• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan p g j 2. Beri contoh suatu kegiatan pembangunan yang tidak berkelanjutan, selain dari contoh yang diberikan pada kuliah topic ini. - Topik 4 Ekonomi, Sosial, dan Politik [Compatibility Mode]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan p g j 2. Beri contoh suatu kegiatan pembangunan yang tidak berkelanjutan, selain dari contoh yang diberikan pada kuliah topic ini. - Topik 4 Ekonomi, Sosial, dan Politik [Compatibility Mode]"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Tutorial

 

Tutorial

 

Topik

Topik 1

1

1. Apakah yang dimaksud dengan

pembangunan berkelanjutan

p

g

j

2. Beri contoh suatu kegiatan

pembangunan yang tidak

berkelanjutan, selain dari

contoh yang diberikan pada

contoh yang diberikan pada

kuliah topic ini.

(2)

http://tsd.epfl.ch/main.htm Topik 4

Perencanaan Proyek Berkelanjutan

(Logical Framework Approach)

Smt. Genap 2011/2012

Pendahuluan

Pendahuluan

ƒ

Topik ini membahas tentang metode melakukan

perencanaan proyek yang berkelanjutan. Logical

Framework Approach (LFA) dipilih sebagai alat

perencanaan proyek.

ƒ

Di akhir topik ini mahasiswa semestinya mampu:

¾ Menerapkan LFA dalam merencanakan proyek sederhana atau menilai aspek keberlanjutan dari proyek yang sudah terlaksana.

ƒ

Bacaan Wajib

¾ European Commission. 2004. Aid Delivery Methods: Volume 1 Project Cycle Management Guidelines [dapat didownload dari

http://ec.europa.eu/europeaid/multimedia/publications/documents/to ols/europeaid_adm_pcm_guidelines_2004_en.pdf].

ƒ

Pertanyaan Tutorial (minggu depan anda masing-masing

(3)

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

ƒ

Logical Framework Approach (LFA) dibuat akhir 1960’an

untuk membantu USAid dalam memperbaiki sistem

perencanaan dan evaluasi proyek-proyek USAid.

ƒ

Adalah perangkan managemen yang utamanya digunakan

dalam mendesain, monitoring, dan evaluasi pada

proyek-proyek bantuan internasional.

ƒ

LFA dirancang untuk mengatasi tiga masalah utama,

yaitu:

¾ Perencanaan terlalu kabur, tanpa tujuan yang jelas yang dapat digunakan untuk mengukur kesuksesan/kegagalan proyek; digunakan untuk mengukur kesuksesan/kegagalan proyek;

¾ Tanggungjawab pengelola tidak jelas;

¾ Evaluasi biasanya menjadi ajang ‘penghakiman’ yang tidak adil karena tidak ada kesepakatan bersama tentang ‘apa’ yang ingin dicapai melalui proyek.

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

Peran LFA dalam setiap tahapan proyek

Tahapan Proyek

Peran LFA

Identifikasi LFA membantu proses analisa situasi (existing situation),  menemukan relevansi proyek yang diusulkan dan mengidentifikasi tujuan dan strategi pelaksanaan proyek Formulasi LFA mendukung persiapan yang tepat dari rencana proyek yang 

memiliki tujuan yang jelas, hasil terukur, ada strategi manajemen resiko dan menentukan tingkatan tanggungjawan manajemen Implementasi LFA menyediakan alat bantu manajemen kunci untuk mendukung

k k d & i k j proses kontrak dan perencanaan & monotoring pekerjaan operasional.

Evaluasi dan Audit

(4)

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

ƒ LFA adalah ‘aid of thinking’ (alat bantu dalam berpikir).

ƒ LFA juga dikenal dengan nama “Goal Oriented Project Planning (GOPP)” atau “Objectives Oriented Project Planning (OOPP).”

