• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARGA LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HARGA LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HARGA LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANASBUMI (PLTP) SKALA KECIL

Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno, Benny FD

ABSTRAK

Pengembangan wilayah kerja pertambangan (WKP) panasbumi yang memiliki potensi besar sudah sangat jarang ditemukan. Sementara itu masih sangat banyak WKP panasbumi dengan potensi kecil yang belum dapat dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya harga PLTP yang layak untuk pengembangan PLTP skala kecil. Tujuan dari tulisan ini adalah menghitung harga PLTP skala kecil sebagi masukan dalam menentukan harga listrik PLTP agar WKP dengan potensi kecil dapat dikembangkan. Metodologi yang digunakan adalah menghitung harga listrik PLTP skala kecil dengan investasi sumur kapasitas 4 MW. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga listrik PLTP skala kecil dengan kapasitas 20 MW dan 30 MW berkisar antara 1360 - 2480 Rp/kWH, harga tersebut masih lebih rendah dari harga BPP wilayah yaitu antara 1000 - 3000 Rp/kWH. Sedangkan untuk kapasitas 10 MW harga listrik PLTP sebesar 3380 RP/kWH. Jika biaya investasi pada tahap identifikasi, eksplorasi dan pemboran sebesar 42% dilakukan oleh pemerintah maka harga PLTP tersebut turun menjdi 2000 RP/kWH.

1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

WKP panasbumi yang memiliki potensi besar saat ini sudah sangat jarang ditemukan sementara WKP panasbumi dengan potensi kecil banyak ditemukan. Pengembangan WKP panasbumi yang mempunyai potensi kecil terkendala oleh tingginya biaya untuk memproduksi listrik. Hal ini disebabkan tingginya biaya investasi dibandingkan dengan kapasitasitas daya yang dibangkitkan dan menyebabkan tingginya harga jual listrik untuk lapangan panasbumi yang potensinya kecil.

(2)

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah memberikan masukan agar lapangan panasbumi yang potensinya kecil dapat dikembangkan. Lapangan panasbumi potensi kecil adalah lapangan panasbumi yang dapat dikembangkan menjadi PLTP dengan kapasitas 10 MW, 20 MW, dan 30 MW.

Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam menghitung harga jual listrik PLTP dapat dilihat pada Gambar-1. Biaya investasi PLTP terdiri dari biaya identifikasi, biaya eksplorasi, biaya pemboran (drilling) dan biaya produksi.

Biaya investasi tersebut dihitung berdasarkan asumsi kapasitas sumur sebesar 4 MW dengan tingkat keberhasilan 50% pada tahap eksplorasi, 80% pada tahap produksi dan 100% untuk sumur injeksi.

Biaya investasi PLTP dihitung berdasarkan annualisasi biaya investasi selama pembangunan PLTP. Harga jual listrik dihitung dari penjumlahan biaya kapital, biaya operasi upstream dan biaya operasi downstream. Harga jual listrik ini kemudian dibandingkan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik wilayah. Selanjutnya dilakukan perhitungan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) untuk menganalisa kelayakan harga jual listrik terhadap biaya investasi PLTP skala kecil kapasitas 10 MW, 20 MW dan 30 MW.

(3)

2. PERHITUNGAN HARGA PLTP

Parameter yang dibutuhkan dalam menghitung harga jual listrik PLTP adalah Investasi pengembangan PLTP, biaya Operasi Upstream, dan Biaya operasi downstream.

Investasi Pembangunan PLTP

Besarnya prosentase biaya investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan PLTP ditentukan oleh tahapan pada pengembangan yang meliputi : 1. Tahap Identifikasi (1%), 2. Tahap Eksplorasi (7%), 3. Tahap Pemboran (34%) dan Tahap Produksi (58%) seperti ditunjukkan pada Gambar-2.

Gambar-2. Tahapan Pengembangan PLTP. (Sumber : Deloitte Development LLC, 2008)

Tahap identifikasi dimulai dari penentuan wilayah, memperkirakan besaran cadangan sumberdaya, memperkirakan perijinan dan model bisnisnya. Pada tahap ini biayanya sekitar 1% dari total biaya dan waktunya sekitar 3-6 bulan.

Tahap ekplorasi merupakan lanjutan proses identifikasi yang lebih detail dari besaran cadangan sumberdaya, perijinan dan evaluasi model bisnisnya. Pada tahap ini biayanya sekitar 7% dari total biaya dan waktu 1-1,5 tahun.

