• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERDARAHAN POST PARTUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERDARAHAN POST PARTUM"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PERDARAHAN POST

PARTUM

(2)

PENDAHULUAN

• Dinegara berkembang kematian maternal

masih sangat tinggi berkisar antara

100-200 per 100.000 kelahiran hidup.

• Negara maju angka kematian maternal

7-15 per 100.000 kelahiran hidup

(3)

Defenisi

• Perdarahan post partum adalah

perdarahan yang terjadi setelah anak lahir

melebihi 500 ml baik perdarahan primer

(4)

Penyebab perdarahan post partum

• Atonia uteri

• Sisa plasenta

• Perlukaan jalan lahir

(5)

Atonia uteri

• Yaitu uterus yg tidak dapat berkontraksi setelah bayi lahir dan uri lahir. Ini merupakan penyebab terpenting perdarahn post partum.

• Penyebab atonia uteri :

– Partus lama

– Pembesaran uterus yg berlebihan waktu hamil. – Multi parietas

– Anestesi yg dalam

(6)

Plasenta/sisa plasenta

• Apabila sebagian plasenta sudah lepas

dan sebagian belum dapat terjadi

perdarahn karena uterus tidak dapat

berkontraksi dengan baik pada batas

antara dua bagian itu.

• Apabila sebagian plasenta sudah lahir

(7)

Perlukaan jalan lahir

• Persalinan sering mengakibatkan

perlukaan jalan lahir.

• Luka biasanya ringan kadang juga luas yg

dapat mengakibatkan perdarahan yg

(8)

Kelainan pembekuan darah

(9)

Diagnosis

• Diagnosis biasanya sulit terutama bila timbul perdarahan banyak waktu pendek. Tetapi biula perdarahan sedikit dalam waktu lama tanpa

disadari pasien akan tampak pucat. Nadi dan pernafasan cepat dan tekanan darah menurun. • Diagnosis perdarahan post partum akan lebih

mudah diketahui apabila setiap persalinan yaitu setelah anak lahir secara rutin mengukur

(10)

Lanjutan diagnosis

• Apabila terjadi perdarahan post partrum plasenta belum lahir diusahakan untuk melahirkan plasenta dengan segera, jika plasenta telah lahir perlu dibedakan antara perdarahan atonik dan perdarahan karena perlukaan jalan lahir.

(11)

Lanjutan diagnosis

• Perdarahan post partum merupakan

penyebab terpenting kematian waktu

persalinan seharusnya kematian ibu

karena perdarahan post partum dapat

dicegah .Tetapi tidak semua kematian

dapat dihindarkan terutama apabila

penanganan terlambat dan pasien telah

dalam keadaan syok karena telah

(12)

lanjutan

• Disamping menyebabkan kematian

perdarahan post partum memperbesar

kemungkinan infeksi puerpural karena

daya tahan tubuh pasien berkurang.

• Perdarahan yang banyak dapat

menimbulkan sindrom sheehan yg

(13)

Gejala sindrom sheehan

• Perdarahan

• Hipotensi

• Anemia

• Berat badan turun drastis

• Penurunan fungsi seksual dengan adanya

atropi alat-alat genetalia, kehilangan

(14)

Penatalaksanaan

• Pada setiap perdarahan post partum, tiga

pokok utama yg harus diperhatikan:

(15)

Pengangan perdarahan karena

plasenta/sisa plasenta

• Bila plasenta belum lahir dan perdarahan

terjadi sebaiknya lahirkan plasenta segera

secara manual.

• Cara melakukan plasenta manual:

– Satu tangan menahan fundus uteri, tangan yang lain secara obstetrik dimasukkan ke

(16)

Pengeluaran plasenta diikuti

dibarengi dengan:

• Penghentian narkose bila dilakukan

• Masasge uterus dari luar

(17)

lanjutan

• Bila ditemukan plasenta akreta, tindakan yang terbaik adalah histerektomi.Tapi bila ada

pertimbangan akan mempertahankan uterus (primipara perlengketan sedikit ) plasenta

dikeluarkan sebanyak-banyknya laluy disusul dengan pemasangan tampon uterovaginal.

