• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Aspek yang Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Aspek yang Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Aspek yang

Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor

Mengevaluasi

Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. 0 Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting dari soal yang

diberikan. 1

Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting, tetapi membuat

kesimpulan yang salah. 2

Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting serta membuat kesimpulan yang benar, tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan.

3

Menemukan dan mendeteksi hal-hal yang penting, serta membuat

kesimpulan yang benar, serta melakukan perhitungan yang benar. 4

Mengidentifikasi

Tidak menjawab, atau memberikan jawaban yang salah 0 Bisa menentukan fakta, data, dan konsep, tetapi belum bisa

menghubungkannya. 1

Bisa menentukan fakta, data, konsep dan bisa menghubungkan dan menyimpulkannya antara fakta, data, konsep yang didapat tetapi salah dalam melakukan perhitungan.

2

Bisa menentukan fakta, data, konsep dan bisa menghubungkan dan menyimpulkan antara fakta, data, konsep yang didapat dan benar dalam melakukan perhitungan

3

Bisa menentukan fakta, data, konsep dan bisa menghubungkan dan menyimpulkan antara fakta, data, konsep yang didapat dan benar dalam melakukan perhitungan serta menguji kebenaran dari jawaban

4

Menghubungkan

Tidak menjawab; atau memberikan jawaban yang salah 0 Bisa menemukan fakta, data, dan konsep tetapi belum bisa

menghubungkan antara fakta, data, konsep yang didapat. 1 Bisa menemukan fakta, data, dan konsep serta bisa

menghubungkan antara fakta, data, dan konsep, tetapi salah dalam perhitungannya

2 Bisa menemukan fakta, data, konsep dan bisa bisa

menghubungkannya, serta benar dalam melakukan perhitungannya. 3 Bisa menemukan fakta, data, konsep dan bisa bisa

menghubungkannya, serta benar dalam melakukan

perhitungannya, dan mengecek kebenaran hubungan yang terjadi

(2)

Aspek yang

Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor

Menganalisis

Tidak menjawab, atau memberikan jawaban yang salah. 0 Bisa menentukan informasi dari soal yang diberikan, tetapi

belum bisa memilih informasi yang penting 1 Bisa menentukan informasi dari soal yang diberikan, dan bisa

memilih informasi yang penting 2

Bisa menentukan informasi dari soal yang diberikan, bisa memilih informasi yang penting, dan memilih strategi yang benar dalam menyelesaikannya, tetapi melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan.

3 Bisa menentukan informasi dari soal yang diberikan, bisa

memilih informasi yang penting, serta memilih strategi yang benar dalam menyelesaikannya, dan benar dalam melakukan perhitungan.

4

Memecahkan Masalah

Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah 0 Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan

unsur) dengan benar tetapi model matematika yang dibuat salah

1

Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) dengan benar dan membuat model matematikanya dengan benar, tetapi penyelesaiannya salah.

2 Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan

unsur) dengan benar dan membuat model matematika dengan benar serta benar dalam penyelesaiannya.

3 Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan

unsur) membuat dan menyelesaikan model matematika dengan benar, dan mencek kebenaran jawaban yang diperolehnya.

(3)

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS

Jenjang/Mata Pelajaran : SMP/ Matematika

Pokok Bahasan : Persamaan Linier dan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas/Waktu : VIII/ 60 menit

Petunjuk :

1. Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan. 2. Bacalah dan kerjakanlah soal berikut ini dengan teliti, cepat dan tepat. 3. Boleh mengerjakan tidak sesuai nomor urut soal.

Soal

1.

Garis g melalui melalui titik pada gambar. Tentukanlah persamaan garis h yang tegak lurus dengan garis g dan melalui titik (-4,-3).

2. Diketahui garis p dengan persamaan 3y – 5x + 1 = 0. Tentukan persamaan garis a. yang sejajar garis p dan melalui titik (2,-1).

b. yang tegak lurus garis p dan melalui titik (3,-2).

3. Reza berumur 3 tahun lebih tua dari Gabi. Ayah mereka berumur dua kali jumlah umur mereka. Jumlah umur mereka bertiga adalah 63. Berapakah umur Gabi, Reza dan ayahnya.

