Tutorial
Tutorial
Topik
Topik 1
1
1. Apakah yang dimaksud dengan
pembangunan berkelanjutan
p
g
j
2. Beri contoh suatu kegiatan
pembangunan yang tidak
berkelanjutan, selain dari
contoh yang diberikan pada
contoh yang diberikan pada
kuliah topic ini.
http://tsd.epfl.ch/main.htm Topik 4
Perencanaan Proyek Berkelanjutan
(Logical Framework Approach)
Smt. Genap 2011/2012
Pendahuluan
Pendahuluan
Topik ini membahas tentang metode melakukan
perencanaan proyek yang berkelanjutan. Logical
Framework Approach (LFA) dipilih sebagai alat
perencanaan proyek.
Di akhir topik ini mahasiswa semestinya mampu:
¾ Menerapkan LFA dalam merencanakan proyek sederhana atau menilai aspek keberlanjutan dari proyek yang sudah terlaksana.
Bacaan Wajib
¾ European Commission. 2004. Aid Delivery Methods: Volume 1 Project Cycle Management Guidelines [dapat didownload dari
http://ec.europa.eu/europeaid/multimedia/publications/documents/to ols/europeaid_adm_pcm_guidelines_2004_en.pdf].
Pertanyaan Tutorial (minggu depan anda masing-masing
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
Logical Framework Approach (LFA) dibuat akhir 1960’an
untuk membantu USAid dalam memperbaiki sistem
perencanaan dan evaluasi proyek-proyek USAid.
Adalah perangkan managemen yang utamanya digunakan
dalam mendesain, monitoring, dan evaluasi pada
proyek-proyek bantuan internasional.
LFA dirancang untuk mengatasi tiga masalah utama,
yaitu:
¾ Perencanaan terlalu kabur, tanpa tujuan yang jelas yang dapat digunakan untuk mengukur kesuksesan/kegagalan proyek; digunakan untuk mengukur kesuksesan/kegagalan proyek;
¾ Tanggungjawab pengelola tidak jelas;
¾ Evaluasi biasanya menjadi ajang ‘penghakiman’ yang tidak adil karena tidak ada kesepakatan bersama tentang ‘apa’ yang ingin dicapai melalui proyek.
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
Peran LFA dalam setiap tahapan proyek
Tahapan Proyek
Peran LFA
Identifikasi LFA membantu proses analisa situasi (existing situation), menemukan relevansi proyek yang diusulkan dan mengidentifikasi tujuan dan strategi pelaksanaan proyek Formulasi LFA mendukung persiapan yang tepat dari rencana proyek yang
memiliki tujuan yang jelas, hasil terukur, ada strategi manajemen resiko dan menentukan tingkatan tanggungjawan manajemen Implementasi LFA menyediakan alat bantu manajemen kunci untuk mendukung
k k d & i k j proses kontrak dan perencanaan & monotoring pekerjaan operasional.
Evaluasi dan Audit
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
LFA adalah ‘aid of thinking’ (alat bantu dalam berpikir).
LFA juga dikenal dengan nama “Goal Oriented Project Planning (GOPP)” atau “Objectives Oriented Project Planning (OOPP).”
LFA bukan metode tentang apa yang ingin dilakukan (activities), but tentang masalah yang ingin diselesaikan dan tentang apa yang ingin dicapai
(objectives).
LFA mengandung dua bagian utama:
¾ Proses analisis. Terdiri dari analisis stakeholder, analisis masalah, penentuan tujuan, dan pemilihan strategi.
¾ Hasil analisis. Dalam berbentuk Logical Framework Matrix (LFM).
LFM (Logframe) adalah matriks 4 kolom dan 4 (atau lebih) baris.LFM (Logframe) adalah matriks 4 kolom dan 4 (atau lebih) baris. LFM merangkum elemen kunci dari perencanakan proyek, yaitu:
¾ Hirarki Tujuan Proyek (Deskripsi Proyek atau Logika Intervensi);
¾ Faktor Eksternal Kunci yang menentukan kesuksesan proyek (Asumsi); dan
¾ Bagaimana capaian proyek akan dimonitor dan dievaluasi (Indikator dan Sumber Verifikasi).
