• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO Waktu dan Jarak Tempuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NO Waktu dan Jarak Tempuh"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

55

A. Gambaran Umum Nagari Salimpat

Nagari Salimpat merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Lembah Gumanti yang berada di Kabupaten Solok. Perkembangan perkantoran pemerintahan dan pemukiman masyarakat begitu pesat. Nagari Salimpat merupakan salah satu nagari yang sudah maju dari nagari lainnya. Ini dapat dibuktikan dengan fasilitas sarana prasana pendidikan yang sudah lengkap dan memadai, sarana persediaan air bersih yang berjalan lancar, sarana pembangunan jalan yang sudah berjalan lancar, dan pemungkiman masyarakat yang begitu luas dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian.

Pembangunan yang diharapkan seiring tujuan hakiki pembangunan Pemerintahan Kabupaten Solok di berbagai sektor. Selain itu lebih memperhatikan aspek sosial masyarakat, potensi sumber daya alam yang sesuai dengan tata ruang rencana pembangunan kawasan pembangunan Pemerintahan Kabupaten Solok.

Tabel: I Batas Wilayah Nagari Salimpat

Letak Batas Nagari

Sebelah Utara Batu Bajanjang

Sebelah Selatan Air Dingin

Sebelah Barat Alahan Panjang

Sebelah Timur Talang Babungo

Sumber: Kantor Wali Nagari

(2)

wilayahnya adalah lahan pertanian. Wilayah perbukitan dapat dijumpai hanya sekitar 15% dari keseluruhan luasnya.1

Salimpat merupakan salah nagari yang istimewa dari nagari lainnya yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti karena keberhasilan masyarakatnya akan pertanian dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan masyarakat yang cenderung meningkat.

Nagari Salimpat terdiri dari empat Jorong diantaranya: Jorong Salimpat, Jorong Taratatak Baru, Jorong Lipek Pageh, Dan Jorong Tanjung Balik dengan jarak tempuh adalah sebagai berikut:

Tabel: II Waktu Tempuh dan Letak Nagari

NO Waktu dan Jarak Tempuh Keterangan

1. 2. 3. 4. 5.

Jarak Ke Ibukota Kecamatan Jarak Ke Ibukota Kabupaten Jarak Ke Ibukota Propinsi

Waktu tempuh ke ibukota kecamatan

Waktu tempuh kepusat fasilitas terdekat (ekonomi, kesehatan, pemerintahan)

2 Km 49 Km 72 Km 0,25 Jam 0,25 Jam

Sumber: Kantor Wali Nagari

Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa waktu tempuh jarang dari Nagari Salimpat ke jarak Ibukota Kecamatan yaitu sekitar 2 Km, jarak dari Salimpat ke Ibukota Kabupaten 49 Km, jarak Salimpat Ke Ibukota Propinsi 72 Km, Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan0,25

1

(3)

Jam,Waktu tempuh kepusat fasilitas terdekat (Ekonomi, Kesehatan,

Sumber: Kantor Wali Nagari

Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa jenis usia masyarakat Nagari Salimpat sesui dengan jenis kelamin yaitu laki-laki berjumlah 3753 orang, sedangkan perempuan berjumlah 3404 orang jadi jumlah keseluruhan masyarakat Nagari Salimpat 7159 orang.3

Tabel: IV Kepadatan Penduduk Tahun 2011

Keterangan Jumlah Departemen dalam Negeri Republik Indonesia, 2013), h.3

3

(4)

Tabel: V Mata Pencarian Penduduk

No. Uraian Jumlah

1. Angkatan Kerja 4103

2. Petani 2922

3. Pekerja di Sektor Jasa 109

4. Pekerja Di Sektor Industri 335

Sumber: Sumber: Kantor Wali Nagari

Tabel: VI Sarana Ibadah

No. Jenis sarana ibadah Jumlah Kondisi

1. Masjid 7 Baik

2. Musalla 10 Baik

3. Surau 9 Baik

4. TPA 16 Baik

Sumber: Kantor Wali Nagari

Tabel: VII Sarana Pendidikan Formal

No. Prasarana Keterangan

Ada/tidak

Jumlah(buah) Kondisi baik/rus

ak

1. TK ada 6 baik

2. SD ada 4 baik

3. SLTP ada 1 baik

4. SLTA - - -

Sumber: Kantor Wali Nagari

B. Gambaran Jorong Taratak Baru

Jorong Taratak Baru merupakan salah satu jorong yang berada di Kenagarian Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. posisi Timur Jorong Taratak Baru berbatasan dengan Jorong Kubang Jantan, berada di pinggir jalur utama Iliran Gumanti- Talang Babungo.

