallah seperti dalam surat Al-alaq :l-5

Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segum pal darah. Bacalah Tuhanmulah yang

paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan qalam. D ia mengajarkan

(36)

Dalam interaksi belajar mengajar ditentukan bahwa proses belajar yang dilakukan siswa merupakan kunci keberhasilan belajar, proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar untuk mencapai keberhasilan harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses belajar- mengajar.

Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar tersebut adalah sebagai berikut

a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa ( in tern ), diantaranya yaitu 1) . Aspek jasmaniah

Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dan indivbidu. Tiap orang memiliki kondisi dan kesehatan jasmani yang berbeda, kondisi fisik juga menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indera penglihatan, pendengaran , perabaan dan penciuman serta pengucapan.

2) . Aspek psikis ( rohaniah)

Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan- kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi efektif dan kognitif dari individu.

3) . Kondisi intelektual

Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat, baik bakat sekolah yaitu penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelaiaran

4. Faktor faktor yang mempengaruhi belajar

(37)

yang telah lalu, maupun bakat pada pekeijaan. b. Faktor- faktor dari luar ( ekstern)

1) . Lingkungan dari keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan yang paling utama dalam pendidikan . Dalam memberikan landasan dasar bagi proses belajar mengajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan sosial psikologis yang ada didalam lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar pada anak. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota- anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan positif terhadap perkembangan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak, selain atau hubungan dalam keluarga juga berperan penting dalam mempengaruhi belajar anak, yaitu hubungan yang akrab, dekat, penuh rasa saling dan menyayangi, saling mempercayai, saling membantu, saling tenggang rasa, dan saling mengerti.

2) . Lingkungan sekolah

(38)

yaitu suasana dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan lainya.

3. Lingkungan masyarakat

,1*

Lingkungan masyarakat yaitu di mana siswa sebagai warga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yang terdapai lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber- belajar yang di dalamnya akan memberi pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya ( Nana Syaodih^004, 152- 165).

B. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Pelajaran Fiqih

Pelajaran fiqh dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah adalah salah catu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukun islam, yang kemudian merjadi dasu- pandangan hidupnya ( way o f life ) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

c' penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih

Fiqh di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar d a p at:

a. Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan

(39)

pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam keghidupan pribadi dan sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar. 3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk

a. Menanamkan nilai- nilai dan kesadaran beribadah kepada peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

b. Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah Ibtidaiyah dan masyarakat.

c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggungjawab sosial di .7

masyarakat dan madrasah.

d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt, serta menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin. Melanjutkan upaya yang lebih dulu dilakukan dalam lingkungan keluarga.

e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosialnya

(40)

g. Membekali peserta didik dalam bidang hukum islam untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Setelah mengetahui tentang pengertian fiqih serta tujuan mata pelajaran fiqih selanjutnya penulis mengambil mengenai materi sholat fardhu yang akan dijelaskan penulis di bawah i n i :

. C. Media Pembelajaran Audio Visual

1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual

Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio­ visual (audio-visual aids) karena pada masa itu, peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret dan anak dapat langsung mengerti apa yang dimaksud Contohnya, pada jam an nabi Muhammad SAW beliau menyebarkan agama kepada kaumnya, ia bertindak sebagai guru yang baik dan sebagai pendidik agama yang agung. Usaha nabi dalam menanamkan aqidah agam a yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media pembuatan nabi sendiri, dan dengan teladan yang bersifat uswatun hasanah, nabi selalu menunjukkan

(41)

T

sifat- sifat yang terpuji. Hbal ini diungkapkan dalam Al quran Qs. Al ahzab:

21

.

Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu ( yaitu ) orang yang mengharapkan ( rahmat ) Allah dan

( kedatangan ) hari kiam at dan dia banyak mengingat Allah ”

Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), sehingga dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1 9 7 9 ) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar mengajar

Sedangkan menurut Asnaw ir ( 2002 : 11 -Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association for Education and communication technologi (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunkan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dopergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instruksional.

(42)

benyak di lakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing. Untuk memahami berbagai jenis media dan nilainya dalam pengajaran, ada baiknya kita memahami penggolongan berbagai jenis media berdasarkan nilai yang di miliki masing-masing.

