1
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia memiliki jumlah unit usaha yang cukup banyak dan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (depkop.go.id), tahun 2012 ada lebih dari 56 juta unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jumlah unit usaha tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1, dari data tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah unit usaha sebesar 7.512.788 atau sebesar 15,33% dari tahun 2006 ke tahun 2012.
Gambar 1.1 Pertumbuhan Jumlah Unit UMKM
Definisi mengenai perbedaan antara usaha mikro, kecil, dan menengah sudah di atur dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan
49,021,803 50,145,800 51,409,612 52,764,750 54,114,821 55,206,444 56,534,591 44,000,000 46,000,000 48,000,000 50,000,000 52,000,000 54,000,000 56,000,000 58,000,000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2
menengah (UMKM) mengatur tentang pengertian dan kriteria dari UMKM. Kriteria UMKM tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2.
Tabel 1.1 Kriteria UMKM
No Uraian Kriteria
Aset Omzet
1 Usaha Mikro Maksimum 50 jt Maksimum 300 jt
2 Usaha Kecil > 50 jt – 500 jt > 300 jt – 2,5 M 3 Usaha Menengah > 500 jt – 10 M > 2,5 M – 50 M
Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data jumlah perusahaan industri besar sedang (bps.go.id) seperti pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Jumlah Perusahaan Industri Besar Sedang
Parameter yang digunakan oleh BPS untuk membagi golongan besar kecilnya sebuah industri berbeda dengan yang digunakan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Pembagian kategori atau golongan yang digunakan oleh BPS dapat dilihat pada gambar 1.3.
21,396 21,146 20,324 20,685 20,729 29,468 27,998 25,694 24,468 23,345 23,370 23,592 23,941 15,000 17,000 19,000 21,000 23,000 25,000 27,000 29,000 31,000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
3
Gambar 1.3 Kriteria Industri
(Sumber: Korespondensi email dengan BPS)
Industri-industri yang dikategorikan sebagai besar sedang dibagi menjadi 24 subsektor, dan satu kategori gabungan untuk sektor-sektor yang tidak masuk sebagai kelompok industri manufatkur sesuai dengan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. Daftar perusahaan industri besar sedang menurut subsektor-nya dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Jumlah Perusahaan Industri Besar Sedang Menurut SubSektor
Subsektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Makanan 5.728 5.545 5.248 5.463 5.662 5.852 Minuman 327 323 328 335 345 348 Pengolahan Tembakau 1.134 1.053 981 989 945 949 Tekstil 2.450 2.366 2.333 2.251 2.246 2.232 Pakaian Jadi 2.604 2.395 2.242 2.222 2.248 2.353 Kulit. Barang dari Kulit dan
Alas Kaki 708 683 673 665 684 680
Kayu. Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Anyaman dari Bambu. Rotan dsj
1.536 1.361 1.254 1.150 1.112 1.103 Kertas dan Barang dari
Kertas 522 511 511 450 463 462
Industri Besar (>100 orang tenaga kerja)
Industri Sedang (20 - 99 orang tenaga kerja)
Industri Kecil (5 - 19 orang tenaga kerja)
4 Tabel 1.2, lanjutan Subsektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman 500 474 472 515 529 545
Produk dari Batu Bara dan
Pengilangan Minyak Bumi 77 73 73 64 70 65
Bahan Kimia dan Barang
dari Bahan Kimia 889 869 858 885 911 923
Farmasi. Produk Obat
Kimia dan Obat Tradisional 260 257 254 236 246 238 Karet. Barang dari Karet
dan Plastik 1.707 1.659 1.655 1.612 1.603 1.592 Barang Galian Bukan
Logam 1.778 1.696 1.619 1.606 1.624 1.691
Logam Dasar 252 253 272 267 274 259
Barang Logam. Bukan
Mesin dan Peralatannya 953 936 926 943 938 966 Komputer. Barang
Elektronik dan Optik 325 312 324 297 308 314
Peralatan Listrik 318 310 299 303 306 300
Mesin dan Perlengkapan
ytdl 285 271 276 315 341 312
Kendaraan Bermotor.
