BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996, telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris
Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No.
C-20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008, di umumkan dalam Berita Negara R.I No. 90, tanggal 7 November 2008, Tambahan Berita Negara
No.22826. Yang kini beralamat di Jl. Letjend.Suprapto No. 2 Medan.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit
dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton
per hari.
PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering
Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke
dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU) yang ditetapkan sebagai berikut:
1. Grup Unit Usaha-I meliputi : Unit Usaha Bah Jambi, Unit Usaha Balimbingan, Unit Usaha Tonduhan, Unit Usaha Pasir Mandoge, Unit
Usaha Sei Kopas, Unit Usaha Dolok Sinumbah, Unit Usaha Marihat.
2. Grup Unit Usaha-II meliputi : Unit Usaha Gunung Bayu, Unit Usaha
Mayang, Unit Usaha Bukit Lima, Unit Usaha Dolok Ilir, Unit Usaha Laras, Unit Usaha Tanah Itam Ulu
3. Grup Unit Usaha-III meliputi : Unit Usaha Pabatu, Unit Usaha Adolina, Unit Usaha Air Batu, Unit Usaha Tinjowan, Unit Usaha Padang Matinggi, Unit Usaha Aek Nauli, Unit Usaha Sawit Langkat.
Usaha Panai Jaya, Unit Usaha Batang Laping, Unit Usaha Timur, Unit Usaha Plasma Madina.
5. Grup Unit Usaha-V meliputi : Unit Usaha Marjandi, Unit Usaha Bah Butong, Unit Usaha Sidamanik, Unit Usaha Tobasari, Unit Usaha Bah Birong Ulu
Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
1. Visi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan.
2. Misi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) a. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.
b. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
c. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.
d. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
e. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
B. Struktur Organisasi
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada
bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas
menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
Umumnya suatu organisasi baik itu organisasi massa maupun organisasi usaha, haruslah mempunyai struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan merupakan pembagian kerja, wewenang, dan sistem komunikasi dalam
mewujudkan tujuan perusahaan ataupun organisasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Struktur organisasi dari suatu perusahaan dalam penerapannya selalu berbeda-beda dengan perusahaan lain sehingga untuk menerapkan struktur organisasi harus melihat kepada
kebutuhan dan jenis perusahaan yang menggunakannya.
Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang
dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam
pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadi atasannya, pekerja apa yang diharapkan darinya dan apa yang harus
karena itu struktur organisasi sangat penting peranannya untuk menghindari ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menggunakan struktur organisasi garis dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal, yaitu dari pimpinan tertinggi kepada
komisaris dan direksi yang diteruskan kebagian lainnya di bawah departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi maka dapat diperoleh
beberapa keuntungan yaitu:
1. Adanya penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian 2. Menghindari terjadinya konflik dalam pelaksanaan tugas
3. Adanya kejelasan kewajiban dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.
C. Uraian Pekerjaan
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan sesuai dengan SK Direksi
No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tentamg organisasi dan tata kerja mempunyai beberapa bidang yaitu terdiri dari :
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan. 2. Direksi
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan
pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar
Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
3. Direktur Utama
a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran
b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS.
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan
program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.
d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.
e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masingmasing anggota Direksi.
f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.
g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris dan atau Rapat Umum Pemegang Saham, mengena Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.
h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan.
j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance
Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan
Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham.
l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan
Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).
m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko.
n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masingmasing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang
dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencanarencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.
4. Direktur Produksi
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Produksi.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Produksi.
d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
e. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat
Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan
dengan aspek operasional.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate
Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan
dengan tugas operasionalnya.
i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
j. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada penjabaran dari
RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
5. Direktur SDM dan Umum
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat SDM dan Umum.
c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.
d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian
kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
f. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan
Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
g. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, Umum,
Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya.
j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator
Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.
k. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.
l. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
n. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang
didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
o. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Utama untuk ditetapkan 6. Direktur Keuangan
a. Memimpin dan mengkordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat
Keuangan.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan,
meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran
d. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
e. Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasionalnya.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Keuangan,
h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
i. Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untu dibahas bersama-sama dengan Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
j. Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan akuntansi aset.
k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP, RJPP dan
rencana lainnya secara korporasi.
l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan,
Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan RJP yang telah disahkan.
m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
n. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/ pemasaran dan persediaan produk.
7. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk pengembangan di
Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). d. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan
(tidak termasuk aspek legal).
e. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
f. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
g. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator
Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.
h. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.
i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL
j. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. 8. Komite Audit
a. Bertugas memonitori dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun buku setiap tahunnya dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan tahun sebelumnya.
b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI). c. Melakukan evaluasi atas sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu.
d. Melakukan evaluasi dan memonitori atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS.
e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi.