(5)

dominannya adalah ke sawah dan berladang. Selain itu juga sebagai pedagang, tukang perabot dan buruh tani.

Tabel: VII Jumlah Penduduk Dirinci dari Golongan Usia Tahun 2017

No. Golongan Umur Jumlah

1 2 3 4 5

1-5 Tahun 6-17 Tahun 18-59 Tahun 60-80 Tahun 80-90 tahun

156 747 1200 75 67

Jumlah 2245

Sumber: Jorong Taratak Baru

Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa jenis usia masyarakat Jorong Taratak Baru sesuai dengan jenis kelamin yaitu jadi jumlah keseluruhan masyarakat Jorong Taratak Baru 2245 orang.4

Bertani merupakan mata pencaharian yang utama bagi masyarakat Jorong Taratak Baru. Karena masyarakat memiliki lahan untuk bertani yang sangat luas dan subur.Hasil pertanian masyarakat dijual ke pasar atau kepada toke yang pergi kerumah-rumah masyarakat.Tamanan sayur dan palawija lainnya menjadi pilihan utama bagi masayarakat Jorong Taratak Baru seperti, bawang, tomat, cabe dan lain sebagainya.

Jorong Taratak Baru pada umum masyarakatnya memiliki lahan pertanian yang sangat luas sehingga masyarakat Jorong Taratak Baru tidak perlu untuk keluar mencari pekerjaan karena lahan untuk bertani yang sangat luas. Di Jorong Taratak siang hari akan terlihat seperti kampung yang ditinggal yang tidak ada penghuninya, karena semua masyarakat berada diladang untuk bekerja.

4

(6)

Sebagai masyarakat bertani, berternak merupakan hal yang biasa atau banyak ditemui seperti: Ternak sapi, kambing, ayam, itik, kelinci bahkan marmut serta memelihara hewan untuk berburu dan menjaga kebun seperti anjing. Warga belum menyadari pentingnya pengelolaan kotoran ternak tersebut.Mereka belum memiliki tempat pembuangan atau belum dikelola menjadi hal yang bisa dimanfaatkan.Mereka yang sudah mempunyai tempat kotoran ternak namun belum dikelola dengan bagus ada sebanyak 71% dan membirkan berserakan sebanyak 29 %.

Tabel: IX Sarana Ibadah

No. Jenis sarana ibadah Jumlah Kondisi

1. Masjid 1 Baik

2. Musalla - -

3. Surau 5 Baik

4. TPA 1 Baik

Sumber: Kantor Wali Nagari

Tabel: XI Warga yang Mengikuti Kerja Bakti dalam Pembersihan Dalam Tiap-tiap Rumah Menurut adanya Sampah

NO Aspek masalah Alternative jumlah 1 Kerja bakti a. Satu kali seminggu

b. 1 kali dalam 15 hari c. 1 kali dalam sebulan

56 45 45

Jumlah 146

Sumber: Jorong Taratak Baru

(7)

Tabel: XII Saluran Pembungan Tinja Masyarakat

No Aspek Masalah Alternatif Jumlah

1 Tempat pembuangan tinja

septik tank a. sungai b. saluran

240 80 129

Jumlah 449

Sumber: Kantor Wali Nagari

Dari data tabel di atas dapat penulis uraikan masyarakat yang memiliki tempat saluran pembuangan tinja masyarakat yaitu: saptik tank sebanyak 240, sungai 80 dan yang menyalurkan melalui saluran sebanyak 129 jadi jumlah keseluruhan masyarakat yang menggunakan penyaluran seperti saptik tank, sungai, dan saluran sebanyak 449 keluarga .5

C. Tokoh Masyarakat sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan di Jorong Taratak Baru

Menciptakan kebersihan lingkungan atau kesehatan lingkungan sudah jelas membutuhkan peran aktif antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat. Dimana kedua belah pihak saling mendukung tanpa ada kerja sama antara masyarakat dan pemerintah mustahil tercipta kesehatan atau kebersihan lingkungan. Untuk itu diperlukan peran pemerintah, tokoh masyarakat serta peran serta warga masyarakat menjaga lingkungannya.

Untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat perlu adanya koordinasi dari dinas kesehatan dalam memberikan penyuluhan yaitu sebagai pendorong dan penggerak. Seseorang untuk mencapai suatu tujuan agar dalam meningkatkan kesehatan lingkungan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tokoh masyarakat harus bisa memberikan motivasi serta

5

(8)

masukan-masukan kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan lingkungan, peran dari tokoh masyarakat dapat memberikan kesadaran tentang arti penting kebersihan lingkungan bagi kesehatan masyarakat.

Jorong Taratak Baru adalah jorong yang masih kental dengan adat istiadat. Masyarakat disini selain di pimpin oleh kepala jorong mereka juga di pimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat seperti niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, sangat berperan dalam mengatur masyarakat yang ada di Jorong Taratak Baru diantaranya mereka akan menegur masyarakat serta anak kemenakan bila ada yang berbuat salah dan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Mereka akan menegur dan memotivasi masyarakat serta anak kemenakan jika sudah jauh melenceng dari yang sudah ditetapkan, diantaranya dalam masalah kebersihan lingkungan. Seperti membuangan sampah kesembarangan tempat atau ke sungai. Sampah adalah semua benda yang sudah tidak terpakai lagi oleh masyarakat. Namun, kenyataannya sampah yang ada di buang oleh masyarakat ke sungai dan ke pinggir jalan. Sehingga sungai menjadi tercemar dan jalan menjadi kotor akibat sampah yang berserakan. Disini peran tokoh masyarakat sangat diperlukan.

(9)

Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama R beliau mengungkapkan bahwa:

“Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh sekali bagi kesehatan masyarakat karena lingkungan yang bersih akan membuat kehidupan masyarakat akan menjadi sehat, nyaman dan tentram sehingga saya mengajak masyarakat serta anak kemenakan saya untuk membuang sampah pada tempat sampah serta melarang anak kemenakan saya untuk buang sampah ke sungai karena sungai digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari seperti: mencuci piring, mencuci pakaian,

mandi bahkan ada yang menggunakan untuk air minum”6

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai anak kemenakan R. dengan melihat F sebagai anak kemenakan R melakukan apa yang diarahkan oleh niniak mamaknya yaitu membuang sampah ke tempat yang telah dibuat oleh R.

Kemudian penulis mewawancarai F dia mengungkapkan bahwa: “R sebagai niniak mamak kami sering memotivasi kami untuk tidak membuang sampah kesembarangan tempat apa lagi ke sungai, karena dengan membuang sampah ke sungai dan kesembarangan tempat akan berakibatkan pada kesehatan kita”.7

Hal senada juga diungkapkan oleh Z mengunggapkan bahwa: “R sebagai niniak mamak kami sering menegur kami apa bila diantara kami ada yang buang sampah sampah ke sungai maupun disembarangan tempat dan mimiak mamak kami sering memotivasi kami tentang bahaya buang sampah kesembaranag tempat apalagi ke sungai”. 8

Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak Baru yang sedang menegur dan memotivasi anak kemenakannya yang membuang sampah ke sungai dan kesembarangan tempat.