ƒ LFA bukan metode tentang apa yang ingin dilakukan (activities), but tentang masalah yang ingin diselesaikan dan tentang apa yang ingin dicapai

(objectives).

ƒ LFA mengandung dua bagian utama:

¾ Proses analisis. Terdiri dari analisis stakeholder, analisis masalah, penentuan tujuan, dan pemilihan strategi.

¾ Hasil analisis. Dalam berbentuk Logical Framework Matrix (LFM).

ƒ LFM (Logframe) adalah matriks 4 kolom dan 4 (atau lebih) baris.LFM (Logframe) adalah matriks 4 kolom dan 4 (atau lebih) baris. ƒ LFM merangkum elemen kunci dari perencanakan proyek, yaitu:

¾ Hirarki Tujuan Proyek (Deskripsi Proyek atau Logika Intervensi);

¾ Faktor Eksternal Kunci yang menentukan kesuksesan proyek (Asumsi); dan

¾ Bagaimana capaian proyek akan dimonitor dan dievaluasi (Indikator dan Sumber Verifikasi).

ƒ LFMjuga menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan sumberdaya (input) dan biaya

(budget).

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

Persoalan dalam menggunakan LFA

ƒ

Pembuatan LFA (khususnya pembuatan LFM)

d l h k

i

i h d i

b

adalah kegiatan yang terpisah dari pembuatan

dokumen proyek lainnya.

ƒ

Maka isi dari LFM tidak sama dengan isi

dokumen proyek lain yang diminta.

ƒ

Maka:

¾

LFA harus dilakukan di bagian paling awal dan

¾

LFA harus dilakukan di bagian paling awal, dan

(5)

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

ƒ

Siapa yang menggunakan LFA?

ƒ

LSM (internasional

dan nasional)

Dua

Dua Langkah

Langkah LFA

LFA

TAHAP

 

ANALISA

TAHAP

 

PERENCANAAN

•Analisa pemangku kepentingan (stakeholder)

– mengidentifikasi dan menjelaskan tentang •Membuat LFM– menentukan

k k l k d

mengidentifikasi dan menjelaskan tentang pihak‐pihak yang mungkin menjadi stakeholder; memberi penilaian tentang kapasitas masing‐masing.

Analisa masalah– mengidentifikasi masalah‐masalah utama, hambatan dan peluang; menentukan hubungan sebab‐

akibat

Analisa Tujuan– membangun solusi dari l h di k

struktur proyek, menguji logika dan resiko internal dan eksternalnya,, 

merumuskan indikator keberhasilan yang terukur

Penjadwalan Kegiatan– Menentukan urutan kegiatan;  memperkirakan lamanya kegiatan, dan menentukan penanggungjawab kegiatan.

masalah yang ditemukan •Analisa Strategi– Mengidentifikasi

strategi‐strategi berbeda untuk mencapai solusi; memilih strategi yang 

paling tepat.

Penjadwalan Sumberdaya– dari jadwal kegiatan,  membuat penjadwalan input  dan anggaran

(6)

Pengantar

Pengantar LFA

LFA

Struktur Umum LFM

Deskripsi Proyek Indikator Sumber

Verifikasi

Asumsi

Tujuan Umum/GOAL

Kontribusi proyek pada kebijakan atau cita‐cita yang lebih besar (dampak proyek).

Bagaimana GOAL  diukur [kuantitas, 

kualitas, waktu, dsb.]

Bagaimana informasi akan dikumpulkan,  kapan dan oleh siapa?

Maksud/PURPOSE

Manfaat langsung proyek untuk kelompok sasaran.

Bagaimana PURPOSE 

diukur [kuantitas,  kualitas, waktu, dsb.]

s.d.a Jika MAKSUD dicapai, 

apa asumsi yang benar untuk mencapai GOAL?