LFMjuga menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan sumberdaya (input) dan biaya
(budget).
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
Persoalan dalam menggunakan LFA
Pembuatan LFA (khususnya pembuatan LFM)
d l h k
i
i h d i
b
adalah kegiatan yang terpisah dari pembuatan
dokumen proyek lainnya.
Maka isi dari LFM tidak sama dengan isi
dokumen proyek lain yang diminta.
Maka:
¾
LFA harus dilakukan di bagian paling awal dan
¾
LFA harus dilakukan di bagian paling awal, dan
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
Siapa yang menggunakan LFA?
LSM (internasional
dan nasional)
Dua
Dua Langkah
Langkah LFA
LFA
TAHAP
ANALISA
TAHAP
PERENCANAAN
•Analisa pemangku kepentingan (stakeholder)
– mengidentifikasi dan menjelaskan tentang •Membuat LFM– menentukan
k k l k d
mengidentifikasi dan menjelaskan tentang pihak‐pihak yang mungkin menjadi stakeholder; memberi penilaian tentang kapasitas masing‐masing.
•Analisa masalah– mengidentifikasi masalah‐masalah utama, hambatan dan peluang; menentukan hubungan sebab‐
akibat
•Analisa Tujuan– membangun solusi dari l h di k
struktur proyek, menguji logika dan resiko internal dan eksternalnya,,
merumuskan indikator keberhasilan yang terukur
•Penjadwalan Kegiatan– Menentukan urutan kegiatan; memperkirakan lamanya kegiatan, dan menentukan penanggungjawab kegiatan.
masalah yang ditemukan •Analisa Strategi– Mengidentifikasi
strategi‐strategi berbeda untuk mencapai solusi; memilih strategi yang
paling tepat.
•Penjadwalan Sumberdaya– dari jadwal kegiatan, membuat penjadwalan input dan anggaran
Pengantar
Pengantar LFA
LFA
Struktur Umum LFM
Deskripsi Proyek Indikator Sumber
Verifikasi
Asumsi
Tujuan Umum/GOAL
Kontribusi proyek pada kebijakan atau cita‐cita yang lebih besar (dampak proyek).
Bagaimana GOAL diukur [kuantitas,
kualitas, waktu, dsb.]
Bagaimana informasi akan dikumpulkan, kapan dan oleh siapa?
Maksud/PURPOSE
Manfaat langsung proyek untuk kelompok sasaran.
Bagaimana PURPOSE
diukur [kuantitas, kualitas, waktu, dsb.]
s.d.a Jika MAKSUD dicapai,
apa asumsi yang benar untuk mencapai GOAL?
Hasil/RESULTS Bagaimana RESULTS s d a Jika HASIL dicapai apa
Hasil/RESULTS
Hasil atau layanan nyata yang langsung dihasilkan dari proyek
Bagaimana RESULTS diukur [kuantitas,
kualitas, waktu, dsb.]
s.d.a Jika HASIL dicapai, apa asumsi yang benar untuk mencapai MAKSUD?
KEGIATAN
Tugas‐tugas / kegiatan /
pekerjaan yang dilakukan untuk mancapai Hasil
Jika KEGIATAN terlaksana, apa asumsi yang benar untuk mencapai HASIL?
TAHAP
ANALISA
1 Analisa Persiapan
1. Analisa Persiapan
2. Analisa Stakeholder
A. Matriks analisa stakeholder B. Analisa SWOT
C. Diagram Venn D. Diagram jaring
Analisa Persiapan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh
pengusul proyek sebelum melakukan tahapan
li
b
t k h ld
analisa bersama stakeholder:
Memahami kebijakan dan aturan terkait dengan proyek
yang diusulkan.
