• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah internet.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mudah. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah internet."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan adanya teknologi terjalinnya komunikasi dengan mudah. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah internet.

Internet adalah istilah yang merupakan singkatan dari kata

interconnected networking. Jadi secara umum, internet merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.1 Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia (Word Wide Network), yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari yang mulai statis hingga yang dinamis dan interaktif.2 Sedangkan menurut Rusman dan Deni Kurniawan dalam bukunya Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, menyatakan bahwa internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet yang memiliki kemampuan dalam mengatasi jarak dan waktu,

1Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Edisi Pertama, (Jakarta : Quadra,

2008) Cet. Ke I, h. 3

2Purwanto, Pengantar World Wide Web. Available from:

http://www.litbang.depkes.go.id/tik/media/Pengantar_www.doc. 2007, di akses tanggal 8 Agustus 2016

(2)

komunikasi, daya tarik serta kekayaan sumber informasi, merupakan media alternatif yang tepat untuk mendukung penyelenggaraan program pendidikan.3

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dengan adanya internet merupakan suatu proses perubahan yang ditandai dengan semakin tingginya tingkat aktivitas antara negara dan semakin dipercepat dengan adanya perkembangan teknologi informasi ini. Jadi, internet itu adalah merupakan salah satu sarana atau media untuk memperoleh informasi, dengan mudah dan cepat yang pada akhirnya akan menghasilkan banyak pengetahuan, sehingga dapat dicapai sumber daya manusia yang berkualitas. Jadi, manfaatkan setiap perkembangan di dunia sesuai dengan batasnya, seperti sabda Rasulullah SAW:

اَذِإ

َناَك

ٌءْيَش

ْنِم

ِرْمَأ

ْمُكاَيْنُد

ْمُكُنْأَشَف

،

اَذِإَو

َناَك

ٌءْيَش

ْنِم

ِرْمَأ

ْمُكِنْيِد

َّيَلِإَف

Artinya:

“Apabila itu urusan dunia kalian maka itu terserah kalian, dan apabila urusan agama maka kepada saya”.

Internet juga memberikan dampak yang positif dan negatif terhadap penggunanya. Pemanfaatan internet menurut Maryono dan Istiana adalah pada berbagai bidang seperti misalnya mengerjakan tugas sekolah, belajar, mengatur keuangan keluarga, mendengarkan musik, menonton video, dan menikmati permainan.4 Dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi komputer dan internet sudah lama digunakan di negara-negara maju. Di

3Rusman dan Deni Kurniawan, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi, (Jakarta : Rajawali Pers), h. 280-281

4Maryono dan Istiana, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Edisi Pertama, Cetakan

(3)

Indonesia pun saat ini penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internet sudah mulai disosialisasikan. Menurut Maryono dan Istiana pemanfaatan teknologi, khususnya komputer dan internet, memang memiliki banyak manfaat. Para siswa dapat memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book) untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh (e-learning).5

Berdasarkan penjelasan di atas, jika ditinjau manfaat internet bagi dunia pendidikan adalah untuk mendapatkan materi pelajaran. Para siswa atau mahasiswa tidak harus terikat dengan ruang dan waktu di ruang kelas pada jam-jam pelajaran. Materi bisa didapat melalui komputer di rumah yang tersambung dengan internet atau melalui warnet-warnet yang memberikan layanan akses internet. Bahkan, dimungkinkan para siswa atau mahasiswa melakukan komunikasi dengan guru atau dosen melalui fasilitas e-mail atau berbicara atau bertatap muka melalui fasilitas teleconference ( video-conference).

Selanjutnya, Internet merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia saat ini dan dapat dijadikan sebagai sarana informasi. Kebutuhan akan informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh dari internet merupakan salah satu kebutuhan sehari hari. Selain sebagai sarana media

5Ibid., h. 34

(4)

sosial, internet memiliki fungsi yang penting untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan cara yang mudah.6

Internet juga bermanfaat sebagai sarana hiburan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak dapat lepas dari apa yang dinamakan internet. Internet memberikan layanan hiburan dan layanan jejaring sosial seperti: facebook, twitter, e-mail dan lain-lain. Hal tersebut yang membuat mereka betah berlama-lama duduk didepan layar untuk menikmati akses internet tersebut.