Pemahaman akan nilai yang di milikimasing-masing jenis media ini penting, karena dalam proses pendidikan \ proses belajar mengajar, guru harus memilih megia yang tepat agar tujuan-tujuan yang di inginkan dapat terwujud dalam

f*

diri siswa.selama proses belajar mengajar berlangsung akan selalu terjadi interaksi antara guru, siswa, dan media pengajaran yang di gunakan.

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

a. Suatu benda yang dapat di lihat, di raba, di dengar dan di amati melalui panca indera.

b. penekananya terletak pada hal yang dapat di lihat dan di dengar c. di gunakan dalam rangka komunikasi.

d. semacam alat bantu pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. e. pada dasarnya merupakan suatu perantara ( medium ) yang di gunakan

dalam rangka pembelajaran.

Pelajaran dengan menggunakan media berarti membantu guru agar tecapai peningkatan efektifitas dalam pengelolaan kelas.Bagi guru media merupakan alat dalam mengajar, Sedangkan bagi siswa merupakan kesempatan terbuka untuk belajar. Jadi media berfungsi untuk melayari kedua

(43)

proses, yaitu guru dalam mengajar dan siswa dalam oelajar, sebagaimana pengertian media yaitu alat bantu mengajar ( Purwadi, 1993)

3. Jenis-jenis Media Yang Dapat Di Gunakan

Dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pengajaran, N ara Syaodih menyebutkan jenis-jenis media, antara lain :

a. Medi Audio moution-visual, yakni media yang mempunyai suara.ada gerakan dan bentuk objektif dapat di lihat. Media semacam ini paling

S

lengkap. Jenis media yang termasuk kelimpok ini adalah televisi, video, tape dan vilm bergerak

b. media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara obyeknya dapat di lihat namun tidak ada garakan, seperti film-bersuara slide bersuara dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak ( television still recordt dings ).

c. media audio-semi-mution. Mempunyai suara dan gerakan. Namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu contoh dari media jenis ini adalah papan tulis jarak jauh atau tele biak board d. media motion visual, yakni media yang mempunyai gambar objek

bergerak. Tapi tanpa mengeluarkan suara seperti vilm bisu yang bergerak

e. media still visual, yakni ada objek namun tidak ada gerakan saperti film-dan slide tanpa suara

(44)

dan audio tape.

g. media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak atau tertulis seperti buku, modul, dan pamflet

4. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningKatan / mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar . oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya yang antara lain:

a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan. b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang

digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

c. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.

d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.

e. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistimatis bukan sembarang menggunakannya.

f. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang

(45)

menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam balajar.

Beberapa syarat umum yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:

a. Media pengajaran yang digunakn harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Media pengajam tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.

c. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar. d. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa. e. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses

pembelajaran siswa.

Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut i n i :

a. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan modal dari suatu pesan (isi pelajaran) disampaikan.

b. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa kedalam kelas, maka kelaslah yang diajak kelokasi tersebut.

c. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau tiruannya.

(46)

pelajaran tersebut.

e. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan , maka guru berusaha membuat sendiri media sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.

f. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan objek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran.

5. Fungsi Media Pembelajaran

Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran ( Asnawir, 2002: 18 ).

6. Pentingnya Media Pembelajaran

Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian terdahulu , bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan syari’at agama atau melanggar etika agama.

(47)

Bila mana hal tersebut dapat terpenuhi, maka tugas selanjutnya adalah meneliti lebih cermat apakah media yang akan digunakan tersebut dapat dijangkau oleh biaya dan dana yang ada dan apakah tidak ada alternatif media lain yang sekiranya lebih mudah didapat disekitar iingkungan sekolah. Pertimbangan selanjutnya apakah media tersebut telah dipertimbangkan betul- betul akan keefektifan dan keefisienannya, juga apakah bentuk media yang akan digunakan berupa media jadi atau perlu dirancang. Bila bentuk media tersebut perlu dirancang maka sudah tentu diperlukan perencanaan yang lebih matang baik dalam pengembangan atau pemanfaatannya.