Mempersiapkan dokumen seperti:
o Kebijakan negara/daerah di mana proyek akan dilaksanakan terkait
bidang proyek.
o Statistik: misal BPS
D k l i t k it
o Dokumen lain yang terkait.
Cakupan dan kedalaman analisa persiapan tergantun
dari sebanyak apa informasi yang sudah dimiliki oleh
pengusul proyek; makin banyak informasi yang sudah
dimiliki, semakin mudah dan cepat proses analisa
persiapan.
Analisa Stakeholder
Beberapa istilah:
Istilah Makna
Pemangkug Orang atau lembaga yang secara langsung atau tidak langsung, secara
kepentingan (stakeholder)
g g y g g g g g,
positif atau negatif; mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proyek yang diusulkan
Penerima manfaat (beneficiaries)
Mereka yang mendapatkan manfaat, dalam bentuk apapun, dari proyek yang diusulkan.
Penerima manfaat terdiri dari dua jenis:
Kelompok sasaran (Target group)
Kelompok/lembaga yang yang akan dipengaruhi secara positif oleh proyek pada tingkatMaksud Proyek (Project Purpose).
Penerima manfaat akhir (Final( beneficiaries))
Mereka yang akan mendapat manfaat dari proyek dalam jangka panjang pada skala masyarakat atau sektor yang besar. Misalnya: “anak‐anak” karena meningkatnya belanja negara untuk pendidikan dan kesehatan, “konsumen” karena meningkatnya produksi dan pemasaran hasil pertanian.
Rekanan proyek (Project partners)
Analisa Stakeholder
Mengapa analisa stakeholder diperlukan?:
Setiap orang/kelompok/lembaga di masyarakat memiliki kepedulian, kapasitas, dan kepentingan yang berbeda.p p g y g
Hal tersebut harus diketahui dan dipahami secara jelas dalam proses identifikasi masalah, penentuan tujuan, dan pemilihan strategi
Pertanyaan yang harus terjawab dalam analisa
stakeholder:
Masalah atau peluang siapa yang kita analisa?
Siapa yang akan diuntungkan atau dirugikan (dan bagaimana), dari proyek
proyek.
Tujuan akhir analisa stakeholder:
Untuk memaksimalkan manfaat sosial, ekonomi, dan kelembagaan; dari proyek kepada kelompok sasaran dan penerima manfaat.
Meminimalkan potensi dampak negatif (termasuk konflik antar stakeholder)
Analisa Stakeholder
Langkah-langkah analisa stakeholder:
1. Mengidentifikasi permasalahan umum dari pembangunan atau peluang-peluang yang akan ditangani/dipertimbangkan;
p g p g y g g p g
2. Mengidentifikasi semua kelompok yang memiliki kepentingan dalam proyek;
3. Mencari tahu peran masing-masing, kepentingan,
pengaruh/kekuasaan, dan kapasitas untuk berpartisipasi (kekuatan dan kelemahan);
4. Mengidentifikasi sejauh mana kerja sama atau konflik dalam hubungan antar stakeholder,
5 Menafsirkan temuan dari 4 langkah di atas dan 5. Menafsirkan temuan dari 4 langkah di atas dan
memasukkan informasi yang relevan ke dalam desain proyek untuk memastikan bahwa: (i) sumber daya diberikan pada kelompok utama yang ditargetkan, (ii) pengelolaan dan koordinasi tepat untuk meyakinkan kepemilikan dan
Analisa Stakeholder
Alat untuk analisa stakeholder:
1. Matriks analisa stakeholder
2.Analisa SWOT
3.Diagram Venn
4.Diagram jaring
Analisa Stakeholder
Matriks analisa stakeholder … contoh..