• Bila perdarahan dari sisi plasenta sedapat mungkin keluarkan dengan cara digital

sebanyak-banyaknya dengan dibarengi

(18)

Penanganan perdarahan post

partum karena luka jalan lahir

• Bila perlukaan pada vagina atau luka episiotomi/ varises yg pecah /robekan serviks dapat diatasi dengan jahitan. Sedangkan ruptur uteri harus diatasi dengan histerektomi.

• Tindakan yg harus segera dilakukan adalah:

– Infus Nacl 0,9% atau D5% – Pasang gurita

– Kalau perlu berikan suntikan 10 mg morpin Im untuk nyerinya.

(19)

Penanganan perdarahan post

partum o/k kelainan pembekuan

• Rujuk segera

• Lakukan test coagulation dan tangani

bersama ahhlinya.

(20)

Alat dan obat untuk penganan

perdarahan post partum

• Sarung tangan steril

• Spekulum 1(Doyen) 3 buah besar

• Klem pemegan kasa (foerster): 4 buah • Mangkok antiseptik

• Antiseptik:betadin,yodium 1% • Kasa dan kapas secukupnya • Naldvoeder

(21)

lanjutan

• Klem tampon

• Tampon uterovaginal 2 meter, lebar 5 cm

• Obat: oksitosin 2 ampul, metergin 0,2 mg (2 ampul)

• Cairan infus:dextran L 500, Nacl • Infus set/tranfusi set

• IV kateter

• Kapas alkohol

• Spuit 3 cc 2 buah dan 5 cc 2 buah • Tensimeter dan stetoskop

(22)

Upaya pencegahan terjadinya post

partum

• Penolong tahu batas wewenangnya.

• Penolong harus mengidentifikasi kehamilan resiko tinggi.

• Penyuluhan pada pasien untuk menghidari kehamilan lebih 4 kali

• Penyuluhan gizi untuk menghindari terjadinya anemia.

(23)

Faktor predisposisi lain yg mungkin

muncul

• Inersesia uteria

• Cara persalinan lebih 18 jam

• Plasenta previa

• Penggunaan narkose

(24)

lanjutan

• Penolong perhatikan pimpinan persalinan

waktu kala II danIII karena tidakan yg

kurang tepat mengakibatkan

perdarahan.misal

– Dorongan kristeler sebelum kepala anak berada didasar panggul (hodge IV).

– Pasien mengjan sebelum pembukaaan lengkap

– Anak dilahirkan terlalu cepat – Uterus dipijat pijat

(25)

lanjutan

• Penolong harus mengusahakan agar bayi

segera menetek setelah lahir sehingga

kontraksi uterus akan baik.

• Pengawasan intensif selama 2 jam setelah

bayi lahir.

(26)

Sebelum meninggalkan pasien post

partum ada 7 pokok

• Kontraksi uterus harus baik • Tak ada perdarahan

• Plasenta dan kulit ketuban telah lahir lengkap • Kandung kencing/rektum kosong

• Luka perineum terawat baik tak ada hematoma • Bayi dalam keadaan baik

(27)

Pathways perdarahan post partum

Proses persalinan KI pembukaan 0-lengkap

KII pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KIII KIV Kel.pemb darah 30 menit plasenta belum lahir kontraksi uterus lembek kontraksi uterus baik

TFU diatas pusat TFU 1 jari dibawah pusat

Sisa plasenta darah keluar merah tua darah keluar merah segar Kontraksi uterus terganggu atonia uteri perlukaan jalan lahir

perdarahan post partum perdarahan > 100cc, tensi 90/60 Nadi > 110, RR cepat

(28)

Lanjutan pathways

• Syok hipovolemik

• COP menurun

• Tekanan arteri menurun

• Perfusi jaringan menurun

• Perubahan metabolisme aerobmenjadi anaerob

• Asam laktat meningkat

• Asidosis metabolik

• Kerusakan jaringan

• Henti jantung

(29)

