• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP dan MANAJEMEN STRATEGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RUANG LINGKUP dan MANAJEMEN STRATEGI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN STRATEGI

RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI

DISUSUN OLEH:

RIZKI NAHRIYATI

A311 13 028

JURUSAN AKUNTANSI

(2)

RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI

PENDAHULUAN

PENGERTIAN MANAJEMNE STRATEGI

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.

Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

(3)

PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI

Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.

2. Rencana strategi berorientasi pada jangkauan masa depan.

3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk,dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.

4. Rencana strategi dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.

5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.

6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

Karakteristik Manajemen Strategik 1. Berorientasi masa depan

2. Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks

3. Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang terjadi 4. Batas – batas tugas tidak jelas

(4)

MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK

1. Pemahaman yang lebih jelas atas visi dan misi serta tujuan strategi perusahaan 2. Fokus yang lebih tajam terhadap apa yang secara strategis memang penting

3. Pemahaman yang lebih baikterhadap perubahan lingkungan perusahaan yang lebih cepat

DIMENSI MANAJEMEN STRATEGI 1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan 2. Dimensi Internal dan Eksternal

3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber 4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak 5. Dimensi Multi Bidang

RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK

Ruang lingkup manajemen strategik di bagi menjadi dua, yaitu: 1. Lingkungan Eksternal

Terdiri dari:

 Lingkungan Umum

Meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio – kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seprti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.  Lingkungan Khusus  Finansial (sumber, alokasi, dan kontrol dana)

 Fisik (asset berwujud perusahaan dalam bentuk jangka panjang seperti gedung, kantor, dll.)

 Sistem nilai dan budaya organisasi.

Dimana untuk mengukur dan menganalisis lingkunagn ini, digunakan analisis SWOT.

ANALISIS SWOT DALAM MANAJEMEN

(5)

membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, danthreats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Opportunities (peluang)

merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

(6)

strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.

TAHAPAN DALAM MANAJEMEN STRATEGIS

(Fred R. David, 2004 : 6-7) 1. Perumusan strategi, meliputi:

 kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi,  mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi,

 menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi,

 membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi,  serta memilih strategi tertentu untuk digunakan. 2. Pelaksanaan strategi, mengharuskan perusahaan untuk:

 menetapkan sasaran tahunan,  membuat kebijakan,

 memotivasi karyawan, dan

(7)

Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.

3. Evaluasi Strategi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategi, evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini merupakan jaminan untuk keberhasilan dihari esok, diman ada tiga kegiatan pokok dala manjemen strategi, yaitu:

a. Menguji ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan

1. Strategi Besar (Grand Strategy) 1) Pertumbuhan (growth)

Dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangna dari produk baru atau pun dari produk lama yang mengalami perubahna dan dengan secara eksternal mendapatkan tambahan divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini produk saat itu.

2) Stabilitas (stability) atau Strategi Diam

Berarti bahwa organisasi ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh dengan perlahan dengan cara – cara yang dapat dikendalikan

3) Pemangkasan (retrenchment)

Berarti organisasi terpaksa melalui periode terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis. 2. Strategi Global

1) Strategi Globalisasi (globalization strategy)

Merupakan standarisasi rancangan produk dan strategi periklanan di seluruh dunia 2) Strategi Multidomestik (multidomstic strategy)

(8)

3) Strategi Transnasional (transnational strategy)

Yaitu strategi yang mengombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan fleksibelitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.

TINGKATAN STRATEGI

1. Strategi Tingkat Perusahaan (corporate strategy)

Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.

2. Strategi Tingkat Bisnis (business strategy)

Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.

3. Strategi Tingkat Fungsional (functional strategy)

Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

MANAJEMEN STRATEGIK DAN DAYA SAING

(9)

1) Strategic flexibility adalah sekumpulan kemampuan yang digunakan untuk merespon berbagai permintaan dan kesempatan dalam lingkungan yang kompetitif, dinamis, dan tidak menentu.

2) Strategic intent adalah pengelolaan sumberdaya, kemampuan, dan kompetensi inti perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan pada lingkungan yang kompetitif.

3) Strategic mission adalah pernyataan unik dengan lingkup dan operasi perusahaan dari sisi produk dan pasar. Satu perusahaan yang berhasil merumuskan ini dengan baik akan memberikan jaminan kepada pelanggan barang dan jasa apa yang akan dapat diperolehnya dari perusahaan yang bersangkutan.

Pengimplementasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh falsafah yang berisi nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang bersifat strategik. Tujuan tersebut adalah mempertahankan dan mengembangkan eksistensi masing– masing untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih laba kompetitif secara berkelanjutan.

(10)

proyek untuk mencapai sasaran masing – masing dilakukan melalui fungsi – fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

TANTANGAN MANAJEMEN STRATEGIS

Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan besar dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut riset yang dilakukan untuk tahun tahun 1900 hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).

Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata – rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

Untuk itu, perusahaan – perusahaan tersebut harus mengetahui dari mana implikasi masalah perusahaan. Apakah berasal dari lingkungan eksternal atau bahkan dari lingkungan internal perusahaan. Untuk itu, kita harus mengetahui lingkungan internal maupun eksternal perusahaan dan menganalisisnya menurut lingkungannya.

Linkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan. Masing – masing komponen dari analisis lingkungan internal sebagai berikut:

(11)

Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan organisasi, khususnya lingkungan internal adalah melalui analisis fungsional yang meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi R&D (Research development).

Fungsi Pemasaran

Tujuan utama manajer pemasaan adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan karakter permintaan denga suatu cara yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Manajer pemasaran merupakan jailnan uama perusahaan dengan pelanggan dan persaingan dan oleh karena itu manajer pemasaran berkaitan langsung dengan posisi erusahaan di pasar dan bauran pemasaran.

Di dalam pemasaran yang harus diperhatikan adalah

a. Posisi pasar dan segmentasi pasar.

Di mana posisi pasar menentukan sasaran perusahaan dan mengacu kepada pemilihan spesifik dari kosentrasi pemasaran dan hal ini diungkapkan menurut bentuk paar, produk dan lokasi geografis. Melalui penelitian pasar manajer penjualan akan dapat mengklasifikasikan segmentsi pasar dengan aneka produk yang dihasilkannya. Keberhasilan manajer penjualan akan dapat memperbaiki kinerja keiangan perusahaan sebab setelah perusahaan dapt menjual produk maka langkah berikutnya perusahaan akan mendapatkan uang dari hasil penjualan tersebut.

b. Bauran pemasaran.

(12)

c. Siklus hidup produk

Berkaitan dengan manajemen strategis, salah satu konsep yang paling berguna dalam pemasaran adalah daur hidup produk. Siklus hidup produk digambarkan pada penjualan, sejak produk pada tahap perkenalain, melali tahap pertumbuhan kedewasaan dan akhirnya mencapai penurunan. Konsep ini memungkinkan seorang manajer pemasaran menguji bauran pemasaran suatu produk tertentu atau sekumpulan produk, dalam hal daur hidupnya. Meskipun orang-orang pemasaran setujuu bahwa produk yang berbeda memiliki bentuk daur hidup yang berbeda pula, pertimbangan mengenai daur hidup produk merupakan factor penting dalam perumusan strategi.

Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal meliputi variabel – variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor – faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel – variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang dari manajemen puncak organisasi.

Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini, yaitu lingkungan societal dan lingkungan kerja. Lingkungan societal meliputi tekanan – tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan di bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi. Sementara itu, lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi organisasi secara langsung. Elemen-elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.

Globalisasi

(13)

Perusahaan di Era Globalisasi

Pasar yang semakin terbuka dan efisiensi yang tinggi telah mendorong banyak perusahaan untuk menjadi global, atau setidaknya go international. Perusahaan dapat dikatakan global apabila telah beroperasi di tiga kawasan besar dunia yang disebut TRIAD, yaitu Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Indonesia sendiri juga menjadi sasaran investasi berbagai merek global, diantaranya Toyota, Nokia, Samsung, Johnson & Johnson, Citigroup, Unilever, Procter & Gamble, dan Coca Cola.

Keputusan strategik pada perusahaan yang beroperasi di negara sendiri sangat berbeda dengan apabila ia beroperasi di negara lain. Setiap negara berbeda dalam hal budaya, sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Semua ini menjadikan pengkajian lingkungan eksternal perusahaan tugas yang semakin rumit karena perusahaan memerlukan praktik dan pendekatan yang berbeda – beda di tiap negara.

SIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Beban hidup lain yang diterapkan adalah beban peralatan pada deck yang dapat dipindahkan, beban personil, beban dari tempat tinggal dan lain-lain. Beban hidup yang diterapkan

5.2.5 Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel untuk mengukur tata kelola perusahaan, yaitu komisaris independen, komite audit dan kepemilikan institusional.. Peneliti

Ada hubungan asupan protein dengan status gizi (IMT) narapidana umum di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang, hubungan memiliki korelasi kuat dan arah hubungan

Sugiyono berpendapat metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti

Partisipasi di dalam kehidupan publik melalui media baru dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu penggunaan e-government (layanan pemerintah yang tersedia di dalam

Sesuai dengan masalah penelitian maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : “Pengaruh retribusi pelayanan administrasi perizinan terpadu Kota Metro

Sedangkan dalam penelitian (Sean, 2016:43-60) net income to equity (NIEQ) berpengaruh terhadap kondisi kesulitan keuangan atau financial distress.Hasil ini dapat

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Muretta (2004) dengan melihat 4 (empat) sumber yang berpengaruhi self efficacy dengan melibatkan 162 responden dan