• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD) 5 (LIMA) TAHUNAN KOTA MATARAM PERIODE 2011-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD) 5 (LIMA) TAHUNAN KOTA MATARAM PERIODE 2011-2015"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

KUISIONER

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)

5 (LIMA) TAHUNAN KOTA MATARAM PERIODE 2011-2015

A. URUSAN DESENTRALISASI

I. Prioritas Urusan Wajib yang Dilaksanakan

1. Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Kota Mataram adalah

- Bidang Urusan Pemerintahan Wajib yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

adalah Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

2. Dalam melaksanakan urusan wajib selama periode 2011-2015, dijelaskan bahwa:

a. Rincian program yang dilaksanakan berdasarkan DPA dan DPPA Tahun Anggaran 2011-2015

adalah sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran (2011-2015)

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur (2011-2015)

3. Program peningkatan disiplin aparatur (2011-2015)

4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

(2011-2015)

5. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (2015)

6. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan (2011-2015)

7. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal (2011-2015)

8. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan (2013-2015)

(2)

2

b. Rincian alokasi dan realisasi anggaran (% fisik & % keuangan) selama periode 2011-2015,

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

NO TAHUN

5. 2015 10.750.409.079 10.567.957.639 98,30 103,23

c. Capaian indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen RPJMD, renstra dan renja

SKPD, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

N

O INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

1. Persentase potensi gangguan ketentraman dan 3. Persentase petugas Pol PP

yang telah mendapatkan Diklat

gangguan keamanan per tahun / 10.000 penduduk

- - 194 Kali 169 Kali 194 Kali 169 Kali 194 Kali 182 kali 194 Kali 185 Kali

6. Jumlah konflik vertical dan konflik horizontal yang terjadi dalam satu tahun

- - - - 48

yang dapat diselesaikan/ jumlah Perda yang ditetapkan pada tahun berkenaan x 100

(3)

3

3. Berdasarkan Pasal 8 Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi

Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram, dalam penyelenggaraan urusan wajib, tingkat

pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

N

4. Dukungan personalia pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram periode 31 Desember 2015

dalam penyelenggaraan urusan wajib dapat dilihat pada tabel berikut :

Jum Peg

Kualifikasi pendidikan

Pangkat dan golongan Pejabat struktural Pejabat fungsional

(4)

4

5. Dalam penyelenggaraan program dan kegiatan selama periode 2011-2015, ada beberapa

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga sangat

berpengaruh pada upaya pencapaian target indicator kinerja daerah pada level outcome/hasil.

Beberapa permasalahan dan bagaimana solusinya dapat dilihat pada table berikut ini :

NO. PERMASALAHAN SOLUSI

1. Masih kurangnya jumlah personil anggota

Satuan Polisi Pamong Praja, akibatnya

pelaksanaan tugas berjalan kurang optimal.

-Penambahan personil/anggota Sat Pol PP

segera kiranya dapat dipenuhi oleh BKD.

2. Kualitas SDM aparatur masih harus

ditingkatkan karna sebagian belum mengikuti

diklat Teknis Pol PP dan Diklat Penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS) baik Pejabat

maupun Staf/Anggota

- Mengoptimalkan Sumber Daya yang ada dan

merencanakan serta menganggarkan

bimbingan teknis untuk penyegaran PPNS

Kota Mataram secara bertahap

meningkatkan dukungan sarana dan

prasarana

3. Belum optimalnya tugas penegakan perda

karena kendala koordinasi dan minimnya

sinergitas instansi terkait untuk melibatkan

Pol PP dan terbatasnya serta masih

tersebarnya PPNS diberbagai instansi

(SKPD) sehingga sulit dimobilisasi untuk

menyidik pelanggaran perda

-Penambahan personil/anggota Sat Pol PP

segera kiranya dapat dipenuhi oleh BKD

- Mengoptimalkan Sumber Daya yang ada dan

merencanakan serta menganggarkan

bimbingan teknis untuk penyegaran PPNS

Kota Mataram secara bertahap meningkatkan

dukungan sarana dan prasarana

-Meningkatkan sinergitas dengan SKPD

dalam sosialisasi Perundang-undangan

Daerah yang terkait langsung dengan program

SKPD yang bersangkutan.

- Meningkatkan Koordinasi dalam

penyelenggaraan Trantibum secara lebih

intens dengan instansi terkait dan seluruh

unsur masyarakat.

