BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.KABUPATEN PURBALINGGA
Kabupaten Purbalingga termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah
bagian barat daya, tepatnya pada posisi : 1090 111–1090351 BujurTimur, dan 70 101–70 291 Lintang Selatan. Kabupaten Purbalingga memiliki ketinggian 35 meter sampai dengan 1.124 meter di atas permukaan air laut
(DPAL), sedangkan keadaan iklimnya tidak terlalu berbeda dengan rata - rata keadaan iklim di Jawa Tengah. Rata-rata curah hujannya 4,837 mm
per bulanatau 3,569 mm per tahun.
Batas - batas administratif Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut : -Sebelah Utara : Kabupaten Pemalang.
-Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara.
-Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas.
-Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas.
Jarak dari Purbalingga ke beberapa kota sekitarnya sebagai berikut: -Semarang : 191 km.
-Purwokerto : 20 km. -Cilacap : 60 km.
B. INFORMASI
Informasi adalah suatu data yang telah diproses sehingga dapat
mengurangi ketidakjelasan tentang keadaan atau suatu kejadian. Sedangkan kata data itu sendiri adalah fakta atau kenyataan yang sebenarnya. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian -kejadian (event)
yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Swastikayana, 2011).
C. PARIWISATA 1. Pengertian Wisata
Berbicara tentang pengertian pariwisata maka akan dijumpai beberapa istilah yang berhubungan dengan kata “pariwisata” tersebut,
antara lain : pari, wisata, wisatawan, tourisme, kepariwisataan, objek wisata dan sebagainya. Kata wisata berasal dari bahasa Jawa kuno
yang kini telah memperkaya khasanah perbendaharaan bahasa Indonesia. Menrut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “wisata”
merupakan kata kerja yang berarti: (a) berpergian bersama-sama, (b) piknik. Pari berarti segala, semua, maka Pariwisata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan “berpergian
bersama-sama”. Wisatawan berarti orang yang melakukan wisata, atau orang yang berpergian. Tourisme berasal dari kata Inggris “tourisme”
menyangkut tempat, lokasi, atau segala sesuatu yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi, dipelajari atau dilihat oleh wisatawan (Suwithi
dan Boham, 2008). 2. Unsur – Unsur Wisata
Unsur-unsur wisata yang terlibat didalam industri pariwisata adalah
meliputi hal -hal sebagai berikut :
a. Akomondasi, adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal
sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer dan sebagainya.
b. Jasa boga dan restoran, adalah industri yang bergerak dalam bidang
penyediaan makanan dan minuman, yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat di bedakan dalam manajemenya, yaitu cara
pengelolaanya, apakah dikelola secara mandiri maupin terkait dengan usaha lain.
c. Transportasi dan jasa angkutan, adalah bidang angkutan.
Transportasi dapat dilakukan melalui darat, laut dan udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh swasta dan BUMN. Jasa
angkutan dan transportasi ini juga sangat mempengaruhi industri pariwisata, terjadinya kemudahan jasa transportasi terutama udara,
3. Manfaat Wisata
Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh pengembangan
sektor industri pariwisata. Menurut buku Pegangan Penatar dan Penyuluh Kepariwisataan Indonesia yang diterbitkan oleh Depatemen Kebudayaan Pariwisata, sedikitnya manfaat dan dampak negative yang
ditimbulkan tersebut dapat ditinjau dari empat aspek social-budaya, aspek berbangsa dan bernegara, dan aspek lingkungan (Suwithi dan
Boham, 2008).
4. Wisata di Kabupaten Purbalingga
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinporapar Kabupaten
Purbalingga sampai saat ini sudah memiliki 15 desa wisata, tempat wisata tersebut terdiri dari :
a. Wisata Alam
Goa Lawa, Jalur Pendakian Gunung Slamet, Agrowisata Kebun Strawberry, Jembatan Pelangi, Curug Nagasari, Curug
Gogor, Curug Kali Karang, Curug Lempeng, Curug Buret, Curug Silawe, Curug Kembar, Curug Banyu Banger, Curug Aul / Curug
Tanalum, Curug Silintang, Curug Sikasur, Curug Sumba, Curug Nini, Curug Singongoh, Situ Tirta Marta, Taman Puncak Srimbar
b. Wisata Sejarah
Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Perpustakaan
& Museum Budaya Soegarda Poerbakawatja, Muesum Usman Janatin.