Stakeholder dan karekteristik dasar
Kepentingan dan bagaimana masalah berdampak kepadanya
Kemampuan dan dorongan untuk melakukan perubahan
Kegiatan untuk mengakomodir kepentingan stakeholder Keluarga nelayan: Menjaga dan meningkatkan taraf Sangat berminat untuk Mendukung kapasitas untuk 20rb KK, pendapatan
rendah, bisnis kecil rumah tangga, terorganisis dalam koperasi informal, perempuan aktif mengolah dan menjual ikan
hidup
Polusi mengurangi jumlah dan kualitas tangkapan
Kesehatan keluarga buruk, khususnya anak dan ibu.
mengendalikan polusi
Kelembagaan yang lemah menyebabkan pengaruh politik juga lemah
berorganisasi dan lobi
Melaksanakan kegiatan pengendalian polusi industri
Mengembangkan sumber pendapatan lain untuk perempuan dan laki‐laki
Industri X: Industri besar, peraturan tidak bagus, tidak ada organisasi, memiliki lobi yang
kuat, jejak lingkungan buruk
Mempertahankan/meningkatkan keuntungan
Cukup peduli dengan reputasinya dimata publik
Khawatir dengan biaya jika aturan lingkungan diterapkan
Memiliki sumberdaya keuangan dan teknis untuk memanfaatkan teknologi baru yang lebih bersih
Tidak tertarik untuk berubah
Membangkitkan kepeduliannya mengenai dampak sosial dan lingkungan
Menggerakkan tekanan politik untuk mengubah perilaku industri
Penguatan dan penerapan peraturan lingkungan
Rumah tangga: 150rb KK membuang sampah dan air limbah ke sungai dan ke sumber air minum lain, Memakan ikan dari sungai
Paham tentang polusi industri dan dampaknya pada kualitas air
Ingin membuang sampahnya jauh dari rumah
Menginginkan akses pada air
bersih
Kurang paham tentang dampak dari pembuangan sampah dan air limbah terhadap kesehatan
Berpotensi melobi lembaga pemerintah
Bersedia membayar untuk layanan pengelolaan sampah
Menumbuhkan kepedulian mereka tentang dampak dari praktek pembuangan limbah dan air limbah mereka
Bekerja dengan masy dan pemerintah setempat untuk mengatasi masalah air dan sanitasi
Badan Lingkungan Hidup: Dll.
Analisa Stakeholder
Analisa SWOT
Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman) digunakan untuk menganalisis kekuatan dan k l h i l i i d l d k l kelemahan internal organisasi dan peluang dan ancaman eksternal.
Tiga tahap analisa SWOT:
¾Ide-ide dibangkitkan terkait tentang kekuatan dan kelemahan internal dari kelompok atau organisasi, dan peluang dan ancaman eksternal;
¾Situasi dianalisis dengan mencari cara bagaimana kekuatanÆmengatasi Ækelemahan
peluangÆmengatasi Æancaman peluangÆmengatasi Æancaman
¾Strategi untuk membuat perbaikan diformulasikan (dan kemudian dikembangkan menggunakan sejumlah alat perencanaan dan analitis tambahan).
Analisa Stakeholder
Analisa SWOT … contoh..
Menganalisis kapasitas Koperasi Perikanan untuk mewakili kepentingan anggota dan dan mengelola perubahan.
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Berbasis akar rumput dan keanggotaan cukup luas Fokus pada masalah spesifik dari kelompok yang
relatif homogen
Pria dan wanita terwakili secara baik Menyediakan fasilitas kredit dasar skala kecil
Kemampuan lobi dan keterampilan manajemen lingkunganterbatas.
Kurangnya aturan formal dan status hukum tidak jelas
Hubungan dengan organisasi lain lemah Perbedaan perndapat di internal dalam hal
pembatasan tangkapan untuk menurunnya stok ikan
Peluang (Opportinities) Ancaman (Threats)
Meningkatnya kepedulian publik/politik tentangMeningkatnya kepedulian publik/politik tentang Pengaruh politik dari kelompok‐ dampak kesehatan dari pembuangan limbah yang
tidak terkontrol.