Hasil/RESULTS Bagaimana RESULTS s d a Jika HASIL dicapai apa

Hasil/RESULTS

Hasil atau layanan nyata yang langsung dihasilkan dari proyek

Bagaimana RESULTS  diukur [kuantitas, 

kualitas, waktu, dsb.]

s.d.a Jika HASIL dicapai, apa asumsi yang benar untuk mencapai MAKSUD?

KEGIATAN

Tugas‐tugas / kegiatan / 

pekerjaan yang dilakukan untuk mancapai Hasil

Jika KEGIATAN  terlaksana, apa asumsi yang benar untuk mencapai HASIL?

TAHAP

 

ANALISA

1 Analisa Persiapan

1. Analisa Persiapan

2. Analisa Stakeholder

A. Matriks analisa stakeholder B. Analisa SWOT

C. Diagram Venn D. Diagram jaring

(7)

Analisa Persiapan

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh

pengusul proyek sebelum melakukan tahapan

li

b

t k h ld

analisa bersama stakeholder:

ƒ

Memahami kebijakan dan aturan terkait dengan proyek

yang diusulkan.

ƒ

Mempersiapkan dokumen seperti:

o Kebijakan negara/daerah di mana proyek akan dilaksanakan terkait

bidang proyek.

o Statistik: misal BPS

D k l i t k it

o Dokumen lain yang terkait.

ƒ

Cakupan dan kedalaman analisa persiapan tergantun

dari sebanyak apa informasi yang sudah dimiliki oleh

pengusul proyek; makin banyak informasi yang sudah

dimiliki, semakin mudah dan cepat proses analisa

persiapan.

Analisa Stakeholder

Beberapa istilah:

Istilah Makna

Pemangkug Orang atau lembaga yang secara langsung atau tidak langsung, secara

kepentingan (stakeholder)

g g y g g g g g,

positif atau negatif; mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proyek yang  diusulkan

Penerima manfaat (beneficiaries)

Mereka yang mendapatkan manfaat, dalam bentuk apapun, dari proyek yang diusulkan. 

Penerima manfaat terdiri dari dua jenis:

ƒKelompok sasaran (Target group)

Kelompok/lembaga yang yang akan dipengaruhi secara positif oleh proyek pada tingkatMaksud Proyek (Project Purpose).

ƒPenerima manfaat akhir (Final(  beneficiaries))

Mereka yang akan mendapat manfaat dari proyek dalam jangka panjang pada skala masyarakat atau sektor yang besar. Misalnya: “anak‐anak”  karena meningkatnya belanja negara untuk pendidikan dan kesehatan,  “konsumen” karena meningkatnya produksi dan pemasaran hasil pertanian.

Rekanan proyek (Project  partners)

(8)

Analisa Stakeholder

Mengapa analisa stakeholder diperlukan?:

ƒSetiap orang/kelompok/lembaga di masyarakat memiliki kepedulian, kapasitas, dan kepentingan yang berbeda.p p g y g

ƒHal tersebut harus diketahui dan dipahami secara jelas dalam proses identifikasi masalah, penentuan tujuan, dan pemilihan strategi

Pertanyaan yang harus terjawab dalam analisa

stakeholder:

ƒMasalah atau peluang siapa yang kita analisa?

ƒSiapa yang akan diuntungkan atau dirugikan (dan bagaimana), dari proyek

proyek.

Tujuan akhir analisa stakeholder:

ƒUntuk memaksimalkan manfaat sosial, ekonomi, dan kelembagaan; dari proyek kepada kelompok sasaran dan penerima manfaat.