Trailer dan Semi Trailer 282 277 280 303 307 286 Alat Angkutan Lainnya 277 268 273 268 277 285 Furnitur 1.701 1.563 1.475 1.463 1.419 1.476 Pengolahan Lainnya 695 661 639 677 649 625 Jasa Reparasi dan
Pemasangan Mesin dan Peralatan
100 92 80 91 85 85
Bukan Kelompok Industri Manufaktur lagi di KBLI 2009
286 260 - - - -
Jumlah / Total 25.694 24.468 23.345 23.370 23.592 23.941
Sumber: bps.go.id, 2014
Dari data-data tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan usaha di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sehingga menjadi menarik untuk membangun sebuah solusi yang dapat ditawarkan ke perusahaan-perusahaan tersebut yang terdiri dari berbagai macam jenis industri. Salah satu hal yang dibutuhkan oleh pemilik perusahaan atau manajemen dari sebuah perusahaan adalah untuk selalu mengetahui apa yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Informasi ini bisa
5
didapatkan melalui laporan-laporan yang ada seperti berapa banyak pendapatan, berapa banyak pengeluaran, perbandingan antara rencana anggaran dengan jumlah aktual yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, laporan yang memperlihatkan apakah penjualan mengalami kenaikan atau penurunan, dan lain sebagainya. Laporan-laporan seperti ini sering tidak digunakan secara maksimal oleh manajemen untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di dalam perusahaan dimana perubahan-perubahan tersebut berpotensi menjadi masalah, dan manajemen baru mengetahui ketika perubahan-perubahan tersebut sudah menjadi masalah.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan sebelum masalah-masalah bermunculan adalah dengan selalu mengetahui apa yang terjadi di dalam perusahan. Ketika ada hal-hal negatif yang berpotensi menjadi masalah maka dapat segera dicarikan solusinya agar hal-hal tersebut tidak terus berlanjut dan berkembang menjadi masalah. Pencegahan lainnya adalah dengan selalu mencoba untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Untuk dapat bertahan maka perusahaan harus dapat cepat dalam mengambil keputusan dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Menggunakan intuisi saja dalam mengambil keputusan tidak cukup, karena itu perusahaan perlu melakukan analisa data sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Didalam perusahaan dapat dibangun sebuah sistem Business Intelligent (BI) dan dashboard reporting dimana sistem tersebut akan menggali dan mengolah data serta melakukan analisa sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sistem BI dan dashboard reporting ini dapat digunakan oleh para pimpinan perusahaan untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan dengan menyediakan
6
informasi yang tepat dengan cepat. BI menurut Turban, dkk (2006) adalah aplikasi dan teknik dalam mengumpulkan, menyimpan, melakukan analisa dan menyediakan akses ke data dengan tujuan untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis yang lebih baik. Dashboard adalah sebuah aplikasi BI yang berbentuk visual seperti charts, gauges, indikator-indikator, dan pemetaan dengan pengkodean warna dimana aplikasi ini menampilkan informasi secara real time untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat (Imelda, 2013). Untuk membangun sistem BI membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan hal ini yang menjadi kendala bagi perusahaan-perusahaan menengah kebawah.
1.1 Lingkungan Internal Perusahaan
Perusahaan yang akan didirikan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Information Technology (IT). Sebagai perusahaan startup maka akan memiliki struktur organisasi yang ramping (lean) yang hanya terdiri dari 3 departemen yaitu:
a. Information & Technology (IT) b. Marketing & Penjualan
c. Keuangan & Administrasi.
Departemen IT adalah departemen utama dimana seluruh aspek teknis akan dilakukan di departemen ini seperti pembuatan website perusahaan, demo site, dan pembuatan dashboard bagi perusahaan-perusahaan yang menjadi klien. Departemen Marketing & Penjualan memiliki tugas menawarkan produk ke perusahaan-perusahaan, menunjukan demo dashboard secara online ke calon klien,
7
serta melakukan edukasi mengenai keuntungan menggunakan dashboard di dalam sebuah perusahaan. Departemen Keuangan & Administrasi memastikan kegiatan administrasi di dalam perusahaan berjalan tertib dan memastikan aktifitas yang berkaitan dengan uang seperti penagihan, pembayaran, pemasukan, dan lain sebagainya berjalan secara tertib dan rapi.
1.2 Rumusan Masalah
Di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan yang menawarkan produk-produk business intelligence beserta dan dashboardreporting beserta dengan jasa implementasinya, namun produk-produk tersebut adalah produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan besar seperti Microsoft, SAP, Oracle, IBM, MicroStrategy, dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut ditujukan untuk perusahaan besar yang terdiri dari banyak unit bisnis dan memiliki proses bisnis yang kompleks sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan
assessment hingga implementasi produk sehingga produk-produk tersebut tidak cocok untuk perusahaan menengah kebawah.
Melihat hal-hal diatas maka diperlukan sebuah jasa pembuatan laporan
dashboard yang lebih sederhana bagi perusahaan menengah kebawah dengan harga murah untuk membantu manajemen perusahaan dalam melakukan monitoring
kinerja perusahaan. Diperlukan juga analisa untuk menentukan sebuah model bisnis yang tepat dan dapat digunakan dalam pembentukan perencanaan bisnis.
8
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah model bisnis yang tepat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menghasilkan perencanaan bisnis yang baik.
1.4 Manfaat
Tulisan analisa model bisnis & rencana bisnis ini bermanfaat bagi dunia akademik dan secara khusus untuk Universitas Gadjah Mada agar dapat digunakan sebagai panduan dan pengetahuan untuk berbagai macam hal yang berkaitan dengan manajemen dan pembuatan model bisnis dan rencana bisnis online dashboard report. Tulisan ini juga dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian berikutnya.
Selain dapat digunakan untuk kegiatan akademik, tulisan ini juga bermanfaat untuk pemilik bisnis dimana tulisan ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan bisnis dan pelaksanaan implementasi bisnis di industri IT secara khusus dalam bidang online dashboard report.
1.5 Sistematika Penulisan
Agar uraian masalah, teori pendukung, hasil penelitian dan pembahasan dapat dilakukan secara lebih terarah, maka karya akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
9
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini ditulis untuk mengantarkan pembaca agar dapat mengetahui siapa dan apa yang diteliti, mengapa dan untuk apa diteliti, kapan diteliti, dimana diteliti, dan bagaimana penelitian tersebut dilakukan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bagian ini menjelaskan teori/konsep yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bagian ini menjelaskan metodologi penelitan yang dipergunakan dalam penyusunan karya akhir ini.
BAB IV : STRATEGI DAN RENCANA
Bagian ini menjelaskan strategi dan rencana dengan menggunakan tipe nine building blocks.
BAB V : RENCANA AKSI
Bagian ini menjelaskan rencana strategi pelaksanaan melalui detil kegiatan berbasis harian.