Peraturan Pemerintah yang baru tentang perlindungan lingkungan sedang dipersiapkan – mewajibkan pencemar untuk membayar Suungai berpotensi menghasilkan sumberdaya yang
kaya untuk konsumsi lokal dan dijual Memungkinkan pembangunan pasar ikan dan
produk ikan yang baru akibat membaiknya infrastruktur transportasi ke pusat‐penduduk.
Pengaruh politik dari kelompok
kelompok lobi industri yang menentang pembuatan peraturan perlindungan lingkungan
(pembuangan limbah)
Peraturan perlindungan lingkungan yang baru dapat berdampak pada pembatasan akses ke daerah tangkapan tradisional dan dapat
Analisa Stakeholder
Diagram Venn
Dibuat untuk menganalisis dan menggambarkan hubungan alami antara kelompok-kelompok stakeholder kunci.
Uk li k j kk k k / h i i
Ukuran lingkaran menunjukkan kekuatan/pengaruh masing-masing kelompok/organisasi.
Jarak spasial menunjukkan kekuatan relatif atau kelemahan dari hubungan kerja/interaksi antara kelompok/organisasi.
Analisa Stakeholder
Diagram Venn tentang hubungan antar stakeholder dari sudut pandang keluarga nelayan
Pemerintah Di
BLH
Pemerintah – layanan kesehatan dan sanitasi
Dinas Perikanan
Keluarga Nelayan
Koperasi Ikan
Pedagang k
Industri X
Penduduk kota‐ pelanggan
Ikan
Analisa awal:
Industri X sangat berpengaruh tapi terpencil. BLH juga jauh tapi selaras dengan kepentingan industri. Koperasi nelayan mewakili kepentingan nelayan dan
Analisa Stakeholder
Diagram Jaring
Dibuat untuk menganalisis dan memberikan ringkasan visual tentang kapasitas institusi.
P l i f i d dil k k k b b i l
Pengumpulan informasi dapat dilakukan menggunakan berbagai alat, termasuk pemeriksaan catatan administrasi dan laporan
manajemen, wawancara dengan staf dan klien, dan observasi operasi/kegiatan di lapangan.
Analisa Stakeholder
Diagram Jaring …. contoh.
Keterampilan teknis Manajemen keuangan
Analisa BLH:
BLH memiliki keahlian manajemen keaungan dan teknis yang relatif kuat, dan sistem
Pengelolaan yang baik, transparansi, dan akuntabilitas
Manajemen SDM, pelatihan, dan motivasi
Mekanisme
uat, da s ste kebijakan dan perencanaan juga cukup kuat
Namun, BLH memiliki kekurangan dalam hal transparansi dan akuntabilitas, termas uk hubungannya dengan instansi lain dan klien. kebijakan dan perencanaan
Fokus klien
0: Tidak diinginkan, perubahan dramatis dibutuhkan 1: Situasi buruk,
ada ruang untuk perbaikan. 2: Memuaskan,
Analisa Stakeholder
Menghubungkan Analisis Stakeholder dan
langkah-langkah selanjutnya:
Analisa stakeholder dan analisis masalah berhubungan erat sebagai bagian dari "Analisis Situasi" awal. Kedua analisa ini
harus dilakukan secara 'bersamaan' daripada 'satu demi satu.
Semua langkah-langkah berikutnya yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan Matriks Logical Framework (atau LFM/Logframe) juga harus dikaitkan dengan analisis stakeholder, sehingga ia menjadi titik acuan terus-menerus.
Analisis stakeholder adalah proses berulang-ulang dapat berkembang di seluruh tahapan LFA Setiap
berkembang di seluruh tahapan LFA. Setiap lali Logframe perlu direvisi, analisa stakeholder juga harus dipertimbangkan kembali,
karena pemandangan stakeholder berkembang dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, analisis stakeholder bukan
merupakan langkah analitis yang terisolasi, tetapi sebuah proses.
Analisa Masalah
Analisa masalah adalah kegiatan yang paling penting karena tahap berikutnya mengacu pada masalah yang ditemukan.