ƒMeminimalkan potensi dampak negatif (termasuk konflik antar stakeholder)

Analisa Stakeholder

Langkah-langkah analisa stakeholder:

1. Mengidentifikasi permasalahan umum dari pembangunan atau peluang-peluang yang akan ditangani/dipertimbangkan;

p g p g y g g p g

2. Mengidentifikasi semua kelompok yang memiliki kepentingan dalam proyek;

3. Mencari tahu peran masing-masing, kepentingan,

pengaruh/kekuasaan, dan kapasitas untuk berpartisipasi (kekuatan dan kelemahan);

4. Mengidentifikasi sejauh mana kerja sama atau konflik dalam hubungan antar stakeholder,

5 Menafsirkan temuan dari 4 langkah di atas dan 5. Menafsirkan temuan dari 4 langkah di atas dan

memasukkan informasi yang relevan ke dalam desain proyek untuk memastikan bahwa: (i) sumber daya diberikan pada kelompok utama yang ditargetkan, (ii) pengelolaan dan koordinasi tepat untuk meyakinkan kepemilikan dan

(9)

Analisa Stakeholder

Alat untuk analisa stakeholder:

1. Matriks analisa stakeholder

2.Analisa SWOT

3.Diagram Venn

4.Diagram jaring

Analisa Stakeholder

Matriks analisa stakeholder … contoh..

Stakeholder dan karekteristik dasar

Kepentingan dan bagaimana masalah berdampak kepadanya

Kemampuan dan dorongan untuk melakukan perubahan

Kegiatan untuk mengakomodir kepentingan stakeholder Keluarga nelayan: ƒMenjaga dan meningkatkan taraf ƒSangat berminat untuk ƒMendukung kapasitas untuk 20rb KK, pendapatan

rendah, bisnis kecil rumah tangga, terorganisis dalam koperasi informal,  perempuan aktif mengolah dan menjual ikan

hidup

ƒPolusi mengurangi jumlah dan kualitas tangkapan

ƒKesehatan keluarga buruk,  khususnya anak dan ibu.

mengendalikan polusi

ƒKelembagaan yang lemah menyebabkan pengaruh politik juga lemah

berorganisasi dan lobi

ƒMelaksanakan kegiatan pengendalian polusi industri

ƒMengembangkan sumber pendapatan lain untuk perempuan dan laki‐laki

Industri X: Industri besar, peraturan tidak bagus, tidak ada organisasi, memiliki lobi yang 

kuat, jejak lingkungan buruk

ƒMempertahankan/meningkatkan keuntungan

ƒCukup peduli dengan reputasinya dimata publik

ƒKhawatir dengan biaya jika aturan lingkungan diterapkan

ƒMemiliki sumberdaya keuangan dan teknis untuk memanfaatkan teknologi baru yang lebih bersih

ƒTidak tertarik untuk berubah

ƒMembangkitkan kepeduliannya mengenai dampak sosial dan lingkungan

ƒMenggerakkan tekanan politik untuk mengubah perilaku industri

ƒPenguatan dan penerapan peraturan lingkungan

Rumah tangga: 150rb KK membuang sampah dan air limbah ke sungai dan ke sumber air minum lain, Memakan ikan dari sungai

ƒPaham tentang polusi industri dan dampaknya pada kualitas air

ƒIngin membuang sampahnya jauh dari rumah

ƒMenginginkan akses pada air 

bersih

ƒKurang paham tentang dampak dari pembuangan sampah dan air limbah terhadap kesehatan

ƒBerpotensi melobi lembaga pemerintah

ƒBersedia membayar untuk layanan pengelolaan sampah

ƒMenumbuhkan kepedulian mereka tentang dampak dari praktek pembuangan limbah dan air limbah mereka

ƒBekerja dengan masy dan pemerintah setempat untuk mengatasi masalah air dan sanitasi

Badan Lingkungan Hidup: Dll.

(10)

Analisa Stakeholder

Analisa SWOT

ƒ Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman) digunakan untuk menganalisis kekuatan dan k l h i l i i d l d k l kelemahan internal organisasi dan peluang dan ancaman eksternal.

ƒ Tiga tahap analisa SWOT:

¾Ide-ide dibangkitkan terkait tentang kekuatan dan kelemahan internal dari kelompok atau organisasi, dan peluang dan ancaman eksternal;

¾Situasi dianalisis dengan mencari cara bagaimana kekuatanÆmengatasi Ækelemahan

peluangÆmengatasi Æancaman peluangÆmengatasi Æancaman

¾Strategi untuk membuat perbaikan diformulasikan (dan kemudian dikembangkan menggunakan sejumlah alat perencanaan dan analitis tambahan).