Masalah keperawatan yg muncul

• Gangguan kesimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan

• Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan curah jantung

• Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari b/ d kelemahan fisik

• Gangguan rasa nyaman nyeri b/d perlukaan jalan lahir

(30)

Tindakan keperawatan

• Kolaburasi pemberian cairan parenteral • Monitor vital sign

• Monitor TFU

• Monitor luka jalan lahir dan catat jumlah perdarahan

• Gunakan teknik aseptik dalam melakukan prosedur

• Kolaburasi pemberian therapi : uterotonika,

(31)

Hasil yg diharapkan

• Gangguan keseibangan cairan dan

elektrolit teratasi.

• Gangguan perfusi jaringan teratasi

• Kontraksi uterus baik,perdarahan dapat

diatasi.

• Kebutuhan sehari-hari teratasi

(32)

Macam cairan rehidrasi

• Cairan non koloid

• Cairan koloid

(33)

Cairan koloid/kristaloid

• Ringer laktat, ringer asetat (asering), Nacl komposisi mirip dengan cairan ekstra sel sehingga cairan ini penting untuk

menanggulangi dehidrasi secara cepat pada kasusu perdarahan

• Bila diberikan secara cepat sebagian cairan ini akan keluar dari ruang intra vaskuler sebagian tinggal untuk memperbaiki hemodinamik dalam waktu relatif lama.

• Meskipus pemberian cairan ini melalui vena diikuti perembesan ke intersitial pada akhirnya perembesan akan berhenti setelah dalam

(34)

Cairan koloid

• mengandung molekul yg besar berfungsi seperti albumin dalam plasma.

• Sebagian volume koloid yg diberikan akan tinggal dalam waktu yg lama dalam ruang

intravaskuler dan sebagian kecil mengadakan ekspansi keluar dari ruang intravaskuler mengisi ruang intertitial

• Pemakaian cairan koloid seperti plasma ekspander harus hati-hati sebab dapat

(35)

Darah

• Pemberian tranfusi darah akan

mengoreksi plasma saja sedangkan

volume intertitial masih tetap kekurangan

cairan.

(36)

Prinsip pemberian cairan pada

perdarahan

• Perdarahan kurang dari 10% EBV tak

perlu cairan parenteral

• Perdarahan antara 10-15% volume darah

diganti dengan cairan kristaloid

• Perdarahan antara 15-20% volume darah

diganti cairan koloid sejumlah darah yg

hilang.

(37)

Estimasi blood volume

Tanda-tanda TS I TS II TS III

KU

Menurun 90-100 mmHg

Menurun sampai koma Lebih 120 x/m

Systole < 60 mmHg ++

Anuria

Pa O2 menurun PaCO2 menurun Sangat rendah

Blood loss

Referensi

Dokumen terkait

yang terjadi setelah anak plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan yang.. berat, dan jika tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat

Kasus ini mengenai seorang wanita 31 tahun dengan plasenta previa totalis pada usia kehamilan 39 minggu dan memiliki dua riwayat operasi caesar mendapatkan perdarahan post

Masa post-partum merupakan periode kritis dalam keberlangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir. Upaya mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta dengan

Menurut Nurarif dan Hardhi (2015), ada 13 rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (perdarahan

/indakan yang dapat menyebabkan in$ersio uteri adalah perasat @rede pada korpus uteri yang tidak berkontraksi baik dan tarikan pada tali pusat dengan plasenta yang belum lepas

Perdarahan pasca persalinan yang terjadi pada kontraksi uterus yang kuat, keras, bisa terjadi akibat adanya robekan jalan lahir (periksa dengan spekulum dan lampu penerangan

Salah satu etiologi perdarahan post partum adalah tonus, dimana yang menjadi penyebab terbanyak dari tonus adalah ketidakmampuan dari tonus otot uterus untuk berkontraksi

9obekan jalan lahir merupakan pen&amp;ebab kedua tersering dari perdarahan pas)a persalinan. 9obekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. erdarahan pas)a persalinan