6

Rusdi, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 21 Mei 2017

7

Fara Diba, Kenenakan Rusdi, WawancaraLangsung, 23 Mei 2017

8

(10)

Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama T beliau mengungkapkan bahwa:

“Untuk menjaga kebersihan lingkungan saya melarang anak kemenakan untuk buang sampah ke sungai karena sungai adalah sumber kebutuhan hidup bagi masyarakat Jorong Taratak Baru dimana sungai dimanfaatkan oleh masyarakat serta anak kemenakan untuk mencuci, mandi bahkan untuk kebutuhan masak, untuk itu agar tidak terjadi kencemaran lingkungan akibat sampah saya melarang masyarakat serta anak kemenakan buang sampah serta memotivasi anak kemenakan tentang bahaya sampah yang dibuang kesungai”.9

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai anak kemenakan T yaitu dengan melihat V sebagai masyarakat serta anak kemenakan T melakukan apa yang diarahkan oleh alim ulama untuk membuang sampah ke sungai.

Kemudian penulis mewawancarai V sebagai masyarakat serta anak kemenakan. Dia mengungkapkan bahwa:

“T sebagai alim ulam di Jorong Taratak Baru selalu

mengarahkan kami untuk tidak buang sampah ke dalam sungai karena sungai adalah sumber kehidupan masyarakat, beliau sering memotivasi kami bahwa bahaya sampah yang dibuang kesungai”10

Hal senada juga diungkapkan oleh A. Dia mengatakan bahwa: “T sebagai alim ulam kami selalu memotivasi kami untuk tidak buang sampah ke dalam sungai dan mengarahkan kami untuk membuang sampah ketempat yang telah disediakan dimasyarakat”11

Kemudian penulis melihat seseorang yang ternyata seorang cadiak pandai dari Jorong Taratak Baru memotivasi masyarakat serta anak

9

Taslim, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, WawancaraLangsung, 25 Mei 2017

10

Vita, Masyarakat Jorong Taratak Baru, WawancaraLangsung, 27 Mei 2017

11

(11)

kemenakannya untuk membuang sampah di tempat yang sudah dibuatnya, sebagai tempat pembuangan sampah.

Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama R beliau mengungkapkan bahwa:

“untuk meningkatkan kesehatan lingkungan saya mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan ke pinggir pinggir jalan dan saya menegur masyarakat saya kalau masih ketehauan yang buang sampah ke sungai serta memotivasi anak kemenakan serta masyarakat tentang arti penting menjaga lingkungan tempat tinggal dan menjaga kebersihan sungai”12

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai anak kemenakan R yaitu dengan melihat V sebagai masyarakat serta anak kemenakan R melakukan apa yang diarahkan oleh alim ulama untuk membuang sampah ke sungai.

Kemudian penulis mewawancarai V sebagai masyarakat serta anak kemenakan. Dia mengungkapkan bahwa:

“R sebagai cadiak pandai selalu mengajak kami untuk menjaga lingkungan serta sungai karena apabila sungai dan lingkungan bersih maka kesehatan lingkungan akan tercipta dan cadiak pandai sering menegur kami kalau ada diantara masyarakat yang masih buang sampah ke sungai”.13

Hal senada juga diungkapkan oleh D. dia mengungkapkan bahwa: “ R sebagai cadiak pandai di Jorong Taratak Baru selalu menegur kami untuk tidak buang sampah kedalam sungai karena R mengatakan bahwa sungai adalah tempat beraktivitas masyarakat Jorong Taratak Baru dan R sebagai cadiak pandai selalu mengarahkan kami untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih indah dan nyaman”14

12

Rudi, Cadiak Pandai Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 30 Mei 2017

13

Visla, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 02 Juni 2017

14

(12)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, peran tokoh masyarakat sebagai motivator untuk pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan lingkungan telah berjalan sebagaimana mestinya seperti mengarahkan, membimbing masyarakat untuk tidak mebuang sampah di sungai dan disembarangan tempat.

D. Tokoh Masyarakat Sebagai Fasilitator dalam Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan di Jorong Taratak Baru

Disamping tokoh masyarakat sebagai motivator dalam meningkatkan kesehatan lingkungan. Pemimpin atau tokoh masyarakat harus mampu terjun langsung kelapangan sehingga semangat masyarakat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan bisa tercipta. Dengan demikian tokoh masyarakat sebagai fasilitator merupakan suatu kegiatan yang menjelaskan pemahaman, tindakan, keputusan yang dilakukan seseorang untuk mempermudah kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan.