4. Bila panjang sebuah persegi panjang ditambah 2 cm dan lebarnya ditambah 3 cm, maka persegi panjang tersebut menjadi suatu persegi. Bila panjang persegi panjang tersebut ditambah 3 cm dan lebarnya ditambah 2 cm maka luas persegipanjang tersebut bertambah 43 cm2. Berapakah panjang dan lebar persegipanjang mula-mula? 5. Diketahui titik A(2, 4), B(6,2), dan C(0,4). Titik D adalah titik tengah AC, titik E

(4)

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Aspek yang

Diukur Respon Siswa terhadap Soal atau Masalah Skor

Kepekaan (sensitivity)

Tidak menjawab atau salah mendeteksi pernyataan atau situasi

sehingga memberikan jawaban salah. 0

Salah mendeteksi pernyataan atau situasi, tetapi memberikan sedikit penjelasan yang mendukung penyelesaian. 1 Mendeteksi pernyataan atau situasi dengan benar, tetapi

memberikan jawaban yang salah atau tidak dapat dipahami. 2 Mendeteksi pernyataan atau situasi dengan benar tetapi memberikan

jawaban kurang lengkap. 3

Mendeteksi pernyataan atau situasi serta memberikan jawaban

dengan benar dan lengkap. 4

Elaborasi (elaboration)

Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. 0 Terdapat kesalahan dalam jawaban dan tidak disertai perincian. 1 Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi disertai perincian yang

kurang detil. 2

Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi disertai perincian yang rinci. 3 Memberi jawaban yang benar dan rinci. 4

Kelancaran (fluency)

Tidak menjawab atau memberikan ide yang tidak relevan. 0 Memberikan sebuah ide yang tidak relevan dengan pemecahan

masalah. 1

Memberikan sebuah ide yang relevan tapi penyelesaiannya salah. 2 Memberikan lebih dari satu ide yang relevan tetapi jawabannya

masih salah. 3

Memberikan lebih dari satu ide yang relevan dan penyelesaiannya

benar dan jelas. 4

Keluwesan (flexibility)

Tidak menjawab atau memberikan jawaban dengan satu cara atau lebih tetapi semua salah.

0

Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi memberikan jawaban yang salah.

1

Memberikan jawaban dengan satu cara, proses perhitungan dan hasilnya benar.

2

Memberikan jawaban lebih dari satu cara (beragam) tetapi hasilnya ada yang salah karena terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.

3 Memberikan jawaban lebih dari satu cara (beragam), proses

perhitungan dan hasilnya benar.

4

Keasliaan (originality)

Tidak menjawab atau memberi jawaban yang salah 0 Memberi jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat

dipahami

1

Memberi jawaban dengan caranya sendiri, proses perhitungan sudah terarah tetapi tidak seleasi.

2 Memberi jawaban dengan caranya sendiri tetapi terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan sehingga hasilnya salah.

3

Memberi jawaban dengan caranya sendiri, proses perhitungan dan hasilnya benar.

(5)

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

Jenjang/Mata Pelajaran : SMP/ Matematika

Pokok Bahasan : Persamaan Garis Lurus dan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

Kelas/Waktu : VIII/ 80 menit Petunjuk :

1. Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan. 2. Baca dan kerjakan semua soal berikut ini dengan teliti, cepat, dan tepat. 3. Boleh mengerjakan tidak sesuai nomor urut soal.

Soal

1. Sebuah bilangan asli yang terdiri atas dua angka sama dengan 7 kali jumlah angka-angkanya. Jika kedua angka tersebut ditukar letaknya maka akan diperoleh bilangan baru yang nilainya 18 lebih dari jumlah angka-angkanya. Tentukanlah bilangan yang dimaksud dengan lebih dari satu cara?

2. Tentukan persamaan garis lurus pada gambar berikut dengan berbagai cara (minimal 2)!

3. Persamaan garis g membentuk segitiga siku-siku dengan sumbu-sumbu koordinat dan mempunyai luas 32 satuan luas. Jika garis g melalui titik (4,0), maka tentukan persamaan garis g tersebut!

