• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN. Site proyek ini terletak pada garis lintang dan garis bujur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN. Site proyek ini terletak pada garis lintang dan garis bujur"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB 4

ANALISA DAN BAHASAN

4.1 Analisa Tapak dan Bangunan

Site proyek ini terletak pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558. Secara posisi geografis site terletak berdekatan dengan garis khatulistiwa. Site ini terletak di jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Gambar 4.1 Lokasi Tapak Sumber : Google Maps

• Lokasi Tapak : Jl. H.R, Rasuna Said, Jakarta Selatan

• Luas Lahan : 9448 m²

• KDB : 40 %

Luas lantai dasar yang boleh dibangun : 40% x 9448 m² = 3779,2 m²

• KLB : 5 x 9448 m² = 47240 m²

(2)

Site ini berbatasan dengan sebelah utara : Jl. Kawi Raya, Perumahan warga, timur : The Kuningan Place, Barat : Jl. Kuningan Madya, dan Selatan : The Kuningan Place, Permata Kuningan.

Gambar 4.2 Bangunan sekitar site Sumber : Google Image (2013)

(3)

4.1.2 Analisa Bangunan Terhadap Iklim dan Matahari Tabel 4.1 Data analisa iklim setempat

Sumber : eosweb.larc.nasa.gov/sse/RETScreen

Dari tabel di atas kita dapat menentukan standar titik nyaman pada sebuah ruangan. Standar Heating design temperature adalah 21.52ºC dan Standar Cooling design temperature adalah 28.30ºC. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa titik kenyamanan pada sebuah ruangan adalah antara 21.52ºC sampe 28.30ºC.

Pergantian musim sepanjang tahun disebabkan oleh gerak semu matahari. Gerak semu ini adalah peredaran matahari jika dilihat dari bumi sepanjang tahun. Pada tanggal 21 Juni, matahari akan terbit di koordinat 23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah utara dari khatulistiwa. Sebaliknya di bulan Desember tanggal 22, matahari terbit di -23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah selatan khatulistiwa. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi wilayah utara ketimbang wilayah selatan, dan setengah tahun berikutnya hal sebaliknya yang terjadi. Jika fenomena ini diamati sepanjang tahun dari bumi, maka terlihat seolah-olah matahari itu bergerak dari utara ke selatan selama setengah tahun, dan kemudian balik lagi bergerak dari selatan ke utara pada setengah tahun berikutnya.

(4)

Gambar 4.3 Pergerakkan Semu Matahari Sumber : Google Image (2013)

Gambar 4.4 Sun Path Sumber : Hasil olahan peneliti

Gambar di atas merupakan solar window atau annual daylight per tahun dari site yang diambil, garis yang berwarna biru merupakan jalur pergerakan matahari melewati site pertahunnya.

4.1.3 Analisa Program Ruang

Pada Analisa program ruang peneliti menggunakan sistem breakdown pada total luas KLB.

(5)

• KDB : 40 %

Luas lantai dasar yang boleh dibangun : 40% x 9448 m² = 3779,2 m²

• KLB : 5 x 9448 m² = 47240 m²

Apartemen terdiri dari 90% Unit Hunian dan 10% Fasilitas. 10% fasilitas baik fasilitas umum maupun sosial akan di masukkan pada podium bangunan apartemen ini. Pertimbangan 90% dengan 10% didapatkan dari hasil survey dengan apartemen-apartemen yang memiliki tempat dan lokasi yang mirip.

Tabel 4.2 Data persentase apartemen sejenis

No Nama Apartemen Unit Hunian (%) Fasilitas (%)

1. The 18 Residence 92% 8%

2. Senopati Suites 92% 8%

3. Apartemen Taman Rasuna 90% 10%

Sumber : Hasil survey peneliti

Data survey di atas dimasukkan untuk menentukan persentase program ruang pada perancangan apartemen. Langkah breakdown KLB adalah dengan membuat skematik seperti : Apartemen 10% Fasilitas 90% unit hunian 10% x 47240 m² = 4724 m² 90% x 47240 m² = 42516 m²

terdiri dari 2 tower

tower A : 21258 m²

(6)

