• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. anggaran kebutuhan yang akan dikeluarkan tentang bahan bangunan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. anggaran kebutuhan yang akan dikeluarkan tentang bahan bangunan."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

4.1. Bahan Bangunan

Bahan Bangunan merupakan elemen penting dalam sebuah pembangunan, karena hal ini menentukan kekuatan struktur bangunan serta jumlah biaya yang diperlukan dalam sebuah pembangunan tersebut. Dimana sebelumnya terdapat perhitungan atau estimasi anggaran kebutuhan yang akan dikeluarkan tentang bahan bangunan.

Bahan bangunan yang digunakan di Rumah Susun Tingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran Blok D10-3 merupakan bahan yang disesuaikan mutunya dengan spesifikasi yang diinginkan. Beberapa bahan konstruksi yang digunakan pada Proyek ini adalah sebagai berikut :

4.1.1. Air Kerja

Air kerja yang digunakan untuk semua pekerjaan konstruksi di proyek ini menggunakan air dari proses dewatering pada lahan proyek. Air dari proses ini menghasilkan air yang bersih, tidak berwarna, tidak mengandung lemak dan bahan kimia, tidak mengandung organism yang dapat merusak beton dan baja tulangan, serta tidak mengandung garam.

(2)

Baja tulangan polos yaitu baja tulangan beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip. Biasa disingkat dengan BJTP. Baja yang dipakai pada proyek ini adalah BJTP Ø10.

2. Baja Tulangan Sirip (Deform)

Baja tulangan sirip adalah vaja tulangan yang berbentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk memanjang untuk meningkatkan daya lekat tulangan baja dengan beton. Biasa disingkat dengan BJTD.

Persyaratan penyimpanan baja tulangan :

 Baja tulangan harus ditempatkan dan diurutkan sesuai dengan diameternya.

 Baja tulangan diletakkan diatas bantalan kayu yang terletak diatas tanah, dimaksudkan untuk menghindari korosi akibat reaksi dengan air dan tanah.

(3)

Baja tulangan yang dipakai pada proyek ini adalah BJTD D10, D13, D16 dan D19 dengan mutu tulangan fy 400 MPa.

Gambar 4.1. Stocking Baja Tulangan

Gambar 4.2. Tulangan Ulir

4.1.3. Semen Portland

Semen digunakan sebagai bahan pengikat yang baik untuk agregat pada beton bertulang. Semen harus bersifat hidrolis yang berarti apabila bercampur dengan air akan mengalami pengerasan. Pada proyek ini digunakan untuk pasangan batu

(4)

 Pengikatan awal semen normal 60-120 menit.

 Air yang digunakan memenuhi syarat air minum, yaitu bersih dari zat organis yang dapat mempengaruhi waktu ikat awal semen.

 Suhu ruangan 23o C

Gambar 4.3. Semen Portland 4.1.4. Semen Mortar

Semen Mortar digunakan sebagai bahan pelapis dan memperkuat permukaan beton. Beton dilapisi semen mortar agar permukaannya menjadi halus dan rapi.

(5)

Pemakaian mortar juga disesuaikan dengan mutu betonnya, tidak boleh berbeda-beda. Para proyek ini semen mortar yang digunakan yaitu merk Prime Mortar dengan mutu PM-200, PM-300 dan PM-500. Dalam hal penyimpanan, semen mortar sama dengan semen portland.

Gambar 4.4. Semen Mortar

4.1.5. Agregat Halus (Pasir)

Agregat halus merupakan salah satu unsur dari campuran beton yang terpenting dan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

 Pasir disimpan ditempat yang bersih dan keras permukaannya agar tidak bercampur dengan tanah.

 Bersih dan tidak mengandung material-material organis yang kasar.  Harus bersifat kekal dan terdiri dari butir-butir yang keras dan tajam.

(6)

93% berat.

Gambar 4.5. Pasir

4.1.6. Agregat Kasar (Kerikil)

Agregat kasar merupakan batuan berukuran besar, dapat berupa hasil desintegrasi alam dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, baik dengan tenaga manusia maupun mesin pemecah batu

(7)

(stone cruiser machine). Agregat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

 Terdiri dari butir-butir keras tidak berpori serta bersifat kekal yang tidak mudah pecah karena pengaruh cuaca atau kondisi sekitar.

 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%.

 Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif terhadap alkali.

Gambar 4.6. Batu-batuan

4.1.7. Wiremesh

Wiremesh adalah jarring-jaring kawat yang digunakan pada lantai dasar yang berfungsi sebagai tulangan. Wiremesh ini dipasang agar lantai dasar tidak mengalami retak dan penurunan serta mampu menahan beban-beban selama proyek berlangsung, contohnya mesin lift dan alat berat yang melintas.