9. Sekretaris Perusahaan
a. Bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, seperti peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan BUMN, Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar.
b. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
c. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PTPN
d. Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan, seperti Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Dewan Komisaris.
e. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan.
f. Membantu, jika diperlukan, dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan.
10. Satuan Pengawas Intern (SPI)
a. Bertugas menilai terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap
informasi keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
b. Menilai terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai
pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan.
c. Menilai terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola denga baik efisien dan berdaya guna.
d. Menilai capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang
telah ditetapkan termasuk pengajuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil
guna.
D. Kegiatan Terkini
Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), perusahaan ini terus berupaya agar tujuan yang telah di gariskan oleh perusahaan ini dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kegiatan usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah:
1. Capaian produksi TBS Kebun Sendiri (Incl. Proyek Timur dan Balap) dan pembelian TBS s.d. Triwulan IV/2012 masing-masing dibawah RKAP
sebesar 125.875 ton atau 5,25% dan 36.023 ton atau 5,15% dan secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 161.898 ton atau 5,23%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri (Incl. Proyek Timur dan Balap) s.d.
Triwulan IV/2012 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 50.280 ton atau 2,26%. Realisasi produksi
Daun Teh Basah kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2012 dibawah RKAP sebesar 5.031 ton atau 21,51% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dibawah sebesar 21.112 ton atau 53,49%.
2. Rendemen minyak sawit kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2012 dibawah RKAP sebesar 0,42% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas
0,18%. Rendemen Teh Jadi kebun sendiri s.d. Triwulan IV/2012 dibawah RKAP sebesar 0,09% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
diatas sebesar 0,04%.
3. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor s.d. Triwulan IV/2012 sebesar Rp 5.319,12 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 6.096,29 milyar
maka berada dibawah RKAP sebesar Rp 777,17 milyar atau 12,75%. Selanjutnya bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar
Rp 5.536,38 milyar mengalami penurunan sebesar Rp 217,27 milyar 3,92%. 4. Realisasi biaya secara keseluruhan s.d. Triwulan IV/2012 (harga pokok
penjualan + biaya usaha + biaya bunga + biaya lain-lain bersih) sebesar Rp
4.318,55 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 4.838,20 milyar maka realisasi biaya dibawah RKAP sebesar Rp 519,65 milyar atau
10,74%. Selanjutnya bila dibandingkan denga periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4.316,85 milyar mengalami kenaikan Rp 1,70 milyar atau 0,04%. 5. Capaian laba sebelum PPh s.d. Triwulan IV/2012 sebesar Rp 1.000,57 milyar
jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.258,09 milyar, berada dibawah RKAP sebesar Rp 257,51 milyar atau 20,47%. Selanjutnya bila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.219,53 milyar mengalami penurunan sebesar Rp 218,96 milyar atau 17,95. Capaian laba Per komoditi masing-masing tanaman: Laba komoditi kelapa sawit s.d. Triwulan IV/2012
sebesar Rp 1.073,24 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.285,05 milyar berada dibawah RKAP sebesar Rp 211,82 milyaratau 16,48%
yang disebabkan karena adanya penundaan penyerahan/pengapalan minyak sawit oleh pembeli sebagai dampak dari harga jual yang cenderung menurun.
Komoditi Teh s.d. Triwulan IV/2012 mengalami kerugian sebesar Rp 72,66 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 26,97 milyar berada diatas RKAP sebesar Rp 45,70 milyar atau 169,43%, selanjutnya bila
dibandingkan dengan periode yang sama lalu rugi sebesar Rp 58,88 milyar mengalami kenaikan sebesar Rp 13,78 milyar atau 23,41%.
6. Capaian laba setelah pajak s.d. Triwulan IV/2012 sebesar Rp 697,43 milyar, jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 934,56 milyar, berada dibawah RKAP sebesar Rp 249,14 milyar atau 26,09%, selanjutnya bila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 890,87 milyar mengalami penurunan sebesar Rp 193,44 milyar atau 21,71%. Penurunan ini disebabkan
penjualan yang menurun seiring dengan pelemahan harga dan permintaan pasar yang menurun.
7. Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2012 ditutup dengan total aset
sebesar Rp 9,199,39 milyar bila dibandingkan per 31 Desember 2011 sebesar Rp 7.993,50 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 1.205,88 milyar atau