7. Penggunaan Media Pembelajaran

(48)

1. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai

y*

2. Materi pembelajaran 3. Karakteristik siswa 4. Situasi dan kondisi 5. Kemampuan guru 6. Ketersediaan

8. Peranan Dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki peranan antara lain sebagai b erik u t: a. Mengutamakan persepsi

b. Memperjelas komsep c. Alat demonstrasi d. Simulasi

e. Motifasi bagi siswa

f. Variasi pada proses pembelajaran g. Sebagai umpan balik

9. Manfaat Media Pembelajaran

a. Meletakkan dasar yang konkrit

b. Memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa

c. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kesinambungan d. Memberikan kesamaan dalam pengamatan

e. Membangkitkan keinginan dan minat baru ( Teddy Wibowo, 2002 : 2 )

(49)

Selain guru mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar, perlu instrumen lain yang mana juga dapat berpengaruh tuntasnya pembelajaran yaitu seperti diterangkan diatas dengan penggunaan media audio visual, dengan penggunaan media ini pengamatan yang melibatkan hampir seluruh panca indera yang bukan hanya melihat saja, metode ini membantu guru untuk mencapai peningkatan efektifitas dalam mengelola kelas. Bagi guru, media merupakan alat bagi guru dalam mengajar, sedang bagi siswa merupkan kedempatan terbuka untuk belajar. Jadi media ini berfungsi untuk melayani kedua proses, yaitu guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar.

(50)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Seting dan Subyek Penelitian

/»<

Penelitian ini penulis lakukan pada awal bulan mei sampai Awal juni. Penelitian ini dilakukan pada akhir semester genap tahun ajaran 2008/2009. penelitian dilakukan selama kurang lebih 6- minggu dengan 3 siklus dengan masing- masing siklus selama 2 minggu atau 2 kali pertemuan.

Siklus I Pertemuan pertama: hari Rabu, 6 Mei 2009. Pertemuan kedua : hari Rabu, 13 Mei 2009. Siklus II Pertemua pertama : hari Rabu, 20 Mei 2009. Pertemuan kedua : hari Rabu, 27 Mei 2009. Siklus III Pertemuan pertama: hari Rabu, 3 Juni 2009. Pertemuan kedua : hari Rabu, 10 Juni 2009

Penilitian ini penulis lakukan di ruang kelas yang biasa untuk melakukan proses belajar- mengajar kelas II di Lembaga Pendidikan Ma'arif Madrasah Ibtidaiyah Sraten kec. Tuntang kab. Semarang.

Subyek penelitian kali ini adalah seluruh anak kelas II MI M a'arif Sraten yang berjumlah 14 anak yang terdiri dari 7 murid laki- laki dan murid 7 perempuan. Adapun secara rinci daftar siswa kelas I MI Ma'arif Sraten kec. Tuntang kab. Semarang tahun 2009 adalah sebagai berikut:

(51)

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas I MI Ma'arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009

No Nam a Jenis Kelamin Usia Pekeijaan Orang tua Ket

1 Adina R osa Sabila P 8 Th Sopir

2 Ahmad Hidayat L 9 Th Tani

3 Atini Suci Mustafida P 8 Th Kadus

4 Deni Setiawan L 8 Th Swasta

5 Endah Nailunnajah P 8 Th Sw asta

6 Laelatul Fajnah P 8 Th Buruh

7 Lcdy Aulia P 8 Th Sw asta

8 M .Ahsin L 8 Th TNI

9 M .Diyaul Umam L 8 Th PNS

10 M .Husni Mubarok L 8 Th PNS

11 M Rifqi Setiawan L 8 Th Swasta

12 N isfa Kamalia P 8 Th Sopir

13 Sinta Dewi Elmira P 8 Th Swasta

(52)

D an berikut adalah gam b ar su a sa n a pada saat p r o se s p em b elajaran

M ata 1 elajaran l i q i h m ateri sh o la t fardhu d en g a n m en g g u n a k a n M ed ia

A u d io V isu a l :

(53)

B. Rencana Dan Prosedur Penilaian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) a) Petemuan pertama

Mata Pelajaran : Fiqih Kelas/ Semester : 11/2

Standar Kompetensi : 1 Mempraktekkan sholat fardhu Kompetensi Dasar : 1.2. Menyebutkan ketentuan tata

cara sholat fardhu

1.3. Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu Indikator

1.2.1. Siswa mampu menyebutkan syarat wajib sholat 1.2.2. Siswa mampu menyebutkan syarat sah sholat

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan syarat wajib sholat 2. Siswa dapat menyebutkan syarat sah sholat