(8)

Gambar 4.7. Wiremesh 4.1.8. Waterproofing

Waterproofing adalah bahan yang digunakan untuk menambahkan daya kedap air pada beton. Dengan mencampurkan kedua bahan yang berupa bubuk dan cairan ini kemudian diberikan pada beton yang ingin dilapisi agar kedap air dan diratakan. Hal ini harus diperhatikan dalam penggunaan dan penyimpanan bahan ini antara lain :

Waterproofing yang didatangkan ditandai dan dipisahkan agar pemakaiannya dilakukan sesuai urutan kedatangan.

 Diletakkan diatas papan kayu dengan ketinggian 15 cm dari lantai gudang dengan tujuan agar tidak lembab dan tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 kantong dan untuk gallon tidak boleh ditumpuk lebih dari 2 galon dan harus dalam posisi tegak.

(9)

 Ditempatkan ditempat yang terlindungi dari cuaca terutama hujan, karena bahan yang berupa bubuknya mudah sekali bereaksi dengan air.

Gambar 4.8. Waterproofing 4.1.9. Waterproofing Membrane

Waterproofing membrane adalah bahan yang digunakan untuk pelapisan pada pelat lantai area atap bangunan atau pada lantai toilet dengan maksud mencegah kebocoran air pada lantai dibawahnya. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan diawasi dengan benar agar tidak terjadi kesalahan. Bahan ini berupa gulungan yang terbuat dari karet pada ban mobil dengan ketebalan 3 mm. Bahan ini harus disimpan ditempat yang teduh dan terlindung dari cuaca terutama matahari.

(10)

Gambar 4.9. Waterproofing Membrane 4.1.10. Kawat Harmonika Galvanis

Kawat Harmonika Galvanis adalah kawat besi yang dilapisi zinc iron allow atau timah panas dengan cara mencelupkan kawat besi ke dalam bak seng timah dalam temperature 450 derajat. Kegunaan dari kawat harmonica ini ialah sebagai pagar pengaman, sebagai partisi, sebagai screener. Hal ini dikarenakan kawat harmonica aman digunakan, ekonomis, fungsional dan fleksibel, tahan karat, tahan korosi dan tahan panas.

(11)

Gambar 4.10. Kawat Harmonika Galvanis

4.1.11. Kawat Bendrat

Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bandrat yang digunakan adalah berdiameter 1 mm dan dalam penggunaannya digunakan tiga sampai lima lapis kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat maka kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus.

(12)

Gambar 4.11. Kawat Bendrat

4.1.12. Hollow

Hollow digunakan sebagai perkuatan dan pengaku pada bekisting. Penguat atau pengaku ini digunakan untuk mencegah lendutan plywood akibat pembebanan selama pengecoran agar didapat hasil pengecoran yang sempurna. Hollow juga berfungsi sebagai perkuatan (resoring) balok setelah pengecoran.

(13)

4.1.13. Plywood

Plywood digunakan sebagai bahan bekisting karena akan menghasilkan permukaan beton yang halus. Jenis plywood yang digunakan pada proyek ini adalah polyfilm dan penolit film. Polyfilm yang digunakan dengan ketebalan 12 mm, sedangkan penolit film dengan tebal 18 mm. Polyfilm digunakan pada bekisting struktur horisontal, sedangkan penolit film untuk bekisting struktur vertikal. Sebelum menggunakan penolit film sebagai bekisting struktur vertikal, terlebih dahulu dilaburi dengan minyak bekisting agar permukaannya lebih licin.

Gambar 4.13. Polyfilm 4.1.14. Paku

Paku yang digunakan pada proyek ini mempunyai beragam ukuran dan kegunaannya. Ada 3 jenis ukuran paku yang digunakan, yaitu 2” (5 cm), 3” (7

(14)

Gambar 4.14. Stocking Material Paku 4.1.15. Beton Ready Mix

Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat sesuai dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung menggunakannya untuk keperluan pengecoran. Efisiensi waktu, biaya, tenaga kerja dan jaminan keseragaman mutu beton adalah faktor utama pemilihan penggunaan ready mix dalam pekerjaan pengecoran beton.