c. Wisata Religi
Petilasan Ardi Lawet, Masjid Agung Darussalam, Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Hoo, Makam Wali Perkasa,
d. Taman Wisata
Usman Janatin City Park, Reptil Sanggaluri Park, Bumi Perkemahan Munjuluhur, Alun – Alun Kabupaten Purbalingga.
e. Wisata Air
Owabong, Pemandian Situ Tirta Marta, Kolam Renang Tirta Asri
Walik, Pancuran Ciblon Bobotsari.
f. Desa Wisata
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kabupaten Purbalingga
ingin memperkenalkan kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Hal ini kemudian diwujudkan dengan tumbuh suburnya beberapa desa wisata.
Berikut desa wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga : 1. Desa Wisata Bokol
menempatkan pengunjung seperti layaknya saudara. Sembari menunggu pesanan kuliner angkringan ‘Mamake’ pengelola
mengajak bernyanyi dengan diiringi gitar atau membaca puisi, serta bermain egrang. Untuk menuju Sanggar ‘Darimu’
pengunjung yang datang harus menyusuri areal persawahan, bisa
berjalan kaki atau naik sepeda onthel yang disiapkan. Begitu masuk ke area sanggar, disambut dengan musik dari tabuhan
kaleng cat dan ember bekas.
2. Desa Wisata Tlahab Lor dan Tlahab Kidul
Desa wisata Tlahab Lor dan Tlahab Kidul, Kecamatan
Karangreja lokasinya bersebelahan. Di Desa Tlahab Lor setidaknya ada tiga curug yakni Curug Silintang, Curug Silawang,
dan Curug Sikasur, harus melewati areal persawahan sekitar 600 meter. Sedang untuk menuju Curug Silintang, dan Curug Silawang, perjalanan sekitar 40 menit dari balai desa Tlahab Lor.
Di Desa Tlahab Kidul ada Curug Sumba. Lokasinya hanya sekitar 300 meter dari jalan raya Karangreja - Bobotsari.
3. Desa Wisata Serang
Desa Serang, Kecamatan Karangreja, mengandalkan potensi
wisata agro. Wisatawan diajak memetik buah strawberry langsung dari kebun. Desa berhawa sejuk di kaki Gunung Slamet (3.428 mdpl) ini juga menyuguhkan daya tarik lain seperti rest area
pendakian G.Slamet via Gunung Malang. Bisa juga melakukan outbond atau berglantungan ala tarsan diantara rimbunya hutan
damar. Wisatawan juga bisa menginap di homestay dengan harga yang sangat terjangkau.
4. Desa Wisata Penusupan
Desa Wisata Penusupan, Kecamatan Reambang, memiliki banyak daya tarik yang disuguhkan. Ada Jembatan Cinta, Taman
Puncak Srimbar Jaya, Wana Tirta Curug Pesantren, Outbound, Taman Kedung Pingit, Rumah Pohon, Kampung Hijau, Petilasan Ardi Lawet, Bukit Sendaren, dan Susur Sungai Watu Mujur. Ada
juga seni Dayakan, Lengger Lanan, Rodat, Kothekan Lesung dan musik Thek-thek.
5. Desa Wisata Limbasari
Desa wisata Limbasari, Kecamatan Bobotsari, wisatawan bisa menikmati river tubing di aliran sungai Tuntung Gunung yang
masih alami. Pengunjung bisa juga menikmati curug sembari menjelajahi alam yang masih asri dan bisa juga belajar membatik.
Limbasari yang berada di sekitar pegunungan Plana dikenal sebagai salah satu sentra produsen batik tulis di Purbalingga.
6. Desa Wisata Kedungbenda
Desa Wisata Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, menyuguhkan wisata susur sungai Klawing menggunakan prahu.
pepaya. Jika berminat bisa memetik pepaya langsung dan harganya terbilang murah. Tidak jauh dari lahan agro pepaya,
juga terdapat kampung nelayan. Wisatawan diajak mengunjungi kampung nelayan dan merajut jaring ikan. Wisatawan bisa juga menikamati kuliner ikan Senggaringan. Cara menikamtinyapun
bisa ditepi sungai di gasebo-gasebo yang telah disiapkan ikan Senggarigan yang digoreng dimakan dengan kupat Landan.