Materi Pembelajaran

1. Sholat fardhu

2. Menyebutkan ketentuan sholat fardhu

(54)

1. Ceramah bervariasi

: 1. Mempraktekkan sholat fardhu 1.2. Menyebutkan ketentuan tata

cara sholat fardhu

1.3. Mempraktekkan keserasian Gerakan, bacaan sholat fardhu

Indikator:

1 2.2. Siswa mampu menyebutkan rukun-rukun sholat 1.3.1. Siswa mampu menyebutkan sunah sholat

Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menyebutkan rukun-rukun sholat 2. Mampu menyabutkan sunah dalm sholat

Materi Pembelajaran

1. Sholat fardhu

2. Menyabutkan ketentuan tata cara sholat fardhu

Metode Pembelajaran

1. Ceramah bervariasi

(55)

2. Tanya jawab

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu sholat fardhu

b. Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Merancang pembelajaran dengan mempersiapkan media pembelajaran audio visual berupa VCD dan Program Laptop.

d. Merancang soal-soal latihan untuk dikerjakan secara kelompok, soal tes formatif sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.

e. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.

f. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui perubahan dan perkembangan.

2, Tindakan

a. Kegiatan Awal

(56)

4) Guru menyiapkan peralatan media pembelajaran berupa lap top dan seperankat alat elektronik audio visual

5) Guru memberi penjelasaan tentang jalannya pembelajaran

b. Kegiatan Inti

1) guru memutarkan vedio compact disc (VCD) yang berisi tentang gerakan sholat fardhu

2) siswa memperhatikan jalannya film yang diputar. 3) Guru memperhatikan siswa

4) Setelah selesai guru menjelaskan rangkuman isi film yang dipugar. 5) Siswa diberi kesempatan bertanya hal- hal yang belum jelas,

c. Kegiatan Akhir

1) guru memberikan test formatif 2) Siswa mengerjakan

3) guru meneutup pertemuan dengan berdoa

Adapun dalam pelaksanaan ini mitra peneliti melakukan pengamatan. Adapun hal- hal yang diamati adalah sebagai berikut:

a. Siswa

Pada pengamatan terhadap siswa ini, aspek yang diamati meliputi 1) Kehadiran siswa

2) Perhatian siswa terhadap guru

3) Perhatian siswa terhadap film yang diputar

b. Guru

(57)

Pada pengamatan terhadap guru ini, aspek yang diamati adalah sebagai berikut:

1) Kehadiran Guru.

2) Penampilan guru di depan kelas. 3) Penyampaian materi pelajaran, 4) Pengelolaan kelas.

5) Pendangan dan suara guru. 6) Bimbingan guru kepada siswa. 7) Ketepatan waktu.

3. Refleksi

(58)

diberi latihan-latihan soal yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. Apabila siswa dapat menyelesaikan dengan benar guru memberi penguatan atau penghargaan agar siswa merasa senang.Dengan melihat hasil belajar dari 14 siswa terdapat 57 % yang dapat dikategonkan tidak tuntas belajar klasikal yaitu mendapat nilai kurang dari 60, sedang siswa yang tuntas belajar ada 43% yang dapat dikategorikan tuntas belajar klasikal dengan rata- rata nilai kelas 6.

Untuk mempermudah gambaran jalannya siklus II perhatikan gambar 4.1

Gambar 4.1

Perencanaan Tindakan

I

Refleksi

- Mempersiapkan - PrceTest - Perhatian anak masiii

lap top dan - Pemutaran Film kurang

peralatan - Penjelasan Guru - Nilai ketuntasan juga

elektronik - Pengamatan Mitra masih loirang

- Menyusun RPP ---\ - Mengerjakan --- \ - Tetjadi peningkatan - Mempersiapkan

__

) tugas formatif

>

dari tes formatif

tes formatif V

/

sebelumnya

- Mempersiapkan - Masih terkendala suara

lembar observasi dari peralatan audip

---" t

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus kedua, dalam dua pertemuan yaitu sebagai berikut.