Tahap pemboran merupakan lanjutan proses eksplorasi yang memperkirakan design dan biaya pengeboran, melakukan perijinan dan melakukan pemboran. Pada tahap ini biayanya besar yakni sekitar 34% dari biaya total dan waktunya berkisar 1-2 tahun.

Tahap produksi dilakukan proses pembiayaan, perijinan dan konstruksi pembangkit. Pada tahap ini biaya besar yakni sekitar 58% dan waktunya berkisar 1-2 tahun.

(4)

Gambar-3. Frekuensi kapasitas sumur di Indonesia. (Sumber : PPIAF, 2010)

Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan untuk mendapatkan sumur dengan kapasitas besar (di atas 20 MW) adalah kurang dari 1%. Tingkat keberhasilan untuk mendapatkan sumur dengan kapasitas sedang (7-10 MW) kurang dari 60%. Sedangkan untuk mendapatkan kapasitas sumur kecil (di bawah 4 MW) tingkat keberhasilannya sebesar 80%.

Tingkat keberhasilan pemboran untuk mendapatkan kapasitas 4 MW per sumur sebesar 80% juga sesuai dengan data kapasitas sumur yang sudah di bor dari lapangan panasbumi di Indonesia yang ditunjukkan pada Gambar-4.

(5)

3.

HASIL PERHITUNGAN

(6)

Biaya Investasi PLTP

Hasil perhitungan biaya investasi PLTP skala kecil disajikan pada Tabel-1, sedangkan biaya investasi selama tahapan kegiatan yang dilakukan pada pengembangan PLTP dapat dilihat pada Tabel-2. Tabel-1 terlihat bahwa biaya investasi PLTP skala kecil kapasitas 10 MW, 20 MW, dan 30 MW memerlukan biaya investasi sebesar 115 juta USD, 167 juta USD, dan 233 juta USD. Biaya investasi tersebut dikelurkan selama tahapan pengembangan PLTP dengan rincian: (1) tahun pertama dilakukan tahapan identifikasi dengan biaya sebesar 1% dari total investasi, (2) tahun kedua dilakukan tahapan eksplorasi dengan biaya 7% dari total investasi, (3) tahun ketiga dan ke empat dilakukan tahapan pemboran dengan biaya 34% dari total investasi, dan (4) tahu ke lima dilakukan tahapan produksi dengan biaya 58% dari total investasi.

Tabel-1. Biaya Investasi PLTP Skala Kecil

(7)

Harga PLTP Skala Kecil

Hasil perhitungan harga jual tenaga listrik PLTP dan Internal Rate of Return (IRR) kapasitas 30 MW, 20 MW, dan 10 MW dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel-3 terlihat bahwa harga jual tenaga listrik PLTP kapasitas 30 MW adalah sebesar 21,7 cent USD/kWh, PLTP kapasitas 20 MW adalah 24,8 cent USD/kWh, dan PLTP kapasitas 10 MW adalah 33,8 cent USD/kWh. Terlihat semakin rendah kapasitas PLTP maka harga jual tenaga listrik semakin tinggi.

Tabel-3. Harga Jual Listrik PLTP Skala Kecil (100% Biaya Investasi Oleh Swasta)

Harga jual tenaga listrik PLTP di atas masih dapat diturunkan apabila biaya tahap identifikasi, tahap eksplorasi, dan tahap drilling pada tahun pertama, kedua dan ketiga sebesar (42%) dilakukan oleh Pemerintah, sedangkan biaya investasi produksi sebesar (58%) dilakukan oleh swasta. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel-4. Dari tabel 4 terlihat bahwa harga jual tenaga listrik PLTP kapasitas 30 MW, 20 MW, dan 10 MW adalah sebesar 13,6 cent USD/kWh, 14,8 cent USD/kWh, dan 20 cent USD/kWh.

Tabel-3. Harga Jual Listrik PLTP Skala Kecil (Biaya Investasi 42% Pemerintah, 58% Swasta)

(8)

Tabel-4. Contoh Perhitungan Cashflow PLTP Skala Kecil

4. ANALISA

Mengacu kepada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 02 Tahun 2011 tentang Penugasan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk melakukan pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan harga patokan pembelian tenaga listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi, mengatakan bahwa harga patokan tertinggi sebesar 9,70 sen US$/kWh untuk pembelian tenaga listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Apababila mengacu pada harga patokan tertinggi sebesar 9,7 sen USD/kWh maka PLTP skala kecil tidak dapat dikembangkan karena hasil perhitungan menunjukkan harga PLTP skala kecil berkisar antara 13,6 – 33,8 sen USD/kWH. Untuk itu penentuan harga PLTP skala kecil digunakan acuan harga listrik berdasarkan BPP wilayah seperti ditunjukkan pada Gambar-5.