4. Bila pembilang dan penyebut sebuah pecahan masing-masing dikurangi 5, maka pecahan itu menjadi

2 1

, Bila pembilang dan penyebut masing-masing ditambah 1

maka pecahan itu menjadi 3 2

. Berapakah pecahan yang dimaksud?

p q

Y

(6)

KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

1. Mengidentifikasi Diketahui

Garis g melalui titik (3,4) dan (–1,2) Garis g tegak lurus dengan garis h Garis h melalui titik (–4,–3) Ditanya : persamaan garis h Jawab:

Menentukan gradien garis g yang melalui titik (3,4) dan (–1,2) gradien garis g yang melalui titik (3,4) dan (–1,2) adalah

Menentukan garis h melalui titik (–4,–3), dimana gradiennya tegak lurus dengan

garis g

persamaan garis h melalui titik (–4,–3)

Karena garis g tegak lurus dengan garis h maka mg .mh= –1

Persamaan garis yang sejajar dengan garis p dan melalui (2,–1)

Persamaan garis yang tegak lurus dengan garis p dan melalui (3,–2)

Jawab

Misal persamaan garis yang melalui (2,–1) dan sejajar garis p adalah

y = mx + c

(7)

–1 = m.2 + c

Jadi persamaan garis yang sejajar dengan garis p, dan melalui (2,–1) adalah

y =

3. Pemecahan masalah

Diket :

Usia Reza 3 tahun lebih tua dari Gabi

Ayah mereka berumur dua kali jumlah umur mereka

Jumlah umur Gabi,Reza, dan Ayah adalah 63

Ditanya :

Berapa Umur Gabi?

Jawab :

Tahap Membuat rencana penyelesaian masalah

Misalkan

Umur Gabi = x

Usia Reza 3 tahun lebih tua dari Gabi

(8)

Tahap melaksanakan penyelesaian masalah

Ayah mereka berumur dua kali jumlah umur mereka Artinya

Umur ayah adalah 2 ( x + x + 3 )= 2 (2x + 3) Jumlah umur Gabi,Reza, dan Ayah adalah 63 Artinya

x +( x + 3) + 2 (2x + 3 ) = 63 maka x + x +3 + 2 (2x + 3) = 63 6x + 9 = 63

6x = 63- 9 6x = 54 x = 54/6 x = 9

Jadi Umur Gabi 9 tahun

Umur Reza x +3 = 9 + 3 =12 tahun

Umur Ayah 2 ( 2x + 3) = 2(2.9 +3)=2(18 +3) = 2.21 = 42 tahun Tahap memeriksa hasil penyelesaian masalah

Jumlah umur Gabi,Reza, dan Ayah adalah 9 + 12 + 42 = 63 Umur Reza 3 tahun lebih tua dari Gabi, maka 9 + 3 =12 4. Menganalisis

Diket : Sebuah persegi panjang.

Bila panjang ditambah 2 cm dan lebarnya ditambah 3 cm, maka empat persegi tersebut menjadi persegi.

Bila panjang ditambah 3 cm dan lebarnya ditambah 2 cm, maka luas empat persegi tersebut bertambah 43 cm.

Ditanya :

Panjang dan lebar persegi panjang tersebut. Misal panjang persegipanjang tersebut adalah p. Dan lebar persegipanjang tersebut adalah l.

(9)

Bila panjang ditambah 3 cm dan lebarnya ditambah 2 cm, maka luas empat persegi tersebut bertambah 43 cm2.

Jawab:

Bila panjang ditambah 2 cm dan lebarnya ditambah 3 cm, maka persegipanjang tersebut menjadi persegi.

Artinya p + 2 dan l + 3, maka empat persegi tersebut menjadi persegi. Artinya p +2 = l + 3

p = l + 1

Bila panjang ditambah 3 cm dan lebarnya ditambah 2 cm, maka luas empat persegi tersebut bertambah 43 cm2.

Artinya :

( p + 3 ) ( l + 2 ) = p l + 43 pl + 2p +3l + 6 = pl + 43 2p + 3l = 37

2(l +1) + 3l = 37 5l = 35

l = 7

p = l + 1 = 8

Panjang dan lebar persegi panjang tersebut adalah 8 dan 7. Memeriksa hasil penyelesaian masalah

Karena panjang dan lebar persegi panjang tersebut adalah 8 dan 7, maka bila ditambah panjangnya 2 cm dan lebarnya 3 cm menjadi 8 +2 =10, 7 +3 =10, hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebarnya adalah sama

Bila ditambah panjangnya 3 cm dan lebarnya 2 cm menjadi 8 +3 =11, 7 +2 = 9 11 .9 = 8.7 + 43 = 56 + 43 = 99

(10)

KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

1. Originality Diketahui

Sebuah bilangan asli yang terdiri dari dua angka.