- Melakukan koordinasi dengan Korwas PPNS

POLRES Mataram bagi upaya pembinaan dan

pemberdayaan PPNS

4. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang

operasional

-Perlu adanya penambahan sarana dan

prasarana penunjang untuk kelancaran

(5)

5

6. Program dan kegiatan unggulan dalam penyelenggaraan urusan wajib pada Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Mataram selama periode 2011-2015? Termasuk ke dalam bidang program unggulan

manakah program tersebut jika dikaitkan dengan 3 (tiga) program unggulan Pemerintah Kota

Mataram? Bagaimana tingkat pencapaiannya? Apakah ada kendala/permasalahan yang dihadapi

dalam pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dan bagaimana solusi yang ditempuh untuk

mengatasi permasalahan?

1. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Program ini termasuk program unggulan di bidang urusan Pemerintahan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri.

Kegiatan peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan dengan tingkat capaian sampai

dengan akhir periode Desember 2015 adalah sebesar 99.49%.

2. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal

Kegiatan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal dengan tingkat

capaian sampai dengan akhir periode Desember 2015 adalah sebesar 87,22 %.

3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Program ini termasuk program unggulan di bidang urusan Pemerintahan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri.

Kegiatan program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dengan

tingkat capaian sampai akhir periode Desember 2015 sebesar 99,50 %.

4. Program penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

Kegiatan Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah dengan tingkat capaian sampai akhir

periode Desember 2015 sebesar 96,49 %.

B. TUGAS PEMBANTUAN

I. Tugas Pembantuan yang Diterima

- Tidak Ada

II. Tugas Pembantuan yang Diberikan

- Tidak Ada

C. TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

I. Kerjasama Antar Daerah

- Tidak Ada

II. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

(6)

6

III. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah

Selama periode 2011-2015, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram melaksanakan koordinasi

dengan instansi vertikal di Daerah

a. Dasar hukum (untuk kegiatan yang telah di SK kan)

1. Dasar Hukum kegiatan yang telah di SK kan Pada Tahun 2012

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 374/IV/2012 tentang Pembentukan Tim Pembinaan, Pemantau dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat

di Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 376/IV/2012 tentang Tim Koordinasi Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 377/IV/2012 tentang Pembentukan Tim Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum

2. Dasar Hukum kegiatan yang telah di SK kan pada Tahun 2013

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 26/I/2013 tentang pembentukan tim operasional penegakan peraturan daerah (Yustisi) Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 27/I/2013 tentang tim pengarah penegakan peraturan daerah Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 161/II/2013 tentang pembentukan tim pembinaan, pemantau dan informasi gejala-gejala gangguan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat serta perlindungan masyarakat Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 821/IX/2013 tentang pembentukan tim pengamanan terpadu ex pelabuhan pantai ampenan

3. Dasar Hukum kegiatan yang telah di SK kan pada Tahun 2014

 Keputusan Walikota Mataram Nomor : 144/II/2014 tentang Pembentukan Tim Terpadu dan Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda

Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 145/II/2014 tentang Pembentukan Tim Operasional Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 244/III/2014 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 245/III/2014 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kota Mataram

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 247/III/2014 tentang Pembentukan Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014

(7)

7  Keputusan Walikota Mataram Nomor 249/III/2014 tentang Pembentukan Tim Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan

Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014

4. Dasar Hukum kegiatan yang telah di SK kan pada Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 255/II/2015 tentang Pembentukan Tim Patroli Wilayah dengan Instansi Terkait Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 256/II/2015 tentang Pembentukan Tim Pengarah

Operasional Pengaturan, Penjagaan, dan Pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 257/II/2015 tentang Pembentukan Tim Terpadu dan Pelaksana Pemeriksaan, Penyidikan, dan Pemberkasan Kasus-Kasus Pelanggaran

Peraturan Daerah Kota Mataram Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 258/II/2015 tentang Pembentukan Tim Anggota Penyidik Pegawai Negeri Sipil Pelaksana Penegak Peraturan Daerah, Peraturan Walikota

dan Keputusan Walikota Mataram Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 259/II/2015 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembinaan Sistem Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 260/II/2015 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembinaan, Pemantau dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketertiban Umum,

Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Tahun 2015

 Keputusan Walikota Mataram Nomor 1005/X/2015 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun

2015 di Kota Mataram

b. Forum koordinasi

1. Pada Tahun 2012 Forum Koordinasi Pimpinan Daerah selaku Pembina dalam Tim Koordinasi

Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kota Mataram dan Tim Pembinaan, Pemantau

dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Kota

Mataram.