Tabel 4.3 Program ruang unit hunian per lantai tipikal

No Tipe Unit Ukuran Luas/unit Jumlah Total Luas

1. Studio A 26 m² 4 104 m² 2. Studio B 32,5 m² 2 65 m² 3. 1 Bedroom - A 40 m² 2 80 m² 4. 1 Bedroom - B 42,5 m² 2 85 m² 5. 2 Bedroom - A 48,5 m² 2 97 m² 6. 2 Bedroom - B 55,5 m² 2 111 m²

Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada lantai tipikal unit hunian juga terdapat 1 ruang panel, 1 ruang AHU, 2 tangga darurat, dan 4 lift.Sehingga total luas per lantai tipikal adalah :

Tabel 4.4 Program ruang per lantai tipikal

No Tipe ruang Jumlah Ukuran Luas

1. Ruang panel 1 6 m² 2. Ruang AHU 1 6 m² 3. Tangga darurat 2 39 m² 4. Lift 4 36 m² 5. Unit Hunian 14 542 m² 6. Sirkulasi 12% 75,48 m² Total 704,5 m²

Sumber : Hasil olahan peneliti

Data di atas merupakan program ruang untuk unit hunian per lantainya. Adapun program ruang untuk lantai podiumnya sebagai berikut :

Tower A : 21258 m² Tower B : 21258 m²

21258 m² / 30 lantai = 708 m²/lantai

21258 m² / 30 lantai = 708 m²/lantai

(7)

Tabel 4.5 Program ruang lobby dan kantor

Ruang Sifat

Ruang

Standar

Ruang Kapasitas Luasan

Jumlah Ruang Luas Total Area Pengelola privat

Lobby 25 m²/org 1 orang 25 m² 1 ruang 25 m²

R. Manager 25 m²/org 1 orang 25 m² 1 ruang 25 m²

R. SDM 25 m²/org 1 orang 25 m² 1 ruang 25 m²

R. Marketing 25 m²/org 5 orang 125 m² 1 ruang 125 m²

R. Humas 25 m²/org 2 orang 50 m² 1 ruang 50 m²

R. Sekretaris 15 m²/org 1 orang 15 m² 1 ruang 15 m²

R. Finance 25 m²/org 5 orang 125 m² 1 ruang 125 m²

R.

Administrasi 15 m²/org 2 orang 30 m² 1 ruang 30 m²

R. Arsip 15 m²/org 2 orang 30 m² 1 ruang 30 m²

R. Rapat 12 m² 6 orang 72 m² 1 ruang 72 m²

R. Tamu 2 m²/org 4 orang 2 m² 1 ruang 2 m²

R. Istirahat 2 m²/org 8 orang 2 m² 1 ruang 2 m²

R. Pantry 5% dari kantor 2 orang 5% dari

kantor 1 ruang

5% dari kantor R. Penanggung

Jawan Harian 4 m²/org 4 orang 16 m² 1 ruang 16 m²

R. Toilet 1,25 m²/org 4 orang 5 m² 4 ruang 20 m²

Total Luasan + Sirkulasi 20% 592 m²

Ruang Sifat

Ruang

Standar

Ruang Kapasitas Luasan

Jumlah Ruang

Luas Total Area Service Semi

Publik

R. Staff

1,25 m²/org 25 orang 31,25 m² 1 ruang

31,25 m²

R. Ganti Staff 15 m² 25 orang 15 m² 2 ruang 30 m²

R. Istirahat 3 m²/org 10 orang 30 m² 1 ruang 30 m²

R. Loker 8 m² 4 orang 8 m² 2 ruang 16 m²

Pantry 5 m² 2 orang 5 m² 1 ruang 5 m²

R. Operator 48 m² - 48 m² 1 ruang 48 m² R. Mesin AC 200 m² - 200 m² 1 ruang 200 m² R. Genset 200 m² - 200 m² 1 ruang 200 m² R. Trafo 20 m² - 20 m² 1 ruang 20 m² R. Panel 24 m² - 24 m² 1 ruang 24 m² R. Pompa 200 m² - 200 m² 1 ruang 200 m²

Tabel 4.6 Program Ruang Area Sumber : Hasil olahan peneliti

(8)