Nilai bilangan tersebut sama dengan tujuh kali besar jumlah angka-angkanya. Bila bilangan tersebut bertukar tempat, maka bilangan tersebut 18 lebihnya dari jumlah angka-angkanya.

Ditanya : berapakah bilangan tersebut? Jawab.

Karena bilangan tersebut terdiri dari dua angka, dan nilainya tujuh kali besar jumlah angka-angkanya, maka bilangan tersebut adalah kelipatan 7.

Jadi kemungkinan bilangan tersebut adalah 14, 21, 28, 35, 42, 49, 56, 63, 70, 77, 84, 91, dan 98.

Karena bilangan tersebut sama dengan tujuh kali jumlah angka-angkanya, maka kemungkinannya adalah 21, 42, 63, sebab

21 = 7(2 + 1) 42 = 7(4 + 2) 63 = 7(6 +3)

Bila angka-angka pada bilangan tersebut bertukar letaknya, maka bilangan tersebut akan menjadi 12, 24, 36.

Karena bila bilangan tersebut bertukar letaknya, maka bilangan tersebut 18 lebihnya dari jumlah angka-angkanya.

Jadi kemungkinan bilangan tersebut adalah 24, 36

Diantara kedua bilangan ini, yang benar adalah 24, sebab 36 ≠ 18 + (3 + 6), sedangkan

24 = 18 + (2 + 4) = 24

Jadi bilangan tersebut adalah 42 Cara lain:

Karena bilangan tersebut adalah bilangan asli yang terdiri dari dua angka, maka misalkan bilangan tersebut adalah xy.

(11)

Karena xy bilangan puluhan maka, 10x + y = 7(x +y)

10x + y = 7x + 7y 3x = 6y

x = 2y

Karena bila bilangan tersebut bertukar tempat, maka bilangan tersebut 18 lebihnya dari jumlah angka-angkanya, maka

yx = 18 + x + y 10y + x = 18 + x + y 9y = 18

y = 2 akibatnya x = 2y = 2.2 = 4

Jadi bilangan tersebut adalah 42 2. Sensitivity dan flexibility

Diketahui

Garis memotong sumbu X pada absis p, dan memotong sumbu Y pada ordinat q Ditanya: persamaan garis tersebut?

Jawab. Cara 1

Garis memotong sumbu X pada absis p, dan memotong sumbu Y pada ordinat q Akibatnya gradien garis tersebut adalah

X p

(12)

Karena garis tersebut miring ke kiri maka gradiennya menjadi – , dan persamaan garisnya y = – x + c

Karena garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka persamaaan garisnya menjadi y = – x + q

Cara 2

Misalkan persamaan garis tersebut adalah y = mx + c

Garis memotong sumbu X pada absis p, maka titik potongnya adalah (p,0) Garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka titik potongnya adalah (0,q) Karena titik (p,0) dan (0,q) terletak pada garis y = mx + c, maka

0 = mp + q

m = – ………(1)

dan

q = m.0 + c

c = q ………(2)

dengan mensubstitusikan (1) dan (2) ke y = mx + c , maka didapat y = – x + q

Jadi persamaan garis tersebut adalah y = – x + q Cara 3

Garis memotong sumbu X pada absis p, maka titik potongnya adalah (p,0) Garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka titik potongnya adalah (0,q) Karena titik (p,0) dan (0,q) terletak pada garis, maka gradiennya adalah

= –

Persamaan garis melalui titik (p,0) dengan gradien

adalah

y – 0 = – (xp)

y = – x + q

(13)

Cara 4

Garis memotong sumbu X pada absis p, maka titik potongnya adalah (p,0) Garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka titik potongnya adalah (0,q) Karena titik (p,0) dan (0,q) terletak pada garis, maka gradiennya adalah