7. Desa Wisata Tanalum (Desa Wisata Seribu Curug/Air Terjun). Desa wisata Tanalum, Kecamatan Rembang, dikenal dengan sebutan desa ‘Seribu Curug’. Berkunjung ke desa ini memang
lebih banyak menikmati eksotisme keindahan curug (air terjun), bisa juga melakukan canyoning dan repling. Curug yang ada dan
sudah dikelola Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Argo Lestari antara lain Curug Nagasari, Curug Gogor, Curug Kali Karang, Curug Lempeng, Curug Buret, Curug Silawe, Curug Kembar,
Curug Banyu Banger, dan Curug Aul / Curug Tanalum. 8. Desa Wisata Siwarak
Desa Wisata Siwarak, Kecamatan Karangreja memiliki beberapa keunggulan karena memiliki potensi wisata alam yang menarik. Anda dapat menikmati keindahan Obyek Wisata Goa
Lawa, Caving ke Leng Asyik (Goa Lorong Kreta), Hiking (Bukit Kelir, Puncak Njelir, Persil, Curug Pengantin, Curug
Kepang/Ebeg, Tek-tek, Ruwat Bumi), Sirkuit Downhill, Sunrise Tracking, Camping Ground dan Home Stay.
9. Desa Wisata Karangcegak
Desa wisata Karangcegak, Kecamatan Kutasari menyuguhkan wisata foto underwater di Situ Tirta Marta. Selain
foto underwater juga menyiapkan snorkling (selam permukaan). Mata air ini sangat jernih airnya dan tidak terpengaruh musim
kemarau. Properti untuk foto underwater berupa sepeda motor, laptop, meja, kursi, tenda dan properti lain sesuai permintaan. Di Karangcegak juga terdapat wisata kuliner ‘Ninine’ yang hanya
berjarak sekitar 100 meter dari Situ Tirta Marta.
10. Desa Wisata Onje (Masjid Sayid Kuning, Wisata Kedung).
Desa Onje, Kecamatan Mrebet yang memiliki sejarah lahirnya Purbalingga, menyuguhkan daya tarik religi Masjid Sayid Kuning, rafting dan tubing. Berbagai peninggalan sejarah juga
banyak dijumpai di desa ini. Masyarakat Desa Onje stiap tahun menggelar tradisi Nyadran dengan melakukan kirab nasi
Penggel, dan mandi di Kedung Pertelu (Pertemuan tiga anak sungai) yang melintas di desa itu.
11. Desa Wisata Kaliori (Kedung Cecruk, Wisata Kuliner).
Desa Kaliori Kecamatan Karanganyar, menyuguhkan wisata Kedungcungkruk dan Jimbaran mini. Ada sebuah tempat
untuk dikunjungi. Untuk mengunjungi lokasi wisata itu, wisatawan bisa naik perahu gethek bambu atau perahu dari drum
yang telah disiapkan. Sembari beristirahat di gasebo tepi sungai, wisatawan bisa menikmati masakan khas desa dengan sambal jlantrah dan abon jantung pisang.
12. Desa Wisata Karangreja
Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja menjual daya tarik
wisata puncak Gadjah yang memiliki ketinggian 1.440. Pengunjung bisa menikmati pemandangan Gunung Slamet yang menjulang.
13. Desa Wisata Bantarbarang
Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang dikenal dengan
Jembatan Pelangi. Lokasinya, hanya sekitar 1,5 kilometer dari Monumen Tempat Lahir Jendral Soedirman. Jembatan pelangi memanfaatkan jembatan gantung yang sudah tidak dipakai.
Jembatan yang dibangun tahun 1977 ini masih tetap aman. Wisatawan bisa berfoto-foto diatas jembatan yang berwarna
warni pelangi.
14. Desa Wisata Bumisari
khususnya pada hari Minggu. Di Desa Bumisari juga ada dua curug lain yang tak kalah eksotisnya.