Analisis masalah mengidentifikasi aspek-aspek negatif dari situasi yang ada dan menentukan hubungan penyebab dan situasi yang ada, dan menentukan hubungan penyebab dan pengaruh (
cause and effect
) antara masalah yang diidentifikasi. Analisa masalah menjawab pertanyaan berikut:
1. Apa masalah utama yang akan diatasi dengan proyek? (Mengapa perubahan/proyek diperlukan?)
2. Apa penyebab masalah (Mengapa masalah tersebut ada?) 3. Apa pengaruh/dampak dari masalah? (Mengapa penting untuk
menyelesaikan masalah?) menyelesaikan masalah?)
4. Siapa yang dipengaruhi oleh masalah atau siapa yang memiliki masalah tersebut?
Analisa masalah biasanya dilakukan dengan membuat “pohon masalah.”
Analisa Masalah
Analisa Tujuan
Tujuan proyek biasanya terdiri dari 3 tingkat:
1. Tujuan Umum/Overall Objectives/Goals. 2. Tujuan Khusus/Specific Objectives/Purposes. 3. Hasil/Keluaran/Result/Output.
Hubungan analisa masalah dengan analisa tujuan.
Fokus masalah
P b b M l h
Dampak masalah Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Output Penyebab Masalah
Pohon masalah Pohon Tujuan
Output
Analisa Tujuan
Tujuan Umum/Overall Objectives/Goals
Perubahan yang akan dicapai (sebagian) dalam jangka menengah/panjang.
Misal ‘meningkatn a enda atan etani kecil ’ ata ‘semakin
Misal: meningkatnya pendapatan petani kecil, atau semakin banyak anak peruempuan menamatkan SD,’ ‘meningkatnya kesejahteraan sosial, dsb.
Tujuan umum tidak bisadicapai langsung setelah proyek berakhir (mungkin 5–10 tahun setelah proyek).
Tujuan umum merupakan visi jangka panjang pengusul proyek.
Jika Tujuan umum dicapai, maka dampak masalah teratasi.
Analisa Tujuan
Tujuan Khusus/Specific Objectives/Purposes
Perubahan situasi yang dihasilkan di akhir proyek, atau efek langsung dari proyek.
T j an kh s s ha s SMART
Tujuan khusus harus SMART:
¾ Specific, ¾ Measurable,
¾ Approved by the project owner and the project group ¾ Realistic
¾ Time-bound
Jika tujuan khusus dicapai, penyebab masalah dihapuskan dan fokus masalah teratasi.
Misal:
¾ Proyek pertanian: meningkatkan produktifitas 50 orang petani karet. ¾ Proyek kesehatan: ancaman kesehatan akibat malaria terhadap penduduk
Analisa Tujuan
Hasil/Keluaran/Result/Output
Tujuan khusus harus SMART:¾ Hasil langsung dari kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek. ¾ Harus SMART.
¾ Harus SMART. Misal:
¾ Proyek pertanian: petani di daerah xyz dapat menggunakan metode yang lebih efisien untuk mengolah jagung.
¾ Proyek kesehatan: membaiknyka kualitas informasi tentang layanan kesehatan ibu dan anak untuk masyarakat di Desa xyz.
¾ Proyek transportasi: membaiknya transportasu dari desa A ke Desa B.
Analisa Strategi
Pertanyaan yang perlu dijawab:
¾Haruskah semua masalah ditangani, atau pilih beberapa saja?
¾Apa peluang positif yang mungkin dibangun? (dari analisa SWOT)
¾Apa kegiatan atau kombinasi kegiatan yang paling mungkin
¾Apa kegiatan atau kombinasi kegiatan yang paling mungkin menghasilkan output dan menjamin keuntungan terus-menerus?
¾Bagaimana rasa kepemilikan dibangkitkan?
¾Apa implikasi dari kegiatan yang dipilih terhadap biaya?
¾Apa kegiatan yang paling murah biayanya?
¾Strategi mana yang paling menguntungkan kelompok target/penerima manfaat?