Supplier beton ready mix pada proyek ini adalah PT Adhimix Precast Indonesia, PT Holcim Indonesia PT Pionir Beton dan PT Merak Jaya Beton. Pengangkutan beton dari tempat pembuatan beton ready mix (batching plant) yang berlokasi di sebelah proyek ini menggunakan mixer truck yang disediakan oleh pihak

(15)

supplier. Mutu beton yang menggunakan beton ready mix adalah fc’ 25 Mpa dan fc’ 30 Mpa dengan nilai slump sebesar 12 ± 2 cm.

Gambar 4.15. Beton Ready Mix yang diangkut dengan Mixer Truck

4.2 Alat

Dalam pekerjaan bangunan sipil yang sangat besar, dituntut untuk menyelesaikan dengan cepat. Maka dari itu diperlukannya pertimbangan mempergunakan alat berat yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang bersangkutan. Mengingat pemanfaatan tenaga kerja manusia secara manual dan dengan alat-alat konvensional sudah tidak efisien lagi.

(16)

peralatan konstruksi baik perpindahan horizontal maupun perpindahan vertikal. Mobil crane terutama diperlukan sebagai pengangkut vertikal bahan-bahan dan peralatan untuk pekerjaan struktur, seperti baja tulangan, bekisting, proses pengecoran dan material lainnya. Mobile crane ini juga sering disebut Todano. Kelebihan mobile crane dibandingkan dengan tower crane adalah kemampuannya mengangkat beban lebih besar dan lebih mudah dalam pengerjaannya. Tetapi kelemahannya ialah kurang bisa menjangkau area lebih tinggi atau lebih dalam karena dapat menabrak gedung.

(17)

4.2.2. Truck Mixer Concrete

Truck mixer concrete adalah truk khusus yang dilengkapi dengan pengaduk beton (concrete mixer) dan dapat mengangkut beton dengan kapasitas 6 m3 dan 7 m3. Alat ini berfungsi untuk mengangkut beton ready mix dari tempat pencampuran beton (batching plan) sampai ke lokasi pengecoran. Selama pengangkutan, mixer pada truk harus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar adukan beton tetap homogeny dan beton tidak mengeras. Dalam pengangkutan perlu diperhatikan interval waktu, agar beton yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik.

(18)

Gambar 4.18. Excavator 4.2.4. Concrete Pump

Concrete pump digunakan pada lokasi pengecoran yang terletak pada jarak, volume tertentu dan ketinggian tertentu. Untuk mengalirkan beton ke lokasi pengecoran digunakan pipa-pipa penyambung yang setiap pipa tersebut memiliki panjang 3 (tiga) meter. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan kedalam pipa kepada adukan beton sehingga adukan dapat sampai ke lokasi yang akan dicor. Misalnya pengecoran pile cap, tie beam dan pelat lantai.

(19)

Gambar 4.19. Concrete Pump 4.2.5. Concrete Vibrator

Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras pada saat pengecoran, agar adukan beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos, sehingga dapat dihasilkan beton yang padat dan bermutu tinggi. Adanya rongga udara dalam suatu adukan beton akan mengurangi mutu dan kekuatan beton setelah pengecoran.

Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan beton di tempat yang agak jauh seperti pada kolom, balok, pelat lantai, corewall dan retainingwall.

(20)

vibrator langsung menyentuh adukan beton pada saat pengecoran berlangsung.

Gambar 4.20. Internal Concrete Vibrator 4.2.6. Bekisting System PCH

Bagian-bagian sistem bekisting PCH a. Speedshore Standart

Tiang vertikal yang dilengkapi dengan kuping (v pressing) yang dihubungkan dengan ledger (horizontal) digunakan sebagai penyangga untuk bekisting pelat lantai atau balok.

(21)

b. Speedshore Horizontal Ledger

Tiang horizontal yang dilengkapi dengan “c” pressing yang menghubungkan antar standart, digunakan sebagai bagian dari penyangga.

c. Trigger Brace Open End

Tiang horizontal yang dilengkapi dengan klem pada salah satu ujungnya yang menghubungkan antar ledger, digubakan untuk memperkaku rangkaian speedshore.

d. Steel Plank

Papan yang menghubungkan antar ledger sebagai walking board pada rangkaian speedshore.

e. Beam Bracket

Tiang vertikal yang dilengkapi dengan kuping (v pressing) digunakan sebagai penyangga tambahan pada standart untuk penyangga bekisting balok.

f. Adjustable Jack

Jack base khusus PCH, fungsinya sebagai jack base atau digabung dengan U-Head sebagai tatakan primary beam.