Housekepping 8 m²/lantai - 8m² 40 lantai 320 m²

Gudang 10 m² - 10 m² 1 ruang 10 m²

R. CCTV 15 m² 2 orang 15 m² 1 ruang 15 m²

R. Kontrol 20 m² 2 orang 20 m² 1 ruang 20 m²

R. Lift 20 m² - 20 m² 6 ruang 120 m²

Ruang Sifat

Ruang

Standar

Ruang Kapasitas Luasan

Jumlah Ruang

Luas Total

Toilet 1,25 m²/org 4 orang 5 m² 2 ruang 10 m²

Total Luasan + Sirkulasi 20% 1584

Ruang Sifat

Ruang

Standar

Ruang Kapasitas Luasan

Jumlah Ruang Luas Total Musholla Semi Publik

R. Sholat 1,25 m²/org 10 orang 12,5 m² 1 ruang 12,5 m²

R. Wuduh 0,9 m²/org 4 orang 3,6 m² 2 ruang 7,2 m²

Toilet 1,25 m²/org 4 orang 5 m² 2 ruang 10 m²

Total Luasan + Sirkulasi 20% 36 m²

4.1.4 Analisa Gubahan Massa

Pada bangunan yang akan didesain, terdapat 2 massa bangunan tower unit apartemen. Untuk perletakkaan massa bangunan dapat dianalisis melalui pembayangan terhadap fasad bangunan. Faktor yang mempengaruhi salahsatunya adalah bangunan sekitar tapak proyek.

Tabel 4.7 Program ruang Sumber : Hasil olahan peneliti

(9)

Tabel 4.8 Analisis pembayangan

Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada analisis di atas menunjukkan bahwa pada layout A-1 mendapatkan pencahayaan paling baik jika dibandingkan dengan layout yang lainnya. Sehingga pada analisis ini peneliti menggambil kesimpulan untuk menggunakan layout A-1. Pada layout A-1 cahaya alami dari sinar matahari lebih banyak mengenai fasad pada bangunan apartemen ini. Sehingga pemanfaatan untuk menggunakan cahaya alami lebih maksimal.

(10)

Gambar 4.5 transformasi bentuk Sumber : Hasil olahan peneliti

Analisis transformasi bentuk membedakan warna antara unit hunian dengan podium pada bangunan apartemen.

site

site dengan layout A-1

site dengan transformasi gubahan awal

site dengan transformasi gubahan akhir

(11)

4.1.5 Analisa Zoning Zoning Horisontal

Gambar 4.6 Zoning Horisontal Sumber : Hasil olahan peneliti

Gambar 4.7 Zoning Horisontal Sumber : Hasil olahan peneliti

(12)

Zoning Vertikal

Gambar 4.8 Zoning Vertikal Sumber : Hasil olahan peneliti

4.2 Analisa Sun Shading

Pada analisa bentuk sun shading peneliti menggunakan aplikasi java pada website www.andrewmarsh.com. Pada analisa pencahayaan alami, tanggal 23 Maret terjadi peningkatan intensitas cahaya alami secara derastis pada pukul 09.00 dan penurunan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 untuk arah sisi yang menghadap Utara. Sedangkan pada sisi yang menghadap Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 dan intensitas cahaya alami rendah pada pukul 09.00.

(13)

Gambar 4.9 Overhang pada sisi Utara pukul 09.00 dan tanggal 23 Maret Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 23 Maret pada pukul 09.00 HSAnya adalah 45.817 dan VSAnya adalah 54.524. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading. yaitu 0,713 x h.

Pada tanggal 23 Maret, di sisi Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya pada pukul 16.00.

(14)

Gambar 4.10 Overhang pada sisi Selatan pukul 16.00 dan tanggal 23 Maret Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 23 Maret pada pukul 16.00 HSAnya adalah -124,270 dan VSAnya adalah 134,128. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading. yaitu 0,970 x h.

Pada analisa pencahayaan alami, tanggal 21 Juni terjadi peningkatan intensitas cahaya alami secara derastis pada pukul 09.00 dan penurunan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 untuk arah sisi yang menghadap Utara. Sedangkan pada sisi yang menghadap Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 dan intensitas cahaya alami rendah pada pukul 09.00.