Analisa Stakeholder

Analisa SWOT … contoh..

Menganalisis kapasitas Koperasi Perikanan untuk mewakili kepentingan anggota dan dan mengelola perubahan.

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

ƒBerbasis akar rumput dan keanggotaan cukup luas ƒFokus pada masalah spesifik dari kelompok yang 

relatif homogen

ƒPria dan wanita terwakili secara baik ƒMenyediakan fasilitas kredit dasar skala kecil

ƒKemampuan lobi dan keterampilan manajemen lingkunganterbatas.

ƒKurangnya aturan formal dan status hukum tidak jelas

ƒHubungan dengan organisasi lain lemah ƒPerbedaan perndapat di internal dalam hal

pembatasan tangkapan untuk menurunnya stok ikan

Peluang (Opportinities) Ancaman (Threats)

ƒMeningkatnya kepedulian publik/politik tentangMeningkatnya kepedulian publik/politik tentang ƒPengaruh politik dari kelompok‐ dampak kesehatan dari pembuangan limbah yang 

tidak terkontrol.

ƒPeraturan Pemerintah yang baru tentang perlindungan lingkungan sedang dipersiapkan – mewajibkan pencemar untuk membayar ƒSuungai berpotensi menghasilkan sumberdaya yang 

kaya untuk konsumsi lokal dan dijual ƒMemungkinkan pembangunan pasar ikan dan

produk ikan yang baru akibat membaiknya infrastruktur transportasi ke pusat‐penduduk.

Pengaruh politik dari kelompok

kelompok lobi industri yang menentang pembuatan peraturan perlindungan lingkungan

(pembuangan limbah)

ƒPeraturan perlindungan lingkungan yang baru dapat berdampak pada pembatasan akses ke daerah tangkapan tradisional dan dapat

(11)

Analisa Stakeholder

Diagram Venn

ƒ Dibuat untuk menganalisis dan menggambarkan hubungan alami antara kelompok-kelompok stakeholder kunci.

Uk li k j kk k k / h i i

ƒ Ukuran lingkaran menunjukkan kekuatan/pengaruh masing-masing kelompok/organisasi.

ƒ Jarak spasial menunjukkan kekuatan relatif atau kelemahan dari hubungan kerja/interaksi antara kelompok/organisasi.

Analisa Stakeholder

Diagram Venn tentang hubungan antar stakeholder dari sudut pandang keluarga nelayan

Pemerintah Di

BLH

Pemerintah – layanan kesehatan dan sanitasi

Dinas Perikanan

Keluarga Nelayan

Koperasi Ikan

Pedagang k

Industri X

Penduduk kota‐ pelanggan

Ikan

Analisa awal:

Industri X sangat berpengaruh tapi terpencil. BLH juga jauh tapi selaras dengan kepentingan industri. Koperasi nelayan mewakili kepentingan nelayan dan

(12)

Analisa Stakeholder

Diagram Jaring

ƒ Dibuat untuk menganalisis dan memberikan ringkasan visual tentang kapasitas institusi.

P l i f i d dil k k k b b i l

ƒ Pengumpulan informasi dapat dilakukan menggunakan berbagai alat, termasuk pemeriksaan catatan administrasi dan laporan

manajemen, wawancara dengan staf dan klien, dan observasi operasi/kegiatan di lapangan.

Analisa Stakeholder

Diagram Jaring …. contoh.