(9)

Gambar-5 menunjukkan bahwa harga listrik dari BPP wilayah berkisar antara 1000 – 3000 Rp/kWH. Sementara itu hasil perhitungan harga listrik PLTP skala kecil untuk kasus biaya investasi 100% dilakukan oleh swasta berkisar antara 2170 – 3380 Rp/kWH. Sedangkan hasil perhitungan harga listrik PLTP skala kecil untuk kasus biaya investasi 42% dilakukan oleh pemerintah dan 58% dilakukan oleh swasta harga listrik berkisar antara 1360 – 2000 Rp/kWh.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Data pemboran lapangan panasbumi di Indonesia menunjukkan bahwa kapasitas sumur adalah sebesar 4-5 MW dengan tingkat keberhasilan 80%.

2. Dengan Kapasitas sumur sebesar 4-5 MW, maka pengembangan PLTP yang paling sesuai adalah Pengembangan PLTP skala kecil yaitu : 10 MW, 20 MW dan 30 MW.

3. PLTP skala kecil kapasitas 20 MW dan 30 MW dengan harga berkisar antara 1360 – 2480 Rp/kWh layak untuk dikembangkan karena harga masih lebih rendah dari BPP wilayah. 4. PLTP skala kecil kapasitas 10 MW layak dikembangkan dengan catatan biaya investasi

tahap identifikasi, eksplorasi dan pemboran sebesar 42% dibebankan kepada pemerintah.

6.

SARAN

1. Untuk percepatan pengembangkan PLTP Skala Kecil sebaiknya investasi tahap identifikasi, eksplorasi dan pemboran dilakukan oleh pemerintah dengan penugasan kepada Pertamina atau PLN, sedangkan investasi pada tahap produksi dilakukan oleh swasta. 2. Untuk percepatan pengembangkan PLTP Skala Kecil sebaiknya pemerintah melalui

penugasan kepada Badan Litbang ESDM membuat proyek percontohan PLTP Skala Kecil.

DAFTAR PUSTAKA

1. Deloitte, “Geothermal Risk Mitigation Strategies Report”, Department of Energy Office of Energy Efficiency and Renewable Energy Geothermal Program, February, 2008. 2. PPIAF, “An Assessment of Geothermal Resource Risk In Indonesia”, Geothermex. Inc,

Richmond, California, USA, prepared for The World Bank, support by Ministry of Energy and Mineral Resources and Goverment of Indonesia, June, 2010.

3. Delly, “Presentasi pada acara pertemuan progress report studi penentuan harga PLTP oleh World Bank”, DJEBTKE, Jakarta, 2014.

4. DJK KESDM,”Haraga BPP Wilayah Tahun 2013”, Bahan Presentasi Asumsi Makro APBNP, 2013.

Gambar

Gambar-3. Frekuensi kapasitas sumur di Indonesia. (Sumber : PPIAF, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ditetapkannya Peraturan ini, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 395/Kpts/OT.140/11/ 2005 tentang pedoman penetapan harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa

Untuk bang Rizal yang selalu menjadi teman dalam banyak hal, bung Jarwo dan seluruh angkatan 2004 kimia, terima kasih atas pengalaman empat tahun yang telah

BOGOR TIMUR, KOTAMAUYA BOGOR, PROPLNSI.

Data primer meliputi karakteristik keluarga (besar keluarga dan pendapatan orangtua), karakteristik contoh (jenis kelamin dan usia), karakteristik orangtua (usia, pendidikan,

diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang bermakna secara statistik antara suhu udara yang optimal (20 – 25 O C) bagi perkembangan bakteri Leptospira dengan

Mahasiswa menjawab semua pertanyaan tentang reaksi kualitatif anorganik yang terdapat dalam diktat petunjuk praktikum3. Yogyakarta, Juni 2013 Dosen Pengampu

Hal ini dapat mendukung hasil penelitian bahwa jika organisasi membutuhkan perubahan untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan, maka karyawan yang memiliki

maka untuk memajukan sistem informasi di perpustakaan universitas sriwijaya penulis akan mengangkat masalah ini sebagai bahan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir dengan