(15)

Gambar 4.11 Overhang pada sisi Utara pukul 09.00 dan tanggal 21 Juni Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 21 Juni pada pukul 09.00 HSAnya adalah 15.868 dan VSAnya adalah 39.102. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading, yaitu 1,230 x h

Pada tanggal 21 Juni, di sisi Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya pada pukul 16.00.

(16)

Gambar 4.12 Overhang pada sisi Selatan pukul 16.00 dan tanggal 21 Juni Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 21 Juni pada pukul 16.00 HSAnya adalah -99,172 dan VSAnya adalah 110,045. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading. yaitu 0,365 x h.

Pada analisa pencahayaan alami, tanggal 23 September terjadi peningkatan intensitas cahaya alami secara derastis pada pukul 09.00 dan penurunan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 untuk arah sisi yang menghadap Utara. Sedangkan pada sisi yang menghadap Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 dan intensitas cahaya alami rendah pada pukul 09.00.

(17)

Gambar 4.13 Overhang pada sisi Utara pukul 09.00 dan tanggal 23 September Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 23 September pada pukul 09.00 HSAnya adalah 45.355 dan VSAnya adalah 57.715. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading, yaitu 0,632 x h.

Pada tanggal 23 September, di sisi Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya pada pukul 16.00.

(18)

Gambar 4.14 Overhang pada sisi Selatan pukul 16.00 dan tanggal 23 September Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 23 September pada pukul 16.00 HSAnya adalah -125,047 dan VSAnya adalah 139,025. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading, yaitu 1,151 x h .

Pada analisa pencahayaan alami, tanggal 22 Desember terjadi peningkatan intensitas cahaya alami secara derastis pada pukul 09.00 dan penurunan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 untuk arah sisi yang menghadap Utara. Sedangkan pada sisi yang menghadap Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya alami pada pukul 16.00 dan intensitas cahaya alami rendah pada pukul 09.00.

(19)

Gambar 4.15 Overhang pada sisi Utara pukul 09.00 dan tanggal 22 Desember Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 22 Desember pada pukul 09.00 HSAnya adalah 79,442 dan VSAnya adalah 79,641. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading, yaitu 0,183 x h.

Pada tanggal 22 Desembeer, di sisi Selatan terjadi peningkatan intensitas cahaya pada pukul 16.00.

(20)

Gambar 4.16 Overhang pada sisi Selatan pukul 16.00 dan tanggal 22 Desember Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada garis lintang -6.21097 dan garis bujur 106.834558 di tanggal 22 Desember pada pukul 16.00 HSAnya adalah -151,412 dan VSAnya adalah 148,635. Dari data tersebut menghasilkan ukuran panjang shading, yaitu 1,640 x h.

Kesimpulan :

Dari data-data tersebut peniliti melakukan sebuah kesimpulan untuk panjang overhang, antara lain :

(21)

Tabel 4.9 HSA dan VSA

Tanggal Jam H.S.A V.S.A

Sisi 1 Sisi 2 Sisi 1 Sisi 2

23-Mar 09:00 45,817 54,524 16:00 -124,270 134,128 21-Jun 09:00 15,868 39,102 16:00 -99,172 110,045 23-Sep 09:00 45,355 57,715 16:00 -125,047 139,025 22-Des 09:00 79,442 79,641 16:00 -151,412 148,635

Sumber : Hasil olahan peneliti

Untuk mendapatkan ukuran panjang overhang diperlukan jarak dari bawah permukaan level unit sampai letak sun shading. Pada desain, peneliti meletakkan posisi sun shading pada level lantai di atasnya. Jarak floor to floor pada bangunan apartemen adalah 3,05 m.

Gambar 4.17 Jarak floor to floor Sumber : Hasil olahan peneliti

(22)

overhang horisontal. Ukuran-ukuran tersebut didapat dari hasil HSA dan VSA pada analisis di atas.