Keterampilan teknis Manajemen keuangan

Analisa BLH:

ƒBLH memiliki keahlian manajemen keaungan dan teknis yang relatif kuat, dan sistem

Pengelolaan yang baik, transparansi, dan akuntabilitas

Manajemen SDM, pelatihan, dan motivasi

Mekanisme

uat, da s ste kebijakan dan perencanaan juga cukup kuat

ƒNamun, BLH memiliki kekurangan dalam hal transparansi dan akuntabilitas, termas uk hubungannya dengan instansi lain dan klien. kebijakan dan perencanaan

Fokus klien

0: Tidak diinginkan, perubahan dramatis dibutuhkan 1: Situasi buruk,

ada ruang untuk perbaikan. 2: Memuaskan,

(13)

Analisa Stakeholder

Menghubungkan Analisis Stakeholder dan

langkah-langkah selanjutnya:

ƒ Analisa stakeholder dan analisis masalah berhubungan erat sebagai bagian dari "Analisis Situasi" awal. Kedua analisa ini

harus dilakukan secara 'bersamaan' daripada 'satu demi satu.

ƒ Semua langkah-langkah berikutnya yang dibutuhkan untuk

mempersiapkan Matriks Logical Framework (atau LFM/Logframe) juga harus dikaitkan dengan analisis stakeholder, sehingga ia menjadi titik acuan terus-menerus.

ƒ Analisis stakeholder adalah proses berulang-ulang dapat berkembang di seluruh tahapan LFA Setiap

berkembang di seluruh tahapan LFA. Setiap lali Logframe perlu direvisi, analisa stakeholder juga harus dipertimbangkan kembali,

karena pemandangan stakeholder berkembang dari waktu ke waktu.

ƒ Dengan demikian, analisis stakeholder bukan

merupakan langkah analitis yang terisolasi, tetapi sebuah proses.

Analisa Masalah

ƒ Analisa masalah adalah kegiatan yang paling penting karena tahap berikutnya mengacu pada masalah yang ditemukan.

ƒ Analisis masalah mengidentifikasi aspek-aspek negatif dari situasi yang ada dan menentukan hubungan penyebab dan situasi yang ada, dan menentukan hubungan penyebab dan pengaruh (

cause and effect

) antara masalah yang diidentifikasi.

ƒ Analisa masalah menjawab pertanyaan berikut:

1. Apa masalah utama yang akan diatasi dengan proyek? (Mengapa perubahan/proyek diperlukan?)

2. Apa penyebab masalah (Mengapa masalah tersebut ada?) 3. Apa pengaruh/dampak dari masalah? (Mengapa penting untuk

menyelesaikan masalah?) menyelesaikan masalah?)

4. Siapa yang dipengaruhi oleh masalah atau siapa yang memiliki masalah tersebut?

ƒ Analisa masalah biasanya dilakukan dengan membuat “pohon masalah.”

(14)

Analisa Masalah

Analisa Tujuan

ƒ Tujuan proyek biasanya terdiri dari 3 tingkat:

1. Tujuan Umum/Overall Objectives/Goals. 2. Tujuan Khusus/Specific Objectives/Purposes. 3. Hasil/Keluaran/Result/Output.

ƒ Hubungan analisa masalah dengan analisa tujuan.

Fokus masalah

P b b M l h

Dampak masalah Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Output Penyebab Masalah

Pohon masalah Pohon Tujuan

Output

(15)

Analisa Tujuan

Tujuan Umum/Overall Objectives/Goals

ƒ Perubahan yang akan dicapai (sebagian) dalam jangka menengah/panjang.

ƒ Misal ‘meningkatn a enda atan etani kecil ’ ata ‘semakin

ƒ Misal: meningkatnya pendapatan petani kecil, atau semakin banyak anak peruempuan menamatkan SD,’ ‘meningkatnya kesejahteraan sosial, dsb.

ƒ Tujuan umum tidak bisadicapai langsung setelah proyek berakhir (mungkin 5–10 tahun setelah proyek).

ƒ Tujuan umum merupakan visi jangka panjang pengusul proyek.

ƒ Jika Tujuan umum dicapai, maka dampak masalah teratasi.

