• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan Jam dari tinggi Bayangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menentukan Jam dari tinggi Bayangan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

www.facebook.com/e.abdulrojak al-ahillah.blogspot.com

MENENTUKAN JAM DARI BAYANGAN SUATU BENDA

Oleh: Encep Abdul Rojak, SHI

Alumnoes S1 Konsentrasi Ilmu Falak IAIN Walisongo Semarang angkatan pertama (2007) Ketika suatu benda terkena sinar matahari, secara alami akan menghasilkan bayangan matahari. Berdasarkan keilmuan falak, pada keadaan seperti itu dapat digunakan untuk menentukan jam pada saat bayangan itu terjadi, dengan catatan harus ada data pelengkap, seperti lintang dan bujur tempat, nilai deklinasi dan equation of time matahari, tinggi tongkat, dan panjang bayangan yang dibentuk oleh tongkat tersebut.

Sebagai contoh untuk Tanggal 13 Desember 2013 daerah Semarang, dengan rincian data: Lintang Tempat = 7° LS

Bujur Tempat = 110° 24’ BT Dekl. Mthri = -23° 12’ 47” Equation (e) = 5m 24d

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menyelesaikannya, yaitu: 1. Mencari ketinggian matahari, yaitu sebagai berikut:

Perhatikan, bidang apa yang terbentuk antara Tinggi Tongkat, Panjang Bayangan tongkat, dan Arah bayangan Matahari?

Jawabannya adalah bidang segitiga siku-siku, yang pasti pada salah satu sudutnya ada yang bernilai 90° karena siku-siku. Dengan demikian berlaku hukum trigonometri. Sebagai contoh dapat kita pindahkan gambar segitiga tersebut menjadi persamaan di bawah ini:

Perhatikan dengan teliti. Yang akan kita cari adalah nilai α yang berarti ketinggian matahari dengan satuan derajat. Rumusnya apa? Perhatikan di bawah ini

Rumus trigonometrinya adalah: Sin = a/b. Cos = c/b Tan = a/c

Data yang sudah diketahui adalah panjang bayangan tongkat dan tinggi tongkatnya. Satuan mana yang tepat untuk mengeksekusinya, sesuai data yang ada?

Karena panjang bayangan = c dan tinggi tongkat = a, maka berlaku rumus Tan. Berarti rumusnya: Tan = Tinggi tongkat/Panjang Bayangannya

(2)

2

www.facebook.com/e.abdulrojak al-ahillah.blogspot.com Contoh:

Panjang atau tinggi tongkat = 50 cm Panjang bayangannya = 40 cm Maka tinggi mataharinya berapa? Jawab:

Rumusnya: Tan = 50/40 Cara pejet kalkulatornya:

Shift Tan ( 50:40) = 51° 20’ 25” (Satuannya derajat) Sudah diketahui tinggi mataharinya (h) adalah 51° 20’ 25” 2. Menghitung sudut waktu matahari pada saat itu

Sudut waktu matahari dapat dicari dengan komplemen harus ada ketinggian matahari. Ketinggian matahari sudah didapatkan di atas, yaitu (h) 51° 20’ 25”. Dengan demikian mudah untuk menghitungnya, dengan bantuan rumus:

Cos t = Sin h / Cos LT / Cos DM – Tan LT x Tan DM Ket:

h = Ketinggian matahari LT = Lintang Tempat

DM = Deklinasi Matahari. Bisa dilihat di Winhisab, sesuai dengan tanggal dan jam yang dicari Misal Semarang

LT = 7° LS dan DM = -23° 12’ 47” dan h = 51° 20’ 25”

Shift Cos (Sin (51° 20’ 25”)/Cos(-7°)/Cos(-23° 12’ 47”) – Tan(-7°)xTan(-23° 12’ 47”) Sudut waktu (t) = 36° 32’ 47” (satuan derajat)

Kemudian nilai sudut waktu ini dijadikan satuan jam dengan dibagi 15 T = 36° 32’ 47” / 15° = 2J 26M 11D

3. Menentukan waktu hakiki (WH)

Menurut penulis, ada dua ketentuan untuk mendapatkan waktu hakiki, yaitu: a. Apabila bayangan mengarah ke barat (Pagi), maka berlaku: WH = 12 – T b. Apabila bayangan mengarah ke timur (Sore), maka berlaku: WH = 12 + T

Karena pengamatan di sini Pagi, maka rumus yang digunakan adalah; WH = 12 – T

= 12 – 02J 26M 11D = 09J 33M 49D 4. Menentukan waktu daerah

Waktu daerah adalah waktu berdasarkan kepada zona waktu, seperti WIB (105), WITA (120) dan WIT (135). Bertujuan untuk penyelarasan waktu yang ada.

Rumusnya adalah:

WD = WH – e + (BD – BT)/15

= 09J 33m 49d – 0j 5m 24d + (105 – 110° 24’)/15 = 09J 33m 49d – 0j 5m 24d + -0j 21m 36d

= 09J 06m 49d WIB

Referensi

Dokumen terkait

Ekoran daripada perlaksanaan dasar ini, timbul isu baru yang mana selain daripada isu penjajahan, OMIP telah dirampas kuasa untuk mentadbir negeri dan segala keputusan politik

Kandungan dari empat elemen, yaitu Cu, Fe, Mn dan Zn, pada sampel salak pondoh dan nira kelapa yang merupakan produk berindikasi geografis dari Daerah Istimewa Yogyakarta diukur

Artinya perbedaan pola pergerakan disebabkan faktor pendorong yang berbeda pada setiap tujuan pergerakan dan ketersediaan fasilitas berupa pusat-pusat kegiatan dalam skala

b.setiap hasil lembaran kerja siswa setelah diberi nilai oleh guru agar diserahkan kepada siswa c.Nilai terlebih dahulu dituangkan kedalam buku nilai Administrasi guru.. d.untuk

Guru Guo : “Bagus, hal ini sama saja dengan ayat tadi bahwa manusia yang telah memilih kepada yang baik, yaitu agama Khonghucu lalu didekap sekokoh-kokohnya artinya diyakini dan

Informasi dari bagian Humas Kanwil DJP Jawa Timur I, pada tahun 2014 ini KPP Pratama Surabaya Karang Pilang berhasil untuk memenuhi kuota pelaporan SPT Tahunan Wajib

Jadi, dari 6 variabel yang signifikan dapat dikatakan bahwa seseorang berjenis kelamin perempuan yang berstatus belum menikah/cerai dengan pendidikan relatif

[r]