(22)

head, namun alat ini sudah menyatu antara U-head dan Jack-nya dan kepalanya lebih kecil dari U-head PCH yang terpisah.

i. Base Pelate

Alat ini digunakan sebagai kaki standart. j. Speedshore Prop

Pipa support PCH, yang biasa di-adjust tingginya. k. Double Coupler

Klem untuk menghubungkan antara pipa dan speedshore. l. LVL Beam

Laminated Veneered Lumber, balok kayu dengan berbagai dimensi dan ukuran, sebagai primary beam atau secondary beam.

m. Waller

(23)

n. Push Bull Bracket

Fungsinya untuk mengaitkan push pull props dengan kolom atau dinding. o. Push Ball Base

Fungsinya untuk mengaitkan push pull props dengan lantai kerja.

(24)

Gambar 4.22. Bekisting System PCH Alasan digunakannya rakitan scaffolding ini adalah :  Efektif, dapat diatur sesuai dengan yang dikehendaki.  Ekonomis, karena dapat digunakan berulang kali.

 Mudah dan cepat dalam pemasangan dan pembongkarannya.

 Memiliki kekuatan dan daya tahan terhadap cuaca yang lebih baik dibandingkan oleh kayu atau bambu.

4.2.7. Bar Bender

Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan seperti pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan untuk sambungan tulangan kolom, pembengkokan tulangan balok dan pelat. Bar bender dapat

(25)

mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapih. Kapasitas bar bender ini yaitu 16 mm.

Gambar 4.23. Bar Bender 4.2.8. Bar Cutter

Bar cutter adalah alat yang berfungsi untuk memotong baja tulangan. Baja tulangan yang dipesa dari supplier telah memiliki ukuran panjang standar sehingga untuk keperluan baja tulangan yang lebih pendek diperlukan pemotongan tulangan sesuai panjang yang diinginkan. Bar cutter yang digunakan memiliki kapasitas diameter tulangan 32 mm.

(26)

Gambar 4.24. Bar Cutter 4.2.9. Las Listrik

Las listrik berfungsi untuk mengikat atau menyambung besi atau baja. Las listrik digunakan untuk memasang sepatu kolom, pembuatan profil penyiku dan pembuatan stopcor (batas pengecoran), railing pengaman lantai dan penjelasan safety net. Pada bagian bawah mesin las ini terdapat roda untuk mempermudah dalam mobilisasi di lapangan. Kapasitas alat ini 60-300 Amp.

(27)

Gambar 4.25. Peralatan Las Listrik

4.2.10. Lampu Halogen

Lampu halogen berfungsi sebagai penerangan untuk pekerjaan yang dilakukan malam hari. Lampu ini dipasang di area yang sedang dalam pengerjaan. Lampu ini sangat membantu untuk pekerjaan struktur, misalnya pengecoran yang lebih sering dilakukan pada malam hari.

(28)

Gambar 4.26. Lampu Halogen

4.2.11. Gerinda

Alat ini dapat digunakan untuk memotong besi, tulangan, wiremesh, ataupun keramik.

(29)

4.2.12. Theodolite dan Waterpass

Theodolite merupakan alat yang digunakan untuk menentukan as bangunan dan as kolom pada setiap lantai. Alat ini juga digunakan untuk menentukan elevasi tanah.

Gambar 4.28. Theodolite

Waterpass merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran elevasi struktur horizontal. Penggunaannya pada saat mengukur elevasi bekisting pelat dan balok, elevasi saat pengecoran pelat, balok dan pondasi.

(30)

Gambar

Gambar 4.1. Stocking Baja Tulangan
Gambar 4.3. Semen Portland
Gambar 4.4. Semen Mortar
Gambar 4.5. Pasir
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Perangkat audit dibuat berbentuk checklist dengan beberapa acuan seperti hasil pemetaan klausul kontrol pada ISO/IEC 27002, yang didalamnya sudah terdapat standar

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para narasumber dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa pengalaman kerja yang dimiliki oleh perangkat Desa Sumber Agung

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan sistem database pembangunan bidang kesehatan yang lengkap baik dari segi cakupan jenis indikator dan tahun data,

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran cakupan kepesertaan penduduk dalam program jaminan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta

Berdasarkan paparan diatas, gaya kelekatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi anak melakukan perilaku seksual maka hal ini membuat peneliti tertarik

Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Minat Pasien dalam Memanfaatkan Kembali Jasa Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Wara Utara Kecamatan Bara Kota Palopo

Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot tungkai dan kecepatan terhadap ketepatan shooting dalam permainan sepakbola SSB Taruna Mandiri U-17 Pekanbaru

Proses kerja mobil remot kontrol ini sebagai berikut, jika pengguna menekan tombol maju/atas maka kedua motor berputar arah maju, jika tombol kiri yang di tekan