Pelaksanaan Pembelajaran

(59)

Pertemuan Pertama

Adapun materi yang akan diajarkan pada siklus ini adalah sebagai berikut

a. Pertemuan Pertama

Mata Pelajaran

: 1 Mempraktekkan sholat fardhu

: 1.2. Menyabutkan ketentuan tata cara sholat fardhu

1.3. Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu

Indikator

1. Siswa mampu menyabutkan hal-hal yang membatalkan sholat

Materi Pembelajaran

1. Sholat Fardhu

(60)

Mampu menyebutkan hal-hal yang membatalkan sholat

1. Mempraktekkan sholat fardhu

1.2. Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu

Indikator :

3.2.1. Siswa mampu membacadan menghafal bacaan niat beserta garakanya.

3.2.2. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan takbirotul ihrom baserta garakanya

3.2.3. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan bersedekap dalam sholat beserta gerakanya

Tujuan Pembelajaran

1) Mampu membaca dan menghafal bacaan niat beserta garakanya.

2) Mampu membaca dan menghafal bacaan takbirotul ihrom beserta gerakanya

(61)

3) Mampu membaca dan menghafal bacaan bersedekap dalam sholat beserta gerakanya

Materi Pembelajaran

1) Sholat fardhu

-2) Menserasikan gerakan dan bacaan sholat fardhu

Metode Pembelajaran

1) Ceramah bervariasi 2) Tanya jawab

Adapun jalannya siklus II adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.

b. Menentukan sub pokok bahasan

c. Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Mempersiapkan VCD dan perangkat elektronik dengan paralatan audio yang lebih baik .

e. Merancang soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa, merancang soal tes formatif sebagai saran untuk megetahui kemampuan siswa.

f. M era n ca n g atau m en yiap k an lem bar o b se r v a si un tu k m en g eta h u i atau

(62)

2. Tindakan

a. Kegiatan Awal

1) Guru memimpin doa 2) Guru mengabsensi siswa 3) Guru mengadakan pre test.

4) Guru menyiapkan peralatan berupa computer jinjing dan seperankat alat elektronik audio visual

5) Guru memberi penjelasaan tentang jalannya pembelajaran

b. Kegiatan Inti

1) Guru memutarkan vedio compact disc (YCD) yang berisi tentang tuntunan sholat fardhu

2) Siswa memperhatikan jalannya film yang diputar. 3) Guru memperhatikan siswa

4) Setelah selesai guru menjelaskan rangkuman isi film yang diputar. 5) Siswa diberi kesempatan bertanya hal hal yang belum jelas

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan test formatif 2) Siswa mengerjakan

3) Guru meneutup pertemuan dengan berdoa

(63)

3. Refleksi

Pada Siklus II ini jumlah siswa yang kuiang memerhatikan sudah berkurang, jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan peralatan audio yang dipakai sudah diperbaiki dan cukup baik untuk

u

kapasitas 14 anak. Sehingga anak sudah mulai memperhatikan film dengan baik. Selain itu bimbingan guru terhadap siswa serta motivasi yang diberikan cukup membuat anak mengerti pentingnya film yang akan diputar tersebut dengan materi pendidikan.

Dari hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari siswa yang tidak tuntas belajar klasikal dari 14 siswa menjadi 29% Sedangkan siswa yang tuntas belajar klasikal ada 71% dengan nilai rata-rata pada Siklus II 66. berarti ada peningkatan kemapuan siswa dalam hasil belajar siswa.

Untuk mempermudah gambaran jalannya siklus II perhatikan gambar 4.2

Gambar 4.2

Perencanaan Tindakan Refleksi

- Memperbaiki - PreeTcst - Perhatian anak

audio - Pemutaran Film baik.

- Menyusun RPP - Penjelasan Guru - Nilai ketuntasan

- Mempersiapkan - Pengamatan Mitra juga baik

tes formatif - Mengerjakan - Terjadi

- Mempersiapkan --- \ tugas formatif

(64)

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus ketiga, dalam dua pertemuan yaitu sebagai berikut.