2. Pada Tahun 2103 Forum Koordinasi Pimpinan Daerah selaku pembina dalam tim koordinasi

penegakan perda di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat, tim koordinasi gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Kota

Mataram dan tim pembinaan, pemantau dan informasi gejala-gejala gangguan ketentraman dan

ketertiban masyarakat di Kota Mataram dan tim pengamanan terpadu ex pelabuhan pantai

ampenan.

3. Pada Tahun 2014 forum Koordinasi Pimpinan Daerah selaku Pengarah Tim Terpadu

(8)

8 Peraturan Daerah (Yustisi), Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif dan

Pemilihan Umum Presiden, Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap

gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Tim Pembina, Pemantau dan

Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan

Masyarakat.

c. Materi koordinasi

Dalam rangka lebih meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat sebagai upaya untuk

menegakkan Perda dan memberikan perlindungan kepada masyarakat di kota mataram.

d. Instansi vertikal yang terlibat

a. Pengadilan Negeri Mataram

b. Kejaksaan Negeri Mataram

c. Polres Mataram

d. Polsek se-Kota Mataram

e. Dandim 1606 Lombok Barat

f. Danramil se-Kota Mataram

g. Balai POM Mataram

h. Koramil Ampenan

i. Babinmaspol

e. Sumber dan jumlah anggaran :

1. Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram melalui DPA Satuan Kerja

Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2012 terdiri dari:

 Pembentukan Tim Pembinaan, Pemantau dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketentraman dan ketertiban Masyarakat di Kota Mataram sejumlah Rp. 90.300.000

 Pemberian Honor Tim Koordinasi Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kota Mataram sejumlah Rp. 57.300.000,-

 Pembentukan Tim Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum sejumlah Rp.60.900.000,-

2. Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram melalui DPA Satuan Kerja

Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2013 terdiri dari :

 Pembentukan Tim Operasional Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram sejumlah Rp.15.000.000

 Pembentukan Tim Pengarah Penegakan Peraturan Daerah Kota Mataram sejumlah 21.150.000

 Pembentukan Tim Pembinaan, Pemantauan dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat di Kota Mataram sejumlah Rp. 55.350.000

 Pembentukan Tim Pengamanan Terpadu EX Pelabuhan Pantai Ampenan sejumlah 63.750.000,- dan Tim Pelaksana Pengamanan Terpadu EX Pelabuhan Ampenan sejumlah

(9)

9 3. Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram melalui DPA Satuan Kerja

Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2014 terdiri dari :

 Pembentukan Tim Terpadu dan Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

75.300.000

 Pembentukan Tim Operasional Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 5.000.000

 Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kota

Mataram dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 10.075.000

 Pembentukan Tim Koordinasi Pengamanan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kota Mataram dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 10.075.000

 Pembentukan Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014 dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 23.700.000

 Pembentukan Tim Pengamanan Terpadu Eks Pelabuhan Pantai Ampenan Tahun 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 36.300.000

 Pembentukan Tim Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014 dengan

jumlah anggaran sebesar Rp. 65.400.000

4. Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram melalui DPA Satuan Kerja

Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2015 terdiri dari :

 Pembentukan Tim Terpadu dan Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

81.000.000

 Pembentukan Tim Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2015 dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 24.800.000

 Pembentukan Tim Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2015 dengan

jumlah anggaran sebesar Rp. 491.400.000

f. Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan

1. Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan pada tahun 2012 adalah :

 Tim Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum selama 9 (sembilan) bulan.

(10)

10  Tim Pembinaan, Pemantau dan Informasi Gejala-Gejala Gangguan Ketentraman dan

Ketertiban Masyarakat di Kota Mataram selama 9 (sembilan) bulan.

2. Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan pada tahun 2013 adalah :

 Tim pengarah penegakan peraturan daerah Kota Mataram selama 3 kegiatan

 Tim operasional penegakan peraturan daerah (Yustisi) Kota Mataram selama 3 Kegiatan

 Tim pembinaan, pemantauan dan informasi gejala-gejala gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kota Mataram selama 9 (sembilan) bulan

 Tim pengawasan dan pengendalian di bidang ketentraman dan ketertiban umum selama 9 (sembilan) bulan.

 Tim koordinasi gangguan ketentraman dan ketertiban umum Kota Mataram 9 (sembilan) bulan.

 Tim pengamanan dan pelaksana terpadu EX Pelabuhan Pantai Ampenan selama 6 (enam) bulan.

3. Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan pada tahun 2014 adalah :

 Kegiatan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram sebanyak 12 bulan

 Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram sebanyak 1 kegiatan

 Kegiatan Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kota Mataram sebanyak 1 kegiatan

 Pengamanan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kota Mataram sebanyak 1 kegiatan

 Kegiatan Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014 sebanyak 4 kegiatan

 Kegiatan Pengamanan Terpadu Eks Pelabuhan Pantai Ampenan Tahun 2014 sebanyak 6

bulan

 Kegiatan Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2014

sebanyak 12 bulan

4. Jumlah kegiatan koordinasi yang diselenggarakan pada tahun 2015 adalah :

 Kegiatan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram sebanyak 12 bulan

 Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah (Yustisi) Kota Mataram sebanyak 1 kegiatan

 Kegiatan Pengamanan Pilkada Kota Mataram Tahun 2015 di Kota Mataram sebanyak 1 kegiatan

 Kegiatan Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terhadap Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Kota Mataram Tahun 2015 sebanyak 4 kegiatan

 Kegiatan Pembina, Pemantau dan Informasi Gejala Gangguan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram Tahun 2015

(11)

11

g. Hasil dan manfaat koordinasi

Terciptanya Sinergitas/Kesepahaman di lapangan terutama dalam mengantisipasi Isu/Aksi Sporadik

Masyarakat guna menciptakan Kondusifitas Daerah melalui Akselerasi/Percepatan penanganan

gejala-gejala gangguan ketentaraman dan ketertiban masyarakat di Kota Mataram.

h. Tindak lanjut koordinasi

 Penanganan bersama aksi-aksi masyarakat dan dampaknya

 Koordinasi berkelanjutan dalam informasi dan data

IV. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

Selama periode 2011-2015, berkaitan dengan bencana dan penanggulangannya, Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Mataram berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kota

Mataram ikut melaksanakan kegiatan pengamanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan

bencana. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :

a. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya setiap tahunnya selama periode 2011-2015

1. Pada Tahun Anggaran 2012, berkaitan dengan bencana, Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram ikut terlibat dalam upaya pengamanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan

bencana, dimana dalam setiap pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

menurunkan 1 regu atau 12 orang anggota Sat Pol PP yang dipimpin oleh Komandan Regu.

Pada tahun 2012 Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram mengamankan sedikitnya

17 bencana yang terjadi diwilayah Kota Mataram diantaranya adalah pengamanan bencana

banjir, pohon tumbang dan kebakaran.

2. Pada Tahun Anggaran 2013, berkaitan dengan bencana, Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram ikut terlibat dalam upaya pengamanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan

bencana, dimana dalam setiap pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

menurunkan 1 regu atau 12 orang anggota Sat Pol PP yang dipimpin oleh Komandan Regu.

Pada tahun 2013 Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram mengamankan sedikitnya

18 bencana yang terjadi diwilayah Kota Mataram diantaranya adalah pengamanan bencana

banjir, pohon tumbang dan kebakaran.

3. Pada tahun 2014 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram ikut terlibat dalam upaya

pengamanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana, dimana dalam setiap

penanggulangan bencana Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menurunkan 1 regu atau

12 orang anggota Sat Pol PP yang dipimpin oleh Komandan Regu. Bencana yang terjadi pada

tahun 2014 sebanyak 21 kasus diantaranya adalah kebakaran sebanyak 11 kasus, banjir

sebanyak 1 kasus, gelombang pasang sebanyak 3 kasus, pohon tumbang sebanyak 6 kasus.

Bencana kebakaran yang melanda wilayah Kota Mataram di sebakkan karna arus pendek

sehingga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kehilangan harta benda. Selain kebakaran,

banjir, gelombang pasang dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa wilayah Kota Mataram.

4. Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram ikut terlibat dalam upaya

(12)

12 penanggulangan bencana Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menurunkan 1 regu atau

12 orang anggota Sat Pol PP yang dipimpin oleh Komandan Regu. Bencana yang terjadi pada

tahun 2015 sebanyak 15 kasus diantaranya adalah kebakaran sebanyak 8 kasus, banjir

sebanyak 3 kasus, gelombang pasang sebanyak 1 kasus, pohon tumbang sebanyak 3 kasus.