Rencana Kegiatan
Kegiatan adalah alat/cara mencapai tujuan dan alat untuk
menghilangkan penyebab fokus masalah
Contoh kegiatan:
¾ S i 3 h i i ik k i k 12 i ik
¾ Seminar 3 hari tentang statistik ekonomi untuk 12 orang petugas statistik yang bertanggungjawab pada pembukuan keuangan di BPS.
¾ Membangun puskesamas
Persiapan LFM
Hasil analisa stakeholder, masalah, tujuan, dan strategi digunakan sebagai dasar mempersiapkan Logical Framework Matrix
(LFM/LogFrame).
Panjang LFM antara 1-4 halamanj g
Disarankan LFM hanya memuat: Overall Objective, Purpose, dan Results
Sedangkan kegiatan, input, dan biaya, dibuat dalam dokumen terpisah.
LFM terdiri dari 4 kolom dan sejumlah lajur (biasanya 3 atau 4 lajur).
Deskripsi Proyek Indikator Sumber
Verifikasi
Asumsi Verifikasi
Tujuan Umum/GOAL Maksud/PURPOSE Hasil/RESULTS KEGIATAN
Urutan
Urutan Pengisian
Pengisian LFM
LFM
Pengisian LFM adalah proses iterasi, bukan linier
Penomoran
Penomoran pada
pada LFM
LFM
Input / Resources
Resources yang dipersiapkan untuk
melaksanakan kegiatan terdiri dari:
¾
Tenaga ahli (DN/LN: jenis
pengetahuan/keahlian yang dibutuhkan)
¾
Peralatan /suku cadang /pelatihan
penggunaan peralatan.
¾
Tempat/ruangan
p /
g
¾
Dana
Indikator
Apakah sasaran proyek tercapai?
¾
Pertanyaan ini dijawab dengan indikator, yang
merupakan ukuran dari keberhasilan proyek
merupakan ukuran dari keberhasilan proyek.
¾
Indikator ditentukan menurut:
9 Apa yang akan dicapai proyek dalam hal kualitas? 9 Apa yang akan dicapai proyek dalam hal kuantitas? 9 Berapa lama? Kapan proyek harus mencapai sasarannya? 9 Kelompok mana yang menjadi kelompok sasaran?
9 Kawasan mana atau sektor apa yang dipengaruhi oleh proyek?
Sumber Verifikasi
Sumber Verifikasi
¾
Alat untuk menguji indikator.
Analisa & manajemen resiko
Analisa resiko yang dapat mempengaruhi tujuan proyek dan rencana untuk
1. Apakah faktor/resiko ini mempengaruhi pelaksanaan proyek atau membuat tujuan tidak tercapai?
Ya=Lanjutkan Tidak=Abaikan
Langkah-langkah
menghindari resiko.
¾ Killing factor (internal dan eksternal) ¾ Dilakukan satu-per
satu
¾ Setelah analisa resiko, lakukan rencana pengelolaan resiko,
Ya Lanjutkan Tidak Abaikan
2. Apakah mungkin resiko/hambatan ini terjadi?
Ya=Lanjutkan Mungkin=Lanjutkan Tidak=Abaikan
3. Apakah orang di luar proyek akan menangani resiko/hambatan ini?
Tidak=Lanjutkan Mungkin=Lanjutkan Ya=Abaikan
4. Bisakah pelaksana proyek menangani resiko/hambatan ini?
Jika Ya: maka pelaksana harus mengalokasikan yaitu rencana
bagaimana menghindari resiko.
Jika Ya: maka pelaksana harus mengalokasikan sumberdaya dan mengintegrasikan kegiatan dalam rencana untuk menghindari resiko.
Jika Tidak: maka pelaksana proyek harus memonitor hambatan secara hati-hati karena bisa menjadi killing factor.
Jika Tidak: maka pelaksana proyek perlu merencanakan strategi implementasi alternatif untuk menghindari hambatan (membuat rencana penanganan resiko)