Tabel 4.10 Panjang Overhang Horisontal SISI 1 (Utara) SISI 2 (Selatan)

23-Mar 2,17 m 2,95 m

21-Jun 3,75 m 1,11 m

23-Sep 1,92 m 3 m

22-Dec 0.55 m 5 m

Sumber : Hasil olahan peneliti

Hasil dari tabel 4.10 menunjukkan besaran panjang-panjang overhang horisontal. Pada sisi Utara overhang terpanjang adalah 3,75 m pada tanggal 21 Juni dan dianalisis pada pukul 09.00. Dan overhang terpendek adalah 0.55 m pada tanggal 22 Desember dan dianalisis pada pukul 09.00. Sedangkan pada sisi Selatan overhang terpanjang adalah 5 m pada tanggal 22 Desember dan dianalisis pada pukul 16.00. Dan overhang terpendek adalah 1,11 m pada tanggal 21 juni dan dianalisis pada pukul 16.00.

4.4 Analisa Bentuk Sun Shading

Pertimbangan yang terjadi pada mencari bentuk sun shading adalah seberapa besar tingkat intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan dalam apartemen. Jika melihat kembali tabel 4.10 yang mana tabel tersebut berisikan panjang-panjang overhang pada tiap sisi utara dan selatan, peneliti akan menggunakan ukuran sun shading yang sama pada tiap sisinya. Pada arah Utara panjang overhang yang digunakan adalah 0.55 m. Dan pada arah Selatan panjang overhang yang digunakan adalah 1 m. Pertimbangan untuk menentukan panjang overhang adalah :

(23)

1. Memilih panjang terpendek pada tiap sisinya dikarenakan untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruang apartemen. Hal ini akan berpengaruh pada efisiensi energi listrik yang akan dikonsumsi pada pemilik unit apartemen (Meminimalisirkan penggunaan lampu pada pagi hingga sore hari).

2. Overhang akan digunakan sebagai balkon pada tiap unit apartemen. Sehingga sun shading tidak hanya digunakan sebagai tempelan pada fasad bangunan melainkan memiliki fungsi sebagai balkon.

Gambar 4.18 Peletakkan balkon yang menghadap Selatan Sumber : Hasil olahan peneliti

Panjang dari balkon pada unit apartemen yang menghadap Selatan adalah 1,11 m, Besar panjang ini ditentukan dari analisa sun shading.

(24)

Gambar 4.19 Peletakkan balkon yang menghadap Utara Sumber : Hasil olahan peneliti

Panjang dari balkon pada unit apartemen yang menghadap Utara adalah 0,55 m, Besar panjang ini ditentukan dari analisa sun shading.

Pada Gambar 4.18 dan 4.19 peletakkan balkon disesuaikan untuk menghalangi bukaan atau jendela pada unit hunian bawahnya. fungsi balkon digunakan sebagai penghalang sinar matahari atau sun shading.

4.5 Analisa Bukaan

Untuk menganalisa bukaaan peneliti mengumpulkan data dan dicari hasil optimalnya melalui mahoney tables. Pada tabel pertama data yang harus diisi adalah rata-rata temperatur daylight. Data ini diperoleh melalui data statistik pertahun melalui website www.wunderground.com dan dirangkum menjadi:

Sumber : Hasil olahan peneliti

J F M A M J J A S O N D High AMT

DBTmax 34 35 34 34 35 34 33 35 36 36 34 34 36 29

DBTmin 24 26 28 29 26 29 24 27 26 26 22 23 22 14

RangeDBT 10 9 6 5 9 5 9 8 10 10 12 11 Low AMR

(25)

Setelah memperoleh data temperatur, untuk dapat melihat hasil analisa peneliti juga harus mencari data statistik humidity per tahun. Data tersebut di peroleh melalui website www.wunderground.com dan dirangkum menjadi:

Tabel 4.12 Relative Humidity %

J F M A M J J A S O N D RH max 94 92 80 83 95 82 94 79 79 89 100 100 RH min 59 59 49 58 57 54 52 54 44 48 62 60 RH rata-rata 76.5 75.5 64.5 70.5 76 68 73 66.5 61.5 68.5 81 80 Humidity Group 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4

Sumber : Hasil olahan peneliti Keterangan Humidity Group:

• untuk RH rata-rata di bawah 30%

• untuk RH rata-rata antara 30-50%

• untuk RH rata-rata antara 50-70%

• untuk RH rata-rata di atas 70%

Setelah mendapatkan data tabel 4.2 dan tabel 4.3, data tersebut didiagnosa menjadi data seperti tabel 4.4