Bencana kebakaran yang melanda wilayah Kota Mataram di sebabkan karena arus pendek

sehingga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kehilangan harta benda. Selain kebakaran,

banjir, gelombang pasang dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa wilayah Kota Mataram.

b. Status Bencana

Status Bencana yang terjadi di wilayah Kota Mataram selama 2015 digolongkan status bencana

regional yang lingkup dampaknya pada tingkat kelurahan dan kecamatan.

c. Sumber Anggaran

1. Pada Tahun 2012 Sumber Anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 9.990.000

2. Pada Tahun 2013 Sumber Anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 35.000.000

3. Pada Tahun 2014 Sumber Anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 20.000.000

4. Pada Tahun 2015 Sumber Anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 50.000.000

d. Antisipasi Daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana

Langkah antisipasi dan kesiapsiagaan aparat Satuan Polisi Pamong Praja terhadap bencana perlu

disiapkan. Langkah-langkah antisipasi yang yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram antara lain sebagai berikut :

a. Memaksimalkan koordinasi dengan instasi terkait yaitu dengan Badan Penanggulangan Bencana

Alam Daerah Kota Mataram.

b. Melakukan pembinaan-pembinaan terhadap upaya mitigasi bencana alam bagi masyarakat yang

termasuk dalam daerah rawan bencana serta memberi informasi dan sosialisasi tentang bahaya

terjadinya bencana.

c. Meningkatkan intensitas pemantauan dan penyebarluasan informasi bencana oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah.

d. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan guna meminimalisir

terjadinya banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh pengrusakan dan penggundulan

lingkungan.

(13)

13 f. Pembuatan Regu Tanggap Darurat, maupun pelatihan penanggulangan bencana/Gladi Posko /

Lapangan Bencana.

g. Mengoptimalkan potensi masyarakat dalam mitigasi dan penanggulangan bencana.

h. Memantau dan mengantisipasi seluruh kejadian bencana di Kota Mataram.

e. Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi

Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi yaitu : Becana banjir, pohon tumbang yang disebabkan

angin kencang dan tanah longsor.

V. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum

Selama periode 2011-2015, berkaitan dengan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

beragam kejadian yang terjadi di wilayah Kota mataram diantaranya adalah konflik yang berbasi SARA,

anarkisme, pencurian, penganiayaan sehingga meresahkan masyarakat di wilayah Kota Mataram.

a. Gangguan yang terjadi

1. Pada Tahun 2012, gangguan yang disebabkan oleh Konflik yang berbasis SARA, anarkisme

bahkan separatisme yang terjadi di wilayah Kota Mataram sebanyak 3 kasus diantaranya adalah

tawuran antar warga getap dan seganteng cakranegara, perkelahian antar warga gapuk dengan

warga otak desa kecamatan selaparang, perkelahian antar warga topati dengan warga karang

waates karang mas-mas cakranegara. Untuk gangguan-gangguan lain seperti pencurian,

curanmor, copet/jambret, penganiayaan frekwensinya sangat menonjol sehingga sangat

meresahkan masyarakat di wilayah Kota Mataram.

Adapun laporan Kamtibmas Satlinmas pada tahun 2012 dapat dilihat pada data berikut ini :

1. Pencurian : kasus

2. Curanmor : kasus

3. Copet/jambret : kasus

4. Penganiayaan : kasus

2. Pada Tahun 2013, gangguan yang disebabkan oleh Konflik yang berbasis SARA, anarkisme

bahkan separatisme yang terjadi di wilayah Kota Mataram sebanyak 7 kasus diantaranya adalah

keributan warga pejeruk/karang baru yang disebabkan kesalahpahaman antar anak muda yang

terjadi pada tanggal 07 Februari 2013, perkelahian antar dua kelompok warga yang mana

penyebabnya karna adat nyongkolan antara warga jeringgo dan warga gerimak yang terjadi pada

tanggal 3 Maret 2013, perkelahian antara 2 orang warga diperumahan permata indah selagalas

yang terjadi pada tanggal 23 Juni 2013, perkelahian antara warga Pandan alas dan Tohpati yang

terjadi pada tanggal 25 Mei 2013, perkelahian antara warga seganteng dan getap yang terjadi

pada tanggal 22 September 2013, perkelahian antar warga mapak dan mapak reong yang terjadi

pada tanggal 2 Desember 2013, perkelahian yang terjadi antar 2 orang warga karang sukun yang

mengakibatkan keresahan masyarakat yang terjadi pada tanggal 12 Desember 2013.