Melihat kepada keberadaan internet pada masa sekarang sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Seperti peranan internet dalam mencari tugas kelompok itu sangat menguntungkan karena kemampuannya dalam mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi informasi sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik. Menggunakan internet sebagai fasilitas akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk proses belajar yang dapat secara langsung meningkatkan pengetahuan bagi remaja dalam mengelola aplikasi yang ada di internet tersebut dan juga menunjang keberhasilan bagi remaja dalam

(5)

pengelolaan internet dan begitu remaja yang sedang dalam pendidikan sekolah akan menunjang keberhasilannya dalam belajar.7

Menurut WHO remaja adalah membagi kurun usia menjadi dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir yaitu 15-20 tahun. Sedangkan menurut pandangan dari masyarakat Indonesia sendiri dalam menentukan defenisi remaja secara umum agak sulit karena Indonesia terdiri dari banyak suku, adat, dan tingkatan sosial-ekonomi maupun pendidikan. Pedoman yang dipakai adalah batasan usia remaja 11-24 tahun dan belum menikah.8

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa menurut WHO, usia remaja itu adalah terdiri dari remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir yaitu 15-20 tahun.

Selanjutnya, remaja masjid adalah nama sebuah organisasi remaja, khususnya remaja yang beragama Islam yang ada di lingkungan masjidd yang sadar akan dirinya untuk membangun desa. Organisasi ini tumbuh dan berkembang atas inisiatif dari para remaja di lingkungan masjidd yang ada pada setiap desa maupun kelurahan untuk menyalurkan aspirasi para remaja dalam kegiatan pembangunan khususnya pembangunan desa. Dalam Instruksi Dirjen Bimas Islam No. D/INT/188/78 tentang pembentukan remaja masjid membangun desa bagian I, dikemukakan pengertian remaja masjid adalah “perkumpulan remaja Islam yang cinta masjid dan sadar akan dirinya untuk

7Ibid., h. 281

(6)

ikut serta membangun desa dalam arti kata yang seluas-luasnya. Secara organisatoris remaja masjid adalah seksi remaja dalam struktur kepengurusan masjidd setempat yang bersifat otonom. Karena itu, organisasi remaja masjid bersifat lokal pada masing-masing masjid di desa, tidak mempunyai jaringan secara vertikal ke atas maupun ke bawah.9

Dalam menjalankan peranannya, aktivitas remaja masjid tidak hanya terbatas pada bidang keremajaan saja, melainkan bidang kemasjidan perlu difungsikan, diperluas jangkauan aktivitas dan pelayanannya dalam mencapai kemakmuran masjid yang dicita-citakan. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah QS. At-Taubat ayat 18:

بَمَوِإ

ُرُمۡعَي

َدِجَٰسَم

ٱ

ِهَلّل

ۡهَم

َهَماَء

ِةٱ

ِهَلّل

َو

ٱ

ِمۡىَيۡل

ٱ

ِرِخٓأۡل

َمبَقَأَو

ٱ

َةٰىَلَّصّل

ىَتاَءَو

ٱ

َةٰىَكَزّل

ۡمَلَو

َشۡخَي

بَلِإ

ٱ

َۖهَلّل

ٰٓىَسَعَف

َكِئَٰٓلْوُأ

نَأ

ْاىُوىُكَي

َهِم

ٱ

َهيِدَتۡهُمۡل

)

ةبىتلا

:

١٨

)

Artinya:

“Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang- orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At-Taubat : 18)

Berdasarkan ayat tersebut di atas bahwa makna memakmurkan masjid adalah untuk :

a. Pembinaan iman

b. Menegakkan shalat atau pembinaan taqwa

(7)

c. Menunaikan zakat (infaq dan shadaqoh)

d. Membina kebersihan jiwa, raga dan harta dan kemandirian (fungsi kemasyarakatan).10

Melihat keberadaan para remaja yang berada di sekitar daerah masjid yang ada di masyarakat dengan membentuk suatu organisasi remaja masjid (REMAS) dinilai akan membawa pengaruh dalam kehidupan beragama masyarakat. Karena, remaja masjid merupakan suatu organisasi remaja Islam di masyarakat yang mempunyai mempunyai aspiratif dan representatif. Aspiratif adalah mereka mampu mengemban amanat hati nurani umat, menjaga norma-norma yang ada di masyarakat (dengan melaksanakan ajaran Islam dengan baik), sedangkan representatif adalah mewaliki generasinya sebagai pilar yang membela tegaknya ajaran ilahi diseluruh bumi. Remaja masjid yang memahami potensi dalam organisasinya akan ikut serta memikirkan masa depan umat Islam, bertanggung jawab terhadap prospek perkembangan syiar Islam di masa yang akan datang. Salah satu cara untuk menghindari dampak dari IPTEK dan seni, para remaja diharapkan untuk mengikuti kegiatan remaja masjid.