= –

Persamaan garis melalui titik (0,q) dengan gradien

adalah

y – q = – (x – 0)

y = – x + q

Jadi persamaan garis tersebut adalah y = – x + q Cara 5

Garis memotong sumbu X pada absis p, maka titik potongnya adalah (p,0) Garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka titik potongnya adalah (0,q) Karena titik (p,0) dan (0,q) terletak pada garis, maka persamaan garisnya adalah

yq = – x y = – x + q

Jadi persamaan garis tersebut adalah y = – x + q Cara 6

Garis memotong sumbu X pada absis p, maka titik potongnya adalah (p,0) Garis memotong sumbu Y pada ordinat q, maka titik potongnya adalah (0,q) Karena titik (p,0) dan (0,q) terletak pada garis, maka persamaan garisnya adalah

(14)

Jadi persamaan garis tersebut adalah y = – x + q 3. Elaborasi(elaboration)

Diketahui

Persamaan garis g membentuk segitiga siku-siku dengan sumbu koordinat Luas segitiga 32 satuan

Salah satu titik sudut segitiga adalah (4,0) Ditanya : persamaan garis g

Garis g memotong sumbu X pada titik A (4,0). Misal garis g memotong sumbu Y pada titik B (0,y) atau B' (0,–y)

Berarti panjang OB = OB' = y dan OA = 4 Maka luas segi tiga AOB = ½ . 4 . y

Karena luas segitiga AOB = 32 maka ½ . 4 . y = 32

y = 16

Jadi titik A (4,0), titik B (0,16), B'(0,–16) Jika titik A (4,0) dan titik B (0,16), maka

mAB = 4

4 0

0

16 =

− −

Jadi persamaan garis g adalah y -16 = –4 (x - 0)

y = –4x +16

atau jika memakai rumus persamaan garis melalui dua titik A (4,0) dan titik B (0,16),

maka

4(y – 16) = –16x

y – 16 = – 4x

y = -4x +16

Cara lain

Jika titik A (4,0) dan titik B (0, –16), maka

mAB = 4

4 0

0

16 =

(15)

Jadi persamaan garis g adalah y –(–16) = 4 (x – 0) y + 16 = 4x

y = 4x – 16

atau jika memakai rumus persamaan garis melalui dua titik A (4,0) dan titik B (0,– 16), maka

y + 16 = 4x y = 4x – 16

4. Kelancaran (fluency) Diket :

Suatu pecahan , bila pembilang dan penyebut dikurangi 5 maka pecahan tsb adalah

2 1

, bila pembilang dan penyebut ditambah 1, maka pecahan tersebut adalah 3 2

Ditanya :

Tentukanlah pecahan tersebut

Jawab:

Misalkan pecahan tersebut adalah

y x

Bila pembilang dan penyebut dikurangi 5 maka pecahan tsb adalah 2 1

Bila pembilang dan penyebut ditambah 1, maka pecahan tersebut adalah 3 2

Bila pembilang dan penyebut dikurangi 5 maka pecahan tsb adalah 2

(16)

Artinya

Jadi pecahan tersebut adalah 17 11

memeriksa hasil penyelesaian

Bila pembilang dan penyebut dikurangi 5, maka

2

Bila pembilang dan penyebut ditambah 1, maka

Referensi

Dokumen terkait

Untuk data kuantitatif deskriptif dan data kualitatif, data yang dianalisa adalah data hasil angket skala sikap, observasi, jurnal dan wawancara, bertujuan untuk

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui instrumen tes dan analisis data yang

Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dan dianalisis serta dilakukan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis pada

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diambil beberapa simpulan mengenai kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep barisan dan deret, yaitu: 1) siswa dengan kemampuan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dan dianalisis serta dilakukan pengujian hipotesis, ternyata kemampuan berfikir kritis matematis siswa pada siswa yang

Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Skor/Poin Deskriptor 5 • Semua konsep jelas, benar dan spesifik • Semua uraian jawaban jelas, benar dan spesifik, terdapat alasan

Pendekatan problem posing yang melibatkan langkah-langkah seperti menciptakan situasi matematika, merumuskan pertanyaan matematika, menyelesaikan soal matematika dan menerapkan konsep

Pada tahap membuat hubungan logis diantara konsep dan fakta yang berbeda, siswa belum mampu merencanakan penyelesaian soal yang diberikan dan ketika melakukan proses wawancara siswa