Tabel 4.13 Diagnosa ⁰C

J F M A M J J A S O N D

DBT max 34 35 34 34 35 34 33 35 36 36 34 34

Day comfort upper 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

lower 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22

DBT min 24 26 28 29 26 29 24 27 26 26 22 23

Day comfort upper 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

lower 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 Humidity Group 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 Thermal stress: day H H H H H H H H H H H H Thermal stress: night H H H H H H H H H H H H

(26)

J F M A M J J A S O N D total Humid H1 v 7 H2 0 H3 0 Arid A1 0 A2 0 A3 0

Dapat diterapkan bila Thermal Stress Curah Humidity range DBT Indicator Day Night Hujan Group

Pergerakkan udara H1 H 4

diperlukan H 2,3 <10⁰C

Pergerakkan udara H2 O 4

diharapkan

Perlindungan terhadap H3 di atas

hujan diperlukan 200 mm

Thermal capacity A1 1,2,3 >10⁰C

diperlukan

Tidur di luar diharapkan A2 H 1,2

H O 1,2 >10⁰C

Perlindungan dari dingin A3 C

Sumber : Hasil olahan peneliti

Dari data-data tabel diatas dapat menghasilkan solusi untuk mendesain bukaan dengan hasil mahoney tables sebagai berikut:

(27)

Tabel 4.15 Recommended Specifications

(28)

Sumber : Hasil olahan peneliti

Kesimpulan dari data mahoney tables tersebut adalah bahwa orientasi bangunan lebih baik menghadap ke arah Utara atau Selatan. Memiliki besaran bukaan atau jendela sebesar 40-80% dari luas permukaan dinding.

Gambar 4.20 Orientasi Bangunan ke arah Utara dan Selatan Sumber : Hasil olahan peneliti

(29)

Menurut data hasil analisa melalui Mahoney Table besar bukaan yang optimal pada site adalah 40% sampai 80%. Persentase 40% sampai 80% yang akan menentukan letak dan ukuran bukaan yang berbeda-beda. Pesentase tersebut akan dipengaruhi dengan analisis pembayangan 1 hari pada tanggal 23 Maret, 21 Juni, 23 September, dan 22 Desember. Faktor lain yang mempengaruhi adalah bangunan sekitar yang membuat pembayangan pada fasad bangunan.

Tabel 4.17 Analisis pembayangan 1 hari

No Layout Arah Tanggal Keterangan

1.

Selatan 23 Maret

Tower A lebih banyak mendapatkan cahaya dibandingkan dengan tower B.

2.

Selatan 21 Juni

Tower A dan tower B sama-sama tidak mendapatkan cahaya yang baik.

3.

Selatan 23 September

Tower A lebih banyak mendapatkan cahaya dibandingkan dengan tower B. 4. Selatan 22 Desember Tower A mendapatkan cahaya yang berlebih dibandingkan dengan tower B. A B Tower Tower A B Tower A B Tower A B

(30)

Utara 23 Maret mendapatkan cahaya dibandingkan dengan tower A. 6. Utara 21 Juni Tower B mendapatkan cahaya yang berlebih dibandingkan dengan tower A.

7.

Utara 23 September

Tower B lebih banyak mendapatkan cahaya dibandingkan dengan tower A.

8.

Utara 22 Desember

Tower A dan tower B sama-sama tidak mendapatkan cahaya yang baik.

Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada analisis di atas peneliti mengambil kesimpulan untuk persentase bukaan pada sisi Selatan di tower A adalah 40% dan di tower B yang menghadap sisi Selatan adalah 60%. Sedangkan pada sisi Utara di tower A mendapat bukaan 60%, sedangkan di tower B bukaannya adalah 40%.

Tower B A B A Tower Tower B A Tower B A

(31)

4.6 Analisa Ruang Dalam Terhadap Bukaan

Pada analisa ruang dalam peneliti akan menggunakan analisa daylight per satu tahun. Analisa ini meliputi bukaan 40% pada tower A dan 60% pada tower B yang menghadap ke sisi Selatan. Dan 60% pada tower A, 40% pada tower B yang menghadap ke arah Utara.