Fasilitator menciptakan suasana dialogis dengan masyarakat dan mampu menumbuh kembangkan, memberikan petunjuk, melatih, membina, memfasilitasi, partisipasi serta memantau dan mengevaluasi peran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Jorong Taratak Baru.

(13)

Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama R beliau mengungkapkan bahwa:

“saya mengajak anak kemenakan saya untuk membuang sampah pada tempat yang telah saya disediakan, dan melarang anak kemenakan untuk buang sampah ke sungai karena sungai digunakan oleh masyarakat untuk mencuci, mandi dan untuk kebutuhan masak, dan saya melatih masyarakat untuk bisa berperilaku hidup bersih dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan ” 15

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai anak kemenakan R. Dengan melihat F sebagai anak kemenakan R melakukan apa yang diarahkan oleh niniak mamaknya yaitu membuang sampah ke tempat yang telah dibuat oleh R.

Untuk itu penulis mewawancarai anak kemenakan R yang bernama F mengatakan bahwa:

“R sebagai niniak mamak di Jorong Taratak Baru sangat memperhatikan kami dalam masalah pembuangan sampah, R sebagai niniak mamak di Jorong Taratak Baru selalu melatih dan memberikan petunjuk kepada anak kemenakannya bahwa penting menjaga kebersihan lingkungan ”16

Hal senada juga diungkapkan oleh anak kemenakan yang bernama Z mengungkapkan bahwa:

Dalam masalah tempat pembuangan sampah di Jorong Taratak Baru niniak mamak R telah menyediakan tempat untuk alokasi pembuangan sampah dan R mengajak kami untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan”17

Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak Baru yang sedang mengajak dan memberikan petunjuk atau pengarahan

15

Ramzi, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 07 Juni 2017

16

Fatin, Anak Kemenakan Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 09 Juni 2017

17

(14)

kepada anak kemenakannya untuk membuang sampah ketempat yang telah disediakan oleh alim ulam

Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama T beliau mengungkapkan bahwa:

“Saya telah mengajak dan melatih masyarakat membuat tempat untuk penampungan sampah dengan memberikan lokasi yang telah disediakan di Jorong Taratak Baru, dan menyampaikan kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempat atau pada lokasi yang telah disediakan”18

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan T. Dengan melihat F sebagai masyarakat serta anak kemenakan T melakukan apa yang diarahkan dan di fasilitasi oleh alim ulamanya yaitu membuang sampah ke tempat yang telah dibuat oleh T.

Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan T yang bernama F mengatakan bahwa:

“T sebagai alim ulama dalam masyarakat Jorong Taratak Baru telah mengarahkan kami untuk membuang sampah pada tempat atau alokasi yang telah disediakan”.19

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang masyarakat yang bernama R mengatakan bahwa:

“T sebagai alim ulama telah mengajak kami untuk membuang sampah pada lokasi pembuangan sampah yang telah di sediakan oleh alim ulama untuk masyarakat”.20

18

Tasman, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 12 Juni 2017

19

Fadia, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung14 Juni 2017

20

(15)

Kemudian penulis juga melihat seorang cadiak pandai Jorong Taratak Baru yang sedang mengajak masyarakat serta anak kemenakannya untuk membuang sampah kealokasi yang telah disediakan oleh alim ulam

Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama Z beliau mengungkapkan bahwa:

“untuk tempat pembuangan sampah saya telah menyediakan untuk masyarakat serta anak kemenakan saya tempat dan lokasi tempat untuk membuangan sampah dan melarang masyarakat untuk membuang sampah ke sungai maupun ke sembarangan tempat karena tempat dan lokasi sampah telah disediakan”.21

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan Z. Dengan melihat F sebagai masyarakat serta anak kemenakan Z melakukan apa yang diarahkan dan di fasilitasi oleh alim ulamanya yaitu membuang sampah ke tempat yang telah dibuat oleh Z.

Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan Z yang bernama F mengatakan bahwa:

“Z sebagai cadiak pandai di dalam masyarakat melarang kami untuk membuang sampah ke sungai maupun kesembarangan tempat karena akan merusak lingkungan dan sungai sehingga kami diajak oleh cadiak pandai untuk membuang sampah yang telah disediakan oleh cadiak pandai untuk tempat pembuangan sampah”.22

Hal senada juga diungkapkan oleh A mengatakan bahwa:

Dalam menjaga kesehatan lingkungan yaitu sehatan lingkungan dan sungai cadiak pandai melarang kami untuk membuang sampah ke sungai dan kesembarangan tempat namun tokoh masyarakat mengajak kami untuk membuang sampah ke tempat

21

Zainal, Cadiak Pandai Di Jorong Taratak Baru, WawancaraLangsung, 18 Juni 2017

22

(16)

yang telah disediakan oleh cadiak pandai berupa tempat yang kosong pemukiman yang sudah lama tidak digunakan masyarakat”. 23

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, peran tokoh masyarakat sebagai fasilitator untuk pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan lingkungan telah berjalan sebagaimana mestinya seperti melatih masyarakat, mengarahkan, membimbing dan memfasilitasi tempat-tempat untuk pembuangan sampah masyarakat agar masyarakatnya tidak membuang lagi ke sungai maupun kesembarangan tempat.

E. Tokoh Masyarakat sebagai Inisiator dalam Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan di Jorong Taratak Baru

Tokoh masyarakat sebagai inisiatif dalam meningkatkan kesehatan lingkunga Jorong Taratak Baru. Di Jorong Taratak Baru sampah yang ada pada umumnya adalah sampah basah dan sampah kering, masyarakat tidak membedakan atau mengasingkan antara sampah basah dan sampah kering, mereka memasukkan atau mencampurkan semua sampah pada satu tempat saja dan kemudian masyarakat membuangnya ke tempat yang telah di sediakan oleh tokoh masyarakat.

Masalah yang terdapat di lingkungan Jorong Taratak Baru di atas disebabkan karena pengetahuan dan inisiatif masyarakat yang masih terbatas atau kurang, sistem manajemen pengelolaan sampah yang tidak baik sehingga membuat tokoh masyarakat harus bisa mengajak masyarakat untuk bisa

23

(17)

berubah pada kehidupan yang lebih baik yaitu tokoh masyarakat harus bisa memberikan penagarahan dan inisiatif bagaimana cara untuk membuang sampah agar tida bercampur antara sampah yang bisa dibakar dan yang tidak bisa dibakar.

Dengan demikian diperlukan peran dan inisiatif pemerintah, tokoh masyarakat serta peran serta warga masyarakat menjaga lingkungannya. Dengan memberikan pengarahan dan kesadaran kepada warga tentang arti penting sebuah lingkungan yang bersih dan nyaman agar tercipta kesehatan lingkungan dan memberikan ide-ide baru kepada masyarakat tentang arti penting dari menjaga lingkungan tempat tinggal

Berdasarka hasil observasi penulis dilapangan pada tanggal 23 juni 2017 saya melihat seseorang yang ternyata niniak mamak yang sedang mengajak masyarakat serta anak kemenakannya untuk bersama-sama membersihkan lingkungan dari sampah agar lingkungan bersih, indah dan nyaman serta memberikan ide-ide kepada masyarakat tentang sampah yang di buang ke tempat lokasi yang telah disediakan oleh tokoh masyarakat

Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama S beliau mengungkapkan bahwa:

(18)

berserakan walaupun sampah dibuang pada lokasi yang telah disediakan”.24

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan, fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan pembuangan sampah.

Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S yang bernama F mengatakan bahwa:

“S sebagai niniak mamak selalu mengarahkan kami dalam menjaga kebersihan lingkungan yaitu S sebagai niniak mamak selalu memberikan ide-ide tentang pengelolaan sampah dengan baik kepada kami dan selalu menegur kami kalau ada

kejanggalan dari kami dalam pembuang sampah”25

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang anak kemenakan serta masyarakat yang bernama R mengatakan bahwa:

“Niniak mamak yang bernama S selalu mengarahkan kami cara membuang sampah sampah yang baik yaitu dengan cara mengasingkan antara sampah basah dengan sampah kering kemudian sampah kering dibakar agar sampah tidak bertumpukan”26

Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak Baru yang sedang mengajak anak kemenakannya untuk membuang sampah kealokasi yang telah disediakan oleh alim ulam kemudian memberi inisiatif masyarakat cara membuang sampah kering dan sampah basah

24

Syahdinir, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, WawancaraLangsung, 24 Juni 2017

25

Fadia, Masyarakat Jorong Taratak Baru, WawancaraLangsung 26 Juni 2017

26

(19)

Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama S beliau mengungkapkan bahwa:

“Kebiasaan masyarakat yang buang sampah tapi tidak memperhatikan tata cara membuang sampah sehingga tempat yang digunakan untuk tempat pembuangan sampah menjadi berantakan dan menimbulkan baun yang tidak sedap sehingga saya memberikan ide-ide kepada masyarakat untuk bisa menagsingkan sampah kering dan basah basah agar pengelolaan sampah bisa dikelola dengan baik”.27

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan, fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan pembuangan sampah.

Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S yang bernama F mengatakan bahwa:

“S sebagai alim ulama memberi kami inisiatif bagaimana cara membuang sampah yang baik yaitu dengan mengasingkan sampah kering dengan sampah basah biar kalau sudah banyak sampah kering yang bisa dibakar biar lingkungan tempat

pembuangan sampah indah dan tidak berantakan”28

Hal senada juga diungkapkan masyarakat yang bernama D mengatakan bahwa:

“S sebagai alim ulama selalu mengajak kami untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan indah dan S sebagai seorang alim ulama selalu mengarahkan kami cara membuang sampah agar sampah yang dibuang tidak menimbulkan masalah kepada orang lain yaitu denga cara mengasingkan sampah yang bersifat kering dan sampah yang bersifat basah”.29

27

Sudirman, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 29 Juni 2017

28

Fatin, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 30 Juni 2017

29

(20)

Kemudian penulis juga melihat seorang cadiak pandai Jorong Taratak Baru yang sedang mengajak anak kemenakannya untuk membuang sampah kealokasi yang telah disediakan oleh cadiak pandai kemudian memberi inisiatif masyarakat cara membuang sampah kering dan sampah basah

Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama S beliau mengungkapkan bahwa:

“dalam mengumpulkan sampah masyarakat Jorong Taratak Baru tidak menghiraukan apakah itu sampah kering ataupun sampah basah, mereka membuangnya ke tempat sampah namun tidak mengelolanya dengan baik , untuk itu saya mengajak masyarakat untuk membuang sampah dengan cara memisahkan antara sampah kering dengan sampah basah kemudian sampah kering yang bisa dibakar saya mengajak masyarakat untuk membakarnya agar tempat sampah yang telah disediakan tidak menumpuk akibat sampah yang dihasilakn masyarakat ”.30

Kemudian penulis menelusurinya dengan mengobservasi dan mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan, fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan pembuangan sampah.

Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S yang bernama F mengatakan bahwa:

“Dalam meningkatkan kebersihan lingkungan cadiak pandai di Jorong Taratak Baru selalu menengur kami kalau masih ada diantara kami yang buang sampah yang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh cadiak pandai dan tokoh masyarakat lainnya. Beliau selalu mengarahkan serta mengajak kami untuk membakar sampah kering yang dihasilkan masyarakat untuk membakarnya”31

30

Safra, Cadiak Pandai Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 09 Juni 2017

31

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini secara umum didukung oleh banyak penulis, diantaranya Barney (1991), yang mendukung kesimpulan bahwa suatu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif

Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita seperti

Rusdi bin Arpan menyatakan bahwa tanah yang dimaksud oleh M. Ali Anwar telah di buka dan diurus serta diusahakan sejak tahun 1968 dengan pengorbanan yang

Gambar 7 merupakan hasil simulasi spesimen perambatan retak pada spesimen dengan satu lubang, dengan perbandingan nilai K seperti pada Gambar 8. Dari Gambar 8 dapat

Dengan melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terutama amanat UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional agar dihapuskannya tindakan

Sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan bahwa Perangkat Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan

Oleh karena itu Satgas RPI2JM daerah merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, sebagai berikut : Pada pelaksanaan