15. Desa Wisata Cipaku a. Curug nini
Kini air terjun nan sejuk disebut dengan sebutan
yang keliru Curug Nini, menurut penduduk Cipaku, yang benar adalah ‘Curug Nini’. Air terjun pada sebuah kolam
yang cukup luas, ada mata air besar di dasar tebing, sehingga kolam ini belum pernah kering. Tinggi air terjun hanya sekitar 10 meter, bagian dari hulu Sungai Pingen. Air
dibendung untuk irigasi. Berada di perbatasan Desa Pagerandong dan Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet.
b. Curug Singongoh
Curug Singongoh ini dikelilingi tebing dengan tanaman liar yang seperti ditata rapi. Ada tiga air terjun, di
tengah sungai, kiri, dan kanan. Anak desa cenderung bermain dari tebing sebelah kiri air terjun ke kolam yang
luas.
c. Prasasti Cipaku “Batu Lingga dan Yoni”
Di Dukuh Bataputih ini terdapat dua buah Batu Lingga dan Yoni. Batunya bulat lonjong bagai telur. Situs ini berada di atas sebuah kolam penampungan air,
Mata-airnya cukup besar. Pohon yang satu karena usianya sampai berlubang, mirip pintu, dan dapat dimasuki orang dewasa.
d. Prasasti Cipaku “Watutulis”
Sebuah peninggalan sejarah, prasasti batu tulis, batunya sebesar gajah gemuk. Sudah bertahun-tahun tulisan
di Watutulis ini belum terterjemahkan. Namun tahun 1983, Drs. Kusen dari Fakultas Sastra UGM Jurusan Arkeologi, berhasil membaca tulisan di Watutulis, bunyinya “Indra
Wardana Wikrama Deva”.
D. ANDROID
1. Sejarah Android
Android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan komputer tablet layar sentuh (Touch Screen) yang berbasis Linux. Namun seiring perkembanganya, android berubah menjadi platform yang begitu cepat dalam melkukan inovasi. Hal ini tidak lepas dari pengembang utama
dibelakangnya, yaitu Google. Google-lah yang mengakuisi android kemudian membuatkan sebuah platform. Platform android terdiri dari
Sistem Operasi berbasis Linux, sebuah GUI (Graphical User Interface), sebuah Web Browser dan aplikasi end-user yang dapat diunduh dan juga
para pengembang bisa leluasa berkarya serta menciptakan aplikasi yang terbaik dan terbuka untuk digunakan oleh berbagai macam perangkat. Saat ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android di dunia. Pertama
dan yang kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung dari Google atau dikenal dengan Open Handset
(OHD). Sistem Operasi ini membuka pintu untuk para developer untuk mengembangkan software dengan Android SDK (Software Development Kit), yang menyediakan tool dan API yang dibutuhkan untuk memulai
mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman java (Hermawan, 2016).
2. Perkembangan Versi OS Android
Keunikan dari nama sistem operasi (OS) Android adalah dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga
nama-nama (OS) Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad.
Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, HoneyComb, Ice Cream,
Jelly Bean. Juru bicara Google, Randal Saraffa enggan memberi tahu alasanya. Sarafa hanya menyatakan bahwa pemberian nama-nama itu merupakan hasil keputusan internal dan Google memilih tampil sedikit
ajaib dalam hal ini.
3. Arsitektur Aplikasi Berbasis Android
Google mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan Software. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun beberapa program yang
a. Linux Kernel
Tumpukan paling bawah pada arsitektur android ini adalah kernel.
Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun sistem
operasi android, yang mencakup memory management, security setting, power management, dan beberapa driver hardware. Kernel
berperan sebagai abstraction layer antara hardware dan keseluruhan software. Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera yang
memungkinkan pengguna mengirimkan perintah hardware kamera.
b. Android Runtime
Lapisan setelah kernel linux adalah Android Runtime. Android
Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvix Virtual Machine. Core Libraries mencakup serangkaian inti Library java, artinya Android menyertakan satu set library-library dasar yang menyediakan sebagian besar fungsi-fungsi yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman java. Dalvik adalah java virtual machine yang memberi
kekuatan pada sistem Android, menggunakan kernel linux untuk mejalankan fungsi-fungsi seperti threading dan low-level memory
management. Dalvik VM ini dioptimalkan untuk telepon selular.
c. Libraries
Bertempat di level yang sama dengan Android Runtime Libraries.