Tabel 4.18 Tabel luas bukaan unit apartemen

Studio A Studio B

Luas permukaan Luas Bukaan Luas permukaan Luas Bukaan

40% 60% 40% 60% 12,2 m² 4,88 m² 7,32 m² 15,25 m² 6,1 m² 9,15 m² 1 Bedroom A 1 Bedroom B

Luas permukaan Luas Bukaan Luas permukaan Luas Bukaan

40% 60% 40% 60% 24,4 m² 9,76 m² 14,64 m² 27,45 m² 10 m² 16,47 m² 2 Bedroom A 2 Bedroom B

Luas permukaan Luas Bukaan Luas permukaan Luas Bukaan

40% 60% 40% 60% 24,4 m² (sisi 1) 9,76 m² 14,64 m² 21,35 m² (sisi 1) 8,54 m² 12,81 m² 10,065 m² (sisi 2) 4 m² 6 m² 11,285 m² (sisi 2) 4,51 m² 6,77 m² 11,9 m² (sisi 3) 4,75 m² 7,14 m² 10,675 m² (sisi 3) 4,27 m² 6,4 m² 11,6 m² (sisi 4) 4,64 m² 6,96 m²

Sumber : Hasil olahan peneliti

Dari tabel 4.18, peneliti dapat menghasilkan layout bukaan berdasarkan perhitungan tabel 4.18.

(32)

Gambar 4.21 Layout Bukaan 40% Sumber : Hasil olahan peneliti

Gambar 4.10 merupakan layout dengan bukaan 40% pada tower A yang menghadap ke Selatan dan juga pada tower B yang menghadap ke Utara.

Gambar 4.22 Layout Bukaan 60% Sumber : Hasil olahan peneliti

Gambar 4.11 merupakan layout dengan bukaan 60% pada tower A yang menghadap ke Utara dan juga pada tower B yang menghadap ke Selatan. Dua layout bukaan tersebut adalah ukuran dari persentase hasil analisa mahoney table.

Gambar 4.23 Analisa bukaan pada tower A Sumber : Hasil olahan peneliti

(33)

Pada gambar 4.12 hasil dari bukaan pada tower A, sisi Selatan dengan sisi Utara mendekati sama. Pada tower ini sisi Selatan memliki bukaan 40%, sedangkan pada sisi Utara memiliki bukaan 60%.

Gambar 4.24 Analisa bukaan pada tower B Sumber : Hasil olahan peneliti

Pada gambar 4.13 hasil dari bukaan pada tower A, sisi Selatan dengan sisi Utara juga mendekati sama. Pada tower ini sisi Selatan memliki bukaan 60%, sedangkan pada sisi Utara memiliki bukaan 40%.

Dari hasil kedua gambar 4.12 dan 4.13, tower B memiliki intensitas cahaya sedikit lebih besar dibandingkan dengan tower A. Hal tersebut dikarenakan pengaruh pergerakkan matahari dan keadaan bangunan sekitar.

4.6 Analisa Sistem Struktur Bangunan

Sistem struktur dapat mempengaruhi ketahanan dan lamanya masa bangunan dan ketahanannya terhadap elemen-elemen perusak bangunan seperti gempa bumi, bencana angin, faktor biologis (hewan perusak), dan sebagainya. Sistem struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

(34)

Merupakan bagian struktur bawah yang menahan beban yang bekerja dari atas kebawah.

Upper Structure (Struktur atas)

Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diteruskan pada pondasi.

(35)

Gambar 4.25 Denah pembalokkan dan struktur atas Sumber : Hasil olahan peneliti

4.7 Analisa Material Bangunan

Berikut ini adalah material yang akan digunakan dalam proyek ini adalah sebgai berikut:

(36)

Alumunium

Kuat, kokoh, tahan terhadap air, tidak termakan rayap.

(37)

4.8 Analisa Sistem Utilitas Bangunan

1. Penghawaan

Menggunakan dua sistem penghawaan yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami bisa diterapkan dengan membuatcross ventilation. Penghawaan buatan contohnya adalah dengan menggunakanAir Conditioner (AC) pada ruang tertentu.

2. Pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan terdapat dua macam pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami adalahpencahayaan yang didapat dari cahaya matahari. Pemanfaatan pencahayaan alamiharus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan harus lebih di tata secarabaik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan secara cukup dan tidakberlebihan. Dan luasan bukaan yang maksimal namun tetap memberikankenyamanan bagi pengguna ruang tersebut.

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan denganmenggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu PL, neon T5 atau LED karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata dan juga dapatmenekan penggunaan energy listrik secara berlebih.

3. Proteksi Kebakaran

Sistem proteksi kebakaran berfungsi sebagai daerah atau tempat perlindungan yang di manfaatkan oleh penghuni gedung apabila terjadi kebakaran atau situasi darurat. Daerah ini seharusnya mampu bertahan hingga2 jam. Jarak radius untuk mencapai tangga darurat adalah 30 meter dan 12 meter dari koridor buntu. Proteksi kebakaran ini berupa proteksi aktif contohnya hidran dan sprinkler. Sprinkler dan

(38)

30 menit. Sprinkler disediakan setiap lantai dan adanya tangga darurat diharapkan mampu menanggulangi kejadian.

Gambar 4.26 Posisi tangga kebakaran Sumber : Hasil olahan peneliti

Jarak radius untuk koridor buntu untuk bangunan ini sejauh 6 meter, sehingga jika dilihat dari standarisasi dari tangga kebakaran desain ini sudah memenuhi persyaratan.

Gambar 4.27 Jarak radius koridor buntu Sumber : Hasil olahan peneliti

(39)

4. Pengolahan dan penyaluran air serta pembuangan limbah

(40)

Instalasi listrik bangunan ini secara umum dengan mengambil arus dari PLN. Selain dari PLN, disiapkan pula pembangkit listrik cadangan berupagenerator atau genset yang akan dioperasikan apabila PLN mengalamigangguan.

6. Penangkal Petir

Sistem penangkal petir yang lazim digunakan adalah sistem Thomas. Sistem ini mempunyai jangkauan perlindungan yang luas, daerah bangunan yangterlindungi dalam radius 60 m dan luas lahan yang terlindungi dalam kerucut perlindungannya dalam radius 125 m. sistem ini dianggap cocok karena terbilang efisien apabila di letakan di bagian teratas bangunan untuk jangka panjang.

7. Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah dipilih adalah sistem shaftyaitu menyediakan sebuah ruangan shaft yang langsung berhubungan dengan lantai dasar tanpa penyekat antar lantai. Pada bagian bawah terdapat ruanganpenampungan. Penggunaan shaft ini lebih efisien pada apartemen ini karena sampahsudah terkumpul pada bagian lantai dasar bangunan yang berada pada titik tertentu.Dan dalam shaft ini terdapat pemisah antara sampah organik dan non organiksehingga sampah-sampah non organik yang ada dapat lebih mudah di proses kepenampungan sampah non organik, sedangkan untuk sampah organik, dapatdiproses menjadi pupuk yang dapat digunakan diarea hijau pada tapak.

(41)

Gambar

Tabel 4.2 Data persentase apartemen sejenis
Tabel 4.5 Program ruang lobby dan kantor
Tabel  4.7  Program  ruang Sumber : Hasil olahan peneliti
Tabel 4.8 Analisis pembayangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh 'hikmat' kiasan dalam buku Amsal di

[r]

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai proses dan hambatan komunikasi interpersonal penyuluh dan ibu rumah tangga dalam kegiatan

selain itu, kami juga memberikan menu pilihan berupa sate, gulai dan tongseng yang sudah tidak asing lagi dengan nuansa ibadah aqiqah.. Kami lebih mengutamakan terpenuhinya

Dalam model PSI dan Inkuiri keterampilan sosial dan keterampilan dasar permainan bola basket realisasinya memberikan perbedaan, karena meskipun konsep kedua model

Oleh karena itu implementasi IbW ke desa tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi potensi wisata yang menarik dan unik Desa Bayung Gede

Isolasi senyawa kimia utama dari fraksi etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan fase diam silika gel 60 ukuran 230- 400 mesh dan fase gerak n-heksan, etil asetat

Obat Vimax Capsule Original Asli Canada | Pembesar Penis No.1 di Dunia adalah Obat yg sangat ampuh untuk Memperbesar &amp; Memperpanjang Ukuran Alat