Salah satu fungsi internet yaitu pusat pencarian dan penyediaan data. Remaja masjid dapat memanfaatkan internet dalam kegiatan remaja masjid. Namun, internet tidak selalu dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, terutama oleh kalangan remaja seusia sekolah menengah. Kegiatan belajar pun saat ini

10Ahmad Muhsin Kamaludiningrat, “Meningkatkan Peran dan Fungsi Masjid dalam

Dakwah dan Pembinaan Masyarakat Madani Beriman dan Bertaqwa”, (Jogjakarta: Jurnal Ulama, 2010), h. 16

(8)

banyak yang menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan mencari bahan-bahan pelajaran tertentu melalui internet. Menurut Qomariyah, tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-hal baik ataupun buruk dari internet, remaja sebagai salah satu pengguna internet justru sebaliknya. Remaja tampak belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat dan cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan terlebih dulu efek positif atau negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet tertentu. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika selama ini perilaku online remaja selalu dijadikan sorotan utama untuk dikaji, baik oleh pihak pemerintah maupun lingkungan akademis.11 Maka oleh karena itu, pengelolaan internet oleh remaja dapat memberikan dampak yang positif dan lebih digunakan untuk mengelola hal yang bermanfaat dan berkaitan dengan nilai keagamaan terkhususnya remaja masjid Al-Jadid Simpang Haru Padang.

Berhubungan dengan kemajuan teknologi pada saat sekarang, semua kalangan baik remaja masjid Al-Jadid pun harus memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin dan selalu menfilter hal-hal yang positif dan negatif. Remaja masjid Al-Jadid yang bertempat di Simpang Haru Padang Timur sudah memanfaatkan teknologi internet ini untuk mencari bahan atau untuk menyelesaikan tugasnya.

11Qomariyah, Perilaku Pemanfaatan internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan,

Skripsi, (Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya, 2009)

(9)

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Masjid Al-Jadid Simpang Haru pada waktu kegiatan Wirid Remaja, mereka sudah memanfaatkan internet sebagai sumber informasi mengenai materi yang akan dipresentasikan ketika pelaksanaan kegiatan remaja masjid seperti mencari di google tentang materi shalat serta memanfaatkan youtube untuk mencari video tentang praktek shalat. Pada waktu observasi terlihat ketua panitia remaja masjid memberikan tugas kepada remaja untuk mencari video tentang materi shalat, remaja pun memanfaatkan youtube untuk mencari video tersebut. Pada waktu dilaksanakan observasi juga terlihat tugas yang diberikan oleh ketua tidak dibuat sebagaimana mestinya, malah remaja masjid menggunakan sumber informasi yang masih kurang valid atau bukan berdasarkan jurnal dan buku. sepertinya remaja masjid Al-Jadid lebih banyak memanfaatkan teknologi informasi internet hanya sebagai hiburan berupa fasilitas seperti facebook, chatting, youtube, bbm, games, dan media sosial lainnya.12

Observasi di atas diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan salah seorang remaja masjid Al-Jadid Simpang Haru, ia mengatakan bahwa:

Salah satu bentuk kegiatan remaja masjid yang kami lakukan adalah presentasi ke depan forum secara berkelompok. Setiap minggu kami harus presentasi dengan kelompok yang sudah ditentukan awal semester, kemudian kami disuruh membuat makalah dengan memanfaatkan internet sebagai sumber informasi ilmiah. Kemudian kami di suruh menggali informasi dari internet dari sumber-sumber yang valid seperti jurnal-jurnal, informasi dari situs domainnya ac.id. Bukan hanya itu saja kami juga memanfaatkan youtube untuk mencari video yang berkaitan dengan materi, kemudian ditampilkan di depan.13

12Observasi, Masjid Al-Jadid Simpang Haru, Sabtu, 1 Oktober 2016

13Salim, Pengurus Masjid Al-Jadid Simpang Haru, wawancara langsung, Simpang Haru,

(10)

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa remaja masjid sudah memanfaatkan internet sebagai sumber informasi, pendidikan, dan hiburan. Kemudian remaja masjid disuruh menggali informasi dari internet dari sumber-sumber yang valid seperti jurnal-jurnal, informasi dari situs domainnya ac.id dan sch.id.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas menarik minat penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang “Pemanfaatan Internet Dalam Kegiatan Wirid Remaja Masjid (Studi Remaja Masjid Al-Jadid Simpang Haru Padang Timur Tahun Ajaran 2015/2016 M)”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang ingin diteliti adalah “bagaimana pemanfaatan internet dalam kegiatan wirid remaja masjid (studi remaja masjid Al-Jadid Simpang Haru Padang Timur tahun ajaran 2015/2016 M)?”.