Pertemuan Pertama J

Hari, tanggal : Rabu, 3 juni 2009

Waktu : Jam Ke-1 dan Ke-II ( 07.00-08.10 ) Tempat Ruang kelas 11 MI Sraten kec. Tuntang

Pertemuan ke dua

Hari, tanggal : Rabu, 10 juni 2009

Waktu : Jam Ke-I dan Ke-II ( 07.00-08.10 ) Tempat . Ruang kelas II MI Sraten kec. Tuntang

Adapun materi pembelejaran pada siklus III ini adalah sebagai b e rik u t:

a. Pertemuan Pertama

Mempraktekkan sholat fardhu

Kompetensi Dasar : 1.2. Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu

Indikator : 3.2.1. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan rukuk dan gerakanya. 3.2.2. Siswa mampu membaca dan

menghafal bacaan I’tidal dan geraknya

(65)

1) Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan rukuk beserta gerakanya 2) Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan iktidal beserta garakanya 3) Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan sujud beserta gerakanya

J

M ateri Pem belajaran 1) Sholat fardhu

2) Menserasikan gerakan dan bacaan sholat fardhu M etode Pem belajaran bacaan duduk di antara dua sujud

1.2.2 Siswa mampu membaca dan menghafal

(66)

bacaan tasyahud akhir T ujuan Pem belajaran

1. Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan duduk di antara dua sujud 2. Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan tasyahud awal ~

3. Siswa dapat membaca dan menghafal bacaan tasyahud akhir M ateri Pem belajaran

1) Sholat fardhu

2) Mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan sholat fardhu M etode Pem belajaran

1) Ceramah bervariasi 2) Tanya jawab

Adapun langkah-langkah pelaksanaan siklus III adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus II.

b. Menentukan pokok bahasan.

c. Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar

d. Mempersiapkan VCD dan laptop.

r f

(67)

e. - Merancang soal-soal cerita untuk dikerjakan secara kelompok dan soal tes formatif sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan berfikir .«* siswa.

f. Merancang lembar observasi untuk observer guna mengetahui atau . mendapatkan, perubahan dan perkembangan tiap siklus.

2. T indakan

a. K egiatan Awal

1) Guru memimpin doa

<*\

2) Guru mengabsensi siswa 3) Guru mengadakan pre test.

4) Guru menyiapkan peralatan berupa laptop dan seperangkat alat elektronik audio visual

5) Guru memberi penjelasaan tentang jalannya pembelajaran b. K egiatan Inti

1) Guru memutarkan vedio compact disc (VCD) yang berisi tentang Tuntunan Sholat fardhu.

2) Siswa memperhatikan jalannya film yang diputar 3) Guru memperhatikan siswa

4) Setelah selesai guru menjelaskan rangkuman isi film yang diputar. 5) Siswa diberi kesempatan bertanya hal- hal yang belum jelas. c. K egiatan A khir

(68)

2) Siswa mengerjakan

3) Guru meneutup pertemuan dengan berdoa. 3. Refleksi

Siswa yang memperhatikan 10 anak (71%), siswa kurangan memperhatikan 3 anak (21%) sedangkan siswa tidak memperhatikan 1 anak (7%). Adapun hasil ketuntasan belajar siswa yang tuntas belajar ada 12 Siswa ( 86 %) sedangkan yang tidak tuntas 2 siswa (14 %)

Untuk mempermudah gambaran jalannya siklus III perhatikan gambar 4.3

G a m b ar 4.3

Perencanaan Tindakan Refleksi

- Memperbaiki - Prec Test - Perhatian anak

audio - Pemutaran Film baik.

- Menyusun RPP - Penjelasan Guru - Nilai ketuntasan - Mempersiapkan - Pengamatan Mitra juga baik

tes formatif ---\ - Mengerjakan

---- \ - Terjadi

- Mempersiapkan L / tugas formatif / peningkatan dari

iembar obser/asi V V siklus scbclumnva

- Masih terkendala penyusunan bangku,

Gambar

gambar sederhana dengan garis lingkaran.
Data Siswa Kelas I MI Ma'arif Sraten Kec. Tuntang Kab. SemarangTabel 3.1
TindakanGambar 4.1I Refleksi
PerencanaanGambar 4.2Tindakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

MATA MERAH DAN MATA PUTIH.. HERPES PADA MATA.. HERPES SIMPLEKS  Penyebab tersering kebutaan

A. Pada saat pemimpin-pemimpin suku Quraisy berdebat tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Sang Nabi maju dan menyelesaikan masalah

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

Nama Obyek : Nama objek dari Skripsi Studio Desain Komunikasi Visual ini adalah “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Sosialisasi Air Terjun Blemantung di Pujungan” yang

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada kompetensi dasar pesawat sederhana melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

[r]

Jika preemptive, jika ada proses datang dengan sisa CPU burst yang lebih kecil daripada yang sedang dieksekusi, maka proses tersebut akan menggantikan proses yang sedang