Analisa Tujuan

Tujuan Khusus/Specific Objectives/Purposes

ƒ Perubahan situasi yang dihasilkan di akhir proyek, atau efek langsung dari proyek.

ƒ T j an kh s s ha s SMART

ƒ Tujuan khusus harus SMART:

¾ Specific, ¾ Measurable,

¾ Approved by the project owner and the project group ¾ Realistic

¾ Time-bound

ƒ Jika tujuan khusus dicapai, penyebab masalah dihapuskan dan fokus masalah teratasi.

ƒ Misal:

¾ Proyek pertanian: meningkatkan produktifitas 50 orang petani karet. ¾ Proyek kesehatan: ancaman kesehatan akibat malaria terhadap penduduk

(16)

Analisa Tujuan

Hasil/Keluaran/Result/Output

ƒ Tujuan khusus harus SMART:

¾ Hasil langsung dari kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek. ¾ Harus SMART.

¾ Harus SMART. ƒ Misal:

¾ Proyek pertanian: petani di daerah xyz dapat menggunakan metode yang lebih efisien untuk mengolah jagung.

¾ Proyek kesehatan: membaiknyka kualitas informasi tentang layanan kesehatan ibu dan anak untuk masyarakat di Desa xyz.

¾ Proyek transportasi: membaiknya transportasu dari desa A ke Desa B.

Analisa Strategi

ƒ

Pertanyaan yang perlu dijawab:

¾Haruskah semua masalah ditangani, atau pilih beberapa saja?

¾Apa peluang positif yang mungkin dibangun? (dari analisa SWOT)

¾Apa kegiatan atau kombinasi kegiatan yang paling mungkin

¾Apa kegiatan atau kombinasi kegiatan yang paling mungkin menghasilkan output dan menjamin keuntungan terus-menerus?

¾Bagaimana rasa kepemilikan dibangkitkan?

¾Apa implikasi dari kegiatan yang dipilih terhadap biaya?

¾Apa kegiatan yang paling murah biayanya?

¾Strategi mana yang paling menguntungkan kelompok target/penerima manfaat?

(17)

Rencana Kegiatan

ƒ

Kegiatan adalah alat/cara mencapai tujuan dan alat untuk

menghilangkan penyebab fokus masalah

ƒ

Contoh kegiatan:

¾ S i 3 h i i ik k i k 12 i ik

¾ Seminar 3 hari tentang statistik ekonomi untuk 12 orang petugas statistik yang bertanggungjawab pada pembukuan keuangan di BPS.

¾ Membangun puskesamas

(18)

Persiapan LFM

ƒ Hasil analisa stakeholder, masalah, tujuan, dan strategi digunakan sebagai dasar mempersiapkan Logical Framework Matrix

(LFM/LogFrame).

ƒ Panjang LFM antara 1-4 halamanj g

ƒ Disarankan LFM hanya memuat: Overall Objective, Purpose, dan Results

ƒ Sedangkan kegiatan, input, dan biaya, dibuat dalam dokumen terpisah.

ƒ LFM terdiri dari 4 kolom dan sejumlah lajur (biasanya 3 atau 4 lajur).

Deskripsi Proyek Indikator Sumber

Verifikasi

Asumsi Verifikasi

Tujuan Umum/GOAL Maksud/PURPOSE Hasil/RESULTS KEGIATAN

Urutan

Urutan Pengisian

Pengisian LFM

LFM

Pengisian LFM adalah proses iterasi, bukan linier

(19)

Penomoran

Penomoran pada

pada LFM

LFM

Input / Resources

ƒ

Resources yang dipersiapkan untuk

melaksanakan kegiatan terdiri dari:

¾

Tenaga ahli (DN/LN: jenis

pengetahuan/keahlian yang dibutuhkan)

¾

Peralatan /suku cadang /pelatihan

penggunaan peralatan.

¾

Tempat/ruangan

p /

g

¾

Dana

(20)

Indikator

ƒ

Apakah sasaran proyek tercapai?