2. Fokus Masalah

Mengingat luasnya cakupan penelitian ini maka dibatasi penelitian pada sub fokus berikut :

a. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru

b. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana pendidikan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru

(11)

c. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana hiburan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru b. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet sebagai sarana

pendidikan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru

c. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet sebagai sarana hiburan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru 2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :

a. Menambah wawasan dan sumbangan pikiran serta masukan bagi setiap remaja agar menfaatkan internet semaksimal mungkin agar memberikan manfaat yang positif serta memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya

b. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang bagaimana pemanfaatan internet bagi remaja agar terhindar dari hal yang negatif.

(12)

c. Menambah literatur dan khazanah keilmuan bagi siapa saja yang membaca dan mengambil manfaat dari apa yang disajikan di dalam karya ini.

d. Memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada program Strata I IAIN Imam Bonjol Padang.

D. Penjelasan Judul

Pemanfaatan : Pemanfaatan berasal dari kata manfaat, jadi pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan, memanfaatkan.14

Internet : Internet adalah istilah yang merupakan singkatan dari kata interconnected networking. Jadi secara umum, internet merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.15 Jadi yang penulis maksud dengan pemanfaatan internet adalah suatu proses atau cara untuk menggali sesuatu informasi untuk diperoleh manfaat atau gunanya dari internet tersebut. Remaja Masjid : Remaja adalah periode antara pubertas dan

kedewasaan.16 Masjid adalah rumah atau

14Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 2002), h. 711

15Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,

(Jakarta : Quadra, 2008), h. 3

(13)

bangunan tempat bersembahyang orang Islam.17 Yang dimaksud dalam penelitian adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh remaja di masjid. Berdasarkan penjelasan beberapa konsep di atas, maka maksud judul penelitian ini adalah segala upaya remaja untuk menggali informasi yang dibutuhkan dan telah disajikan oleh internet untuk bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk kegiatan wirid remaja masjid terkhusus bagi kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru Padang Timur.

E. Sistematika Penulisan

Dalam kemudahan pemahaman mengenai proposal ini, maka penulis membuat sistematika penulisan dengan mengurai ke dalam empat bab pembahasan yang terkait antara satu dengan yang lainnya.

Bab I : Merupakan Pendahuluan sebagai pengantar yang

mengarahkan pembahasan. Bab I memuat tentang Latar belakang masalah, rumusan dan fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan.

Bab II : Merupakan landasan teori dari penelitian ini berisi tentang: a) Remaja Masjid: 1) pengertian remaja, 2) Konsep Remaja Masjid. b) Internet: 1) Internet sebagai sarana informasi, 2)

(14)

Internet sebagai pendidikan, 3) Internet sebagai sarana hiburan. c) Teori Use and Gratification.

Bab III : Merupakan tindak lanjut dari pembahasan pada Bab kedua mengenai metodologi penelitian berisi tentang : a) jenis penelitian; b) Lokasi Penelitian; c) Sumber data; d) Teknik pengumpulan data; e) Teknik pengolahan data; f) Teknik pengecekan keabsahan data

Bab IV : Merupakan hasil penelitian yaitu mendeskripsikan hal yang terkait dengan batasan masalah : a) Pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru, b) Pemanfaatan internet sebagai sarana pendidikan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru, c) Pemanfaatan internet sebagai sarana hiburan dalam kegiatan wirid remaja masjid di masjid Al-Jadid Simpang Haru.

Bab V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, yaitu penulis mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban akhir dengan memahami dan mengkaji sedalam-dalamnya pembahasan ini dan memberikan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Jika proses pembatalan masih dalam jangka waktu yang ditentukan dan biaya reservasi sudah dibayarkan maka akan dikenakan biaya pembatalan sebesar 10% dari total

Saat ini bagi remaja yang tidak memiliki fasilitas internet di rumahnya, tidak dapat bergame online, maka mereka dapat mengakses game online tersebut di warnet (warung

Pada saat ini, bagi remaja yang tidak memiliki fasilitas online game di rumahnya, tersedia warung-warung internet (warnet) yang menyediakan fasilitas online game,

Adapun pemilihan organisasi remaja Masjid Agung dan remaja Gereja Santo Antonius Padua sebagai sasaran penelitian, karena berdasarkan observasi awal kedua organisasi itu

Untuk mempermudah pengelolaan data yang ada, penulis melakukan penelitian bertujuan untuk pengembangan membuat sistem yang meliputi pengelolaan pendaftaran

Melihat semakin besarnya minat konsumen produk handphone Qwerty di Indonesia, khususnya konsumen di kota Medan, dalam membeli handphone jenis ini dan semakin banyaknya vendor yang

Penelitian ini mengkaji efektivitas implementasi dalam Gerakan Desa Membangun yang memanfaatkan teknologi informasi (internet) yakni di Desa Melung dan Desa

Penelitian ini berusaha melihat apakah terdapat bias gender terhadap adopsi internet pada teknologi informasi khususnya oleh guru SMK Swasta di Kota