Android menyertakan satu set library-library dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem
Android application framework, sebagi contoh android mendukung pemutaran audio, video, dan gambar. Core library tersebut adalah
System C Library, Media Libraries, Surface Manager, LibWebCore,
SGL, 3D Libraries, FreeType, SQLite.
d. Application Framework
Lapisan selanjutnya adalah Application Framework yang mencakup program untuk mengatur fungsi-funsi dasar smartphone.
Application framework adalah serangkaian tool dasar seperti alokasi
resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar proses atau
program, dan pelacakan lokasi fisik telepon. Para pengembang aplikasi
memiliki aplikasi penuh kepada tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkanya untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks. Di
dalam semua aplikasi terdapat service dan sistem yang meliputi :
Views, Content Providers, Resource Manager, Notification Manager,
Activity Manager.
e. Application
Dilapisan teratas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah
anda menemui fungsi-fungsi dasar smartphone seperti menelpon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar
E. GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
Sistem Pemosisi Global atau dalam bahasa Inggris disebut Global
PositioningSystem (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuanpenyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yangmengirimkan sinyal
gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima dipermukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistemyang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengannama lengkapnya adalah
NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang
diberikan olehJohn Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS). Kumpulan satelit inidiurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem inisekitar
US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking
adalah teknologi AVL(Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisikendaraan, armada ataupun mobil dalam
F. MYSQL
MySql merupakan salah satu DBMS (Database Management
System) yang sangat populer di dalam pengembangan sistem. Situs
ternama seperti Facebook, Google, dan adobe juga menggunakan MySql. MySql memiliki dua lisensi, open source dibawah GPL (GNU General
Public License) dan komersial dibawah MySQLAB. MysSql umumnya
menjadi satu paket dalam pembelian hosting server. Ketika kita akan
menggunakan MySql di server hosting, maka tool yang digunakan adalah phpMyAdmin (Hermawan, 2016).
G. HASIL PENELITIAN SEJENIS
Berikut ini adalah bebrapa hasil penelitian sejenis tentang Sistem Informasi Pariwisata berbasis android:
1. Arifudin (2014) melakukan penelitian tentang aplikasi pemandu wisata Kabupaten Banyumas berbasis android. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah program yang berjalan di smartphone bersistem
operasi android untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui informasi dan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas. Namun
dalam penelitian yang dilakukan belum menggunakan teknologi webservice, dengan kata lain aplikasi ini hanya stand alone/berdiri sendiri
di smartphone. Jadi data wisata yang dimasukan tidak bisa ditambah, dirubah, dan dihapus.
2. Swastikayana (2011) melakukan penelitian tentang Rancang Bangun
Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar). Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi web. Data yang
ditampilkan pada aplikasi ini wisata, fasilitas, buku tamu.
3. AchaliyaParag, dkk (2012) melakukan penelitian tentang Rancang Bangun arsitektur pemandu wisata berbasis android. Aplikasi yang dibangun
berupa aplikasi web dan aplikasi mobile. Data yang ditampilkan pada aplikasi ini wisata, Map, dan perkiraan cuaca.
4. Chavhan, dkk (2016) melakukan penelitian tentang Rancang Bangun Sistem panduan wisata mobile untuk Android Mobile Phones. Aplikasi yang dibangun berupa aplikasi mobile. Data yang ditampilkan pada
aplikasi ini wisata, hotel, dan restoran.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah aplikasi yang dibangun nanti sudah menerapkan teknologi Web Service, dengan format pertukaran data JavaScript Object Notation
(JSON). Perancangan peta yang ditampilkan pada aplikasi menggunakan
Google Maps API V2 dan Java sebagai bahasa pemrograman yang berisi informasi mengenai berita sepurtar pariwisata, wisata, informasi restoran,
informasi hotel, daftar transportasi umum ke masing-masing wisata, dan daftar nomor telephone penting dinas pelayanan umum yang ada di