¾

Pertanyaan ini dijawab dengan indikator, yang

merupakan ukuran dari keberhasilan proyek

merupakan ukuran dari keberhasilan proyek.

¾

Indikator ditentukan menurut:

9 Apa yang akan dicapai proyek dalam hal kualitas? 9 Apa yang akan dicapai proyek dalam hal kuantitas? 9 Berapa lama? Kapan proyek harus mencapai sasarannya? 9 Kelompok mana yang menjadi kelompok sasaran?

9 Kawasan mana atau sektor apa yang dipengaruhi oleh proyek?

ƒ

Sumber Verifikasi

Sumber Verifikasi

¾

Alat untuk menguji indikator.

(21)

Analisa & manajemen resiko

ƒ Analisa resiko yang dapat mempengaruhi tujuan proyek dan rencana untuk

1. Apakah faktor/resiko ini mempengaruhi pelaksanaan proyek atau membuat tujuan tidak tercapai?

Ya=Lanjutkan Tidak=Abaikan

Langkah-langkah

menghindari resiko.

¾ Killing factor (internal dan eksternal) ¾ Dilakukan satu-per

satu

¾ Setelah analisa resiko, lakukan rencana pengelolaan resiko,

Ya Lanjutkan Tidak Abaikan

2. Apakah mungkin resiko/hambatan ini terjadi?

Ya=Lanjutkan Mungkin=Lanjutkan Tidak=Abaikan

3. Apakah orang di luar proyek akan menangani resiko/hambatan ini?

Tidak=Lanjutkan Mungkin=Lanjutkan Ya=Abaikan

4. Bisakah pelaksana proyek menangani resiko/hambatan ini?

Jika Ya: maka pelaksana harus mengalokasikan yaitu rencana

bagaimana menghindari resiko.

Jika Ya: maka pelaksana harus mengalokasikan sumberdaya dan mengintegrasikan kegiatan dalam rencana untuk menghindari resiko.

Jika Tidak: maka pelaksana proyek harus memonitor hambatan secara hati-hati karena bisa menjadi killing factor.

Jika Tidak: maka pelaksana proyek perlu merencanakan strategi implementasi alternatif untuk menghindari hambatan (membuat rencana penanganan resiko)

Asumsi

ƒ

Faktor (eksternal) yang mempengaruhi

pencapaian sasaran.

¾

Analisa asumsi dilakukan bersamaan dengan analisa

¾

Analisa asumsi dilakukan bersamaan dengan analisa

(22)

Asumsi

ƒ

Contoh

sekian

sekian

sekian

sekian

sekian

sekian

SYUKRON

SYUKRON

sekian

sekian

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan walaupun perusahaan mengalami sales growth yang rendah akan tetapi perusahaan mampu untuk membayar beban yang ditanggung, artinya masih

Adanya komitmen yang dimiliki oleh konsumen dapat menciptakan nilai lebih bagi produk air minum dalam kemasan (AMDK) merk Aqua kemasan galon karena pengartian dari

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku baik potensial maupun aktual, sebagai akibat dari latihan dan pengalaman. Kegiatan

dari aspek inilah dibentuklah CSI, seperti yang sudah dijelaskan di atas, agar dapat mengkordinir para anggota yang tersebar di berbagai daerah. Setelah melalui

Pemeliharaan Bangunan Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, Karamba Apung Cakaran, Kawasan Setren Girimanik, Khayangan Dlepih, Goa Putri Kencono, Kawasan Museum Karst, dan

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari "arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

Selanjutnya proporsi perilaku menggosok gigi setiap hari di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah di atas 80%, sementara perilaku menggosok gigi yang benar

baik dalam keadaan hidup atau mati akan mengakibatkan perubahan histopatologi pada usus mencit jika diinokulasikan secara oral yang nantinya hasil penelitian ini akan membuktikan