Untuk gangguan-gangguan lain seperti pencurian, curanmor, copet/jambret, penganiayaan

frekwensinya sangat menonjol sehingga sangat meresahkan masyarakat di wilayah Kota

(14)

14 Adapun laporan Kamtibmas Satlinmas pada tahun 2013 dapat dilihat pada data berikut ini :

1. Pencurian : 345 kasus

2. Curanmor : 1005 kasus

3. Copet/jambret : 87 kasus

4. Penganiayaan : 128 kasus

3. Pada Tahun 2014, gangguan yang disebabkan oleh Konflik yang berbasis SARA, anarkisme

bahkan separatisme tidak terjadi di wilayah Kota Mataram. Untuk gangguan-gangguan lain

seperti pencurian, curanmor, copet/jambret, penganiayaan frekwensinya sangat menonjol

sehingga sangat meresahkan masyarakat di wilayah Kota Mataram.

Adapun laporan Kamtibmas Satlinmas pada tahun 2014 dapat dilihat pada data berikut ini :

1. Pencurian : 313 kasus

2. Curanmor : 681 kasus

3. Copet/jambret : 62 kasus

4. Penganiayaan : 105 kasus

4. Pada Tahun 2015, gangguan yang disebabkan oleh Konflik yang berbasis SARA, anarkisme

bahkan separatisme tidak terjadi di wilayah Kota Mataram. Untuk gangguan-gangguan lain

seperti pencurian, curanmor, copet/jambret, penganiayaan frekwensinya sangat menonjol

sehingga sangat meresahkan masyarakat di wilayah Kota Mataram.

Adapun laporan Kamtibmas Satlinmas pada tahun 2015 dapat dilihat pada data berikut ini :

1. Pencurian : 250 kasus

2. Curanmor : 550 kasus

3. Copet/jambret : 75 kasus

4. Penganiayaan : 90 kasus

b. Penanggulangannya

Upaya penanggulangan yang dilakukan dalam menangani masalah ketentraman dan ketertiban

umum di wilayah Kota Mataram adalah :

1. Koordinasi dengan aparat pengamanan terkait dalam rangka koordinasi pembina wilayah yang

dilaksanakan setiap bulan yang terdiri dari anggota forum koordinasi pimpinan umat beragama.

2. Penyiapan SDM yang memiliki kapasitas yang memadai melaluipelatihan pengendalian

keamanan dan kenyamanan lingkungan.

3. Membangun forum-forum diskusi.

4. Melakukan tindakan sesuai aturan/regulasi dalam rangka supremasi hokum secara tegas dan

konsisten.

5. Melakukan penyuluhan Perda di bidang ketentraman dan ketertiban umum

6. Melakukan fasilitasi pembinaan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum bagi lembaga

kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat keamanan, di tingkat kelurahan dan

(15)

15 7. Melaksanakan fasilitasi kegiatan monitoring di wilayah sebagai langkah antisipatif terhadap

gangguan ketentraman dan ketertiban yang mungkin bias terjadi.

8. Melaksanakan aktifitas patrol wilayah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi

masyarakat.

c. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan

Dalam upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram selalu melakukan koordinasi dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait termasuk

aparat keamanan yaitu dengan Kepolisian Sektor (Polsek) dan atau Komando Rayon Militer,

anggota linmas yang tersebar dimasing-masing lingkungan dan anggota informan dalam rangka

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum sehingga mampu meredam seluruh isu-isu dan

potensi konflik yang muncul.

d. Sumber dan jumlah anggaran

1. Pada tahun 2012 Sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 177.750.000.

2. Pada tahun 2013 Sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 20.000.000

3. Pada tahun 2014 Sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 409.600.000

4. Pada tahun 2015 Sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Mataram

melalui DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dengan Jumlah

Anggaran sebesar Rp. 361.210.000

Mataram, Februari 2016 Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas, standar Menkes 2010 dan hasil uji laboratorium, suhu air pada mata air daerah penelitian telah memenuhi syarat air minum untuk

Keberhasilan pengembangan ekonomi lokal melalui Kegiatan jual beli hasil tangkapan ikan nelayan tradisional oleh lembaga Panglima Laôt tampak masih belum dapat dirasakan oleh

Terkait pada hasil penelitian yang dilakukan kemudian didapati Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam, Rumah Sakit Otorita atau BP Batam dan Rumah

Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya, serta relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta shalawat beriring salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, akhirnya

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 1982-2015” tidak terdapat karya

Most publications on mysid feeding rates report the factors (usually food density) affecting the clearance rates for filter feeding (on phytoplankton) or predatory feeding (on

Pembandingan prioritas dilakukan dari belakang seperti proses enqueue pada queue biasa, ketika data didepannya prioritasnya lebih rendah maka data akan berpindah